You are on page 1of 23

Laboratorium Mekanika Tanah

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik


Universitas Indonesia

NAMA PRAKTIKAN : Muh Sulthoanuddin Akbar (1306448634)

Dwi Septiady (1406642864)

Fitria Minami (1306448741)

Muhammad Kevarga (1306391983)

KELOMPOK :P6

TANGGAL PRAKTIKUM : Minggu, 4 Okotober 2015

JUDUL PRAKTIKUM : CONE PENETRATION TEST (SONDIR)

ASISTEN : Reza Riil Akbar P

PARAF DAN NILAI :

I. PENDAHULUAN

A. Standar Acuan & Referensi


ASTM D 3441 “Standard Test Method for Mechanical Cone Penetration
Tests of Soil”

SNI 03-2832-1992 “Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir”

B. Maksud dan Tujuan Percobaan


Untuk mengetahui tahanan konus dan hambatan lekat (skin friction)
tanah pada kedalaman tertentu.

Pengujian ini merupakan pengujian lapangan yang hasilnya digunakan


dalam menghitung daya dukung tanah ketika akan dilakukan pekerjaan
tanah dan juga pekerjaan pondasi untuk struktur bangunan.

C. Alat-alat dan Bahan


a. Alat :
 Alat Sondir
 Kuas dan Oli
 Besi Kanal 4 buah

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 1


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

 Kayu penahan
 Pipa Sondir lengkap dengan pipa dalamnya
 Manometer 2 buah, berkapasitas 60 kg/cm2 dan 250 kg/cm2
 Angkur 2 buah
 Batangan besi untuk memutar angkur
 Biconus standar dengan luas conus 10 cm2 dan luas mantel 150 cm2
 Kunci Inggris 3 buah

D. Teori dan Rumus yang Digunakan


Uji sondir merupakan salah satu pengujian lapangan dimana dilakukan
penetrasi batang serta konus yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung
tanah pada setiap lapisan, yaitu berupa tahanan ujung (end bearing) dan juga
tahanan gesek (skin friction). Selain itu, pengujian ini juga dilakukan untuk
mengetahui kedalaman tanah keras.
Pengujian sondir dilakukan dengan melakukan penetrasi alat sondir, yang
terdiri dari batang silindris dengan ujung berupa konus. Biasanya konus yang
digunakan adalah biconus, yang dilengkapi dengan selimut untuk mengukur
hambatan lekat tanah. Gambar 1 merupakan alat sondir berdasarkan SNI
2827:2008.

Gambar 1. Ricncian konus ganda (bicenan) tipe Begemann. Posisi tertekan (kiri), posisi
terbentang (kanan)
Dalam melakukan penetrasi alat sondir, diperlukan suatu rangkaian alat
pembeban hidrolik yang dipasang pada titik lokasi pengujian. Alat pembeban
ini harus dijepit oleh dua batang penjepit yang diangkur pada tanah agar tidak

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 2


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

bergerak ketika dilakukan pengujian. Selain itu terdapat satu buah manometer
yang digunakan untuk membaca tekanan hidrolik yang terjadi ketika dilakukan
penetrasi batang dalam, pipa dorong, dan konus. Gambar 2 menunjukkan
rangkaian alat yang digunakan dalam penetrasi konus pada praktikum ini.

Gambar 2. Rangkaian alat penetrasi konus

Hasil dari pengujian sondir ini adalah tahanan ujung yang diambil sebagai
gaya penetrasi per satuan luas penampang ujung sondir, atau qc dan tahanan
ujung total, atau qt. Pengujian sondir ini dilakukan hingga mencapai tanah
keras atau hingga mencapai kemampuan maksimum alat, yaitu tekanan qc =
250 kg/cm2. Berikut merupakan proses kerja bikonus pada saat dilakukan
penetrasi alat sondir.

