You are on page 1of 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

E
DENGAN GANGUAN SISTEM PENCERNAAN : APENDIKSITIS DI RUANG
ASTER RSUD KOTA DEPOK

Nama : Nurul Fajriah


NPM : 18210100006

PROGAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.E DENGAN GANGUAN SISTEM
PENCERNAAN : APENDIKSITIS DI RUANG ASTER
RSUD KOTA DEPOK

Telah Disahkan Pada tanggal:

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(…………………...……..) (………………………………)

PROGAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. E DENGAN GANGUAN SISTEM
PENCERNAAN : APENDIKSIRIS DI RUANG AMARYLIS
RSUD KOTA DEPOK

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn.E
Umur : 17 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Banjaran rt 04/010
Status : pelajar
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Tanggal masuk RS : Senin 23 mei 2022
Tanggal pengkajian : Selasa 24 mei 2022
DX Medis : Apendiksitis
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tonggil
Umur : 52 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl.Banjaran rt 04/010
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama
Nyeri perut kanan
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke IGD dengan nyeri perut bagian kanan dan demam sebelumnya
pasien pernah berobat dan disarankan dokter untuk dilakukan oprasi pasien di
pindahkan ke ruangan bedah untuk di rencanakan oprasi, pada saat dilakuakn
pengkajian pasien mengeluh nyeri di bagian perut kanan dengan skala nyeri 5
pasien mengatakan nyeri hilang timbul pada saat berdiri baru terasa sakit dengan
hasil TTV: Td :97/66 mmHg N:74x/menit S: 360C RR : 20x/menit Spo2: 99%
dengan diagnosa medis Suspek Apendiksitis.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien tidak mempunyai riwayat seperti hipertensi, DM, asma, dan peqnyakit
menular seperti HIV, TBC, Hepatitis, pasien mengatakan sebelumnya pernah di
rawat di RSUD depok juga dengan penyakit yang sama apendiksitis.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit yang serupa
yaitu apendiksitis.
5. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Serumah
6. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan memiliki alergi benang oprasi
7. Early Warning System (EWS)
- Kesadaran : Composmentis, GCS 15
- TD : 97/66 mmHg
- N : 74x/mnt
- RR : 20x/mnt
- Suhu : 36 0C
- Spo2 : 99%
8. Pemeriksaan Fisik (Per Sistim)
a. Sistem pernapasan
I: pergerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi tidak ada masalah, bentuk dada
simetris, tidak ada retensi dinding dada
P : Tidak ada benjolan atau masa ,tidak ada nyeri tekan pada seluruh lapang
paru
P : terdengat suara respon pada kedua lobus paru
A : Terdengar suara nafas vesikular pada kedua lobus paru

