Professional Documents
Culture Documents
Dian Yoestica - 2211099002 - Perancangan
Dian Yoestica - 2211099002 - Perancangan
Disusun Oleh :
1. Latar belakang
Bangunan Power House merupakan tempat khusus untuk tempat peralatan
utama elektrikal pada suatu bangunan seperti misalnya transformer (trafo), panel
listrik, dan genset. Ada yang hanya berupa ruangan pada salah satu bagian
bangunan utama tetapi ada juga yang berupa bangunan tersendiri yang terpisah
dari bangunan utama.
Secara umum bangunan power house sama dengan bangunan yang lain tetapi
berukuran tidak terlalu besar, ukuran bangunan power house tergantung dari
peralatan utama elektrikal apa saja yang ada di dalamnya. Misalnya mungkin
diperlukan ruang untuk generator / genset, transformer / ruang panel, perbaikan
dan gudang penyimpanan alat, dan sub stasiun atau ruang panel TM dan TR.
Bangunan power house harus dibuat pada posisi agak tinggi agar aman dari
kemungkinan terendam banjir Paling tidak lantai bangunan power house lebih
tinggi 30 cm dari muka air tertinggi yang mungkin terjadi. Selain itu jarak
bangunan power house dengan bangunan utama juga jangan terlalu jauh agar
lebih efisien.
Dinding menggunakan pasangan bata merah atau bata ringan dengan plester
aci finish cat dinding. Untuk dinding dalam bisa menggunakan cat dinding blasa
tetapi untuk dinding luar sebaiknya menggunakan cat weathershield yang lebih
tahan terhadap pengaruh cuaca.
Jika menggunakan genset tipe open maka diperlukan soundproof atau
peredam suara pada dinding dan bawah atapnya. Soundproof yang digunakan
biasa menggunakan bahan rockwool atau glasswool. Tetapi jika menggunakan
genset tipe silent (yang sudah dilengkapi soundproof pada unit genset) maka tidak
diperlukan lagi soundproof pada dindingnya.
Untuk pintunya menggunakan pintu besi dua daun (double steel door).
Sedangkan sebagai pengganti jendela blasa menggunakan roster / lubang angin
pada sebagian dinding atau menggunakan jendela grill dari pelat best. Pada pelat
lantainya biasanya dilengkapi dengan gutter saluran dan cabel trench untuk
instalasi kabelnya Cable trench berbentuk seperti saluran u (U Ditch) beton
bertulang yang umumnya ditutup dengan cover pelat best.
Genset berguna sebagai cadangan energi listrik apabila tegangan dan pin
sedang terjadi pemadaman, maka kita bisa mendapatkan sumber tegangan dari
genser apabila kita menghidupkan genset pada saat pin sedang terjadi pemadaman.
Panel listrik disini berguna untuk penyuplai penghubung pengaman, dan
pengontrol tegangan listrik dari sumber pemakai.
2. Diskripsi
Fungsi Kubikel 20 KV :
− Mengendalikan sirkuit yang dilakukan oleh saklar utama
− Proteksi sirkuit yang dilakukan oleh fuse/pelebur
− Membagisirkuit dilakuan oleh pembagian jurusan/kelompok (busbar)
Kompartemen
Merupakan rumah dari terminal penghubung LBS, PMT, PMS, FUSE,
Trafo ukur, (CT,PT) peralatan mekanis dan instalasi tegangan rendah, sehingga
tidak membahayakan operator terhadap adanya sentuhan langsung ke bagian
bagian yang bertegangan.
Rel/Busbar
Sebagai rel penghubung antara kubikel yang satu dengan lainnya, posisi
rel pada umumnya terletak pada bagian atas kubikel, pada kubikel type RMU
(Ring Main Unit) rel 20 KV terdapat dalam tabung SF6 vacum bentuk rel ada
yang bulat ada yang pipih.
