You are on page 1of 128
UT =n see IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI RAUDHATUL ATHFAL (RA) Dela ace @ VEE Pee avo eee UROL Terenas EYP) Panduan Pengembangan Implementasi Kurikulum Merdeka Di Raudhatul Athfal (RA) Pengarah: Muhammad Ali Ramdhani (Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kemenag RI) Moh Isom Yusqi (Direktur KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendi ikan Islam, Kemenag RI) Penanggungjawab: Suwardi (Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah, Ditjen Pendiis, Kemenag RI) Imam Bukhor' (Pengembang Tekhnologi Pembelajaran Ahli Muda) Kartini (Pengembang Tekhnologi Pembelajaran Ahli Muda) Chundasah (Pengembang Tekhnologi Pembelajaran Ahli Muda) ‘Zolkifii (Anais Kebijakan Ahli Muda) Penelaah: Irma Yuliantina (Universitas Panca Sakti Bekasi) M, Amin Hasan (Universitas Sunan Giri Surabaya) Amiroh Ambarwati (Balai Diklat Keagamaan Semarang) Hanun Asrohah (UIN Sunan Ampel Surabaya) Mamiu’atul Fiasanah (UIN Malik Ibrahim Malang) ‘Tim INOVASI Kontributor: Siti Latifah (RA Al Firdaus Kota Bandung) Anisatul Ma'rifah (RA An-Nisa Jogjakarta) Maulidya Ulfah (IAIN Syekh Nurjati Cirebon) Rahayullana (RA Nurul Hidayah Batam) Nazia Nuril Fuadia (Balai Diklat Keagamaan Jakarta) Dewi Sukma Muharromi (RA Siti Khadijah. Kab. Bandung Barat) Antakuna Sholikhah (RA Al Jihad Kota Malang) Erva Haryati (RA Perwanida Il Kota Pasuruan) Lina Mariana, M.A (RA Bunayya Kota Yogyakarta) Yuliatun (RA Masyithoh 1 Kota Magelang) Juju Saepudin (BRIN) Layouter: M, Niamul Mujib (MTs Al Manar Nganjuk) Panduan ini dikembangkan dari Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Sarwan Pendidikan, Panduan Pembelajaran dan asesmen, Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Panduan Laporan Hasil belajar dé Satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang diterbitkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republi ndone sia. i[Panduan Pe foot Peet na SAMBUTAN Poem PALS ADAP Le NR 0 KEMENTERIAN AGAMA RI Assalamu‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur Athamdulilahi Rabbil Alamin saya sampatkan atas tersusunnya Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Raudhatul Athfal ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah keharibaan Rasulullah SAW, amin, Kurikulum madrasah mengemban dua amanat besar, yaitu; 1) bagaimana membekali peserta didik Kompetensi dan keterampilan hidup agar bisa menghadapi tantangan di zamannya, dan 2) bagaimana mewariskan karakter budaya dan nilai-nilai luhur kepada gonerasi penerus bangsa agar peran generasi kelak tidak terlepas dari akar budaya dan nilai luhur bangsa. Untuk menjalankan dua amanat besar tersebut, maka kurikulum harus selalu dinamis berkembang untuk menjawab tuntutan zaman, Dengan demikian, kurikulum madrasah tidak boleh hanya fokus kepada pengetahuan apa yang harus dikuasai peserta didik, namun lebih penting adalah membekali peserta didik kompetensi, ketertampilan hidup (life skill) dan cara berpikir-bersikap untuk mengantisipasi dan menyikapi situasi yang selalu berubah, Kurikulum merdeka akan memandu memberikan pilihan-piliian untuk membentuk karakter, menumbuhkan keberanian berpikir kritis, kreatif dan inovatif harus terus dikembangkan. Di samping itu, nilai-nilai agama sebagai ruh lembaga Pendidikan Islam mesti ditanamkan secara terintegrasi sejalan dengan implementasi kurikulum itu sendiri, Sehingga nilai religiusitas mewarnai cara berpikir, bersikap dan bertindak para warga madrasah dalam menjalankan praksis dan kebijakan pendidikan, Guru sebagai garda terdepan dalam mengimplementasikan kurikulum tidak boleh terjebak menjadikan peserta didik sebagai penampung ilmu pengetahuan belaka. Guru mesti fokus kepada pembentukan karakter peserta didik, membekali kompetensi abad-21 dan keterampilan hidup dengan cara yang lebih kreatif sestat kebutuhan peserta didik di eranya, W[Panduan Pengembangan IKM di RA Karena itu, maka guru diharapkan selalu meningkatkan kapasitas diri, Secara bergotong royong, dengan semangat berbagi, perlu bergabung bersama Komunitas-komunitas pendidikan untuk mengasah kompetensi dan memperluas wawasan terkini demi member didik. layanan terbaik kepada kemaslahatan peserta Kurikulum merdeka memberikan titik tekan kepada peserta didik. Peserta didik menjadi sentral utama penerima manfaat kebijakan kurikulum merdeka. Keberhasilan kurikulum merdeka di madrasah akan diukur sejauh mana kkurikulum ini mengubah suasana kelas lebih membahagiakan peserta didik, aktifitas pembelajaran lebih bergairah, secara efektif dan efisien meningkatkan capaian hasil belajar lebih bermakna. Pada gilirannya perubahan suasana kebatinan kelas tersebut dapat membentuk karakter peserta didik, membekali kompetensi dan keterampilan hidup yang dibutuhkan pada kehidupan di zamannya, Kondisi ideal tersebut tidak cukup dicapai hanya melalui perbaikan kurikulum, tapi juga guru dan komponen lain dalam ekosistem pendidikan madrasah juga menentukan, Karena itu, saya mengajak kepada semua stakeholder madrasah untuk bergotong royong secara bersama-sama memaksimalkan ikhtiar dan mengoptimalkan perannya demi memberi layanan pendidikan yang bermutu, relevan dan berdaya saing. Kepada semua pihak yang membantu penyelesaian buku panduan ini dan berkontribusi mensukseskan implementasi kurikulum, saya sampaikan terima kcasih. Semoga Allah SWT meridlai semua langkah kita, Amin. Wassalamu‘alikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Jakarta, Agustus 2022 Direktur Jenderal Muhammad Ali Ramdhani W|Panduan Pengembangan IKM di RA Di Raudhatul Athfal (RA) KATA PENGANTAR Pca Enc) Assalamu‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan teriring ucapan Alhamdulillahi Rabbil Alamiin al ya buku Panduan Pengembangan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Raudhatul Athfal (RA) dapat terselesaikan, Buku ini disusun dalam rangka memberi arah dan inspirasi_ bagi Guru, Kepala, dan Pengawas RA dalam melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka, Untuk memandu Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada madrasah, Kementerian Agama akan menerbitkan 6 buku panduan, antara lain: 1) Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pada Madrasah 2) Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) 3) Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA) 4) Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajara Rahmatan Lil Alamin (PS PPRA) 5) Panduan Pengembangan dan Contoh Modul Ajar Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab 6) Panduan Pengembangan Implementasi Kurikulum Merdeka di Raudhatul Athfal (RA). Panduan Pengembangan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Raudhatul Athfal (RA) ini _memuat tentang; penyusunan Kurikulum Operasionaal RA, menyusun Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Modul Ajar, Pembelajaran dan Asesmen, serta Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (PS PPRA). Panduan ini juga sudah diadaptasi dengan prinsip inklusifitas dalam layanan pendidikan di RA. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pendidikan Islam inklusif yang komitmen memberikan layanan pendidikan tanpa diskriminasi dan setara untuk semua anak bangsa. WIPanduan Pengembangan IKM di RA Sebagaimana dipahami, bahwa kurikulum merdeka _memberikan kemerdekaan, kewenangan dan keluwesan satuan pendidikan dalam mengatur praktik pendidikan dan pembelajaran. Oleh Karena itu dimungkinkan terjadi perbedaan strategi dan pendekatan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka antar satuan_ pendidikan, disesuaikan dengan kondisi dan sumber daya yang dimiliki. Kehadiran panduan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka pada RA. Sebagai inspirasi tentu tidak rigit dan kaku. Satuan pendidikan dil keleluasaan untuk melakuan kreasi dan inovast_ kurikululum untuk mengakomodir karakteristik, kekhasan, kebutuhan dan visi-misi lembaga. Satuan pendidikan didorong berani melakuan kretivitas dan inovasi tanpa menunggu harus lengkap dan sempurna demi memberikan layanan terbaik kepada kemaslahatan peserta didik. Panduan ini akan terus disempurnakan berdasarkan evaluasi dan umpan balik dari berbagai pihak. Sejalan dengan proses evaluasi tersebut, panduan ini juga akan mengalami revisi dan pembaruan secara berkala. Akhir kata, saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh tim penyusun, penelaah dan kontributor, yang telah bekerja dengan sepenuh hati untuk menghasilkan sebuah panduan yang menginpisrasi. Jazakumullah ahsanal jaza. Amin, Wassalamu‘alikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, Agustus 2022 Direktur KSKK Madrasah Moh. Isom v[Panduan Pengembangan IKM di RA Pan eee en enn ne st Prat) DAFTAR ISI PEN YUSUNIBURU eeeteeestaee tenet en en eee ere SAMBUTAN. KATA PENGANTAR. ALTARS | eeeeseen sane TRY PETA KONTEN vill 1, PENDAHULUAN. 1 a, Standar Kompetensi Lulusan RA. 1 SES earn ete eee c. Capaian Pembelajaran (CP) 9 d. Profil Pelajar Pancasila Dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamiin 2. KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH (KOM) DI RAUDHATUL ATHEAL. 10 a. Prinsip Penyusunan KOM smsmsnsnmnnnnnsnnnnnnnnnnsninannne 10 b. Proses Penyusunan KOM... 11 Komponen KOM 4. Evaluasi KOM. 3. PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN ervsnsossnnnsansnsnannin 36 a. