You are on page 1of 9

RESENSI BUKU

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


SEJARAH GEREJA DI INDONESIA (SGI)
Judul Buku: “Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja”
Penulis : Pdt. Dr. Jan S. Aritonang, Ph.D
Dosen : Fredrik Nathan Masela, M.Th

Oleh
Nama : Irene Checillya Rodingan
NIM : 19.0363
Tkt/Smstr : IV/VII

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PROVIDENSIA ADONAY


BATU, OKTOBER 2022
IDENTITAS BUKU

a. Judul Buku : Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja


b. Cover Buku :

c. Pengarang : Pdt. Dr. Jan S. Aritonang


d. Penerbit : BPK Gunung Mulia
e. Kota Terbit : Jakarta, Indonesia
f. Tahun Terbit : Cetakan ke-12 2012
Cetakan ke-1 1995
g. Dimensi Buku : Lebar 14,5 cm , Tinggi 21 cm, Tebal 2,5 cm
h. Jumlah Halaman : 487 hal
i. Harga : Rp. 112.000

1
ISI
Tinjauan Umum
Kekristenan masuk ke Indonesia melalui perdagangan yang dilakukan oleh pedagang
beragama Kristen Nestorian dari Timur Tengah sejak abad ke-7, yaitu di pelabuhan Pancur,
di pantai barat Sumatera Utara (kira-kira di kota kecil Barus sekarang). Gereja dan
kekristenan sebagaimana kita kenal dan temukan sekarang pertama-tama adalah Gereja
Katolik Roma (GKR), yang datang dan masuk bersama dengan para pedagang (dan prajurit)
Portugis, sejak tahun 1511. GKR di Indonesia umumnya tercakup dalam satu kesatuan
organisasi dan pelayanan, yang tunduk kepada hierarki GKR sedunia dan kepemimpinan paus
di Vatikan, di bawah koordinasi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), sehingga
merupakan organisasi gereja terbesar di Indonesia dengan sekitar 7-8 juta umat.VOC hadir di
Indonesia dan berhasil menaklukan kekuatan datang dan militer Portugis di sebagian besar
kawasan yang sempat didudukinya, sambil memprotestankan masyarakat pribumi yang telah
diinjili (dikatolikkan) Portugis sebelumnya. Kemudian hadirlah lembaga-lembaga penginjilan
(Zending) dari Eropa, bukan hanya dari Eropa melainkan juga daru Amerika Serikat.
Lutheran
Di lingkungan gereja-gereja Protestan sedunia, aliran ataupun denominasi Lutheran
erupakan yang tertua dan boleh jadi terbanyak jumlah anggota gereja penganutnya, yaitu
sekitar 60 juta jiwa. Ada delapan organisasi gereja yang mengaku penganut paham atau
termasuk aliran Lutheran serta menjadi anggota The Lutheran World Federation (LWF), yaitu
HKBP, GKPS, GPKB, GKPI, HKI, GKLI, GKPA, dan GKPM. Luther merupakan salah satu
tokoh terkenal dalam mereformasi gereja di Eropa. Meskipun Luther bukan satu-satunya
yang merancangkan reformasi, tetapi dia merupakan tokoh penting dalam peristiwa
reformasi. Luther menampilkam diri sebagai “gereja yang mengaku” yang dengan tegas
menyatakan imannya. Kemudian Luther mengemukakan pokok-pokok ajarannya, yang
menjadi pusat pengajarannya ialah Firman dan Sakramen. Setelah itu ia membahas mengenai
jabatan dan tata gereja serta tata ibadah yang diubah walaupun masih ada yang sama dengan
Gereja Katolik Roma.
Calvinis (Reformed; Presbyterian)
Calvinis sering disebut Reformed ataupun Presbyterian hampir sama tuanya dengan
Lutheran. Tokoh penting dalam aliran ini ialah Johannes Calvin yang merupakan tokoh
reformasi juga, yang sebenarnya ia telah dipersiapkan oleh keluarganya menjadi seorang
Imam di Gereja Katolik Roma. Para pengikut Calvin yang kelak menjelma menjadi gereja-
gereja Calvinis (Reformed) – seperti halnya para pengikut Luther dan gereja-gereja Lutheran
– menyusun sejumlah dokumen Pengakuan Iman; antara lain: Konfensi Helvetik (Swiss atau
Jenewa) I (1536) dan II (1566), Pengakuan Iman Belanda (Confessio Belgica, 1561), Kanon
Synode Dordrecht (1619) dan Pengakuan Iman Westminster (1647). Kemudian ada perluasan
gereja-gereja Calvinis yang dilakukan oleh beberapa tokoh penting. Beberapa pokok ajaran
dan praktek yang dilakukan oleh Calvin, berkaitan dengan hakikat Gereja, Tata Gereja dan
Jabatan, disiplin gereja, ibadah dan tata ibadah, gereja dan dunia serta hubungan gereja
dengan Negara.