Kontak Pemutus
Sebagai pemutus/penghubung aliran listrik kontak pemutus terdiri dari dua
bagian yaitu kontak gerak (moving contact) dan kontak tetap (fixed contact)
sebagai peredam busur api pada kubikel jenis LBS atau CB digunakan media
minyak, gas SF6, vacuum atau dengan hembusan udara selain itu memperkecil
terjadinya busur api dilakukan dengan pembukaan dan penutupan kontak pemutus
secara cepat secara mekanis.
Terminal Penghubung
Untuk menghubung bagian-bagian kubikel yang bertegangan satu dengan
yang lainnya, ada beberapa terminal antara lain: terminal busbar, terminal kabel,
tempat menghubungkan kabel Incoming dan Out Going, Terminal PT
(pengukuran), Terminal CT (tempat menyambung transformator arus untuk
pengukuran).
Mekanik Kubikel
Berfungsi untuk menggerakkan dan merubah posisi membuka/menutup
kontak LBS PMT dan PMS maupun pemisah hubung tanah dibuat sedemikian
rupa sehingga pada waktu membuka dan menutup kontak pemutus berlangsung
dengan cepat.
Heater
Untuk memanaskan ruang terminal kabel agar kelembapannya terjaga.
Handle Kubikel
Untuk menggerakkan mekanik kubikel, yaitu membuka atau menutup
posisi kontak hubung: PMT, PMB, LBS, Pemisah tanah (grounding) atau
pengisian pegas untuk energy membuka/menutup kontak hubung.
− Dudukan Travo
Dudukan travo harus lebih tinggi dari sekelilingnya guna mengatasi banjir,
sebaiknya dibuat pondasi dari beton. Jika jumlah transformator ditempatkan
berdekatan sekali, harus dibuat dinding pemisah yang tahan api untuk mengurangi
kerusakan yang timbul jika terjadi kecelakaan atas salah satu transformator
berikut. Disekeliling transformator yang terpasang dilantai harus direncanakan
adanya aliran udara bebas pada semua transformator.
Jika mungkin transformator yang terpasang diluar harus dilindungi
terhadap sinar matahari secara langsung. Hal ini akan meningkatkan umur cat dan
juga memperpanjang umur transformator . untuk menjaga agar tidak terjadi
gerakan jika ada badai roda roda transformator harus diganjal sesudah dipasang
ditempat yang tetap.
− Saluran Kabel
Karena panel LVMDP adalah panel utama tegangan rendah dari beberapa
atau semua panel sub distribusi yang ada, maka pengaman arus lebih di dalam
panel LVMDP biasanya memiliki rating yang tinggi dan sebagai pengaman arus
lebih yang di dalam panel LVMDP ini bias digunakan MCCB atau ACB.
Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) pada LVMDP dimana beban di sisi
sekunder transformator step down yang terhubung ke LVMDP dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Karena arus pada LVMDP cendrung besar maka dari itu kebanyakan
pengaman arus lebih memakai ACB bukan MCCB.
g. Perencanaan Genset
Untuk menjaga kemungkinan terjadi pemutusan aliran listrik dari PLN, maka
kampus Politeknik Negeri Padang menyediakan pembangkit listrik sendiri sebagai
back-up, biasanya digunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD/GENSET). Namun ada juga suatu gedung/industri yang tidak
mempergunakan suplai daya dari PLN, tapi hanya tergantung pada Pembangkit
Lisrik Tenaga Diesel (PLTD/GENSET).
Cara instalasi kabel nya adalah kabel ditanam kurang lebih satu meter.
Pemasangan atau peletakan kabel nya diberi jarak antar satu kabel dengan kabel
lainnya dengan jarak kurang lebih dua kali diameter kabel. Kemudian kabel di
urug dengan pasir yang bersih dari kotoran atau batu untuk menghindari
kerusakan kabel dengan ketebalan pasir kira-kira sampai 225 mm diatas kabel.
Diatas pasir dipasang concrete tile sebagai perlindungan mekanis dan diatasnya
lagi baru di urug dengan tanah halus sampai permukaannya rata dengan tanah
sekitarnya.