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 3


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Gambar 3. Mekanisme kerja bikonus pada saat dilakukan penetrasi alat sondir
Setelah didapatkan data tahanan qc dan qt, dilakukan perhitungan nilai
friksi yang terjadi pada selimut bikonus (fs), hambatan pelekat (HP), jumlah
hambatan pelekat (JHP), serta Friction Ratio (FR). Berikut rumus yang
digunakan dalam perhitungan:
Ft ×qt=Fc × qc+ Fm × f

( Ft × qt )+(Fc ×qc )
f=
Fm

Dengan memasukkan nilai-nilai Fm, Ft, dan Fc akan didapat;


10 qt−10 qc
fs=
150

qt −qc
fs=
15

Dimana:
Ft = Fc = luas penampang bikonus (10 cm2)
qt = tekanan tanah total yang terbaca pada manometer akibat tekanan
konus dan friksi (kg/cm2)
qc = tekanan konus yang terbaca pada manometer (kg/cm2)
Fm = luas mantel bikonus (150 cm2)

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 4


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Hambatan Pelekat ;
HP=l× f

Dimana:
L = panjang lekatan = 20 cm (sondir ditekan setiap 20 cm)

Jumlah Hambatan Pelekat ;


JHP=∑f i ×l i

Sedangkan nilai rasio gesekan (friction Ratio) diperoleh berdasarkan


persamaan berikut
qc
FR= ×100
fs

Setelah dilakukan perhitungan fs, HP, JHP, dan FR, dibuat grafik terhadap
kedalaman yang menunjukkan stratifikasi dari lapisan tanah di lokasi tersebut.
Nilai tahanan konus serta nilai rasio friksi dapat dikorelasikan terhadap jenis
tanah serta prilakunya. Gambar berikut menunjukkan korelasi hasil uji CPT
terhadap prilaku tanah oleh Robertson (1986).

Gambar 4. Korelasi hasil uji CPT dengan jenis tanah

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 5


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

II. PRAKTIKUM
A. Persiapan Praktikum
1. Menyiapkan semua alat yang akan digunakan
2. Menyiapkan 2 buah angkur dan batang besi untuk memutarnya
3. Karena angkur yang pertama telah terpasang oleh kelompok praktikum
sebelumnya, lalu memasang angkur yang kedua berdekatan dengan angkur
yang sebelumnya
4. Menanam angkur yang kedua dengan jarak yang ditentukan sebelumnya
terhadap angkur yang pertama
5. Menyiapkan penyangga dengan kayu balok yang datar yang telah disediakan
6. Meletakkan alat sondir dinatara kedua angkur yang ditanam
7. Memasang besi kanal diatas alat sondir dan menguncinya terhadap angkur
yang ditanam
8. Membuat lubang seukuran sondir terlebih dahulu untuk menanam sondir
menggunakan batangan besi yang tersedia
9. Melumaskan oli dengan kuas ke sondir
10. Sebelum praktikum dimulai, buka pengunci manometer sondir yang skala
maksimumnya adalah 250 kg/cm2

B. Jalannya Praktikum
1. Memasang konus dengan pipa sondir dan pipa dalamnya lalu menghubungkan
dengan alat sondir
2. Memutar alat sondir hingga menekan rangkaian pipa sondir dengan konus
kedalam tanah sedalam 20 cm
3. Membuka kunci alat dan memutar alat sondir hingga pipa dalam rangkaian
sondir masuk kedalam tanah sambil melakukan pembacaan pada manometer.
Pembacaan pada manometer diliat ketika jarum pada manometer terhentak,
dan yang dicatat dalam data adalah angka sebelum terhentak dan angka setelah
terhentak untuk mengetahui nilai Qc dan Qt.
4. Mengunci kembali alat sondir dan memutar kembali sedalam 20 cm
5. Mengulangi prosedur dari nomor 2, hingga mencapai 1 meter
6. Memasang batang sondir selanjutnya dan melumaskan bagian penghubung
dengan oli
7. Mengulangi sampai pembacaan manometer menyentuh angka 250 kg/cm2

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 6


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

8. Setelah menyentuh angka 250 kg/cm2, memutar balik alat sondir untuk
mengangkat batang sondir yang ada didalam tanah
9. Memutar alat sondir hingga batang sondir terangkat dan sambungan dengan
batang sondir lainnya terlihat kurang lebih 20 cm
10. Mengunci batang sondir yang dibawah dengan erat menggunakan kunci
inggris
11. Memutar sambungan antar batang sondir dan megeluarkan batang sondir dari
alat sondir
12. Mengulangi pengangkutan batang sondir hingga semuanya batang sondir bisa
keluar
13. Mencabut angkur, rapihkan alat

III. PENGOLAHAN DATA

Data yang diperoleh terdiri dari kedalaman per 20 cm dan pemabacaan qc


dan qt dalam manometer dengan satuan kg/cm2.

