You are on page 1of 12

ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN PADA JALAN TOL MEDAN –

KUALANAMU – TEBING TINGGI SEKSI 7A : SEI RAMPAH – SEI BAMBAN (STA


81 + 000) BESERTA METODE PEMADATANNYA

Oleh:
Nofal Nugerah Selamat Waruwu
Universitas Darma Agung, Medan
E-mail:
nofalnugerahselamatwaruwu@gmail.com

ABSTRACT
The hoarding stage is a stage that is never separated from the construction process. As a
result of this accumulation, the pore water in the soil will flow and cause the volume of the
soil to shrink or decrease the pore cavities slowly in perfectly saturated soils with very small
permeability due to the loading on it, this term is often referred to as consolidation. found in
the construction of construction on soft soil is the problem of settlement and low bearing
capacity. Giving the embankment load on soft soil will result in the flow of water and air
from the soil pores, resulting in a shrinking of the soil volume, which is called subsidence. In
this study, tests were carried out to determine the physical properties (index properties) of
the soil originating from the construction of the Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Toll Road
Section 7a: Sei Rampah-Sei Bamban (Sta 81 + 000). From the results of the subgrade
investigation tests that have been carried out, it can be seen that there is clay with a small
permeability value. This can cause the consolidation process to take a long time with a large
enough settlement. To prevent damage or failure of road construction on the embankment
soil, it is necessary to carry out a stability analysis of the settlement so that the desired
embankment height will not decrease again after construction is completed and stability
stockpile can be achieved. Based on the calculations made for the design of the road
embankment on soft soil, it can be concluded that the magnitude of the decrease in Sample I
for 50 cm embankment = 0.2391 cm, for 500 cm = 2.3919 cm, Sample II for 50 cm
embankment soil = 0.2859 cm, for 500 cm = 2.8598 cm. The magnitude of the decline
depends on the consolidation parameters. The result of Sc in sample I is smaller than the
result of Sc in sample II, this is because the pore number in sample II is larger.
Keywords : Analysis Of Embankment Stability, Subgrade Subsidence

ABSTRAK
Tahap penimbunan merupakan tahapan yang tidak pernah lepas dari proses konstruksi.
Akibat penimbunan ini maka air pori dalam tanah akan mengalir dan mengakibatkan volume
dari tanah tersebut mengecil atau berkurangnya rongga pori secara perlahan-lahan pada tanah
jenuh sempurna dengan permeabilitas yang sangat kecil yang disebabkan adanya
pembebanan diatasnya, istilah ini sering disebut dengan konsolidasi.Masalah yang sering
dijumpai pada pembangunan konstruksi diatas tanah lunak adalah masalah penurunan dan
daya dukung yang rendah. Pemberian beban timbunan diatas tanah lunak akan
mengakibatkan terjadinya pengaliran air dan udara dari pori-pori tanah sehingga
mengakibatkan menyusutnya volume tanah yang disebut dengan penurunan. Pada penelitian
ini dilakukan pengujian untuk mengetahui sifat – sifat fisik (index properties) dari tanah yang
berasal dari Pembangunan jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi 7a: Sei
Rampah-Sei Bamban (Sta 81 + 000). Dari hasil uji penyelidikan tanah dasar yang telah

JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL, Vol. 10, No. 1 (2021) Februari : 131 - 142 131
dilakukan terlihat bahwa terdapat tanah lempung dengan nilai permeabilitas yang kecil. Hal
ini dapat menyebabkan proses konsolidasi membutuhkan waktu yang lama dengan penurunan
yang cukup besar.Untuk mencegah terjadinya kerusakan ataupun kegagalan konstruksi badan
jalan pada tanah timbunan maka perlu dilakukan analisis stabilitas terhadap setlement
sehingga tinggi timbunan yang dikehendaki tidak akan mengalami penurunan lagi setelah
konstruksi selesai dan kestabilan timbunan dapat tercapai. Berdasarkan perhitungan yang
dilakukan untuk desain timbunan badan jalan diatas tanah lunak dapat disimpulkan besarnya
penurunan pada Sampel I untuk tanah timbunan 50 cm = 0,2391 cm, untuk 500 cm = 2,3919
cm, Sampel II untuk tanah timbunan 50 cm = 0,2859 cm, untuk 500 cm = 2,8598 cm.
Besarnya penurunan bergantung pada parameter konsolidasi. Hasil Sc pada sampel I lebih
kecil dari pada hasil Sc pada sampel II, hal ini dikarenakan angka pori pada sampel II lebih
besar.
Kata Kunci : Analisis Stabilitas Tanah Timbunan, Penurunan Tanah Dasar

