You are on page 1of 55
Badan Penerait f chultas Kedokterag Universitas ticonesia Objektif, setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat : ‘¢-menyebutkan golongan antibiotik dan 3 contoli: obat untuk masing-masing golongan, Sue memahami mengenai mekanisme kerja untuk masing-masing golonganantibiotik, penisilin sefalosporin, aminog!¥sida, tetrasiblin, makzolid, fluorokuinolon, sulfa dan lain-tain, menjelaskanobat obatyang termasuk golongan penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, tetrasiklin, makrolid, fluorokuinolon, sulfa dan lain-lain, Jaskan indikasi, obat pilihan dan efek samy lin, sefalosporin, aminoglikosida, tetrasiklin, fluorokuinolon, sulfa dan lain-lain jolongan PENDAHULUAN ntibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh berbagai mikroorganisme, misalnya kuman, jamur dan aktinomi yang dapat_membunuh atau_menghambat_perkembangan mikroba_ lain |) Al merupakan obat yang efektif untuk | I mengobati pe ai sifat toksisitas-selektif, yaitu kemampuan membunuh kuman tanpa mengganggu sel hospes. Sif toksisitas selektif ini tentu tidak mutlak, oleh karena itu kadar anti I yang, diberikan harus diatur sedemikian rupa sehingga antibiotik ca membunuh kuman tetapi masih dapat ditoleransi oleh i Ys jovi digolongkan menurut beberapa cara/antara lair? A pPenggolongan berdasarkan spektrum antibakteri. ‘Antibiotik yang terutama efektif terhadap_ kuman Gram ] positif, biasanya spektrumnya sempit, misalnya penisilin G { dan antibiotik golongan makrolid 7 re Dipindai dengan CamScanner pambar 6.1 RNA polimerase rifampin Sintesis protein, penghambat 308 Dipindai dengan CamScanner RESISTENSI KUMAN Pada penggunaan antibiotik kuman dapat menjadi resisten, suatu keadaan di mana kuman tidak dapat lagi dibunuh atau dihambat perkembanganrya oleh antibiotik. Resistensi ini dapat terjadi dengan cepat; yany dapat disebabkan beberapa faktor, antara lain : 1. Mutasi spontan: mutan spontar: biasanya tidak dominan, tetapi dengan pengunaan antibiotik maka mutan yang sensitif akan mati mutan yang tidak dominan akan tumbuh menonjol. 2. Transduksi: kuman mendapat potongan DNA yang, membawa sifat resisten dari lingkungannya, dengan bantuan bakteriofaga | Transformasi: kuman mendavat potongan DNA yang diambil dati lingkungannya, tanpa bantuan faga 4. Konjugasi: memindahkan faktor “R” Resistance dengan bantuan RTF atau rransfer Factors: tuansfer faktor resisten, ini dapat terja antar spesies. PEMILIHAN ANTIBIOTIK SECARA RASIONAL 1. Perhatikan gejala klinis schingga diagnosis klinis dapat ditegakkan Dapat juga ditetapkan diagnosis ctiologik, bila etiologi jelas dan mudah, misalnya pada penyakit tefanus atau gonore, tetapi bila diagnosis etiologik sukar ditegakkan, maka perlu dilakukan kultur kuman. Dalam bidang kedokteran gigi penetapan diagnosis etiologik adalah relatif mudah, karena kuman-kuman penyebab infeksi jaringan lunak dalam rongga mulut telah terindentifikasi sehingga penetapan etiologi dapat dilakukan berdasarkan educalel guess. : . Melakukan uji resistensi dan kultur kuman, bila sulit atau tidak mungkin, dapat dilakukan educated guess untuk memilih antibiotik yang merupakan pilihan utama. Educated guess ini dapat dilakukan 15% Dipindai dengan CamScanner Inv halaman pratinjau. Total halaman yang ditampilkan akan dibatast Dipindai dengan CamScanner FARMAKOLOGI KEDOKTERAN GIGI PRAKTIS, Evi Sovia Euis Reni Yuslianti Desain Cover Dwi Novidiantoko Sumber : www. freepik.com ‘Tata Letak : Titis Yuliyanti Proofreader Titis Yuliyanti Ukuran, ix, 106 him, Uk: 14x20 em ISBN 978-623-209-862-6 ISBN Elektronis : 978-623-209-921-0 Cetakan Pertama = Juli 2019 Hak Cipta 2019, Pada Penulis TS dwar angarung jawab percetakan Copyright © 2019 by Deepublish Publisher All Right Reserved Hak cipta dilindung} undang-undang Dilarang keras menerjemahkan, memfo ‘memperbanyak sebagian atau seluruh tanpa izin tertulis dasi Penesbit. PENERBIT DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA) Anggota IKAPI (076/DIY/2012) ‘JLRajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman JL Kaliurang Km.9,3 ~ Yogyakarta 55581 “Telp/Faks: (0274) 4533427 Website: www.deepublish.co.id www penerbitdeepublish.com E-mail: e@deepublish.co.id Dipindai dengan CamScanner BAB 4. OBAT-OBAT YANG SERING DIPAKAI DAN WAJIB DIKETAHUI OLEH DOKTER GIGI 4.1. Pendahuluan Dokter gigi sebagai pelayan kesehatan dalam aktivitas sehari-hari pasti akan meresepkan dan memberi obat kepada pasien. Obat yang biasanya diberikan diantaranya antibiotik, analgetik, antipiretik, kortikosteroid, antivirus, _antijamur, multivitamin dan mineral, antihistamin dan antialergi, serta obat- obatan lainnya. 4.2. Antibiotik Antibiotik adalah suatu substansi yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Dipindai dengan CamScanner ‘ Berdasarkan Sifat Anti Mikroba 1. Spektrum Luas Contoh obat-obatan adalah: Tetrasiklin Kloramfenikol 2. Spektrum Sempit Contoh obat-obatan adalah: Penisillin Eritromisin Streptomisin Berdasarkan Mekanisme Kerja 1. Menghambat metabolisme sel mikroba Contoh obat-obatan adalah: Sulfonamid Trimetoprim 2. Menghambat sintesis dinding sel mikroba Contoh obat-obatan adalah: Penisilin Sefalosforin Karbafenem Monobaktam Dipindai dengan CamScanner > Sujati Woro Indijah Purnama Fajri KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PUSAT PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAVAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN Dipindai dengan CamScanner Hak Cipta © dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang Cetakan pertama, Desember 2016 Penulis : Dra. Sujati Woro |., M.Si, Apt Pengembang Desain Intruksional: Drs. Warsito, M.Pd. Desain oleh Tim P2M2 : Kover & llustrasi : Nursuci Leo Saputri Tata Letak + Sopriyadi Dipindai dengan CamScanner ‘3 Farmakologi =m Gambar 2.1.3 Inaktivasi penicillin oleh asam dan penisilinase (Lullmann, Color Atlas of Pharmacology, 271) Penggunaan Klinis Penisilin merupakan antibiotik yang paling efektif dan paling luas penggunaannya. Penisilin oral, kecualiamoksisilin sebaiknya tidak dikonsumsi setelah makan untuk ‘mengurangi ikatan pada protein makanan dan inaktivasi oleh asam lambung. Kadar dalam darah dapat ditingkatkan dengan pemberian bersama probenesid 0,5 g peroral sehingga ‘mengurangi eliminasi penisilin melalui ginjal. 