Qc
h Qt
(kg/cm2
(cm) (Kg/cm2)
)
0 0 0
20 0 0
40 62 75
60 60 95
80 60 100
100 30 55
120 25 35
140 25 30
160 25 45
180 25 40
200 22 40
220 20 40
240 20 35
260 20 40
280 20 45
300 20 45
320 25 40
340 50 65
360 27 37
380 25 45
400 25 40

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 7


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

420 20 40
440 20 40
460 15 25
480 15 20
500 15 20
520 15 20
540 15 25
560 15 25
580 15 20
600 10 15
620 15 15
640 20 30
660 25 30
680 10 10
700 15 17
720 17 20
740 30 37
760 25 35
780 20 30
800 20 30
820 20 20
840 15 20
860 10 15
880 10 15
900 20 23
920 15 25
940 20 35
960 30 35
980 20 30
1000 25 40
1020 20 35
1040 25 32
1060 20 30
1080 15 20
1100 20 20
1120 15 25
1140 20 25
1160 15 20
1180 10 20
1200 15 25
1220 40 45
1240 25 40
1260 15 30
1280 10 20
1300 20 25
1320 10 20

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 8


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

1340 10 25
1360 15 30
1380 25 30
1400 15 30
1420 15 35
1440 30 40
1460 20 30
1480 10 15
1500 30 40
1520 25 30
1540 30 45
1560 30 40
1580 20 25
1600 10 20
1620 20 25
1640 20 25
1660 45 50
1680 70 120
1700 195 245

Perhitungan ;

Untuk h = 40 cm; qc = 60 kg/cm2; qt = 100 kg/cm2

qt−qc 100−60
fs= = =2.667 kg /cm 2
15 15

HP=l× fs=20× 5=53.33 kg /cm 2

117.333 kg
JHP=5+ ( 100 )=
cm2

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 9


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

fs 2.667
FR= ×100 = × 100 =4.444
qc 60

Untuk h = 60 cm; qc = 30 kg/cm2; qt = 55 kg/cm2

qt−qc 55−30
fs= = =1.667 kg /cm2
15 15

HP=l× fs=20× 1.667=33,333 kg/cm2

JHP=1.667 +33.333=34.9997 kg /cm 2

fs 1,667
FR= ×100 = × 100 =3.030
qc 55

h HP JHP
Qc (kg/cm2) Qt (Kg/cm2) fs (kg/cm2) FR (%)
(cm) (kg/cm2) (kg/cm2)
0 0 0 0.000 0.000 0 0
20 0 0 0.000 0.000 0 0
1.3978
40 62 75 0.867 17.333 17.333
49
3.8888
60 60 95 2.333 46.667 64.000
89
4.4444
80 60 100 2.667 53.333 117.333
44
5.5555
100 30 55 1.667 33.333 150.667
56
2.6666
120 25 35 0.667 13.333 164.000
67
1.3333
140 25 30 0.333 6.667 170.667
33
5.3333
160 25 45 1.333 26.667 197.333
33
180 25 40 1.000 20.000 217.333 4
5.4545
200 22 40 1.200 24.000 241.333
45
6.6666
220 20 40 1.333 26.667 268.000
67
240 20 35 1.000 20.000 288.000 5
6.6666
260 20 40 1.333 26.667 314.667
67
8.3333
280 20 45 1.667 33.333 348.000
33