1. PENDAHULUAN sehingga terjadi deformasi.Deformasi


Tanah merupakan lapisan paling atas sedemikian disebut deformasi plastis,
bumi. Tanah berperan penting dalam suatu karena bilamana beban ditiadakan, tanah
proyek sebagai dasar perletakan struktur, akan kembali berbentuk semula.
maka harus memiliki daya dukung yang Jika konstruksi terletak di atas
baik. Di indonesia terdapat berbagai deposit lempung yang kompresibel, maka
macam tanah yang mempunyai proses penurunan beban diakibatkan oleh
karakteristik yang berbeda-beda. Dalam terkompresinya lapisan tanah dibawah
pembangunan infrastruktur baik gedung struktur akan semakin lama. Penurunan
maupun jalan raya sering menghadapi primer dan penurunan sekunder
kendala berkaitan dengan tanah yang (konsolidasi) yang terjadi sangat besar dan
bermasalah. Pembangunan konstruksi membutuhkan waktu yang lama. Keadaan
diatas tanah lunak akan menghadapi tanah dasar yang demikian bila tidak
beberapa masalah geoteknik, salahsatunya ditangani dengan baik akan mempengaruhi
adalah ketidakstabilan timbunan dan kondisi badan jalan.Pelaksanaan
terjadinya penurunan (settlement) tanah pembangunan jalan dengan melakukan
yang apabila mengalami pembebanan penimbunan diatas tanah lunak mengalami
diatasnya maka tekanan air pori akan naik permasalahan geoteknik yang antara lain :
dan keluar yang menyebabkan 1. Kuat geser tanah lunak yang
berkurangnya volume tanah. sangat rendah, sehingga
Istilah settlement pada tanah stabilitas timbunan hanya dapat
digunakan untuk menunjukkan gerakan dicapai dengan tinggi
titik tertentu dari suatu bangunan jalan maksimum timbunan tertentu.
ataupun jembatan terhadap titik referensi 2. Propertis tanah lunak yang
yang tatap. Jika beban yang bekerja pada sangat kompresibel, sehingga
tanah kecil, maka deformasi yang terjadi timbunan di atas tanah akan
tanpa pergeseran pada titik-titik sentuh mengalami penurunan yang
antara butir-butir tanah. Deformasi yang sangat besar dan berlangsung
terjadi memperlihatkan gejala yang elastis, lama.
sehingga bila beban ditiadakan, tanah akan Pada pekerjaan timbunan tanah
kembali berbentuk semula. Umumnya terdapat metode – metode yang harus di
beban-beban yang bekerja mengakibatkan perhatikan agar kualitas timbunan dan
pergeseran titik-titik sentuh antara butir- kepadatan tanah dapat memenuhi syarat
butir tanah, yang mengakibatkan yang telah ditentukan, pekerjaan timbunan
perubahan susunan butir-butir tanah juga ditentukan oleh kualitas tanah

132 ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN PADA JALAN TOL MEDAN – KUALANAMU –
TEBING TINGGI SEKSI 7A : SEI RAMPAH – SEI BAMBAN (STA 81 + 000) BESERTA METODE
PEMADATANNYA
Nofal Nugerah Selamat Waruwu
timbunannya. Kualitas tanah timbunan Tabel 2.1. Ukuran Butir Dari Berbagai
ditentukakn oleh jenis tanah (quarry) yang Jenis Material
digunakan dan teknik pemadatan timbunan N MATERIAL UKUR
tanah setelah dihampar. Pekerjaan tanah o AN
timbunan juga dipengaruhi oleh faktor BUTIR
cuaca, saat musim kemarau teknik (mm)
pemadatan tanah akan berbeda dengan 1 Kerikil (Gravels) 4.75 –
teknik pemadatan pada saat musim hujan, 75
oleh karena itu, banyak aspek yang harus 2 Pasir (Sand) 0.075 –
dipertimbngkan diatas maka perlu adanya  Kasar 4.75
kajian mengenai “Analisis stabilitas tanah (Coarse) 2.000 –
timbunan dan Metode Pelaksanaan  Sedang 4.75
Pemadatan Tanah Timbunanny” pada (Median) 1.425 –
pembangunan jalan Tol (Medan –  Halus 2.00
Kualanamu – Tebing Tinggi Seksi 7A Sei (Fine) 0.075 –
Rampah – Sei Bamban Sta 81 + 000). 1.425
Jalan Tol (di indonesia disebut juga 3 Lanau (Silts) 0.005 –
sebagai jalan bebas hambatan) adalah 0.075
suatu jalan yang dikhususkan untuk 4 Lempung (Clays) 0.001 –
kendaraan bersumbu dua atau lebih (mobil, 0.005
bus, truk) dan bertujuan untuk 5 Kolaid (Colloids) <0.001
mempersingkat jarak dan waktu tempuh
dari suatu tempat ke tempat lain. Untuk Sumber : Mekanika Tanah,
menggunakan fasilitas ini, para pengguna Braja M. Das (Erlangga, 1993)
jalan tol harus membayar sesuai tarif yang
berlaku. Penetapan terif didasarkan pada Suatu contoh memiliki ruang pori
golongan kendaraan. Bangunan atau (voids) dimana ruang pori ini tidak berisi
tempat fasilitas tol dikumpulkan disebut tanah akan tetapi berisi udara dan uap
sebagai gerbang tol. Pembangunan jalan air. Tanah (Soils) secara teknis
Tol Sei Rampah – Sei Bamban Sta 81 + mempunyai sifat – sifat phisis dan teknis
000 sangat lah bermanfaat bagi masyarakat ( Index – Engineering Properties ) yang
atau penggunanya. Maka untuk itu saya dapat digunakan dalam pekerjaan -
akan mengadakan penelitian tentang pekerjana teknik sipil, baik dalam
Stabilitas Tanah Timbuan dan Beserta perencanaan maupun dalam pelaksanaan
Metode Pemadatan tanah timbunan untuk konstruksi dilapangan.Dalam Mekanika
lebih mengetahui secarah luas tentang Tanah, bahan baku ( Material Type )
tanah yang layak digunakan untuk seperti kerikil (Gravels), pasir (Silts),
membangun konstruksi diatasnya. lempung (Clays) disebut tanah (Soil).
Pengetahuan tentang tanah ini sangat
2. TINJAUAN PUSTAKA penting dalam pekerjaan – pekerjaan
2.1. Tanah dan Agregat teknik sipil seperti penentuan pondasi
Tanah dan Agregat merupakan campuran suatu bangunan (Foundatioan of
sebagian atau seluruh jenis berangkal strukture) dan pondasi jalan (Road
(boulders), kerakal (cobbles), kerikil foundatioan) dan bahan timbunan (Fill
(gravels), pasir (sands), lanau (silts) dan Compaction Matarial). Jadi dalam
lempung (clays) serta kolaid (colloids). perencanaan, sangat perlu diketahui
Menurut ASTM, pembagian atau tentang data – data dan tentang sifat –
pendistribusian ukuran butir adalah sifat phisis (Index Properties) dan sifat –
sebagai berikut : sifat teknik (Engineering Properties)
suatu sampel tanah dimana bangunan

JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL, Vol. 10, No. 1 (2021) Februari : 131 - 142 133
atau konstruksi didirikan, seperti diukur dengan berpedoman pada titik
bangunan gedung, gedung bertingkat, referensi ketinggian pada tempat tertentu.
jembatan, tembaok penahan tanah dan
lain – lain. 2.2. Permasalahan Tanah lunak
Problema yang paling sulit diatasi Masalah yang sering dijumpai
dalam mekanika tanah adalah persoalan pada pembangunan konstruksi daiatas
tanah lunak (soft – loose soils) namun hal tanah lunak adalah masalah penurunan
tersebut dapat diatasi dengan pengetahuan dan daya dukung yanag rendah.
yang mendalam tentang masalah tanah Pemberian beban diatas tanah lunak akan
lunak tersebut. Karena permasalahan mengakibatkan pengaliran air dan udara
tentang tanah adalah permasalahan dalam pori- pori tanah sehingga
tenatang complex, jadi dalam uarain mengakibatkan menyusutnya volume
berikut akan dicoba menguraikan sidikit tanah.
tentang permasalahan dan aplikasinya. Proses konsolidasi pada tanah lunak
Namun sebelumnya ada baiknya membutuhkan waktu yang lama
diperhatikan atau dipelajari tentang tergantung ketebalan tanah lunak, dimana
klasifikasi tanah (Soil – Aggregate semakin tebal lapisan tanah lunak maka
Classification) yang umum digunakan, semakain lama proses konsolidasi terjadi.
seperti uraian aplikasi pengetahuan tentang Dalam pembanguan konstruksi, waktu
tanah sering berhubungan dengan yang diperlukan terbatas, sihingga untuk
perencanaan pondasi, tembok penahan mempercepat proses konsolidasi
tanah, stabilitas lereng, penimbunan dan diperlukan suatu perlakuan.
pemadatan dan perkerasan jalan raya Sebagian besar deposit tanah yanag ada
terutama untuk pondasi yang sering diindonesia merupakan tanah lunak.
menggunakan tanah dan agregat (Soil Tanah jenis ini umunya dapat di temui
Material Mixture) dengan komposisi diwilayah sumatera, kalimantan dan irian
krikil/batu pecah, pasir, lanau, dan sedikit jaya. Ketebalan tanah lunak pada ketiga
lempung. wilayah ini dapat mencapai 30 m.
Tanah dalam pandangan teknik
2.1.2. Konsolidasi Tanah sipil adalah himpunan mineral, bahan
Bila lapisan tanah jenuh organik dan endapan – endapan yang
berpermeabilitas rendah dibebani, maka relati lepas (loose) yang terletak diatas
tekanan air pori di dalam tanah tersebut batu dasar. Tanah merupakan material
segera bertambah. Perbedaan tekanan air yang terdiri dari agregat (butiran) padat
pori pada lapisan tanah, berakibat air yang tersementasi satu sama lain dari
mengalir ke lapisan tanah dengan tekanan bahan – bahan organik yang telah
air pori yang lebih rendah, yang diikutip melapuk disertai dengan zat cair dan gas
penurunan tanahnya. Karena permeabilitas yang mengisi ruang kosong diantara
tanah yang rendah, proses ini partikel padat.
membutuhkan waktu. Konsolidasi adalah Tanah menduduki peran yang sangat
proses berkurangnya volume atau penting dalam sebuh konstruksi
berkurangnya rongga pori dari tanah jenuh bangunan. Fungsi utama dari tanah
berpermeabilitas rendah akibat adalah sebagai pendukung pondasi
pembebanan. dimana prosesnya dengan kondisi tanah harus stabil,
dipengaruhi oleh kecepatan terperasnya air sehingga apabila ada sifat tanah yang
pori keluar dari rongga tanah. Proses kuarang mampu mendukung bangunan
konsolidasi dapat diamati dengan harus diperbaiki terlebih dahuli harus
pemasangan piezometer, untuk mencatat mencapai daya dukung tanah yang
perubahan tekanan air pori dengan diperlikan. Salah satu jenis tanah yang
waktunya. Besamya penurunan dapat mempunyai daya dukung rendah adalah