2
Anglican (Episcopal)
Gereja atau aliran Anglican sebenarnya tidak banyak hadir di Indonesia. Hanya ada
dua jemaat Anglican, yakni di Jakarta dan Surabaya, dan anggotanya terutama terdiri dari
warga inggris dari luar negeri. Gereja ini berawal dari gereja di Inggris pada awal abad ke -
16. Terpisahnya gereja ini sehingga terbentuk gereja Anglican karena kasus dari raja Henry
VIII, kemudian gereja Anglican menempuh jalannya sendiri. Kemudian ada perluasan dan
kerja sama oikumenis. Setelah itu ada beberapa pokok ajaran dan prakteknya, berkaitan
dengan dokumen-dokumen ajaran yang disebut dengan Buku Doa Umum. Garis besar ajaran
dan prakteknya seperti otoritas di dalam gereja, Inkarnasi, sakramen, pengakuan dosa,
penahbisan, perkawinan, peminyakan.
Mennoit
Aliran Mennonit merupakan bagian dari gerakan Anabaptis yang muncul di daratan
Eropa tak lama sesudah Martin Luther mencanangkan reformasi. Aliran ini sudah sangat
lama di Indonesia, sekarang hadir terutama kewat dua organisasi gereja yakni GITJ di Pati
dan PGKMI yang berpusat di Semarang. Nama Mennonit berasal dari nama Menno Simons,
tokoh gerakan Anabaptis di Belanda, yang menganut garis moderat dan anti kekerasan.
Munculnya aliran ini berkaitan dengan reformasi di Swiss dan Jerman yang dilakukan oleh
Zwingly dan kelompok Anabaptis. Beberapa pokok ajaran aliran Mennonit adalah Alkitab
sebagai satu-satunya patokan iman dan perilaku, Kuasa Roh Kudus, Penetapan-penetapan
(ordinances) di dalam Perjanjian Baru, Nir (tidak menggunakan) kekerasan, Larangan
bersumpah dan Kepatuhan iman. Dalam menjelaskan diri dan ajarannya kalangan Mennonit
di satu pihak sering berupaya membuktikan bahwa dalam berbagai hal mereka punya
kesamaan dengan GKR ataupun gereja-gereja Protestan.
Baptis
Di tengah gereja-gereja Protestan sedunia gereja-gereja Baptis termasuk besar, dengan
anggota sekitar 35 juta jiwa (bahkan mendekati 50jt jiwa bila termasuk anak-anak yang
belum di baptis). Jemaat Baptis pertama di Inggris yang dipimpin Helwys itu bertahan hidup
dengan susah payah, karena gereja resmi (termasuk kaum Puritan yang tetap berada di
dalamnya) menilai jemaat baru ini sebagai pembawa ajaran sesat, lalu menggunakan jasa
pemerintah untuk menindasnya. Menurut McElrath pada waktu ini masih ada lima lagi
organisasi gereja-gereja Baptis di Indonesia yakni: Gabungan Gereja Baptis Indonesia
(GGBI), Gereja Perhimpunan Injili Baptis Indonesia (GPIBI), Kerapatan Gereja Baptis
Indonesia (KGBI), Gereja Baptis Independent di Indonesia (GBII), Sinode Gereja Kristen
Baptist Jakarta. Pokok pengajaran Gereja Baptis ialah Alkitab, Gereja, Tanda-tanda
Penetapan (baptisan dan perjamuan kudus), Kemerdekaan setiap jemaat, Gereja harus
terpisah dari negara dan kebebasan beragama.
Metodis
Aliran Metodis muncul pada abad ke-18 dan menandai bangkitnya semangat
kebangunan rohani (Revival), mula-mula di Inggris, kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Tokoh utama adalah dua bersaudara Wesley yaitu John dan Charles. Salah satu aliran yang