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.... b. Perencanaan Pembelajaran di RA... c. Asesmen diRA. 4d. Refleksi dan Tindak Lanjut Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen .w. 72 vi[Panduan Pengembangan IKM di RA 4. PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (PS) DAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ‘ALAMIN (PPRA). a. Projek PS dan PPRA sens Pemetaan Dimensi, Nilai, Tema dan sub Tema dan Alokasi waktu 80 b Komponen Modul P5 dan PPR d. Alur Perencanaan Pelaksanaan P5 dan PPRA pada RA. .. Strategi Merancang Modul PS dan PPRA. Alur Aktifitas dan Asesmen.... e £ g. Mengolah Assesmen dan Melaporkan Hasil P5 dan PPRA. h. . Menyusun Rapor PS dan PPRA. LAMPIRAN a. Lampiran 1: Contoh Penyusunan CP, TP dan ATP dari dalam elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti dengan muatan PAI dan Bahasa Arab sesuai kekhasan di RA b. Lampiran 2: Contoh Penyusunan Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP) berdasarkan TP dan ATP.. c. Lampiran 3: Contoh Modul Ajar Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Di RA. d. Lampiran 4: Contoh Format Laporan Hasil Belajar Poserta Didik. vil|Panduan Pengembangan IKM di RA PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA Langa 02 Memaham Pembelaaran danseeemen Langich oF Memaham pengembargan DrojekPengustan Profi Pelaor Panes di fahestan Ul ‘alain \anataho1 ‘Mernahamd gars Besar ‘rkusum Merdeka area os Memaham pengembangan huriklum opersional macassh Kurikaum Merdeka Pree Pree) Pee eo heey Mee een Sheet n eee) + Regulasimengenai Kurikulum Merdckayang __*_‘Prinsip pembelajaran danasesmen berlaea + Pembelajaran sesuai dengan tahapan peserta + Kajian Akademie Kurlulam untuk Permulihan didik Pembelajaran + Perencanaan pembelajaran dan asesmen. + Panduan Implomentasi Kurikulum Merdeka di (formasukalur tujuan pembelajaran) Madrasah + Merencanakan pembelajaran + Fengolahan dan pelaporan hasilasesmen ere) Pires De uns ee ent ret uu en Rog Cee creer te Aen eee ued ety Parente t nent Panduan Pengembangan Kurikulum, Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Operasional Madrasah Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin + Menyiapkan ekosistem madrasah + Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancaeila dan Rahimatan Lil‘Alamin + Mengelola Projek Penguatan Prof Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil‘Alamin. + Mengolah asesmen dan melaporkan hal Prajele Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rabmatan L'Alamin, + Byaluasi dan tindak lajut projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil'Alamin ‘Analisis Karalseristik madrasa Penyusunan visi, mis, dan tujuan madrasah Pengorganisasian Pembelajaran erencanaan Pembelajaran Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional vil|Panduan Pengembangan IKM di RA ene en ret meaner ant PENDAHULUAN Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Raudhatul Athfal (RA) mengacu pada kerangka dasar kurikulum dan struktur ku ulum yang menjadi Keputusan Menteri Agama Nomor 347 tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah dan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3211 tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah, Pengembangan kurikulum merdeka di RA dilakukan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan karakteristik RA, potensi daerah dan kondisi anak serta melibatkan komite madrasah. Pe eon Cor coe ae ney A, Standar Kompetensi Lulusan RA Standar Kompetensi Lulusan RA adalah kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan anak dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang Pendidikan RA. Standar Kompetensi Lulusan dirumuskan berdasarkan: 1, Tujuan Pendidikan Nasional; 2, Tingkat Perkembangan Anak; 3. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia; dan 4, Jalur, Jenjang, dan Jenis pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan di RA merupakan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini (STPPA) yang memuat profil peserta didik sebagai kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang Panduan Pengembangan IKM di RA [EY menjadi deskripsi Capaian Perkembangan Peserta Didik dari hasil STPPA difokuskan partisipasinya pada akhir pendidikan anak usia di pada aspek perkembangan anak yang mencakup: nilai agama dan moral, nilai Pancasila, fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. STPPA mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan dan pada KMA Nomor 347 tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah. Standar Isi Muatan Standar Isi di RA meliputi: al-Qur’an Hadis, Akidah, Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan Bahasa Arab yang terintegrasi dalam kegiatan bermain secara menyenangkan dan bermakna. Upaya peningkatan fleksibilitas ruang lingkup materi dengan memberikan ruang kepada pendidik untuk —memfasilitasi__ anak — mengembangkan kompetensinya dan mengadopsi prinsip diferensiasi (ragam laju perkembangan anak, latar belakang anak, termasuk anak berkebutuhan khusus). Aspek perkembangan anak dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi capaian perkembangan yang ada dalam STPPA; 1. Mengenal dan percaya kepada Allah SWT., Tuhan yang Maha Esa, mengenal secara moderat terhadap ajaran pokok Islam, dan menunjukkan sikap menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai ciptaan Allah SWT., Tuhan yang Maha Esa melalui partisipasi aktif dalam merawat diri dan lingkungannya, yang mencakup materi: a. Ajaran pokok Islam sebagai bentuk pengenalan dan penanaman kepercayaan anak pada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa; Panduan Pengembangan IKM di RA [ES b. Menjaga kebugaran, merawat kesehatan, kebersihan, keselamatan dan keamanan diri sebagai bentuk rasa sayang anak terhadap dirinya dan wujud syukur kepada Allah SWT., Tuhan yang Maha Esa; c Saling menghargaisesama manusia dengan _berbagai perbedaannya sebagai bentuk toleransi dan kasih sayang terhadap ciptaan Allah SWT., Tuhan yang Maha Esa; dan d. Merawat alam melalui kegiatan sehari-hari sebagai bentuk rasa sayang terhadap binatang, tanaman, dan alam yang merupakan ciptaan Allah SWT.,Tuhan yang Maha Esa. 2, Mengenali identitas diri, mengetahui kebiasaan di keluarga, madrasah, dan masyarakat, mengetahui dirinya merupakan bagian dari warga Indonesia, serta mengetahui keberadaan negara lain di dunia, yang mencakup matert: a. Identitas dirinya terbentuk dari berbagai karakteristik, termasuk gender, minat, agama, sosial, dan budaya; b. Kesadaran diri bahwa setiap orang memiliki karakteristik dan kebiasaan yang berbeda; c Menyesuaikan diri dengan lingkungan (keluarga, madrasah, dan masyarakat) dan pemahaman di setiap lingkungan memiliki kebiasaan, aturan yang berbeda, yang perlu diketahui dan dihargai agar dirinya lebih terampil dalam melakukan kegiatan sehari-hari; d. Peran sebagai diri, anggota keluarga, warga madrasah, warga masyarakat, dan warga negara sebagai fondasi dalam pengenalan hak, tanggung jawab, dan peduli pada sesama, lingkungan, seni, budaya, dan menjaga kelestariannya; dan , Identitas kenegaraan melalui pengenalan simbol, antara lai bahasa, bendera, lambang negara, lagu kebangsaan, dan informasi Jainnya tentang Indonesia dan negara lain, Panduan Pengembangan IKM di RA [EY 3, Mengenali emosi, mampu mengendalikan keinginannya sebagai sikap menghargai keinginan orang lain, dan mampu berinteraksi dengan teman sebaya, yang mencakup materi: a. Ragam emosi yang secara wajar dirasakan oleh manusia sebagai reaksi terhadap suatu kondisi; b. Ragam emosi dan keinginan orang lain yang berbeda dengan Girinya (perspective taking) dan dirinya perlu menghargai keinginan orang lain agar dapat berteman dengan sebaya; c Pengendalian emosi secara bertahap agar anak dapat mengekspresikannya secara sehat dan posi baik terhadap orang lain, maupun lingkungan; d. Interaksi dan kolaborasi_ sebagai fondasi _membangun kemampuan prososial; dan e Aturan dan disiplin diperkenalkan melalui kesepahaman, teladan, pembiasaan, dan dukungan lingkungan yang sesuai. 4, Mengenali serta menghargai kebiasaan dan aturan yang berlaku, serta memiliki rasa senang terhadap belajar, menghargai usahanya sendi untuk menjadi lebih baik, dan memiliki keinginan untuk berusaha kembali ketika belum berhasil, yang mencakup materi: a. Kebiasaan dan aturan yang berlaku sehingga _perlu mengendalikan dirinya; b. Melihat dan merasakan proses belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan; © Proses belajar dapat terjadi di mana saja dan memaknainya sebagai media untuk dapat menjadi lebih baik; d._ Usaha dan hasil sama pentingnya serta keberhasilan dapat dicapai melalui berbagai cara ketika belum berhasil; dan Panduan Pengembangan KM di RA [EY fe. Pentingnya kepercayaan diri dan kemandirian dalam berpikir dan bertindak melalui berbagai aktivitas sehari-hari sebagai fondasi pembentukan pribadi yang berdikari dan tangguh. 5. Memiliki daya imajinasi dan kreativitas melalui eksplorasi dan ekspresi_ pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk tindakan sederhana dan/atau karya yang dapat Kemampuan kognitif, afektif, rasa sent serta keterampilan motorik halus dan kasarnya, yang mencakup materi: a, Ragam cara penyelesaian suatu tugas atau kegiatan dan cara dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya; b. Pengembangan kreativitas melalui imajinasi, ide, perasaan, dan karya ditumbuhkan secara bertahap melalui kegiatan sehari- sehari yang menyenangkan; c Penghargaan keunggulan diri dan orang lain dalam rangka menumbuhkan sikap positif terhadap kemampuan, karya, prestasi, motivasi, dan produktivitas dalam aktualisasi diri; dan d. Kegiatan motorik kasar, motorik halus, dan taktil dilakukan melalui berbagai Kegiatan sehari-hari sebagai bentuk pengembangan diri. 6, Mampu menyebutkan alasan, pilihan atau keputusannya, mampu memecahkan masalah sederhana, serta mengetahui hubungan sebab akibat dari suatu kondisi atau situasi yang dipengaruhi oleh hukum alam, yang mencakup materi: a. Pengalaman observasi, eksplorasi, dan eksperimen yang menarik, menantang, dan bermakna bagi kehidupan anak; b. Hubungan sebab akibat terkait pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari; Panduan Pengembangan IKM di RA [EY c Pengenalan dasar pengetahuan ilmiah untuk memahami situasi dunia nyata dilakukan melalui informasi dari media digital dan/atau nondigital secara bertahap; dan d. Penggunaan dan perekayasaan teknologi diperkenalkan secara bertahap dan menyenangkan mulai dari teknologi_yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, 7. Mampu menyimak, memiliki kesadaran akan pesan teks, alfabet dan fonemik, memiliki kemampuan dasar yang diperlukan untuk menulis, memahami instruksi sederhana, mampu mengutarakan pertanyaan dan gagasannya serta mampu menggunakan kemampuan bahasanya untuk bekerja sama, yang mencakup materi: a Mendapatkan informasi dilakukan melalui percakapan, interaksi, kolaborasi, beragam me serta eksplorasi fakta dan objek secara langsung di bawah bimbingan orang dewasa; b. Cara berkomunikasi yang mempengaruhi keterampilan untuk menghasilkan karya bersama orang lain dan menyampaikan ide/informasi/maksud yang diinginkan; c. Hubungan antara pesan visual yang tertuang dalam berbagai media dengan simbol alfabetis, suara, rangkaian kata, dan makna dari suatu kata; d. Penggunaan ragam cara dan alat tulis sebagai media untuk mengekspresikan pikiran; dan fe, Minat, kegemaran, dan gairah pada bacaan yang ditumbuhkan melalui dukungan lingkungan yang kaya literasi, positif, dan bermakna. Panduan Pengembangan IKM di RA JE 8, Memiliki kesadaran bilangan, mampu melakukan pengukuran dengan satuan tidak baku, menyadari adanya persamaan dan perbedaan karakteristik antar objek, serta memiliki kesadaran ruang dan waktu, yang mencakup materi: a, Keterhubungan antara konsep bilangan dengan kehidupan sehari- hari; b. Ragam objek dan karakteristiknya yang berbeda, dan dapat dibandingkan antara lain: berdasarkan jumlah, besaran, bentuk, posisi, dan/atau tekstur; cc Konsep dan makna waktu, antara lain: masa kini, masa lampau, dan masa mendatang, serta hari, minggu, bulan, dan tahun; d. Perbedaan antara elemen air, benda padat, dan udara, serta konversi yang dapat terjadi sebagai reaksi dari ada atau tidaknya hawa panas; . Pengambilan keputusan merupakan suatu proses menimbang antara keinginan dan/atau suatu alasan; f. Sebab akibat fenomena alam dan fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari; dan