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 10


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

8.3333
300 20 45 1.667 33.333 381.333
33
320 25 40 1.000 20.000 401.333 4
340 50 65 1.000 20.000 421.333 2
2.4691
360 27 37 0.667 13.333 434.667
36
5.3333
380 25 45 1.333 26.667 461.333
33
400 25 40 1.000 20.000 481.333 4
6.6666
420 20 40 1.333 26.667 508.000
67
6.6666
440 20 40 1.333 26.667 534.667
67
4.4444
460 15 25 0.667 13.333 548.000
44
2.2222
480 15 20 0.333 6.667 554.667
22
2.2222
500 15 20 0.333 6.667 561.333
22
2.2222
520 15 20 0.333 6.667 568.000
22
4.4444
540 15 25 0.667 13.333 581.333
44
4.4444
560 15 25 0.667 13.333 594.667
44
2.2222
580 15 20 0.333 6.667 601.333
22
3.3333
600 10 15 0.333 6.667 608.000
33
620 15 15 0.000 0.000 608.000 0
3.3333
640 20 30 0.667 13.333 621.333
33
1.3333
660 25 30 0.333 6.667 628.000
33
680 10 10 0.000 0.000 628.000 0
0.8888
700 15 17 0.133 2.667 630.667
89
1.1764
720 17 20 0.200 4.000 634.667
71
1.5555
740 30 37 0.467 9.333 644.000
56
2.6666
760 25 35 0.667 13.333 657.333
67
3.3333
780 20 30 0.667 13.333 670.667
33
3.3333
800 20 30 0.667 13.333 684.000
33
820 20 20 0.000 0.000 684.000 0
2.2222
840 15 20 0.333 6.667 690.667
22

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 11


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

3.3333
860 10 15 0.333 6.667 697.333
33
3.3333
880 10 15 0.333 6.667 704.000
33
900 20 23 0.200 4.000 708.000 1
4.4444
920 15 25 0.667 13.333 721.333
44
940 20 35 1.000 20.000 741.333 5
1.1111
960 30 35 0.333 6.667 748.000
11
3.3333
980 20 30 0.667 13.333 761.333
33
1000 25 40 1.000 20.000 781.333 4
1020 20 35 1.000 20.000 801.333 5
1.8666
1040 25 32 0.467 9.333 810.667
67
3.3333
1060 20 30 0.667 13.333 824.000
33
2.2222
1080 15 20 0.333 6.667 830.667
22
1100 20 20 0.000 0.000 830.667 0
4.4444
1120 15 25 0.667 13.333 844.000
44
1.6666
1140 20 25 0.333 6.667 850.667
67
2.2222
1160 15 20 0.333 6.667 857.333
22
6.6666
1180 10 20 0.667 13.333 870.667
67
4.4444
1200 15 25 0.667 13.333 884.000
44
0.8333
1220 40 45 0.333 6.667 890.667
33
1240 25 40 1.000 20.000 910.667 4
6.6666
1260 15 30 1.000 20.000 930.667
67
6.6666
1280 10 20 0.667 13.333 944.000
67
1.6666
1300 20 25 0.333 6.667 950.667
67
6.6666
1320 10 20 0.667 13.333 964.000
67
1340 10 25 1.000 20.000 984.000 10
6.6666
1360 15 30 1.000 20.000 1004.000
67
1.3333
1380 25 30 0.333 6.667 1010.667
33
6.6666
1400 15 30 1.000 20.000 1030.667
67

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 12


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

8.8888
1420 15 35 1.333 26.667 1057.333
89
2.2222
1440 30 40 0.667 13.333 1070.667
22
3.3333
1460 20 30 0.667 13.333 1084.000
33
3.3333
1480 10 15 0.333 6.667 1090.667
33
2.2222
1500 30 40 0.667 13.333 1104.000
22
1.3333
1520 25 30 0.333 6.667 1110.667
33
3.3333
1540 30 45 1.000 20.000 1130.667
33
2.2222
1560 30 40 0.667 13.333 1144.000
22
1.6666
1580 20 25 0.333 6.667 1150.667
67
6.6666
1600 10 20 0.667 13.333 1164.000
67
1.6666
1620 20 25 0.333 6.667 1170.667
67
1.6666
1640 20 25 0.333 6.667 1177.333
67
0.7407
1660 45 50 0.333 6.667 1184.000
41
4.7619
1680 70 120 3.333 66.667 1250.667
05
1.7094
1700 195 245 3.333 66.667 1317.333
02
Tabel 1. Hasil perhitungan data sondir