3
melatarbelakangi aliran Metodis ialah aliran Pietisme, yang sangat berperan penting.
Lahirnya persekutuan Metodis diawali dari pertobatan yang dialami oleh John Wesley pada
tahun 1738. Aliran Metodis berkembang di Amerika dan sampai ke Indonesia. Adapun pokok
ajaran dari aliran Metodis ialah kelahiran kembali (lahir baru), kesaksian Roh, penebusan
Universal, jatuh dan kehilangan kasih-karunia, kesucian dan kesempurnaan hidup Kristiani,
Penginjilan dan semangat Injili, izin untuk mengangkat sumpah.
Pentakostal
Aliran Pentakostal atau sering disebut Pentakosta merupakan salah satu di antara
berbagai aliran gereja yang kemunculan dan perkembangannya paling spektakuler pada abad
ini. Sejak kehadirannya sekitar tahu 1920 (melalui para penginjil awam, ataupun yang
professional dari Eropa, terutama Belanda) hingga kini, gerakan Pentakostal di Indonesia
telah menjelma menjadi lebih dari seratus organisasi gereja (termasuk yang menggunakan
bentuk yayasan). Ada dua jenis kemunculan dari aliran ini, ialah awal kemunculan versi
pertama ialah Parham di Topeka dan kedua Seymour di Los Angeles. Pokok-pokok ajaran
aliran Pentakosta ialah Alkitab, Allah, Keselamatan, Baptisan (baptisan air, baptisan roh),
Berbahasa Lidah, Perjamuan Kudus, Kesucian hidup dan perilaku secara menyeluruh,
Penyembuhan Ilahi, Akhir Zaman: Kedatangan Kristus kedua kali Pemerintahan-Nya Seribu
Tahun dan Langit-Bumi baru, Gereja, Ibadah dan upacara gerejawi.
Kharismatik
Gerakan Kharismatik (sering juga disebut Pembaruan Kharismatik (Charismatic
Renewal) dikenal juga dengan nama gerakan Pentakosta Baru (Neopentacostal). Gerakan
kharismatik ini bermula pada dan mempunyai banyak persamaan dengan gerakan atau aliran
Pentakostal (lama). Peristiwa ‘Baptisan Roh’ yang terjadi atas sejumlah orang di Gereja
Episcopal jemaat St. Mark di kota kecil Van Nuys - Calivornaia pada tahun 1960 sering
diacu sebagai pemicu kemunculan gerakan ini. Kemunculan gerakan ini melalui beberapa
tahap, tahap pertama (1960-1967) Khusus di lingkungan Protestan, Tahap kedua (1967-1977)
khususnya di lingkungan GKR, tahap ketiga (1977 dst.). Di Indonesia gerakan ini juga
berkembang. Beberapa pokok pandangan dan ajaran gerakan kharismatik ialah berpumpun
pada Yesus, Pujian, Kecintaan pada Alkitab, Allah berbicara hari ini, Penginjilan,
Kewaspadaan akan si jahat, karunia-karunia Roh, Pengharapan Akhir Zaman, Kuasa rohani.
Ada perbedaan antara kharismatik dan pentakostal, yaitu Latar belakang dan lingkungan
sosial, latar belakang pendidikan, kadar ‘kesucian’, pemahaman atas Baptisan Roh dan
karunia Roh, Corak dan suasana ibadah.
Injili (Evangelical)
Sejak 1950an, langsung dari Amerika ataupun melalui Eropa (terutama Jerman dan
Belanda), gerakan Injili (Evangelical) dalam arti yang terakhir, yaitu sebagaimana yang
muncul secara besar-besaran di AS sejak 1940an itu, mulai memasuki Indonesia. Salah satu
tonggak yang menandai kehadiran gerakan ini di Indoensia adalah Yayasan Persekutuan
Pekabaran Injil di Indonesia (YPPII) yang didirikan pada tahun 1961 menyusul Institut Injili
Indonesia (I-3) yang didirikan di Batu Malang pada tahun 1959, dengan dukungan dari
gerakan dan persekutuan Injili (Evangelikal) dari Jerman. Gerakan ini bukan hanya