g. Konsep dan kaidah pra matematika ditumbuhkan dalam situasi sehari-hari, antara lain: angka, berhitung, hubungan satu kesatu, Klasifikasi dan sortir, pengenalan ruang dan bentuk, pengukuran, pola, dan pengolahan data. Panduan Pengembangan KM di RA IE) 9, Memiliki kemampuan bersikap, berperilaku akhlak karimah yang moderat melalui keteladanan yang dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari pada lingkup keluarga yang berdasar pada pemahaman ulama yang sahih dari al-Qur’an dan Hadis yang termanifestasikan pada akidah Islam sebagai dasar dorongan beramal, dengan fikih sebagai basis ketentuan beribadah dan bermuamalah, yang mengambil pelajaran dari sejarah peradaban Islam sebagai inspirasi serta mampu mengenal bahasa arab yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: a Akidah, sebagai bentuk keyakinan diri kepada Allah melalui ciptaan-Nya; b. Al-Qur’an, Hadis, lima’, Qiyas dan Ijtihad Ulama, sebagai bentuk pengenalan dasar-dasar Agama Islam; c Pelaksanaan ibadah sehari-hari sebagai bentuk pengenalan dan kepercayaan anak pada Allah SWT; d. Akhlak karimah dan sikap moderat yang dikenalkan melalui kisah Islami sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari; © Mengenal bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an yang dapat dijadikan alat dalam memahami agama Islam dan bermuamalah. Anak berkebutuhan khusus dapat mengikuti Standar Isi dengan dilakukan penyesuaian kebutuhan berkebutuhan khusus yang sudah asesmen oleh masing-masing RA. Panduan Pengembangan IKM di RA [EY C. Capaian Pembelajaran (CP) Capaian pembelajaran Raudhatul Athfal, yang terdiri dari: (1) Rasionalisasi Pembelajaran, (2) Tujuan Capaian Pembelajaran, (3) Karakteristik Pembelajaran, (4) Lingkup Capaian Pembelajaran, dan (5) Rumusan Capaian Pembelajaran di Raudhatul Athfal, Kelima hal tersebut akan diajabarkan dalam bab selanjutnya Profil Pelajar Pancasila Dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamii Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin yang selanjutnya disebut profil pelajar, merupakan pelajar yang memiliki pola pikir, bersikap dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila yang universal dan menjunjung tinggi toleransi demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian dunia. Profil Pelajar juga memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir antara Jain: berpikir kritis, memecahkan masalah, metakognisi, berkomunikasi, berkolaborasi, inovatif, kreatif, berliterasi informasi, bertakwa, berakhlak mulia, dan moderat dalam beragama. Penjelasan lebih lanjut pada Bab berikutnya Panduan Pengembangan IKM di RA [EY net eee DIME en) KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH (KOM) DI RAUDHATUL ATHFAL rinsip Penyusw Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) KMA 347 tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah menjelaskan tentang Kurikulum Operasional Madrasah (KOM). Setiap satuan Raudhatul Athfal diberi kewenangan untuk mengembangkan KOM sesuai dengan karakteristik, visi, misi, tujuan yang mengacu pada struktur kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. KOM yang dikembangkan, menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan anak, satuan RA dan budaya sekitar. Prinsip Penyusunan KOM di RA yaitu: 1. Berpusat pada anak, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan anak. 2, Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan RA, konteks sosial budaya dan lingkungan. 3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan RA. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami, 4, Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual. 5, Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan RA melibatkan komite satuan RA dan berbagai pemangku kepentingan, antara lain orang tua, pengawas dan pejabat Kantor Kementerian Agama sesuai dengan kewenangannya. Panduan Pengembangan kM diRA JET) 6. Pemerataan dan peningkatan mutu. Pengembangan KOM diorientasikan sebagai upaya pemerataan kesempatan memperoleh layanan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan yang dapat memberikan akses pada semua anak dan menghargai perbedaan termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). B. Proses Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) Penyusunan dokumen KOM dimulai dengan memahami secara utuh Struktur Kurikulum Merdeka, karena KOM merupakan dokumen yang dinamis, yang diperbarui secara berkesinambungan, menjadi referensi dalam keseharian, direfleksikan, dan terus dikembangkan, maka setiap satuan RA wajib mengembangkan kurikulum sesuai karakteristiknya masing-masing. Proses penyusunan KOM bersifat: L Tetap (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, namun demikian satuan RA diberikan kewenangan untuk melakukan kreasi dan inovasi). Fleksibel/Dinamis (mengembangkan —kurikulum —_operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai karakteristik dan kebutuhan RA masing-masing) ‘Alur penyusunan KOM ada 2, yaitu: 1. Bagi RA yang belum pernah menyusun KOM, berikut Langkah-langkah identifikasi dan refleksi diri: a, Apakah RA sudah memiliki inspirasi KOM? b. Apakah RA telah memiliki visi dan misi? . Siapa yang akan memfasilitasi di dalam penyusunan KOM? dd. Siapa yang akan terlibat di dalam penyusunan KOM secara internal (kepala RA dan pendidik)? e. Siapa yang akan terlibat di dalam penyusunan KOM secara eksternal (orang tua, komite RA dan pemangku kepentingan lainnya)? Panduan Pengembangan kM diRA [TY Berikut alur proses penyusunan KOM bagi RA yang belum pernah menyusun kurikulum, terilustrasikan pada bagan dibawah ini: \ \ Ibemestertanuna) Penjelasan bagan alur penyusunan KOM pada poin ke-5 yaitu tindak lanjut hasil_pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional dapat dijadikan: ‘* Masukan dalam melakukan analisis Konteks karakteristik satuan RA ‘+ Evaluasi untuk merubah visi, misi dan tujuan RA ‘© Menjadi dasar dalam menentukan pengorganisasian pembelajaran Panduan Pengembangan IkM diRA [BEY 2. Bagi RA yang sudah pernah menyusun KOM, berikut langkah-langkah identifikasi dan refleksi diri: a, Siapa yang akan memfasilitasi dan terlibat di dalam peninjauan dan revisi KOM RA? b. Apakah KOM yang telah dibuat sudah sesuai dengan kerangka dan ketentuan penyusunan? c Apakah ada proses diskusi/kerja kolaborast untuk menyusun KOMdiRA? dd. Apakah ada informasi atau pembahasan yang disampaikan kepada orangtua dan atau komite mengenai —kurikulum dan/atau program-program? fe. Bagaimana strategi yang akan dilakukan untuk mengevaluasi? Panduan Pengembangan kM diRA [REY Berikut alur proses penyusunan KOM bagi yang RA yang sudah pernah menyusun kurikulum terilustrasikan pada gambar dibawah i Eraluas ngka Panjang (estan) rakas naka "enese (somesterRahunan) Panduan Pengembangan ikM di RA [BEY C. Komponen KOM Komponen KOM pada satuan RA terdiri dari: karakteristik RA; visi, misi, dan tujuan RA; Pengorganisasian pembelajaran; Perencanaan pembelajaran; Pendampingan dan pengembangan profesional di satuan RA. Komponen-komponen tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Karakteristik Satuan RA Sebelum mengembangkan KOM, satuan RA perlu melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh warga satuan RA . Dari analisis konteks, diperoleh gambaran mengenal karakteristik satuan RA, termasuk anak, tenaga pendidik tenaga kependidikan, dan sosial budaya. Dalam menganalisis karakteristik, satuan RA perlu melakukan evaluasi kesiapan implementasi sehingga dapat menyesuaikannya dengan pilihan yang akan dijalankan. Pilihan-pilihan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagi satuan RA bahwa penyusunan dan pelaksanaan kurikulum operasional dapat dilakukan sesuai kesiapan dan kondisi masing-masing satuan RA. Satuan RA diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan pilihan yang tepat dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum operasional. Contoh Analisis Karakteristik Satuan RA : Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman atau yang biasa kita sebut sebagai SWOT merupakan cara yang umum dilakukan dalam mengenali satuan RA dan lingkungannya untuk dasar penyusunan strategi dalam ‘mengembangkan dan mengatasi permasalahan satuan RA. Panduan Pengembangan kM di RA [BEY + Strength (Kekuatan): Situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki satuan RA yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. Contoh pertanyaan pemantik: Kekuatan atau kelebihan apa yang dimiliki satuan RA? Apa yang membuat satuan RA lebih baik dari satuan RA lainnya? © Weakness (Kelemahan): Situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki satuan RA yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. Contoh pertanyaan pemantik: Apa yang belum berjalan dengan baik? Apa saja kebutuhan anak, pendidik, dan tenaga kependidikan yang belum terpenuhi di satuan RA? * Opportunity (Peluang): Situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di luar satuan RA yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari. Contoh pertanyaan pemantik: Kekuatan atau kelebihan apa yang dimiliki satuan RA? ‘Apa yang membuat satuan RA lebih baik dari satuan RA lainnya? * Threat (Ancaman): Ancaman atau tantangan apa saja yang mungkin akan dihadapi satuan RA yang bisa menghambat laju perkembangan satuan RA. Contoh pertanyaan pemantik: Hambatan apa yang sedang dihadapi sekarang? Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan berdampak bagi perkembangan satuan RA? Analisis karakteristik satuan RA penting untuk dilakukan agar mendapatkan gambaran utuh kondisi dan kebutuhan satuan RA dan seluruh warganya. Hasil analisis karakteristik akan menjadi landasan dalam proses perumusan visi, misi, dan tujuan satuan RA. Prinsip- prinsip analisis lingkungan belajar yait * Melibatkan perwakilan warga satuan RA. * Menggunakan data-data yang diperoleh dari satuan RA. Panduan Pengembangan kM diRA [ETY * Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data. + Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi, Hal ini dilakukan untuk mengenali satuan RA dan lingkungannya sebagai dasar penyusunan strategi dalam mengembangkan dan mengatasi_ permasalahan satuan RA. 2, Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan RA Visi, misi, dan tujuan menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan prioritas satuan RA. Merumuskan visi, misi, dan tujuan satuan RA merupakan langkah awal yang sangat penting sebagai acuan tama dalam merancang pembelajaran yang berkualitas. Untuk satuan RA, visi, misi, dan tujuan harus berpusat pada anak. ri Visi menggambarkan bagaimana anak menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan RA dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan RA. Nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar anak dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamiin yang mengacu pada STPPA. Visi memberikan panduan/arahan yang realistis, kredibel dan atraktif untuk mencapai gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan RA. Penulisan vist sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta ‘memotivasi setiap pemangku kepentingan. Visi merupakan_cita-cita bersama pada masa mendatang dari seluruh warga satuan RA, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan RA. Panduan Pengembangan kM diRA [ET Hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan visi: a, Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan RA. