You are on page 1of 13

MEMBANGUN RASA TAKUT TERHADAP PENONTON

DALAM PENYUTRADARAAN FILM FIKSI “HANTU


BANYU”

PROPOSAL

Program Studi Film dan Televisi

Eksa Ramadana Saputra


1810145432

PROGRAM STUDI FILM DAN TELEVISI


FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT
SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2021
1. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN

Seni adalah salah satu sarana hiburan bagi masyarakat. Baik itu seni musik,
seni rupa, seni tari maupun seni teater/ peran. Seiring dengan kemajuan
zaman, seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan
kemajuan-kemajuan lainnya, salah satunya kemajuan teknologi. Salah satu
bidang seni yang ada berkat kemajuan teknologi yaitu seni media.

Hal ini sesuai dengan pendapat Edy Sedyawati dkk (2009:3) bahwa, "Seni
media adalah seni yang bentuk sajian yang disampaikan kepada penontonnya
setelah mengalami tahapan perekaman dan pengemasan hasil akhir.
Tersimpan dalam silinder, piringan hitam, tape (dari reel hingga casette),
sampai ke compact disc (CD) dan seterusnya yang dapat kita jumpai kini".
Salah satu bentuk seni media disebut film.Film ada yang berupa film hiburan,
film serius, film dokumenter, film kartun/ animasi, film eksperimental,
maupun film pendek edukasi. Semua jenis film ini dimasukkan kedalam
kategori seni media rekam atau yang sering disebut seni media.

Film adalah sebuah karya seni serta media komunikasi yang memiliki banyak
parameter. Indikator untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan film
tidak hanya terletak pada hal yang terlihat di layar kaca/ layar lebar saja.
Berbagai indikator yang tidak terlihatpun turut serta menentukan berhasil dan
atau sukses tidaknya sebuah film.

Film juga merupakan disiplin seni yang sangat fleksibel karena dapat di isi
dengan berbagai cabang seni bahkan dapat menggabungkan berbagai cabang
seni yang pernah ada. Seni peran sudah pasti menjadi bagian dari film, selain
seni peran, film juga mencakup seni rupa dan seni musik dan bahkan untuk
beberapa genre, film juga mengadopsi seni bela diri. Seiring perkembangan
zaman, film juga ikut berkembang. Mulai dari film bisu, film bersuara,
sampai film dengan sentuhan efek dan ilustrasi musik yang disebut musik
film.
Kekuatan film terdapat pada hasil produksi sekelompok orang yang
berpengaruh terhadap hasil film, termasuk dari musik film yang juga berperan
besar dalam kesuksesan sebuah film. Film menjadi media yang mudah
diingat dan tidak membosankan dikarenakan audio dan visual bekerjasama
dengan baik dalam karya film.

Dengan kata lain, saat menikmati sajian film kita tidak hanya melihat, tetapi
juga mendengar. Hal itulah yang membuat film sangat menyenangkan untuk
dinikmati. Dibandingkan dengan media yang lain, film menjadi media yang
paling berpengaruh karena film merupakan bentuk perwujudan dari
pemikiran seseorang, baik itu pemikiran yang Real (nyata) maupun yang
Unreal (tidak nyata). Pemikiran-pemikiran tersebut bisa berasal dari
kehidupan pribadi atau kehidupan sosial masyarakat, dan bisa juga berasal
dari mimpi atau khayalan semata. kemudian disajikan ke penonton. Bukan
tidak mungkin para penonton film pernah berpikir atau berkhayal tentang hal
itu juga.
2. IDE PENCIPTAAN KARYA

Film horor. Sebuah genre perfilman yang bisa dibilang memiliki


banyak penggemar. Hal ini tentunya cukup mengherankan. Soalnya, film
horor merupakan sebuah genre yang menghibur penontonnya dengan cara
membangun rasa takut lewat adegannya.

Menurut Dr. Katherine Brownlowe (Psikiatri Universitas Ohio), sejumlah


orang justru merasa senang ketika mengalami sensasi ngeri saat menonton
film horor. Hal ini karena ketika nonton film horor, otak akan merasakan
sensasi fisik dan emosional dari rasa takut yang dibangun di filmnya.

