You are on page 1of 10

LAPORAN

KUNJUNGAN PT. SUMBER PETRINDO PERKASA

Kelompok 1
Anggota Kelompok : Nina Mudji Kusumaningrum (221420006)
Raihan Akbar Ramadhan (221420012)
Abdurrahman Faiz Musyaffa (221420019)
Ilham Thariq Ramadhan (221420021)
Salma Alisia Salsabila (221420035)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ESDM POLITEKNIK
ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat serta nikmat-Nya, sehingga
penyusunan laporan kunjungan lapangan PT. Sumber Petrindo Perkasa dapat terselesaikan dengan
baik.
Laporan ini disusun berdasarkan data-data yang diperoleh selama kegiatan kunjungan lapangan
dan data-data dari internet. Penulis mengucapkan terimakasih terutama kepada:
1. Ibu Dr, Erdilla Indriani.S.Si.,M.T Selaku Direktur PEM Akamigas Cepu.
2. Bapak Annasit, S.T, M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas.
3. Bapak Arif Nurrahman, S.T., M.T. Selaku Dosen Pengampu.
4. Ibu Sri Lestari, Ir., M.T. Selaku Dosen Pengampu.
5. Dan seluruh pihak yang terkait dengan kunjungan lapangan ini yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan kunjungan lapangan ini masih memiliki banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena
itu, saya berharap mendapatkan saran serta kritik dari semua pihak sehingga dapat menjadi bahan
perbaikan bagi penulis. Demikian tugas laporan ini penulis sampaikan, penulis berharap laporan ini
dapat bermanfaat khususnya bagi diri kami pribadi dan umumnya untuk pembaca.
Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Cepu, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………...i
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………..1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………....1
BAB II DASAR TEORI………………………………………………………..……2
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………3
3.1 Sejarah PT. Sumber Petrindo Perkasa……………………………………...3
3.2 Visi dan Misi PT Sumber Petrindo Perkasa………………………………..4
3.3 Proses Pengolahan Gas Alam……………………………………………..4
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………….6
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………6
4.2 Saran………………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...7
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kunjungan lapangan dipilih untuk menambah pengalaman dan wawasan
mahasiswa mengenai dunia kerja. Kegiatan kunjungan lapangan tersebut berkaitan
dengan mata kuliah PIM Hulu & PIM Hilir dengan tujuan agar mahasiswa mengerti
proses produksi dan pengolahan gas serta peralatan yang digunakan. Mahasiswa
dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan lapangan untuk memperoleh
pengetahuan tentang proses produksi dan pengolahan gas. Kunjungan lapangan
dilakukan untuk memberikan gambaran tentang proses produksi dan pengolahan gas.
Mahasiswa harus membandingkan proses produksi dan pengolahan di dunia kerja
dengan ilmu yang diperoleh di perkuliahan. Siswa diwajibkan membuat laporan atas
informasi yang diperoleh selama kunjungan lapangan tentang proses serta peralatan
yang bersangkutan.

1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan kunjungan lapangan ke PT. Sumber Petrindo Perkasa adalah :
1. Mengamati dan membandingkan teori yang didapat pada mata kuliah Pengantar
Industri Migas Hulu Hilir dengan keadaan sesungguhnya di lapangan.

2. Memahami rangkaian proses pengolahan gas.

3. Memahami cara kerja peralatan yang digunakan dalam rangkaian proses


pengolahan gas.