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi. Visi harus tampak realists, kredibel dan atraktif. . Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal, dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan. e. Visi merupakan cita-cita yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Contoh Visi RA Terwujudnya generasi muslim yang bertaqwa, berakhlak mulia, ar eet ea es ma cere cnn cate Misi adalah pernyataan bagaimana satuan RA mencapai visi yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan RA. Misi menjawab bagaimana satuan RA mencapai visi dan nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi. Hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan misi: a, Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan RA. b, Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi ¢. Antara indikator visi dan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Panduan Pengembangan kM di RA [BEY 4, Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada anak €. Misi merupakan upaya strategis untuk mencapai visi sebagai acuan untuk menyusun program. f, Misi yang baik adalah relevan, realistik, Konsisten, terukur, dan merujuk pada pencapain visi. g Misi merupakan operasional tindakan dari visi supaya tercapainya h Untuk membuat kalimat aksi yang jelas, gunakan kata kerja operasional yang bersifat umum yang masth bisa diterjemahkan ‘menjadi pernyataan spesifik. Contoh Misi RA: ERE Wah eee Comite CUES C LITLE RS ne Se Oe Secon) Mengenalkan cara menyayangi berbagai makhluk ciptaan Allah VEE sess eco Te MS Pets Menanamkan semangat untuk belajar dan menuntut ilmu Membiasakan perilaku hidup sehat dan bersih ‘Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan RA dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan RA sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan. Tujuan akhir dari kurikulum satuan RA berdampak kepada anak. Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan misi. Strategi satuan RA untuk mencapai tujuan pendidikan. Kompetensi/karakteristik yang ‘menjadi kekhasan lulusan suatu satuan RA dan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil alamiin (PPRA). Panduan Pengembangan kM di RA [EEY Ciri-ciritujuan antara Jain; tujuan harus serasi_ dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan; fokus pada hasil yang diinginkan pada anak; harus spesifik, terukur, dan dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan merupakan perwujudan dari visi dan misi satuan RA yang mencerminkan karakteristik dan hasil yang akan dicapai oleh anak . Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan RA dapat melakukan evaluasi secara berkala. Untuk merumuskan visi, misi, dan tujuan RA, perlu membentuk tim perumus, yaitu: a, Tim penyusun, terdiri dari: kepala RA, guru dan atau tenaga pendidik, komite RA, perwakilan orang tua, pihak yayasan apabila Jembaga swasta, dan Kemenag kab/kota b. Tim penyusun bertugas untuk merumuskan/mereview visi, tujuan dan mempertimbangkan hasil Evaluasi Diri RA, serta Analisis Konteks, maka akan melakukan perumusan ulang visi, misi, dan tujuan RA yang sesuai dengan kerangka kurikulum yang ditetapkan oleh Kementerian Agama. Contoh Tujuan RA: Mengenalkan pada anak tentang adanya Allah dan Rasulnya RRR -cn ern) Pen CMe ar Oe Mees TC Ce Den Unt eS Tey ene Oc ae cc TT Tee cro Pesan ors PENI EN or TUR Ce LATE Connon Ree en cu ec nero ena en Se eRe RST) SUC See a Re Menyiapkan anak supaya mandiri supaya siap melanjutkan ke eer ed Panduan Pengembangan IkM di RA [ERY Saat melakukan analisis lingkungan belajar, pastikan visi, misi, dan tujuan saling berkaitan dan tidak bertentangan dengan kerangka kurikulum, Berikut adalah alur penyelarasan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan RA: OU PaO ceny 3. Pengorganisasian Pembelajaran Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan RA mengatur pembelajaran dari muatan kurikulum dalam satu rentang waktu. fermasuk pula mengatur beban belajar dalam Pengorganisasian struktur kurikulum, muatan pembelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses pembelajaran. Penyusunan struktur kurikulum merupakan hal penting di dalam mengorganisasikan pembelajaran. Struktur kurikulum adalah pola dan susunan muatan/materi pembelajaran yang harus ditempuh oleh anak pada satuan RA dalam kegiatan pembelajaran dan merupakan aplikasi dari konsep pengorganisasian konten dan beban belajar. Panduan Pengembangan IkM diRA [ESY Dalam pengorganisasian KOM di RA, pembelajaran_dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamii ekstrakurikuler. 1. Selain itu, satuan RA dapat menyusun kegiatan Oleh Karena itu, satuan RA perlu mengorganisasikan pembelajaran ke dalam bentuk struktur kurikulum yang meliputi: Intrakurikuler Berdasarkan regulasi yang mengatur struktur kurikulum —merdeka, kegiatan—_pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai Kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran, Projek Penguatan Profil _ | Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila dan Profil | Pelajar Rahmatan lil Alamiin dirancang dalam Pelajar Rahumavan lil bentuk kokurikuler, atau dapat juga dirancang Alamiin secara terpadu dengan intrakurikuler -maupun ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan diluar jam belajar di bawah bimbingan dan pengawasan satuan RA, sebagai wadah untuk mengembangkan potensi, bakat, minat kemampuan, kepribadian, kerjasama dan kemandiian anak secara optimal. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor 3211 tahun 2022 Tentang Capaian Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada RA. Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain, yang bermakna sebagai perwujudan ‘Merdeka Belajar, Merdeka Bermain’. Kegiatan intrakurikuler harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kegiatan bermain ini dirancang untuk memberi kesempatan anak agar dapat’ mencapai kemampuan yang tertuang dalam capaian perkembangan yang diharapkan. Kegiatan bermain perlu didukung dengan penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan terdapat di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan teknologi dan kreasi atau inovasi Alokasi waktu pembelajaran Panduan Pengembangan ikM di RA [BEY i Raudhatul Athfal usia 4-6 tahun minimal 900 (sembilan ratus) menit per minggu. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada STPPA yang tertuang dalam KMA Nomor 347 tahun 2022 serta PPRA. Untuk pelaksanaan kegiatan di RA, pemerintah menetapkan tema-tema utama yang dapat dikerucutkan menjadi topik oleh satuan RA sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik anak. Projek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamiin di RA difokuskan pada moderasi beragama yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang terprogram dalam proses pembelajaran maupun pembiasaan Moderasi beragama di RA mengajarkan pada sikap_ toleransi, menghargai perbedaan, cinta tanah air dan cinta damai yang dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, Pelaksanaannya menggunakan alokast waktu kegiatan di Raudhatul Athfal dengan ketentuan 1 sampai dengan 2 projek profil dengan tema berbeda dalam satu tahun. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan perwujudan enam karakter profil pelajar Pancasila dan 10 nilai Profil Pelajar Rahmatan lil Alamiin (PPRA) pada fase fondasi. Pelaksanaan P5 dan PPRA melalui empat tema yang sudah ditentukan, tema-tema tersebut yaitu: Aku Sayang Bumi, Aku Cinta Indonesia, Kita Semua Bersaudara, Imajinasi dan Kreativitasku. Pelaksanaan PS dan PPRA di Raudhatul Athfal selain direncanakan dan dilaksanakan pada pembelajaran kokurikuler, dapat juga dilakukan secara terintegrasi dengan intrakurikuler atau ekstrakurikuler. Pada Konteks RA, pengorganisasian pembelajaran disarankan_ menggunakan pendekatan tematik terintegrasi atau pendekatan secara integrasi dan disesuaikan dengan pilihan anak sesuai situasi dan kebutuhan sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Panduan Pengembangan IkM di RA [EEY Pendekatan tematik yaitu kegiatan belajar menghadirkan tema- tema yang relevan dan kontekstual serta berkaitan dengan kehidupn nyata anak, memadukan konsep-konsep dan berbagai disiplin ilmu, bersifat fleksibel dan menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan. Pendekatan tematik yang diterapkan satuan perlu dikaitkan dengan visi, misi yang dimiliki satuan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirancang. Pendekatan yang terintegrasi yaitu anak belajar suatu konsep secara komprehensif dan kontekstual arena _keterampilan, pengetahuan dan sikap diintegrasikan untuk mencapai_suatu penguasaan kompetensi tertentu. Pendekatan ini memadukan beberapa disiplin ilmu untuk kemudian dikaitkan dengan kehidupan anak sehari- hari sehingga dalam satu kegiatan dapat memantik pencapaian pembelajaran yang beragam. Setiap satuan RA menyusun pengorganisasian pembelajaran secara kontekstual, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a Menentukan alokasi waktu dalam satu semester minimal 17 minggu. b. Melakukan pemetaan, stuktur (intrakurikuler, kokurikuler dan cekstrakurikuler) serta jumlah JP setiap bulan dalam satu semester. Panduan Pengembangan ikM di RA [EYY Contoh Pendekatan Muatan Belajar Secara Integrasi Untuk RA. (Nama/Identitas RA) JUMLAH JP SEMES STRUK KETERA JULI AGUS SEPTEM OKTO —NOPEM —DESEM TER TUR _NGAN Ts BR BER BERBER Dipitin (PICK 599 900» 9900S 900900900 3 yang seaual 2 rmenits menitx Menitx4 menitx menitx — menit foe le (2 Ming 4 4 2 lorakterstie 3 Ming Mingsw Ming Minggs Eom am = ata dengan anak Toma Alas Cinta ES Inconesia & 5 Bo Prete BI E 900 8 2 oe rmenie x i Tercina Be 2. Gebyar a Kemerdele 5 2 Menyenna 5 tan Potensi i RA Panduan Pengembangan kM di RA [BEY JUMLAH JP SEMES STRUK _KETERAN JANUFEBRU Ten tur can MARET APRIL MEI JUNI ARI ARI Dipiin 900-900 900-900 90menke 900 topil-topik menit x menit x Menit x ment x x 4 menit x yangsemmni 2 4 4 1 Minggn 2 2 dengm —Minggu Ming Minggu Minggu Mingeu 2 sarakorst ERA tan EZ dekat dengan anak Tema Kita Semua 900 3 Bersaudara ment x fi 2 iB B Pree. Bg Mingo a 2 tebarn =e Berkunjung te saudaraku Monyesual an Potensl RA EKSTRAKURIKULER, ‘KURIKULER Langkah-langkah menyusun pengorganisasian pembelajaran dan pengembangan topik dan tema dalam projek per semester untuk satuan RA: a, Menyusun topik dan sub topik untuk pembelajaran intrakurikuler. Topik adalah ide, gagasan, konsep, atau inspirasi yang hendak diperkenalkan, dibangun, dan dieksplorasi bersama anak. Topik Panduan Pengembangan IkM di RA [BEY ditentukan oleh satuan RA berdasarkan visi, misi, tujuan, dan analisis karakteristilk, b. Menentukan tema yang akan dipilih pada pembelajaran PS dan PPRA kemudian menentukan proyek yang akan dlakukan ¢. Menentukan jumlah JP dalam setiap topik atau tema d. Menentukan jumtah minggu dalam setiap bulan fe, Melakukan pemetaan struktur, topik dan jumlah JP. Contoh Pengorganisasian Pembelajaran Dan Pengembangan ‘Topik/Tema Dalam Projek Per Semester RA ...