You are on page 1of 40

KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

[K3] MIGAS

Quality for professional  www.akualita.com 1


4

HIGIENE PERUSAHAAN –
KESEHATAN KERJA

2
Quality for professional  www.akualita.com
Pengantar

• Kesehatan kerja merupakan hal penting bagi


tenaga kerja dan perusahaan
• Lingkungan kerja sangat berpengaruh
terhadap kesehatan kerja
• Identifikasi, Penilaian, dan Pengendalian
dilakukan agar tenaga kerja bebas dari
penyakit akibat kerja

3
Quality for professional  www.akualita.com
Higiene Industri

Spesialisasi ilmu higiene serta prakteknya dengan


mengadakan penilaian faktor-faktor penyebab
penyakit secara kualitatif dan kuantitatif dalam
lingkungan kerja melalui pengukuran yang
hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan
korektif.

4
Quality for professional  www.akualita.com 4
Tujuan Higiene Industri
Upaya pencegahan dilakukan agar pekerja dan
masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari
bahaya akibat kerja, serta dimungkinkan
mengecap derajad kesehatan setinggi-tingginya

5
Quality for professional  www.akualita.com 5
Kesehatan Kerja

Spesialisasi ilmu kesehatan /kedokteran beserta


prakteknya yang bertujuan agar pekerja
/masyarakat pekerja memperoleh derajad
kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik,
mental maupun sosial dengan usaha preventif dan
kuratif terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang
diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan
kerja serta penyakit umum.

6
Quality for professional  www.akualita.com 6
Sasaran

Kesehatan Kerja Higiene Perusahaan


Sasaran: Manusia Lingkungan Kerja
Sifat : Medis Teknis

Tujuan Hiperkes :
Menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif

7
Quality for professional  www.akualita.com 7
8
Quality for professional  www.akualita.com
4.1

KONSEPSI HIPERKES

9 9
 www.akualita.com
Quality for professional Quality for professional  www.akualita.com
Konsepsi Hiperkes

Pengenalan Lingkungan Kerja

Penilaian Lingkungan Kerja

Pengendalian Lingkungan Kerja

10
Quality for professional  www.akualita.com 10
Pengenalan Lingkungan

• Mengenali dan memahami tahap-tahap kegiatan


proses pelaksanaan pekerjaan atau proses
produksi (bahan baku, aktivitas proses kegiatan
atau proses kerja, flow diagram dan kondisi
operasi).

Tujuan : mengetahui secara kualitatif dari


tahapan/rangkaian kegiatan yang secara
potensial dapat membahayakan.
11
Quality for professional  www.akualita.com 11
Penilaian Lingkungan
• Faktor bahaya dikenali secara kualitatif dan
kuantitatif (pengukuran, pengambilan sampel,
dan analisis laboratorium).

Tujuan : mengetahui tingkat bahaya


atau kadar faktor bahaya .

Hasil dibandingkan dengan Nilai Ambang


Batas (NAB)
12
Quality for professional  www.akualita.com 12
Tujuan Penilaian Lingkungan
1. Engineering Surveillance: pengetesan
peralatan atau mesin pengontrol untuk
penanggulangan dan pencegahan bahaya.

2. Epidemiologi dan penilaian kesehatan


diarahkan pada pengaruh pemaparan
tenaga kerja terhadap faktor bahaya
tertentu.

13
Quality for professional  www.akualita.com 13
Pengendalian Lingkungan

Pengendalian lingkungan dilakukan dengan


pemasangan atau penerapan alat-alat
tertentu sehingga tingkat bahaya dapat
dikendalikan sampai mencapai batas agar
tenaga kerja masih dapat mentoleransi tanpa
terjadinya kelainan.

14
Quality for professional  www.akualita.com 14
Hirarki Pengendalian

15
Quality for professional  www.akualita.com
16
Quality for professional  www.akualita.com
4.2

PENYAKIT AKIBAT KERJA

17 17
 www.akualita.com
Quality for professional Quality for professional  www.akualita.com
Penyakit Akibat Kerja
• Suatu penyakit yang diderita oleh pekerja
yang diakibatkan karena proses pekerjaan
atau lingkungan kerjanya
• Faktor : Fisik, Kimia, Biologi
Fisiologi, Psikologi

18
Quality for professional  www.akualita.com
Faktor PAK
• FISIKA :
Kebisingan, Radiasi, Vibrasi, Pencahayaan,
Suhu, Tekanan, Kelembaban, Iklim Kerja
• KIMIA :
Bahan-bahan kimia : Gas, Cair, Padat, Fume,
Aerosol
• BIOLOGI :
Virus, Jamur, Bakteri, Serangga, Flora,
Fauna
19
Quality for professional  www.akualita.com
Faktor PAK

