Professional Documents
Culture Documents
PROPOSAL
Seni adalah salah satu sarana hiburan bagi masyarakat. Baik itu seni musik,
seni rupa, seni tari maupun seni teater/ peran. Seiring dengan kemajuan
zaman, seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan
kemajuan-kemajuan lainnya, salah satunya kemajuan teknologi. Salah satu
bidang seni yang ada berkat kemajuan teknologi yaitu seni media.
Hal ini sesuai dengan pendapat Edy Sedyawati dkk (2009:3) bahwa, "Seni
media adalah seni yang bentuk sajian yang disampaikan kepada penontonnya
setelah mengalami tahapan perekaman dan pengemasan hasil akhir.
Tersimpan dalam silinder, piringan hitam, tape (dari reel hingga casette),
sampai ke compact disc (CD) dan seterusnya yang dapat kita jumpai kini".
Salah satu bentuk seni media disebut film.Film ada yang berupa film hiburan,
film serius, film dokumenter, film kartun/ animasi, film eksperimental,
maupun film pendek edukasi. Semua jenis film ini dimasukkan kedalam
kategori seni media rekam atau yang sering disebut seni media.
Film adalah sebuah karya seni serta media komunikasi yang memiliki banyak
parameter. Indikator untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan film
tidak hanya terletak pada hal yang terlihat di layar kaca/ layar lebar saja.
Berbagai indikator yang tidak terlihatpun turut serta menentukan berhasil dan
atau sukses tidaknya sebuah film.
Film juga merupakan disiplin seni yang sangat fleksibel karena dapat di isi
dengan berbagai cabang seni bahkan dapat menggabungkan berbagai cabang
seni yang pernah ada. Seni peran sudah pasti menjadi bagian dari film, selain
seni peran, film juga mencakup seni rupa dan seni musik dan bahkan untuk
beberapa genre, film juga mengadopsi seni bela diri. Seiring perkembangan
zaman, film juga ikut berkembang. Mulai dari film bisu, film bersuara,
sampai film dengan sentuhan efek dan ilustrasi musik yang disebut musik
film.
Kekuatan film terdapat pada hasil produksi sekelompok orang yang
berpengaruh terhadap hasil film, termasuk dari musik film yang juga berperan
besar dalam kesuksesan sebuah film. Film menjadi media yang mudah
diingat dan tidak membosankan dikarenakan audio dan visual bekerjasama
dengan baik dalam karya film.
Dengan kata lain, saat menikmati sajian film kita tidak hanya melihat, tetapi
juga mendengar. Hal itulah yang membuat film sangat menyenangkan untuk
dinikmati. Dibandingkan dengan media yang lain, film menjadi media yang
paling berpengaruh karena film merupakan bentuk perwujudan dari
pemikiran seseorang, baik itu pemikiran yang Real (nyata) maupun yang
Unreal (tidak nyata). Pemikiran-pemikiran tersebut bisa berasal dari
kehidupan pribadi atau kehidupan sosial masyarakat, dan bisa juga berasal
dari mimpi atau khayalan semata. kemudian disajikan ke penonton. Bukan
tidak mungkin para penonton film pernah berpikir atau berkhayal tentang hal
itu juga.
2. IDE PENCIPTAAN KARYA
Membangun rasa takut. Hal tersebutlah yang menjadi ciri khas sekaligus daya
tarik dari film horor. Orang awam mungkin hanya mengetahui segelintir cara
yang dilakukan oleh sineas film horor untuk membangkitkan rasa takut;
mulai dari formula jumpscare yang memberikan efek kejut hingga gore yang
menghadirkan kengerian lewat adegan sadis. Namun, kedua cara tersebut
hanyalah segelintir trik dari para sutradara untuk membangun rasa takut di
film horor.
Dengan cerita tentang Horror, Film fiksi “Hantu Banyu” akan dikemas
dengan menggunakan bahasa daerah dengan penggabungan genre horor dan
comedy. Beberapa adegan tertentu akan diisi dengan dialog yang mencekam
atau soundeffect yang menghidupkan alur cerita film tersebut.