b. Sistem kardiovaskuler
I : Sianosis tidak ada, vena jugularis tidak ada pembesaran.
P: CRT<2 detik, Nadi : 85x/mnt, irama teratur, kedalaman radialis dangkal,
suhu akral teraba hangat, TD : 109/57 mmHg
P: Tidak ada pembesaran jantung, Batas jantung atas : Intercosta 2 bawah :
intercostal 5-6 kanan : mid sternum kiri : mid klavikula
A: Apek jantung interkosta 4-5, irama bunyi jantung regular, suara lub dub
(S1-S2 timbul akibat penutupan katup trikuspidalis dan mitralis) gallop
tidak ada, murmur tidak ada
c. Sistem persarafan
Tingkat Kesadaran :
E4 M5 V6 : GCS 15
1) Inspeksi
a) N I (Olfaktorius) : klien dapat membedakan bau
b) N II (Optikus) : Ketajaman penglihatan baik
c) N III (Okulomotorius),
d) N IV (Troklearis),
e) NVI (Abbusen) : Pupil bereaksi terhadap cahaya (miosis), isokor kanan
dan kiri, bola mata bisa mengikuti objek, reflek kornea mata ada, ptosis
tidak ada, nigtamus tidak ada
f) N V (Trigeminus) : otot mengunyah tidak ada gangguan, sensasi wajah :
klien dapat merasakan saat disentuh dengan tangan, dapat mengigit dan
menggerakkan rahang
g) N VII (Fasialis): Dapat mengangkat dahi, dapat menutup dan membuka
mata, dapat mengembangkan pipi, dapat mengerutkan dahi, dapat
mengangkat alis.
h) N VIII (Akustikus) : Bila dipanggil nama dapat menjawab, pendengeran
baik
i) N IX (Glosoparingeal), N X (Vagus) : bicara pasien jelas, reflek menelan
tidak ada masalah
j) N XI (Aksesoris) : Dapat menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan,
dapat mengangkat kedua bahunya, pergerakan tidak ada masalah.
k) N XII (Hipoglosus) : Klien dapat menjulurkan lidah, membuka mulut,
lidah tidak lumpuh, Sensibilitas : rasa raba dan rasa nyeri
2) Palpasi : -
3) Perkusi : -
4) Auskultasi : -
d. Sistem perkemihan
P: Klien terpasang DC, urine per 24 jam 2100 cc, warna kuning
e. Sistem pencernaan
I : Terdapat luka post oprasi pada perut bagian kanan bawah
P : Tidak terdapat nyeri tekan pada area perut kiri atas dan ulu hati
P : Terdengar timpani
A : Terdengar bising usus 8x/menit
f. Sistem muskuloskeletal
I: Postur tubuh normal, terpasang infus di tangan kiri
g. Sistem endokrin
I: Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
h. Sistem sensori persepsi/ penginderaan
I: Klien merasa sedikit pusing dan ada nyeri kepala, penglihatan sedikit kabur,
telinga kanan dan kiri mampu mendengar dengan baik, indra penciuman
tidak ada masalah
i. Sistem integumen
I : Tampak pucat , kuku pendek, rambut berwarnahitam tebal , tidak rontok.
Tidal Terdapat uban.
P : Kulit teraba hangat, suhu 360 C
j. Sistem imun dan hematologi
I : Tidak ada riwayat alergi, tidak tampak pethecie.
k. Sistem reproduksi
I tidak ada keluhan.
9. Pola Fungsional Kesehatan
1. Oksigenasi
Sebelum sakit
Klien mengatakan tdak pernah mengalami sesak nafas.
Saat sakit
Pasien mengatakan tidak ada sesak, SpO2 : 99%
2. Cairan dan Elektrolit
Sebelum sakit
a. Intake
Minum 7-8 gelas / hari, tidak pernah minum kopi, sesekali minum air teh,
mampu mandiri.
b. Output
BAK, Frekuensi 6-7 x/hari, tidak ada diare, mampu ke kamar mandi
sendiri.
Saat sakit
a. Intake
Minum 5-6 gelas / hari, minum dibantu oleh keluarga.
Intravena
Tetes/ menit = jumlah cairan x faktor tetes =
Lama pemberian x 60
= 1500 cc x 20 tetes
24 jam x 60
= 30.000
1.440
= 20 tpm
Jenis : RL 20 tpm, Jumlah cc/hari : 1500 cc/hari
b. Output
produksi urin +/- 2100 cc/hari
3. Nutrisi
Sebelum Sakit
BB/TB : 44kg /158 cm, diet tidak teratur, makan habis 1 porsi secara mandiri
3 sekali sehar, tidak ada gangguan pada nafsu makan
Saat Sakit
BB/TB : 44kg /158 cm : IMT 19 Diet : Lunak rendah garam, Frekuensi : 3 x
sehari, Porsi makan : 1/3 porsi, tidak nafsu makan, makan di bantu
keluarganya
4. Aman dan Nyaman
Sebelum sakit
Klien tidak merasakan nyeri perut kanan , kadang merasakan linu setelah
minum obat di warung sembuh.
Saat sakit
Klien mengeluh nyeri perut kanan seperti ditusuk tusuk nyeri terus menerus
dengan skala nyeri 4/10, klien juga merasa terganggu dengan aktivitasnya.
5. Eliminasi
Sebelum Sakit
BAB tidak ada keluhan rutin 1x/hari, BAK Frekuensi : 4-6 kali
Saat Sakit
Susah BAB semenjak masuk RS, Bak normal
6. Aktivitas dan Istirahat
Aktivitas sebelum sakit
Klien aktivitas seperti biasa sebagai wiraswasta
Aktivitas saat sakit
Semenjak sakit klien tidak bisa kerja layaknya seperti biasanya
Istirahat tidur sebelum sakit
Tidur tidak ada masalah rata – rata 6 jam sehari, jarang tidur siang
Istirahat tidur saat sakit
Tidur terganggu karena suasana RS, nyeri di perut kanan .
7. Psikososial
Sebelum sakit
Sebelum sakit klien merasa baik-baik saja dan merasa senang ketika ada
dirumah bersama keluarganya
Saat sakit
Klien semenjak sakit hanya penasaran mengenai perutnya yang tiba-tiba
merasa sakit dan klien optimis akan kesembuhannya
8. Komunikasi
Sebelum sakit
Saat berada di rumah klien berkomunikasi dengan baik dengan keluarganya,
tetangganya dan kerabat dekatnya
Saat sakit
Saat sakit klien hanya berinteraksi dengan keluarganya yang menunggunya
di ruangan
9. Seksual
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam masalah seksual dan alat kelamin
Saat sakit
10.Nilai dan Keyakinan
Sebelum Sakit
Klien beragama islam rajin shalat baik wajib maupun sunah.
Saat sakit
Klien berharap segera sembuh dan segera melakukan aktivitas sehari-harinya
11. Belajar
Sebelum sakit
Klien tahu bahwa dia mempunyai penyakit apendiksitis
Saat sakit
Klien mau belajar lagi tentang bagaimna mengontrol nyeri apendiksitis
10. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.2 11.7 - 15.5 g/dL
Hematokrit 42.1 35 - 47 %
Lekosit 10,8 3.6 – 11.0
Trombosit 560 150 – 440 103/uL
Eritrosit 5.13 3.8 – 5.2
LED 44 0-10 mm/jam
MCV 82 80-100 FL
MCH 28 26-34 pg
MCHC 34 32-36 g/dl
LED 44 0-10 mm/jam
Limfosit 20 25-40%
NLR 3,50 <3,13
HEMOSTASIS
Masa Perdarahan (BT) 1.30 1-3 Menit
Masa Pembekuan (CT) 9.00 8-18 Menit
KIMIA KLINIK
SGOT 58 0-35 U/L
SGPT 70 0-35 U/L
Glukosa Darah Puasa 99 70 – 105 mg/dL
Ureum 60 15-40 mg/dl
Kreatinin 1.1 0.45 – 0.75 mg/dL
IMUNOLOGI
Anti HIV (Rapid) Non Reaktif Non Reaktif
HbsAg (Rapid0 Non Reaktif Non Reaktif

