You are on page 1of 13
BABI HULUAN LE LATAR BELAKANG Tanaman kemiri (Aleurites moduecane Willd) adalah suatu tanaman yang berasal dari famili Euphorbiceae. Kemiri pada mulanya berasal dari Hawaii kemudian tersebar sampai ke Polynesia Barat lalu ke Indonesia dan Malaysia, Di Indonesia sendiri, kemiri tersebar ke berbagai propinsi dan dapat tumbuh dengan baik. Kemudahan kemiri untuk tumbuh di berbagai tempat membuat produksi kemin meningkat dani tahun ke tahun sehingga kemiri menjadi komoditas dalam negeri dan ekspor di Indonesia. Umumaya kemiri diekspor ke Singapura, Hongkong dan Eropa ( Sunanto. 1994) Di kalangan-masyarakat Hawaii, kemiri dikenal sebagai candlenus Karena fungsinya sebagai buhan penerangan. Kegunaan kemiri sangat beragam, Bagian tanaman kemitt dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia. Batang kayunya digunakan sebagai bahan pembuat pulp dan batang korek, daunnya dapat digunakan sebagai obat tradisonal, bijinya biasa digunakan sebagai bumbu masak, sedangkan tempurung bijinya digunakan untuk obat nyamuk bakar dan arang Kandungan minyak dalam biji kemiri tergolong tinggi, yaitu $$ ~ 66% dari erat enuh, namun yak kemint bijinys. Komponen utama penyusun minyak kemiri adalah asam lemak tak j M in persentase yang relatif’ kecil mengandung juga asam lemak jenuh de yang terkandung dalam bijinya juga memiliki banyak manfaat, antara lain bahan pembuat cat, emis, sabun, obat, kosmetik. dan bahan hakar. Sayangnya, pemanfaatan kemisi di Indonesia masih terbatas pada penggunaan tradisional seperti bumbu masak dan obat tradisional, Pemanfaatannya pun masih dilakukan sebatas jika diperlukan sija dn jarang diproduksi secara komersial, Penelitian ini berisi tentang carn-memperofch minyak kemiri dengan maksimal namun dengan kualitas yang baik menggumakan metode ekstraksi LILERUMUSAN MASALAH |. Berapa kadar minyak kemiri yang dihasilkan dari bij: kemin? pengaruh temperature dan rasio umpan terhadap minyak kemirt yang dihasilkan? LUT TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui kadar minyak kemuiri yang dihasilkan dan biti kemin 2. Mengkay pengaruh jumlah temperature dan rasio umpan terhadap mmyak kemiri yang dihasilkan LIV MANFAAT PENELITIAN L. Dapat mengetahui kadar minyak kemiri yang dihasilkan dari biji kemiri 2. Dapat Mengkaji pengaruh jumlah temperature dan rasio umpan terhadap minyak kemiri yang dihusilkan BABII TINJAUAN PUSTAKA, 2 Kemiri Kemiri twmbyh secara lami di hutan campuran dan hutan jati pada kelinggian 150~ 1000 m di atas permukaan Laut serta ketinggian tanaman dapat mencapai 40m. Tanaman kemini tidak hegite banyak menuntut persyaratan tumbub, sebab dapat tumbuh di tanah-tanah kapur, tanah berpasir dan jenis tanahstanah lainaya Tanaman kemiri sekarang sudah tersebar luas didacrah-daerah tropis. Tinggi tanaman imi mencapai sekitar 15-25 meter. Daunnya berwarna hijay pucat. Kacangnya memiliki diameter sekitar 4-6 cm. Biji yang terdapat di dalamnya memiliki Lapisan pelindung ya sangat eras dan mengandung minyak yang cukup banyak. yang memungkinkan untuk diguaakan sebagai lilin (Arlene 1986) ibel | berikut menampilkan sifat fisik dan sifat kimia minyak kemiri ‘Tabel | Sifat Fisik dan Kimia Minyak Kemiri KARAKTERISTIK NILAL Bilangan Penyabunan 188 20D Bilangan Asam 03-8 Bilangan lod 136-107 Indeks Bias pada 25°C 1473-1479 Bobor Tenis pada 15-C 0924-0929 (Ketaren, 1986) jetodle penekanan mekanik merupakan metode pengambilan minyak yang paling tua Metode ini juga