2 Remar Beni ek bakterisid yang kuat, dengan spektrum kerja yang sempit terutama pada bakteri gram positif. Benzil penisilin digunakan pada radang paru, radang otak, profilaksis penyakit sifilis, endokarditis, dan gonorea. Benzil penisilin bersifat tidak tahan asam sehingga penggunaannya hanya melalui rute parenteral. Ikatan protein plasmanya sebesar 60 % dengan waktu paruh 30 menit, sehingga sering dikombinasikan dengan probenesid untuk mengurangi eliminasinya melalui ginjal, atau pemberian dalam bentuk garam tidak larut melalui rute intramusk ji dalam daral Kloksasilin merupakan derivat (turunan) penisilin yang tahan asamdan enzim betalaktamase. Sifat Kloksasilin yang tahan asam menyebabkan obat ini dapat digunakan secara oral. Kloksasilin mempunyai spektrum kerja yang sempit. Sifat farmakokinetik kloksasilin adalah absorbsi secara oral sekitar 50%, berikatan dengan protein plasma lebih dari 90 %, waktu paruh 30-60 menit. Dosis oral kloksasilin adalah Dipindai dengan CamScanner m Farmakologi >a wf Ampisilin merupakan antibiotik golongan penisilin yang mempunyai spektrum kerja luas, yang aktif pada bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Ampisilin digunakan pada infeksi saluran napas, saluran cerna, saluran kemih, kulit, gonore, dan infeksi pada bagian lunak, seperti otot. Sifat farmakokinetik ampisilin adalah diabsorbsi secara oral sebesar 30-40%, waktu paruh 1-2 jam, dan ikatan protein plasma sebesar 2 ‘Amoksisilin mempunyai aktivitas yang sama dengan ampisilin. Sifat farmakokinetik ‘amoksisilin adalah absorbsi per oral sebesar 80%, abate danean pis oe sebesar 20% dan mempunyai waktu paruh 1-2 jam. Efek Samping Reaksi efek samping yang terpenting dari golongan penisilin adalah reaksi alergi karena hipersensitasi, shok anafilaksis, diare, mual, muntah, nefrotoksisitas, dan neurotoksisitas. Wanita Hamil Dan Laktasi Penggunaan penisilin dianggap relatif aman bagi wanita hamil dan menyusui. Interaksi Lama kerja antibiotika golongan penisilindipengaruhi oleh probenesid, sulfin pirazon, asetosal, dan indometasin. Efek penisilin dikurangi oleh antibiotik bakteriostatik, seperti tertrasiklin, kloramfenikol, dan makrolida. Sefalosporin termasuk antibiotika beta laktam yang struktur, khasiat dan sifat yang mirip dengan penisilin. Sefalosporin dihasilkan oleh Cephalosporium acremonium. inti dasar sefalosporin adalah asam 7-aminosefalosporanat (7-ACA). Gambar 2.1.4 ‘Struktur kimia sefalosporin (Lulimann, Color Atlas of Pharmacology, 271) 43 Dipindai dengan CamScanner Farmakologi ~™ Ppl Derifat sefalosporin ini tahan asam dan kurang peka terhadap enzim penisilinase. penggunaannya terhadap stafilokokus yang resisten terhadap penisilin. Tidak aktif terhadap kuman yang memproduksi < : a HAN—C—NH: HO OH na oH CHs eee, ‘Streptidine Streptose N-methyl glucosamine ti Erna Gambar 2.1.7 ‘Struktur kimia streptomisin (Lullmann, Color Atlas of Pharmacology, 281) Penggolongan Antibiotik golongan aminoglikosida digolongkan menjadi 1. _Antibiotik yang mengandung satu molekul gula amino: streptomisin. 2. __Antibiotik yang mengandung dua molekul gula amino yang dihubungkan oleh molekul sikloheksana: kanamisin dan turunannya (amikasin, dibekasin), gentamisin dan turunannya (netilmisin, tobramisin). 3. Antibiotik yang mengandung tiga molekul gula amino: neomisin, framisetin, dan paromomisin. Aktivitas Dan Mekanisme Kerja Aminoglikosida bersifat bakterisid dan merupakan antimikroba dengan spektrum luas terutama pada bakteri gram negatif. Mekanisme kerja aminoglikosida menghambat sintesis Dipindai dengan CamScanner ‘sm Farmakologi =m 3. _rendahnya afinitas obat pada ribosom yang disebabkan mutasi dari protein ribosom tersebut. Efek Samping Efeksamping dari antibiotik golongan aminoglikosida adalah: 1. alergi: demam, rash kulit, dan lain-lain; 2. iritasi dan toksik yang berupa nyeri pada tempat suntikan, ototoksik, nefrotoksik, neurotoksik; 3. __perubahan biologik berupa perubahan mikroflora tubuh. Wanita Hamil dan Laktasi Interaksi ‘Aminoglikosida dapat melintasi palsenta dan menyebabkan kerusakan ginjal dan menyebabkan ketulian pada bayi. Antibiotik golongan aminoglikosida berinteraksi dengan Penisilin anti pseudomonas (karbenisilin, tikarsilin, mezlosilin, azlosilin, dan piperasilin), dalam dosis besar obat tersebut dapat menginaktivasi aminoglikosida sehingga harus diberikan secara terpisah. 2. Obat pelumpuh otot yang dapat terjadi paralisis pernapasan. 3. Metoksifluran, sefaloridin, amfoterisin B, siklosporin, atau indometasin meningkatkan nefrotoksisitas, bila diberikan bersamaan dengan aminoglikosida. 4, Menurunkan absorbsi digoksin oleh neomisin. Zat Tersendiri Streptomisin tidak diabsorbsi secara oral. Selain itu, distribusi ke dalam jaringan dan cairan serebrospinal burk. Ikatan protein plasma streptomisin sebesar 35% dengan waktu paruh 2-3 jam. Ekskresi streptomisin melalui ginjal di mana 60% nya dalam bentuk utuh. b. — Streptomisin diindikasikan untuk TBC yang resisten terhadap obat lain, dan diberikan secara intramuskular. c. _Efek samping dari streptomisin adalah nefrotoksik dan ototoksik 4. ‘Sampar oleh yersinia pestis 1-2 gram satu kali sehari secara intramuskuler. Gentamisin @. _Didalam darah gentamisin berikatan dengan protein plasma sebesar 25%, t % 2-3 jam, ekskresi melalui kemih secara utuh 70%. b. — Gentamisin diindikasikan untuk infeksi pseudomonas, proteus, dan stafilokokus yang resisten terhadap penisilin dan metsilin, c._ Efek samping gentamisin lebih ringan dari pada streptomisin dan kanamisin. si Dipindai dengan CamScanner 3. Amikasin a. Amikasin didistribusikan dengan baik ke dalam organ dan cairan tubuh kecuali pada cairan serebrospinal. Distribusi ke dalam cairan serebrospinal meningkat ketika terjadi peradangan mada otak. Amikasin diekskresikan melalui ginjal secara utuh sebesar 94%. b. —Amikasin diindikasikan untuk infeksi pseudomonas, basil gram negatif, dan bakteri yang resisten terhadap gentamisin dan tobramisin. Untuk menghindari resistensi penggunaan amikasin dibatasi maksimum 10 hari. c —_Efek samping amikasin relatif lebih ringan dibandingkan obat-obat golongan aminoglikosida lainnya. 