( Nama RA) SEMESTER 1 No BULAN STRUKTUR, ToPIK JuMLAHP Invvakutikuler Toplk: Aku Hama Alan Jumlah Minggu = 2 Sub Topik: Mingen 1 Senangnya menjadi irl Juma JP = 2 x 900 1 yuu 2 TubublesGptaan Allah Menit P5.PPRA i z Intrakulikuler Topi Jumma Minggu = 2 Surabaya Kebonggaanin ——Mingg Sub Topi Juma JP = 2 x 900 1 Aku Bonggatinggal di Menit Surabaya 2 aGustus 2, TuguPablavan symbol otal PS-PPRA Tema: Aku Gita Indonesia fumlah Minggu = 2 Projel Minggs 1 Seni di Kotaku tercinta Jumlah JP = 2 x 900 2.Gebyar hmerdekaan Menit Exstakaliuler Toplk: Lingnganica yang Jumlah Minggu = 4 Nyaman Mingen Si Topi Jumiah JP = 4 x 900 3 SEPTEMBER tnerakulikuler 1. Desai YangPermat Ment 2 Ruma Surgaka 3. Masjid Tempat Ibadahiar 4. RATompat Bermainn PS.PPRA Fi - Elatraklikuler 5 : Inzakulikuler Topi: Makanan dan Jmiah Minggu = 4 Minnman kesueania, Mingeu Subtopik Jumlah JP = 4 x 900 1. Rue Bustan Toul Menit 4 oxToBER 2. jusBuah Yang Menyehatkan 8. Sayur Baya membuat tubular nat 4. Sate Ayam Buatankn Panduan Pengembangan kM diRA [ET 5 6 PS-PPRA Exstraleuliulker Intrakeuliuler NOVEMBER PS-PPRA Exetraleullkulker Incrakulikuler DESEMBER PS-PPRA Estralallkulker SEMESTER 2 No BULAN STRUKTUR, 1 2 4 Intrakublsler JANUARI PS-PPRA Blstrakullkulker Intrakulilalor FEBRUARI PS-PPRA kstrakulikulker MARET Intrakutikuter PS-PPRA kstrakulilaleer Intrakutiuter APRIL PS-PPRA kstrakeulllker Topike Binatang Ciptaan Allah Subtopik: 1. Aku sola makan ikan 2. Lebah Penghasil Madu 3. Kucing binamg esayanghes 4 Ayam Dinatang peliiaraankcu Topiks Cita-citaku Subtopik: 1. Aku ingin menjadi engusaha 2. Als Arsitek Hebat ‘Topi Topik: Senangnya Berwisata Sub Topik {Jalan jalan di kota 2. Kendaraan di ktaksa 3. Ayomembuat lstana Pasir di pantai 4, Kendaraan di lautlax Topik: Indahnya Alam Ciptaan Allah Sub Topi: 1. Angkasa yang has 2. Hujan pembawa berkah 3. Kekayaan laut 4.Fenomena alam Topik: Asyllayya Bermain Digital Sub Topik: L.TV si Kotak Ajab 2. HP yang pintar 3.Laptop yang hebat 4. Mari bertanyadi Internet Topik: Ramadhan Ceria © Alu bolalar Shaum dan Sholat Tarawihku ‘Tema: Kita Semus Bersaudara Projek: L.Lebaran 2. Berkunjung ke sandaraku Jumlah Minggu = 4 Minggu Jumlah JP = 4 x 900 Menit Jumlah Minggu = 2 Mingew Jumlah JP = 2 x 900 Menit JUMLAHP Jumlah Minggu = 4 Minggu Jumiah JP = 4x 900 Menit Jumlah Minggu = 4 Minggu Jumlah JP = 4 x 900 Monit Jumlah Minggu = 4 Mingau Jumiah JP = 4 x 900 Menit Jumiah Minggu = 1 Mingaw Jumlah JP = 1 x 900 Menit Jumlah Minggu = 2 Mingau Jumlah JP = 2 x 900 Monit Panduan Pengembangan IkM diRA [EE Inraelluler Toplk Lebaran Tha Jumlah Minggu = 2 Subtopik: ‘Mingzu 1. Senangnya berbagi Jumiah JP = 2 x 900 5 MEL ‘2.Bahagianya lebaran Tiba —— Menit PS-PPRA 5 - Eistralallkulker 5 7 Intrakuliller Topik : Air, Api dan UdaraJumlah Minggu = 2 kearunia Alla Mingzw Subtoplk: Jumlah JP = 2 x 900 6 | JUNI 1, Aku suka minamair putin Menit 2. Bolehkah bermain api? 3. Mengapa Balon Bisa Terbang? PS-PPRA 5 E kstrakulilalker 5 : D, Evaluasi KOM Evaluasi KOM di RA bertujuan untuk mengukur keberhasilan kepala RA dan pendidik dalam menjalankan seluruh program pendidikan yang direncanakan dengan tujuan untuk memahami apakah visi, misi dan tujuan satuan RA telah tercapai. Sasaran langsung evaluasi KOM pada satuan RA adalah kepala satuan RA dan pendidik, di mana anak menjadi sasaran tidak langsung, Proses ini dikelola oleh para kepala satuan RA dan/atau pendidik yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini, Evaluasi KOM dilaksanakan secara mandiri dan bertahap sesuat dengan konteks, kebutuhan, dan kemampuan RA. Evaluasi pembelajaran menjadi salah satu bagian penting dari evaluasi kurikulum operasional RA. Prinsip-prinsip dalam melakukan evaluasi: a. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan b, Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan. c. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan data /informasi yang diinginkan, 4. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan pengembangan bagi pendidik dan pelaksana program. fe. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur. Panduan Pengembangan kM di RA [BEY Kapan evaluasi kurikulum operasional di RA bisa dilakukan? a db. Per Hari Pendidik membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana anak merespon proses kegiatan belajar. Per Unit Belajar Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim, pendidik bisa mengkaji ulang proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar. Per Semester Setelah satu semester selesai, pendidik dan tim bisa melihat kontinum pencapaian, Per Tahun. Evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran dalam satu tahun dapat dikumpulkan berkala dalam rentang waktu yang lebih pendek, Hal apa saja yang bisa menjadi sumber informasi dalam meninjau ulang pembelajaran dan kurikulum operasional? a b. Hasil asesmen anak per unit, Artefak anak: projek anak, portofolio anak, pameran_ karya, pertunjukan dan sebagainya. Surveilulusan Refleksi proses belajar oleh pendidik Observasi kepala RA Rapor Satuan RA Panduan Pengembangan ikM di RA [ERY Beberapa contoh cara mengumpulkan informasi, yaitu: a. Observasi dan refleksi mandiri. Melakukan asesmen berupa observasi dan refleksi mandir secara individual terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, capaian pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rakmatan lil ‘Alamiin). b. FGD (Focus Group Discussion) Merupakan diskusi terpumpun yang dilakukan secara kelompok untuk melihat hubungan antardata yang dimiliki pada catatan anekdotal, hasil belajar anak, dan refleksi alam self-study, untuk menganalisis masalah dan menarik kesimpulan, serta mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan, c. Kuesioner anak. Mengumpulkan persepsianakterhadap proses belajar, _kualitas sarana prasarana, materi/bahan ajar, serta bagaimana anak memaknai hasil belajarnya, d. Kuesioner orang tua. Mengumpulkan persepsi orang tua terhadap perkembangan belajar anak. Mengapa kurikulum operasional di RA perlu ditinjau ulang? a. Meningkatkan hasil belajar anak, keterlibatan, dan kepuasan belajar. b, Menunjukkan kekuatan dan tantangan pelaksanaan program belajar sebagai implementasi kurikulum operasional. ¢. Mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan. 4. Mengidentifikast program belajar yang perlu diperbaiki, e. Mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan satuan RA. Panduan Pengembangan kM diRA [ESY Apa yang dapat ditinjau kembali? a. Alur pembelajaran, mutu, dan relevansi hasil belajar dan prosesnya untuk menentukan tujuan pembelajaran berikutnya. b. Kompetensi utuh anak yang memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dituju (mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila dan PPRA), dengan mempertimbangkan aspek penting di setiap capaian pembelajaran, PS dan PPRA. ¢. Asesmen pembelajaran. 4. Sumber materi ajar, perlengkapan visual _maupun auditori, dan kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak. @.Persepsi anak dalam menjalani proses belajar. f. Peningkatan kompetensi dan pengelolaan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan agar mereka dapat bekerja dengan efektif. g. Proses dan program yang dianggap paling berhasil serta indikator keberhasilannya, h, Proses dan program apa yang masih perlu dan paling penting untuk dikembangkan. Bagaimana cara melakukannya? a. Kolaboratif : melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk peserta didik. b. Reflektif: melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur, dan berdasarkan bukti. © Berdasarkan data : membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan yang ditelaah secara seksama. 4. Berpusat pada peserta didik : mengedepankan kepentingan peserta didik dalam mengambil kesimpulan maupun keputusan. e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kualitas pembelajaran peserta didik Panduan Pengembangan ikM di RA [EP Pihak yang terlibat yang terlibat dalam evaluasi kurikulum operasional di satuan RA adalah: a). Kepala RA; b) Wakil kepala RA/Bidang Kurikulum (bila ada); ¢) Pendidik; d) Tenaga kependidikan; e) Peserta didik; f) Orang tua peserta didik; g) Pengawas RA, dan h) Pakar jihan Satuan RA dalam Melakukan Evaluasi Evaluasi Kurikulum Operasional Satuan RA dilaksanakan mandiri dan bertahap sesuai dengan konteks, kebutuhan, dan kemampuan satuan RA. Satuan RA diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan pilihan yang tepat dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum operasional. Satuan RA dapat melakukan evaluasi dengan berbagai pilihan. Pilihan-pilihan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa penyusunan dan pelaksanaan kurikulum operasional dapat dilakukan sesuai dengan kesiapan dan kondisi masing-masing satuan RA, Beberapa pilihan tersebut antara lain: 1. Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan_ hasil perkembangan belajar peserta didik selama pembelajaran intrakurikuler dan P5 dan PPRA peserta didik, dengan memperhatikan: Capaian Pembelajaran; Profil Pelajar Pancasila; hasil asesmen pembelajaran. 2. Satuan RA melakukan evaluasi dengan memperhatikan perspektif peserta didik. Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil_perkembangan belajar peserta didik selama pembelajaran intrakurikuler, PS dan PPRA, dan ekstrakurikuler peserta didik, dengan memperhatikan: Capaian Pembelajaran; Profil Pelajar Pancasila dan PPRA; hasil asesmen pembelajaran; kualitas pengajaran pendidik dan penggunaan perangkat ajar; dan umpan balik dari anak mengenai pengalaman belajarnya. 3. Melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil perkembangan belajar peserta didik selama pembelajaran intrakurikuler, P5 dan PPRA, serta ekstrakurikuler peserta__didik, dengan Panduan Pengembangan IkM di RA [EEY memperhatikan: Capaian Pembelajaran; Profil Pelajar Pancasila dan PPRA, hasil asesmen pembelajaran, kualitas pengajaran pendidik dan penggunaan perangkat ajar; keselarasan dengan visi, misi, tujuan dan kekhasan satuan RA. Evaluasi_— ini mempertimbangkan sudut pandang peserta didik dan orang tua. Strategi untuk Evaluasi Kurikulum Operasional Evaluasi kurikulum operasional diRA dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Adakan pertemuan dengan orang tua, warga RA untuk mendapatkan gambaran mengenai pandangan mereka terhadap evaluasi kurikulum; apa yang evaluasi RA. ipahami, bagaimana perasaan dan pendapatnya mengenai 2, Arahkan diskusi pada pembahasan mengenai lingkup evaluasi kurikulum; tunjukkan sampel yang akan digunakan atau dokumen evaluasi yang akan digunakan, 3, Amati jalannya program secara seksama untuk mendapatkan informasi nyata mengenai implementasinya dan mengingatkan semua pihak terhadap tujuan program. 