disebut dengan full pressing. Pada proses ini, minyak diambil dengan cara diperas dari padatan yang biasa disebut cake: Pros sini biasanya dilakukan setelah bahan diberi perlakvan awal dengan pemasakan atau pengeringan dengan tujuan untuk meningkatkan perolehan minyak. Jenis pelarut berkaitan dengan polaritas dari pelanit tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses ekstraksi adalah senyawa yang memiliki kepolaran yang sama akan lebih mudah tertarik’ terlanat dengan pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang sama, Berkaitan dengan polaritas dari pelarut, teedapat tiga golongan pelarut y = Pelarut polar Memiliki tingkat kepolaran yang tinggi, cocok untuk mengekstrak senyawa- senyawa yang polar dari tanaman. Pelarut polar cenderung universal digunakan karena biasanya walaupun polar, tetap dapat menyari senyawa- senyawa dengan tingkat kepolaran lebih rendah, Salah satu contoh pelarut polar adalah: air, metanol, etanol, asam asta. = Pelarut semipolar Pelarut semipolar memiliki tingkat kepolaran yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut polar, Pelarut ini baik untuk mendapatkan senyawa-senyawa semipolar dari tumbuhan, Contoh pelarut ini adalah: aseton, etil asetat, kloroform + Pelarut nonpolar Pelarut nonpolar, hampir sama sekali tidak polar. Pelarut ini baik untuk mengekstrak senyawa-senyawa yang sama sekali tidak larut dalam pelarut polar. Senyawa ini baik untuk mengekstrak berbagai jenis minyak, Contoh heksana, eter Beberapa syarat-syarat pelarut yang ideal untuk ekstraks ~ Tidak toksik dan ramah lingkungan = Mampu mengekstrak semua senyawa dalam simplisia = Mudab untuk dihilangkan dari ekstrak ~ Tidak bereaksi dengan senyawa-senyawa dalam simplisia yang dickstrak ~ Murah’ ekonomis waktu ckstraksi Lama ckstraksi akan menentukan banyaknya se ama jawa-senyawa yang terambil. Ada Waktu saat pelarut’ ekstraktan jenuh, Sehingga tidak past semakin lama ckstraksi semakin bertambah banyak ekstrak yang didapatkan ndung lebih dari 30% minyak memerlukan penekanan Pada umumnya, biji yang meny clum dilakukan untuk pengambilan minyaknya, baik penekanan saja maupun penekanan sel proses ckstraksi, Jika yang dilakukan hanya psnckanan saja tanpa ckstraksi, maka proses penekanan dilakukan schingga semua minyak terambil secara maksimal, Namun penekanan yang dilakukan sebelum proses ekstraksi bertujuan untuk mengambil sebagian aja miny a minyaknya diambil yang mudah terambil pada proses penckanan, baru kemudian s dengan cara ckstraksi menggunakan pelarut Penckanan —mekanik dapat dilaksanakan pada temperatur tinggi atau temperatur i namun akan rendah. Penekanan pada suhu tinggi memilikiefisiensi yang lebih t ang kurang baik karena ada kemungkinan minyak ghasilkan minyak dengan kualit terdegradasi atau russk, Sedangkan penekanan pada suhu rendah mem lebih rendah pula namun dapat menghasilkan minyak dengan kualitas yang lebih baik Karena resiko degradasi minyak lebih kecil pada subu rendah. 2.2 Aseton Aseton, juga dikenal sebagai propanon, dimetil_keton. 