3. TUJUAN DAN MANFAAT
4. OBJEK PENCIPTAAN
5. TINJAUAN KARYA
Film perempuan tanah jahanan adalah salah satu Film horror Indonesia,
Film yang mengangkat tentang Maya (Tarao Basro) jatuh bangun hidup di
kota tanpa keluarga, ia hanya memiliki sahabat bernama Dini. Saat usaha
bersama mereka membutuhkan modal lebih, Maya yang mendapatkan
informasi bahwa dia mungkin memiliki harta warisan dari keluarganya
yang kaya di desa, membuatnya pergi mengunjungi kampung halaman
yang tak pernah dikenalnya itu. Sesampainya di kampung yang jauh
terpencil di tengah hutan, Maya dan Dini sampai di rumah besar yang
kosong. Situasi sekitar juga terlihat aneh, salah satunya banyak kuburan
anak-anak. Hingga pada suatu malam, Maya mendengar jeritan perempuan
yang hendak melahirkan. Maya menuju asal suara dan menyaksikan proses
kelahiran anak tersebut. Dari situlah, sedikit demi sedikit, misteri kampung
yang kini ditinggali Maya dan Dini mulai terungkap.
6. LANDASAN TEORI
Landasan teori ini memaparkan beberapa teori yang menjadi rujukan dalam
pembuatan film fiksi “Nasib Nyawa”. Teori tersebut antara lain sebagai berikut
1. Penyutradaraan
Penyutradaan adalah proses memproduksi suatu karya dengan
mengarahkan konsep sehingga dapat direalisasikan menjadi sebuah film.
Pada dasarnya divisi – divisi dalam sebuah produksi film masing – masing
memegang perannya sendiri sebagai sutradara dibidangnya.
Sutradara bertugas menjadi pemimpin dari keseluruhan kru atas
jalannya sebuah produksi film. Sutradara bertanggungjawab terhadap
pilihan – pilihan kreatif, mulai dari pemeran, sinematografi, suara dan aspek
lainnya. Sutradaranya juga bertanggungjawab memastikan bahwa produksi
berjalan sesuai agar menghasilkan karya kreatif dan utuh.
2. Film Fiksi
Film fiksi adalah film yang mengandung cerita fiktif atau buatan
yang terjadi di luar kejadian nyata. Menurut Himawan Pratista (2018 :
31) dalam buku Memahami Film Edisi 2 “film fiksi terikat oleh plot. Dari sisi
cerita, film fiksi sering menggunakan cerita rekaan di luar kejadian nyata,
serta memiliki konsep pengadeganan yang telah dirancang sejak awal.
Struktur cerita film juga terikat dengan hukum kausalitas. Cerita lazimnya
memiliki karakter protagonis dan antagonis, masalah dan konflik, penutupan,
serta pola pengembangan cerita yang jelas.”
7. KERANGKA KONSEP
1. Penyutradaraan
8. METODE PENCIPTAAN
1. DESAIN PRODUKSI
2. Tahapan Penciptaan
A. Pra Produksi
Dalam tahap pra produksi ini terdapat beberapa urutan, yaitu :
1) Ide Cerita
3) Premis
6) Skenario
Skenario merupakan naskah/skrip yang berisi cerita, keterangan dan
dialog untuk membantu dalam proses pembuatan film.
B. Produksi
C. Pasca Produksi
Pada tahap pasca produksi dilakukan rangkaian editing dari gambar yang
diambil ketika produksi hingga film tersebut jadi. Setelah itu dilakukan
pemutaran/penayangan film yang dapat di tonton oleh khalayak.
Daftar Pustaka
Daftar Web
https://www.kincir.com/movie/cinema/bagaimana-film-horor-bangun-rasa-takut
https://www.kincir.com/movie/cinema/review-perempuan-tanah-jahanam-2019-
q9eoeJjJzr9e
https://id.bookmyshow.com/blog-hiburan/2019/10/14/review-film-perempuan-tanah-
jahanam-horor-gemblung/