You are on page 1of 11

PEMBELAJARAN LAGU WAJIB NASIONAL KELAS IV DI

SEKOLAH DASAR NEGERI MINGGIRAN YOGYAKARTA

Peran Spek Taysen Tarigan1,Tri Wahyu Widodo2, Winarjo Sigro Tjaroko3


Mahasiswa Program Studi Pendidikan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia

Yogyakarta, Telp. +6285743567947; e-mail: pranz104@gmail.com

Abstract

This study aims to describe the process and results of 4th grade National Anthem Song Learning at the Minggiran

Public Elementary School in Yogyakarta. Using a qualitative research case study method, by collecting data

carried out by participatory, moderate observation, documentation and interviews. Data is analyzed through a

process of data reduction, data display, and conclusion / verification. The learning process begins by moving the

scales, song history, notations, song lyrics, using lecture, imitation and drill methods. The results of the study

showed positive enthusiasm from students and students could sing the four national anthem songs: Indonesia

Raya by W.R Suprataman, Mengheningkan Cipta by T. Prawit, Satu Nusa Satu Bangsa by L. Manik and Bagimu

Negeri by Kusbini properly.

Keywords: Learning, Methods, National Anthem Songs

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil Pembelajaran Lagu Wajib Nasional Kelas 4 di

Sekolah Dasar Negeri Minggiran Yogyakarta. Menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus, dengan

pengumpulan data dilakukan secara observasi partisipatif moderat, dokumentasi dan wawancara. Data dianalisis

melalui proses data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Proses pembelajaran dimulai

dengan pengenalan tangga nada, sejarah lagu, notasi, lirik lagu, menggunakan metode ceramah, imitasi dan drill.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat antusias yang positif dari para siswa dan para siswa dapat

menyanyikan keempat lagu wajib nasional: Indonesia Raya karya W.R Suprataman, Mengheningkan Cipta karya

T. Prawit, Satu Nusa satu Bangsa karya L. Manik dan Bagimu Negeri karya Kusbini secara baik dan benar.

Kata Kunci: Pembelajaran, Metode, Lagu Wajib Nasional


2

Pengantar keroncong, seriosa, campur sari dan musik

Musik dan kehidupan manusia patriotik.

adalah dua hal yang tidak dapat Dalam ranah musik patriotik yang

dipisahkan. Musik dalam arti suatu awal mulanya untuk membangkitkan

rangkaian nada yang memiliki ritme, nada, semangat perjuangan dalam meraih

melodi dan berkembang menjadi harmoni. kemerdekaan, kemudian berkembang

Melalui harmoni tersebut, rangkaian- pada musik-musik yang mengandung

rangkaian nada semakin beragam makna untuk cinta pada tanah air, bangsa

wujudnya dari waktu ke waktu. Pada dan negara. Ciri khas utama dalam musik

mulanya dari suara manusia sebagai media patriotic terletak pada musik vokal dalam

bermusik, kemudian berkembang dengan kandungan liriknya. Dalam makna yang

mengikutsertakan benda-benda sekitarnya terkandung pada lirik lagu tersebut

sebagai media untuk bermusik. menjadi wadah penyampaian ekspresi

Manusia menciptakan media khusus tertentu yang bertujuan memotivasi

untuk instrumen musik. Dilihat dari semangat nasionalisme, mencintai tanah

ragamnya pada dewasa ini dapat kita air, bangsa dan negara.