134 ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN PADA JALAN TOL MEDAN – KUALANAMU –
TEBING TINGGI SEKSI 7A : SEI RAMPAH – SEI BAMBAN (STA 81 + 000) BESERTA METODE
PEMADATANNYA
Nofal Nugerah Selamat Waruwu
jenis tanah lunak . tanah lunak dan air sangat berpengaruh terhadap
mengandung material- material lempung perilaku fisis dan mekanis tanah.
dan mengandung kadar air yang tinggi. Tanah lunak dapat didefenisikan
Tanah lunak merupakan tanah yang sebagai tanah yang mempunyai besar
berkrakteristik buruk. hal ini karena ukuran butir sangat halus atau lolos
tanah lunak memiliki tingkat ayakan nomor 200. Sifata tanah dasar
kompresibilitas tinggi. Salah stau faktor lunak adalah gaya gesernya yang kecil,
yang menyababkan tingginya tingkat daya dukung rendah, penurunan besar,
kompresibelitas pada tanah lunak adalah kemampatan yang besar dan koefisien
karena jenis tanah ini memiliki daya permeabilitasnya kecil. Bilamana
dukung yang sangat rendah dengan pembebanan konstruksi melampaui daya
penurunan yang sangat besar selama dan dukung kritis maka akan terjadi
setelah konstruksi dibangun. Kekuatan kerusakan tanah, khususnya tanah
dan keawetan konstruksi perkerasan pondasi. Salah satunya cara yanag
jalan sangat di tentuka oleh sifat-sifat terbaik adalah menggati tanah dasar
daya dukung tanah dasar. Tanah tersebut dengan tanah yanag cukup baik,
merupakan bagian penting dalam sistim tetapi hal ini biasanya membutuhkan
konstruksi. Kekuatan dan stabilitas tanah biaya yang cukup besar. Para ahli
sangatlah diperlukan untuk mendukung geoteknik mencoba mengatasi dengan
beban konstruksi. cara merubah sifat – sifat fisik tanahnya.
Menurut Bowles (1986) Tanah Perbaikan sifat fisik tanahnya
merupakan salah satu bahan konstruksi dari tanah yang kurang baik menjadi
yang langsung akan menjadi sangat tanah yang mampu mendukung
ekonomis. Akan tetapi dalam bangunan. Tanah merupakan komponen
penggunaannya tanah sebagai bahan utama subgrade yang memiliki
konstruksi kualitasnya harus dikontrol karakteristik, macam , dan keadaan yang
terlebih dahulu sebelum dipakai. Apa berbeda – beda, sehingga setiap jenis
bila tanah ditimbun sembarangan, tanah memiliki kekhasan perilaku. Sifat
hasilnya akan merupakan tanah timbunan tanah dasar mempengaruhi ketahanan
dengan berat satuan yang rendah dan lapisan di atasnya. Bentang jalan raya
mengakibatkan stabilitas yang rendah yang panjang menunjukan hamparan
dan penuruanan yang sangat besar. karakteristik tanah yang berbeda.
Tanah di suatu lokasi mempunyai Apabila suatu tanah yang terdapat di
karekteristik yang berbeda dengan tanah lapangan bersifat sangat lepas atau
lokasi yang lain. Karateristik tanah sangat mudah tertekan dengan indeks
sangat mempengaruhi besarnya daya konsistensi yang sangat tidak sesuai,
dukung tanah terhadap beban diatasnya. mempunyai permeabilitasnya yang
Jika karateristik tanah dengan kandungan terlalu tinggi atau tidak memiliki
mineral yang tidak kuat untuk persyaratan CBR (California Bearing
mendukung beban di atasnya, maka akan Ratio) yang dibutuhkan untuk subgrade
dapat mengakibatkan kerusakan pada jalan raya. Tanah tersebut harus
konstruksi yang didukungnya. Jika tanah distabilisasi dengan tindakan menambah
dasar yang ada merupakan tanah lunak kerapatan tanah, menambah material
yanag mempunyai daya dukung rendah, yang tidak aktif sehingga mempertinggi
maka dapat mengakibatkan kerusakan kohesi atau tahanan geser yang timbul,
bangunan atau konstruksi diatanaya. merendahkan muka air dengan membuat
Selain itu penyebab kerusakan bangunan drainase tenah hingga mengganti tanah –
adalah kembang susut yang tinggi. Tanah tanah yanag jelek.
dengan nilai kembang susut yang tinggi

JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL, Vol. 10, No. 1 (2021) Februari : 131 - 142 135
3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Pengambilan Sampel
Lokasi penelitian ini terletak di jalan tol MKTT seksi 7A Sei rampah – Sei bamban
Sta 81 + 000 adalah jalan tol 2 arah dengan masing – masing memilikki 4 lajur. Dengan jarak
tempuh dari medan sampai pada lokasi adalah 72 Km. sekitar 2 jam perjalanan dengan
mengendarai sepeda maotor. Pada pelaksanaan survy langsung ke lokasi untuk mendapatkan
sampel tanah tak terganggu dan tanah yang sudah terganggu di lokasi tersebut.

