Professional Documents
Culture Documents
Makalah Epidemiologi Penyakit Menular Tuberkulosis
Makalah Epidemiologi Penyakit Menular Tuberkulosis
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit
Menular
Disususn oleh :
Fatwa
Firdau
s
(NPM.
201371
0038)
IBU
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan
makalah ini dengan judul “Keluarga Berencana”. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. dan para keluarga
serta sahabatnya.
Terima kasih kepada Ibu Munaya Fauziah SKM, M.Kes selaku dosen mata
penyusunan makalah ini. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih juga kepada
Penulis sadar bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
Penulis
i
DAFTAR ISI
4.3 Pencegahan................................................................................................................31
BAB V PENUTUP..................................................................................................................33
5.1 Kesimpulan................................................................................................................33
5.2 Saran..........................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................34
ii
BAB I
PENDAHULUAN
endemis.
dicapai sejak tahun 2003, diperkirakan masih terdapat sekitar 9,5 juta kasus
baru TB, dan sekitar 0,5 juta orang meninggal akibat TB di seluruh dunia
(WHO, 2009).
Setiap detik ada 1 orang yang terinfeksi TBC di dunia. Setiap tahun terdapat
8 juta penderita TBC baru, dan akan ada 3 juta meninggal setiap tahunnya. 1
% dari penduduk dunia akan terinfeksi TB setiap tahun. Satu orang memiliki
potensi menular 10 sampai 15 orang dalam 1 tahun. Ada beberapa hal yang
yang tidak mencukupi, kurangnya biaya untuk berobat, serta adanya epidemi
dengan jumlah penderita TBC sebesar 321.000 orang. Lima negara dengan
jumlah terbesar kasus insiden pada tahun 2012 adalah India, Cina, Afrika
terjadinya retensi kuman TB terhadap obat yang diberikan. Hal ini akan
kumannya kepada orang lain dan biaya pengobatan menjadi meningkat dan
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk
tuberkulosis di dunia secara umum, serta faktor faktor apa saja yang
PEMBAHASAN
2.1 Definisi TB
paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ atau bagian tubuh lainnya
diberi warna oleh pewarnaan gram, maka warna tersebut tidak dapat
2.2 Etiologi TB
kecil organ tubuh lain. Kuman ini mempunyai sifat khusus, yakni tahan
terhadap asam pada pewarnaan, hal ini dipakai untuk identifikasi dahak
dapat bertahan hidup pada tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan
tubuh, kuman dapat dormant (tertidur sampai beberapa tahun). TB ini timbul
fagosit.
Penyebab utama meningkatnya masalah TB antara lain adalah
kasus (diagnosis dan panduan obat yang tidak standar, gagal menyembuhkan
Pada anak-anak gejala TB terbagi 2, yakni gejala umum dan gejala khusus.
1. Gejala umum
yang jelas dan tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah dengan
penanganan gizi yang baik.
o Demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifus,
keringat malam.
2. Gejala Khusus
kesadaran menurun.
o Gejala mata
o Conjunctivitis phlyctenularis
Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang
Pemeriksaan fisik.
1. Diagnosis TB Paru
sewaktu-pagi-sewaktu (SPS).
S(sewaktu):
P(Pagi):
S(sewaktu):
terjadi overdiagnosis.
Gambar 1. Alur Diagnosis TB
Gambar 2. Alur Diagnosis TB
lainnya.
denyut nadi > 120 kali/menit, tidak dapat berjalan bila tdk dibantu.
b. Untuk daerah dengan angka prevalensi HIV pada orang dewasa > 1%
atau prevalensi HIV diantara pasien TB > 5%, pasien suspek TB yang
belum diketahui status HIV- nya maka perlu ditawarkan untuk tes HIV.
Untuk pasien suspek TB yang telah diketahui status HIV-nya maka tidak
c. Untuk daerah yang tidak tersedia test HIV atau status HIV tidak diketahui
Pneumocystis jirovecii
skor.7
terhadap gejala atau tanda klinis yang dijumpai. Pedoman tersebut secara
diagnosis TB anak.
f. Semua anak dengan reaksi cepat BCG (reaksi lokal timbul < 7 hari
h. Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih
lanjut. 7
skor. Pasien dengan jumlah skor yang lebih atau sama dengan 6 (>6),
pungsi pleura, foto tulang dan sendi, funduskopi, CT-Scan, dan lain
lainnya.
5. Diagnosis TB MDR
untuk uji kepekaan. Sambil menunggu hasil uji kepekaan, maka suspek
pengendalian TB Nasional.
2.5 Patofisiologi TB
Gambar 4. Patofisiologi
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
tubuh lain. Kuman ini mempunyai sifat khusus, yakni tahan terhadap
asam pada pewarnaan, hal ini dipakai untuk identifikasi dahak secara
dapat bertahan hidup pada tempat yang gelap dan lembab. Dalam
bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat
perlengkapan tidur.
timbul radang paru hebat, ciri cirinya batuk kronik dan bersifat sangat
setelah beberapa bulan atau tahun setelah infeksi primer. Ciri khas TB
paska primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas
atau efusi pleura. Seseorang yang terinfeksi kuman TB belum tentu sakit
dukungan dana)
(PMO)
dalam strategi DOTS, dengan fokus prioritas pada proses deteksi dini dan diagnosis
yang bermutu, sistem logistik yang efektif untuk menjamin ketersediaan obat dan
alat kesehatan, serta pengobatan yang terstandar disertai dengan dukungan yang
obat lini pertama dan kedua) dan logistik non-obat secara kontinyu.
pihak lain
berjenjang kebutuhan.
stok OAT).
3. Memberikan Pengobatan Sesuai Standar dengan Pengawasan dan
lainnya)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
strategi DOTS
5.2 Saran
2014: 251–262
Penyakit Tuberkulosis.Jakarta
Kesehatan RI
Sumatera Utara.
RI;2008.hal.8-14