You are on page 1of 3

BAB V

BENTUK DAN STRUKTUR MUSIK

Materi pembelajaran tentang Bentuk dan Struktur Musik, meliputi:

 unsur-unsur bentuk
 kalimat lagu, dan
 pengembangan motif

Fungsi Materi pada bab ini: memahami bagaimana bentuk musik/komposisi musik yang
ciptakan, frasering lagu, sehingga ketika mahasiswa akan memainkan sebuah karya tidak
akan mengalami kesukaran.

1. UNSUR UNSUR dan STRUKTUR MUSIK


a) Motif
Motif adalah bagian terkecil pada musik atau lagu yang telah mempunyai arti.
Terdiri dari sedikitnya dua nada dengan pola ritme tertentu. Motif terlihat pada awal
lagu dan akan diulang-ulang dengan berbagai cara. Motif adalah dasar dan menentukan
arah pengembangan melodi unstuck selanjutnya.
Cara-Cara pengembangan motif antara lain:
-repetisi(diulang)
-variasi
-sekuens
-invers
b) Frase
Frase adalah bagian dari kalimat lagu.
Dalam musik vocal/nyanyian, frase dalam satu nafas. Pada lagu-lagu tertentu ditandai
dengan(‘) sebagai batas frase.
Frase pertama: anteseden
Frase kedua: konsukuens.
c) Kalimat Lagu
Adalah penggabungan dari frase anteseden dengan frase konsukuens yang terdiri dari
4-8 birama. Dua kalimat lagu atau lebih, membentuk satu bagian lagu. Kalimat
pertama merupakan pernyataan dari kalimat kedua adalah jawaban dari kalimat
pertama.
d) Pengembangan Motif
Dilakukan dalam upaya membentuk hubungan frase dengan frase atau bagian dengan
bagian dalam agu menjadi suatu bentu komposisi yang utuh.
-Repetisi: bentuk pengulangan yang sama
-Variasi: bentuk pengulangan dengan perubahan
-Sekuens: pengulangan garis melodi secara sejajar, lebih tinggi atau lebih rendah, oleh
sebab itu ada yang menamakannya transposisi.
-Inversi: kebalikan dari arah melodi sebelumnya.
-Kontras: bertentangan. Terjadi ketika jika melodi yang dihubungkan dengan
sebelumnya merupakan melodi yang berlainan.
BAB II
MELODI

II. 10. Pembentukan tangga nada Mayor dan Minor Berkres

Setiap nada boleh menjadi tonika (nada dasar) suatu tangga nada mayor atau tangga
nada minor dengan menyusun nada-nada berikutnya sesuai dengan pola jarak laras mayor
atau minor.

a. Pola jarak laras tangga nada mayor dan minor:


Mayor: 1 1 ½ 1 1 1 ½
Minor: 1 ½ 1 1 ½ 1 1
b. Jarak laras nada-nada pokok
c. Penggunaan tanda kromatis
Dengan demikian diperoleh tangga nada G mayor dan tangga E minor seperti berikut
ini:
Tangga nada G mayor: g a b c d e fis g’
Tangga nada E minor: e fis g a b c d e

Pembentukan tangga nada Mayor dan Minor Bermol

Tangga nada F mayor: f g a bes c d e f.


Tangga nada D minor: d e f g a bes c d.

II. 11. Jenis Tangga Nada Minor

1) Tangga Nada Minor Aeolis (asal)


Tangga nada pokok minor, karena tangga nada inilah tangga nada minor yang lain
disusun.
2) Tangga Nada Minor Harmonis
Disusun dari tangga nada minor Aeolis dengan menaikkan nada ke-7, sehingga nda
ke-7 itu menjadi nada “sensible tonal” yang cenderung naik ke tonika, sehingga terasa
harmonis.
3) Tangga Nada Minor Melodis
Disusun dari tangga nada minor Aeolis, dengan menaikkan ke-6 dan nada ke-7
masing-masing ½ laras.

II. 12. Tangga Nada Pentatonik

Tangga nada yang terdiri dari 5 nada pokok. Jarak satu oktaf hanya terdiri dari 5 buah
nada.

Di Indonesia terdapat juga nada Pentatonik seperti Jawa, Sunda memakai Slendro dn
Pelog. Etnis Simalungun menggunakan tangga nada Slendro.

Laras nada Pelog dan Slendro


Pelog: 1 34 5 7 1
Slendro : 1 2 3 5 6, 2 3 56 1, dts..
II. 13. Tanda Mula

Jika suatu Lagu ditukiskan dengan menggunakan nada nada dan tangga nada F mayor,
maka lagu tersebut dituliskan dan dimainkan dengan tonalitas F mayor. (F=do) Maka
diawal garis paranada dituliskan tanda 1 mol di garis ke-3 setelah tanda kunci.

II. 14. Interval

Interval ialah: Tinggat perbedaan tinggi nada natara dua buah nada, dihitun dari nada
pertama. Nada pertama disebtu nada Pokok, dan nada kedua disebut nada Interval
Interval Naik: Nada pokok lebih rendah daripada nada Interval
Interval Turun: Nada pokok lebih tinggi daripada nada interval

Nama-nama Interval dalam satu oktaf:

C-C (nada sama) > Prim(1)


C-D (nada pertama ke nada kedua) > sekonde(2)
C-E (nada pertama ke nada ketiga) > Ters(3)
C-F (nada pertama ke nada keempat) > Kwart(4)
C-G (nada pertama ke nada kelima) > Kwinr(5)
C-A (nada pertama ke nada keenam) > Sekst(6)
C-B (nada pertama ke nada ketujuh) > Septim(7)
C-C (nada pertama ke nada kedelapan) > Oktaf(8)

II. 15. Lingkaran Kwint dan Kwart

You might also like