You are on page 1of 15
TUJUAN BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN Riha Datu Aisy/181101023 Rihadatuaisy@gmail.com Abstrak Latar Belakang: Berpikir kritis sangat penting dan diperlukan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, dan mutt utama asuhan keperawatan menjadi hal utama untuk untuk menjaga kepercayaan klien atau pada pelayanan keperawatan, ‘Tujuan: untuk mengetahui dan meningkatkan berpikir kritis dalam keperawatan ‘Metode: Dengan menggunakan metode literature Riview, yaitu dengan menganalisis buku atau jurmal yang berfokus pada metode pembelajaran berpikir kritis dalam asuhan keperawatan Hasil: mengetahui manfaat berpikir kritis dan menjadi perawat professional dalam mengambil keputusan atau dalam berfikir. Pembahasan: Berfikir Kritis sangat dibutuhkan oleh seorang perawat dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan dan memiliki tujuan atau manfaat yang sangat berguna untuk kien dalam kemampuan asuhan keperawatan. Penutup: bahwa berpikir kritis sangat penting dalam keperawatan, mulai dari pemikiran kritis bagi perawat maupun pasien dan keluarga pasien sendiri. Seperti pada asuhan keperawatan terdapat tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan yaitu untuk meningkatkan kesehatan klien dan untuk menurunkan penyakit Klien, Dan terdapat juga tujuan atau manfaat berpikir kritis dalam keperawatan. Kata kunei: Berpikir Kritis, peran perawat, Asuhan Keperawatan Latar Belakang Peran perawat adalah untuk membantu individu, sakit atau sehat, dalam kinerja aktivitas yang menunjang pada kesehatan dan pemulihannya atau pada kematian yang tenang (Jnternational Council of Nurses, 1973). Berpikir adalah sebuah ide yang menggunakan pikiran dan mencakup membuat sebuah pendapat, membuat keputusan, menarik kesimpulan, dan merefleksikan (Gordon, 1995). Berpikir kritis adalah suatu proses yang menantang seorang individu untuk menginterpretasi dan mengevaluasi informasi untuk membuat penilaian (Potter & Perry, 2005). Mutu asuhan keperawatan menjadi hal utama untuk untuk menjaga kepercayaan lien atau pelayanan keperawatan. Asuhan keperawatan bermutu dilakukan dengan meningkatkan kemampuan berpikir kritis perawat dalam melakukan proses keperawatan, Pelayanan keperawatan didasarkan pada pendekatan_ pengambilan keputusan yang dapat ditingkatkan dengan berpikir kritis (Ignatavicus & Workman, 2006). Berpikir kritis penting dilakukan oleh seorang perawat sebelum mengambil keputusan dalam asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan merupakan suatu metode ilmiah dalam penyelesaian masalah Klien, Kemampuan perawat mengidentifikasi masalah Klien dan memilih solusi intervensi yang tepat tidak lepas dari kemampuan berpikir kritis perawat, yaitu kemampuan perawat menggali alasan berdasarkan evidence base dari setiap masalah dan solusi yang teridentifikasi. ‘Tujuan berpikir kritis kepada perawat yaitu untuk memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan penting juga bagi pasien dan keluarga pasien Karena untuk Asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan tepat, dan untuk menaikkan derajat kesehatan dan menurunkan angka sakit 2. Tujuan Untuk mengetahui pentingnya berpikir kritis dalam keperawatan, © Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis perawat dalam asuhan keperawatan, 3. Metode Dengan menggunakan metode Literature review yaitu untuk menganalisis artikel, buku-buku atau jumal yang relavan dan berfokus pada metode pembelajaran mengenai makna berpikir kritis dan kognitif terhadap pemberian asuhan keperawatan yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis. 4. Hasil Hasil ini meliputi gambaran kemampuan berpikir kritis perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, Hasil ini menunjukkan bahwa pemikiran kritis bagi perawat itu penting, maupun bagi p: en. Di dalamnya kita dapat mengetahui tujuan atau manfaat berpikir kritis dalam asuhan keperawatan, Sebagai perawat profesioanal, perawat harus selalu melihat dan berpikir kedepan. Perawat tidak dapat membiarkan berpikir menjadi sesuatu yang rutin dan standar. Praktik keperawatan haus selalu berubah. Sehingga dapat dikatakan, dengan tersedianya pengetahuan baru, perawat profesional harus sclalu menantang cara-cara tradisional dalam melakukan sesuatu dan mencari apa yang paling efektif, yang mempunyai bukti-bukti mendukung secara ilmiah, dan memberikan hasil yang lebih baik untuk Klien. Untuk berpikir secara kritis membuat perawat mampu belajar dan untuk secara positif mempengaruhi praktik keperawatan (Potter & Perry, 2005). 