You are on page 1of 11
pas 3 Prosedur Pelaksanaan Psikodiagnostik J, Prosedur Awal Psikodiagnostik Pekerjaan Awal: Pekerjaan awal bagi psikolog yang akan melaksanakan pemeriksaan psikologis (psiko- diagnostik) di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Identifikaksi klien: Mencari informasi yang lengkap mengenai klien, yakni identitas klien dan informasi lainnya yang berhubungan dengan masalahnya. Identifikasi klien ini dapat dilakukan secara langsung menghadapi klien itu sendiri, atau secara tidak lang- sung, yakni dari lingkungannya—keluarga, sekolah, ‘empat pekerjaan (bagi yang sudah bekerja). Merumuskan masalah yang berhubungan dengan hal- hal di bawah ini: *- masalah keadaan emosinya; >. masalah non-emosional; “ masalah non-emosional yang menjadi emosional; 4. masalah emosional yang menjadi non-emosional. an oto Melakuk: kehidupan PP pemeriks tidak petlu, jika tidak Melakukan wawancali dari Klien, atau untuk ada, ataupun yang dii Wawancara merup% konseling. Dalam wa Dalam —— PENG, ASESMEN NGUMPULAN DATA —> ANALISIS DATADAN FORMULAS! IPOTESIS -—---> PENYAMPAIAN (MENGKOMUNIKASIKAN) ASESMEN DATA KLIEN Secara lain: Collecting Assessment Data Assessment - data PSokoq; ES mandang F diay jtau Cane — tiga cara, ialah: ! atau cukan is ien dapat dipay -cologis klien nd, saan Pe tingkahlaku. Misainy® cl da t wawancara dengan »* samp’ da saal e ma jJan klien’ eee sama dengan perilaky klig apat dias Jika nilai matematilan,, Jam scharl naw kdien kurang belajar matemen ae dah, dapat diet eeer mengerjakan tugas-tugs, sehingga tidal ilainya rendah. Atau Klien 4 dal rratematika, “a. = ea eel begitu Ce msikan berkorelasi dengan kar, ae Deena jek yang lebih relevan, yy; . stik kepribadian subj < an ; = dari hasil psikotes diperoleh data bahwa Klien ne percaya diri, sangat dependen, mudah Putus asa, maka dapat diasumsikan Klien tersebut mempuny ; kecenderungan menderita gangguan depresi, c. Data klien dapat dipakai sebagai tanda dari Sangguan yang dideritanya atau sebagai sinyal adanya sangeguan yang dialaminya. Misalnya saja, dari observasi klien kelihatan murung, sering menangis, tidak ada gairah untuk melakukan aktivitas-aktivitas, nafsu makan dan tidur menurun, semuanya inj merupakan tanda, bahwa klien menderita r AE Memproses data: Pekerjaan diagnostik tidaklah g Psikolog untuk mep Pretasj, dan Men e"8Organisir Gas tekn; A Penyadap ; ae Saling me b. 52 a aa —__PENGANTAR Psnomagnos jeroleh dari masing-masing te — vent comune igen diinterpre jnya, dart data wawancara diperoleh siesta) jarah kehidupan subjek, sebagian dari era mengenai nyang dialaminya muncul dari tingkahlaku yvasi. Dari tes psikologis dapat untuk nuang Saret aspek kepribadian yang tersembunyi eee terkomunikasikan). Kesimpulan-kesimpulan der masing-Masing cara memperoleh data tersebut diorgani: ari cchingga memperoleh pemahaman mengenai pribadi lien yang makin utuh. ien judan gang gua Di dalam purer kesimpulan-kesimpulan hasil pemeriksaan psikologis dengan berbagai teknik tadi, sangat dipengaruhi oleh tiga hal, yakni: Tujuan pemeriksaan adalah mengadakan klasifikasi, deskripsi dan prediksi, maka dalam penarikan kesim- pulan harus memperhatikan tujuan-tujuan tersebut. Jadi kesimpulan-kesimpulan yang dapat dibuat adalah: a). Jika tujuan pemeriksaan psikologis adalah pengkla- sifikasian, maka kesimpulannya untuk meng- Klasifikasi gangguan yang diderita klien. Maka indi- vidu yang menderita gangguan tertentu harusjelas. b). Jika tujuannya untuk deskripsi yang mendalam bagi individu, maka kesimpulannye harus meng- gambarkan dinamika psikologis terjadinya gangguan atau dimensi-dimensi psikologis yee melatarbelakangi terjadinya gangguan. oe ¢). Jika tujuan pemeriksaan psikologis ee on keadaan klien selanjutnya, maka Pe ne aul ineeiaaieatangbaipans oP CP 53 ———— Os —— juga memberikay an, “nempat tepale j atau dikuasaj ojg; 8 dipuny® aruhi kepada kesin,. irmempen er Misalnya, psikg. an dips pandang Pendekatay, yai He yang eee fae aka psike! jmpulkkan ahwa Bang. i akafl ea klien kurang men. abkan hidupnya. Jika Psikolog aoe maka depresi akan » psikoana an yang disebabkan oleh oases: Kesimpulan terseby, a terganggu- 3 3 ea manakala psikolognya komedan, psikologi Gestalt, menologi- abstraksi psikolognya akan berpengaruh mpulan-kesimpulan yng dibuatnya, yakni: olognya memiliki tingkat daya abstraksi dah, biasanya kesimpulan yang dihasilkan dari janya bersifat sederhana dan sempit, hanya menyentuh pemahaman luarnya Saja. Contoh kesimpulan untuk i baru misalnya, nilaj i '88i dianggap baik, ’ dan sebaliknya nilaj al ik. - Kalay tingkat kesimpul hmpuny 4 uhan s 54 jelaskan gangguan yang diderita oleh k a oleh kliennya Daya abstraksi psikolog —klinisi, psikiatri, ke nnya J gitentukan dan didukung oleh per konselor ars? dite ee eerste ig oleh pengalaman pribad gut pandang eoritis yang dikuasainya dan \ 7 i, ‘uatnya wisi. Maka perlulah pengalaman teoritik dan juas dan mendalam serta intuisi yang taj Sipe , dapat membuat kesimpulan yang teecae Tae jitu. iol . Pendekatan Pemeriksaan Psikologis Dalam pemeriksaan psikologis ternyata ada b ndekatan, yakni seperti diuraikan di bawah eats A. Pendekatan Perilaku—Behavioral: dasarn i a eee ya adalah ri belajar kondisional dan belajar operan. Tekniknya ngan memberi treatment (perlakuan) pada klien-klien Ing perkelainan. Kemudian dilakukan intervensi melalui oses belajar dan ditetapkan beberapa cara intervensi, mnyata berhasil efektif dalam mengatasi problem gkahlaku. Data mengenai kondisi subjek dicari dengan teknik ‘oblem checklist, misalnya inventori kecemasan, untuk jenemukan dan menggolong-golongkan objek yang dapat enimbulkan ketakutan dan kecemasan pada subjek. hkan yang penting dalam mengases data kondisi subjek ‘a macam-macam gejala dari problem tingkahlaku klien, kan selalu data dan klasifikasinya. Masalah tingkahlaku ditetapkan melalui in bagai berikut: ih-lebi ioral excesses, Tingkahlaku yang berlebih-lebihan, behavioral & et misalnya makan terlalu banyak, tidur terlalu ber iebihan, aktivitas uar biasa, loyo-loyo $2)% epksuell berlebihan, dan sebagainya. dikasi 55

You might also like