Sebagai tanda kalau dibawah tanah ada kabel listrik maka saat pengurugan
tanah di pasang pita peringatan (warning tape) dengan tulisan peringatan seperti
“Awas ada kabel listrik”. Dan terakhir sebagai penanda jalur kabel maka di
pasang Cable Route Marker yang biasanya dibuat dari concrete dan di permukaan
atasnya dipasang plat dengan tanda panah arah kabel lurus, belok, atau ada
percabangan dan sebagainya. Metode ini yang dipilih, karena lebih ekonomis
dibandingkan dengan instalasi above ground yang menggunakan kabel rak (cable
tray) atau menggunakan pipa conduit serta mempunyai fungsi mechanical
protection yang cukup baik dan dapat menghindarkan perambatan api melalui
kabel apabila terjadi kebakaran.
Oleh karena itu, perancangan itu sendiri harus dimulai dengan perhitungan:
− jumlah kabel yang akan kita jalankan di saluran tertentu
− tentukan diameter dan massa masing-masing satu meter dari masing-masing
kabel ini
− dan kemudian berdasarkan perkiraan di atas dari total beban per meter linier
dari baki kabel.
Pada langkah selanjutnya kita harus menggunakan data yang disiapkan oleh
produsen, mengenai jarak dukungan. Pada grafik yang sesuai (lihat gambar) kita
menemukan sumbu vertikal muatan yang memungkinkan dan mengarahkan garis
horizontal (sejajar dengan sumbu yang menentukan jarak penopang), kita
menemukan perempatan dengan kurva yang menunjukkan beban maksimum yang
diizinkan. Setelah menemukan titik ini, kita harus mengarahkannya dari garis
vertikal ke bawah dan membaca nomor yang diperlukan pada sumbu jarak
dukungan.
Dengan cara ini, perlu dianalisis beberapa jenis palung yang kondisi
teknisnya terpenuhi, lalu hitung opsi mana yang lebih menguntungkan kita. Perlu
dicatat di sini bahwa kekuatan nampan tergantung pada dua parameter: ketebalan
lembaran dari mana mereka dibuat dan tinggi sisi mereka, Itu tidak tergantung
pada lebaran mereka. Oleh karena itu, untuk setiap kelompok palung (yaitu,
lembaran lembaran logam yang berbeda dan dengan ketinggian sisi yang berbeda)
produsen menempatkan bagan beban secara terpisah dalam katalog.
Kita menghitung ini berdasarkan jumlah yang direncanakan dari kabel listrik
dan pengetahuan tentang diameternya. Yang terakhir dapat ditentukan dengan
menggunakan katalog produsen kabel. namun, ada beberapa perkiraan yang
diremehkan dari perhitungan diameter sebagai saluran udara antara mana ruang
bebas. Atau kita juga menilai semuanya sendiri, karena kuadrat diameter dikalikan
dengan jumlah kabel – maka kita mungkin mendapatkan cadangan untuk
pengembangan rute di masa depan dengan kabel tambahan.
Dan karena aturan yang bagus adalah setiap kabel yang ditumpuk harus
dilekatkan pada palung, kita juga harus mempertimbangkan kebutuhan untuk
menempatkan elemen lain, misalnya blok koneksi, di baki kabel saat
mempertimbangkan masalah ventilasi. Lokasi penting lainnya pada jalur kabel
adalah perubahan arah kemunculannya. Tentu saja, kita harus secara maksimal
mencoba membuat rute berjalan lurus. Namun, karena arsitektur dan kebutuhan
pengguna, perubahan arah tidak dapat dihindari. Jadi untuk menghilangkan
kemungkinan kerusakan kabel di sana, selalu gunakan alat kelengkapan yang
sesuai dengan baki kabel yang telah dipilih sebelumnya. Fitting ini harus memiliki
radius putar yang lembut, tidak lebih kecil dari radius bending minimum untuk
kabel listrik yang mengalir di dalamnya.