2. Pemeriksaan Diagnostik
Foto thorax PA
Cor : besar dan bentuk normal
Aourta tampak normal, mediastrium tidak melebar
Pulmo : tak tampak bercak infitrat dan nodul hilus tidak menebal, chorakan
bronchovaskuler normal
Diafraghma normal
Sinus costhophrenikus kanan dan kiri tajam
Tulang- tulang tak tampak kelainan
Kesan : foto thorax tak tampak kelainan
11. Program terapi
a. Obat injeksi
1) Ivfd RL 20 tpm
2) Keterolac 3x1
3) Ceftriaxsone 1gr
D. Analisa data

No Data Etiologi Problem


1 DS : Agen pencedra fisik Nyeri Akut
- pasien mengatakan
nyeri dibagian perut
kanan
DO :
- pasien terlihat meringis
- pasien terlihat gelisah
TD : 97/66 mmHg
N : 74x/menit
RR : 20x/menit
S :360C
Skala nyeri : 5
P : Nyeri dirasakan saat
klien mencoba bergerak
Q : Nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk
R : Nyeri dirasakan diperut
kanan bagian bawah
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri dirasakan terus
menerus
2 DS : Ketidak bugaran fisik, Gangguan mobilitas
- pasien mengatakan penurunan kekuatan fisik
tidurnya kurang nyenyak otot
semenjak masuk RS dan
aktivitas terbatas karna
dipasang infus di tangan
sebelah kiri dan di pasang
selang kateter
DO :
- pasien terlihat kesulitan
saat akan merubah posisi
tidur dan tampak meringis
kesakitan
TD :97/66 mmHg
N : 74x/menit
RR : 20x/menit
S : 360C
Spo2 : 99%
3 DS : Kurangnya Ansietas
- pasien mengatakan merasa pengetahuan
khawatir dengan akibat dari
kondisi yang di hadapi
DO :
- pasien tampak gelisah
- klien tampak pucat
- pola tidur tidak teratur
TD : 97/66 mmHg
RR :20x/menit
N : 74x/menit
S : 360C
SPO2 :99

E. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut bd agen pencedra fisik (D.0077)
2. Gangguan mobilitas fisik bd ketidak bugaran fisik, penurunan kekuatan otot
(D.0054)
3. Ansietas bd kurangnya pengetahuan (D.0080)
F. Intervensi Keperawatan

No diagnosa Tujuan
Hari/Tgl/jam Intervensi (SIKI) Ttd
(SDKI) Dan Kriteria Hasil (SLKI)
Selasa 24-05- Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Manajemen nyeri Nurul F
2022 selama 3x24 jam nyeri kronis menurun a. Observasi
07:00 -14:00 wib 1 dengan kriteria hasil : 1) Identifikasi lokasi,
1. Tingkat nyeri karakteristik, durasi,
Indikator SK T frekuensi, kualitas,
Keluhan 3 5 intensitas nyeri
nyeri 2) Identifikasi skala nyeri
Meringis 3 5 3) Identifikasi faktor yang
Gelisah 3 5 mepemberat dan
Tekanan 3 5 memperingan nyeri
darah 4) Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
b. Terapeutik
1) Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
c. Edukasi
1) Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
2) Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
analgesik
Selasa 24-05- 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan ambulasi Nurul F
2022 keperawatan selama 3x24 jam a. Observasi
07:00 -14:00 mobilitas fisik meningkat dengan 1) Identifikasi toleransi fisk
wib kriteria hasil : melakukan ambulasi
1. Mobilitas fisik 2) Monitor frekuensi jantung
Indikator SK T dan tekanan darah
Pergerakan 3 5 sebelum memulai
ekstremitas ambulasi
Kekuatan 2 5 b. Terapeutik
otot 1) Fasilitasi aktivitas
Kaku sendi 2 5 ambulasi dengan alat
Gerakan 2 5 bantu
terbatas 2) Fasilitasi melakukan
2. Toleransi aktivitas mobilisasi fisik
Indikator SK T 3) Libatkan keluarga untuk
Kemudahan 3 5 membantu pasien dalam
dalam meningkatkan ambulasi
melakukan c. Edukasi
aktivitas 1) Jelaskan tujuan dan
sehari-hari prosedur ambulasi
Kekuatan 2 5 2) Anjurkan ambulasi
tubuh sederhana yang harus
bagian dilakukan
bawah 2. Dukungan mobilisasi
Tekanan 3 5 a. Observasi
darah 1) Identifikasi adanya nyeri
atau keluhan fisik lainnya
2) Identifikasi toleransi fisk
melakukan pergerakan
3) Monitor frekuensi jantung
dan tekanan darah
sebelum memulai
mobilisasi
b. Terapeutik
1) Fasilitasi melakukan
pergerakan
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
2) Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan

Selasa 24-05- 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Reduksi Ansietas Nurul F


2022 selama 2x24 jam ansietas menurun a. Observasi
07:00 -14:00 dengan kriteria hasil : 1) Monitor tanda-tanda
wib 1. Tingkat ansietas ansietas
Indikator SK T b. Edukasi
Perilaku 3 5 1) Jelaskan prosedur
gelisah termasuk sensai yang
Tekanan 3 5 mungkin dialami
darah 2) Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis, pengobatan
dan prognosis
2. Persiapan pembedahan
a. Observasi
1) Identifikasi kondisi
umum pasien
2) Monitor tekanan darah,
pernapasan , nadi, suhu,
BB, EKG
b. Edukasi
1) Jelaskan tentang
prosedur, waktu dan
lamanya operasi
c. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
obat sebelum
pembedahan
G. Implementasi Keperawatan