Dari data diatas dapat dijadikan dalam bentuk grafik sebagai berikut;

a. Grafik qc berbanding dengan kedalaman (h)

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 13


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Qc vs H

Qc vs H

b. Grafik qt berbanding dengan kedalaman (h)

Qt vs H

Qt vs H

c. Grafik JHP berbanding dengan kedalaman (h)

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 14


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

JHP vs H

JHP vs H

d. Grafik FS berbanding dengan kedalaman (h)

FS vs H

Fs vs H

e. Grafik FR berbanding dengan kedalaman (h)

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 15


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

FR vs H

FR vs H

IV. ANALISA
Analisa Percobaan
Tujuan dari praktikum yang bernama cone penetration test (CPT) atau
biasa disebut sondir bertujuan untuk mengetahui nilai tahanan conus (end
bearing) dan hambatan lekat (skin friction). Dalam praktikum sondir,
percobaan dimulai dengan menentukan titik untuk melakukan pemasangan
angkur yang bertujuan untuk menjaga kestabilan alat sondir ketika uji sedang
berlangsung, angkur dipasang secara berdekatan yaitu disebelah kanan dan
sebelah kiri yang dimana alat sondir akan ditempatkan ditengah-tengah, pada
praktikum kali ini praktikan hanya melakukan pemasangan 1 buah angkur,
karena angkur yang sebelumnya telah terpasang oleh praktikan sebelumnya.
Pemasangan angkur dilakukan dengan memutar angkur searah jarum jam
sehingga angkur dapat menembus tanah, untuk memutar angkur dapat
digunakan besi pemutar ditambah dengan batang besi yang panjangnya sekitar
1 m di sisi kanan dan kiri besi pemutar yang dapat menimbulkan momen
sehingga mempermudah penanaman angkur kedalam tanah. Setelah kedua
angkur telah terpasang kedalam tanah, praktikan mempersiapkan sondir untuk

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 16


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

ditempatkan diantara kedua angkur, atur posisi sondir ditengah dan usahakan
agar sondir lurus dengan permukaan tanah, jika tidak gunakanlah balok kayu
untuk meluruskan posisi sondir yang miring. Setelah sondir telah ditempatkan
sebagaimana mestinya, gunakan balok besi kanal sebanyak 4 buah lalu
gunakan pengunci angkur untuk mengunci sondir agar stabil dan tidak
menimbulkan pergerakan yang dapat mengganggu jalannya praktikum.
Jalannya praktikum dimulai dengan membuka pengunci manometer yang
pembacaan maksimumnya adalah 250 kg/cm2 , lalu melumasi baut dan drat
penghubung alat dengan sondir dengan oli serta memasang batang sondir yang
terdapat conus, setelah itu praktikan memutar alat sondir berlawanan jarum
jam kebawah hingga menyentuh permukaan tanah dilanjut dengan melubangi
permukaan tanah sedalam 1 m terlebih dahulu, setelah batang conus sondir
menembus tanah sedalam 1 m, praktikan memutar alat sondir searah jarum jam
agar drat penghubung alat ke batang naik setinggi 1 meter, setelah itu praktikan
menambahkan batang yang baru dengan batang sebelumnya yang dihubungkan
oleh mur silinder. Setelah itu praktikan memutar alat sondir untuk menekan
batang sondir kebawah di setiap kedalaman 20 cm, di setiap pertamabahan 20
cm praktikan membuka pengunci batang lalu memutar alat sondir secara
konstan agar batang silinder yang didalam dapat menggerakan conus yang
dimana didapatkan nilai pembacaan manometer, pada hentakan pertama di
manometer praktikan akan mendapat nilai qc, pada hentakan yang kedua akan
mendapat nilai qt, nilai qc & qt digunakan adalah parameter penentu nilai
tahanan konus dan hambatan lekat. Ketika batang sudah menyentuh setiap
kedalaman 1 m , praktikan menambahkan batang lain dan melakukan langkah-
langkah diatas secara terus menerus hingga menemukan bagian tanah keras di
kedalaman 17 m dari permukaan tanah. Setelah menemukan tanah keras,
praktikan harus mengeluarkan batang-batang sondir yang terhubung sejauh
kedalam n secara satu-persatu dengan memutar tuas searah jarum jam dan
menahan batang menggunakan kunci inggris agar tidak terlepas dan masuk
kedalam tanah. Setelah semua batang berhasil dikeluarkan dari dalam tanah,
praktikan membereskan alat sondir dan membuka angkur yang sebelumnya
terpasang dalam tanah.