saksikan, ada musik traditional, musik Poin yang dijelaskan diatas

barat secara akustik, yang kemudian merupakan bagian utama yang ada

muncul musik elektrik dan hingga kini didalam lagu wajib nasional, Lagu wajib

sudah sampai pada musik digital. Dieter nasional adalah lagu yang muncul melalui

Mack dalam bukunya yang berjudul peristiwa sejarah kemerdekaan Indonesia,

Sejarah Musik Jilid 3 mengatakan bahwa sebagai ungkapan perasaan nasionalisme

perkembangan musik selalu sangat masyarakat Indonesia yang diwujudkan

tergantung dari tuntutan, harapan, dan dalam bentuk lagu. (Mintargo, 2008)

inisiatif yang ada dalam masyarakat, baik Keberadaan lagu wajib nasional

dari segi bunyi maupun penyajiannya kurang memiliki tempat dihati masyarakat,

(Dieter, 2012: 218). Oleh karenanya dalam karena dirasa hanya dinyanyikan dikala

perkembangan bentuk penyajian, timbul acara penting saja, hal ini juga

berbagai genre seperti musik populer, jazz, berdampak langsung ke lingkungan

sekolah khususnya sekolah dasar. Amalia


3

Irfani dalam jurnalnya yang berjudul Pembiasaan menyanyikan dan

Nasionalisme Bangsa dan Melunturnya mendengarkan lagu wajib nasional akan

semangat bela negara tahun 2016 menanamkan rasa bangga dan cinta

mengatakan bahwa: Generasi muda tidak terhadap negara dan bangsa Indonesia,

mengenal lagi seperti apa jati diri bangsa. sebab di dalam lagu wajib nasional

Generasi muda sekarang adalah generasi terkandung banyak nilai positif yang

yang hanya memikirkan masalhnya sendiri mendidik dan menginspirasi setiap orang

dan tidak peduli dengan suatu hal yang yang mendengarnya. Menurut Wiranggani

bersifat nasionalis. Hal ini terbukti dari dalam bukunya yang berjudul Kompilasi

sikap dalam menanggapi setiap Super Lengkap Lagu Nasional dan Daerah

perayaan,peringatan atau hal yang penting tahun 2011 lirik lagu Indonesia Raya

yang berhubungan dengan Negara memberikan pengertian kepada setiap

Indonesia. orang yang menyanyikan serta

Perlu adanya sebuah tindakan untuk mendengarkanya, menyadari bahwa

menanggulangi permasalahan diatas, mereka berasal dan lahir dari Indonesia

bukan hanya orang dewasa tetapi anak- serta dari setiap prestasi yang telah mereka

anak juga akan terkena dampak dengan raih akan menghidupkan Tanah Air

kebiasaan tersebut. salah satu hal yang Indonesia (Wiranggani, 2011: 37-39).

dapat membantu membangkitkan kembali Sekolah Dasar Negeri

rasa nasionalisme yaitu dengan Minggiran Yogyakarta. SDN

dikenalkanya kembali lagu wajib nasional Minggiran Yogyakarta yang menjadi

sejak dini termasuk di mulai dari sekolah objek penelitian, sudah mengajarkan

dasar. Peran pengajar dalam proses lagu wajib nasional kepada para

mengajarkan lagu wajib nasional harus siswa, dari data observasi diperoleh

menanamkan cinta tanah air dan bahwa beberapa siswa kurang benar

mengingatkan perjuangan para pahlawan dalam menyanyikan lagu wajib

melalui lagu wajib nasional. Melalui mata nasional baik dari segi Notasi dan

pelajaran seni budaya atau Lirik Lagu. beberapa guru yang ada

ekstrakurikuler yang mengajarakan lagu masih kurang benar dalam

wajib nasional, akan membantu siswa menyanyikan lagu wajib nasional dan

memahami makna nasionalisme tersebut. ketersediaan pengajar yang mengerti


4

mengenai makna dari sebuah lagu ekstrakurikuler musik dalam proses

perjuangan sangatlah minim. pembelajaran lagu-lagu wajib

Sehingga menimbulkan image seakan- nasional kelas 4 Sekolah Dasar Negeri

akan kurang adanya perhatian Minggiran (SDN) Yogyakarta. (3)

terhadap lagu wajib nasional dan penelitian ini dapat menjadi referensi

kurang adanya kesadaran, betapa bagi masyarakat betapa pentingnya

pentingnya lagu wajib nasional. pembelajaran lagu-lagu wajib

Berdasarkan uraian diatas nasional sejak dini.