4. Neomisin ‘a Neomisin merupakan campuran dari neomisin neomisin A, B, dan C dengan perbandingan 2: 85:13. b. _Neomisin tidak digunakan secara parenteral karena toksisitasnya yang kuat. €. —_Absorbsi neomisin peroral sebesar 3% sehingga digunakan untuk pengobatan secara lokal, 4. Neomisin diindikasikan untuk sterilisasi usus pra bedah, konjungtivitis dan otitis media (dikombinasikan dengan antimikroba lain). e. _ Efek samping dari neomisin adalah malabsorbsi pada penggunaan dalam jangka waktu yang lama. Makrolida merupakan suatu kelompok senyawa dengan ciri mempunyai cincin lakton di mana terkait gula-gula deoksi. Obat yang merupakan prototipe golongan ini adalah eritromisin yang diambil dari Streptomyces erytheus.Kelompok antibiotika ini terdiri dari eritromisin dengan derivatnya (klaritomisin, roxitromisin, azitromisin, dan diritromisin), spiramisin. Linkomisin dan klindamisin secara kimiawi berbeda dengan eritromisin, tetapi mirip aktivitas, mekanisme kerja, dan pola resistensinya. Aktivitas dan Mekanisme Kerja Golongan makrolida bersifat bakteriostatis terhadap bakteri gram positif. Mekanisme kerja golongan ini menghambat sintesis protein kuman dengan cara berikatan secara reversibel dengan ribosom subunit 50s. 1. Eritromisin a. Farmakokinetik: - _ Dirusak asam lambung sehingga diberikan dalam bentuk salut enterik atau dalam bentuk ester stearat/suksinat. - _Absorbsi eritromisin baik dan terjadi pada usus kecil, adanya makanan akan mengganggu absorbsi eritromisin. - _ Eritromisin terditribusi baik ke berbagai cairan tubuh kecuali pada otak dan cairan cerebrospinal. Dipindai dengan CamScanner ‘x Farmakologi sm = Waktu paruh eritromisin 1,5 jam. - _ Ekskresi eritromisin sebagian besar melalui hati. Gambar 2.1.9 Struktur kimia erytromisin (Martindale, 269) b. _ Eritromisin merupakan pilihan pertama pada infeksi paru yang disebabkan oleh Legionella pneumophila, Mycoplasma pneumonia. Selain itu, eritromisin diindikasikan untuk infeksi usus yang disebabkan Campylobacter jejuni, infeksi saluran napas, kulit, dan lain-lain. Eritromisin merupakan pilihan kedua bila terdapat resistensi dan hipersensitivitas pada obat-obat golongan penisilin. ©. Efek samping eritromisin berupa gangguan saluran cerna, nyeri kepala, reaksi kulit, gangguan fungsi hati, dan pada dosis tinggi dapat menimbulkan ketulian yang reversible bila obat dihentikan. d. Eritromisin dapat meningkatkan toksisitas karbamazepin, kortikosteroid, siklosporin, digoksin, warfarin, terfenadin, astemizol, dan teofillin karena menghambat aktivitas cytochrom P450 di hati. Kombinasi dengan terfenadin dan astemizol menyebabkan aritmia jantung. Eritromisin relatif aman diberikan selama kehamilan dan laktasi. ee: a. Farmakokinetik - Azitromisin diabsorbsi cepat dalam saluran cerna, namun absorbsinya ‘terganggu bila diberikan bersama makanan. - Azitromisin terdistribusi dengan baik pada jaringan dan sel fagosit. + Waktu paruh azitromisin jam. b. —Azitromisin diindikasikan pada infeksi saluran napas, kulit, otot, infeksi saluran ie" e 53 Dipindai dengan CamScanner ¢. .IDAH PENULISAN RESEP OBAT dr. M Fadhol Romdhoni, M.Si. KAIDAH PENULISAN RESEP OBAT 'M Fadhol Romdhoni Editor Dewi Karita Andi Muh. Maulana Desain Cover: 'M Fadhol Romdhoni Sumber M Fadhol Romdhoni ‘Vata Letak: ‘itis Yuliyanti Proofteader : Windi Imaniar Ukuran , 193 him, Uk: 17.5x25 cm ISBN 978-623-02-0470-8 ISBN Elektomis Hak Cipta 2020, Pada Perlis uae jawab Copyright © 2020 by Deepublish Publisher All Right Reserved Hak ciptadilindungi undang-undang, Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopiy atau ‘memperbanyak scbagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dasi Penesbit. PENERBIT DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA) Anggota IKAPI (076/DIY /2012) JLRajawali, G. Elang 6, No 3, Deono, Sardonoharjo, Ngagik, Seman JL Kalurang Km.9,3 ~ Yogyakarta 55381 “Telp/ aks: (0274) 4533427 Website: www deepublish.coid ‘www pencrbitdeepublish.com E-mail: ex@deepublish.coid Dipindai dengan CamScanner resmi kepada pasien, format dan kaidah penulisan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang mana permintaan tersebut disampaikan kepada farmasi atau apoteker di apotek agar diberikan obat dalam bentuk sediaan dan jumlah tertentu sesuai permintaan kepada pasien yang berhak. Persyaratan administrasi yang harus dimiliki resep menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/ 2004, metiputi: As PPP RP Nama, SIP, dan alamat dokter Tanggal penulisan resep Tanda tangan / paraf dokter penulis resep Nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien Nama obat, potensi, dosis dan jumlah yang diminta Dipindai dengan CamScanner 6. Cara pemakaian yang jelas 7. Informasi lainnya Contoh Kertas Resep Lembaran resep umumnya berbentuk empat persegi panjang, ukuran ideal lebar 10-12 cm dan panjang 15-18 cm. Contoh blangko resep dalam ukuran sebenarnya dapat dilihat di lampiran. = 10,00 em + dr. M F Romdhoni Dokter Umum Inscriptio sir aseDuma ns 204201 JLLA Socio No20 Mang O8S732443784 Prt: Pag Senin ~ Sab Jar 08.0 11.00 WIB, Malang, 3 fin 200. Invocatio =o Ry Precriptio / Ordinatio ==> parasctamol tab 500mg To. % Signature p= [3 dd tab I pre. Subseriptic == & — § 8 2 Se mo Pro: The. Wabjinah inne 19 tan Niumat Perane ABC No.8. $¥. Salfat Malang Gambar 1. Contoh penulisan resep beserta bagian-bagiannya Dalam menulis resep, digunakan tanda - tanda yang digunakan dalam resep: 6 Dipindai dengan CamScanner Bp sere Gg KESEHATAN: v REPUBLIK INDONESIA Dipindai dengan CamScanner Hak Cipta dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang Cetakan pertama, Oktober 2017 Penulis : 1. Drg. Nita Noviani, Mkm 2. Drg. Vitrinurilawaty, M.Kes. Pengembang Desain Instruksional: Dra. Dina Mustafa, M. Sc. Desain oleh Tim P2M2 : Kover & llustrasi 2 Dra. Suparmi Tata Letok : Andy Sosiawan, S.Pd. Jumlah Halaman : 101 Dipindai dengan CamScanner ‘™ Farmakologi sm 8) Polipeptida (Polypeptides). Polipeptida dianggap cukup beracun sehingga terutama digunakan pada permukaan kulit saja. Ketika disuntikan ke dalam kulit, polipeptida bisa menyebabkan efek samping seperti kerusakan ginjal dan saraf. Adapun contoh ‘obat yang termasuk dalam golongan ini, antara lain, gentamisin dan karbenisilin. Sat 3 a PUTTS [gee ee Gambar 2.12: Antibiotika harus dihabiskan sesuai dengan yang diresepkan dokter untuk mencegah resistensi bakteri (Sumber: http://www. who jnt/diunduh 7 September 2017 ) b. Anti Inflamasi Pengobatan anti inflamasi mempunyai dua tujuan utama yaitu, meringankan rasa nyeri yang seringkali. merupakan gejala awal yang terlihat dan keluhan utama yang terus menerus dari pasien, dan kedua memperlambat atau membatasi perusakan jaringan (Katzung, 2002). Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat anti inflamasi terbagi ke dalam golongan sterpid dan golongan non-steroid (Anonim, 1993} 1) bot Anti-inflamasi Nonsteroid.Obat antiinflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal dengan sebutan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs) adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (enurun panas), dan antiinflamasi (anti radang). Contoh : Aspirin 2) 4 Obat antiinflamasi Steroid.Adapun mekanisme kerja obat dari golongan steroid adalah Menghambat enzim fospolifase sehingga menghambat pembentukan prostaglandin maupun leukotrien. Contoh: hidrokortison, deksametason, metil prednisolon, kortiso asetat, betametason, triamsinolon, prednison, fiuosinolon asetonid, prednisolén, triamsinolon asetonid dan fluokortolon. Dipindai dengan CamScanner @) as IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA eB) Dipindai dengan CamScanner FORMULARIUM SPESIALISTIK ILMU KESEHATAN ANAK IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA Tim editor Prof. Dr. Taralan Tambunan, Sp.A(K) Dr. Lily Rundjan, Sp.A(K) Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K)., Mtrop.Paed. Dr. Endang Windiastuti, Sp.A(K),.MMPaed Dr. Dadang Hudaya Somasetia, Sp.A(K).,M.Kes Dr. Muzal Kadim, Dr. Sp.A(K) a IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA 2012 Dipindai dengan CamScanner Herpes zoster opthaimicus VN: 500 mg/m’/dosis setiap 8 jam atau 10 mg/kgBB/dosis setiap 8 jam Topikal : Salep mata 5 kali sehari selama 14 hari atau minimal setama 3 hari setelah sembuh sempura Herpes simpleks keratitis Topikal: Salep mata 5 kali sehari setama 14 hari atau minimal selama 3 hari setelah sembuh sempurna. Herpes simpleks Topikal : 4 kali sehari selama 5 hari, dimulai saat pertama kali lesi muncul. Efek samping Ruam, mual dan muntah, peningkatan bilirubin dan enzim hati, peningkatan kadar urea darah dan kreatinin, penurunan nilai hematologik, sakit kepala, pusing, kelelahan, inflamas lokal pada pemberian infus IV (jarang terjadi ulserasi), kebingungan, halusinasi, agitasi, tremor, somnolen, psikosis, kejang dan koma. Sediaan Injeksi : 250 mg, 500 mg, 25 mg/mi, [10 mi, 20 mij. Tablet : 200 mg, 400 mg. 800 mg. Suspensi oral: 200 mg/S mL. Salep : 5%. Salep mata : 3%. Mempunyai efek ant inflamasi, anaigesik, anpiretik, anbplatelet. Indikasi Demam, nyeri, inflamasi, sakit kepaia, nyeri dan infiamasi pada reumatoid artritis dan gangguan muskuloskeletal iainnya (termasuk artritis juvenil). Kontra Indikasi Hipersensitivitas terhadap asam asetilsalisilat atau NSAID yang lain (termasuk asma, angioedema, urtikaria atau rinitis), tukak lambung, hemofilia dan gangguan perdarahan lainnya. Anak < 12 tahun (sindrom Reye) kecuali untuk artritis juvenil (pemyakit Stil). aston Cotter Aroe tones B Dipindai dengan CamScanner Peringatan Perhatian ‘Asma, alergi, kerusakan ginjal atau hati, defisiensi G6PD (Gucose-6-phospat dehidrogenase}; dehidrasi. Bbsis Bersama atau sesudah makan, anak < 12 tahun tidak dianjurkan. | Amalgesik dan antipiretik: | Oral, rektal : 10-15 mg/kg8B/dosts senap 4-6 jam; doses maksimum 4 g/ihar: Artritis Juvenil : Oral, bersama atau sesudah makan, Kondisi akuut : < 130mg/kg88/hari dalam dosis terbagi 5 - 6. Dosis pemeliharsan : 80-100 mg/kg8B/hari dalam dosis terbagi. Kadar salisilat harus dikontrol pada pemakaian dosis tinggi Efek Samping Bronkospasme, Gi discomfort atau mual, ulserasi disertal perdarahan gastrointestinal (penggunaan bersama air minum, makanan, atau susu dapat menurunkan gangguan pada saluran cerna), juga perdarahan lainnya (misalnya subkonjungtiva). Pada umumnya ringan dan tidak sering terjadi pada penggunaan dosis rendah. Gangguan pendengaran seperti tinitus (jarang terjadi tull), vertigo, kebingungan, reaksi hipersensitivitas {angicedema, bronknspasme dan ruam), peningkatan waktu perdarahan, edema (jarang terjadi), miokarditis, gangguan darah (terutama trombositopenia). Sediaan Tablet 50, 80, 100, 160, 500 mg. Supositoria 150 mg, 300 mg % ormuarum Servaince fms irwenetan Anat Dipindai dengan CamScanner Terapi kombinasi ALL : Induksi ; 25-45 mg/m pada hari pertama tap minggu selama 4 sikius atau 30-45 mg/m /hari setama 3 hari, Usia < 2 th atau <0,5 m': 1 mg/kgBB atau tergantung protokoi. Efek Samping Demam, menggigil sesudah pemberian, peningkatan sementara bilirubin, SGOT, dan alkali fosfatase. Sediaan injeksi via! 20mg eDeksametasoemy Sinonim -Kelas Terapi: anti inflamasi, imunosupresan, anti asma, ant emetik Indikasi inflamasi dan alergi, syok, diagnosis sindroma Cushing, hiperplasia adrenal kongenital, edema serebral, intranasal : alergi atau inflamasi nasal dan potip Inhalasi oral: pengontrol asma bronkial persisten ; tidak diindikasikan untuk menghilangkan bronkospasme akut. Sistemik dan lokal inflamasi kronik, alergi, hematologi, neoplastik, penyakit autoimun, boleh digunakan untuk menangani edema serebral, syok septik, dan diagnostik. Pada meonatus sebagai terapi chronic lung disease (CLO) / displasia bronkopulmoner untuk fasilitas) penyapihan ventilas! = mekanik. Deksametason dapat pula digunakan untuk mengatasi edema trakea ‘sebelum dan setelah ekstubasi pipa endotrakeal. Kontra Indikasi Infeksi sistemik (kecual kondisi yang mengancam hidup atau diberikan terapi antibiotik spesifik), pemberian vaksin virus hidup pada penggunaan dosis imunosupresif, ater Doster Anat intone see & Dipindai dengan CamScanner Supresi adrenal selama penggunaan jangia panjang selama bertahun-tahun Setelah penghentian pengobatan. Pastikan pasien mengerti pentingnya mengikuti cara penggunaan dan cara-cara menurunkan risiko efek samping. Monitor berat badan, tensi, keseimbangan cairan