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 17


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Analisa Hasil

Hasil yang didapatkan dari praktikum sondir adalah nilai h (cm), qc


(kg/cm2), qt (kg/cm2), dari ketiga data awal tersebut selanjutnya praktikan
mencari nilai, fs, HP, JHP, dan FR. Dengan rumus sebagai berikut;

qt −qc
fs=
15

HP=l× f

JHP=∑f i ×l i

qc
FR= ×100
fs

Bisa didapatkan perhitungan dengan rentan kedalaman yaitu 0 -1660 m, untuk


mendapatkan nilai minimum dan maksimum dari ke-enam variable

Maksimu
Data Minimum Rentang
m
QC (kg/cm2) 10 195 10 - 195
QT (kg/cm2) 10 245 10 - 245
2
FS (kg/cm ) 0 3.333 0 - 3.333

HP (kg/cm2) 0 66.667 0 - 66.667

JHP (kg/cm2) 17.333 1317.333 17.333 - 1317.333

FR (%) 0 10 0 - 10
Berdasarkan data yang telah didapat melalui praktikum sondir, praktikan
mendapatkan nilai qc dan perhitungan data fs untuk menentukan jenis tanah
berdasarkan klasifikasinya.
Klasifikasi tanah berdasarkan buku mekanika tanah karangan Ir. V.
Sunggono H.K. adalah

QC FS Klasifikasi
6-10 0,15-0,4 Humus, lempung sangat lunak
0,2 Pasir kelanauan lepas, pasir sangat lepas
0,2-0,5 Lempung lembek, lempung kelanauan lembek
10-30 0,1 Kerikil lepas
0,1-0,4 Pasir lepas

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 18


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

0,4-0,8 Lempung atau lempung kelanauan


0,8-2,0 Lempung agak kenyal
30-60 1,5 Pasir kelanauan, pasir agak padat
1,0-3,0 Lempung kelanauan kenyal
60-150 1,0 Kerikil kepasiran lepas
1,0-3,0 Pasir padat, pasir kelanauan/lempung padat
Kerikil kelempungan
>3,0 Lempung kerikilan kenyal
150-300 1,0-2,0 Pasir padat, pasir kekerikilan padat
Pasir kasar, pasir kelanauan padat
Tabel 2. Klasifikasi tanah

Kedalaman (h=cm) Jenis Tanah berdasarkan klasifikasi tanah


0-60
60-120
120-180 Lempung Agak Kenyal
180-240
240-280
280-340 Lempung Kelanauan Kenyal
340-400
Lempung Agak Kenyal
400-460
460-520
520-580 Lempung/Lempung Kelanauan
580-640
640-700
Pasir Lepas
700-760
760-820
Lempung/Lempung Kelanauan
820-880
880-940 Pasir Lepas
940-1020
Lempung/Lempung Kelanauan
1020-1080
1080-1140 Pasir Lepas
1140-1200
1200-1260 Lempung/Lempung Kelanauan
1260-1320
1320-1380
Lempung Agak Kenyal
1380-1440
1440-1500
1500-1560 Lempung/Lempung Kelanauan
1560-1620
1620-1680 Lempung Kelanauan Kenyal
1680-1700 Lempung Kerikilan Kenyal
Tabel 3. Jenis Klasifikasi Tanah Berdasarkan Data Lapangan yang Sudah Diolah