peneliti telah merumuskan masalah Penelitian ini menggunakan

sebagai berikut: (1) Bagaimana proses metode penelitian kualitatif studi

pembelajaran lagu wajib nasional kasus, data diperoleh dengan cara

kelas IV di Sekolah Dasar Negeri melakukan observasi, dokumentasi

Minggiran Yogyakarta? (2) Bagaimana dan wawancara kepada guru dan

hasil pembelajaran lagu wajib siswa kelas 4 SD Minggiran

nasional kelas IV di Sekolah Dasar Yogyakarta. Menurut Sugiyono dalam

Negeri Minggiran Yogyakarta bukunya yang berjudul cara mudah

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun: Skripsi, Tesis dan

(1) mengetahui proses pembelajaran Disertasi mengungkapkan bahwa

lagu wajib nasional kelas 4 di Sekolah metode kualitatif diartikan sebagai

Dasar Negeri Minggiran Yogyakarta. penelitian yang berlandaskan pada

(2) untuk mengetahui hasil filsafat postpositivisme, yaitu

pembelajaran lagu wajib nasional penelitian yang meneliti kondisi

kelas 4 di Sekolah Dasar Negeri alamiah. Instrumen kunci terdapat

Minggiran Yogyakarta. pada peneliti itu sendiri, triangulasi

Manfaat dari penelitian ini atau penggabungan adalah teknik

adalah (1) Peneliti dapat memahami pengumpulan data yang digunakan,

metode yang diterapkan untuk bersifat induktif dan hasilnya lebih

pembelajaran ekstrakurikuler lagu- menekankan makna dari pada

lagu wajib nasional secara efektif dan generalisasi (Sugiyono, 2013: 24).

efesien. (2) penelitian ini dapat Penelitian ini dilakukan di

menjadi acuan bagi guru Sekolah Dasar Negeri Minggiran


5

Yogyakarta yang terletak di JL.D.I. pertemuan dan setiap pertemuan dibagi

Panjaitan 68 kelurahan kedalam beberapa materi ajar yaitu: 1)

Suryodingratan kec. Mantrijeron kota Pertemuan pertama sebagai materi ajar

Yogyakarta. Memiliki luas tanah 1241 adalah a) Pengenalan sejarah, b)

m2 dan terdiri dari 190 siswa, 99 Penguasaan notasi, c) Hambatan dan

siswa laki-laki dan 91 siswa solusi 2) Pertemuan kedua sebagai

perempuan, 10 Guru dan 3 Tendik. materi ajar adalah: a) Pendalaman lirik,

Sekolah ini terdiri dari 10 ruang kelas, b) Nilai-nilai ekspresi; c) Hambatan dan

1 perpustakaan dan 2 sanitasi siswa solusi 3) Pertemuan ketiga Evaluasi.

Mengenai proses pembelajaran dalam


Pembahasan ketiga pertemuan tersebut adalah
1. Proses pembelajaran lagu wajib nasional sebagai berikut.
Proses pembelajaran lagu wajib 1) Pertemuan pertama
nasional di Sekolah Dasar Negeri Pertemuan pertama dilaksanakan pada
Minggiran Yogyakarta berjalan selama 1 hari Selasa tanggal 06 Februari 2018, di
semester, dimulai pada tanggal 06 Februari Ruang Kelas 4, Dengan materi ajar a)
2018 sampai dengan 18 april 2018, dengan Pengenalan sejarah dan b) Penguasaan
jam tatap muka sebanyak 1 kali pertemuan notasi lagu sebagai berikut:
pada setiap minggunya, dalam sekali a) Pengenalan sejarah
pertemuan biberikan waktu 1 jam, dengan Diawali dengan memberikan latar
total pertemuan 12 kali tatap muka. Pada belakang terciptanya lagu
12 kali pertemuan tersebut telah dapat Indonesia Raya melalui metode
menguasai 4 buah lagu wajib nasional ceramah
yaitu Indonesia Raya ciptaan W.R b) Penguasaan notasi lagu
Supratman, Mengheningkan Cipta ciptaan Dalam pembelajaran penguasaan
T. Prawit, Satu Nusa Satu Bangsa ciptaan L. notasi lagu ini, diawali dengan
Manik dan Bagimu Negeri ciptaan pembelajaran tangga nada diatonis
Kusbini. jenis tangga nada G Mayor:
a. Pembelajaran lagu Indonesia Raya

