You are on page 1of 8
MAKALAH Populasi Orang Utan Terancam punah DISUSUN OLEH Nama : Naura Umi Agustin Kelas : 1X.1 Mapel : Bahasa Indonesia Guru pembimbing : Eka Sriwijaya S.Pd smp negeri 55 Palembang tahun ajaran 2022/2023 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Halaman Kata peniganitar’incsscn.ssesssesssuesssusscussenessescsuond i DAFTAR ISI......ccsecsessessessessssscseesesssenseneenees ii Bab I pendahuluan Bab II Pembahasan A. Latar Belakang. B. Ciri Ciri C, FAD Itt sssscrsssscsusscenn eavesovsssnosassosoneeeanseseavesneonyas Vv D. Penyebab Terancam E. Rangkuman F G H Bab III Penutup KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kepada allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga tugas makalah ini dapat di selesaikan dengan baik. tidak lupa shalawat serta salam kepada baginda kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam, keluarganya, sahabatnya, beserta umat umatnya. Serta kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang sudah membantu kami untuk merancang dan menyusun makalah ini, yang berjudul populasi orang utan yang terancam punah. serta tak lupa berterima kasih kepada pembimbing kita. kami menyadari bahwa masih banyak kata kata yang kurang dalam makalah ini. dan kami minta maaf jika ada kekurangan dalam makalah ini karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SAW. Jikalau ada salah kata kami minta maaf kepada Allah kami mohon ampun. semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Palembang, January 2023 Naura Umi Agustin BABI PENDAHULUAN Orang utan, kerabat manusia yang terancam punah. Orang utan merupakan species yang unik dan ikonik Indonesia karena satwa ini endemik Indonesia. Orang utan adalah satwa primata yang memiliki kekerabatan paling dekat dengan manusia. Menurut penelitian, orang utan berbagi 96,4% materi genetik yang sama dengan manusia. Satwa ini merupakan mamalia arboreal terbesar yang menghabiskan waktunya di pepohonan. Lengannya yang panjang dan kuat serta tangan dan kakinya yang dapat mencengkram erat, membuat mereka dapat bergerak dengan lincah dari satu cabang pohon ke cabang pohon yang lain. BABII PEMBAHASAN A, Latar belakang Orang utan adalah satwa omnivora, namun mereka sebagian besar hanya makan tumbuh tumbuhan, seperti buah buahan liar, kulit pepohonan, dedaunan dan bunga. Minumanya adalah air yang mereka seruput dari lubang lubang di pepohonan. Orang utan membuat orang utan membuat sarang-saranganya di atas pohon untuk tidur di malam hari dan beristirahat di siang hari. Pada awalnya, diketahui orang utan mencakup dua species yaitu orang utan Sumatra ( Pongo pabelii ) dan orang utan Kalimantan ( Pongo pygmaeus ). Baru pada tahun 2017, ditemukan spesies ketiga yaitu orang utan Tapanuli ( Pongo tapanuliensis ). Ketiga spesies tersebut masing masing memiliki sedikit perbedaan pada penampakan dan perilaku social.Orangutan diburu secara ilegal dari hutan untuk dikonsumsi, atau diambil bayinya untuk perdagangan hewan peliharaan domestik dan internasional, serta untuk keperluan obat tradisional. B. Ciri-Ciri Orang utan memiliki lengan yang panjang dan kuat sehingga mereka dapat mencengkram erat pohon pohonan. Orangutan Sumatra jantan memiliki ciri khas yakni kantung pipi yang panjang. Tubuhnya juga banyak ditumbuhi rambut berwarna merah kecoklatan, cenderung lebih teran dibandingkan dengan orangutan Kalimantan. Namun, ukuran tubuhnya lebih kecil. Ciri-Ciri. Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan lebar, berleher lebar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor. Orangutan memiliki tinggi sekitar 1.25-1.5 meter. Tubuh orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan C. Habitat Habitat orang utan adalah di hutan-hutan tropis, terutama dilembah-lembah sungai. Di masa yang lalu, orang utan Sumatra tersebar di seluruh bagian pulau Sumatra dan sebagian pulau Jawa. D. Penyebab Terancam Orang utan banyak diburu manusia, karena memasuki wilayah perkebunan atau perusahaan dan mencuri makanan warga sehingga dianggap hama oleh manusia. Orang utan merupakan hewan khas Indonesia yg saat ini terancam punah.Selain karena kelangkaannya, ada beberapa alasan lain mengapa orangutan harus dilindungi. Orangutan menjadi satwa liar yang harus dilindungi karena banyak memberikan manfaat bagi alam dan manusia. Mereka berperan penting dalam ekosistem hutan di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.27 Populasi orang utan Kalimantan diperkirakan saat ini sekitar 104.700 ekor, populasi orang utan Sumatra diperkirakan sekitar 14.613 ekor dan populasi orang utan Tapanuli diperkirakan hanya sekitar 800 ekor di alam. Orang utan Tapanuli adalah spesies orang utan yang paling terancam. E. Rangkuman Orang utan adalah salah satu spesies hewan yang terancam punah, orang utan juga salah satu hewan yang harus dijaga dan tidak untuk di buru karena populasi orang utan sangatlah sedikit. Delgado, R. A dan C. P. van Schaik. 2000. The Behavioral Ecology and Conservation of the Orangutan (Pongo pygmaeus) : A Tale of Two Islands. Artikel Evolutionary Anthropology : 201-218. Departeman Kehutanan. 2002. Data dan Informasi Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Pusat Inventarisasi dan Statistik Kehutanan, Departemen Kehutanan. Eimert.S dan I. DeVore. 1978. Primata. Pustaka Time Life. Jakarta. Fox, E. A. 2001. Homosexual Behavior in Wild Sumatran Orangutan (Pongo abelii). American Journal Primatology 55 : 177-181. Fox, E. A. 2002. Female Tactics to Reduce Sexual Harassment In The Sumatran Orangutan (Pongo pygmaeus abelii). Artikel Behai Ecol Sociabiol 52: 93- 101. Galdikas, B. M. J. 1986. Adapeasi Orangutan > Di Suaka Tanjung Putting Kalimantan Tengah, cctakan 2. UI Press. Jakarta. Galdikas, B. M. J dan G. L. Shapiro. 1994. A Guidebook to Tanjung Putting National Park, Kalimantan Tengah (Central Borneo) Indonesia. Gramedia Pustaka Utama dan OFI. Jakarta. Groves, C. 2001. Primate Taxonomy. Smithsonian Institution Press. Washimgton and London. Groves, C., D. E, Wilson dan D. M. Reeder. 2005. Mammal Spesies of the World, edisi ketiga. Johns Hopkins University Press. Kappeler, P.M. 2002. Sexual Selection In Primate : New and Comparative Perspectives. Evolutionary Anthropology : 173-175. MacKinnon, K., G. Hatta., H. Halim dan A. Mangalik. 1996. The Ecology of Kalimantan volume 3. Dalhousie University. Canada. Maple, T.L_ 1980. Orang-wan Behavior. Van Nostrand Reinhold Co. New York. Meididit, A. 2006. Macam Pakan, Aktivitas Harian Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii, Tiedemann 1808) dan Ketersediaan Buah Di Stasiun Penelitian Orangutan Tuanan, Kalimantan Tengah. Stripsi Sarjana. Fakultas Biologi Universitas Nasional. Jakarta.

You might also like