Hari/tgl/jam No DP Implementasi Respon pasien Ttd


1 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, 1. Pasien mengatakan nyeri perut
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri kanan, nyeri dirasakan linu saat
2. Mengidentifikasi skala nyeri digerakkan, nyeri dirasakan hilang Nurul F
3. Mengidentifikasi faktor yang mepemberat timbul
dan memperingan nyeri 2. Pasien mengatakan skala nyeri 5
4. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu 3. Pasien mengatakan nyeri saat
nyeri bergerak dan nyeri hilang saat minum
5. Menganjurkan monitor nyeri secara mandiri obat dan beristirahat
6. Berkolaborasi pemberian analgesik 4. Pasien mengatakan baru mengetahui
pemicu dari nyeri yang dialaminya
5. Pasien tampak kooperatif
6. Pasien mengatakan tidak memiliki
Selasa 24- alergi dengan obat analgesik yang
05-2022 akan diberikan
07:00 -14:00 2 1. Mengidentifikasi toleransi fisk melakukan 1. Pasien mengatakan hanya bisa bergerak
wib ambulasi sedikit sedikit karna masih linu sama
2. Memonitor frekuensi jantung dan tekanan jahitan oprasi diperutnya
darah sebelum memulai ambulasi 2. Pasien mengatakan tidak memiliki
3. Mengfasilitasi aktivitas ambulasi dengan riwayat penyakit yang lain
alat bantu 3. Pasien mengatakan menggunakan kursi
roda
3 1. Memonitor tanda-tanda ansietas 1. Pasien mengatakan masih cemas
2. Jelaskan prosedur termasuk sensai yang 2. Pasien tam pak kooperatif saat diberi
mungkin dialami penjelasan
3. Menginformasikan secara faktual mengenai 3. Pasien mengatakan baru mengetahui
diagnosis, pengobatan dan prognosis penyebab dari penyakitnya

1 1. Memonitor keberhasilan terapi 1. Pasien mengatakan baru mengetahui


komplementer yang sudah diberikan teknik nonfarmakologi
2. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk 2. Pasien mengatakan teknik
mengurangi rasa nyeri nonfarmakologinya cukup efektif da
Nurul F
3. Berkolaborasi pemberian analgesik lam meredakan nyeri
3. Pasien mengatakan nyerinya tidak
terlalu parah setelah diberi analgesik
Rabu 25-05- 2 1. Meliibatkan keluarga untuk membantu 1. Pasien mengatakan keluarganya selalu
2022 pasien dalam meningkatkan ambulasi membantu saat bergerak
14:00 -21:00 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur ambulasi 2. Pasien mengatakan sudah mengetahui
wib 3. Menganjurkan ambulasi sederhana yang tentang ambulasi
harus dilakukan 3. Pasien mengatakan hanya bisa bergerak
sedikit-sedikit
3 1. Mempersiapan pembedahan 1. Pasien mengatakan sedikit cemas
2. Mengidentifikasi kondisi umum pasien mendekati operasi
3. Memonitor tekanan darah, pernapasan , 2. Kondisi umum pasien compismentis
nadi, suhu, BB, EKG 3. Semua hasil tanda vital berada di batas
4. Menjelaskan tentang prosedur, waktu dan normal
lamanya operasi 4. Pasien tampak kooperatif
5. Berkolaborasi pemberian obat sebelum 5. Pasien sudah mengetahui harus diberi
pembedahan obat terlebih dahulu
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, 1. Pasien mengatakan sudah tidak merasa N
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri nyeri lagi u
2. Mengidentifikasi skala nyeri 2. Pasien mengatakan skala nyeri 1 r
Rabu 25-05- 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan 1. Pasien mengatakan tidak ada keluhan u
2022 fisik lainnya nyeri saat bergerak l
14:00 -21:00 2. Mengidentifikasi toleransi fisk melakukan 2. Pasien mengatakan sudah bisa
wib pergerakan bergerak bebas F
3. Memonitor frekuensi jantung dan tekanan 3. Ttv pasien tam pak normal
darah sebelum memulai mobilisasi 4. Pasien tam pak koo peratif
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi 5. Pasien mengatakan sudah bisa duduk
5. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang dan beraktifitas seperti biasanya
harus dilakukan
H. Evaluasi