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 19


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Dari data klasifikasi jenis tanah yang didapat, pada tempat yang telah
ditentukan dengan kedalaman tertentu yaitu 0-60 cm memiliki jenis tanah yaitu
lempung agak kenyal dengan nilai qc 0-75 kg/cm2 dan qt 0-75 kg/cm2.
Perbedaan kedalaman pada praktikum sondir mempengaruhi nilai detail dari
jenis tanah, yang dimana semakin kecil perbedaan kedalaman tanah semakin
akurat data jenis tanah.

Analisa Kesalahan

Dalam melaksanakan praktikum sondir di lapangan, praktikan melakukan


beberapa kesalahan yang dapat menyebabkan ketidak akuratan dalam
pengambilan data, yang mempengaruhi ketika pengolahan data untuk
mendapatkan variable-variabel pada percobaan ini yaitu ;

1. Penempatan angkur yang tidak memperhitungkan jarak, yaitu dengan


metode kira-kira sehingga membuat penempatan sondir menjadi tidak
stabil.
2. Penggunaan kayu penyangga untuk membuat sondir tegak lurus
dengan permukaan tanah tanpa adanya kemiringan, praktikan
menempatkan susunan balok secara kasat mata yang dimana praktikan
mengira-ngira apakah sondir sudah tegak lurus 90° dengan tanah atau
belum.
3. Karena faktor tidak tegak lurusnya alat sondir terhadap tanah, batang
sondir yang tertancap sedalam h (cm) belum tentu lurus, yang dapat
memungkinkan miringnya batang sondir .
4. Kesalahan yang terkahir adalah pada saat praktikan melakukan
pembacaan manometer, yaitu saat jarum manometer menunjukan nilai
qc dan qt mata pengelihatan praktikan yang kurang tangkas karena
pada saat pembacaan nilai qc adalah saat jarum pertama berhenti
bergerak dan qt adalah saat jarum kedua berhenti bergerak dalam nilai
tertentu .

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 20


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

V. APLIKASI, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TES SONDIR BESERTA


APLIKASI PONDASI YANG COCOK UNTUK JENIS TANAH YANG
DIDAPAT
Praktikum modul cone penetration test memiliki beberapa kelebihan ;
1. Murah, cepat, data yang dihasilkan akurat.
2. Pas untuk digunakan di Indonesia, karena mayoritas jenis tanah di
Indonesia adalah lempung kelanauan
untuk kekurangannya adalah sebagai berikut;
1. Sulit memperoleh sampel secara visual
2. Sulit untuk menembus lapisan yang keras seperti batuan
3. Tidak bisa merepresentatifkan data berupa pasir

Berdasarkan praktikum sondir, jenis tanah berdasarkan klasifikasinya


adalah LEMPUNG/LEMPUNG KELANAUAN dan pondasi yang dapat di
aplikasikan adalah pondasi tiang pancang.

VI. KESIMPULAN
1. Dari Tes Sondir didapatkan nilai qc dan qt , dengan masing-masing
rentang, 0-195 kg/cm2 dan 0-245 kg/cm2.
2. Data yang didapat sebagai berikut dengan rumus yang telah ada;

Data Minimum Maksimum Rentang

QC (kg/cm2) 10 195 10 - 195


QT (kg/cm2) 10 245 10 - 245
FS (kg/cm2) 0 3.333 0 - 3.333

HP (kg/cm2) 0 66.667 0 - 66.667

17.333 -
JHP (kg/cm2) 17.333 1317.333
1317.333
FR (%) 0 10 0 - 10

3. Jenis tanah berdasarkan klasifikasi tanah menurut buku mekanika


tanah Ir. Sunggono dengan melihat kedalaman tanah, qc, dan fs yang
didapat, tanah praktikum tergolong lempung/lempung kelanauan.

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 21


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

VII. LAMPIRAN

CONE PENETRATION TESTS (SONDIR) 22

You might also like