You are on page 1of 70
MATERIAL TESTING eS eee] reams MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE| Buku materi pengajaran praktek ini diperuntukkan bagi mereka yang sedang, ataupun akan bekerja di Industri. Setelah selesai melaksanakan program ini, ia diharapkan mempunyai keterampilan maupun pengetahuan dalam bidang mekanik tertentu. Dikatakan sebagai buku materi pengajaran praktek, karena peserta dapat mengikuti buku materi seri yang tersedia, hingga mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang lengkap, serta memenuhi syarat untuk suatu tingkatan Klasifikasi di Industri. Untuk menyelesaikan satu materi keterampilan, diperlukan waktu 40 jam atau 1 minggu, yang meliputi 32 jam praktek dan 8 jam teori. Buku pengajaran praktek ini tidak dirancang sebagai "Self Learning Program", jadi pada pelaksanaannya diperlukan penjelasan atau bimbingan dari seorang Instruktur. Meskipun demikian aktivitas terbesar tetap dilakukan peserta ("Student Centered"). Pada garis besarnya isi dari buku materi pengajaran praktek ini, dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu : + Teori (halaman biru) + Soal teori (halaman kuning) - Praktek (halaman merah) Halaman biru, berisi_ teori-teori yang diperlukan untuk menunjang praktek. Teori yang diberikan hanya yang berhubungan langsung dengan praktek, dan yang benar-benar diperlukan, Pada pelaksanaannya, Instruktur akan menjelaskan mendiskusikan ataupun mendemontrasikan apa-apa yang perlu diketahui peserta. Pada bagian ini, jika diperlukan, dilampirkan tabel-tabel, standard- standard ataupun Klasifikasi-klasifikasi. IMS UEMil MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE| Halaman kuning, berupa soal-soal untuk mengevaluasi penerimaan peserta dalam pelajaran teori. Pada halaman ini peserta dapat langsung mengevaluasi dirinya, sedangkan evaluasi yang bersifat test akan diberikan terpisah. Selain itu instruktur akan memberikan pekerjaan rumah, yang harus dilakukan peserta diluar jam pelaksanaan buku ini. Halaman merah, berisi petunjuk / tahap-tahap operasi yang harus diikuti / dilakukan oleh peserta, dalam melaksanakan praktek di bengkel. Pada bagian ini, dirinci apa yang harus dilakukan oleh peserta, dan peralatan apa yang diperlukan untuk melaksanakan suatu proses. MEMORIAL a a Teori: Perhatikan setiap hal yang dijelaskan / didemonstrasikan oleh Instruk- tur, Catat hal-hal yang dianggap perlu. - Jangan melangkah ke bagian berikutnya, jika belum faham benar pada suatu bagian. - Tanyakan selalu hal-hal yang belum jelas. Evaluasi diri sendiri, dengan mengerjakan soal yang tersedia. Praktek : - Perhatikan setiap hal yang dijelaskan / didemonstrasikan oleh Instruk- tur, - Catat hal-hal yang dianggap perlu. ~ Jangan mencoba menghidupkan / menjalankan mesin, jika belum faham benar prosedur operasinya. - Lakukan setiap proses menurut urutan operasi yang ditentukan + Tanyakan selalu hal-hal yang belum jelas. - Bekerja selalu dengan tekun dan penuh disiplin. + Utamakan keselamatan kerja. Pengukuran 2 - SUMITOMO Oa: MEMORIAL [TECHNICAL TRAINING CENTRE, Pemeriksaan mutu adalah suatu proses pembandingan dari suatu produk, baik yang menyangkut dimensi, bentuk, fungsi, kekuatan dan karakter lainnya terhadap ketetapan standar yang telah ditentukan. Mengukur adalah membandingkan dimensi benda kerja terhadap alat ukur. Memeriksa adalah membandingkan suatu bentuk atau dimensi benda kerja terhadap alat pemeriksa (gauge). Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta latihan diharapkan ; - terampil melakukan pengujian tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser - terampil melakukan pengujian kekerasan logam dengan baik dan benar. IAG®- SUMITOMO MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE] PENGUJIAN TEGANGAN Untuk mengetahui sifat mekanik dari logam diperlukan pengujian. Pengujian ; mengenai tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser. Alat penguji tegangan dapat diatur dalam empat batas pembebanan, yaitu : 1 Pembebanan 1500 Kg 2 Pembebanan 530 Kg 3 Pembebanan 130 Kg 4 Pembebanan 48 Kg Penyetelan untuk batas beban sampai 1500 Kg, digunakan untuk menguji besi dan baja. Penyetelan untuk batas beban sampai 530 Kg, digunakan untuk menguji besi tuang, tembaga, kuningan dan aluminium, TASS. STON] emo? MEMORI Penyetelan untuk batas beban 130 Kg dilakukan dengan cara melepas beban (bandul), ini dilakukan untuk menguji kawat, tali dan sejenisnya. Penyetelan untuk batas beban 48 Kg, juga dengan cara melepas beban (bandul), ini digunakan untuk menguji benang, tekstil, sabuk, ban dan lain-lain, Pengujian Tegangan Tarik Alat penguji tarik nama-nama bagian Kelompok I: Rangka Kelompok II: Bagian penarik Kelompok I : Bagian rantai Roda gigi rantai Ukuran roda gigi rantai biasanya adalah [MEO - SUMITOMO MEMORIAL. ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE| Langkah-langkah —_pengujian tegangan tarik dengan batas beban 1500 Kg. Pertama, alat disetel seperti gambar disamping Kedua, benda kerja yang akan diuji disiapkan dengan spesifikasi seperti gambar disamping. Ketiga, pemegang benda uji dipasang pada mesin, kemudian benda uji dipasang pada pemegangnya. Keempat, kedua jarum penunjuk skala diatur pada posisi nol. ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE| IAEO- SUMITOMO Pengukuran 2 4 © esiomc Kat rr 308 = 44,56 Kg /mm? Kelima, engkol (205) diputar searah jarum jam, hingga benda uji putus. Perhatikan besarnya skala derajat yang ditunjukan posisi jarum. Bila jarum skala derajat menunjukan harga ¢ + misalnya a = 30° maka : P = 2,25 x 630 Sin « 25 x 630 Sin 30° = 708,75 Kg Cara menentukan beban P dapat dilihat pada lampiran Jadi tegangan tariknya adalah: G =f (Kg/mm?) A = luas penampang benda uji aig pe =q7 D SUMITOMO EMORIAL mi Pengukuran 2 “ie Pengujian tegangan tarik dengan batas beban 530 Kg, 130 Kg dan 48 Kg langkah-lankah dan cara pengujian sama dengan pengujian tegangan tarik dengan batas beban 1500 Kg. Menentukan Modulus Elastisitet (E) + Pertama, benda uji diberi tanda dua buah strip dengan jarak 47,7 mm - Kedua, "Dial indicator" yang mempunyai ketelitian 0,001 mm Untuk melindungi "Dial Indicator" dari benturan harus dipasang pelindung dari "plexyglass”. Ketiga, pengujian dimulai dengan cara memutar engkol hingga beban tertentu P L P maka E = 4 x L IMEO- SUMITOMO] MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE Pengukuran 2 A = luas penampang benda uji AL = penambahan panjang Pengujian Tegangan Geser Langkah-langkah —_ pengujian tegangan geser. - Pertama, bahan kawat $4,5 mm 4 disiapkan. Ingat ! jangan menggunakan bahan bekas pengujian tarik. Kedua, alat pemegang untuk percobaan tegangan geser pada alat pe-nguji dipasang. Ketiga, kawat uji dimasukkan pada pemegang benda uji. INGO - SUMITOMO MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE] ae 2 G5 =37,66 Kg/mn? Keempat, engkol penarik diputar hingga kawat uji putus. Perhatikan, besarnya skala derajat yang ditunjukan posisi jarum. Bila skala derajat menunjukan maka beban : P = 2,25 x 630 Sin 25° (batas beban 1500 Kg) Jadi tegangan geser : IMEGO- SUMITOMO] MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE a 7 I qh RS benda SS uji i 4 1 1 Sayre Pengujian Tegangan Tekan Langkah-langkah tegangan tekan. pengujian - Pertama, bahan uji seperti bahan beton gibs, kayu, batu atau bata merah ukuran 32 x 32 x 32 disiapkan Kedua, penjepit benda uji yang berfungsi sebagai penekan pada alat pe-nguji disiapkan. Ketiga, benda uji diletakkan ditengah-tengah penjepit. Keempat, engkol diputar hingga benda uji pecah. Kelima, penunjukkan jarum pada skala dicatat. INES- SUMITOMO Pengukuran 2 MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE Kekuatan tekanan benda uji: P = 2,25 x 630 Sina Cai iF =? (Kg/mm?) A PENGUJIAN KEKERASAN Pengujian kekerasan EQUOTIP Pengujian cara ini adalah pengujian kekerasan dengan cara pantulan. EQUOTIP = EQUO = Energy. Quotient. Prinsipnya benda uji dipukul, kecepatan pantulan pemukul diukur alu dirubah keharga kekerasan. (kekerasan) Makin cepat pantulan pemukul, makin keras benda yang diuji. INEGO- SUMITOMO) Penguji equotip terdiri dari: Penunjuk elektronik 1. Penunjuk angka kekerasan 2. Socket penghubung kepemukul 3. Saklar On/Off Pemukul 1. Badan 2, Pegas | 3, Penjepit 4, Bola pemukul 5. Kumparan 6. Kabel penghubung 7. Tombol 8 Benda kerja Langkah-langkah pengujian Pertama, kabel penghubung dihubungkan dengan penunjuk Elektronik. Kedua, pemukul diletakkan diatas benda uji, Ketiga, alat tersebut di kokang dengan menekan pemukul kebawah. SUMITOMO Pengukuran 2 MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE Keempat, tombol ditekan, bola jatuh dan memantul melewati kumparan. Penunjuk elektronik bekerja menunjukkan harga kekerasan Penunjukan kekerasan dari benda uji. Pengujian kekerasan BRINELL Pengujian cara ini memakai sistem penekanan yaitu. dengan menggunakan bola baja sebagai penekan. Digunakan untuk menguji bahan besi, bukan besi dan besi tuang Harga kekerasan : P P A Fd w-V 0243) INGO- SUMITOMO MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE | diamplas 6 ut da Beat C 7. P=3000Kg %=10 mm Pengukuran 2 4G = Kekerasan Brinell (Kg/mm?) jeban penekan (Kg) was bekas penekanan ameter bekas penekanan = Tinggi tembereng bola rap Salah satu bentuk alat penguji kekerasan universal. (Brinell, Vickers dan Rockwell) Langkah-langkah pengujian Pertama, benda uji disiapkan. Permukaan benda uji harus bersih, rata dan mengkilap. Kedua, tentukan besar beban dari bola penekan, Besarnya beban dan bola penekan dapat dilihat pada tabel pada lampiran. INEO- SUM MEMORIAL. ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE any TOMO rahang atas benda uji anvil bekas penekanan Pengukuran 2 L 3 | Ketiga, bola penekan dipasang pada pemegangnya dan benda uji pada landasan / dudukan. Keempat, benda uji dinaikkan hingga terjepit oleh rahang atas. Kelima, beban diturunkan dengan memutar tuas(1), tunggu 15 detik untuk besi/baja, 30 detik untuk tembaga/paduannya. Keenam, beban diangkat kemudian lampu dinyalakan dengan tombol @). Diameter bekas penekanan diukur dengan mistar yang sudah diskala. ‘MEMORIAL 225 HB/10/3000/15 KEKERASAN 225HB/10/3000/15 Ho Hasil pengukuran diperoleh dengan melihat daftar kekerasan atau dihitung menurut rumus. Hasil penekanan tidak boleh terlalu kecil atau terlalu besar. Hasil_penekanan yang di izinkan menurut standar : d=02D+ 06D Kekerasan brinell ditulis dengan menunjukkan diameter Bola penekan dan besarnya beban. Contoh menuliskan kekerasan Brinell 225 = Kekerasan Brinell 10 = Diameter Bola penekan 3000 = Beban (Kg) 15 =Waktu (detik) IANEO- SUMITOMO MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE| [ -~ a, Agar didapat hasil pengujian yang baik dan pasti, pengujian tersebut harus diulang. Jarak mimimum pengulangan dapat dilihat pada gambar disamping, Pengujian kekerasan VICKERS Pengujian cara ini memakai sistem penekanan, yaitu dengan menggunakan penekan intan berbentuk piramida yang bersudut 136°. Pengujian dapat dilakukan pada hampir semua jenis bahan, dari lunak sampai keras. Terutama untuk bahan yang tipis dan keras permukaannya. Harga kekerasan Vickers : Pp Hy = — = 1,854—~ A @ di + dz 2 IREO-suRATEMO] ——Penguwran 2 Tvs | four mecmmeateamnocerme] | A = luas bekas penekanan (mm?) d= Diagonal rata-rata bekas penekanan Pengujian kekerasan universal, dapat digunakan untuk pengujian vickers. Langkah-langkah pengujian / Periue, bends il deingten permukaan benda uji harus bersih, rata dan mengkilap. landasan dan dinaikan hingga terjepit rahang atas. | Kedua, benda uji dipasang pada Ketiga, beban diturunkan dengan memutar tuas(1). Tunggu 15 detik untuk besi/baja, 30 detik untuk tembaga dan paduannya IMEO- SUMITOMO MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE] 650 HV 30 ATAU 650HV Keempat, beban diangkat dan lampu dinyalakan, Kelima, diagonal bekas penekanan diukur pada layar dengan menggunakan mistar berskala, Menghitung hasil pengujian dengan memakai rumus : P HV = —— 1,854 (Kg/mm?), a atau lihat daftar kekerasan Penulisan hasil kekerasan Vickers 650 30 kekerasan Vickers (Kg/mm?) Beban (Kg) Untuk mendapatkan hasil pengujian yang baik dan tepat pengujian harus diulang. Perhatikan jarak minimum pengujian ulang. IE: MEMORIAL UMITOMO ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE| Pengujian kekerasan ROCKWELL Pengujian ini termasuk pengujian dengan cara penekanan. Digunakan untuk semua bahan, dari masih lunak hingga yang sudah dikeraskan. Untuk bahan yang sudah dikeraskan, digunakan penekanan intan berbentuk kerucut yang bersudut 120° dengan radius ujung 0,2 mm. Untuk bahan yang tidak dikeraskan, digunakan penekanan bola baja yang dikeraskan. Sedangkan untuk pengujian bahan tipis yang tidakboleh rusak, digunakan cara Rockwell Supervisial. (lihat tabel terlampir). Langkah-langkah pengujian (pada pengujian universal) Rockwell A dan C Pertama, benda uji diletakkan pada landasan dan naikkan landasan hingga benda uji terjepit oleh rahang atas. Kedua, benda uji ditekan dengan beban awal 10 Kg, maka jarum penunjuk ("Dial") akan bergerak, kemudian "Dial" diatur pada posisi nol. Ketiga, turunkan beban utama A, maka penckanan masuk lagi, tunggu 15-30 detik. "Dial" bergerak berlawanan arah jarum jam. Keempat, beban utama A diangkat, maka "Dial" bergerak searah jarum jam, dan berhenti pada posisi yang menunjukkan kekerasan bahan, Pengukuran 2 penekan: bola % 3 " bawal =10 kg b.utama =90 kg SKALA 130 bagian Penulisan hasil pengujian : 60/80 = nilai kekerasan HR = cara Rockwell A/C = macam skala Catatan : Bila saat pembebanan awal "Dial" bergerak lebih dari satu putaran, | maka bahan uji terlalu Iunak dan pengujian tidak berlaku. Rocwell B Pertama, lihat tabel ukuran untuk menentukan penekan, beban awal, beban utama dan skala kekerasan. Kedua, benda uji diletakkan pada landasan, kemudian landasan dinaikkan hingga terjepit oleh rahang atas, IAES- SUMITOMO eaocual LreCHNICAL TRAINING CENTRE| Pengukuran 2 [2 | © Ketiga, beri beban awal, kemudian "Dial" diatur pada skala 30, karena maksimum kekerasan 130 HB, sedangkan skala 100 bagian. Dapat juga dilakukan pengujian dengan menyetel "Dial" pada