You are on page 1of 5

Jurnal Pendidikan Jasmani

httpp://unimuda e-journal.id/unimudasportjurnal

Hubungan Antara Panjang Tungkai Dan Power Otot Tungkai Dengan Kecepatan Lari
Sprint 60 Meter Pada Siswa Kelas VIII SMP NegeriI 15 Folly Kabupaten Raja Ampat “

Lebarina Dimara1 , Waskito, A.P.M,Or2, Istiqomah, M.Pd3.

Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Indonesia1

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Teknik anaslisi data menggunakan software
statistic SPSS 16. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahawa terdapat (1)Ada
Hubungan yang signifikan Panjang Tungkai Dengan Kecepatan Lari Sprint 60 Meter Pada
Siswa Kelas VII SMP N 15 FOLLEY Kabupaten Raja Ampat dimana memperoleh nilai r =
0.147 dengan memberikan sumbangan sebesar 22.00%.(2)Ada Hubungan yang signifikan
Power Otot Tungkai Dengan Kecepatan Lari Sprint 60 Meter Pada Siswa Kelas VII SMP N
15 FOLLEY Kabupaten Raja Ampat dimana memperoleh nilai r =0.218 dengan memberikan
sumbangan sebesar 47.00%. (3) Ada Hubungan yang signifikan Panjang Tungkai Dan
Power Otot Tungkai Dengan Kecepatan Lari Sprint 60 Meter Pada Siswa Kelas VIII SMP N
15 FOLLEY Kabupaten Raja Ampat dimana memperoleh nilai r = 0.493 dengan memberikan
sumbangan sebesar 24.30%