2-propanon, propan-2- on, dimetilformaldehida, dan -ketopropana, adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. ta merupakankeion yang paling sederhana. Aseton larut dalam berbagai perbandingan dengan ait, ctanol, dictibeterlll. ta sendiri juga merupakan pelarus yang penting. Ascton digunakan untuk membuatplasiih, serat, obat-obatan, dan senyawa-senyawa kimia lainnya. Sclain dimanufaktur secara industri, aseton juga dapat ditemukan secara alami, vermasuk pada tubuh manusia dalam kandungan kecil Aseton dibuat secara langsung maupun tidak langsung dari propena. Secara umum, melalui proses. kumena, benzena dialkilasi dengan propena dan _produk proses kumena(isopropilbenzena) dioksidasi untuk menghasilkan fenol dan Asctor C\HACH(CH,): + O. + C,H,OH + OC(CHy)s Konversi di atas terjadi melalui zat antara kumena hidroperoksida, ©,HsC(OOH\(CHy)>. Aseton juga diproduksi melalui propena yang dioksidasi langsung dengan menggunakan katalis s wacker’ Pd(I1) C(I), mirip seperti ‘pros Dahulu, ascton diproduksi dari distilasi kering senyawa asetat, misalnya kalsium asetat Selama perang dunia 1, sebuah proses produksi aseton darifermentasi bakteri dikembangkan oleh Chaim Weizmanndalam rangka membantu Britania dalam usaha perang. Proses ini kemudian ditinggalkan karena rendahnya aseton butanol yang dihasilkan. Aseton dapat melarutkan berbagai macam plastik, meliputi botol Nalgene yang dibuat dari_polistirena, polikarbonat, dan beberapa jenispoliproile digumwkan sebagai pelanut aportik polar dalam kehanyakan reaksi organik. seperti reaksi Sx2 Penggunaan pelarut aseton juga berperan penting pada oksidasi Jones. Oleh karena polaritas dalam laboraterium, aseton aseton yang menengah, ia melarutkan berbagai macam senyawa, Sehingga ia umumnya ditampung dalam betol cuci dan digunakan sebagai untuk membilasperalatan__gelas laboratorium Walaupun mudah terbakar, aseton digunakan secara ckstensif’ pada proses Ppenyimpanan dan transporasetilena dalam industri pertambangan, Bejana yang mengandung bahan berpori pertama-tama diisi dengan ascton, kemudian asetilena, yang akan larut dalam aseton, Satu liter aseton dapat melarutkun sekitas 250 liter asetilen 2.3 Ekstraksi Ekstraksi adalah penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif dari bagian tanaman obat hewan dan beberapa jenis ikan termasuk biota but, Zat-zat aktif terdapat di dalam sel, namun sel tanaman dan hewan berbeda demikian pula ketebalannya, schingga diperlukan metode ckstraksi dengan pelarut tertentu dalam mengekstraksinya, Tujuan ekstraksi hahan alam adalah untuk menarik Komponen kimia yang terdapat pada buhan alam. Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip perpindshan massa komponen zat ke dalam pelarut, dimana perpindahan mulai terjedi pada lapisan antar muka kemudian berdifusi masuk ke dalam petarut Dalam proses ekstraksi. sda beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain + Jumlah sampel yang akan diesktrak * Derajat kehalusan simplisia Semakity halus. luas kontak permukaan akan semakin besar sehingga proses ckstraksi akan lebih optimal, © Jenis pelarut yang digunakan 2. Jenis-jenis ekstraksi Jenis ekstraksi bahan alam yang sering dilakwkan adaluh ekstraksi secara panas dengan cara refluks dan penyulingan uap air dan ekstraksi secara dingin dengan eara maserasi, perkolasi dan alat soxblet. 3. Cara-cara ekstraksi (Harbone, 1987) a. Ekstraksi secara soxhletasi Ekstr: si dengan cara ini pada _dasarya ckstraksi secara_berkesinambungan. penyari dipanaskan sampai_mendidih. Uap penyari akan naik melalui pipa samping, ket wdian diembunkan lagi oleh pendingin tegak, Cairan penyari turun untuk ‘menyari zat aktif dalam simplisia, Selanjutaya bila cairan penyari mencapai sifon, maka seluruh cairan akan turn ke labu alas bulat dan terjadi_ proses sirkulasi. Demikian seterusnya sampai zat aktif) yang terdapat dalam simplisia tersan selurubnya yang ditandai