nol, tapi hasil akhir harus ditambah 30. Keempat, beban utama diturunkan dan ditunggu selama 15 + 30 detik, "Dial" bergerak berlawanan arah jarum jam. Kelima, beban utama diangkat, "Dial" bergerak searah jarum jam, kemudian berhenti pada posisi yang menunjukkan kekerasan bahan. TECHNICAL TRAINING CENTRE] 98HRB 100 130 0,20 0,26 Arti penulisan kekerasan : 98 = nilai kekerasan HR = caraRockwell B =skalaB Rumus disamping dapat dipakai untuk menghitung harga kekerasan, tapi sudah jarang digunakan karena harga kekerasan sudah ditunjukkan pada "Dial", HR = Kekerasan Rockwell K = Kekerasan maksimum Rockwell, 100 untuk penekanan intan dan 130 untuk penekanan bola baja. hi = Angka ketetapan penekan 0,2 untuk penekan intan dan 0,26 untuk penekan bola baja. ISO - SUMITOMO MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE] HR =130 -(0.26—h) 0,002 non [| [=| h = Dalam penekanan (bola baja/ kerucut intan), setelah beban utama diangkat. C = Angka skala pembagi pada "Dial" 0,002 mm tiap skala. Rumus untuk menghitung kekerasan untuk penekan dari kerucut intan. Rumus untuk menghitung kekerasan untuk penekan dari bola baja. Kesimpulan Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan cara pengujian bahan adalah: 1, Jenis bahan ‘MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE 2. Dimensi benda uji 3. Proses pengerasan = FLAME = FURNACE = INDUCTION = SURFACE = CHEMICAL OLL 4. Ketelitian Cee _ MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE MESIN_PENGUJI TEGANGAN TARIK INEO- SUMITOMO MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE Pengukuran 2 [= | LAMPIRAN Pengujian I : Maksimum 1500 Kg Alat penguji diatur dalam pengukuran I. Titik berat S dicari pada waktu pengujian dan akan ditandai dengan titik. Lengan : poros 305 Tx 2022 = P x306 _ Px30,6x2 T= "Sq ee @ 4 poros 308 T2 = 26 x 630 72 = 26x630x2 veeee (2) MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE | Tl = T2 ; maka, Px30,6x2 _ 2.6x202,2 202.2 ~~ 76,3 26x630x2x202,2 _ _26x202,2 a 76,3x30,6x2 76 ,3x30,6 P 1430 kg (teoritis) Lengan bergerak sejauh a, a = 630 sinw persamaan...(3) 26x 630 sin « = Tz x 7532 26 x 630x 2sina Ta 163 630 Maety persamaan...(4) P.30,6 = Tix 2222 Px 30,6 x2 202,2 INGO- SUMITOMO MEMORIAL. ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE Tl = T2 maka, P.30,6x2 26 x 630 sin a x2 202,2 763 202,2. x 26 x 2 x 630 sin a 30,6 x 2x 76,3 P = 2,25 x 630 sina Untuk mendapatkan hitungan pada posisi bandul dimanapun, dicari dengan cara membentuk persamaan seperti persamaan (1) dan (2). Pengujian Il : Maksimum 530 Kg Bagian poros dari beban (309) bersama dengan rumah bantalan (301 & 302) dipindahkan ketengah. Roda gigi rantai (306) dipasang pada poros beban (309). Px 30,6 = 26x 630 26 x 630 = 530 Kg (teoritis) £4 . 30,6 : \ SS Pengujian ini berlaku untuk mengetahui tegangan tarik besi tuang, tembaga, kuningan atau aluminium. Bahan-bahan tadi dan kayu telah disediakan bersama dengan mesin penguji dengan penjepitnya. IMEO-sunaTono] __—Perguxurn 2a rometeanmeceme) Lengan bergerak sejauh a: a = 630 Sina Px 30,6 = 26 x 630 Sin « 26 x 630 Sine P = —___._ = 0,85 630 Sina 30,6 Pengujian I : Maksimum 130 Kg Untuk merubah pengujian I menjadi pengujian IIT maka kedua baut yang me: ngikat beban (311) pada lengan harus dilepaskan, dan beban sekarang adalah Jengan saja (310). Titik berat S, di tandai pada lengan. Berbeda dengan pengujian I, maka hasilnya : Persamaan I: 4x370 = T2x 632 4x370 T2= voee 1632 ‘MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE, Persamaan II: Px306 = T, x 202.2, Px306 202.4, Tl = 712, maka: T= weeee (2) 4x370 Px 306 6,32 202,72 4x 202,2 x370 = 130 kg (teoritis) 16,33 x 30,6 Pengujian ini berlaku untuk mengetahui tegangan tarik kawat, tali yang dibuat dari logam dan sintetis. Lengan bergerak sejauh a: a = 370 Sina 4x370 sina = Tz x 7632 4x370 sin « 1632 Px 30,6 = TI x 202,22 P x 30,6 202,22, Tl = T2, maka: 4x370 sina Px 30,6 ae ICO: SUMITOMO Pengukuran 2 30 ® EMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE| 4x 202,2 P = ——— x 370 sina 76,3 x 30,6 s Pengujian IV : Maksimum 48 Kg Beban disini adalah lengan sendiri (310). Pemasangan seperti pada pengujian II Beban lengan: Px 30,6 = 370x4 370x4 P= = 48 kg (teoritis) 30,6 Lengan bergerak sejauh a: a = 370Sine P = 0,13 x370 Sin « Pengujian ini berlaku untuk mengetahui tegangan tarik dari bahan benang, tekstil, tali, sabuk, ban, dll. Panjang penarik (211) selama pengujian : = wo ©- Si =di xnx 360, = 61,2xn x 2 i 30, 61,2 82 = 763x1 x 365 X93 = IMEGO- SUMITOMO Pengukuran 2 31 @ MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE Perhitungan panjang rantai : L=l+l+l3+l4 R = 101,1 mm, r = 38,1 mm Rr = 63 mm = V183,52-63? = 172,35 mm 63 tga = 0,3665 