You are on page 1of 8

Rancang Bangun Sistem Proteksi Daya Listrik menggunakan Sensor Arus

dan Tegangan berbasis Arduino


Syafruddin r1, Givy Devira ramady2, Hermawaty3, Ryan Ristiadi Hudaya4
1,2,3,4 Teknik Elektro & Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala

Jl. Soekarno-Hatta No 597 Bandung, Indonesia

Abstrak
Alat proteksi listrik merupakan suatu alat yang berfungsi melindungi peralatan-peralatan
listrik dari gangguan serta mengurangi dampak kerusakan yang mungkin timbul
sehingga dapat meminimalisir resiko terjadinya kebakaran. Alat proteksi listrik yang pada
umum sudah terpasang bersamaan dengan KWH (Kilo Watt Hour) meter adalah MCB
(Miniatur Circuit Breaker) dan sekering yang terpasang setelah KWH meter dimana jika
terjadi gangguan pada instalasi baik disebabkan oleh hubung singkat atau beban lebih
maka MCB akan memutus aliran listrik. Rancang bangun alat Sistem Proteksi Daya
Listrik ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai kendali dimana akan
digunakan untuk mengolah sinyal input sehingga menjadi ouput yang berupa tampilan
pada LCD dan akan mengendalikan relay sebagai pemutus hubungan listrik dan akan
membunyikan buzzer apabila terjadi beban lebih dari yang ditentukan. Berdasarkan hasil
pengujian diperoleh kesimpulan berupa persentase kesalahan dalam pengukuran
tegangan pada alat monitoring ini sebesar 0.5%, serta terdapat penyimpangan
pembacaan dari sensor arus ACS712 sebesar 0.27%, hal ini dapat disebabkan dari
terbatasnya sensitifitas atau resolusi pembacaan dari sensor ataupun dari alat ukur yang
digunakan.

Kata Kunci: Teknologi, Otomatis, IoT, Minyak

Abstract
Electrical protection device is a tool that serves to protect electrical equipment from
interference and reduce the impact of damage that may arise so as to minimize the risk
of fire. Electrical protection devices that are generally installed together with the KWH
(Kilo Watt Hour) meter are MCB (Miniature Circuit Breaker) and fuses that are installed
after the KWH meter where if there is a disturbance in the installation either caused by a
short circuit or overload then the MCB will cut off the flow electricity. The design of this
Electrical Power Protection System tool uses an Arduino Uno microcontroller as a control
which will be used to process the input signal so that it becomes an output in the form of
a display on the LCD and will control the relay as an electrical breaker and will sound a
buzzer if the load is more than specified. Based on the test results, it can be concluded
that the percentage error in measuring the voltage on this monitoring tool is 0.5%, and
there is a deviation from the readings of the ACS712 current sensor of 0.27%, this can
be caused by the limited sensitivity or resolution of readings from the sensor or from the
measuring instrument used.

Keywords: Technology, Auto, IoT, Oil

1. PENDAHULUAN terjadinya kebakaran. Alat proteksi


Alat proteksi listrik merupakan listrik yang pada umum sudah
suatu alat yang berfungsi melindungi terpasang bersamaan dengan KWH
peralatan-peralatan listrik dari (Kilo Watt Hour) meter adalah MCB
gangguan serta mengurangi dampak (Miniatur Circuit Breaker) dan
kerusakan yang mungkin timbul sekering yang terpasang setelah
sehingga dapat meminimalisir resiko KWH meter dimana jika terjadi