• Faktor Fisiologi
Kesesuaian antara manusia dengan
pekerjaan (termasuk ergonomi)

• Faktor Psikologi
Meliputi aspek psikososial, suasana kerja
Hubungan antara pimpinan-bawahan atau
sesama teman kerja

20
Quality for professional  www.akualita.com
4.3

FAKTOR KIMIA

21 21
 www.akualita.com
Quality for professional Quality for professional  www.akualita.com
Bahan-bahan Berbahaya dan Beracun
• Bahan-bahan berbahaya (Hazardous materials)
dan Bahan Kimia Berbahaya (Hazardous
Substance) dapat berupa padatan, cair maupun
gas yang mempunyai karakteristik :
 Mudah meledak (explosive) : TNT, Dinamit
 Mudah menyala (flammable) : Uap dan gas HC
 Reaktif (reactive) : Kalsium hipoklorit (kaporit)
 Beracun (toxic) : H2S, CO, SO2
 Korosif (corrosive), termasuk iritan : asam, basa, NH3
 Infeksius (infectious) : virus, bakteri patogen
 Radioaktif (radioactive) : uranium
22
Quality for professional  www.akualita.com
Pengelolaan Bahan-bahan Berbahaya dan Beracun
PP 74 Tahun 2001 – Klasifikasi B3
a. mudah meledak (explosive);
b. pengoksidasi (oxidizing);
c. sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
d. sangat mudah menyala (highly flammable);
e. mudah menyala (flammable);
f. amat sangat beracun (extremely toxic);
g. sangat beracun (highly toxic);
h. beracun (moderately toxic);
i. berbahaya (harmful);
j. korosif (corrosive);
k. bersifat iritasi (irritant);
l. berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
m. karsinogenik (carcinogenic);
n. teratogenik (teratogenic);
o. mutagenik (mutagenic) 23
Quality for professional  www.akualita.com
Tipe Bahan-bahan beracun
• Chemical toxicant
• Bahan-bahan kimia beracun
• Biological toxicant
• Makhluk hidup
• Bacterial toxicant
• Bakteri
• Botanical toxicant
• Tumbuh-tumbuhan

24
Quality for professional  www.akualita.com
www.akualita.com 24
TOKSIKOLOGI

• Toksikologi : ilmu tentang racun


• Toksik : racun

• Toksikologi industri : mempelajari bahan


beracun yang ada di industri / di tempat kerja,
mengetahui usaha pencegahan, sehingga
tenaga kerja bekerja dengan sehat dan
selamat

25
Quality for professional  www.akualita.com 25
Tipe keracunan

• Akut :
• waktu singkat,
• dosis tinggi
• efek langsung terasa
• Kronis :
• waktu kontak lama,
• dosis rendah
• efek terasa pada waktu yang lama

26
Quality for professional  www.akualita.com 26
Tingkat racun

Tingkatan racun (toxic) bahan padat ditentukan


oleh LD50 (Lethal Dose 50) - dosis lethal
(mematikan) sebanyak 50 % hewan percobaan.

Tingkat LD50(mg/kg bb)


 Amat sangat beracun <=1
 Sangat beracun 1-50
 Beracun 51-500
 Agak beracun 501-5.000
 Praktis Tak beracun 5.001-15.000
 Relatif Tak berbahaya >15.000
27
Quality for professional  www.akualita.com
LD50 bahan kimia beracun
SENYAWA LD 50 (mg/kg bb) Kategori
• Gliserol  25.200
• Ethanol  10.300
• Ethilen glikol  8.500
• Asam akrilat  2.600 (agak beracun)
• Hidroquinon  320 (beracun)
• Akrilamida  170 (beracun)
• Akrilonitril  93 (beracun)
• Nikotin  1 (amat sangat beracun)
• Dioxin  0,001 (amat sangat beracun)
• Botulinus toxin  0,00001 (amat sangat beracun)

28
Quality for professional  www.akualita.com
Klasifikasi Toksisitas berdasar NAB

Toksisitas NAB (ppm) NAB NAB


(mg/m³) (jppkk)
Rendah > 500 > 0, 5 5

Sedang 101 - 500 0,1 – 0,5 20

Tinggi < 100 < 0,1 50

29
Quality for professional  www.akualita.com 29
Masuknya bahan ke dalam tubuh
• Bahan masuk ke tubuh melalui :
 Pernafasan (inhalation)
 Mulut (oral) – gastro intestinal
 Penyerapan kulit (skin absorption), mata