172,35 a = 20° | aaa ss Lz = 763 x3,14 x 355 = 93,2 mm , I3=li . Ly = 202,2x3,14 x 220 e = 387 mm = 172,3 + 93,2 + 172,3 + 384 = 824,6 mm Tusukan rantai (pitch) = 58" Panjang tusukan rantai 5s" = 15,875 mm Panjang selurubnya 824,6 mm 824,6 Z= = 52 jumlah mata rantai 15,875 INGO - SUMITOMO MEMORIAL. TECHNICAL TRAINING CENTRE] Lampiran EQUOTIP DAFTAR PERBANDINGAN KEKERASAN Daerah Kekerasan Daerah Kekerasan Equotip(L) Cara lain 300 - 700 59-455 Brinell 300 - 890 59- 940 Vickers 510 - 890 20- 68 Rockwell C 500 - 900 32-10 Shore | BRINELL DAFTAR HUBUNGAN BEBAN DAN BAHAN | BAHAN Besi dan baja | | Tembaga Aluminium | Timah wuss Timbel DAFTAR HUBUNGAN BEBAN, DIAMETER BOLA DAN TEBAL BAHAN Tebal Bahan Diameter Beban (kg) ame ola (mm) 30D" | a0D* | sD* [ 25D? 6 10 3000 | 1000 | 500 | 250 | 6-3 5 750 | 250-| 125 | 62,5 3-1 2,5 187,5 | 62,5 | 31,5 | 15,6 l - MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE a a VICKERS DAFTAR HUBUNGAN BEBAN DAN MACAM BAHAN BAHAN BEBAN (Kg) Paduan logam bukan besi (tembaga, aluminium, dll) 1+10 ‘Logam yang dikeraskan 20 + 30 Logam yang sudah dikeraskan 30 + 100 ‘pengerasan keseluruhan) Logam yang sudah dikeraskan 1+ 30 permukaan / tipis @ Pengukuran 2 INCO- SUMITOMO MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE] wong |__008 w [¢ | wong | 008 tt TT | Seaed*qyo0m wpeen "aTéry awunt wefor "e1dry wesey weer | OOF Be [awe a aoe ete on ae = go wetogotey eydys wreanazed wesesedueg| 00 fe 7 fo Televe 10 weyeaesen'sydys sored ofey | 008 on Tadeoy_Teoq “enrononte “ePoqwey vvnped aont FAT rma wie | on wor | oft wor] of | of wrr[ oc | 00 wavy weny | __ Of Saray wayey neve Spunt dolond wboT “wwtunwey woven | — oft z Teaeha ew Bove twnqenomre | OC [« TaonneTeRTA eamNeH vonpRE ee of 2 Tavted ‘ueneentTy Fue women venres| Oth 4 angesung wofoy_tungurents wenped ‘suey reog | Oth 3 THRATTEAN aden po0qFonpom nesny wonrdvt “erdTs PEM | GOL « eournrecea moareanary wvone died ofex| 001 taer | 0 2 | Tureianted cuneaedued "eyaqy wfea “yan co 09 Fea atansooe + yonun emtmrpand wentng 1938 a T ip wae enone ArEninaa Kwa husMEME HIS MALE SHKRE MaAMDON VIVES WOKE ASS - SUMITOMO MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE Vickers’ Hordness Value “Hp” lor a load of 1 kg. We 7 We Stage oz 612 508 585 572, $60 san 536 525 51a 503 03 403 a a6 sees age Be Vickers Hordnem votve “hp E88 ges 4'= length of diagonal through impression, in hundredths of mm, (AES - SUMITOMO MEMORIAL | TECHNICAL TRAINING CENTRE [___ersnann | Vickers’ Hardness Value “Hp” for o lood of 3kgt. ma | nos. fant | ase 72 | tors | a. | ae 73 | wos | na’ | fa8 ya | ww | ng | as 7 | 90 | ms | azo 405 202 zoe | 134 3s | 206 | 131 no | 28 | 129 05 | 210 | 126 gor | az | iz 205 | zie | 121 a2 | a's | 9 ee | zig. | 7 pa | mo | ns 2 | 2 | us 29 | 2% | on 262 | 26 | 109 255 | zs | 107 28 | 230 | 05 # | BD) og B | Be | ‘Be ; B |B | 23 %e we | Re | eo |e, Vier Hordes: Voie “Hp = 2H grain, length of diagonel through impression, in hundredths of mm ‘MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE| (AES - SUMITOMO Vickers’ Hordness Value “Hp? for a load of Skgs. 105 108 107 S20 1095, 1072 1027 1005 965 946, + 928° 910 or 855 80 810 7a m3 “| sa 532 523 sis 807 500 492 205 a2 301 ar Me 249 + dae Be Ze 219 IMEGO- SUMITOMO MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE] @ ne ? HP ? Mp ¢ Me say | 1083 2s | 4s 132 | 1065 par | a7 133 | toe a isa | 3030 3 13s | 1015 » 136 | 1000 137 | 985 wo | sz ~ 138 | 957 rap | 985 at 932 4 uz | s20 : 4 rea | 907 tea | 895 f nes | Bee 1g | 870 var | ase ws | a7 io | B35 130 | a4 a 132 | aos 26 isa | 72 j 1s | 762 we | 73 10, | 724 707 we we | 689 133 wos | 673 ced wea | 657 135, wo | 6 fed v2 | ear 18 a | 62 15 538 vez 585 no 572 ne 560 no 58 105, r 536 100 a | se. 95,7 igo | Sie one Vickers’ Herdness Value “Hp” In kgs./aq.mm, d= length of diagonal through impression, in hundredths of mm INEO- SUMITOMO MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE | [___Pevsien 2 [J [J Vickers’ Hardness Vahie “Hp” for Tood of 30 kgs. wo | a2 | sit = ig | 2 fe |e |S ' we | Be | St [igs | & ie we | Ba | Se | ae | de is we] RS | BS | Be | a 2 1033 'a92 (362 180, a Ba | is 1 998. 12906 355 140 se Be | 3 is oa we | i 2 x0 wos | 2 ta EA a | 3 Be 4 a a | @ ‘a soe ige | 3 i ss 33 m 7 2 io a 2 ie Fa a is ie = e @ i 0 0 ; a 3 Ed is $3 ns = EA me zi a ma i es ) 2] 2 648 ie s es % zB 3 3 = Rs 3 i Ea Rp ~ ' 28 ne & BH 8 & ao | & | na & me | 8 | me B me | &.