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.16 NO.1 JULI 2021 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 36
gangguan pada instalasi baik 2. METODE PENELITIAN
disebabkan oleh hubung singkat Penelitian ini menggunakan
atau beban lebih maka MCB akan metode penelitian deskriptif kualitatif
memutus aliran listrik. yang merupakan sebuah metode
Apabila MCB tidak bekerja penelitian yang memanfaatkan data
dengan baik, ketika terjadi gangguan kualitatif dan dijabarkan secara
maka sekering yang akan putus deskriptif sehingga mampu
sehingga aliran listrik juga akan menampilkan hasil data apa adanya
terputus, dimana pada saat sekering tanpa proses manipulasi serta
putus maka harus diganti dengan menggambarkan kondisi yang
yang baru untuk bisa sesungguhnya.
menyambungkan kembali arus pada Sistem proteksi daya listrik pada
beban. Pada KWH meter yang pada perancangan ini merupakan
umumnya terpasang tidak terdapat kombinasi dari alat proteksi, Alarm,
alat yang dapat menampilkan nilai dan alat ukur. Alat ini bekerja
dari tegangan, arus, cosphi, dan berdasarkan arus dan tegangan
daya secara real time yang terpakai yang terdeteksi pada sistem
saat itu dan juga tidak adanya alarm sehingga didapatkan daya listrik
yang memberitahukan telah terjadi yang digunakan sebagai acuan
masalah seperti korseleting atau nilai utama dimana nilai arus didapatkan
arus berlebih pada beban yang dari sensor arus ACS712 dan nilai
terpasang. tegangan didapatkan dari sensor
Sistem proteksi yang dibuat pada tegangan ZMPT101B. Pada sistem
perancangan ini dapat digunakan proteksi nilai daya listrik yang
pada genset yang belum memiliki terdeteksi digunakan sebagai
alat monitor dimana energi listrik pembanding dimana jika nilai daya
yang dibangkitkan dapat dimonitor dari beban yang terpasang melebihi
nilai tegangan, arus, dan daya nilai daya yang ditentukan maka
secara digital yang dialirkan oleh secara otomatis memutus arus
genset itu sendiri. Dengan dilengkapi sehingga beban yang terpasang
sensor arus maka alat proteksi ini tidak mendapat suplay tegangan.
didesain selain untuk melindungi Secara bersamaan Buzzer akan
peralatan listrik apabila terjadi arus berbunyi dimana fungsinya adalah
berlebih dan memutus hubungan sebagai alarm untuk
listrik sekaligus berbunyinya alarm memberitahukan beban yang
apabila ada perangkat yang berdaya terpasang telah melebihi batas daya
besar. yang ditentukan.
Rancang bangun alat Sistem
Proteksi Daya Listrik ini Sensor Arus ACS712
menggunakan mikrokontroler ACS712 adalah sensor arus yang
Arduino Uno sebagai kendali dimana bekerja berdasarkan efek medan
akan digunakan untuk mengolah yang digunakan untuk mengukur
sinyal input sehingga menjadi ouput arus AC atau DC. Modul sensor ini
yang berupa tampilan pada LCD dan telah dilengkapi dengan rangkaian
akan mengendalikan relay sebagai penguat operasional, sehingga
pemutus hubungan listrik dan akan sensitivitas pengukuran arusnya
membunyikan buzzer apabila terjadi meningkat dan dapat mengukur
beban lebih dari yang ditentukan. perubahan arus yang kecil.