Hal ini juga layak disebut titik koneksi dari baki dan alat kelengkapan yang
berurutan. Jika kita perlusen, selalu jaga anti korosi pada tepinya (misalnya
dengan cat ) dan selesaikan dengan cara isolasi kabel tidak akan rusak. Saluran
kabel juga harus dibumikan dengan menghubungkannya ke elektroda bumi dan
pengukuran dan penandaannya yang sesuai. Selain itu, semua palung harus
sama-sama menggunakan konektor khusus, karena pembumian jalur kabel yang
tidak tepat atau kurangnya pembumian tersebut dapat menyebabkan penyebab
lebih dan kerusakan pada pemasangan itu sendiri dan perangkat yang terhubung
dengannya, tidak menyebutkan bahaya kehidupan dan kesehatan manusia.
Oleh karena itu peralatan untuk mengalihkan suplai listrik dari PLN ke
Genset haruslah disediakan. Untuk daya kecil peralatan transfer alih dapat
dilakukan secara manual maupun otomatis, tetapi untuk daya besar sebaiknya
digunakan alat yang dapat beroperasi secara otomatis untuk mengalihkan suplai
listrik dari PLN ke Genset dan sebaliknya.
GAMBAR
RENCANA
EVALUASI
OK
OK
IJIN
PEMAKAIAN PEMAKAIAN
B. ACUAN DIDALAM PERANCANGAN
2.1 Standar Perancangan
PUIL
1. Perlengkapan Listrik
Pada setiap perlengkapan listrik harus tercantum dengan jelas:
a. nama pembuat dan atau merek dagang;
b. daya, voltase, dan/atau arus pengenal;
c. data teknis lain seperti disyaratkan SNI atau standar yang relevan.
Perlengkapan listrik hanya boleh dipasang pada instalasi jika memenuhi
persyaratan dalam PUIL dan/atau standar yang berlaku.
1. Konduktor rel
− Rel yang digunakan pada PHBK harus terbuat dari tembaga atau logam lain
yang memenuhi persyaratan sebagai konduktor listrik.
− Besar arus yang mengalir dalam rel tersebut harus diperhitungkan sesuai
kemampuan rel sehingga tidak akan menyebabkan suhu lebih dari 65 derajaT
− Pada suhu sekitar 35 derajat C dapat digunakan ukuran rel menurut Tabel
(Tabel pembebanan konduktor yang diperbolehkan untuk tembaga dan
aluminium penampang persegi).
− Lapisan yang digunakan untuk memberi warna rel dan saluran harus dari jenis
yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
SPLN
Konstruksi SKTM
Sebagaimana ditetapkan dalam SNI 04-0225-2000 tentang Peraturan Umum
Instalasi Listrik, Jarak aman antara instalasi bawah tanah lain ditetapkan
sebagai berikut :
- Jarak Aman SKTM
1) Persilangan antar SKTM 20 kV Harus berjarak 30 cm dan diberi
penyekat lempen-gan plat beton 6cm
2) Persilangan/sejajar dengan kabel tanah telekomunikasi >30 Cm
3) Persilangan dengan Pipa air PAM/Gas
>30 Cm Kabel Kabel listrik harus di bawah saluran pipa PAM/Gas
dan dilindungi pipa beton belah, atau lempengan minimum tebal 6 cm
dan dilebihkan 0,5 meter pada sisi kiri kanan persilangan, Bila saluran
pipa PAM/Gas sejajar dengan kabel TM sepanjang selama sejajar
harus dimasukkan dalam pipa beton belah / pelat beton atau sejenis.
4) Persilangan/Sejajar dengan rel kereta api.
Kabel harus berjarak minimal 2 meter dari rel kere-ta api.Jika
persilangan, kabel harus dimasukkan dalam pipa baja diameter >
minimal 4” dan dilebihkan 2 meter dari rel kereta, dengan kedalaman
2 meter dibawah rel kereta api.
5) Persilangan dengan jalan raya atau jalan lingkungan.