Proses pembelajaran lagu Indonesia Notasi 1 . Tangga Nada G mayor


Raya membutuhkan waktu tiga kali
6

Dalam proses pembelajaran

penguasaan tangga nada ini guru Periode 2

menerapkan metode demonstrasi dengan

menyanyikan tangga nada naik turun, Notasi 3. Periode 2 Notasi Lagu


Indonesia Raya
selanjutya metode imitasi para siswa

menirukanya dan metode drill para siswa Tahap selanjutnya melangkah ke


menyanyi secara berulang-ulang hingga periode ke 2, guru melakukan hal
dapat menguasai tangga nada mayor yang sama dengan menyanyikan
tersebut dengan baik dan benar. melodi periode ke 2. Kemudian siswa
Setelah para siswa dapat menguasai menirukan secara berulang ulang
dengan menyanyikan tangga nada tersebut hingga siswa menguasai periode ke
dengan baik dan benar selanjutnya 2. Langkah selanjutnya guru
melangkah pada pembelajaran notasi lagu menyanyikan periode 1 dan 2 secara
Indonesia Raya dengan menggunakan bersambung, kemudian para siswa
metode demonstrasi, yaitu guru menirukan menyanyikan kedua
menyanyikan seluruh bagian lagu secara periode tersebut hingga para siswa
utuh dengan baik dan benar, selanjutnya menguasai periode 1 dan 2 tersebut.
diajarkan dengan metode imitasi dan drill Periode 3

secara bertahap melalui bagian periode

yang secara keseluruhan lagu Indonesia

Raya memiliki 4 periode sebagai Berikut


Notasi 4. Periode 3 Notasi Lagu
Periode 1
Indonesia Raya

Pembelajaran Periode 3 seperti pada

sebelumnya guru menyanyikan periode ke


Notasi 2. Periode 1 Notasi Lagu 3 dan siswa menirukan menyanyikan
Indonesia Raya
periode 3 secara berulang ulang hingga

Dalam periode ini, Guru menguasainya. Setelah siswa menguasai

menyanyikan melodi dan para siswa periode ke 3, Guru mengulang dengan

menirukan secara berulang ulang hingga menyanyikan periode 1,2 dan 3 secara

para siswa menguasai melodi dari periode bersinambung. Kemudian para siswa

1 tersebut.
7

mengulang dengan menyanyikan Periode bagian-bagia melodi yang menggunakan

1,2 dan 3 secara bersinambung. nada 1/16an, guru menyanyikan dan para
Periode 4 siswa menirukan secara berulang-ulang

hingga, para siswa dapat menyanyikan

nada 1/16 an dengan tepat.

2) Pertemuan kedua
Notasi 5. Periode 4 Notasi Lagu
Indonesia Raya Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 13 Februari 2018 di ruang


Sebagai langkah berikutnya guru
kelas 4. Dengan materi ajar a)
menyanyikan periode ke 4 dan siswa
Pendalaman Lirik, b) Nilai-nilai Ekspresi,
menirukan secara berulang ulang hingga
c) Hambatan dan Solusi sebagai berikut:
para siswa menguasai dengan baik dan
a) Pendalaman Lirik
benar, setelah para siswa dapat
Pada pertemuan kedua ini guru
menyanyikan periode 4 dengan baik dan
mengajarkan lirik lagu Indonesia
benar, langkah selanjutnya guru
Raya dengan melakukan metode
mendemonstrasikan dengan menyanyikan
yang sama yaitu demonstrasi, imitasi
gabungan periode 1,2,3 dan 4 atau
dan drill. Diawali oleh guru dengan
mendemonstrasikan notasi lagu Indonesia
menyanyikan lirik lagu Indonesia
Raya secara utuh. Kemudian para siswa
Raya secara utuh, selanjutnya proses
ikut menyanyikan notasi lagu Indonesia
pembelajaran diberikan secara
Raya tersebut secara utuh diulang hingga
bertahap dengan membagi kedalam
para siswa dapat menyanyikan dengan
4 periode seperti pada sebelumnya
baik dan benar.
sebagai berikut.
c) Hambatan dan solusi
Periode 1
Pada proses pembelajaran lagu