Gambar 3.1. Peta lokasi pengambilan sampel tanah


Sumber gambar : Geoogle maps Http:/maps.google.com

5m

Gambar 3.2. Denah pengambilan sampel

Gambar 3.3. potongan pengambilan sampel


Pengambilan sampel tanah dasar diambil pada pinggiran jalan tol sta 81+000 dan sampel
tanah timbunan diambil pada daerah kampung pulo, rambung sialang kabupaten serdang
bedagai.

Pengambilan Sampel Tanah Dilapangan dilakukan adalah pengambilan sampel


tanah. lokasi pengambilan sampel tanah ini
Sebelum melakukan pengujian
dilaboratorium hal yang pertama

136 ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN PADA JALAN TOL MEDAN – KUALANAMU –
TEBING TINGGI SEKSI 7A : SEI RAMPAH – SEI BAMBAN (STA 81 + 000) BESERTA METODE
PEMADATANNYA
Nofal Nugerah Selamat Waruwu
adalah dijalan Tol Mktt seksi 7a : Sei Sei Rampah – Sei Bamban harus di
Rampah – Sei Bamban Sta 81 + 000. timbun. Tinggi timbunan rata –rata adalah
3 meter. Akibat beban tanah timbunan
Pengambilan sampel tanah yang maka tanah dasar akan mengalami
diambil tanah tidak terganggu (undistrube penurunan. Besarnya penurunan
soil) yaitu tanah yang masih alami yang bergantung pada parameter konsolidasi.
tidak terganggu oleh lingkungan luar, Mengingat tanah asli pada lokasi
sampel tanah diambil dibeberapa titik pada pembangunan Jalan Tol Seksi 7a Sei
lokasi pengambilan sampel menggunakan Rampah – Sei Bamban merupakan tanah
tabung contoh (sample tubes) yang sudah lunak yang sangat kompresibel, maka
diolesi pelumas atau oli, sampel tanah dalam pembangunan jalan tol harus
yang diambil merupakan tanah yang diperhatikan :
mewakili tanah di lokasi pengambilan 1. Daya dukung tanah lunak dapat
sampel. mengganggu stabilitas dari
timbunan. Hal ini menyebabkan
Cara pengambilan sampel tanah ini
tinggi timbunan yang dapat
dapat dilakukan dengan tabung bor dan
dilakukan akan sangat terbatas.
batang bor dimasukkan kedalam lubang
Sehingga untuk timbunan yang
secara berlahan-lahan dan diusahakan
tinggi perlu dilakukakan secara
tegak lurus. Pada batang bor diberi tanda
bertahap atau diberikan perkuatan.
kedalaman tabung yang akan dicapai
2. Penurunan konsolidasi dari tanah
sehingga kedalaman selama penekanan
yang cukup besar, akan
tidak melebihi tinggi tabung yang dapat
memerkukan waktu yang lama.
menyebabkan pemadatan dalam tabung.
Apa bila proses konsolidasi ini
Tabung ditekan dengan cara memukul
tidak dipercepat, maka
kepala batang bor hingga mencapai batas
pembangunan struktur di atasnya
kedalama yang sudah dibuat. Kemudian
harus menunggu waktu yang cukup
tabung diangkat dan dilepaskan dari stang
lama (bertahun – tahun).
bor, kemudian permukaan tanah pada
kedua ujung tabung diratakan dan diberi Apabila ketebalan dari lapisan tanah
lapisan penutup dengan lilin yang sudah lunak tersebut tidakk terlalu tebal, maka
diencerkan dengan tujuan menjaga tanah pelaksanaan timbunan dapat dilakukan
dalam tabung agar tidak mengalami dengan terlebih dahulu menggali dan
penguapan sehingga kadar air dalam membung tanah lunak tersebbut serta
tabung tidak berubah, tempelkan label dan menggantinya dengan material yang lebih
kedalaman dari contoh tanah. bagus. Apa bila hal ini dilakukan maka
masalah stabilitas dan penurunan dapat
4. HASIL DAN PEMBAHASAN dihindari. Maka diperhitungakan karena
Jalan Tol Medan – Kualanamu – timbunan tidak terlalu tinggi diambil (
Tebing Tinggi Seksi 7a: Sei Rampah – Sei 5 m ). Beban timbunan badan jalan adalah
Bamban ( Sta 81 + 000 ) merupakan jalan berat tanah timbunan yang merupakan
yang membutuhkan pekerjaan untuk perkalian antara berat isi tanah timbunan
mencapai elevasi desain pekerasan, maka dengan tanah tinggi timbunan.
tanah asli pada lokosi Jalan Tol Seksi 7a

JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL, Vol. 10, No. 1 (2021) Februari : 131 - 142 137
5m