• Bahan masuk ke tubuh paling banyak melalui


pernafasan,
• Bahan bersifat iritant pada saluran pernafasan
maupun mata.
• Bahan menyebabkan blocking oksigen

30
Quality for professional  www.akualita.com
Mekanisme keracunan
Senyawa kimia sampai ke target
organ melalui mekanisme :
 Absorpsi melaui saluran Lungs

Gatro-intestinal, paru-paru,
GI tract
kulit
 Distribusi ke dalam tubuh

Blood
Arterial Blood
Muscle
 Biotransformasi
 Ekskresi (keluar) Bone

Venous
Gonads
 Atau tetap di tubuh
[Efek racun] Other

31
Quality for professional  www.akualita.com
Jumlah atau dosis masuk ke tubuh

• Jumlah atau dosis masuk ke tubuh


mempengaruhi derajad keracunan
• Hubungan dosis-respons menjelaskan tentang
pengaruh dosis terhadap fisiologi tubuh manusia
• Efek yang terjadi berupa :
 NOEL: No Observable Effect Limit
(Batas dosis tanpa efek teramati)
 ED : Effective Dosage (Dosis Efektif)
 TD : Toxic Dosage (Dosis Toksik)
 LD : Lethal Dosage (Dosis Mematikan)

32
Quality for professional  www.akualita.com
4.4

NILAI AMBANG BATAS

33 33
 www.akualita.com
Quality for professional Quality for professional  www.akualita.com
Nilai Ambang Batas (NAB)
• TLV, TWA, PEL
 Threshold Limit Value [TLV]
 Time Weighted Average [TWA]
 Permissible Exposure Limit [PEL]
• Standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai pedoman
pengendalian agar tenaga kerja masih dapat
menghadapinya tanpa mengakibatkan penyakit atau
gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk
waktu tidak lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu
• Bekerja tanpa APD pada lingkungan dengan kadar di
bawah NAB
34
Quality for professional  www.akualita.com
NAB singkat dan NAB tertinggi
• Nilai Ambang Batas paparan singkat yang
diperkenankan (psd) – STEL
kadar zat kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh
dilampaui, agar tenaga kerja yang terpapar pada periode
singkat yaitu tidak lebih dari 15 menit, masih dapat
menerimanya tanpa mengakibatkan iritasi, kerusakan
jaringan tubuh, maupun terbius

• Nilai Ambang Batas kadar tertinggi yang


diperkenankan (ktd) - Ceiling
kadar zat kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh
dilampaui meskipun dalam waktu sekejap
35
Quality for professional  www.akualita.com
IDLH
Immediately Dangerous to Life and Health

Ceiling, ktd

STEL, psd

TLV-TWA, NAB

36
Quality for professional  www.akualita.com
Kegunaan Nilai Ambang Batas

• Pedoman Standar paparan untuk bekerja dengan


selamat
• Pedoman perencanaan proses produksi dan
perencanaan teknologi pengendalian
• Mengetahui daya racun dan tingkat potensi bahaya
bahan-bahan
• Substitusi bahan yang kurang berbahaya
• Membantu menentukan gangguan kesehatan, timbulnya
penyakit, hambatan efisiensi kerja

37
Quality for professional  www.akualita.com
Peraturan NAB

• Permenakertrans No 13 Tahun 2011 tentang


Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor
Kimia di Tempat Kerja

38
Quality for professional  www.akualita.com
Contoh NAB di udara tempat kerja
Senyawa Kimia ppm (bds)
Klorin (Cl2) 0,5
Sulfur dioksida (SO2) 2
Asam Klorida (HCl) 5 [ktd/STEL]
Hidrogen Sulfida (H2S) 1; 10 (ACGIH)
Amonia (NH3) 25
Karbon Monoksida (CO) 25
Toluene 50
Gasoline 300
Karbon dioksida (CO2) 5.000

ppm : part per million, bds : bagian dalam sejuta


39
Quality for professional  www.akualita.com
Nilai IDLH beberapa bahan kimia
Senyawa Kimia ppm (bds)

Klorin (Cl2) 10 ppm

Asam Klorida 50 ppm

Hidrogen Sulfida (H2S) 100 ppm

Karbon Monoksida (CO) 1.200 ppm

Amonia (NH3) 300 ppm

Toluene 500 ppm

Octane 1.000 ppm [LEL]

Karbon dioksida (CO2) 40.000 ppm

40
Quality for professional  www.akualita.com

You might also like