You are on page 1of 10
— BAB VI ALOK SUSUN ————————E—— vid. Balok Susun dengan Pasak kayu dan Kokot Seringkali dimensi kayu yang ada untuk balok tidak cukup tinggi ti yang dibutuhkan, schingga beberapa balok harus disusun jadi satu. Pada balok-balok susun tersebut akan timbul tegangan geser akibat gaya lintang pada bentang balok. Apabila balok-balok tersebut tidak dilekatkan satu sama lain maka balok-balok tersebut akan bergeser se- hingga tidak menjadi satu kesatuan lagi. Untuk melekatkan balok-balok susun tersebut dapat digunakan baut, Tetapi karena tegangan geser menimbulkan gaya geser, maka pada bidang kontak antara balok-balok susun haus diberi alat sambung yang mampu mendukung gaya geser tersebut. Alat sambung yang digunakan dapat berupa kokot/pasak disertai baut yang hanya berfungsi untuk mengikat, atau bisa juga hanya digunakan serangkaian baut aja. ‘Alat-alat sambung tersebut dipasang merata di sepanjang bentang balok yang jumlahnya pada tempat tertentu dapat lebih banyak atau jarak antaranya lebih dekat sesuai dengan besamya gaya lintang yang bekerja di tempat tersebut. Penempatan alat sambung kokot/pasak dapat dilakukan secara grafis dengan bantuan bidang momen (bidang M) maupun bidang gaya lintang (bidang D). Dalam menghitung kekuatan dukung balok terhadap momen mau- pun lendutan perlu diberi faktor reduksi untuk perhitungan momen lem- bam (1) dan tahanan momen (W) sesuai dengan PKKI 1961 ps.12.2. Perhitungan jumlah alat sambung yang digunakan serta cara penempatannya dapat dilihat pada contoh soal dan penyelesaian. seper! VI2. Balok Susun dengan Paku Balok susun dengan alat sambung paku dapat berbentuk balok I dengan kampuh mendatar maupun balok pipa dengan kampuh tegak, atau sebaliknya. 89 Dipindai dengan CamScanner Yang dimaksud dengan kampuh adalah bidang kontak antara pa- pan tempat awal paku masuk dengan papan lainnya. _ Untuk kampuh mendatar faktor reduksi untuk T dan W sebesar 0,8 sedangkan untuk kampuh tegak 0,9. . Karena menggunakan alat sambung paku, maka peru diperhatikan tebal kayu muka /tempat awal paku masuk dalam merencanakan dimensj balok. Selain itu syarat-syarat sambungan dengan paku juga telap berlaku, Penempatan paku dapat dilakukan dengan membagi bentangan balok menjadi beberapa bagian tergantung bidang D-nya. Hal ini untuk menghindari penempatan paku yang banyak pada gaya lintang yang kecil dan sebaliknya. Apabila pada tempat dengan gaya lintang yang terlalu kecil atau nol schingga dibutuhkan paku yang sangat sedikit, maka paku tersebut dipasang berdasarkan jarak antara ‘maksimum 7 . ho (ho = tebal kayu muka/tempat awal paku masuk). VI3. Balok Susun dengan Papan badan miring Balok susun ini juga dapat berbentuk balok pipa dan balok I. Dalam menghitung kekuatan balok mendukung momen dan len- dutan, sebaiknya momen lembam papan badan miring tidak diperhitung- kan, supaya memberikan keamanan yang lebih besar. Pemasangan papan-papan badan dibuat sedemikian rupa sehingga papan-papan tersebut mendukung gaya tarik, Karena gaya tarik tidak dibahayakan adanya faktor tekuk. Untuk hubungan setiap papan badan dengan bagian flens minimal harus ada 4 (empat) batang paku. Begitu juga dengan batang pengaku. Batang pengaku diadakan pada setiap jarak tertentu yang biasanya sebesar tinggi balok yang bersangkutan. Tinggi balok dapat direncanakan 1/8 - 1/12 L (L= panjang bentang balok). Untuk setiap hubungan papan badan dengan flens dibutuhkan bp . D . Ss kun = oo pak n = 2.1. sina .cos a.P » untuk balok berbentuk pipa. lebar papan badan. gaya lintang maksimum = statis momen terhadap garis netral. = momenlembam terhadap garis netral, Dipindai dengan CamScanner Ee = sudut kemiringan papan badan terhadap flens. p = Kekuatan ijin paku. Ukuran papan badan sekitar 2 - 3 x 14 cm. Sedangkan ukuran flens tergantung pada gaya tarik yang dialami flens bawah dan gaya desak ‘da flens atas (bagian tarikan dan bagian desakan), juga kekuatan balok terhadap lentur serta lendutan yang diijinkan. Untuk balok berbentuk I jumlah paku pada setiap hubungan papan D.Ss . bp badan dengan flens, R= 9 Tg. P yI4. Contoh soal dan penyelesaian Soal-39 Soal seperti pada gambar 28. Pp Kayu Damar, 1=45 m, P'=4 ton Bey=l Balok terdiri dari 3 (tiga) bagian, u2 L/2 b = 18cm. Tentukan h-nya, kemudian lukislah Gambar 28 pemasangan kokot Bulldog. Penyelesaian : Bel,ye2i Kayu Damar, lampiran I PKKI 1961 — klas-kuat III, Te = = 75 kg/cm? Bu// = 60kg/cm? Ty = 8kg/cm™ PKKI 1961 ps. 12.2, untuk balok susun 3 bagian, konstruksi terlindung : Wnt = 08.1/6.b.h? = 08.1/6.18.h? = 24.h2 In = 03.1/12.b.h° t= Mmaks/Wnt, Mmaks = 1/4.P.1 =1/4,4000. 