Gambar 4.1. stabilitas tanah timbunan

4.1. Pengujian Sifat Fisik Tanah 4.2. Pembahasan


Sifat fisik tanah yaitu sifat yang Pengujian tanah asli yang berasal
berhubungan dengan elemen penyusunan dari akses jalan tol medan – kualanamu –
massa tanah yang ada. Utuk pengujian tebing tinggi seksi 7 A : Sei Rampah – Sei
fisik tanah dari Jalan Tol Medan- Bamban pada Sta 81 + 000, meliputi : Uji
Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi 7a Sta Kadar Air (w) = 44.93 %, Uji Berat Jenis
81+000 Sei Rampah – Sei Bamban terdiri (GS) = 2.573, jika dilihat besaran nilai
dari Uji kadar air, Uji berat jenis, Uji berat jenis (Gs) ini umumnya termasuk
analisa saringan, Uji berat isi,dan Uji batas jenis lempung. Menurut hardiyatmo
– batas atterberg limit (LL,PL,PI). Yang (2006), bahwa tanah ini termasuk jenis
dilakukan pengujian di Laboratorium tanah mengandung lempung organik
Mekanika Tanah Fakultas Teknik karena setiap tanah yang mempunyai berat
Universitas Darma Agung Medan. jenis (Gs) 2,58 – 2,65 maka tanah tersebut
termasuk jenis lempung organik.Uji
4.1.1. Pengujian Sifat Fisik Tanah Asli Analisa Saringan No 200 = 86.40,%
Menurut ilmu mekanika tanah bahwa
Hasil pengujian sifat fisik tanah yang
tanah ini termasuk jenis lempung karena
diadakan di laboratorium, dapat ditabelkan
memiliki diameter ukuran butiran < 0,002
sebagai berikut :
mm. Uji berat isi = 83.41 %,.
Tebel 4.1 Data Tanah Asli uji lab
Uji Atterberg Limit dengan nilai
No Pengujian Hasil adalah LL (Liquid limit), = 54.96 % dan
batas plastis PL (Plastic limit) saat terjadi
1 Kadar air (W) 45.93 %
retak – retak mendekati diameter 3 mm
2 Berat jenis (GS) 2.573 adalah 25.68 % sehingga diperoleh indeks
3 Persen lolos 86.40 % plastisitas PI (Indeks platisitas) 29.29 %
saringan No 200 hal ini menunjukkan bahwa sampel tanah
4 Berat isi 83.41% tanah ini tergolong plastisitas tinggi. Yang
5 LL (Liquid limit) 54.96 % kohesif dikarenakan indeks plastisitas (PI)
sampel tanah > 17 % . menurut USCS
6 PL (Plastic Limit) 25.68 %
bahwa tanah ini mengandung lempung tak
7 PI (Indeks 29.29 % organik dan lanau organik dengan
platisitas) plastisitas rendah sampai sedang dalam
8 Compaction test 24.650 % kelompok CL/OL. Hal ini dikarenakan
sampel tanah ini memiliki batas cair (LL)

138 ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN PADA JALAN TOL MEDAN – KUALANAMU –
TEBING TINGGI SEKSI 7A : SEI RAMPAH – SEI BAMBAN (STA 81 + 000) BESERTA METODE
PEMADATANNYA
Nofal Nugerah Selamat Waruwu
< 50 % dan indek plastisitas (PI) 29.29 % dikarenakan plastisitas (PI) sampel tanah >
berada diatas garis A dan dibawah garis U. 11 % dan batas plastisitas (PL) 25.68 % <
Sedangkan menurut AASHTO, bahwa 30 % sehingga termasuk dalam kelompok
tanah ini termasuk tanah berlempung A-7-6.kadar air optimum yang didapatkan
dengan penilaian umum sebagai tanah untuk pemadatan tanah timbunan yaitu
dasar sedang sampai buruk. Hal ini 24,650 %.

Tabel :4.2. Klasifikasi tanah menurut AASHTO


Sumber : mekanika tanah I, Braja M.Das

4.3. Pengujian Sifat Mekanis Tanah keterangan Sampel Sampel


I II
Pengujian sifat mekanis tanah adalah sifat Angka pori (Void
perilaku dari struktur massa tanah pada 1.399 1.483
Ratio) : eo
dikenai suatu gaya atau tekanan yang Coefisien
dijelaskan secara teknik mekanis. Untuk 9.96E- 9.40E-
consolidation
pengujian sifat mekanis tanah pada 03 03
: Cv = cm²/detik
pembahasan ini terdiri dari Uji Konsolidasi Compression index
tanah yang dilakukan pengujian di 0.9327 1.1542
: Cc
Laboratorium Fakultas Teknik Universitas
Permeability 7.21E- 6.67E-
Darma Agung Medan.
: k = cm /detik 07 07
4.3.1. Pengujian Konsolidasi Tanah 4.3.2. Hubungan Antara Tekanan
(Consolidation Test ) Dengan Mv,Cv,Dan K