Kedalaman minimal kabel adalah 0,80 m, Kabel harus di masukkan
kedalam Pipa baja atau PVC 4”, yang dilebihkan minimal 0,5 meter
sisi kiri kanan bahu jalan.
6) Persilangan dengan saluran/bangunan air irigasi
Persilangan dibawah; Kabel harus ditanam dengan Jarak minimal
kabel tanah dari bangunan air ada-lah 0,3 meter dan harus dimasukkan
kedalam pipa beton/logam dengan diameter > 4” dan dilebihkan 0,5
meter pada kedua sisi perlintasan.
Pada kedua tepi saluran air dimana kabel tanah di-tanam harus diberi
tanda .Jika harus menyeberangi, harus menggunakan jembatan kabel
berpelindung baja.
7) Persilangan/Sejajar dengan SKTR
Kabel SKTM harus diletakkan dibawah SKTR dengan jarak minimal
30 cm baik untuk persilangan maupun sejajar.
B. DASAR-DASAR PERENCANAAN :
1. Undang-undang / Regulasi yang digunakan didalam merencanakan
power-house
2. Standar Perencanaan Power-House : SPLN, PUIL, SNI, SKTTK
C. DESAIN INSTALASI INCOMMING PLN
1. Penjelasan Umum
Perencanaan instalasi Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 20 kV
digunakan sebagai saluran kabel masuk ke gardu distribusi Politeknik. Penarikan
kabel 20 kV dimulai dari tiang ujung saluran 20 kV (TM-16) melalui kabel
Opsticjk yang disalurkan melalui konstruksi kabel “under-ground” 20 kV menuju
panel “Incomming” PLN.
Kabel yang digunakan berkapasitas 1250 kVA 20 kV dipasang melalui
“under-ground” dengan dimensi konstruksi 400x600 mm sepanjang 24 meter
menuju gardu pembagi PLN (incomming PLN). Panel Kubikel PLN 20kV /1250
kVA ini dilengkapi dengan sistem proteksi “Over Current Relay” (OCR) dan
Panel APP sebagai alat penghitung pemakaian energi listrik.
Instalasi TM16
Instalasi Under-ground
Konstruksi SKTM
Konstruksi Trafo
1. Penjelasan Umum
Kable Tray adalah perlengkapan yang digunakan untuk jalur pemasangan
kabel listrik dan elektronik agar aman dan terlihat rapi. Kabel Tray adalah
komponen yang digunakan untuk menopang kabel agar tertata dengan rapi, kuat
dan terlindung dari faktor lingkungan yang dapat merusak seperti debu, kotoran,
panas matahari, kejatuhan bahan kimia membahayakan, efek panas dari stem dan
sejenisnya. Kabel Tray digunkan sebagai tempat dudukan kabel instalasi yang
dipasang pada bangunan gedung sehinggga tertata rapi, dan mudah dalam
perawatan dan perbaikan. Bahan yang biasa digunakan bisa terbuat dari
aluminium, besi, baja, dan bahan lainnya. Tipe Kable Tray yang umum dipakai di
lapangan adalah tipe C (STC) dan tipe U (STU). Selain itu mungkin kita pernah
melihat tipe cable tray lain tetapi biasanya tipe lain tersebut biasanya atas
permintaan khusus ke supplier cable tray. Fungsi dan Kegunaan Cable Tray dan
Ladder , Dalam system kelistrikan kabel tray digunakan untuk support kabel, baik
kabel power maupun kabel data. Cable Tray digunakan sebagai alternatif
wiring/conduit system terbuka.Hal ini selain memberikan tambahan perlindungan
kepada instalasi kabel, juga mempermudah dalam pemeliharaanya (maintenance).