dan elektrolit dan kadar glukosa darah pada penggunaan jangka panjang. Infeksi (rentan terhadap infeksi dan gejala dak terlihat sebingga baru diketahui seteiah mencapai stadium tanjut, dan gejala Klinis mungkin atipikal. Risiko varisela dan Morbili meningkat - pada pasien non-imun). Risiko Tuberkulosis. Retardasi Peptikum, hipotirold, neuropati steroid. Hindari dosis yang lebih tingg) dari yang direkomendasikan Inflamasi dan alergi : injeksi IM atau injeks! IV lambat atau infus 1V (sebagai deksametason fosfat), 200-500 mikrogram/kg8B8/hari. Edema serebral : injeksi IV (sebagai deksametason fosfat), dewasa, dosis awal 10 mg, kemudian 4 mg dengan injeksi IM (sebagai deksametason fostat) setiap 6 Jam, dipertukan setama 210 hari. Neonatus : IV, oral : Chronic Lung Disease (CLD) Regimen 1 (Regimen DART) * Maril,2,dan3 0,075 mg/kgB8/dosis tiap 12 jam (6 dosis) * Hari4,5,dan6 0,05 mg/kg88/dosis tap 12 jam (6 dosis) * Hari 7 dang 0,025 mg/kg88/dosis tiap 12 jam (4 dosis) © Hari9dan 10 0,01 mg/kgB8/dosis tiap 12 jam (4 dosis) Regimen ini dapat diulang jika dipertukan «& Formusarnen Spetonint my krsetaten Anob Dipindai dengan CamScanner ural Aplikas! pts untuk Masyarakat Vol. 6, No.3, September 2017: 193-195 ISSN 1410-5678 PEMBERIAN PEMAHAMAN MENGENAI PENGGUNAAN OBAT ANALGESIK SECARA RASIONAL PADA MASYARAKAT. DIARJASARI KABUPATEN BANDUNG Soraya Ratnawulan Mita dan Patibul Husni Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran E-mail: soraya@unpad.ac.id ABSTRAK. Pemerntah telah menetapkan kbijaksanaan dalam upaya pelayanan keschatan yaitu Primary Health Care (PHC) sebagai ‘satu srategi untuk mencapai Indonesia sehat pada tahun 2020, Peran serta dan partisipas! masyarakat dalam pelaksanaan kebjakan PHC adalah dengan menjaga Kesehatan dan berplilaku hidupsehat. emerintah Provinsi Jawa barat schogai perpanjangan tangan dari pemerintah mendukung dan menunjang program PHC ini dengan berwsaha meningkatkan indeks pembangunan manusia Jawa barat ‘Pendidikan keschatan merupakan bagian dari scluru upaya keschatan, yang menitikberatkan pada upaya untuk meningkathan pris schat dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam penanganan penyakitsedethana dengan memanfsatkan obat yang sederhana ‘babkan menggunakcan bahan dar alam. Pengetahuan mengenai obat-obatan sangtish bermanfaatbesr, karena obat sclin bisa sebagai penyembub dar sakit juga bisa berpotensi untuk mendatangkan malapetaka. Ranjak kasus penyalahgunaan cbt analgetic yang tera i masyarakat,contohnya methadone yang termasuk dalam golongan obat analgetik. Selsn itu, obat anaigetik golongan narkotk seperti opium dan morfin juga seing digunakan bukan untuk tyjuan pengobatan padahal oba-obattersehut dapat mengakibatkan etergantungan. Oleh Karena itu, perl dilakulan program untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan ‘penggunaan obatanalgesik yang benar dn rasional ‘Kata kun: analgesik, methadone, opium, mocfin ABSTRACE. The government has established policies on health care effors, namely Primary Heath Care (PHO) as a sraegy 10 ‘achieve a healthy Indonesia by 2020. Participation and community participation in the implementation of PHC policy to maintain healthy and healthy behavior West Java Provincial Government as an extension of the government support and support this PHC program by trying to improve the index of West Java human development Health education ts apart ofall health efforts, which focuses ‘on efforts to improve heathy behaviors and improve community ability inthe handling of simple diseases by using simple medicines ‘and even using materials from nature. Knowledge of medicines is of great benef, since dregs other than tobe as healers of ilness can ‘also have the potential to wreak havoc. Many cases of abuse of analgesic drugs that occur in the communi, for example methadone belonging 10 the class of analgetc chugs. In addition, narcotic analgesic drugs such as opti and morphine are also often used not for ‘medicinal purposes, whereas they may lead to dependence. Therefore, tis necessary to do a program to increase people's understanding ‘and knowledge of the correct and rational use of analgesic drugs. ‘Key words: analgesic, methadone, opium, morphine PENDAHULUAN Pemerintah telah menetypkan kebijaksanaan dalam berpotensi untuk mendatangkan malapetaka. Seperti kita ketahui banyak kasus penyalahgunaan ‘obat analgetik di masyarakat, contohnya methadone ‘upaya pelayanan keschatan yaitu Primary Health Care (PHC) sebagai suatu strategi untuk mencapai Indonesia, schat pada tahun 2020, Salah satu unsur penting dalam PHI antaa lain penerapan teknologitepat guna dan peran serta masyarakat dalam memberdayakan kesehatandirinya sendin, Peran seta masyarakat dalam meningkatkan ddan berpartspasi dalam pelaksanaan kebijakan Primary Health Care adalah dengan menjaga kesehatan dan berpelilaku hidup schat. Pemerintah Provinsi Jawabarat sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah mendukung, dan-menunjang program PHC ini dengan berusaha ‘meningkatkan indeks pembangunan manusia Jawa barat Pendidikan Kesehatan merupakan bagian dari seluruh upaya Kesehatan, yang menitikberatkan pada ‘upaya untuk meningkatkan perilaku schatdan peningkatan emampuan masyarakat dalam penanganan_penyakit sederhana dengan memanfiatkan obat yang sederhana bbahkan menggunakan bahan dari alam. Pengetabuan ‘mengenaiobat-obatansangatlah bermanfiat besa, karena ‘bat selain bisa sebagai penyembuh dari sakit juga bisa yang mana termasuk dalam golongan obat analgetik Selain itu, obat analgetik golongan narkotk seperti ‘opium dan morfin juga sering digunakan bukan untuk tujuan pengobatan, padahal obat obat tersebut dapat Dipindai dengan CamScanner 194 ‘Pemberian Pemahaman Menge Penggunaan ObatAnalgsik scaraRasional pada Masyarakat Metode yang diberikan dalam pengabdlian kepada ‘masayarakat berupa penyuluhan mengenai penggunaan ‘obat analgesik secara benar dan rasiona. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan PPM paca hari Sabu tanggal 14 Oktober 2017 paca pukul 09.00-1200 WIB di SMP Karya ‘dengan total peserta 44 orang, Pengambilan data dilakukan secara bear dan rasonal eihathaslnyaberbeda scara signifikan, dapat cilhat dari tasil evaluasi pengisan Juisioner yang diberkan sebelum dan sesu perberian ‘materi dengan pertanyaan yang sana. Keterangan: as ouaban ane eben peers mate EWI Pertanyaan No: 1. Pengentahuan tentang obat analgetik 2. Menyebutkan contoh obat analgetik 3. Kondisi penggunaan obat analgetik 4. Dosis penggunaan analgetik 5. Penyalahgunaan obat 6. Contoh obat analgetik yang sering isalahgunakan v FARMAKOTERAPI KEDOKTERAN GIGI Penulis: drg. Lilies Anggarwati Astuti, Sp Perio ISBN: 978-602-51824-1-9 Penyunting: dig. Lilies Anggarwati Astuti, Sp Perio Perancang Sampul Muhammad Iswan Achlan Penata Letak: Agusalim Juhari Diterbitkan Oleh: AGMA Redaksi: JI, Dirgantara, Kel. Mangalli, Kec. Pallangga, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan. 92161 Telp: (0411) 8988093, HP/WA: 08114161500 Email: agma.myteam@gmail.com Cetakan Pertama, April 2017 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang All Rights Reserved Dilarang memperbanyak buku ini dalam bemtuk dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit. Lilies Anggarwati Astuti Farmakoterapi kedokteran gigi / Lilies Anggarwati. -- Gowa : ‘Agma, 2017. 178 him, ; 14,8 x 21 cm Bibliografi : him. 175 ISBN 978-602-51824-1-9 1. Kedokteran gigi -- Terapi obat. I. Judul 617.606 1 Dipindai dengan CamScanner dengan inflamasi. Efek analgesiknya jauh lebih lemah daripada efek anagesik opiate, tetapi bedanya NSAID tidak menimbulkan efek ketagihan dan tidak menimbulkan efek sentral yang merugikan. fek Antipiretik, Obat ini hanya menurunkan suhu badan hanya pada saat demam. Tidak semuanya bersifat sebagai antipiretik karena bersifat toksik bila digunakan secara rutin atau terlalu lama. Fenilbutazon dan anti reumatik lainnya tidak dibenarkan digunakan sebagai antipiretik. Ffek Anti Inflamasi, NSAID terutama yang baru, lebih banyak dimanfaatkan sebagai anti inflamasi pada pengobatan muskoloskeletal, seperti atritis rheumatoid, osteoarthritis. Tetapi harus diingat bahwa obat ini hanya meringankan gejala nyeri dan inflamasi yang berkaitan dengan penyakitnya secara simtomatik, tidak menghentikan, memperbaiki atau mencegah kerusakan jaringan pada kelainan musculoskeletal Efek Samping yang paling sering terjadi adalah induksi tukak lambung atau tukak peptic yang kadang-kadang disertai anemia sekunder akibat perdarahan saluran cerna. Beratnya efek samping ini berbeda pada asing-masing obat. VI3 Analgesik: VI.3.1_ Analgesik Opioid/analgesik narkotika Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memilikisifat-sifat seperti opium atau morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri seperti pada fractura dan kanker. {[/Macam-macam obat Analgesik Opioid Nala esc vesa ie een ee eA? [lemah. > | Indikasi: Detoksifikas ketergantungan morfin, Nyeri hebat ! | pada pasien yang di rumah sakit. | 104 — drg, Lilies Anggarwati Astuti, Sp.Perio Dipindai dengan CamScanner Farmakoterapi Kedokteran Gigi 105 Dipindai dengan CamScanner Kodein 106 dg. Liles Anggarwati Astuti, Sp.Perio Dipindai dengan CamScanner VI.3.2 Obat Analgetik Non-narkotik Obat Analgesik Non-Nakotik dalam limu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non- Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik). Ibuprofen Farmakoterapi Kedokteran Gigi 107 Dipindai dengan CamScanner Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang berfungsi meningkatkan ee tanpa perlu meningkatkan dosisnya. 108 rg. Liles Anggarwati Astuti, Sp. Perio Dipindai dengan CamScanner eT san LMU iT cn a ae , \ IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA 2013 Dipindai dengan CamScanner FORMULARIUM SPESIALISTIK ILMU KESEHATAN ANAK IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA Tim editor Prof. Dr. Taralan Tambunan, Sp.A(K) Dr. Lily Rundjan, Sp.A(K) Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K)., Mtrop.Paed. Dr. Endang Windiastuti, Sp.A(K),.MMPaed Dr. Dadang Hudaya Somasetia, Sp.A(K).,M.Kes Dr. Muzal Kadim, Dr. Sp.A(K) a IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA 2012 Dipindai dengan CamScanner Indikasi Nyeri ringan sampai sedang, termasuk dismenorea dan sakit kepala, nyeri pada osteoarteritis dan jaringan lunak, demam termasuk paska imunisasi dan migren akut. Peringatan Perhatian Gangguan fungsi hati (lampiran 6), gangguan fungsi ginjal (lampiran 5), ketergantungan alkohol, bayi baru lahir yang ikterus. wasis Demam paska imunisasi Oral : 2 - 3 bulan: 60 mg dapat diulang setelah 4 - 6 jam, orang tua agar menghubungi dokter bila demam menetap setelah dosis ke-2. ae samme 12 tahun : 0,51. Dosis dapat diulang setelah 4 - 6 jam (maksimum 4 dosis/24 jam) Efek Samping Jarang : ruam dan gangguan darah, overdosis: nekrosis hati, gangguan fungsi Binjal. Sediaan Tablet 120 mg, 500 mg. Sirup 120 mg/S ml [60 mL], 160 mg/5 ml [60 mL]. Suspensi 250 mg/S mL [60 ml]. kotan Dokter Anak indonesio 161 Dipindai dengan CamScanner Ibuprofen! Ibuprofen adalah non steroid anti inflammatory drug (NSAID) Indikasi Nyeri dan inflamasi pada reumatoid artritis dan gangguan muskuloskeletal lain termasuk artritis juvenil, nyeri ringan sampai sedang termasuk dismenorea, sakit kepala. Nyeri pada anak dan serangan migren akut. Kontra Indikasi Hipersensitif (asma, angioedema, urtikaria dan rinitis) terhadap asam asetilsalisilat atau NSAID lain, ulkus peptikum. Peringatan Perhatian ‘Gangguan fungsi hati dan ginjal (Lampiran 5 dan 6) riwayat ulkus peptikum , Penyakit jantung, gangguan koagulasi, alergi. | Dosis Artritis juvenil : Oral dengan atau sesudah makan, >7 kg : 30 - 40 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis. (Somgsctneed Va—7rahun! F400 3—4 kali sehari! V8=12tahun | [:200mg3-4xsehari—y Efek Samping Gangguan gastrointestinal (mual, diare, dispepsia, perdarahan gastrointestinal), reaksi hipersensitif (ruam, angioedema, bronkospasme, sakit kepala, pusing, gelisah, vertigo, tinitus, fotosensitivitas, hematuria, retensi cairan, peningkatan tekanan darah, gagal ginjal. Jarang: kerusakan hati, alveolitis, eosinofilia paru, pankreatitis, gangguan penglihatan, sindroma Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, kolitis, meningitis aseptik. ‘ikatan Dokter Anok indonesia 7 Dipindai dengan CamScanner Badan Penerpit fulultas Kedokteran