| 8 fez we fon | ee 8 mf oe | & aes & | ia | | Ss ; re Vicker’ Hordnes Vole "Hp = EE intge!eanm, d= tengih of eiogonal tough impression. hundredths of mm MEMORIAL IAEGO- SUMITOMO TECHNICAL TRAINING CENTRE| Pengukuran 2 Vickers’ Hordness Volug “Hp” for @ load of 100 kgs. Vickers Hordness Volue “Hp” 4 tengin 0! diagonot through impression, in hundredths of mm in kgs. sq.m. 7 19 Ve | oe | oan | ae | ow 1082 | 760 nm 3 nN? 135, e (8) 8) STS 2 a) 8/2/38) 8 ia m2) 8/8) 8/8 ia ma] ala | om | faa ml ele] a] e sat Hae ms Meee cauliis ba a|e|/8)/2|8 a3 Wig 2) 8 994 ‘660 86 126 M7 x 6 |g wa % Sg wg 2 & | 8 et oa a | 8 Bim te cos | ist 32 we) oe eI se my) & i = | & 2 16 | 560 35 135 oor wo | os ix x wl iz 2 B®] g Be 7 @ | 876 1 518 100 140, = pepe = s (elie ie 7 ;#) 3 4 Fd |}#)8 is o j= | i se a | wt a 4 1 a3 | i tse 2) 8 ele) | we) a | | ie | | |e Rimi es | 8 az | m we jm |e | we wm fu | ae | oie i 3) 2 3 8 1 INEO- SUMITOMO] ‘MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE Pengukuran 2 Brinell Hardiness Values fore ball af 25 mm diometer oat owe war | 470 | oes | sia. | 104 yaa | 400 | ols7 | 305° | 102 yore | aor | oes | 208 | u95 tie | 390 | ogo |. 285 | 95/0 mo | a73 | ost | ze | ozs ron | 357 | coz | 272 | so7 gs | 32a | ose | 200 | uss os | 35, | 9s] 255, | 49 es | 201 | og7 | 24 | ana eo | 260. | os | 23% | 795 70 | 260 | 100'| 29 | 76,3 752 | 251 | xo | 224 | 747 tes | 22 | ioe | aio | 732 roo | 233 | x03 | 215 | 217 ors | 25 | -aoa | 2 | 02 653 | 216 | nos | 207 | ox@ o2 | 2 | 106 | 202 | 975 on | 204 | nor | 198 | 602 sa | ior | woe | 195 | eco ora | tor | xo | ar | oa sss | ves | tio | 187 | 24 sxe | wo | a | tee | 612 sa} ra | ure | reo | oot sor-|-w9 | 13 | t77-| 530 az | wa | ane | ie | sre a7 | isa.| ans | 170 | 508 ase | ths | 136 | sar | 558 a1 | iso | a7 | ie | 5e8 4a | ows | iia] wens} 53a a6 | 2 | iio | ise "| 528 ais | 36 | 120 | ts6 | su9 aoa | 135. a3 | ay baa} 2a. ars | 128 aes | 21 ase | on 3 | ns. av | one ms | 110 321 107 UNEO- SUMITOMO) MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE Bees EERE BeEee s) seeaR 20 Bt 82 3 ad 85 28 a7 8 82 BB 19 1d diameter of imprestion in mm \BO- SUMITOMO MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE Conversion Table for Hardness Values (valid for steet only) ' Tio! load harcness for 150kgy test load on Rockwell C scale Hyp Hyp 62.5 = Triol load hardness for 625 kgstest load on Rockwell C scole from Hyp 825 10 Hyp Myo 02.8 | Hoos Hoses ee ee sa 10 0 38 2 ” 56 “ t= c a 6 2 8 1° u ‘ *0 2 % © 2 16 6 2 mo oe. 2s n- 6 n ~ 6 2» 0 » 6s a a 6 6s 2 ee 6 eo u a 6 6 26 “ ° 6 » as 6 | | the volves for typ vm epproxinate only SSC MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE} Brinell $ mm Wi 050 | 15 | 946 2 26 088 | 260 | 760 195 ” ogo | 218 | 652 162 380 os | ras | 555 128 129 070 | 159 | ar 120 im 075 | 139 | as 105 4 96 + | oa | rr | 363 0 Be oes | 107 | a2 a Wan en nae 7s" nz | aa | i9 090} 95 | 285 n m | 36 | 12 68 no | 3 | 105 695 | 9s | 255 ou roa | 32 | 100 60 ror | 30 | ‘ss 100} 75 | 29 7 wos | 3 |. or ee roe | > 25 105 | 69 | 207 Bt ileal “0 100 | 22 aio | 62 | 107 a7 8 | 20 4“ a | io ais] 7 | 170 2 alee IMEO- SUMITOMO! MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE) Pengukuran 2 DAFTAR PERBANDINGAN KEKERASAN BRINELL, VICKERS, ROCKWELL, SHORE DAN MOHS Brinell Vickers Rockwell Sclero scope | Skala Mohs Bola10mm | Beban ‘Shore beban 3000kg} 120kg «| S#ABC | SkaleB | poder | 780 1220 A = 99 760 1170 70 - 98 745 4114 68 - 7 85 78 1060 67 - | 96 TZ | 1021 66 - 95 { 682 940 65 - 93 668 905 64 - | 8 652 867 63 - | 89 626 803 62 - 87 80 4 614 5 61 - 85 590 21 59 : 81 576 694 37 - 19 552 649 56 - 16 545 639 55 - 15 529 606 54 - 74 514 587 53 120 2 502 565 52 119 70 495 551 51 119 69 15 477 534] 49 118 67 461 502 | 48 7 66 451 | 489 47 117 65 444 474 46 116 64 | 427 460 45 115 ~ 62 415 435 44 1s 60 10 401 42300 | 43 14 58 388 401 42 14 37 375 390 41 113 55 65 370 385 40 112 54 362 380 39 i 33 351 361 38 mm 31 | 36 352 37 110 50 | 341 344 37 110 49 | 331 335 36 109 47 323 320 35 109 46 3i1 312 34 108 46 301 | 305 33 107 45 | 6,0 293 | 291 32 106 44 285 285 31 105 43 1NEO- SUMITOMO Pengukuran 2 46 MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE Brinell Vickers Rockwell Sclero scope | Skala Mohs Bolalomm | Beban Shore beban 3000kg|} 120kg «| SABC | SkaB | voaeic 261 261 2B 703 0 258 258 27 102 39 255 255 26 102 39 249 250 25 101 38 245 246 24 10 | 37 240 240 23 99 36 237 235 2 99 35 29 26 21 98 34 224 221 20 97 33 217 217 19 96 33 am | 23 18 95 32 206 209 17 94 32 203 201 16 94 31 200 199 15 93 31 196 197 14 92 30 191 190 B 92 30 187 186 2 1 29 185 184 n 2 29 183 183 10 90 28 180 17 9 89 28 175 174 7 88 2 170 m1 6 87 2 167 168 5 87 27 165 165 4 86 26 163 162 3 85 26 160 159 2 84 | 156 154 1 83 | | 154 152 : 82 25 my ay | 2 2 150 | 149 , oo: 81 24 147 147 : 80 24 145 146 : 9 B 143 144 : 79 B 141 142 7 8 2B 140 141 : n 2 135 135 : 75 2 130 130 : n 2 INGO- SUMITOMO MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE weyedip tig Bue wre yyreq Baek exe ‘anysuas paystuy syed ‘sured yous sjooy vaxur $'0- 90 aw ¥'0-Z'0 so0atg wm 7-10 peuoprey ase) mw 80 ya sopsey uur $'0- +0 wut 99-710 cam 20-110 prey poers-ro2yg raw sno1s9j-10Ny Tew prey sooayd Suyanseayy ‘wou 1989 £015, oo | |9 pogstuy syed Supjg [pa1g i ‘wou se Koad "ars suzojqosd Suuinseaus 1uasoppp 40) 191891, ssoupIeH{ JO 2910) 0p=6 ‘MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE rose, gggreno[ tesa? __* J @ SOAL TEORI 0p=|67, (2595mm Diketahui alat penguji tegangan seperti gambar samping. Berapakah P maksimum ? Diketahui alat penguji tegangan dengan posisi penyetelan seperti gambar samping. Berapakah besar tegangan tarik dari suatu bahan yang di uji bila putus pada penunjukan 57” ? LACGO- SUMITOMO Pengukuran 2 49 © MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE Buatlah suatu grafik yang menggambarkan perbandingan antara P dan aL. Dengan data sebagai berikut : Pl =225 P5=800 P9 =9125 4L3 =0,15 P2=400 = P6 P10 = 890 AL4 =0,20 P3=575 PT 4L1 = 0,05 ALS =0,25 P4=700 PS AL2 = 0,10 AL6 =0,30 ‘Terangkan prosedur pengujian Brinell, dan berapakah keras tembaga bila D = S5mmdand = 28mm! Terangkan prosedur pengujian Vickers, dan berapakah kerasnya bahan bila hasil d = 0,475 dan beban 1000 Kg ! Terangkan prosedur pengujian Rockwell C, dan apa bedanya dengan Rockwell B. Sebutkan 5 faktor yang mempengaruhi cara pengujian bahan. Cara pengujian apakah yang digunakan untuk menguji kekerasan baja yang dikeraskan kulitnya. Apakah tujuan daripada pengujian kekerasan bahan ? INEO- SUMITOMO Pengukuran 2 AL. 50 MEMORIL TECHNICAL TRAINING CENTRE PENGUJIAN BRINELL HB = Kekerasan menurut Brinell 7 Beban (Kgf) P Diameter bola penekan (mm) HB = ——_____ Diameter bekas penekanan (mm) 2 D@-VDF-a") - - BAHAN 'pp?) D | P| a | HB Keterangan / L CATATAN : SS SugTOMO|____Powmmarn? |] momo mrmccma| PENGUJIAN VICKERS HV = Kekerasan menurut Vickers 1,854 P P = Beban (Kef) HV = = Diagonal bekas penekanan (mm) e CATATAN: Pengukuran 2 | 2 | PENGUJIAN ROCKWELL A.B.C BAHAN HRB | HRC 1 P=60 |P=100|P=150| _‘Keterangan CATATAN : INECO- SUMITOMO Pengukuran 2 MEMORIA} MI TECHNICAL TRAINING CENTRE PROYEKSI BENTUK MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE Proyeksi bentuk atau profile projector adalah suatu perkakas optik yang digunakan untuk mengukur dan memeriksa benda kerja yang relatif kecil. Pada umumnya benda kerja tersebut sudah tidak bisa diukur atau diperiksa dengan alat-alat sederhana lainnya. Prinsip kerjanya : Benda kerja diberi cahaya dari suatu sumber cahaya, dan melalui sebuah lensa proyeksi (obyektip) maka bayangan benda kerja dapat ditangkap pada layar, dan pada layar inilah kita melakukan pemeriksaan dan pengukuran tersebut. Hasil pengukuran ini cukup teliti karena bayangan benda diperbesar, schingga kesalahan mata diperkecil. Bagian-bagian proyeksi bentuk : 1, Rangka 2. Diascope (tembus sinar) 3. Saklar 4. Episcope (tidak tembus sinar) 5. Saklar episcope 6. Lensa condensor diascope 7. Lensa condensor episcope 8. Lensa positip 9. Layar 10. Jepitan pegas 11. Meja kaca 12, Eretan memanjang 13, Eretan melintang 14, Socket lampu diascope 15. Jepitan 16. Baut penjepit episcope 17. Baut pengunci lampu episcope 18. Roda tangan untuk pengatur focus 19. Sikring lampu episcope 20. Sikring lampu diascope INSGO- SUMITOMO Pengukuran 2 JORTAL INESO- SUMITOMO TECHNICAL TRAINING CENTRE| Pengukuran 2 | 6 | MEMORIAL Daftar Perlengkapan Proyeksi Bentuk 1. 2. 3. 4 5. 6. 7 8 9 10. ll. 12. Lensa pembesaran (obyektif) Lensa kondensor (10-25 s/d 40-100) Meja kaca Layar ulir segitiga Layar pengukur ulir trapesium Layar mal sudut Mistar ukur (skala) Bevel protractor (5") Master skill Landasan yang bisa dimiringkan Cermin pemantul Cleaner (cairan pembersih lensa) Pengukuran dan pemeriksaan pada alat ini ada 2 macam yaitu : 1, 2. 1. Pengukuran dan pemeriksaan kontur Pengukuran dan pemeriksaan permukaan Pengukuran dan Pemeriksaan Kontur (Profil) Operasi ini dilaksanakan dengan mempergunakan cahaya diaskop. Cahaya ini akan terhalang oleh benda, kecuali oleh sisi-sisi serta Iubang-lubang (tembus) yang ada pada benda kerja itu, sehingga bayangan yang terjadi akan merupakan bentuk (profil) benda kerja tersebut yang diperbesar. Bayangan itu dibatasi oleh sisi-sisi serta lubang-lubang yang tembus, yang ada pada benda kerja itu. Operasi ini meliputi pengukuran dan pemeriksaan : bentukpanjang dan lebar, lebar celah, diameter, kisar ulir luar, radius, sudut, jarak lubang, dan lain sebagainya. Pengukuran dan Pemeriksaan Permukaan Operasi ini dilaksanakan dengan mempergunakan cahaya episkop, cahaya akan dipantulkan oleh benda kerja menembus layar, sehingga bayangan