jemihnya cairan yang lewat pada tabung sifon b. Ekstraksi secara perkolasi Perkolasi dilakukan dengan cara dibasahkan 10 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok, menggunakan 2,5 bagian sampai $ bagian cairan penyari dimasukkan dalam bejana tertutup sekurang-kurangnya 3 jam, Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator, ditambahkan cairan penyari, Petkolator ditutup dibiarkan_sclama 24 jam, kemudian kkran dibuka dengan kecepatan 1 mi permenit, schingga simplisia tetap terendam. Filtrat Gipindahkan ke dalam bejana, ditutup dan dibiarkan selama 2 hari pada tempat terlindung dari cahaya c. Ekstraksi secara maserasi Maserasi dilakukan dengan cara memasukkan 10 bagian simplisia dengan derajat yang cocok ke dalam bejana, kemudian dituangi dengan penyari 75 bagian. ditutup dan dibiarkan selama 5 han. terlindung dari cahaya sambil diaduk sel kali setiap_ hari lalu diperas asi kembali dengan cairan penyari, Penyarian diakhini setelah pelarut dan ampasnya di tidak berwama lagi, lalu dipindahkan ke dalam bejana tertutup, dibiarkan pada tempat yang tidak bercahaya, setelal dua hari lal endapan dipisahkan di Ekstraksi secara refluks Ekstraksi — dengancara ini pada dasarnya adalah ekstraksi berkesinambungan, Bahan yang akan diekstraksi direndam dengan eairan penyari dalam fabu alas bulat yang dilengkapi dengan. alat pendingin tegak. Lalu dipanaskan sampaimendidih, Cairan” penyari akan tegak dan akan kembali mencari zat aktif dalam simplisia tersebut, demikian seterusnya. Ekstraksi ini biasanya dilakukan ap, uap tersebut akan dicmbunkan dengan pendi 3 kali dan setiap kali dickstraksi selama 4 jam, ¢. Ekstraksi seeara penyulingan Penyulingan dapat dipertimbangkan untuk menyariserbuk —simplisia y a mengandung komponen kimia yang mempunyal titik didi yau if tinggi pada tekanan —udara normal, yang pada pemanasan biasinya terjadi kerusakan zat aktifnya, Untuk mencegah hal tersebut, maka penyari dilakukan dengan penyulingan.(www.fitokimiaumi.com) 24 Peneletian terdahulu Dari percobaan yang dilakukan oleh Arlene(2009) meny ‘Ukuran Bij nai Pengaruh Temperutur dan Tethadap Perolchan Minyak Kemiri pada Ekstraksi Biji Kemiri dengan Penekanan Mckanis. Dari penelitian tersebut didapat bahwa Kondisi optimum adalah rendemen 21 4% dan vield tertinggi 33,38, bilangan asam dan peroksida terendah, yaitu 0.95175 gig dan © gg pada kondisi operasi ukuran serbuk dan temperatur pemangangan biji 9PC, Perbedaan penelitian tersebut dengan penclitian yang akan kami lakukan adalah dari variabel operasi yang sebelumnya adulsh suhu pemanggangan biji dan ukuran biji diganti dengan suhu ekstraks! dan rasio umpan terhadap pelarut, BABII METODA PENELITIAN 3.1 Raneangan Penelitian 3.1 Variabel Bebas Variabel berubah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Suhu( 30°C; 40°C; 50°C) b. Rasio umpan terhadap pelarut (1:2. 1:5, 1:8) iabel Terikat Variabel tetap yang digunakan adalah sebagai berikut a. Ukuran biji 20 mesh b. Waktu Ekstrakst 1 jam AL} Respon Variabel respon dari penelitian ini adalah kandungan minyak kemiri dari biji kemiri . (20 hari) Bahan dan Peralatan yang Digunakan Bahan yang Digunakan Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi biji Kemiri yang telah dipilih dan dikeringkan dan bahan untuk analisa minyak kemiri. Untuk pelarut yang digunakan adalah aseton 3.2.2. Peralatan yang Digunakan Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi mesin penekan (hydraulic press) (Gambar 