Kata Kunci : Panjang Tungkai, Power Otot Tngkai , Kecepatan Lari


PENDAHULUAN sprint merupakan kemampuan lari yang
menggunakan tenaga semaksimal mungkin
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
untuk menempuh jarak 60 meter dalam
kesehatan merupakan bagian ingral dari
waktu yang sesingkat-singkatnya.
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan
Kelangsungan gerakan lari jarak pendek
untuk mengembangankan aspek kebugaran
secara teknis sama, perbedaan terletak
jasmani,ketrampilan gerak, ketrampilan
pada penggunaan tenaga karena adanya
berfikir kritis, ketrampilan
perbedaan jarak yang harus ditempuh.
sosial.Penalaran, stabilitas emosional,
Makin jauh jarak yang harus ditempuh,
tindakan moral, aspek pola hidup yang
maka makin membutuhkan keuletan dan
sehat dan pengenalan lingkungan bersih
daya tahan. Power adalah kemampuan
melalui aktivitas jasmani olahraga dan
otot untuk mengerahkan kekuatan
kesehatan terpilih yang di rencanakan
maksimal dalam waktu yang sangat cepat
secara sistematis dalam rangka mencapai
Harsono (2010). Power merupakan hasil
tujuan pendidikan nasional. (2006:45) Di
kali antara kekuatan dan kecepatan Bompa
indonesia olahraga tidak hanya untuk
(1999). Daya ledak otot tungkai sangat
kepentigan pendidikan di sekolah, reaksi
dibutuhkan dalam berbagai cabang
dan juga kesegaran jasmani, tetapi
olahraga apalagi cabang olahraga yang
olahraga juga sebagai ajang pembentukan
menuntut aktivitas yang berat dan cepat
prestasi. (1) mengembangkan pengetahuan
atau kegiatan yang harus dilakukan dalam
tentang keterampilan yang berkaitan
waktu sesingkat mungkin dengan beban
dengan aktifitas jasmani, perkembangan
yang berat untuk mampu melaksanakan
estetika, dan perkembangan sosial, (2)
aktivitas penggabungan antara kekuatan
mengembangkan kepercayaan diri dan
dan kecepatan otot tungkai yang
kemampuan untuk menguasai
dikerahkan secara bersama-sama dalam
keterampilan gerak dasar yang akan
mengatasi tahan beban dalam waktu yang
mendorong partisipasinya dalam aneka
relatif singkat. peneliti melihat bahwa di
aktivitas jasmani, (3) memperoleh dan
kelas VIII SMP Negeri 15 volley
mempertahan derajat kebugaran jasmani
Kabupaten Raja Ampat rata-rata siswa
yang optimal untuk melaksanakan tugas
memiliki panjang tungkai yang berbeda
sehari-hari secara efisiaen dan terkendali
dikarenakan tinggi badan dari setiap
(4) mengembangkan nilai-nilai pribadi
siswa itu juga. Namun kekutan otot
melalui partisipasi dalam aktifitas jasmani
tungkai yang dimiliki oleh siswa kelas
baik secara kelompok dan perorangan.
VIII SMP Neegeri 15 Volley kabupaten
Hal ini membuktikan bahwa lari adalah Raja Ampat masih belum terlatih dengan
olahraga yang menyenangkan. baik, hal ini disebabkan karena kekuatan
otot tungkai dan power tungkai siswa SMP
Tungkai yang panjang dalam N 15 Kabupaten Raja Ampat belum
melakukan aktivitas misalnya melakukan terlatih dengan baik terlatih dengan baik .
lari akan memiliki sudut gerakan yang Berdasarkan observasi diatas banyak
lebih luas dari pada sebaliknya. Langkah faktor yang mempengaruhi kemampuan
pelari dengan langkah yang lebar akan lari. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk
menghasilkan lari yang lebih cepat. Lari melakukan penelitian dengan mengambil
judul tentang Hubungan Antara Panjang
Tungkai Dan Power Otot Tungkai Tempat Penelitian SMP Negeri 15
Dengan Kecepatan Lari Sprint 60 Kabupaten Raja Ampat
Meter Pada Siswa Kelas VIII SMP
NegeriI 15 Folly Kabupaten Raja Populasi yang dimaksud dalam penelitian
Ampat “ ini adalah seluruh siswa kelas VIIISMP
Negeri 15 Folley Kabupaten Raja Ampat
METODE
yang berjumlah 74 Orang (siswa)
Penelitian ini merupakan penelitian
korelasional.Penelitian korelasional yaitu Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
penelitian yang dilakukan untuk karakteristik yang dimiliki oleh
mengetahui ada tidaknya hubungan antara populasi.Pengambilan sampel dalam
kedua atau beberapa variabel penelitian ini dilakukan dengan purposive
(Arikunto).Metode yang digunakan adalah sampling.
survei dengan teknik pengumpulan data
menggunakan tes dan pengukuran.Metode HASIL DAN PEMBAHASAN
survei adalah penyelidikan yang diadakan
Hasil analisis data hubungan panjang
untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-
tungkai diperoleh nilai0.147 r =
gejala yang ada dan mencari kekurangan-
(P<0.05). Dengan nilai
kekurangan secara faktual (Arikunto,).
determinasi0.022 atau memberikan
Adapun desain penelitian digambarkan
hubungan sebesar 02.20%. Hasil
sebagai berikut:
analisis data power otot tungkai
X1 diperoleh nilai 0.218 r = (P<0.05).
Dengan nilai determinasi.0.470 atau
memberikan hubungan sebesar
Y 04.70%. Hasil analisis data panjang
tungkai,di peroleh nilai r=0.493