yang terjadi tidak hanya bentuknya saja, akan tetapi akan tampak pula detail dari permukaan benda kerja itu, seperti : gravir, tanda pengerjaan, goresan, cacat permukaan, dan lain sebagainya. INEO- SUMITOMO Pengukuran 2 MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE, CARA KERJA PROYEKSI BENTUK 1. Pengukuran dan Pemeriksaan Kontur Benda kerja yang akan diukur/diperiksa diletakan pada meja/landasan yang sesuai dengan keadaan benda itu. Pasangkan/aturlah lensa proyeksi yang diinginkan, misal pembesar 10 x, maka pasangkanlah lensa kondensor dari diaskop yang sama dengan pembesaran lensa proyeksi (10x). Hidupkan saklar diaskop, kemudian focuskanlah bayangan benda pada layar dengan jalan memutar jam, untuk mengatur jarak benda terhadap lensa proyeksi. Setelah bayangan terfocus maka proses pengukuran bisa dimulai. Proses pengukuran ini bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu : a. Langsung pada layar b. Menggunakan eretan memanjang/melintang a. Langsung pada layar Opersai ini dapat menggunakan perlengkapan yang tersedia misalnya: mal sudut atau bevel protractor untuk pengukuran sudut, mal ulir untuk pengukuran ulir, dan mistar untuk pengukuran jarak; khusus untuk pengukuran jarak dengan mistar, hasil pengukuran harus dibagi pembesaran. Contoh : Jarak hasil pengukuran = 100 mm Lensa proyeksi yang dipergunakan = 10x maka ukuran benda = 100 :10 = 10 mm b. Menggunakan eretan Sentuhkan sisi/ujung bayangan benda yang dianggap patokan pada sumbu layar, atau goreslah/tandailah sisi tersebut dengan pinsil. Setting 0 skala pada eretan kemudian putarlah eretan tersebut sampai sisi/ujung yang lain menyentuh garis atau sumbu layar yang pertama. Maka jarak benda dapat dilihat pada skala eretan. Operasi ini hanya bisa digunakan untuk pengukuran jarak saja. IMESO- SUMITOMO MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE| [rome 2. Pengukuran dan Pemeriksaan Permukaan Cara peletakan benda kerja;cara pengaturan focus bayangan;dan cara pengukuran pada opersai ini adalah sama dengan cara-cara pada operasi pengukuran/pemeriksaan permukaan. Hanya penyinaran benda kerja dilaksanakan dengan episkop. Karena cahaya datangnya dari bawah, maka untuk menyinari benda kerja, cahaya tersebut harus dipantulkan dengan cermin pemantul yang sudah terpasang ataupun yang harus dipasangkan, ACGO- SUMITOMO MEMORIAL ‘TECHNICAL TRAINING CENTRE] Pengukuran 2 LEMBARAN KERJA PRAKTEK PROYEKSI BENTUK — | GROUP PRAKTIKAN NAMA: NRP: | No. TUGAS NILAL NILAI RATA-RATA : IMGO- SUMITOMO MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE| Pengukuran 2 PENGUKURAN LINIER es af a | 4 jidang...ceferens!. Mistar harus dibagi Obyek Spindel (eretan) perbesaran Ukur | 10x | 20x | 50x [100x] 10x | 20x | 50x | 100x a b © d f di dz d3 1 2 3 4 5 e 6 7 8 9 CAMEOS - SUMITOMO MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE, Pertanyaan : Hitunglah X1,X2,X3,X4,X5,X6 berdasarkan hasil pengukuran yang mempergunakan spindel dengan pembesaran 20x. 1 Xl = 4 X4 = 2 | X2= 5 | xs= 3 | B= 6 | xX6= 7. Apa perbedaan pengukuran dengan spindel dan dengan mistar ? | TECHNICAL TRAINING CENTRE| PENGUKURAN SUDUT Bentuk Piramid T ABCD 7 £ JXN> Penjelasan : 4 Sudut yang dibentuk oleh bidang TAB dan bidang TDC adalah sudut ETF (sudut) merupakan obyek Pengukuran, Dilaksanakan pertemuan ke empat bidang tersebut (bidang TAB,TBC,TCD,TDA) berupa garis miring TA,TB,TC dan TD terhadap TT; maka garis-garis tersebut tidak dapat diproyeksikan dengan sempurna pada layar. Artinya sudut ETF tidak bisa diukur langsung. Dengan mengukur sudut ATC yang merupakan bidang sejajar terhadap sumbu TT’maka sudut ETF dapat dihitung dengan rumus goneometri. PELAKSANAAN Ukur sudut dengan memakai mal sudut dan memakai bevel protactor. Kemudian hitung sudut < dengan rumus goneometri dimana harga sudut diambil dari hasil pengukuran memakai bevel protactor. T Obyek ukur wegen | Benepe Sudut « (dihitung) | Sudut ATC (4) | 1. Hitungan: 2. Terangkan dengan singkat, mengapa garis TA,TB,TC dan TD tidak bisa diproyeksikan dengan sempurna. IMEGS- SUMITOMO Pengukuran 2 e MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE| PEMERIKSAAN ULIR P =| % a WV VW Obyekukur | Denganmal | Dengan Spindel Dengan mal Sudut<« | =— ne Kisar P | “| Kedalaman H _ | Radius Pertanyaan : 1). Apa perbedaan pengukuran kisar dengan mempergunakan mal ulir dan dengan spindel ? INEO- SUMITOMO MEMORIAL TECHNICAL TRAINING CENTRE| F PENGUKURAN SUDUT DENGAN CARA KOORDINAT 4 Q s I [__ x2 x3 ere anne ‘ = - | PENGUKURAN I PENGUKURAN II X2= Y2 = x2 = Y2 = ——— Ri= - R2= X83 = Y3 = x3 = ¥3 = Rumus R: X22 + Y2?-X3?-¥3? R = ———_—_ 2(X2-¥3) Hitungan: Pertanyaan : Buktikan rumus : X2? + ¥2? -X3?-¥3? 2(X2-Y3)

You might also like