Universitas Ingenesia Ban Dengan demikian setiap keadaan yang menggan, i as akan mengganggu absorpsi vitamin ini, Misalny, Mei ien defisiensi, insufisiensi pankreas, kolestatik jaundice dan lain-lain, Vitamin A dan D juga berperan dalam aktivitas hormon, (MITAMIN A Farmakodinamik, vitamin A dalam dosis kecil ti @fek farmakodinamik yang berarti Pigmen retina mata pada proses pigmen ini akan menyebabk, Keadaan yang disebut sebag Jak memperlihatkan diperlukan untuk rege adaptasi dalam gelap. Gangguar an adaptasi gelap berkurang dan timbul ai buta senja. Defisiensi yang sangat berat dapat menyebabkan kebutaan, Vitamin A, berperan dalam fungsi dan struktur sel epitel Yang diperlukan dalam pertumbuhan tulang, alat Teproduksi, dan embrio, iensi vitamin A Sangguan untuk m, hati), serta gal vitami ita (hipovitaminosis A). Terjadi bila ada enyimpan vitamin A(misalnya pada penyakit angguan transport dan gangguan absorpsi di uss a Yang kurang. Defisicnsi lebih sering terjadi Penyakit kronis yang. disertai gangguan absorps! 182 dapat terjadi bila ada gangguan gizi, keadaa? kan pada anak-anak. Defisiensi vitamin A dap" ona Dipindai dengan CamScanner Untuk pengobatan akne : is i indi tat ee penggunaa CAIERE tretinoin terdapat dalam 0 _ Pengguna atau dalam: bentuk jel untuk penggunaan topikal. Etretinat dan acitretin adalah retinoid yang, digunakan untuk pengo%atan psoriasis, sedangkan tretinoin dan isotretinoin digunakan untuk mengobati jerawat hebat Overdosis, hipervitaminosis A dapat terjadi karena individu normal akan menyimpan vitamin A dalam jumlah cukup dalam hati Efck toksik bervariasi dalam umur, keadaan individu, dan dosis yang digunakan. Toksisitas akut dapat berupa sakit kepala, iritabel, verti yang berhubungan dengan meningkatnya tekanan kranial. Gejala keracunan kronik dapat berupa lemah, deskuamasi, kulit kering dan pecah-pecah, serta nyeri sendi. Bila terlihat g jala hipervitaminesis A. obat harus dihentikan dan dapat diberi kortikosteroid, selanjutnya pemeriksaan fungsi hati harus dilakukan Kontraindikasi : asam retinoid dikontraindikasikan pada wanita h amil in, dan aborsi atau yang akan hamil. Dilaporkan terjadinya cacat ba m retinoat pada saat spontan setelah seorang wanita menggunakan as hamil tubal menjadi vitamin D ati smrovitaan Dany rca kulit diubah oleh sinar ultraviolet. Di hati dan ginjal vitamin D diu jadi bentuk aktif yaitu vitamin D3 dan kalsitriol, aktivitas vitamin D. ages dalam IU. D merupakan senyavt an -179- a ; aa Dipindai dengan CamScanner sting, piniiya teshot a bekuan darah melalui perannya ter] hadap ion oo oe kalsium terlihat dengan adanya kontraks; ~ otot (tetani) atau gangguan konduksi saraf. , j bentuk vitamin D dapat diberikan o,, tated treat tering keadaan sehubungan deny. te ais yang rendah dalam serum misalnya Metabolism tulang, hipoparatirodisme, dan penderita penyakit ginjal yang ph; menjalani dialisis ginjal serta orang usia lanjut Pengobatan pada defisiensi : arus aang Interaksi : pasien dengan dialisis dengan vitamin D, antasid yang menyebabkanhipern vitamin D bersama verapamil atau menimbulkan hiperkalsemia ginjal cendefung berinteraksi mengandung magnesiu ama vitamin D. Pem! akan rian ligitalis dilaporkan_pernah yang menyebabkan fibril sia bila asi atrium. Dahulu vitamin F dik infettilitas dan jug; laki-laki, etapi tert atakan diperluk: a untuk memperbaiki at an untuk memperbaiki emampuan se ual pada | cahaya, polusi dan merokok alam tubuh, menghasilkan radikal berbagai substansi, Radikal bebas a paubakan bagian dari proses degenerasi yang, terlihat Fy sith termasuk aterosklerosis dan kanker-vitarnin E ene radikal bebas ini dan m mperlambat proses degenerasi Dipindai dengan CamScanner pat golongan kumarin misalnya warfarin merupakan antagonis vitamin K, yang berguna untuk mencegah trombosis. Bayi baru lahir peka terhadap kekurangan vitamin K sampai flora usus dapat berfun: normal. Vitamin K diberikan secara parenteral selama beberapa setelah lahir. Vitamin K hanya diindikasikan pada bayi baru lat keadaan defisiensi. Kelebihan vitamin K 5 da penggunaan profilaks pada bayi dapat mengakibatkan hemolisis. Mega dosis pada orang dewasa dapat 1 renyebabkan perdarahan. Menadion terdapat dalam bentuk tablet sedangkan fitomenadion terdapat dalam bentuk laruta’ untuk suntikan dan juga tablet Perhatian: untuk mengetahui efektivitas vitamin K waktu protrombin harus dimonitor. Bila terjadi perdarahan hebat dapat diberikan plasma segar beku atau darah. Pada pemberian intravena cepat dapat terjadi reaksi anafilaksis atau hipotensi sekilas, sehin| bila diperlukan sebaiknya diberikan intramuskular atau oral. Vitamin Kadalah vitamin larut lemak Sehingga dapat terjadi akumulasi dalam tubuh. Defisiensi dapat terjadi pada penggunaan antibiotik spektrum lebar yang dapat membunuh mikroflora usus pembentuk vitamin K Sebaiknya vitamin dari kelompok ini disebut dengan namanya, bukan huruf, kecuali untuk vitamin B12. F - 181 - Dipindai dengan CamScanner solisme al {rifosfat juga diperlukan as fungsi normal saraf. Defisiensi tiamin akan menyebabkan penyakit beri-beri y,, terdiri dari (1). Beri-beri karena defisisensi tiamin kronik, dicey.” juga beri-beri kering, dengan gejala polineuropati saraf perifer, ya, diikuti dengan hilangnya kontrol motorik. (2). Defisiensi akut, die. juga beri-beri basah dengan gejala jantung membesar dan selanjutny, dapat terjadi gagal jantung. Yang paling tidak disukai pada defisier.; tiamin ini adalah ensefalopati yang disebut sebagai sindrom Wernic,. Korsakoff dengan gejala gangguan mengingat, apatis, dan gangguan penglihatan. Tiamin yang digunakan dalam dosis besar dan jangka lam dapat menimbulkan efek toksik pada hati. Selain terdapat dalam sediaan multivitamin, tiamin juga terdapat sebagai vitamin B1 (VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN) Dinamai riboflavin karena mengandung gugus ribuse yang berwarna kekuningan Defisiensi riboflavin akan menimbulkan keilosis (retakan pada ujung mulut), stomatitis, glositis, dermatitis seborroik terutama di muka dan skrotum serta menurunkan resistensi terhadap infeksi. Riboflavin sensitif terhadap cahaya, sehingga harus disimpan dalam wadah tidak tembus cahaya. Belum pernah