ee ea No. ~»_Karyo Tuiis Iimioh adaiah hasil penetitian dan pengembangan, +injauan, urasan, Kazion, atau pemi oldh perseorangan atau kelompoK __ yong g_disagik ‘an dalam bentuk terturis dan disusun Secara Sistematis Serta beriandaskan Kaidah iimiah. Biasanya berisikan data, Fakta, dan Soisi Mengenai $uUatu masaiah yang diangkat . % SHNUKEUR -© biasanya MeMiliKi tiga bogian di dalomnya : 1. Pendahuluan + berisikan dasar- dasar peneritian imiah dilakukan, masarah Yong diangkat, dan mexanisme penyeresaian masaiah itu. 2. ISi dan pembahasan : terdiri dari satu /1@bih bab. Jumiah bab pada bagion ‘ini bergantung seberopa perik pembedanan & pombahasan dari bahan penetitian, 3. K@Simpulan : berisikan kesimpulan dari hasil anatisis pada bagian isi dan pembahasan . Biasanya terdiri dari Satu bab, berupa pengelasan singkat & padat. 4 Cini cin - Hal yang harus dipahami Mengenai Karya itmiah jatch + 1. Reprodukti¢ : Karya ilmiah ditutis oleh peneliti atau penuris horus diterima dan dimaknai ol@h pembacanya sesuai dengan makna yang 1ngiN disampaikan , 2. TidaK ambigu : Harus memberikan Pemahaman Secara detail dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak MembinguNgkan . Dengan begitu bisa fangsung diterima 3. Tidak Emoti¢ : Tidak metibatkan aspek perasaan dari penutisnya. sebab, harus memMaparkan Fakta yang didapatkan dari hasit qnaliSis penetitian, ‘4, Menggunakan Bahasa Baku : Agar mudah dipahami, metiputi Setiap aspeK penutisannya. Mutai dari PenuliSan Sumber, teori, hingga penutisan kesimputan, 5, Menggunakan Kaidah keiimuan / istitah -7, aKademik dari bidang penelitian. Bertuyuan UNtUK MenuNnjuKKan bahwa Penetiti/ Penutisnya memiliki Kapabiti- tas pada bidang Kaylan yang dibahas daiam karya Wmiah, 6. Bersifat PeKoratif : Harus menggunakan istilah atau Kata yg MemIliki | makna, 3. Terdapat Konesi : Harus memiliki Kesinambungan antar bagian dan babnya. 9. Bersifat Objektir :Harus menunjukan Fokta-Fakta, tidak Momiliki Kecondongan. g. MeNgguNaKaN Kalimat EFCKLIF + Agar pombaca tidak dipusingkan. 180 mm x 257 am GD