4
berkembang di Indonesia, melainkan di Amerika, Eropa juga mengalami perkembangan yang
pesat. Ada beberapa pokok keyakinan dan ajaran gerakan ini antara lain: Allah yang kita
sembah, Allah yang kita seru Juruselamat, Kitab Suci yang kita taati, Kristus yang kita
percayai, Roh yang bekerja di dalam kita, kehidupan yang harus kita hidupi, Gereja di mana
kita terhisab, Gereja yang di dalamnya kita melayani, Pengharapan di masa depan.
Bala Keselamatan
Bala Keselamatan biasa disingkat BK, terjemahan dari Salvation Army. Kaum ini
menyebut diri mereka bala tentara Allah yang setiap hari maju berperang-rohani melawan
Iblis dan dosa yang menyebabkan penderitaan manusia, dan mengahalkan segala bentuk
kejahatan dalam kehidupan masyarakat, sekaligus memenangkan bagi Kristus jiwa-jiwa
manusia yang paling jahat sekalipun. Pekerjaan besar dari gerakan ini dimulai di Inggris sejak
1865 oleh pemimpin dan Jendralnya yang pertama, William Booth dan istrinya Catherine
Mumford-Booth yang juga dikenal dengan julukan Army Mother. Ada beberapa hal yang
melatarbelakangi gerakan ini, konteks dan latar belakang Sosial, Ekonomi dan Ideologi.
Konteks dan Latar belakang Keagamaan dan Kegerejaan, kiprah Sosial Gereja, Pelayanan
Sosial digabung dengan Penginjilan. Ada beberapa pokok pengajaran yaitu Sakramen dan
Gereja.
Adventis
Gereja dan aliran Adventis ini termasuk yang paling luas persebarannya. Di Indonesia
aliran ini sudah hadir sejak 1900 melalui kehadiran Ralph W. Munson di Padang sejak 1
Januari 1900. Ada beberapa tokoh sebagai peletak dasar Adventis yaitu William Miller,
Hiram Edson, Joseph Bates, konferensi kaum ‘Adventis Moderat’, Ellen Gould Harmon
White. Ada beberapa pokok ajaran dari aliran ini yaitu Allah sang Putera kekal menjelma di
dalam Yesus Kristus, Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan telah mengilhamkan di dalam
kitab Suci, dalam kasih dan pengampunan yang tak terbatas Allah membuat Kristus, gereja
adalah persekutuan orang-orang percaya yang mengaku Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Gereja Universal terdiri dari semua yang sungguh-sungguh percaya kepada
Kristus tetapi pada hari hari terakhir, dengan baptisan kita mengaku iman kita atas kematian
dan kebangkitan Yesus Kristus,dsb. Sebagian berpendapat bahwa gereja Advent adalah salah
satu dari sekian banyak gereja Protestan; gereja ini tidak bisa dikategorikan aliran sectarian,
apalagi aliran sesat, karena keyakinan dan ajarannya lebih banyak yang sama ketimbang yang
berbeda dengan gereja-gereja Protestan lainnya.
Saksi Jehova (Menara Pengawal)
Aliran saksi Jehova pada sekitar dasawarsa 1960an dan 70an di Indonesia sempat
sangat ‘populer’. Namun, berdasarkan SK Jaksa Agung RI No. Kep. 129/JA/12/1976 tanggal
7 Desember 1976, aliran ini secara resmi telah dilarang pemerintah untuk berkegiatan di
Indonesia , dengan alasan bahwa aliran ini dinilai-oleh pemerintah, bersama pimpinan
organisasi agama atau gereja-gereja resmi - telah menyebarluaskan ajaran sesat yang
menimbulkan keresahan dan ganguan dalam masyarakat dan bisa merusak kehidupan
beragama di Indonesia. Sekarang aliran ini, melalui jaringan organisasi Watch Tower Bible
and Tract Society yang berpusat di Bethel, Brooklyn-New York, dengan sekitar 2.000 tenaga