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.16 NO.1 JULI 2021 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 37
Arduino Nano
Arduino Nano adalah salah satu
board mikrokontroler yang berukuran
kecil,lengkap dan mendukung
penggunaan breadboard. Arduino
nano menggunnakan mikrokontroler
Atmega 168 yang dilengkapi dengan
flash memori sebesar 16 kbyte dan
dapat digunakan untuk menyimpan
kode program utama. Flash memori
ini sudah terpakai 2kbyte untuk
Gambar 1. Sensor Arus ACS712 program boatloader sedangkan
Atmega328 dilengkapi dengan flash
Sensor Tegangan ZMPT101B memori sebesar 32 kbyte dan
Sensor ZMPT101b merupakan dikurangi sebesar 2 kbyte untuk
sensor yang digunakan untuk boatloader.
melakukan monitoring terhadap
parameter tegangan, serta
dilengkapi keunggulan memiliki
sebuah ultra micro voltage
transformer, akurasi tinggi dan
konsistensi yang baik untuk
melakukan pengukuran tegangan
dan daya. Pengukuran tegangan AC
dapat dilakukan dengan cara dirubah
menjadi DC agar lebih mudah dibaca
oleh mikrokontroler. Sensor
tegangan ZMPT101B telah Gambar 3. Arduino Nano
dilengkapi summing-amplifier
sehingga dapat digunakan untuk Modul Relay
menaikkan tegangan negatif Modul Relay merupakan jenis
sehingga baik untuk pengukuran golongan saklar yang dimana
tegangan dengan menggunakan beroperasi berdasarkan prinsip
mikrokontroler. elektromagnetik yang dimanfaatkan
untuk menggerakan kontaktor guna
menyambungkan rangkaian secara
tidak langsung. Tertutup dan
terbukanya kontaktor disebabkan
oleh adanya efek induksi magnet
yang dihasilkan dari kumparan
induktor yang dialiri arus listrik.
Perbedaan dengan saklar yaitu
pergerakan kontaktor pada saklar
untuk kondisi on atau off dilakukan
manual tanpa perlu arus listrik
Gambar 2. Sensor Tegangan sedangkan relay membutuhkan arus
ZMPT101B listrik.

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.16 NO.1 JULI 2021 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 38
Daya yang dihasilkan pada beban
listrik yang digunakan akan di
proteksi, agar tidak melebihi batas
daya yang telah ditentukan. Batasan
daya yabng ditentukan dapat diatur
oleh user, dengan menginputkan
batas daya yang diinginkan
menggunakan Push Button. Sistem
proteksi daya yang dilakukan, akan
memutus arus dari sumber listrik
Gambar 4. Bagian Relay PLN ke beban listrik dengan
menggunakan Relay DC. Sistem
Pada tahap perancangan system proteksi akan bekerja ketika daya
proteksi daya listrik ini, hal yang pada beban listrik melibihi batasan
pertama kali dilakukan adalah daya ditentukan dan merubah
membuat rancangan system berupa kondisi Relay yang semula pada
diagram blok yang menampilkan kondisi Normaly Close (NC), akan
keseluruhan sistem. Dari diagram berubah menjadi Normaly Open
blok ini dapat tergambarkan (NO).
perangakat keras yang digunakan
dan menggambarkan alur program
yang akan digunakan pada sistem.

Gambar 6. Pengkabelan Sistem


Gambar 5. Diagram Blok Sistem Proteksi Daya
Proteksi Daya Listrik
Untuk memberikan tegangan
Sensor arus dan sensor tegangan pada komponen Arduino Nano dapat
terhubung langsung dengan sumber menggunkan Power Supply sebesar
listrik dari PLN sehingga dapat 5V atau menghubungkan langsung
mengukur jumlah arus dan tegangan ke komputer menggunakan port USB
pada beban listrik yang digunakan sehingga selain memberikan supply
seperti kulkas, setrika, solder dan tegangan ke Arduino Nano, juga
komponen-komonen listrik lainnya. dapat secara bersamaan melakukan
Jumlah arus dan tegangan yang komunikasi serial untuk mengupload
didapatkan akan diubah kedalam program ke Arduino Nano.
satuan daya dan hasilnya akan Sensor arus memiliki 3 pin yang
ditampilkan menggunakan LCD masing-masing terhubung ke pin
16x2. VCC, pin Ground dan pin A1 dan
sensor tegangan memiliki 3 pin yang

