Professional Documents
Culture Documents
DEMAM PUSING
BATUK INFLUENZA
MAAG CACINGAN
DIARE KADAS/KURAP
JERAWAT KETOMBE
KUDIS KUTIL
LUKA BAKAR
LUKA IRIS/SERUT
Beberapa fungsi yang harus dilakukan agar produk obat
yang diperoleh tanpa resep dapat digunakan secara
aman dan efektif : (WHO, 2000)
• pengenalan gejala penyakit dengan akurat,
• penetapan tujuan terapi,
• pemillihan produk obat yang digunakan,
• penentuan dosis serta jadwal minum obat yang
tepat,
• pertimbangan riwayat pengobatan,
• kontraindikasi,
• penyakit yang sedang dialami dan obat yang
sedang dikonsumsi,
• serta pemantauan respons terhadap pengobatan
dan kemungkinan adanya efek samping.
Pelaku swamedikasi dalam mendiagnosis penyakitnya,
harus mampu :
Assesment
pasien
Pemilihan
Terapi
Pemberian
Informasi
Obat
Penggalian informasi
1. Dirinya sendiri atau orang lain yang
sakit
2. Usia pasien
3. Gejala yang dirasakan
4. Lama gejala yang dirasakan
5. Riwayat penyakit
6. Gejala lain yang dirasakan
7. Gejala yang berbahaya
8. Pengobatan yang sudah pernah
diterimanya baik resep maupun
non resep
9. Usaha lain untuk mengatasi gejala
sakit
Penggalian Informasi, 2 metode umum
yang digunakan :
A. WHAM
W : Who is the patient and what are the
symptoms ?
H : How long have the symptoms been
present ?
A : Action taken ?
M : Medication being taken ?
B. ASSMETHOD
A : Age / appearance
S : Self or someone else
S : Symtomps
M : Medication
E : Extra medicine
T : Time persisting
H : History
O : Other symptoms
D : Danger symptom
PEMBERIAN INFORMASI OBAT
1. Nama obat dan deskripsi obat
2. Indikasi/manfaat
3. Dosis
4. Petunjuk khusus atau perhatian saat penyiapan saat penyiapan (jika ada)
5. Cara pemakaian obat
6. Waktu pemakaian obat
7. Lama penggunaan obat
8. Hal yang harus diperhatikan sewaktu minum obat
9. Efek samping obat dan cara mengatasinya
10. Interaksi/kontraindikasi obat dan cara mengatasinya
11. Cara memonitoring diri sendiri
12. Aktivitas/makanan yang harus dihindari selama penggunaan obat
13. Cara penyimpanan obat yang baik
14. Cara memperlakukan obat yang masih tersisa
15. Apa yang dilakukan ketika lupa minum obat
16. Cara membedakan obat yang masih baik/ sudah rusak
CARA PEMAKAIAN OBAT YANG BENAR
Untuk mendapatkan
Hindarkan menggunakan
informasi penggunaan obat
obat orang lain walaupun
yang lebih lengkap, tanyakan
gejala penyakit sama.
kepada Apoteker
YANG PERLU DIKETAHUI TENTANG EFEK SAMPING ADALAH :
Tablet
Tablet Kapsul Cairan Salep
salut
Terjadinya Pecah-pecah,
Menjadi keruh
perubahan terjadi Perubahan
atau timbul Warna berubah
warna, bau, atau perubahan warna isi kapsul
warna endapan
rasa
Kemudahan memperoleh
Faktor sosial ekonomi produk
Ketersediaan produk
baru
Kurangnya waktu
Kampanye swamedikasi
yg rasional
Berkembangnya kesadaran akan
arti penting kesehatan di masy.
Pendidikan
• OWA
Apoteker dalam melayani pasien yang
memerlukan obat diwajibkan untuk :
Penyedia
Kolabolator obat yang
berkualitas
Pengawas
dan pelatih
Menurut WHO (2000), peran tenaga
kefarmasian dalam swamedikasi yaitu:
• Komunikator (Communicator)
– Tenaga kefarmasian harus mempunyai inisiatif untuk berdialog dengan
pasien (dan dokter, jika dibutuhkan) untuk menggali tentang riwayat
kesehatan pasien. Dalam hal ini tenaga kefarmasian harus mampu
mengenali gejala penyakit tanpa melangkahi wewenang dokter. Tenaga
kefarmasian harus memberikan informasi yang objektif yang diperlukan
pasien misalnya mengenai cara penggunaan obat atau cara
penyimpanan obat.
• Penyedia obat yang berkualitas (Quality drug supplier)
– Seorang tenaga kefarmasian harus menjamin bahwa obat yang
disediakan dalam swamedikasi berasal dari sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan dan berkualitas bagus.
• Pengawas dan pelatih (Trainer and supervisor)
– Tenaga kefarmasian harus menjamin bahwa pelayanan yang dilakukan
oleh staf – staf yang bukan farmasi memiliki kualitas yang sama. Karena
itu tenaga kefarmasian harus membuat protokol sebagai referensi bagi
tenaga kefarmasian dan juga protokol bagi tenaga kesehatan masyarakat
yang terlibat dengan penyimpanan dan distribusi obat.
lanjutan...
• Kolaborator (collaborator)
– Tenaga kefarmasian harus membangun hubungan
profesional yang baik dengan profesional kesehatan yang
lain, asosiasi profesi nasional, industri farmasi, pemerintah
( Lokal/Nasional ), pasien dan masyarakat umum.
• Promotor Kesehatan (Health promotor)
– Sebagai bagian dari kesehatan, tenaga kefarmasian harus
berpartisipasi dalam mengidentifikasi masalah kesehatan
dan risikonya bagi masyarakat, berpartisipasi dalam
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dan
memberikan saran secara individual untuk membantu
dalam menentukan pilihan informasi tentang kesehatan.
KRITERIA OBAT TANPA RESEP YANG AMAN (djunarko dan hendrawati, 2011).
• Terjamin aman
1
• Indeks terapi lebar atau rasio dosis toksik dan dosis terapi
3 memiliki rentang yang lebar.
• Pengguanaannya sederhana.
5