dilaporkan bahaya penggunaan riboflavin nsi berlebihan. Defisiensi riboflavin biasanya diikuti dengan defisie vilamin B kompleks lainnya Dipindai dengan CamScanner — fosfat (NADP) y; merupakan [ a nena Heat nikotinat dalam dosis fe iganalan sea i tatin Defisiensi nikotinamid men: geiala tiga ‘D' : demensia, derm ini secara berlebihan, misalnya 100 mg dalam keadaan perut kosong dapat menyebabkan vasodilatasi di Perifer dengan gejala antara lain: gatal, rasa panas di kulit, sakit kepala dan sinkop.akibat turunnya tekanan darah. Efek-efek ini terjadi sebentar. Asam nikotinat dosis besar dapat menyebabkan timbulnya ulkus peptik, diabetes mellitus, disritmia jantung dan gagal hati. Nikotinamid tidak memperlihatkan efek seperti asam nikotinat. Perhatian untuk yebabkan peny atitis dan diare, Pe akit pellagra, dengan enggunaan vitamin mengurangi efeknya terhadap_ saluran cera seperti mual, muntah dan diare, asam kitotinat sebaiknya dimakan bersama makanan, Jelask an pada pasien bahwa rasa panas dan merahnya kulit karena vasodilatasi perifer akan hilang, bila penggunaan obat diteruskan. Sehubungan dengan efek sampingnya tethadap jantung, hati dan kelenjar endokrin jelaskan pada pa n untuk menggunc kan dosis yang tepat, sesuai de [VITAMIN BS, ASAM PANTOTENAT | Afam_pantotenat banyak terdapat dalam makanan_ seperty an an anjuran dokter uh. blah Bee saisin aigginat 5 iti nggunaan a idchsin digunakan untuk pote anid bo ; aera pear isoniazi iperemesis gravidarum, siderob ene Peviatsic spa a ae pada premenstrual tension, sickle cell anemia carga ae diem dan asma, walaupuenekanisme kerjany unnel 2 - 183 - g Dipindai dengan CamScanner piridoksin, Penge penisilamin perlu Stpleme, ini ibat konversi pitidoksin Menjagi Peshatian, pitidoksin dosis besar yong, digunah pat menimbulkan neuropati perifer. Penggunaar, dosis pat menyebabkan sukar berjalan karena Pitidoksin, fungsi sensorik dan proprioseptif. i. Reaksi karboksilasi fl ubstrat yaitu acetyl Co enzyme A (COA), propionyl COA dan f-mety! Crotony! i COA, yang diketahui berperan pada metabolisme karbohidrat } lemak. Defisiensi biotin ditandai dengan gejala-gejala dermatitis, atrophi glossitis, hyperesthesia, mucle pain, lassitude, anorexia, ancmi Kebutuhan aber SEEPS pasine sung teluresusm, 1 wibeggentacst” enggunaan pada terapi; Dalam dosis 5-10 mg/hari diberikan Pada bayi dengan infantile seborrhea. Pada individu yang mengalami gangguan genetik enzim yang tergantung pada biotin. Biotin juga Sebaiknya terkandung dalam vitamin yang diberikan pada pasien dengan nutrisi parenteral dalam jangka panjang Kejadian toksisitas biotin jarang terjadi, kecuali pada pemberian jangka panjang. dan siensi vitamin B12 jarang dan gejala ‘Baru terlihat setelah 5 tahun, kecuali pada vegetarian. Defisiens oe Dipindai dengan CamScanner perhatian, sebelum menggunakan vita 5 dipastikan Penyebab deflleal vitamin B12; pocet ses Sener reseksi_ atau penyakit pada ileus, obat-obat dan diet ae aoe disebabkan gangguan absorpsi, vitamin B12 balay: Gea he oral. Vitamin ini dapat menimbulkan hipokalemia dan henti nae sehingga harus dimonitor kadar kalium pada permulaan terapi dan segera atasi bila terjadi hipokalemia selama terapi. Asam folat, banyak terdapat dalam hampir semua sayuran Defisiensi vitamin ini dapat menimbulkan anemia megaloblastik Dilaporkan juga bahwa defisiensi vitamin ini menimbulkan cacat bawaan pada sistem saraf, spina bifida, pada wanita dengan defisiensi asam folat selama hamil. Asam folat dianjurkan sebagai suplemen pada wanita sebelum hamil dan selama kehamilan. Penggunaan asam folat yang adekuat akan menurunkan kadar plasma homosistein yang selanjutnya akan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Perhatian, wanita yang akan hamil dianjurkan makan asam folat 1 bulan sebelumnya dan minimal 3 bulan setelah konsepsi untuk menghindari insiden spina bifida. Dosis tinggi «am folat dapat memperbaiki anemia akibat defisiensi vitamin B,, tetapi tidak dapat memperbaiki gangguan saraf yang telah terlanjur rusak ng. Linus Patlling g/hari, vitamin ini larut ait, yang akan F dalam ekskresinya, walaupun efek tinggi. Seperti juga Karoten dan menganjurkan dosis 400m; memperberat kerja ginjal idannya lebih baik katekolamin dan ce askorbat mene lain dari vitamin C adalah dalam biosintesis amin dan hor sam | steroid, Pada keadaan stress, kadar plasma at | keadaan ini akan meningkatkan sintests katekol 185 Dipindai dengan CamScanner dt dapat berkurang. vitamin C dosis tinggi, harus iknya batu oksalat di gi di, Vitamin C dikontraindika: kan Ofer den sulfite. Infus intravena vitamig® secara hati-hati, pemberian cepat dapat menyebabhan in dan sakit kepala. Sampai sekarang masih tidak jelas berapa banyak mineral yang dibutulikan oleh tubuh untuk dapat berfungsi normal, Dalam bab in yang dibicarakan hanya mineral yang jelas diperlukan tubuh untut berfungsi normal dan yang digunakan dalam terapi. Mineral ini dibag; dalam 2 golongan berdasarkan kebutuhan tubuh, yaitu makromineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah banyak, misalnya kalsium fosfor, magnesium, natrium, kalium dan klorida Yang kedua disebut mikromineral atau mikronutrien yang terdiri dari besi, yodium, seng, tembaga, fluor, selenium, mangan, sulfur. Koba dari vitamin B12. KALSIUM Kalsium merupakan elemen yang paling banyak dalam tubuh, merupakan bahan anorganik tulang. Kadar kalsium dalam darah harus dikontrol dengan baik, kelebihan kalsium dapat menimbulkan gagal jantung. Vitamin D dan hormon paratiroid akan mempertahankan kadar kalsium darah konstan melalui mobilisasi kalsium, Bila terjadi hipokalsemia, kalsium dari tulang akan dikeluarkan ke daralu dan bila yang terjadi hiperkalsemia kalsium akan masuk lagi ke tulang. Hiperkalsemia karena absorpsi kalsium yang berlebihan dapat menimbulkan kalsifikasi jaringan lunak dan kerusakan git: Sebaliknya kekurangan Kalsium dalam diet akan menimbulla? id Ssteoporosis, menurunnya densitas tulang, tulang lemah dan mudah F Eiat Pada wanita osteoporosis dapat juga akibat menurunnya Kad! ; telah menopause. Osteoporosis setelah menopause akan akibat metabolisme kalsium yang terganggu merupakan bagian Dipindai dengan CamScanner

You might also like