Indonesia Raya secara umum memiliki

hambatan sebagai berikut: dalam Notasi 6. Periode 1 Notasi dan Lirik


Lagu Indonesia Raya
menyanyikan nada 1/16 para siswa tidak
Pada pembelajaran ini Guru
dapat serempak memainkan harga nada
menyanyikan lirik lagu periode 1 dan
secara tepat dalam hal ini, metode imitasi
para siswa menirukan secara
dan metode drill sangat berperan untuk

memberikan solusi, oleh karenanya pada


8

berulang-ulang hingga semua maka, proses pembelajaran diajarkan

menguasai lirik lagu periode 1 sesuai dengan hal tersebut yaitu: pada
Periode 2 periode 1 dan periode 2 menggunakan

dinamik forte, periode 3 menggunakan

dinamik Piano, periode 4 menggunakan

dinamik fortesimo. Mengenai agogik


Notasi 7. Periode 2 Notasi dan Lirik
Lagu Indonesia Raya terdapat tanda crescendo pada birama 24

pukulan 4 masuk ke birama 25 hingga


Tahap selanjutnya melangkah ke pukulan 3 sebagai berikut:
periode ke 2, guru melakukan hal yang Periode 1
sama dengan menyanyikan lirik lagu

periode ke 2. Para siswa menirukan secara

berulang ulang hingga dapat menyanyikan

lirik lagu periode 2 dengan baik dan benar, Notasi 8. Periode 1 Notasi dan Lirik
langkah selanjutnya guru menyanyikan Lagu Indonesia Raya

lirik periode 1 dan periode 2 secara


Periode 2
bersinambung. Selanjutnya para siswa

menirukan dengan menyanyikan lirik lagu

periode 1 dan periode 2 tersebut, hingga

para siswa dapat menguasai dengan Notasi 9. Periode 2 Notasi dan Lirik
Lagu Indonesia Raya
menyanyikan secara benar. metode

tersebut berlaku untuk periode 3 dan 4. Pada periode 1 dan 2 ini

b) Nilai-nilai ekspresi menggunakan dinamik forte . Dalam hal

Dalam hal ini guru mengajarkan ini proses pembelajaran memakai metode

mengenai dinamika dan agogik. Sebelum imitasi dan drill, yaitu guru memberi

melangkah ke materi pembelajaran nilai- contoh menyanyikan periode 1 dan 2

nilai ekspresi menyangkut dinamik dan dengan dinamika forte, kemudian para

agogik, guru mendemonstrasikan siswa menirukan secara berulang-ulang

menyanyikan lirik lagu Indonesia raya hingga dapat menguasai dengan

secara utuh dengan nilai-nilai ekspresi menyanyikan dinamik forte.

tersebut. Sesuai dengan dinamik dan

agogik lazimnya pada lagu Indonesia Raya


9

Periode 3 selesai, maka diadakan evaluasi pada

para siswa, sistem evaluasi yang

dilakukan, para siswa dibagi dalam 6

kelompok dan setiap kelompok maju


Notasi 10. Periode 3 Notasi dan Lirik
Lagu Indonesia Raya kedepan untuk menyanyikan lagu

