Professional Documents
Culture Documents
RPP Pjok Untuk Kluster Turen
RPP Pjok Untuk Kluster Turen
No Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
KD (KD)
3.1 Memahami konsep 3.1.1. Mengidentifikasikan berbagai gerak melempar,
gerak spesifik dalam menangkap, dan menggiring bola permainan bola
berbagai permainan basket.
bola besar sederhana
dan atau tradisional *) 3.1.2. Menjelaskan gerak melempar, menangkap, dan
menggiring bola permainan bola basket.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Pengetahuan:
3.1 Memahami konsep gerak spesifik dalam berbagai permainan bola besar
sederhana dan atau tradisional *)
3.1.1. Mengidentifikasikan berbagai gerak spesifik melempar, menangkap
menggiring bola permainan bola basket.
3.1.2. Menjelaskan gerak spesifik melempar, menangkap
menggiring bola permainan bola basket.
3.1.3. Menjelaskan cara melakukan gerakan melempar, menangkap
menggiring bola permainan bola basket.
2. Keterampilan
4.1 Mempraktikkan gerak spesifik dalam berbagai permainan bola besar sederhana
C. Materi Pembelajaran
Materi Fakta:
Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu putera maupun puteri yang masingmasing
regu terdiri dari 5 orang pemain. Permainan bertujuan mencari nilai/angka
sebanyakbanyaknya dengan cara memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah lawan
untuk mendapatkan nilai. Dalam memainkan bola pemain dapat mendorong bola, memukul
bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan atau menggiring bola ke segala penjuru
dalam lapangan permainan. Untuk dapat memainkan bola dengan baik perlu melakukan
teknik gerakan dengan baik. Gerakan yang baik menimbulkan efisiensi kerja dan berkat
pembelajaran yang teratur mendapatkan efektivitas yang baik pula. Permainan bola basket
yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James A. Naismith pada tahun 1891 atas
anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Dr. Luther menganjurkan kepada Dr. Naismith untuk
menciptakan permainan baru yang dapat dimainkan di dalam gedung, mudah dimainkan,
mudah dipelajari dan menarik. Pada mulanya Dr. Naismith menggunakan keranjang
sebagai sasarannya, maka permainan baru itu dinamakan “basket ball”. Pada tahun 1924
permainan bola basket didemontrasikan pada Olimpiade di Perancis. Pada tanggal 21 Juni
1932 atas prakarsa Dr. Elmer Beny, direktur sekolah olahraga di Jeneva diadakan konferensi
bola basket. Dalam konferensi ini terbentuklah Federasi Bola basket Internasional yang
diberi nama Federation Internationale de Basketball Amateur (FIBA). Pada tahun 1936 untuk
pertama kali permainan bola basket dipertandingkan dalam Olimpiade di Jerman, yang
diikuti oleh 21 negara. Permainan bola basket masuk ke Indonesia setelah Perang Dunia ke-
II dan dibawa oleh para perantau Cina. Pada PON I di Surakarta bola basket telah masuk
dalam acara pertandingan. Pada tanggal 23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan Basketball
Seluruh Indonesia (PERBASI). Pada tahun 1953 PERBASI diterima menjadi anggota FIBA.
Pada tahun 1955 perpanjangan PERBASI diubah menjadi Persatuan Bola basket Seluruh
Indonesia dengan singkatan tetap PERBASI.
Materi Konsep:
Materi Prinsip:
a) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut sedikit ditekuk.
b) Kedua tangan lurus ke depan dan kedua telapak tangan menghadap ke
depan serta jari-jari tangan terbuka.
c) Kemudian teman suruh melempar bola setinggi dada ke arahmu.
d) Lalu tangkap bola tersebut dan bawalah kearah dada.
e) Selama pembelajaran, siswa diminta saling mengoreksi gerakan yang
dilakukan oleh temannya.
Materi Prosedural
D. Metode Pembelajaranan
F. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
1. Teknik Penilaian
2. Instrumen Penilaian:
2) Pengolahan skor
Skor maksimum: 24
Skor perolehan siswa:
SP Nilai sikap yang diperoleh siswa:
SP/24 X 100
(2) Keterampilan
Penilaian Keterampilan
a. Lembar pengamatan proses variasi dan kombinasi gerak spesifik passing permainan bola
basket
1) Teknik penilaian
Hasil Penilaian
No
Indikator Penilaian Baik Cukup Kurang
.
(3) (2) (1)
1 Sikap awalan melakukan gerakan
2 Sikap pelaksanaan melakukan gerakan
3 Sikap akhir melakukan gerakan
Skor Maksimal (9)
3) Pedoman penskoran
a) Penskoran
(1) Sikap awalan melakukan gerakan
Skor baik jika:
(a) pandangan mata ke arah datangnya bola
(b) badan sedikit dicondongkan ke depan dan berat badan terletak di antara kedua
kaki.
(c) lutut ditekuk, badan condong ke depan dan jaga keseimbangan
Skor Sedang jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor Kurang jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
(2) Sikap pelaksanaan melakukan gerakan
Skor baik jika:
(1) bola didorong dari depan
(2) kedua lengan lurus ke depan
(3) badan dicondongkan ke depan
(4) pandangan mata tertuju pada lepasnya bola
Skor sedang jika : hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor kurang jika : hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
(3) Sikap akhir melakukan gerakan
Skor baik jika :
(1) badan tetap condong ke depan
(2) pandangan mata tertuju pada lepasnya bola
(3) kaki kiri ke depan dan kaki kanan di belakang
Skor sedang jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor kurang jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 9
Skor perolehan siswa: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh siswa: SP/9 X 100
a. Lembar pengamatan penilaian hasil gerak spesifik melempar, menangkap, dan
menggiring permainan bola basket.
1) Penilaian hasil gerak spesifik melempar dan menangkap bola
a) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk gerak spesifik melempar dan menangkap bola dilakukan
siswa selama 30 detik dengan dengan cara:
(1) Mula-mula siswa berdiri dengan memegang bola.
(2) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” siswa mulai melempar
dan menangkap bola ke tembok dengan jarak 3 meter.
(3) Petugas menghitung ulangan/pantulan bola yang dapat dilakukan oleh siswa. (4)
Jumlah ulangan/pantulan bola yang dilakukan dengan benar memenuhi
persyaratan dihitung untuk diberikan skor.
b) Konversi jumlah ulangan dengan skor
Perolehan Nilai
Predikat Nilai
putera puteri
…… ≥ 20 kali …… ≥ 15 kali 86 - 100
17 – 19 kali 12 – 14 kali 71 - 85
14 – 16 kali 9 – 11 kali 56 – 70
........ ≤ 13 kali ........ ≤ 8 kali ........ ≤ 55
Remedial dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang telah
diajarkan pada siswa, nilai yang dicapai tidak memenuhi KBM (Ketuntasan Belajar
Minimal) atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan.
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...................................................................................................................
No. Siswa