X2 (P>0.05).Dengan nilai determinasi
o.243 atau memberikan hubungan
Variabel pada penelitian ini adalaha sebesar 00.39. Hasil analisis statistic
sebagai berikut : menunjukan bahwa ada hubungan
yang signifikan ada hubungan
A. Variabel Bebas ( X ) : Panjang panjang tungkai dengan kecepatan
Tungkai dan Power Otot lari sprint 60 meter pada siswa kelas
Tungkai VIII SMP N 15 FOLLEY Kabupaten
Raja Ampat. Apabila penelitian ini
B. Variabel Terikat : Kecepatan dikaitkan dengan teori-teori dan
Lari sprint 60 Meter. kerangka berpikir yang mendasar
maka oada dasarnya hasil penelitian
Waktu Penelitian
ini mendukung dan memperkuat teori
Waktu dalam penelitian ini yaitu dari 17- dan hasil-hasil penelitian terdahulu
24 September 2020 yang sudah ada. Hasil analisis variasi
menunjukan ada kontribusi yang
Tempat Penelitian signifikan Power Otot Tungkai
Dengan Kecepatan Lari Sprint 60 tungkai dengan kecepatan lari sprint 60
Meter Pada Siswa Kelas VIII SMP N meter pada siswa kelas VIII SMP N 15
15 FOLLEY Kabupaten Raja Ampat. FOLLEY Kabupaten Raja Ampat
Apabila hasil penelitian dikaikan
dengan teori dan kerangka yang DAFATR PUSTAKA
mendasarinya, maka pada dasarnya
hasil penelitian ini mendukung dan 4. Arikunto Suhasimi (2009)Prosedur
memperkuat teori dan penelitian Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
terdahulu yang suda ada. Edisi Revisi
KarenaPower adalah kemampuan otot 5. VI. Jakarta : PT.
untunk menggerakan kekuatan Rineka Cipa
maksimal dalam waktu yang amat 6. Bompa. (1999). Periodization Training
singkat. Hasil analisis variabel for sport. United States :Human
menunjukan bahwa ada hubungan Kinetics.
yang signifikan secara bersama-sama 7. Effendy, O (2013). Ilmu Komunitas
Panjang Tungkai Dan Power Otot Teori dan Praktek. Bandung : PT
Tungkai Dengan Kecepatan Lari RemajaRosdakarya
Sprint 60 Meter Pada Siswa Kelas 8. Harsono. (2010). Kekuatan dan
VIII SMP N 15 FOLLEY Kabupaten Kecepatan Power : Ghalia Indonesia
Raja Ampat. Apabila hasil penelitian 9. Hadjarati. (2010). Kecepatan Lari :
ini dikaitkan dengan teori yang sudah Salemba Humanika
ada. Apabila. Siswa memiliki variabel 10. Harsuki. (2013). Tumbuh Minat
panjang tungkai yang baik dan power Kembangkatn Bakat: Bandung Pustaka
otot tungkai yang baik maka akan Setia
menigkatkan kecepatan lari sprint 60 11. Hikmah M.A (2018) Kontribusi
meter dengan besar sumbanagn yang Kecepatan Reaksi Kaki, Kekutan
diberikan oleh ketiga variabel secara Tungkai dan
bersama-sama sebesar 24.30%. 12. Panjang Tungkai Terhadap
Kemampuan Lari 60 Meter Pada
KESIMPULAN Murid
13. SDN No. 84 Mangarabombang Kab.
Berdasarkan analisis data dan Sinjai. 4. 5-7
pembahasannya maka hasil penelitiannya 14. James A. (1986).Management,
ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Prentice .Hall
1. Ada hubungan yang signifikan antara International,Inc.NewYork:
panjang tungkai dengan kecepatan lari Englewood
sprint 60 meter pada siswa kelas VIII SMP 15. Lestari (2013) Pendidikan Kebugaran
N 15 FOLLEY Kabupaten Raja Ampat Jasmani: Orientasi Pembinaan Di
2. Ada hubungan yang signifikan antara Sepanjang
power otot tungkai dengan kecepatan lari 16. Hayat. Dirjen Pendidikan Dasar dan
sprint 60 meter pada siswa kelas VIII SMP Menengah Dirjen OR. Jakarta
N 15 FOLLEY Kabupaten Raja Ampat 17. Liputo. (2019). Belajar Keterampilan
3. Ada hubungan yang signifikan bersama- Motorik, Pengantar Teori dan Metode.
bersama panjang tungkai dan power otot
18. Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK.
JakartaMashar dan Dwinarhayu.
19. Mahendra (2006) Pengelolaan
Pengajaran.Jakarta: Rineka Cipta

20. Mahar dan Dwinarhayu (2010) “


Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar
“,Jakarta, Pustaka Sinar Harapan

21. Purnomo.(2006)Teori dan Teknik


Perencanaan, Jakarta : PPM ,
22. (2010) Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan. Erlangga. Jakarta
23. Palison.(2016)Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan. Yudistira :
Bandung
24. (2010) Belajar Dan Pembelajaran.
Jakarta : PT. Asdi Mahasatya
25. (2006) Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik Edisi RevisiVI.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.

26. (2005) Dasar-dasar Evaluasi


Pendidikan “ Jakarta, Bumi Aksara

27. 27.

28. Sugiyono (2007)Metodologi Penelitian


Administrasi. Bandung: Alfabeta
29. (2017) Metodologi Penelitian
Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya
30. (Jakarta, Bumi Aksara).
31. Sutikno (2001). Kebugaran Jasmani.
FIK UNY. Yogyakarta.
32. Syarifuddin (2005) Pembinaan
Kondisi Fisik Dalam Olahraga.
Depdikbud Dirjen
33. Dikti PPLPTK. Jakarta.
34. 2013) Pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan
KesehatanMTs. Penerbit: Litera.
Jakarta.
35. 35.

You might also like