Membangun rasa takut. Hal tersebutlah yang menjadi ciri khas sekaligus daya
tarik dari film horor. Orang awam mungkin hanya mengetahui segelintir cara
yang dilakukan oleh sineas film horor untuk membangkitkan rasa takut;
mulai dari formula jumpscare yang memberikan efek kejut hingga gore yang
menghadirkan kengerian lewat adegan sadis. Namun, kedua cara tersebut
hanyalah segelintir trik dari para sutradara untuk membangun rasa takut di
film horor.

Film fiksi “Hantu Banyu”, menceritakan 3 orang yang mencoba menelusuri


cerita hantu banyu di sebuah desa.

Menceritakan Erwin Seorang Content Creator dari Kalimantan yang


mengajak Rama dan Resty yang merupakan teman kerjanya untuk menelusuri
cerita Hantu Banyu yang beredar di desa Mugerejo, Demi kebutuhan Content
nya.

Sesampainya mereka di danau desa tersebut, mereka menetapkan untuk


camping di pinggir danau agar mudah membuat konten. Ketika Rama dan
Erwin mencari kayu bakar, tiba - tiba teman mereka Resty Menghilang secara
tiba - tiba. Rama Menyalahkan Erwin atas kehilangan si Resty

Kemudian Rama dan Erwin Mencari keberadaan Resty di sekitar danau


tersebut, Erwin merekam keadaan sekitar danau dan mengalami gangguan-
gangguan dari hantu banyu yang mengakibatkan kamera Erwin menjadi
rusak.

Pada Akhirnya mereka menemukan Resty yang terduduk diam dengan


tatapan kosong disekitar danau. Kemudian Mereka begegas untuk
meninggalkan tempat tersebut dan kembali kemobil yang terpakir di samping
warung Kopi Pangku Kemudian mereka lekas pergi dari lokasi tersebut dan
memperlihatkan Tanti yang sedang tersenyum.

Dengan cerita tentang Horror, Film fiksi “Hantu Banyu” akan dikemas
dengan menggunakan bahasa daerah dengan penggabungan genre horor dan
comedy. Beberapa adegan tertentu akan diisi dengan dialog yang mencekam
atau soundeffect yang menghidupkan alur cerita film tersebut.
3. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dibuatnya Film fiksi “Hantu Banyu yaitu :


1. Memberikan edukasi bahwa untuk membuat konten tidak perlu berlebihan
dengan mengorbankan diri dalam bahaya.
2. Memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana di Jurusan Film.

Manfaat dibuatnya film fiksi “Nasib Nyawa”, yaitu :


1. Memperkenalkan kepada khalayak bahwa ada Film lokal yang berpotensi.
2. Menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap filmmaker lokal.

4. OBJEK PENCIPTAAN

Seorang yang bernama Erwin Seorang Content Creator dari


Kalimantan yang mengajak Rama dan Resty yang merupakan teman
kerjanya untuk menelusuri cerita Hantu Banyu yang beredar di desa
Mugerejo, Demi kebutuhan Content nya.

Pada awal cerita di kisahkan Erwin adalah seorang Pemberani, dan


mempunyai rasa ingin tau yang tinggi sampainya mereka di danau desa
tersebut, mereka menetapkan untuk camping di pinggir danau agar mudah
membuat konten. Ketika Rama dan Erwin mencari kayu bakar, tiba - tiba
teman mereka Resty Menghilang secara tiba - tiba. Rama Menyalahkan
Erwin atas kehilangan si Resty.

5. TINJAUAN KARYA

Film perempuan tanah jahanan adalah salah satu Film horror Indonesia,
Film yang mengangkat tentang Maya (Tarao Basro) jatuh bangun hidup di
kota tanpa keluarga, ia hanya memiliki sahabat bernama Dini. Saat usaha
bersama mereka membutuhkan modal lebih, Maya yang mendapatkan
informasi bahwa dia mungkin memiliki harta warisan dari keluarganya
yang kaya di desa, membuatnya pergi mengunjungi kampung halaman
yang tak pernah dikenalnya itu. Sesampainya di kampung yang jauh
terpencil di tengah hutan, Maya dan Dini sampai di rumah besar yang
kosong. Situasi sekitar juga terlihat aneh, salah satunya banyak kuburan
anak-anak. Hingga pada suatu malam, Maya mendengar jeritan perempuan
yang hendak melahirkan. Maya menuju asal suara dan menyaksikan proses
kelahiran anak tersebut. Dari situlah, sedikit demi sedikit, misteri kampung
yang kini ditinggali Maya dan Dini mulai terungkap.