Hari/tgl/jam No DP SOAP Ttd


S : Nurul F
- Pasien mengatakan nyerinya ketika
bergerak atau batuk, dan ketika efek
obat anastesi telah habis
O:
1 - Pasien tampak lebih tenang namun
masih meringis saat menggerakan
tubuhnya
- Pasien tamoak gelisah
Selasa 24-
- Hasil TTV
05-2022 TD : 97/66
07:00 - RR : 20x/menit
14:00 wib S : 360C
N : 74x/menit
A : Intervensi dilanjutkan
1. Tingkat nyeri
Indikator SK S T
I
Keluhan 3 4 5
nyeri
Meringis 3 3 5
Gelisah 3 4 5
Tekanan 3 4 5
darah
P : Intervensi dilanjutkan
2 S: Nurul F
- pasien mengatakan hanya bisa
berpindah dari satu tempat ke tempat
lain sedikit-sedikit
O:
- pasien masih tampak kesusahan dalam
ambulasi
- pasien terpasang infus di tangan kirinya
- pasien terpasang kateter
- pasien terdapat luka oprasi di bagian
perut kanan
A : Masalah belum teratasi
1. Mobilitas fisik
Indikator SK S T
I
Pergerakan 3 3 5
ekstremitas
Kekuatan 2 2 5
otot
Kaku sendi 2 2 5
Gerakan 2 2 5
terbatas
2. Toleransi aktivitas
Indikator SK SI T
Kemudahan 3 3 5
dalam
melakukan
aktivitas
sehari-hari
Kekuatan 2 2 5
tubuh
bagian
bawah
Tekanan 3 3 5
darah
P : Intervensi dilanjutkan
3 S : pasien mengatakan sudah tidak terlalu Nurul F
cemas namun masih takut karena mau
operasi
O:
- pasien tampak gelisah
- pola tidur tidak teratur
A : masalah belum teratasi
1. Tingkat ansietas
Indikator SK S T
I
Perilaku 3 4 5
gelisah
Tekanan 3 4 5
darah
P : Intervensi dilanjutkan
1 S: Nurul F
- pasien mengatakan nyerinya berkurang
ketika mencoba bergerak atau batuk
O:
- Skala nyeri 4
- Meringis berkurang
- Hasil TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 90x/menit
RR : 20x/menit
S : 360C
A : Intervensi dilanjutkan
Rabu 25- 1. Tingkat nyeri
05-2022 Indikator SK S T
14:00 - I
21:00 wib Keluhan 4 4 5
nyeri
Meringis 3 4 5
Gelisah 3 4 5
Tekanan 3 4 5
darah

P : Intervensi dilanjutkan
2 S: Nurul F
- pasien mengatakan nyerinya berkurang
ketika mencoba bergerak dengan skla
nyeri 4 dan sulit untuk bergerak
O:
- Pasien terpasang infus di tangan kirinya
- Pasien terpasang kateter
- Pasien tampak ada luka oprasi di bagian
perut kanannya
A : Masalah belum teratasi
3. Mobilitas fisik
Indikator SK S T
I
Pergerakan 3 3 5
ekstremitas
Kekuatan 2 2 5
otot
Kaku sendi 2 2 5
Gerakan 2 2 5
terbatas
4. Toleransi aktivitas
Indikator SK SI T
Kemudahan 3 3 5
dalam
melakukan
aktivitas
sehari-hari
Kekuatan 2 2 5
tubuh
bagian
bawah
Tekanan 3 3 5
darah
P : Intervensi dilanjutkan
3 S: Nurul F
- pasien mengatakan khawatir dengan
kondisi yang dihadapi sudah semakin
berkurang
O:
- pasien gelisah sudah berkurang
- pola tidur sudah teratur
A : masalah teratasi
1. Tingkat ansietas
Indikator SK S T
I
Perilaku 4 5
gelisah
Tekanan 4 5
darah
P : Intervensi dihentikan
1 S :
- Pasien mengatakan nyeri sudah
berkurang ketika mencoba gerak atau
batuk
O:
- Skala nyeri 3
Rabu 25- - Meringis berkurang
05-2022 - Hasil TTV
TD : 109/70 mmHg
14:00 -
N : 88x/menit
21:00 wib RR : 20x/menit
S : 360C
A : Intervensi dihentikan
1. Tingkat nyeri
Indikator SK S T
I
Keluhan 4 5 5
nyeri
Meringis 4 5 5
Gelisah 4 5 5
Tekanan 4 4 5
darah
P : Intervensi dihentikan
2 S: Nurul F
- pasien mengatakan mengeluh nyeri
sudah berkurang skala nyeri 3
O:
- Pasien terpasang infus di tangan kirinya
- Pasien terpasang kateter
- Pasien tampak ada luka oprasi di bagian
perut kanannya
A : Masalah teratasi
1. Mobilitas fisik
Indikator SK S T
I
Pergerakan 3 4 5
ekstremitas
Kekuatan 2 4 5
otot
Kaku sendi 2 4 5
Gerakan 2 4 5
terbatas
2. Toleransi aktivitas
Indikator SK SI T
Kemudahan 3 4 5
dalam
melakukan
aktivitas
sehari-hari
Kekuatan 2 4 5
tubuh
bagian
bawah
Tekanan 3 4 5
darah
P : Intervensi dihentikan

You might also like