Professional Documents
Culture Documents
Materi Input Output Analog
Materi Input Output Analog
PADA PLC
PLC (Programmable Logic Control) adalah suatu alat yang dapat dimasukan
suatu logic program, serta dapat menyimpan dan menjalankan program Logic tersebut
sesuai dengan yang diinginkan serta fungsinya secara terus menerus. Perangkat PLC
dapat menerima nilai masukan (Input) dan Memberikan nilai keluaran (Output). Ada dua
jenis sinyal input dan Output pada PLC yaitu :
Pada perangkat PLC untuk dapat membaca sinyal analog yang bervariasi perlu
menggunakan perangkat ADC (Analog to Digital Converter). Karena perangkat PLC,
mikrokontroller atau komputer hanya bekerja dengan sistem digital sihingga sinyal
analog perlu dikonversi ke sinyal digital terlebih dahulu.
Contoh perangkat input analog pada PLC yaitu:
a. Pressure Transmitter
b. Level Transmiter
c. Flow Transmitter
d. Speed Indicator Controller (SIC)
e. Temperature Transmitter
Bilangan biner adalah sistem penomoran yang digunakan oleh PLC atau komputer lain.
Sistem ini hanya memiliki dua angka atau basis dua, dibandingkan dengan sistem
penomoran dengan basis 10 dari 0 hingga 9. Biner hanyalah cara lain untuk menulis
angka. Satu digit bilangan biner disebut 1 bit. Satu bit dapat menampung nilai 0 atau 1.
Sedangkan 1 Byte adalah 8 satuan bit yang digabung menjadi satu.
Pada PLC sinyal analog direpresentasikan dengan istilah “word”, 1 word berukuran 16 bit
yang dapat direpresentasikan dengan nilai 0 – 65.535. Namun hanya 15 bit saja yang
terpakai karena bit pertama digunakan untuk menandakan nilai positif atau negative.
ADC
Analog to Digital Converter (ADC) adalah perangkat pengubah sinyal input analog
menjadi kode - kode digital. Umumnya Analog Digital Converter digunakan sebagai
antarmuka sensor – sensor analog seperti sensor jarak, sensor suhu, tekanan/berat, cahaya,
kecepatan aliran dan lain sebagainya untuk dapat diproses dengan sistem komputer
kemudian ditampilkan dengan menggunakan sistim digital (komputer).
Resolusi ADC
Resolusi Analog to Digital Converter menentukan kerapatan dan ketelitian nilai hasil
konversi. Perhatikan gambar berikut ini:
Contoh :
ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, atau memiliki kemungkinan output
sebanyak , dengan n adalah kemampuan ADC yaitu 8 bit, Sehingga = 256.
Jadi ADC 8 bit itu punya resolusi atau rentang nilai digitalnya dari 0 – 255. Kenapa
nilai maksimalnya tidak 256 ? karena nilai digital dimulai dari 0.
Jika nilai tegangan yang masuk (VIN) mempunyai rentang 0 - 5V, maka 1 nilai diskrit
(digital) sama dengan 5V/255 = 0.0196 V (19,6mV). Jadi setiap 1 nilai digital
merepresentasikan nilai tegangan 0.0196V
Jika hasil konversi mempunyai nilai digital = 100, maka nilai tegangan yang masuk
(VIN) adalah 0.0196 * 100 = 1.96 V atau bisa juga dengan mengunakan
rumus
VIN = (nilai diskrit / nilai diskrit max) * VINmax
= (100/255) * 5V
= 1.96 V
Kebalikannya jika diketahui tegangan yang masuk atau VIN sebesar 2V, berapa hasil
konversi nilai degitalnya?
Nilai diskrit = (VIN/VINmax) * nilai diskrit max
= (2V/5V) * 255
= 102
Kecepatan Sampling ADC
Kecepatan sampling suatu ADC adalah seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke
bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya
dinyatakan dalam sample per second (SPS) atau Hz. Gambar di bawah menunjukkan
semakin cepat sampling maka nilai yang akan terwakili semakin rapat dan teliti.
Kesimpulannya semakin kecil duty cycle maka akan menghasilkan tegangan rata-rata
yang semakin kecil begitu pula sebaliknya.