450 = 45tm 91 ae. Dipindai dengan CamScanner Ss Wet = 24, = 10. | hi 7 6000 ! h? = 2500 yh = 50cm Digunakan balok 3 x 18/18 >h=3 . 18 = 54cm>50cm | - ok. | 1 = 1/12.18.58 = 236196cm* | Kayu klas-kuat III, E = 80000 kg/cm? D= 1/2.P = 2000 kg Kontrol lendutan : fijin = 1/300.1 = 15am 1 4000 . (450° | Gambar 29 fmuks = 3g - 80000 03 .230196 ~ 134m < 15cm ~ok- Kontrol tegangan geser di garis netral : tems= 2. 2, OO 2 Tmals= 5-5 R= 2° ig.5¢ * 22 Ke/cm < t//=8 kg/cm? -ok- Ss = 18.18.18 = 5832cm? sFO Pn Pada bidang geser atas/bawah, _ D.S _ 2000. 5832 “b.T ~ 18. 236196 20 = 274kg/em? 2 12 a Ditinjau setengalh bentangan * Ga g didukuny Gambar 30 ae geser yang didukung 92 — Dipindai dengan CamScanner | << p= W2Lt-b = 1/2.450.2,74.18 = 11097 kg karan kayu terkecil 18/18, dipilih Kokot persegi 13 x 13 em dengan baut aa Pe 1,7 ton. jprak kayu muka = 15cm jarak antar baut > 23cm Kayu Damar, lampiran I PKKI 1961, Djraterata = 05 _y tidak ada koreksi Bi, B = y = 1, Pr = 1,7ton, ne nee? = 65 digunakan 7 kokot. Karena bidang D sama untuk seluruh bentang, maka jarakjarak antar baut sama. : Penempatan kokot dengan bantuan bidang M (dengan skala) : Sy yy 5 ‘ 1 2 3 h 5 ‘6 ‘7 | (4 is = Z 114 a < J Gambar 31 as we = 325cm > 23cm -ok- Pada bagian tengah: a1 = 2.15 = 30> 23cm +0k- i 93 i Dipindai dengan CamScanner aa 1 » a ; o g t 5 g € E & eS fe | 2 & Y al of “ 3 TO ws. Cututan : Penempatan kokol/pasak dengan bantuan bidang M sebagai berikut: - Gambar bidang momen. + Garis vertikal pada momen maksimum (tengah-tengah bentang) dibagt menjadt n-bagian (n = jualalskokot/pasak). 94 Dipindai dengan CamScanner > iri tengah-tengah n-bagian ditarik garis mendatar sejajar sumbu halok memotong garis bidang momen. _ Pada perpotongan tersebut tarik garis vertikal ke atas memotong umbu balok. Di sanalah ditempatkan pusat kokot/pasak. Gambar 32 Penyelesaian = Tidak ada keterangan lain, B Kayulati, Ce = 130kg/em? : Gas// = M0kg/em; 7 =e lo) kg/cm? Kayu Kesambi, lampiran [PKKI 1961 — klas-kuat I, Gp = 150 kg/cm? assy = 130kg/em? Ty = 20kg/cm? 2b Gumbar 33 3 3 Tmaks= > Ta nie 2000. 18.40 Balok seperti pada gambar 32. h = 2x20cm Kayu Jati. Diminta menyusun dengan pasak kayu Kesambi. = 417 kg/em? Dipindai dengan CamScanner = Gaya lintang hanya terjadi pada bagian AC dan DB, sehingga pada bagian tersebut perlu diberi pasak. Sedangkan pada bagian CD cukup diberi baut Iekat saja, © Ditinjau bagian AC: Gaya geser yang didukung pasak, L = lac .tmaks, b = 150.4,17.18 = 11259 kg Kebutuhan pasak, 4 pada balok asli: Lds L/Gas/; = 11259/110 = 102,35 cm? Lds = n.t.b nt = 10235/18 = 5,7cam diambil t = 2am, n = 2,9 > 3 pasak a 5t = 10cm(10 < a < 15cm) Kontrol tegangan geser pasak, > Fy = Wkg/ar? ~ tidak memenuhi - dicari harga a baru, a 2 5t n.a.b = 3.a, 18= 11259/20 a = 104cm > digunakan a=11an jarak antar ujung pasak (kontrol tegangan geser pada batang asli), Lgsr = n.ai.b = L%// 3.a1.18 = 11259/15 ar = 13,9cm = lan = 2cm ay z 139 cm Penempatan pasak dengan bantuan bidang M: 96 a Dipindai dengan CamScanner Pada gambar 34: al = 255 - 1/2.a = 25 - 1/2. = 20cm>13,9 cn - ok - ay = 49,5 -a = 495 - 11 Gambar 34 = 385cm> 13,9 cm -ok- Pemasangan pasak untuk bagian DB = bagian AC Catatan : Pada soal ini hanya diminta menyusun balok tersebut dengan pasak. Jadi tidak perlu kontrol tegangan lentur balok maupun lendutan balok, Karena dimensi balok sudah ditentukan dan tidak disyaratkan dapat di- ubah. 97 Dipindai dengan CamScanner Wix ZZ. & aot ve) | foe i ms the a n T { 150 TA Gambar PS-40 Dipindai dengan CamScanner

You might also like