Tanah yang di uji adalah tanah yang Dari hasil uji laboratorium sesuai dengan
berada dari Jalan Tol Mktt Seksi 7A : Sei tabel 4.3. menunjukkan bahwa :
Rampah – Sei Bamban Sta 81 + 000.
1. Semakin besar tekanan yang diterima
Dengan indeks plastisitas yang sangat
tanah, maka akan semakin kecil nilai
tinggi, nilai permeabilitas sangat kecil.
Mv,Cv,dan K. Ada beberapa faktor
Pada sampel I nilai permeabilitasnya K =
yang dapat mempengaruhi konsolidasi,
7.21E-07 cm/detik dan untuk sampel II K
yaitu bertambahnya lama pembebanan
= 6.67E-07 cm/detik. Hasil penelitian
dan bertambahnya jumlah beban.
memberikan untuk tanah uji adalah :
Dimana dua faktor tersebut sangat
Tabel 4.3. Hasil pengujian konsolidasi mempengaruhi pengecilan angka pori.
sampel tanah Bertambahnya lama pembebanan
menyebabkan bertambahnya

JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL, Vol. 10, No. 1 (2021) Februari : 131 - 142 139
pemampatan sekunder dari contoh salah satu faktor yang mempengaruhi
tanah yang diuji. Dimana hal tersebut waktu konsolidasi adalah koefisien
cenderung akan akan mengurangi angka permeabilitas (k), cepat lambatnya
pori. Rasio penambahan beban ( /p) proses keluarnya air dari pori tanah
juga mempunyai pengaruh pada kurva e ditentukan oleh besar kecilnya
versus log p dimana angka pori akan permeabilitas tanah uji. Hubungan
selalu turun ke titik rendah. Proses antara koefisien permeabilitas dengan
konsolidasi adalah proses keluarnya air koefisien konsolidasi ditunjukkan oleh
dari pori – pori tanah, sehingga volume rumus : Cv = dengan adanya
air dalam tanah berkurang, yang secara
bersamaan volume tanah juga koefisien konsolidasi (Cv) dapat
mengalami penurunan, sehingga setelah ditentukan waktu yang diperlukan
mengalami proses konsolidasi baru untuk proses konsolidasi sesuai dengan
dapat dilaksanakan up struktur. derajat konsolidasi yang dianggap aman
2. Nialai koefisien konsolidasi Cv dengan untuk suatu konstruksi.maka didapat
permeabilitas tanah k berbanding lurus hasil Mv, Cv, K pada uji konsolidasi.
0.020
Coef Consolidasi

0.010
(Cv)

0.000
0.1 1.0 10.0

Gambar 4.3. hubungan coeF consolidasi VS pressure dari uji konsolidasi sampel I
Nilai Mv,Cv,K uji konsolidasi pada sampel II dapat kita lihat pada tabel dibawah, sebagai
berikut :
Tabel 4.5. Nilai Mv, Cv, K Pada Uji Konsolidasi Sampel II

Pressure H AH AH/H Mv Cv K = Mv.Cv.Yw


(Kg/Cm2) (Cm) (Cm) (Cm) (Cm2/Kg) (Cm2/sec) (Cm/sec)
(1) (2) (3) (4) (5) = 4/1 (6) (7)

0,25 1,9105 0,0895 0,0468 0,1874 0,0138 0,00000258

0,50 1,8916 0,0189 0,0100 0,0200 0,00966 0,000000193

1,00 1,8549 0,0367 0,0198 0,0198 0,0110 0,000000218

2,00 1,7678 0,0871 0,0493 0,0246 0,00691 0,000000170

4,00 1,5761 0,1917 0,1216 0,0304 0,00563 0,000000171


Average 0,00940 0,000000667
Uji konsolidasi menghasilkan hubungan antara void ratio dengan pressure

140 ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN PADA JALAN TOL MEDAN – KUALANAMU –
TEBING TINGGI SEKSI 7A : SEI RAMPAH – SEI BAMBAN (STA 81 + 000) BESERTA METODE
PEMADATANNYA
Nofal Nugerah Selamat Waruwu
1.44
1.40
1.36
1.32
Void Ratio

1.28
1.24
1.20
1.16
1.12
1.08
1.04
1.00
0.96
0.1 1.0 ) in kg/cm2
( Pressure 10.0

Gambar 4.4. hubungan void ratio dengan pressure dari uji konsolidasi sampel II
Grfaik 4.5 hubungan coefisien konsolidasi vs pressure menunjukkan hubungan antara
koefisien konsolidasi Cv dan pressure (tekanan). Semakin tanah dibebani maka nilai cv akan
kecil, sehingga penurunan yang terjadi akan semakin besar.
0.016