4, Pahami tujuan program dan kekhawatiran yang dimiliki pihak-pihak yang terlibat mengenai program dan evaluasi; cari tahu apakah terdapat perbedaan antara tujuan yang tertulis dan tujuan yang disampaikan oleh pihak-pihak yang menjalankan. 5, Identifikasi hal-hal yang menjadi akar permasalahan. Untuk setiap permasalahan perlu didesain proses evaluasi, dan mencari data yang spesifik. 6. Tentukan cara untuk mencari data; melalui observasi, penilaian, ‘wawancara, diskusi terpumpun ataupun melalui rapor pendidikan. 7. Jalankan prosedur pencarian dan pengumpulan data. Panduan Pengembangan ikM di RA [EY 8 Kelompokkan dan mengatur informasi dalam tema-tema dan menyiakan potret implementasinya. Potret ini bisa dalam bentuk video, artefak, kasus atau bentuk- bentuk lain. 9, Tentukan pihak yang akan diberi laporan dan pilih format yang sesuai. Tindak lanjut hasil pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional: 1, Menjadi masukan dalam melakukan analisis konteks karakteristik satuan RA. 2. Hasil evaluasi dapat merubah visi, misi dan tujuan RA 3, Evalusi KOM menjadi dasar dalam menentukan pengorganisasian pembelajaran Panduan Pengembangan ikM di RA [EE] Pierre ratty) PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN A. _Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran. Pendidik perlu memahami kompetensi yang dituju sehingga keseluruhan proses pembelajaran diupayakan untuk mencapai kompetensi. Kompetensi yang dituju dimaknai sebagai ketercapaian terhadap capaian pembelajaran, dimensi Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin. Kaitan antara pembelajaran dan asesmen digambarkan bahwa pembelajaran dapat diawali dengan perencanaan asesmen dan perencanaan pembelajaran. Pendidik perlu merencanakan asesmen yang dilaksanakan pada awal pembelajaran, pada saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Perencanaan asesmen, terutama pada asesmen awal pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar anak, dan hasilnya digunakan untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian anak. Identifikasi kebutuhan perlu dilakukan kepada setiap anak dengan melakukan asesmen awal, termasuk untuk anak-anak yang berkebutuhan Khusus. Tujuan asesmen awal dilakukan agar pendidik dapat memberikan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan setiap anak sehingga membantu anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Perencanaan pembelajaran disusun berdasarkan hasil asesmen sehingga pelaksanaan pembalajaran dilaksanakan secara terdiferensiasi. Dengan adanya pembelajaran diferensiasi maka pendidik memfasilitasi ragam kebutuhan anak termasuk untuk Anak Berkebutuhan Khusus (aBk). Panduan Pengembangan kM di RA [EE Bagi RA yang memiliki ABK, perlu melakukan tiga hal utama; deteksi kebutuhan ABK yang akurat, perlakuan yang tepat dan dukungan linkungan yang kuat untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan ABK. Identifikasi dan asesmen ABK dilakukan di awal tahun pelajaran secara berkelanjutan untuk menemukenali kondisi dan kebutuhan khusus ABK sebagai dasar penyusunan Program Pendidikan Individual (PPI), pengembangan kurikulum, pembelajaran dan asesmen akomodatif, serta program kebutuhan khusus dan pengembangan keterampilan pilihan, Lebih rinci terkait dengan pelaksanaan dapat merujuk pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 758 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Madrasah, Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2767 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak RA, dan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2768 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di RA. Dokumen perencanaan pembelajaran minimal memuat komponen tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang disusun secara fleksibel, sederhana, dan kontekstual. Tujuan Pembelajaran disusun dari Capaian Pembelajaran sesuai Keputusan Dirjen Pendidikan Agama Islam No 3211 tentang Capaian Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah dengan mempertimbangkan kekhasan dan karakteristik RA. Pendidik juga harus memastikan tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan tahapan dan kebutuhan anak. Proses pembelajaran dirancang untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas, interaktif, dan kontekstual. Pada tahapan ini, pendidik diharapkan dapat menyelenggarakan pembelajaran dengan mengacu pada: 1)menumbuhkan kecintaan kepada Allah (mahabah_fillah); 2)memotivasi anak untuk —berpartisipasi__aktif__3)inspiratif; 4)menyenangkan; S)menantang; —_G)interaktif; -—_-7)akomodatif; Panduan Pengembangan kM di RA [EV 8)memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis anak. Prinsip pembelajaran diharapkan dapat memandu pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang bermakna agar anak lebih kreatif, berpikir kritis dan inovatif, Berikut prinsip-prinsip pembelajaran: Tabel 3.1 Prinsip Pembelajaran rs Pembelajaran jrancang Ja Fada awal tahun ajaran, pendidik berusaha dengan mempertimbangkan | mencari tah kesiapan belajar anak dan tahap —perkembangan dan | _pencapaian sebelumnya, Misalnya, melalui dialog tingkat pencapaian anak saat | dan observasi kepada anak atan metade lainnya, ini, sesuai dengan kebutuhan | yang sesuai. Delajar, sertamencerminkan |b, Pendidik merancang atau menullih ATP sesual arakteristk dan | dengan tahap perkembangan anak. pperkembangan anak yang |e. Pendidik merancang —pemelajaran yang. sehingga | menyenangkan agar anak mengalami proses, menjadi | belajar sebagai pengalaman yang menimbulkan, Dormakna dan menyenangkan; | _ emesi posit 2 | Pombelajaran dirancang dan [a Pondidik mendorong anak untuk melalakan dllaksanakan tuntule | reflelsi untuk memahami kekustan diri dan area ‘membangun Kapasitas untuk | yang perlu dikembangkan. ‘menjadi pembelajar sepanjang |b. Pendidik senantiasa memberikan umpan bale hhayaty langsung yang mendorong kemampuan anak untuk terus belajar dan mengoksplorasi imu pengetahuan. € Pendidik menggunakan pertanyaan terbulaa yang, ‘menstimulasi pemikiran yang mendalam, 4. Pendidik memotivasi anak untuk berpartisipasi aksifagarterban gun sikap pembelajar mandir € Pendidik memberikan ruang yang culup bagi prakarsa, kreativitas, Kemandirian sesual balat, ‘minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis anak 3 | Proves pembelajaran a Pendidik menggunakan berbagal metodo ‘mendukung —perkembangan | pembelajaran yang bervariasi dan untule ompetensi dan karakter anak | membantu anak mengembangkan Kompetensl, secaraholistik; ‘misalnya belajar berbasisinkuiri, berbasis proje, Derbasis masalah, — dan—_pembelajaran twrdiferensiasi . Pendidik merofleksikan proses dan_stkapnya ‘untuk member! Keteladanan dan suber inspira positifbvagi anak. € Pendidik merujuk pada prof pelajar Pancasila, ddan profil pelajar rahmatan lil alamin dalam ‘memberikan umpan balk (apresiasi-maupun oreks). Panduan Pengembangan ikM di RA [EF] | Pembelajaran yang relevan, [a Pendidik menyelenggarakan pembelajaran seniai yaits pembelajaran yang | kebutuhan dan dileaitkan dengan dunia nyata, dirancang sesuai_ konteks, | lingkungan, dan buday. yang menarik minat anak, Tingkungan, dan budaya anak, |b. Pendidik merancang pembelajaran interakti serta melibatian orang twa dan | untuk meméaciltasi interaksi yang terencana, ‘komunitas sebagai mitra; terstruktur, terpadu, dan produktif antara ppendidik dengan anak, sesama anak, sorta antara ‘anak dan materi belajar. © Pendidik membordayakan masyarakat_sokitar, kkomtnitas, organisasi,ahli dari berbagai profesi sebagai narasumber untuk memperkaya dan ‘mendorong pembelajaran yang relevan. 4. Pendidikc melibatkan orang tua dalam proses boelajar dengan komunikasi dia arah dan saling ‘memberikan umpan balk fe Pendidik monggunakan pondekatan multbahasa berbasis bahara iby juga dapat digunakan, ‘wamanya. bagi anak yang tumbuin di kormanitas yang menggunakan bahasa loka 5 | Pembelajaran berorientasi pada | a, Pencidik berupaya untuk -mengintegrasikan masa depan——-yang | —_Kehidupan keberlanjutan (sustainable ving) pada Dorkolanjutan. Derbagal kegiatan pembelajaran dengan ‘mengintegrasitan ila-nilai dan perilaku yang ‘menunjukkan Kepedulian terhadap linglungan ddan masa depan bumi, misalnya menggunalan ssumber daya socara bijak (hemat air, listrik, dl), ‘mengurangi sampah, dsb , Pendidit memotivasi anak untuk menyadari Ybahwa masa depan adalah milk mereka dan ‘mereka peru. mengambil peran dan tanggung jawab untule masa depan mereka; & Pendidike melibatkan anak dalam — mencari solusisolusi permasalahan di keseharian yang seauai dengan tahapan belajamys; 44, Pendidike memanfaatian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila(P5) dan Profil Pelajar Rahmatan 1M Alamin (PPRA) untuk membangun karakter dan kkompetensi anak sebagsi warga dunia masa depan. Tabel 3.2 Prinsip Asesmen Pan ead eee 1 Asesmenmerupakan agian |. Pendidik menguatkan asermen di awal pembelajaran yang torpady dari proses | digunakan untuk morancang pembelajaran sesuai dengan ppombelajaran, fasiltasl | kesiapan anal pembelajaran, dan penyediaan |. Pendidik merencamkan pembelajaran dengan merujuk Iinformasi yang holistik, sebagai | pada tujuan yang hendak dicapal dan memberikan umpan jumpan balik untuk pendidik, | balk agar anak dapat menentukan langkah untuk parbaikan anak, dan orang tua/wali agar | ke depannya; dapat memandy mereka dalam Panduan Pengembangan kM di RA [EE ‘menentulan ‘trategi fe Pendidik memberilan umpan bali berupa kalimat pembelsjaran selanjutaya lukungan untule menstimulasi pola pikir 4 Pendidike melibatkan anak dalam melakukan asesmen, melalui penilaian di, penilaian antar teman, refleksi di, ddan pemberian umpan bail antar teman; © Pendidikt memberikan Kesempatan kepada anak untuk ‘mereflelst tentang kemampuan mereka, serta bagalmana ‘meningkatkan kemampuan tersebut berdasarkan basil 4. Pendidik merancang asesmen untuk mendorong anak terus ‘meningkatkan Kompetensinya melalui asesmen dengan tingkat kesultan yang tepat dan umpan balk yang. ‘membangun; Pada konteks RA, yang dipantau tidak hanya berbagai aspek pporkombangan yang ada di CP, namun juga tumbub kkembang anak secara keseluruhsa, ‘Asesmen dirancang dan dilakukan [a Pendidik memilsrian tujuan pembelajaran pada saat sesuai dengan fungsi asesmen | merencanakan asesmen dan memerikan Kejelasan pada tersebut, dengan Keleluasaan | anak mengenal tujuan asesmen di awal pembelajaran; untuk menentukan teknik dan |b. Pondidik menggunakan teknik asesmen yang beragam ‘waldu pelaksanaan asesmen agar | sosual dengan fungsi dan tujuan asesmen, Hasil dari efeitif —mencapai_—tujuan | asesmen formatif digunakan untuk —umpan ali ppembelsjaran pembelzjaran, sementara hasil dart asesmen sumatif digunakean untuk pelaporan hail belajar. “Haeamen dirancang secara adil, |s, Pendidik menyedisian walt dan dure yang eakap agar pproporsional, valid, dan dapat | asesmen menjadi sebuah proses pembelajaran dan bukan lipercaya (reliable) untuk | _hanyauntukkepentingan menguji: ‘menjelaskan kemajuan belajar, |. Pendidik — menentukan —kiteria_—sukses_— dan ‘menentukan keputusan tentang | — menyampaikannya pada anal, sehingga mereka memahami langkah dan sebagai dasar untuke | ekspektasi yang pert dicapai, ‘menyusun program pembelajaran | Peudidik berkolaborasi dalam merancang asesmen yang seats selanjutnya, aehinggs dapat menggunakan kriteria yang aerupa dan sesuai dengan tujuan asesmen; 4 Pendidiic menggunakan hasil asesmen untuk menentukan ~ Taporan Kemajuan belajar dan pencapalan anak rsifat | ringkas, mongutamakan Informasi yang paling penting sedethana dan informatif, | __ untuk dipahami oleh anak dan orang tua. ‘memberikan informast yang | b. Pendidik memberilan umpan balik secara berkala kepada Dbermanfaat tentang karakter dan | anak dan mendislusikan tindak lanjutnya bersama-sama kompetonsi yang dicapai, serta | _besorta orang tua stratag tindak anjut Hasil asesmen digunakan oleh [a Pendidik menyedialan — wakta untuk membaca, anak, pendidik —tenaga | __menganalisis, dan melakukan refleks has asesmen; kependidikan, dan orang tua/wali |b. Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan sebagai bahanrefleksi untuk | dishusi untuk menentukan halshal yang sudah berjalan smeningkatkan mut | balk dan area yang perlu diperbaiki, Satuan pendidikan pembelajaran. rmemiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai rofloksi oleh anak, pendidiky tenaga hopendidikan, dan orang tua untuk meningkatian muta pembelajaran; © Pendidik memberikan umpan balk secara berkala kepada anak dan mendislusikan tindak lanjutnya bersama-sama orang ta, Panduan Pengembangan ikM diRA JET) B, Perencanaan Pembelajaran di RA Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran, Kementerian Agama menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari. CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh anak mulai dari fase awal hingga mencapal fase akhir. Alur proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran ditunjukkan dalam gambar di bawah ini Memaharni Merumuskan Menyusun alr ene ‘paian ‘ujuan tujuonpembelajran Perbelaaran pembelsjarin ari tujson pembelajaran Gambar 3.1. Alur perencanaan pembelajaran di RA Teco ny, 1. Capaian Pembelajaran (CP) diRA CP di RA bertujuan untuk memberikan arah yang sesuai dengan usia perkembangan pada semua aspek perkembangan anak sehingga kompetensi pembelajaran yang diharapkan dicapai anak pada akhir pembelajaran di RA dapat dipahami dengan jelas agar anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya. Lingkup CP di RA dikembangkan dari tiga elemen stimulasi, yang saling terintegrasi dan merupakan elaborasi dari aspek-aspek perkembangan anak, yaitu: : 1) Nilai Agama dan Budi Pekerti; 2) Jati Matematika, Si Rekayasa, dan Seni; diharapkan dapat mengeksplorasi aspek-aspek Diri; dan 3) Dasar-dasar Litera: s, Teknologi, perkembangan anak secara utuh dan tidak terpisah. Berikut adalah beberapa hal yang harus kita pahami tentang capaian pembelajaran: Panduan Pengembangan ikM di RA [EY a CP memberikan kerangka pembelajaran yang memandu pendidik di satuan dalam memberikan stimulasi yang dibutuhkan oleh anak usia dini, CP RA secara spesifik menekankan pentingnya pendampingan anak dalam menemukan jati dirinya, serta menguatkan pemahaman anak terhadap dunianya melalui eksplorasi terhadap lingkungan sekitar. b. CP adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai anak pada setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada RA. Capaian pembelajaran ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun dalam fase-fase. c. CP diuraikan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang bersifat operasional dan konkrit, Perumusan tujuan pembelajaran meliputi kompetensi dan lingkup materi. d. Kementerian Agama menetapkan CP yang memuat nilai PAI dengan lingkup materi, yakni: Al Quran, Hadis, Aqidah, Akhlak, Ibadah, dan Sejarah Kebudayaan Islam. CP tersebut dikembangkan menjadi Tujuan Pembelajaran (TP). 2. Tujuan Pembelajaran (TP) di RA RA dapat langsung menurunkan tujuan pembelajaran dari capaian pembelajaran dan disesuaikan dengan karakteristik, vi misi dan tujuan satuan, serta disesuaikan dengan laju perkembangan anak. TP di satuan pendidikan RA merupakan tujuan pembelajaran di satuan (learning goals) dan dapat diturunkan kembali menjadi tujuan pembelajaran di Kelas (learning objectives), disesuaikan dengan karakteristik dan laju perkembangan anak di kelas masing- masing. Panduan Pengembangan kM di RA [EE Penulisan tujuan pembelajaran di satuan (learning goals) sebaiknya memuat komponen-komponen tertentu, yaitu: a. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan oleh anak. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: secara konkret, kemampuan apa yang perlu anak tunjukkan? Tahap berpikir apa yang perlu anak tunjukkan? b. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: hal apa saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP? Apakah linglungan sekitar dan kehidupan anak dapat digunakan sebagai Konteks untuk mempelajari konten dalam CP; c. Pada RA, selain kompetensi dan konten yang setara dengan capaian pembelajaran, penyusunan tujuan pembelajaran juga mempertimbangkan karakteristik, visi, misi dan tujuan di KOM- RA serta laju perkembangan anak. Perumusan TP memerlukan sebuah pemahaman mengenai tingkatan kemampuan anak. Teori Taksonomi Bloom berguna dalam proses perumusan TP. Namun demikian, Taksonomi Bloom ini telah direvisi seiring dengan perkembangan hasil-hasil _penelitian. Anderson dan Krathwohl (2001) mengembangkan taksonomi berdasarkan Taksonomi Bloom, dan dinilai lebih relevan untuk konteks belajar saat ini. Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif menjadi tahapan-tahapan berikut ini, dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar ke yang paling tinggi sebagai berikut: Panduan Pengembangan kM di RA [EEY Tabel3.3 Taksonomi Bloom Menginga, errant i dalannya menginget mba informa yang lah pata, ed ei aia strani tanynn eos ate Memahar temas alamnya menjlskan ie tau Lanse seperti menelstan Mengapicasitan,tamasut slams menggunakan kansap pergetahia, 324 Informal yang tla ipelrinys pada tun berbeda San cron ‘Menganaliss. ermasuk Mengevalu tman hemampdan su mera pun pian, ‘Menciptakan ata meranghitanberbgal ler merida baru yan uth Tabel ini tidak mendorong pendidik untuk fokus pada satu teori di atas saja. Sebaliknya, tabel ini memperlihatkan bahwa ada beberapa referensi yang dapat digunakan untuk merancang tujuan pembelajaran, Pendidik dapat menggunakan teori atau pendekatan Jain dalam merancang tujuan pembelajaran, selama teori tersebut dinilai relevan dengan karakteristik anak, dan konteks lingkungan pembelajaran, Pendidik memiliki alternatif untuk merumuskan_ tujuan pembelajaran dengan beberapa alternatif di bawah ini: a, Alternatif 1. Merumuskan TP secara langsung berdasarkan CP; b. Alternatif 2. Merumuskan TP dengan menganalisis ‘kompetensi’ dan ‘lingkup Mater’ pada CP; ¢ Alternatif 3. Merumuskan TP Lintas Elemen CP. Panduan Pengembangan kM diRA [ETI Contoh penjabaran CP pada panduan ini sesuai dalam SK Dirjen Pendis No 3211 tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) pada elemen nilai agama dan budi pekerti terdapat dalam lampiran, 3. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) diRA Setelah merumuskan TP, langkah berikutnya dalam perencanaan pembelajaran adalah menyusun ATP yang berfungsi untuk merencanakan dan mengatur pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun. ATP dapat diperoleh pendidik dengan cara: a. Merancang sendiri berdasarkan CP; b. Mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, ataupun; c. Menggunakan contoh yang disediakan pemerintah. Bagi pendidik yang merancang ATPnya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis dari awal hingga akhir fase. ATP juga perlu disusun secara linier, satu arah, dan tidak bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Dalam menyusun ATP, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan: a, Tujuan pembelajaran dalam ATP merupakan tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian (goals, bukan objectives); ATP harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan; ATP perlu dikembangkan secara kolaboratif dalam satuan RA melibatkan seluruh pendidik. 4. ATP dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap materi pembelajaran. Panduan Pengembangan kM di RA EE . Metode penyusunan ATP harus logis, dari kemampuan yang sederhana ke yang lebih rum f ATP fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin, tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi). Dalam menyusun ATP, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini Tabel 3.4 Cara-Cara Menyusun Tujuan Pembelajaran Menjadi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh: memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang bentuk benda misalkan menunjukkan buku segi empat (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan yang lebih abstrak, misalkan anak membayangkan ada makanan diatas meja segi empat (abstrak), Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh: mengajarkan jenis tanaman_terlebih dahulu. sebelum mengajarkan tentang bagian tanaman, seperti hierarki atau relasional. poevanitenie| Metode pengurutan dari konten paling mudah ke Feenert hy sce konten paling sulit. BeudcTie Contoh: mengajarkan mengenal huruf sebelum otra mengajarkan mengenal kata. Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah_ terlebih dahulu—sebelum = mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh: siswa peru belajar__—_tentang pengelompokkan sebelum mereka —_ dapat. memahami konsep pola. Feeraninw| Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan aed CooRcir Deore Pete borate) deduktif arate) et Pe tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian Panduan Pengembangan kM di RA [EE membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh: dalam mengajarkan cara membuat proyek bersama, anak-anak perlu menyepakati dulu apa yang akan di buat (desain proyek), melakukan eksplorasi dan identifikasi alat dan bahan yang digunakan, melaknkan kegiatan proyek dan mempresentasikan hasil karyanya, Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh: saat proses pembelajaran guru melakukan scaffolding dengan memberikan pertanyaan atau pernyataan agar tujuan pembelajaran tercapai. Di bawah ini adalah ilustrasi pemetaan ATP dalam satu fase. Setiap kotak tujuan pembelajaran merupakan hasil perumusan tujuan pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dan ATP adalah tujuan-tujuan pembelajaran yang telah disusun. Gambar 3.2. ATP Pendidik dapat menggunakan contoh ATP yang telah tersedia, atau memodifikasi contoh ATP menyesuaikan kebutuhan anak, karakteristik dan kesiapan satuan pendidikan, Selain itu, pendidik dapat menyusun ATP secara mandiri sesuai dengan kesiapan satuan tapkan oleh pendidikan. Tidak ada format komponen yang Panduan Pengembangan IKM di RA pemerintah, Komponen ATP dapat disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan yang mudah dimengerti oleh pendidik. Esensi ATP di RA adalah perencanaan pembelajaran berdasarkan laju perkembangan anak dan dikembangkan oleh masing-masing satuan agar dapat mencapai CP. ATP dapat dikembangkan dengan pendekatan yang paling sesuai pada masing- masing satuan RA. = Merencanakan Pembelajaran Rencana pembelajaran disusun berdasarkan ATP yang digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci, Perlu diingatkan kembali bahwa ATP tidak ditetapkan oleh pemerintah sehingga pendidik yang satu dapat menggunakan ATP yang berbeda dengan pendidik lainnya meskipun mengajar anak dalam fase yang sama pada kelompok/kelas yang berbeda, Oleh karena itu, rencana pembelajaran yang dibuat masing-masing pendidik pun dapat berbeda-beda, terlebih lagi karena rencana pembelajaran ini dirancang dengan memperhatikan berbagai faktor lainnya, termasuk faktor anak yang berbeda, lingkungan sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain-lain, Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP Karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada RPP. Komponen yang dimaksud tertera pada tabel dibawah ini. Panduan Pengembangan kM di RA [EE Tabel 3.5 Perbandingan Antara Komponen Minimum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Modul Ajar ROT tcc ees ee CN Rene RON ay Renee ‘a, Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam ATP). b. Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan. c. Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran dan rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian ‘tujuan pembelajaran a. Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam ATP). b. Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan, c. Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya. 4d. Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya. e, Media pembelajaran yang digunakan, termasuk, misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari anak. Tabel di atas menunjukkan perbedaan komponen yang perlu termuat dalam kedua dokumen perencanaan pembelajaran yang Panduan Pengembangan IKM di RA digunakan pendidik sehari-hari, Terlihat bahwa komponen yang harus ada (komponen minimum) dalam rencana pelaksanaan pembelajaran lebih sederhana, fokus mendokumentasikan rencana. Sementara dalam modul ajar, perencanaan dilengkapi dengan media yang digunakan, termasuk juga instrumen asesmennya, Oleh karena modul ajar lebih lengkap daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang menggunakan modul ajar untuk mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran, Penyusunan modul ajar dapat dibuat secara lebih rinci pada kegiatan inti dilengkapi dengan penjabaran deskripsi kegiatan dan dukungan guru. Pendidik dapat memilih bentuk perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. 1. Merancang Modul Ajar Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik mengajar secara lebih fleksibel dan kontekstual, Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau alternatif strategi pembelajaran, Modul ajar sekurang-kurangnya_berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, asesmen. Pengembangan ‘modul ajar disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing RA. Langkah-langkah dalam Menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka di RA: 1) Menuliskan Informasi umum yang berisi: a) Nama Instansi: b) Nama Penulis/Guru : ©) Fase/Kelompok Usia : 4) Tahun Ajaran ¢) Semester/Minggu Ke: {) Estimasi Waktu : 8) Topik/Subtopik h) Elemen cP: Panduan Pengembangan kM di RA [ERY 2)Merancang Komponen inti dalam pembelajaran yang memuat 1) Tujuan Pembelajaran: Penentuan tujuan pembelajaran harus mewakili semua elemen sesuai ATP. Tujuan pembelajaran dapat langsung diambil dari tujuan pembelajaran di satuan (KOM) atau diturunkan kembali menjadi tujuan pembelajaran di kelas, 2) Langkah-langkah kegiatan, yang terdiri: (a) Pembukean: - Pembukaan disesuaikan dengan SOP masing-masing RA - Memberikan apersepsi terkait topik pembelajaran - Membaca buku bergambar/buku cerita/menonton video, dan sumber belajar lainnya, - Mendiskusikan aturan main. (b) Kegiatan inti - Kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan kegiatan main yang beragam untuk memfasilitasi_pembelajaran__terdiferensiasi, dengan memanfaatkan ragam bahan/alat, media dan sumber belajar, ~ Kegiatan inti terdiri dari beberapa pilihan kegiatan main yang berupa kegiatan projek schingga dapat mengakomodir kebutuhan, minat dan bakat anak yang beragam. ~ Alat dan bahan berupa penjelasan alat dan bahan yang digunakan untuk mendukung projek yang dirancang. Alat dan bahan tersebut dapat bersumber dari lingkungan sekitar baik yang alami atau buatan, ~ Deskripsi kegiatan berupa uraian atau Langkah- langkah proses pembelajaran, Panduan Pengembangan ikM di RA [ESY + Dukungan guru berupa pemberian dukungan yang diberikan guru berupa pernyataan dalam bentuk motivasi belajar, memberikan inspirasi, dan penguatan terhadap, pengetahuan yang di dapat anak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan, Dukungan guru juga dapat berupa pertanyaan pemantik agar anak mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. (c) Penutupan - Kegiatan penutupan bertujuan untuk menguatkan pengetahuan atau keterampilan yang telah dibangun anak selama kegiatan main; - Memberikan apresiasi atas perilaku positif yang telah dilakukan anak; - Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengkomunikasikan hasil karya atau pengalaman bermainnya kepada teman dan guru, - Membuat refleksi bersama anak tentang. proses belajar yang telah dilakukan oleh dirinya atau teman lainnya, - Mendiskusikan ide bermain anak untuk esok hari. 3) Menentukan dan merencanakan asesmen terdiri dari: a. Rencana asesmen di awal pembelajaran beserta instrumen dan cara pembelajaran; b. Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya, Pendidik memiliki keleluasaan untuk memilih dan memodifikasi contoh-contoh modul ajar yang tersedia atau mengembangkan modul ajar sendiri, sesuai dengan konteks, kebutuhan, dan karakteristik anak. Contoh modul ajar ada pada lampiran. Panduan Pengembangan ikM di RA [EP Kekhasan Modul Ajar Ajar RA Rencana pembelajaran/modul ajar pada RA merupakan dokumen yang setidaknya memuat komponen tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan ATP atau pada rentang waktu yang telah ditentukan, 2, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di RA Langkah-langkah dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di RA dapat dijabarkan sebagai berikut: 4) Menulis Identitas, yang terdiri dari a) Kelompok/Usia b) Topik E ©) Semester/Minggu Ke- : 4) Hari/Tanggal 2)Menentukan tujuan pembelajaran Penentuan tujuan pembelajaran harus mewakili semua eleman sesuai ATP. Tujuan pembelajaran didapat dari Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) masing-masing RA. Tujuan pembelajaran yang ada pada KOM dapat diturunkan kembali menjadi tujuan pembelajaran yang lebih operasional. 3) Menjabarkan kegiatan pembelajaran yang memuat tentang: a) Pembukaan: - Pembukaan disesuaikan dengan SOP masing-masing RA. ~ Memberikan apersepsi terkait topik pembelajaran ~ Membaca buku bergambar/buku cerita/menonton video, dan sumber belajar lainnya. - Mendiskusikan aturan main Panduan Pengembangan IkM di RA [EEY b)_ Kegiatan Inti: - Kegiatan yang dirancang untuk mencapai__tujuan pembelajaran dengan kegiatan main yang beragam untuk memfasilitasi pembelajaran __terdiferensiasi, dengan memanfaatkan ragam bahan/alat, media dan sumber belajar. - Kegiatan inti terdiri dari beberapa pilihan kegiatan main yang berupa kegiatan projek sehingga dapat mengakomodir kebutuhan, minat dan bakat anak yang beragam. ©) Penutupan: - Kegiatan penutupan bertujuan untuk menguatkan pengetahuan atau keterampilan yang telah dibangun anak selama kegiatan main, - Memberikan apresiasi atas perilaku positif yang telah dilakukan anak, Memberikan kesempatan kepada anak —_untuk mengkomunikasikan hasil karya atau _pengalaman bermainnya kepada teman dan guru, - Membuat refleksi bersama anak tentang proses belajar yang telah dilakukan oleh dirinya atau teman lainnya, ~ Mendiskusikan ide bermain anak untuk esok hari. 4) Asesmen a) Asesmen dimulai dengan mengobservasi anak selama proses kegiatan bermain dan belajar; b) Melakukan dokumentasi proses kegiatan belajar dan bermain anak; ¢) Melakukan pencatatan dengan berbagai instrumen asesmen yang sesuai berupa: ceklis, anekdot, hasil karya, atau dokumentasi. Panduan Pengembangan ikM di RA [EZY C._Asesmen di RA Asesmen di RA adalah aktivitas yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk melihat ketercapaian dari tujuan pembelajaran. Asesmen di RA memberikan informasi tentang pembelajaran yang perlu dirancang, juga digunakan untuk melihat efektifitas proses pembelajaran yang telah berlangsung, sehingga asesmen penting dilakukan untuk mengetahui kemajuan perkembangan anak. Asesmen dilakukan baik di awal kegiatan pembelajaran, saat proses iiakhi pembelajaran maupun suatu muatan dalam pembelajaran. Asesmen awal memberikan gambaran profil anak termasuk di dalamnya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), sehingga saat guru membuat perencanaan pembelajaran dan memberikan dukungan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik anak. Asesmen terbagi menjadi dua jenis, yaitu: 1) Asesmen formatif, dan 2) Asesmen sumatif, Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan dalam suatu rencana pelaksanaan pembelajaran, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran. Pendidik dianjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen sebagai berikut ini: 1, Asesmen Formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar anak, hambatan atau kesulitan yang mereka hadapi, kelebihan dan kelemahan sebagai dasar dalam penyusunan program pembelajaran sesuai kebutuhan dan karakteristik masing-masing anak dan juga untuk mendapatkan informasi perkembangan anak, yang terdiri dari: a. Asesmen di awal pembelajaran, dilakukan untuk mengetahui kesiapan anak untuk mempelajari materi ajar dan_mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan karena ditujukan untuk kebutuhan pendidik dalam merancang pembelajaran, tidak untuk Panduan Pengembangan IkM di RA [EE

You might also like