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.16 NO.1 JULI 2021 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 39
masing-masing terhubung ke pin sensor yang digunakan, relay, LCD,
VCC, pin Ground dan pin A1 yang dll. Proses program selanjutnya yaitu
terletak pada Arduino Nano. Push menginputkan jumlah batas proteksi
button yang digunakan untuk daya yang ditentukan dan
mengatur batas daya yang akan menghitung daya yang digunakan
diproteksi menggunakan 3 push pada beban serta melakukan
button yang masing-masing perbandingan antara batas proteks
terhubung dengan pin VCC, pin daya dan daya pada beban, jika daya
Ground, pin D2, pin D3 dan pin D4. antara keduanya sama maka arus
Sementara untuk Relay DC yang yang mengalir pada beban akan
digunakan terhubung dengan pin diputus dengan menggunakan relay
VCC, pin Ground dan Pin D5 yang dan jika antara keduanya berbeda
terletak pada Arduino Nano. akan dilakukan proses perhitungan
daya secara berulang.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada tahap pengujian ini akan
dilakukan pengujian terhadap
sensor-sensor yang digunakan,
dalam hal ini yaitu ACS712 sebagai
sensor arus dan Zmpt101b sebagai
sensor tegangannya. Setelah itu
akan dilakukan pengujian terhadap
kinerja dari sistem proteksi secara
keseluruhan.

Pengujian Sensor Zmpt101b


Pengujian sensor tegangan
dimaksudkan untuk memastikan
bahwa sensor tersebut bekerja
dengan baik dalam membaca
tegangan AC yang diukur, dalam hal
ini listrik yang diukur yaitu listrik 1
phase yang menggunakan 2 kawat
penghantar yang kesatu sebagai
kawat phase (L) dan yang kedua
sebagai kawat Neutral (N) yang
umunya bertegangan 220-240 volt.
Pengujian dilakukan dengan
melakukan perbandingan antara
Gambar 7. Diagram Alur Program tegangan yang diukur oleh sensor
Proteksi Daya Listrik Zmpt101b dan tegangan yang diukur
oleh Avometer yang terstandar
Alur program pada sistem kalibrasi. Pengujian tersebut
proteksi daya listrik, dimulai dari bertujuan agar didapatkan
program tersebut pertama presentasi dalam kesalahan
dijalankan. Program yang dijalankan pengukuran yang dibaca oleh sensor
pertamakali akan mendeklarasi tegangan Zmpt101b.
variable yang digunakan seperti

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.16 NO.1 JULI 2021 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 40
5 217 215 2

6 210 209 1

7 212 210 2

8 207 205 2

9 220 220 0

Error Rata-rata 11

Presentasi Error (%) 0.5%

Gambar 8. Perbandingan
pembacaaan Zmpt101b & Avometer Terdapatnya sebuah persentase
kesalahan dapat diakibatkan resolusi
pembacaan antara sensor tegangan
AC dengan alat ukur yang berbeda,
dan dapat juga disebabkan
ketidakstabilan tegangan saat
proses pengukuran sehingga
terdapat selisih pembacaan yang
masih dalam tahap wajar.
Persentase kesalahan dalam
mengukur tegangan pada alat
monitoring ini sebesar 0.5%, maka
Gambar 9. Perbandingan alat monitoring ini dalam mengukur
pembacaan tegangan AC tegangan AC, menurut Standar IEC
no. 13B-23 termasuk kedalam kelas
Tabel 1. Hasil perbandingan sensor ± 0,5% yang memiliki ketelitian dan
Zmpt101b dan Avometer presisi.

Tegangan Yang Pengujian Sensor Arus ACS712


Pengujian sensor arus
Diamati (V) dimaksudkan untuk memastikan
No
Error agar pembacaan arus pada beban
Sensor listrik dapat bekerja dengan baik dan
Avometer dapat diketahui berapa keakuratan
Zmpt101b pengukuran pada sensor arus
Acs712. Pengujian dilakukan
1 0 0 0 dengan melakukan pengukuran arus
terhadap beban listrik dan
2 220 219 1 dibandingkan dengan pengukuran
arus yang terbaca oleh
3 221 219 2 Amperemeter yang sesuai standar
kalibrasi.
4 220 219 1

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.16 NO.1 JULI 2021 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 41
Hasil pembacaan sensor diatas
masih terdapat penyimpangan
pembacaan dari sensor arus
ACS712, hal ini dapat disebabkan
dari terbatasnya sensitifitas atau
resolusi pembacaan dari sensor
ataupun dari alat ukur yang
digunakan.