INCOMING
INCOMING
PELANGGAN TRAFO
Panel PLN TM16
(PNP) DISTRIBUSI
ATS
SKTM
14 meter
INCOMMING PLN
PM QM-1
Incomming
Metering
Out Going
Trafo Konstruksi permuk aa n
Kubikel 20 KV
T ana h di pa datka n
80CM
Pasi r Urung (buka n pa sir l aut)
Waktu
Pembuatan
PANDANGAN BAWAH D4-AJ Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik Praktik Perancangan Listrik III
PANDANGAN ATAS
Panel
MDP
OUT-GOING Dudukan Genset
OUT-GOING
PELANGGAN
PLN 1250 KVA
(PNP)
Panel
MDP
INCOMING
INCOMING
PELANGGAN
Panel (PNP)
TRAFO PLN
TM16
DISTRIBUSI
ATS SKTM
14 meter
Waktu
Pembuatan
KUBIKEL 20 KV
METERING
(PLN)
INCOMING
PELANGGAN
PANEL INCOMING
MDP / LVMDP INCOMING PLN
PELANGGAN
TRAFO
(PNP)
DISTRIBUSI
OUT-GOING
PELANGGAN 1 TRAFO TM
DISTRIBUSI
OUT-GOING
PELANGGAN 2
20m
PM QM-1 OUT-GOIN G
PELLAN GGAN
(PNP)
INCOMING
PLN
INCOMING
PELANGGAN
(PNP) TRAFO
DISTRIBUSI OUT-GOIN G
PLN
OUTGOING
TRAFO
Incoming
Metering
PKM
(NEW)
20 kV / 380 V
Waktu
Pembuatan
MENUJU RUMAH
PANEL PKM
TM16
SKTM NA2XSEBY 3x35 mm2
63 A
MCCB 18 kA
Hz
100 A V W 63 A
LVMDP 261,78 kVA MCCB MCCB 18 kA
25 kA
CU BAR 5 (80X5) mm + Netral NYFGbY 4x 25 mm2 CT 100/5 A
40 X 5
A1 A2 A3 M
CT 630/5A
DARI KUBIKEL OUTGOING GARDU PNP BC 95 mm2 50 kA
500 – 630 A
63 A
Hz MCCB 18 kA
MCCB V W
Genset
Kabel Ladder CT 400/5A
50 kA
A1 A2 A3
320 – 400 A
SPD 32 kA
63 A
MCCB 18 kA
BC 50 mm2
BC 50
mm2
OUT-GOING IM PM QM-1
PLN
OUT-GOING
IN COMING
PELANGGAN
PLN
(PNP)
IN COMING TRAFO
PELANGGAN
200 mm
DISTR IBUSI Incomming
(PNP)
Out Going Trafo
Metering
Incomming
PLN 20 KV
Waktu
Pembuatan
200
Konstruksi Gantungan Kabel Fedder
D4-AJ Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik Praktik Perancangan Listrik III
BIIL OF QUANTITY
DISCIPLIN : MECHANICAL & ELECTRICAL
PROJECT : ELECTRICAL DESIGN-III
LOCATION : PNP
PLN substation SKTM NA2XSEBY 3x35 mm2, including excavation, cable Induction and piled back
c.2 Instalasi Cabel Tray 20 kV
c.2.1 Feeder
c.2.2 Elbow
c.2.3 F/End Panel
c.2.4 F/End Trafo
c.2.5 Flexbar
c.2.6 Hanger
ADHI : BQ Mep 1 / 2
UNIT AMOUNT
NO. DESCRIPTION UNIT QTY PRICE
(Rp) (Rp)
A.3 Supply, Instal, Testing And Commissioning Of Main Power Cable, etc
Works Including Supplying, Installing And Operate In Normally Good
c/w Cable Lugs, Cable Gland, Termination , Accessories,
Grounding System (max. 2 Ohm)
MAIN DISTRIBUTION CABLE LOW VOLTAGE (LV)
a Low Voltage Main Distribution Panel ( LVMDP ) + Digital KWH Meter + grounding
Dari Transformer 0,4 kV ke LVMDP
a.1 Kabel NYY 6(4x300 mm2)
a.2
a.3
a.4
ADHI : BQ Mep 2 / 2