5
penuh-waktu bekerja di sana, masih tetap giat menyebarluaskan ajarannya di seluruh dunia.
Ada beberapa babak sejarah perkembangan aliran ini dengan mengikuti urutan para president
itu, yakni Charles Taze Russel (menjadi presiden tahun 1879/1881-1916), Joseph “Judge” F.
Rutherford (1917-1942), Nathan R. Knorr (1942-1977) dan Fredrick W. Franz (1977-1992).
Beberapa pokok pengarajan yang diajarkan dalam aliran ini ialah Allah Bapa Yesus Kristus
dan Roh Kudus, Alkitab, Sejarah, Penebusan, Kedatangan Kristus kedua-kali dan Millenium,
Kebangkitan dan Penghakiman, Baptisan dan Perjamuan, Pertemuan dan Peribadahan,
Disiplin Organisasi, Berbagai Larangan dan Pantangan.
Mormon
Berbicara tentang Mormon berarti harus mulai dengan pendiri dan nabinya yang
utama, Joseph Smith,Jr. Latar belakang dan konteks kemunculan gereja ini secara umum
sama dengan aliran Adventis, karena keduanya muncul pada waktu dan dikawasan yang kira-
kira sama. Gereja atau aliran ini berakar pada suasana dan iklim keagamaan di wilayah timur-
laut AS pada awal abad ke-19. Beberapa pokok pengajaran aliran ini ialah Allah, Manusia,
Kristus Pemuliaan dan Keselamatan, Alkitab dan ‘kitab-kitab Suci’ lainnya, Gereja, Upacara-
upacara di Bait Suci. Melihat ajaran dan praktek aliran dan Gereja Mormon ini tak heran bila
banyak teolog dari kalangan gereja yang menganut ortodoks Protestan (misalnya, Verkuyl,
Kaiser, Gruss dan sebagainya) yang nilainya sebagai aliran sesat atau bidat, kendati mereka
juga mengakui ada berbagai hal yang baik yang dapat dipelajari dari aliran ini misalnya
kesetiaan pada perkawinan dan keluarga, keuletan dan kerja keras, menjaga kesucian dan
kesehatan tubuh dan seterusnya.
Christian Science
Nama gereja ini sangat unik: Gereja Kristus Ahli Ilmu Pengetahuan (terjemahan dari
Church of Christ, Scientist). Hingga sekarang gereja ini masih berlihat hadir di Indonesia. J.
G. Melton memasukkan Christian Science ke dalam rumpun Christian-Science-Metaphysical
Family, sedangkan Harm memasukkannya ke dalam kelompok Science Religion. Ada
beberapa ‘penyembuh dan penafsir metafisik’, yaitu Franz Anton Mesmer, Emmanuel
Swedenborg, Phineas P. Quimby, Ralph Waldo Emerson, Warren F. Evans. Gereja ini terus
berkembang dan bertumbuh yang dipimpin oleh beberapa tokoh penting. Ada beberapa
pokok pengajaran yang ada di gereja yaitu Allah Yesus Kristus dan Roh Kudus, Manusia,
Dosa dan Penyakit, Keselamatan dan Penyembuhan, Zaman Akhir, Ibadah dan Sakramen.
Kemudian ada 2 aturan juga yang diterapkan dalam gereja ini seperti Kewajiban Moral,
Sensor Bacaan.
Scientology
Dalam beberapa hal memang ada persamaan antara Christian Science dengan
Scientology, misalnya sama-sama memberi perhatian besar atas mind (pikiran), sama-sama
mengklaim bahwa ajarannya merupakan science [yang sejati], sama-sama melihat manusia
terutama sebagai wujud spiritual, sama-sama memahami kematian Yesus sebagai lambang
kemenangan roh atas tubuh dan materi, dan sama-sama melihat manusia pada hakikatnya
adalah baik. Aliran atau paham ini bersama dengan wadah atau organisasinya, yang baru
muncul sejak 1950-an, agaknya belum hadir secara resmi di Indonesia (sementara di sekitar