0.012
Coef Consolidasi (Cv)

0.008

0.004

0.000
0.1 1.0 10.0

Gambar 4.5.hubungan coeF consolidasi VS pressure dari uji konsolidasi sampel II


4.3.3. Nilai Koefisien Permeabilitas yang rendah yaitu pada sampel I K=
Pada Uji Konsolidasi 7.21E-07 cm/detik dan sampel II
Nilai kelolosan air (permeabilitas) K=6.67E-07 cm/detik. Dari nilai
pada tanah dipengaruhi oleh kekentalan permeabilitas yang sangat kecil ini
dan suhu dari cairan yang melaluinya, menyebabkan pemampatan konsolidasi
disamping itu juga akan mempengaruhi membutuhkan waktu yang lama.
oleh kondisi tanah itu sendiri. Pada tanah Koefisien permeabilitas merupakan
lempung nilai koefisien permeabilitas fungsi angka pori menunjukkan bahwa
sangat kecil sehingga konsolidasi berjalan angka pori tanah kecil, karena angka pori
dengan sangat lambat. berbanding lurus dengan nilai
Koefisien permeabilitas tergantung permeabilitas tanah. Untuk tanah yang
pada ukuran rata – rata pori yang berlapis , permeabilitas untuk aliran yang
dipengaruhi oleh distribusi ukuran parikel, sejajar lebih besar dari pada permeabilitas
bentuk partikel dan struktur tanah. Makin untuk aliran tegak lurus. Sehingga
kecil ukuran partikel tanah semakin kecil permeabilitas merupakan ukuran
ukuran pori tanah dan semakin rendah kemudahan aliran melalui suatu media
koefisien permeabilitasnya. Dari uji tanah.
konsolidasi dapat dilihat bahwa lapisan Nilai Cv berbanding lurus dengan
tanah pada proyek ini memiliki nilai k nilai koefisien permeabilitas. Kenaikakan

JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL, Vol. 10, No. 1 (2021) Februari : 131 - 142 141
pada nilai Cv menyebabkan kenaikan pada 2. Dari hasil perhitungan untuk tinggi
nilai k. Nilai Cv dan K berpengaruh timbunan 500 cm diperoleh penurunan
terhadap koefisien perubahan volume mv. :
Karena semakin sulita air keluar dari pori a. Sampel II : tinggi penurunan pada
tanah yang disebabkan kecilnya nilai 50 cm sebesar Sc = 0.2859 cm
koefisien permeabilitas maka perubahan b. Sampel II : tinggi penurunan pada
volume juga kecil. 500 cm sebesar Sc = 2,859815 cm
Untuk nilai H bergantung dari Besarnya penurunan bergantung pada
besarnya pressure yang diberikan. prameter konsolidasi. Hasil Sc pada
Semakin besar pressure maka perubahan sampel I lebih kecil dari hasil Sc pada
tinggi sampel uji semakin besar.semakin sampel II, hal ini dikarenakan angka pori
kecil nilai koefisien permeabilitas maka pada sampel II lebih besar.
semakin lama waktu yang dibutuhkan. Saran
Tekanan (pressure) tidak mempengaruhi  pengujian laboratorium yang benar
waktu konsolidasi. Karena proses dapat memberikan nilai parameter
keluarnya air dari pori tanah adalah faktor yang lebih akurat terhadap
dari permeabilitas atau sifat kelolosan air. perhitungan.
 untuk mempercepat proses
5. SIMPULAN konsolidasi, dalam pelaksanaan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dilapangan sebaiknya perlu
disimpulkan bahwa lamanya waktu ditambahkan dengan metode lain
konsolidasi yang berbeda dengan koefisien yang lebih akurat.
yang berbeda dan pada kedalaman yang
sama : 6. DAFTAR PUSTAKA
a. sampel I nilai Cv = 0,00996 Bowles, J.E. Sifat – Sifat Fisis dan
cm²/detik untuk H²dr = kedalaman Geoteknis Tanah. Alih Bahasa Ir.
400 cm : Johan
Uv 10 % lamanya waktu Kelanaputra Hainim. Penerbit
konsolidasi t = 1.48 hari Erlangga, 1984.
Uv 90 % lamanya waktu Braja M. Das, Advanced Soil Mechanics.
konsolidasi t = 157.667 hari. International Student Edition. Mc.
b. sampel I nilai Cv = 0,00940 Graw Hill International Book
cm²/detik untuk H²dr = kedalaman Company Washington U.S.A 1985
400 cm : Braja M. Das, Mekanika Tanah (Prinsip –
Uv 10 % lamanya waktu Prinsip Rekayasa Geoteknis), Jilid I,
konsolidasi t = 1.57 hari Penerbit Erlangga, 1993
Uv 90 % lamanya waktu Djatamiko Soedarmo Dan Ir. Edy
konsolidasi t = 167.060 hari Purnomo, S.J. Ir. Mekanika Tanah II,
Maka total penurunan pada kedalaman 50 Penerbit Kanisius. Yokyakarta,1997.
cm sampai pada kedalaman 500 cm adalah Karl Terzgbi dan Ralph B. Peck, Mekanika
: Tanah Dalam Praktek Rekayasa, Jilid
1. Dari hasil perhitungan untuk tinggi I,Terjemahan Bagus Witjaksono dan
timbunan 500 cm diperoleh penurunan Benny Krisna. R
: Djojodiharjo H. Dr. Ir. Mewtode Numerik,
a. Sampel I : tinggi penurunan pada Penerbit Erlangga Jakarta, 1993
50 cm sebesar Sc = 0.2391 cm
b. Sampel I : tinggi penurunan pada
500 cm sebesar Sc = 2,391912 cm

142 ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN PADA JALAN TOL MEDAN – KUALANAMU –
TEBING TINGGI SEKSI 7A : SEI RAMPAH – SEI BAMBAN (STA 81 + 000) BESERTA METODE
PEMADATANNYA
Nofal Nugerah Selamat Waruwu

You might also like