Gambar 1.1 Poster Film Perempuan Tanah Jahanam

Judul : Perempuan Tanah Jahanam

Sutradara : Joko Anwar

Tahun Rilis : 2019

Durasi : 1 jam 46 menit

Film Perempuan Tanah Jahanam dijadikan sebagai referensi untuk


mewujudkan karakter yang berkaitan dengan emosional Maya dan penonton
bisa merasakan efek psikologi yang dialami Maya sepanjang film. Dan juga
untuk menjadi refrensi untuk Sinematografi nya.

6. LANDASAN TEORI

Landasan teori ini memaparkan beberapa teori yang menjadi rujukan dalam
pembuatan film fiksi “Nasib Nyawa”. Teori tersebut antara lain sebagai berikut

1. Penyutradaraan
Penyutradaan adalah proses memproduksi suatu karya dengan
mengarahkan konsep sehingga dapat direalisasikan menjadi sebuah film.
Pada dasarnya divisi – divisi dalam sebuah produksi film masing – masing
memegang perannya sendiri sebagai sutradara dibidangnya.
Sutradara bertugas menjadi pemimpin dari keseluruhan kru atas
jalannya sebuah produksi film. Sutradara bertanggungjawab terhadap
pilihan – pilihan kreatif, mulai dari pemeran, sinematografi, suara dan aspek
lainnya. Sutradaranya juga bertanggungjawab memastikan bahwa produksi
berjalan sesuai agar menghasilkan karya kreatif dan utuh.

2. Film Fiksi

Film fiksi adalah film yang mengandung cerita fiktif atau buatan
yang terjadi di luar kejadian nyata. Menurut Himawan Pratista (2018 :
31) dalam buku Memahami Film Edisi 2 “film fiksi terikat oleh plot. Dari sisi
cerita, film fiksi sering menggunakan cerita rekaan di luar kejadian nyata,
serta memiliki konsep pengadeganan yang telah dirancang sejak awal.
Struktur cerita film juga terikat dengan hukum kausalitas. Cerita lazimnya
memiliki karakter protagonis dan antagonis, masalah dan konflik, penutupan,
serta pola pengembangan cerita yang jelas.”

Film fiksi dapat di produksi untuk sebuah program televisi dengan


format FTV (Film Televisi), maupun film layar lebar (Bioskop). Film
fiksi sangat memerlukan proses imajinatif dan kreatifitas dalam
memproduksi filmnya agar dapat menarik minat penonton.
3. Unsur Naratif

Naratif adalah suatu rangkaian peristiwa yang berhubungan satu


sama lain dan terikat oleh logika sebab – akibat (kausalitas) yang terjadi
dalam suatu ruang dan waktu. (Himawan Pratista, 2018 : 63)

Unsur naratif dalam film merupakan sebuah hal yang sangat


mendasar dalam proses pembuatan film. Sebab tanpa naratif film
akanberjalan tidak beraturan dan hanya menjadi potongan video tanpa alur
cerita.

7. KERANGKA KONSEP
1. Penyutradaraan

Sutradara adalah seseorang yang menentukan tujuan sebuah film.


Sutradara bertanggungjawab terhadap pilihan – pilihan kreatif, mulai dari
pemeran, sinematografi, suara dan aspek lainnya. Sutradaranya juga
bertanggungjawab memastikan bahwa produksi berjalan sesuai agar
menghasilkan karya kreatif dan utuh. Penyutradaraan film fiksi “Hantu
Banyu” menggunakan teknik Antisipasi terhadap Jumpscare.

Gejolak konflik dan emosi yang ditampilkan akan mengambil


sedikit contoh dari film Perempuan Tanah Jahanam. Dalam film tersebut
yang dimana adegan disaat teman nya maya di gantung terbalik sangat
mencekam dan sadis dalam adegan dan visualnya.