1
BAB II Dasar Teori

Gas asam (sour gas) merupakan salah satu kandungan dari gas alam yang sifatnya
sebagai kontaminan. Dimana gas alam mentah mengandung sejumlah karbon dioksida (CO2),
serta sulfur yang komponennya meliputi antara lain Hidrogen Sulfida (H2S) dan merkaptan.
Adanya kandungan sulfur yaitu gas hidrogen sulfida dan merkaptan dalam penggunaan skala
rumah tangga merupakan zat sangat beracun dan bersifat korosif pada logam. Pada proses
produksi Gas CO2 juga tidak diinginkan karena menjadi racun pada katalis seperti pada
sintesa amoniak dan metanol, serta dapat mengurangi nilai bakar dari gas alam (Angelika,
2016).
Pada saat transportasi gas, CO2 akan menjadi padat (icing) seperti pada proses
cryogenic pencairan gas alam . Liquefied Natural Gas (LNG) adalah gas alam yang dicairkan
dengan cara didinginkan pada temperatur sekitar -160°C dan pada tekanan atmosfer. Proses
tersebut juga untuk menghilangkan ketidak murnian dan hidrokarbon berat pada gas alam
tersebut (Pradnya, 2013).
Adanya kandungan gas CO2 dan H2S yang tinggi didalam gas alam perlu dilakukan
treatment khusus dalam menghilangan kandungan gas asam (sour gas) tersebut dari gas alam
dimana proses penghilangan gas asam dari gas alam disebut proses Sweetening gas. Dimana
perbedaan proses sweetening gas itu berdasarkan kandungan gas asam (sour gas) yang
terdapat didalam gas alam baik secara kualitas maupun kuantitas dimana gas asam yang akan
dihilangkan yaitu : hanya mengandung gas CO2, saja, hanya mengandung gas H2S saja,
Mengandung kedua-duanya yaitu H2S dan CO2, yang hanya selektif menghilangkan gas H2S
walaupun keduanya yaitu H2S dan CO2 terdapat dalam gas alam (Total finaelp,2002).
Proses penanganan gas asam (sour gas) yang terkandung dalam gas alam menjadi
sweetening gas dapat dilakukan dalam beberapa proses sebagai berikut (Total finelp,2002) :
1. Absorpsi Kimia
2. Absorpsi Fisik
3. Absorpsi Fisik-Kimia
4. Fraksinasi Cryogenic
5. Permeation (membran)
6. Konversi sulfur dengan metode direct proses

2
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Sejarah PT. Sumber Petrindo Perkasa


PT Sumber Petrindo Perkasa merupakan special purpose vehicle didirikan pada
bulan Februari 2004, dengan tujuan menjadi perusahaan swasta terkemuka yang bergerak
dibidang transmisi gas alam dengan investasi utama berupa pipa gas yang berlokasi di
Jawa Tengah.

Gambar 2.4 Peta PT.Petrindo Perkasa Menuju PT Indonesia Power

SPP telah melakukan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Pertamina EP,
gas tersebut berasal dari Blok Gundih di Jawa Tengah dengan titik searah Area Gundih.
SPP Juga telah mendapatkan PJBG dengan PT Indonesia Power dengan periode
penyaluran gas selama 15 tahun untuk volume sebesar 50 MMSCFD, gas tersebut
diperuntukan guna memasok kebutuhan PLTGU Tambak Lorok. SPP akan mengangkut
gas tersebut melalui pipa gas dengan diameter 20 inchi dan panjang pipa sekitar 123 km
dari Blok Gundih, Cepu ke PLTGU Tambak Lorok, Semarang. Pipa tersebut akan
ditanam secara paralel di bahu jalur rel kereta api dengan jarak 10 meter dari as rel sesuai
dengan aturan dari Ditjen Perkeretaapian serta perjanjian sewa lahan dengan PT Kereta
Api Indonesia (Persero) sebagai Right-of-way pipa gas milik SPP. Dengan
memanfaatkan gas alam sebagai sumber energi pengganti BBM, maka pemerintah
Indonesia dapat memenuhi strategi pemanfaatan energi jangka panjang sehingga akan
mengurangi subsidi terhadap produk berbasis minyak secara signifikan dan akan
mengurangi ketergantungan pada harga bahan bakar tinggi.

3
Pengoperasian PLTGU Tambak Lorok milik PT.Indonesia Power akan
dioptimalkan untuk mencapai nilai ekonomi dengan beralih sumber energi dari bahan
bakar cair ke gas, sehingga pembangkit listrik akan meningkatkan efisiensinya sampai
dengan 75%. PT. SPP telah merancang jaringan pipa untuk dapat menyalurkan gas
hingga 75 MMSCFD untuk dapat mengakomodir kebutuhan PLTGU Tambak Lorok serta
mengurangi subsidi BBM. SPP juga berpotensi untuk menyumbangkan pajak kepada
Negara dalam jumlah yang cukup signifikan. Selain itu juga turut serta berkontribusi
dalam menyumbangkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui penyewaan
ROW lahan Kereta Api yang sebelumnya tidak produktif.

3.2 Visi dan Misi PT Sumber Petrindo Perkasa


PT Sumber Petrindo Perkasa memiliki visi yaitu Menjadi perusahaan gas terbesar
dan paling terpercaya di Indonesia. Dan juga memiliki misi yang bertujuan untuk
menjadi penyedia infrastruktur, teknologi, dan pelayanan gas alam yang paling handal
dalam membantu klien kami dalam menyediakan energi alam yang ramah lingkungan.