Indonesia Raya secara utuh, setelah


Pada periode 3 ini menggunakan
kelompok selesai menyanyikan lagu
dinamik piano dan khusus pada birama 24
maka diberikan masukan-masukan
pukulan ke 4 hingga birama 25 pukulan ke
tentang kekurangan-kekuranganya
3 menggunakan dinamik crescendo. Dalam
untukdiperbaiki.
hal ini proses pembelajaran memakai

metode imitasi dan drill, yaitu guru


Penutup
memberi contoh menyanyikan periode 3
Proses pembelajaran lagu wajib
dengan dinamika piano dan khusus pada
nasional di Sekolah Dasar Negeri
birama 24 pukulan ke 4 hingga birama 25
Minggiran Yogyakarta menggunakan
pukulan ke 3 menggunakan dinamik
metode ceramah, imitasi dan drill.
crescendo. kemudian para siswa
Pelaksanaanya diawali dengan pengenalan
menirukan secara berulang-ulang hingga
tangga nada, sejarah lagu, notasi, dan lirik
dapat menguasai dengan menyanyikan
lagu, sistem pembelajaran disampaikan
periode 3 dengan dinamik tersebut.
secara bertahap, melalui bagian-bagian
c) Hambatan dan Solusi
periode. Hambatan yang terjadi
Pada pertemuan kedua pembelajaran
menyangkut intonasi, ketepatan harga
lagu Indonesia Raya, hambatan yang
nada dan pengucapan lirik. Hambatan-
ditemukan terdapat pada artikulasi
hambatan tersebut telah dapat diatasi
yang dinyanyikan oleh para siswa
dengan menerapkan ketiga metode
masih belum tampak, maka para siswa
tersebut secara bersinergi.
diajak untuk mendeklamasikan lirik
Hasil pembelajaran menunjukan bahwa
lagu Indonesia Raya, agar pengucapan
terdapat antusias yang positif dari para
lirik lagu semakin tampak.
siswa hal tersebut mengakibatkan terdapat
3) Pertemuan Ketiga
kemajuan dari para siswa dalam kegiatan
Setelah proses pembelajaran
bernyanyi, oleh karenanya para siswa
penguasaan lagu Indonesia Raya tersebut
10

dapat menyanyikan keempat lagu wajib https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jpsi.700


0
nasional: Indonesia Raya karya W.R Joni, R. (1993). Cara Belajar Siswa Aktif,
Implikasinya Terhadap Sistem Penyampaian.
Suprataman, Mengheningkan Cipta karya
Jakarta: PPLPTK.
T. Prawit, Satu Nusa satu Bangsa karya L. Fudyartanta, K. (2010). Membangun
Kepribadian dan Watak Bangsa Indonesia
Manik dan Bagimu Negeri karya Kusbini yang Harmonis dan Integral. Yogyakarta:
secara baik dan benar. Pustaka Belajar.
Suyono, P. D., & Hariyanto, D. (2011). Belajar
Refrensi dan Pembelajaran Teori dan Konsep dasar. (A.
S. Wardan, Ed.) (1st ed.). Bandung.
Mintargo, W., Soedarsono, & Ganap, V. (2012). Sugiyono, P. D. (2013). cara mudah menyusun:
Kontinuitas dan Perubahan Bentuk Serta Skripsi, Tesis, dan Disertasi. (A. Nuryanto,
Makna Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Ed.). Bandung: Alfabeta. Retrieved from
14, 21. www.cvalfabetabdg@yahoo.co.id
Irfani, A. (2016). Nasionalisme Bangsa dan Spruce, G. (1996). Teaching Music, 1, 271.
Melunturnya Semangat Bela Negara, 10,
11.
https://doi.org/https://doi.org/10.24260/al
-hikmah.v10i2.613.g378.
PEMBELAJARAN LAGU WAJIB NASIONAL KELAS IV DI
SEKOLAH DASAR NEGERI MINGGIRAN YOGYAKARTA

JURNAL
Program Studi S-1 Pendidikan Musik

Disusun oleh
Peran Spek Taysen Tarigan
NIM. 14100160132

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN MUSIK


FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

Genap 2018/2019

You might also like