Gambar 10. Perbandingan 4. KESIMPULAN DAN SARAN


Pengukuran Arus Pada Solder Berdasarkan hasil penelitian serta
pengujian yang telah dilakukan,
Pengujian yang dilakukan penulis memperoleh kesimpulan :
menggunakan 10 sampel pengujian  Persentase kesalahan dalam
dengan melakukan pengukuran mengukur tegangan pada alat
terhadap arus pada beban yang monitoring ini sebesar 0.5%,
berbeda, sehingga didapatkan maka alat monitoring ini
presentase kesalahan pengukuran dalam mengukur tegangan
dari alat yang penulis rancang. AC, menurut Standar IEC no.
Berikut hasil keseluruhan dari 13B-23 termasuk kedalam
perbandingan pengukuran arus kelas ± 0,5% yang memiliki
menggunakan sensor ACS712 yang ketelitian dan presisi.
terdapat pada tabel dibawah ini.  Terdapat penyimpangan
pembacaan dari sensor arus
Tabel 2. Hasil Perbandingan ACS712, hal ini dapat
Pengukuran ACS712 & Amperemeter disebabkan dari terbatasnya
sensitifitas atau resolusi
pembacaan dari sensor
ataupun dari alat ukur yang
digunakan.

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.16 NO.1 JULI 2021 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 42
DAFTAR PUSTAKA "Rancang Bangun Model Simulasi
Sistem Pendeteksi Dan Pembuangan
[1] Mario, Mario, Boni Pahlanop
Asap Rokok Otomatis Berbasis
Lapanporo, and Muliadi Muliadi.
Arduino." Jurnal Teknik Komputer 6.2
"Rancang Bangun Sistem Proteksi dan
(2020): 212-218.
Monitoring Penggunaan Daya Listrik
Pada Beban Skala Rumah Tangga
Berbasis Mikrokontroler ATMega
328P." Prisma Fisika 6.1 (2018): 26-33.
[2] Putra, Deni Adi, and Riki Mukhaiyar.
"Monitoring Daya Listrik Secara Real
Time." VoteTEKNIKA: Jurnal
Vocational Teknik Elektronika dan
Informatika 8.2 (2020): 26-34.
[3] Ningsih, Marlinda Yuspita, and
Adam Adam. "Rancang Bangun Sistem
Proteksi Beban Lebih pada Perangkat
Elektronik Berbasis Arduino." Seminar
Nasional Industri dan Teknologi. 2018.
[4] Syafruddin, R., et al. Transient
Voltage Programming in Electric Power
Grounding System. In: Journal of
Physics: Conference Series. IOP
Publishing, 2021. p. 012075.
[5] Syafruddin, R., et al. Voltages
Transient Analysis in Electric
Grounding Systems. In: Journal of
Physics: Conference Series. IOP
Publishing, 2021. p. 012059.
[6] Syafrudin, R., & Rachman, A. H. A.
(2018). Analisis Total Harmonik
Distorsi Pada Panel Acpdb Akibat Beban
Non Linear. Jurnal Online Sekolah
Tinggi Teknologi Mandala, 13(2), 33-
44.
[7] Syafruddin, R., et al. "Brush DC
Geared Servomotor Control with
Microcontroller." Journal of Physics:
Conference Series. Vol. 1933. No. 1.
IOP Publishing, 2021.
[8] Syafruddin, R., et al. "Conventional
Switching to Drive A Brush DC Geared
Servomotor." Journal of Physics:
Conference Series. Vol. 1933. No. 1.
IOP Publishing, 2021.
[9] Syafruddin, R., et al. "Mengatasi
Turun Tegangan Akibat Beban Lebih
Menggunakan Gardu Sisip Pada SUTR."
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi
Mandala 15.1 (2020): 109-116.
[10] Ramady, Givy Devira, et al.

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.16 NO.1 JULI 2021 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 43

You might also like