6
negeri kita: di Filipina, Australia, India, Taiwan dan Jepang, aliran ini sudah resmi membuka
cabang. Tetapi salah satu ‘buku pintar’ yang terbaru dari aliran ini, yakni What is
Scientology?- A guidebook to the world’s fastest growing religion mencantumkan Indonesia
sebagai satu dari 75 negara di mana prakteknya sudah berlangsung dan satu dari 104 negara
di mana buku-bukunya sudah beredar. Semua denominasi diterima Scientology dengan
tangan terbuka. Scientology tidak membutuhkan iman atau kepercayaan - seseorang dapat
menerapkan prinsip-prinsipnya dan melihat semua itu berfungsi dan benar.
Gerakan Zaman Baru
Pada tahun 1990 yang lalu Yayasan Kalam Hidup di Bandung telah menerbitkan
karya Ir. Herlianto, M.Th: Humanisme dan Gerakan Zaman Baru. Ternyata yang dimaksud
dengan “Zaman Baru” adalah zaman yang akan datang (yang sering juga disebut Zaman
Emas, Golden Age, atau zaman Aquarius) yang sedang dinanti dan diyakini akan segera
terwujud. Ada banyak pendapat mengapa gerakan ini justru muncul pada tahun 1960-an.
Kranenborg, misalnya dengan mengacu pada sejumlah pengamat, mencatat bahwa masa itu
merupakan masa yang penuh gejolak yang menimbulkan banyak perubahan; para kawula
muda menerabas budaya orangtua mereka demi mencari dan menemukan nilai-nilai baru.
GZB ini berkembang dan luas karena ada para Teoritikus dan Jurubicara dan ada peranan
Media Informasi dan Komunikasi, model Jaringan Persekutuan organisasi dan bisnisnya.
Keyakinan, ajaran dan Ibadah dalam GZB yaitu, Tuhan, Kemanusiaan, Krisis kemanusiaan,
Transformasi, Teknik Transformasi, Transformasi Global, Agama Universal, Daya Universal,
Reinkarnasi dan Karma, Pembimbing dan Guru, ibadah.

7
PENUTUP

A. Kelebihan
Buku ini sangat memberkati para pembaca yang sedang mencari informasi
mengenai aliran-aliran gereja. Terkhususnya buku ini sangat cocok menjadi
pegangan bagi hamba-hamba Tuhan, karena di dalam buku ini tiap aliran dan
gereja dijelaskan dengan sangat detail mulai dari awal perkembangan bahkan
ajaran dan teologi yang digunakan. Perkembangan tiap aliran dijelaskan dengan
baik sampai dengan tokoh yang berperan penting dalam berkembangnya
aliran/gereja dan ini merupakan hal penting dalam menambah wawasan para
pembaca.
Buku ini sangat penting dipelajari oleh orang percaya agar iman mereka juga tidak
diombang-ambingkan dan melihat semua perbedaan bukan sebagai hal yang
buruk.

B. Kekurangan
Buku ini hanya mencakup perkembangan sesuai dengan tahun dimana buku
ini di cetak. Akan sangat kurang jika beberapa tahun kedepan jika tidak ada revisi,
karena tahun sekarang sudah banyak aliran baru yang tidak tercatat di dalam buku
ini. Buku ini bisa dibilang kurang menarik bagi anak muda zaman sekarang untuk
dibaca, berkaitan dengan cover, cara penulisan perpoint bahkan sedikit gambar di
dalamnya.

C. Saran
Buku ini harus terus berkembang kedepannya mengikuti zaman yang ada, agar
judul ini tidak punah tetapi terus berkembang dengan isi yang berbeda. Sebab
sangat penting juga mempelajari aliran yang saat ini baru ada. Covernya juga bisa
di modif kembali untuk menarik minat pembaca dan isinya harus rapi dan menarik
disertai dengan gambar berkaitan dengan logo, model gereja bahkan gambar tokoh
yang berperan penting.

You might also like