1) dan wadah biji kemiri (Gambar 2). Gambar Rangkaian Alat Gambar | Alat Ekstraksi biji kemiri secaea batch 34. Prosedur Penelitian Penelitian ini terbagi menjadi empat tahap, yaitu perlakuan awal, percobaan pendahuluan, percobaan utama.dan analisis hasil. Tahap perlakuan awal meliputi pemilihan, pengeringan. dan penggilingan. Ukuran biji yang dipilih untuk ckstraksi adalah 20 mesh. Tahap percobaan pendahuluan meliputi analisis kadar air biji dan pencntuan kece an pengadukan, Dalam percobaan utama, dilakukan ekstraksi pelarut terhadap biji kemiri. Pelarut yang digunakan ad: terhadap pelarut (1:2; 1:5; dan 1:8), Biji kemiri dickstraksi sampai tereapai ah aseton. Variasi yang dilakukan meliputi temperatur (30; 40; dan 300C) dan rasio umpan kesctimbangan, Minyak kemudian dianalisis.Analisis yang dilakukan meliputi analisis rendemen, indeks bias, bilangan asam, bilangan iod,dan bilangan penyabunan: 3.8 Analisa Hasil a, Analisis rendemen Rendemen merupakan kadar kandungan minyak serai dapur didalam batang serai dapur yang dinyatakan dengan persen. Hasilnya dihitung dengan ramus: ve minyak~ ke destilat’ kg bahan X 100% bb. Analisis indeks bias Tempatkan refraktrometer ditempat yang terkenasinarmatahari, Kedalam prism dialirkan air pada suhu 20 oC dan dibersihkan dengan alcohol dan eter. Tuangkan minyak: kedalam prisma/diglab kemudian prisma ditutup rapat dengan memutar sekrup, Gerakan Alidade majwmundur, Atur garis pembatasnya. Nilai indek bias dapat dibaca langsung telah tercapai suhu yang setimbang. cc. Analisis bilangan asam Cara kerja 1. menimbang dengan teliti 1-2 gram lemak/minyak 2. melarutkan dalam 25 ml pelarut eter alkohol netral 3. membubuhi 2 tetes indikator PP (tidak berwama) 4. menitar cepat dengan alkohol KOH 0.1 N sampai warna merah jambu muda y 282 io FFA (as wleic) x 100 [13] Di mana %FFA — percent free fatty acid (g/100 g) expressed as oleic acid V = volume of NaOH titrant (ml) N = normality of NaOH titrant (mol/ 1000 ml) 282 = MW of oleic acid (g/mol) Ww sample mass (3) 4. Analisa bilangan iod Cara kerja 1, menimbang dengan teliti 0,1 ~ 0,2 gram contoh minyakllemak kedalam erlenmeyer tutup basa melarutkan dengan $ ml khtoroform 3. menambahkan tepat 10 ml larutan hanus dani buret 4. mengocok dan menyimpan ditempat yang gelap selama 1S menit 5. menambahkan 10 ml KI 10% dan diencerkan dengan air suling 6. menitar dengan Na,$.0, 01 N sampai berwarna kuning muda, Lalu menambahkan ml kanji 7. ttrast diteruskan sampai larutan tepat tak berwama melakukan titrasi blanko (B~ 5) «Nx 1269 Jodine value = iv 100 [6] iodine value = g iodine absorbed per 100g of sample 8 = volume of titrant (ml) forblank $= volume of titrant (ml) for sample N = normality of Naz; (mol/ 1000 ml 126.9 = MW of iodine (./mol) W = sample mass (g) €. Analisis bilangan penyabunan Cara kerja 1. menimbang dengan teliti 1-2 gram contoh minyak/lemak yang sudah bebas air dan asaim mineral ambahkan 10 ml tepat alkohol KOH 0,5 N dan batu didih kemudian direfluks selama | 5-30 menit 2. mei 3. pada akhir pendidihan membubuli 2-3 tetes indikator PP dan harus berwama merah 4. mengangkat dan mendinginkan sebentar. lal mentitar dengan HCL sampai tepat ‘wama metab hilang 5. melakukan titrast blanko ‘Saponification value Gopi N> er fol Dimana saponification value =mg KOH per g ef sample Jolume of titrant (nal) for blank = volume of titrant (inl) for sample normality of HCI (mmol/mi) MW of KOH (mgr/mmo) sample mass (g)

You might also like