3.3 Proses Pengolahan Gas Alam


Feedstock masuk ke dalam vessel prewash vessel mengalir ke atas sebagai caustic
yang me-remove H2S yang terdapat di dalam feedstock. Adanya Coalescer pada top
prewash vessel mencegah caustic keluar dari vessel. Kemudian , feedstock masuk ke
dalam dan mengalir keatas melalui tray contactor dimana LPG mengalir ke bawah dan
kontak dengan Merox caustic yang meng ekstrak mercaptan pada LPG.
Sweet LPG keluar dari tower dan mengalir melalui settler caustic untuk me-remove
caustic ikut keluar, dan water wash vessel untuk me-remove sisa caustic dan vessel yang
berisi bed salt to remove air.
Sweet LPG kering meninggalkan unit Merox unit. Larutan caustic meninggalkan
bottom mercaptan extractor ("rich" Merox caustic) mengalir melalui control valve yang
menjaga tekanan extractor pressure yang diperlukan sehingga LPG selalu cair.
Kemudian diinjeksikan liquid catalyst (sesuai kebutuhan)mengalir ke steam-heated
heat exchanger dan diinjeksi dengan udara bertekanan (compressed air ) sebelum masuk
ke vessel oksidasi untuk mengekstrak mercaptans dan mengkonversi menjadi disulfides.
Vessel oxidizer terdiri dari packed bed untuk menjaga kontak antara larutan caustic dan

4
water-insoluble disulfide kontak dengan baik. Campuran caustic-disulfide mengalir ke
separator vessel membentuk lapisan "lean" Merox caustic dibawah dan lapisan disulfides
diatas.Separator vertikal digunakan untuk memudahkan udara berlebih keluar dari kolom
dan dilengkapi dengan Raschig ring untuk mencegah disulfides ikut keluar. Disulfides
dikeluarkan dari separator dan dikirim ke fuel storage atau hydrotreater unit. Regenerated
lean Merox caustic kemudian dipompakan balik ke top untuk digunakan lagi.
Merox reactor adalah vessel yang berisi bed granular charcoal yang diimpregnasi
dengan katalis caustic dipompakan ke reaktor secara intermittent, sesuai kebutuhan .Jet
fuel atau kerosene feedstock dari top caustic prewash vessel di inject kan dengan udara
bertekanan dan masuk ke Merox reactor vessel bersamaan juga di inject kan caustic.
Reaksi oksidasi terjadi di sepanjang kolom , kemudian feedstock mengalir ke bawah .
effluent reaktor mengalir ke caustic settler vessel membentuk dua lapis , bagian bottom
layer adalah lapisan larutan aqueous caustic dan diatas lapisan water-insoluble sweet
product. Larutan caustic tertinggal di vessel sebagai supply caustic.Sweet product dari
caustic settler vessel mengalir ke water wash vessel untuk remove caustic yang terikut
dalam aliran kemudian mengalir ke salt bed vessel untuk remove air dan terakhir
mengalir ke clay filter vessel. Clay filter removes material oil-soluble , senyawa
organometallic (especially copper) dan yang tak diinginkan di dalam spesifikasi jet fuel.
Tekanan di dalam vessel dijaga sehingga udara yang diinjeksi akan terlarut sempurna di
dalam feedstock sesuai temperatur operasi. Seperti pada Proses merox LPG, Merox
Kerosene juga memerlukan feedstock yang bebas H2S jadi perlu prewash sebelum proses
oksidasi. Reaksi di pre wash : H2S + NaOH → NaSH + H2O.

5
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah pelaksanaan kunjungan lapangan ini, dapat disimpulkan bahwa :
● Kunjungan PT. Sumber Petrindo Perkasa dapat memperlihatkan bagaimana
transportasi gas terjadi.
● Pengolahan gas memerlukan proses yang kompleks agar mendapatkan hasil yang
diinginkan.
● Kunjungan seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena dapat
menyinkronkan apa yang selama ini didapat dalam kelas dengan kondisi lapangan
yang sebenarnya.

4.2 Saran

Pendamping sebaiknya diberikan oleh alumni PEM Akamigas agar mahasiswa yang
berkunjung dapat bertanya mengenai prospek karir dalam bidang refinery dan
pengolahan migas.

6
DAFTAR PUSTAKA

Angelika Permatasari, dkk. (2016). Teknologi Pengolahan Gas Alam.


Pradnya A, dkk. (2013). Plant Design of Cluster LNG in Bukit Tua Well, Gresik.
Total Fina ELF. (2002). Oil And Gas Processing Plant Design.

You might also like