8. METODE PENCIPTAAN
1. DESAIN PRODUKSI

A. Judul Film : Hantu Banyu


B. Tema : Seorang Content Creator
C. Target Audience : 17 tahun keatas
D. Segmentasi Penonton : Remaja dan Dewasa
E. Premis : 3 orang yang mencoba menelusuri cerita hantu banyu di sebuah
desa.
F. Sinopsis : Menceritakan Erwin (26) Seorang Content Creator dari
Kalimantan yang mengajak Rama (25) dan Resty (25) yang merupakan teman
kerjanya untuk menelusuri cerita Hantu Banyu yang beredar di desa Mugerejo,
Demi kebutuhan Content nya.
Sesampainya mereka di danau desa tersebut, mereka menetapkan untuk
camping di pinggir danau agar mudah membuat konten. Ketika Rama (25) dan
Erwin (26) mencari kayu bakar, tiba - tiba teman mereka Resty (25)
Menghilang secara tiba - tiba. Rama (25) Menyalahkan Erwin (26) atas
kehilangan si Resty (25)
Kemudian Rama (25) dan Erwin (26) Mencari keberadaan Resty (25) di
sekitar danau tersebut, Erwin (26) merekam keadaan sekitar danau dan
mengalami gangguan-gangguan dari hantu banyu yang mengakibatkan kamera
Erwin (26) menjadi rusak.
Pada Akhirnya mereka menemukan Resty (25) yang terduduk diam dengan
tatapan kosong disekitar danau. Kemudian Mereka begegas untuk
meninggalkan tempat tersebut dan kembali kemobil yang terpakir di samping
warung Kopi Pangku Kemudian mereka lekas pergi dari lokasi tersebut dan
memperlihatkan Tanti (28) yang sedang tersenyum.

2. Tahapan Penciptaan
A. Pra Produksi
Dalam tahap pra produksi ini terdapat beberapa urutan, yaitu :
1) Ide Cerita

Ide cerita mengangkat tentang 3 orang pembuat konten yang


penasaran dengan keberadaan hantu banyu disebuah desa.
2) Tema

Seorang Content Creator

3) Premis

3 orang yang mencoba menelusuri cerita hantu banyu di sebuah desa.


4) Sinopsis

Menceritakan Erwin (26) Seorang Content Creator dari Kalimantan


yang mengajak Rama (25) dan Resty (25) yang merupakan teman
kerjanya untuk menelusuri cerita Hantu Banyu yang beredar di desa
Mugerejo, Demi kebutuhan Content nya.
Sesampainya mereka di danau desa tersebut, mereka menetapkan
untuk camping di pinggir danau agar mudah membuat konten. Ketika
Rama (25) dan Erwin (26) mencari kayu bakar, tiba - tiba teman
mereka Resty (25) Menghilang secara tiba - tiba. Rama (25)
Menyalahkan Erwin (26) atas kehilangan si Resty (25)
Kemudian Rama (25) dan Erwin (26) Mencari keberadaan Resty (25)
di sekitar danau tersebut, Erwin (26) merekam keadaan sekitar danau
dan mengalami gangguan-gangguan dari hantu banyu yang
mengakibatkan kamera Erwin (26) menjadi rusak.
Pada Akhirnya mereka menemukan Resty (25) yang terduduk diam
dengan tatapan kosong disekitar danau. Kemudian Mereka begegas
untuk meninggalkan tempat tersebut dan kembali kemobil yang
terpakir di samping warung Kopi Pangku Kemudian mereka lekas
pergi dari lokasi tersebut dan memperlihatkan Tanti (28) yang sedang
tersenyum.
5) Treatment

Treatment merupakan penjabaran dari sinopsis dalam bentuk


sequence kemudian dibagi dalam bentuk scene. Sedangkan scene
merupakan kesimpulan dari shot-shot. Treatment dibuat setelah
menyelesaikan sinopsis selesai dan alur cerita yang dibuat telah jelas.

6) Skenario
Skenario merupakan naskah/skrip yang berisi cerita, keterangan dan
dialog untuk membantu dalam proses pembuatan film.
B. Produksi

Pada tahap produksi akan dilakukan penciptaan karya dengan


merealisasikan ide karya yang termuat dalam proposal dengan
menggunakan metode yang telah terkonsep pada tahap pra produksi.

C. Pasca Produksi

Pada tahap pasca produksi dilakukan rangkaian editing dari gambar yang
diambil ketika produksi hingga film tersebut jadi. Setelah itu dilakukan
pemutaran/penayangan film yang dapat di tonton oleh khalayak.

Daftar Sumber Rujukan

Daftar Pustaka

Pratista, Himawan. 2018. Memahami Film Edisi 2. Sleman : Montase Press

Daftar Web

https://www.kincir.com/movie/cinema/bagaimana-film-horor-bangun-rasa-takut

https://www.kincir.com/movie/cinema/review-perempuan-tanah-jahanam-2019-
q9eoeJjJzr9e

https://id.bookmyshow.com/blog-hiburan/2019/10/14/review-film-perempuan-tanah-
jahanam-horor-gemblung/

You might also like