5. Pembahasan Berpikir kritis merupakan sebuah proses. Proses berpikir ini bermuara pada tujuan akhir yang membuat kesimpulan ataupun keputusan yang masuk akal tentang apa yang hharus kita percayai dan tindakan apa yang akan di lakukan. Berpikir kritis bukanlah dilakukan untuk mencari jawaban semata, tetapi yang terlebih utama adalah mempertanyakan jawaban, fakta, atau informasi yang ada, Dengan demikian bisa ditemukan alternatif atau solusi terbaiknya. Berpikir kritis sangat penting untuk dilakukan karena untuk berbagai manfuat yang bisa kita ambil atau kita petik dari proses ini, Kualitas keputusan, Kualitas berpikir kritis yang kita terapkan akan mempengaruhi kualitas hasil akhir dari tindakan kita yang didahului dengan proses berpikir kritis tersebut (Simamora, 2019). Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Tujuan pemberian asuhan keperawatan : © Meningkatkan kesehatan klien * Mencegah timbulnya penyakit pada * Menyembuhkan penyakit klien © Pemutihan kesehatan klien, dan © Pemeliharaan kesehatan klien. Tujuan pemberian asuhan keperawatan ini dapat dicapai dengan adanya penekanan pada upaya pelayanan keschatan, terutama dalam mencapai kemampuan manusia untuk hidup sehat dan produktif (Hutahaean, 2010). Teori Dorothea E Orem (1971): Menurut Orem, Asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri schingga dapat membantu individu untuk memenuhi kebutuhan hidup, memeliharakesehatan dan kesejahteraannya. Menurut orem ada tiga prinsip dalam perawatan diri sendiri atau perawatan mandir, yaitu: * Perawatan mandiri yang dilakukan bersifat holistik, yang meliputi: kebutuhan oksigen, air, makanan, eliminasi, aktifitas dan istirahat, mencegah trauma serta kebutuhan hidup lainnya. © Perawatan mandiri yang harus dilakukan sesuai dengan tumbuh kembang manusia * Perawatan mandiri dilakukan Karena adanya masalah Kesehatan atau penyakit untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan, Berpikir kritis sangat penting bagi perawat maupun bagi pasien dan keluarga pasien. Tujuan atau manfaat berpikir kritis bagi perawat sendiri ini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan kenapa perawat harus berpikir kritis? Karena setiap saat perawat harus mengambil keputusan, yaitu menggunakan keterampilan berpikir dalam asuhan keperawatan. Dan tujuan untuk pasien ini yaitu untuk menaikkan derajat kesehatan dan menurunkan angka sakit, dengan Asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan tepat. 6. Penutup Kesimpulan: Berdasarkan dari hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis sangat penting dalam keperawatan, mulai dari pemikiran kritis bagi perawat maupun pasien dan keluarga pasien sendiri. Seperti pada asuhan keperawatan terdapat tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan yaitu untuk meningkatkan kesehatan klien dan untuk menurunkan penyakit klien. Dan terdapat juga tujuan atau manfaat berpikir kritis dalam keperawatan DAFTAR PUSTAKA Aprisunadi, 2011. Hubungan Antara Berpikir Kritis Perawat Dengan Kualitas Asuhan Keperawatan Di Unit Perawatan Ortopedi Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta [Tesis}. Depok (ID) : Universitas Indonesia Bandiyah, Siti. (2017). Keterampilan Dasar dalam Keperawatan (KDDK). Yogyakarta: ‘Nuha Medika Deniati. K., Anugrahwati, R & Sumiarti, T. (2018). Pengaruh Berpikir Kritis Terhadap Kemampuan Perawat Pelaksana dalam Melakukan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Hermina Bekasi Tahun 2016, Jurnal Holistik Kesehatan, 12 (1):21- 22 Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta : Salemba Medika Fathi, A., & Simamora, R. H. (2019, March). Investigating nurses’ coping strategies in their workplace as an indicator of quality of nurses” life in Indonesia: a preliminary study. In JOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 248, No. 1, p. 012031). IOP Publishing. Fischer, Alec. (2007). Berpikir Kritis : Sebuah Pengantar. Jakarta : Penerbit Erlangga Hutahean, S. (2010). Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: CV. ‘Trans Info Media Patmawati, T.A, Saleh, A, & Syahrul, S. (2018), Efektifitas Metode Pembelajaran Klinik Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis & Kepercayaan Diri Mahasiswa Keperawatan. Jumal Keperawatan Muhammadiyah. 3(2) : 89-92 Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktek (edisi 4). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Potter, P.A., & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan Buku 1 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika Putri, A.A. (2016). Strategi Budaya Karakter Caring of Nursing. Bogor : IN MEDIA. Rusmegawati. (2011). Pengaruh Supervisi Reflektif Interaktif Terhadap Keterampilan Berfikir Kritis Perawat Dalam Melakukan Asuhan Keperawatan di Irna RS. Dr. HLM Ansari Saleh Bnjarmasin. Tesis FIK UI. Tidak Dipublikasikan Simamora, R.H. (2019). Menjadi Perawat yang: CIH'HUY. Surakarta: Kekata Publisher Sudono. B., Dhani S., & Rif A.H. (2017). Gambaran Kemampuan Berpikir kritis Perawat Primer Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Islam Surakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia, 10 Sumijatun, (2009). Konsep Dasar dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Klinis . Jakarta: ‘Trans Info Media Jakarta ‘NYA BERPIKIR KRITIS BAGI SEORANG PERAWAT ANGEL OKTAVIA PURBA /181101099 angeloktavia0 13@gmail,co! ABSTRAK Berpikir adalah merupakan salah satu fungsi otak dan fungsi tersebut berjalan dengan baik tubuh dalam keaadan sehat dan lingkungan yang memberikan rangsangan kemudian berpikir Iritis adalah salah satu kegiatan yang memerlukan ide-ide serta gagasan yang cepat dalam melakukan penilaian dan analisa rasional serta. merumuskan kesimpulan dan membuat keputusan. Proses keperawatan adalah suatu metode yang digunakan seorang perawat untuk membantu memecahkan masalah pasien. Dalam melaksanakan proses keperawatan atau dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat ditutut untuk mempunyai keterampilan berpikit Iritis. Berikir kritis menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat. Berpikir kritis penting dilakukan sebelum mengambil keputusan dalam asuhan keperawatan karena berpikir kritis dalam keperawatan merupakan keterampilan berfikir perawat untuk menguji berbagai alasan secara rasional sebelum mengambil keputusan dalam asuhan keperawatan. Kata Kunci : Karakteristik berpikir kritis, Proses berpikir kritis, Aplikasi berpikir kritis dalam keperawatan LATAR BELAKANG tenaga medis yang memiliki peran penting dalam pelayanan Kesehatan, Semakin berkembanganya —_ilmu. perawat juga merupakan profesi yang keperawatan, perawat semakin dituntut ee en eee, ital memberilan pelsyanan yang pelayanan yang Konstan dan terus lebih baik dalam memberikana menerus selama 24 jam kepeda pasien pelayanan keschatan,Perawat setiap hari.Dalam menjalankan tugasnya mempunyai kontribusi yang sangat seorang perawat akan dihadapkan dalam menentukan — kualitas pelayanan di situasi klinis yang mungkin_ berkaitan rumah sakit, sehingga setiap upaya dengan pasien, keluarga pasien dan harus dilakukan dengan baik dan benar tenaga kesehatan lainnya. Dalam situasi agar dapat meningkatan _ pelayanan tersebut perawat penting kesehatan.Keperawatan sebagai profesi mengembengkan kemampuan berpikit dan tenaga profesional _bertanggung kritis dalam menyelesaikan —masalah jawab untuk memberikan pelayanan yang menyangkut pasien, —keluaga keperawatan sesuai dengan standar pasien dan tenaga medis lainnya dengan yang ditetapkan . Perawat merupakan cara efektiif, percaya diri, berpikir terbuka dan kreatif, Pelayanan keperawatan — didasarkan pada pendekatan pengambilan — keputusan yang dapat ditingkatkan dengan cara berpikir kritis, Dalam keperawatan berpikir kritis adalah keterampilan berpikir perawat — menguji_berbagai alasan—secara_rasional mengambil keputusan dalam asuhan keperawatan. Berpikir kritis merupakan komponen yang penting dalam keperawatan — dikarenakansemakin kompleksnya pengambilan keputusan dalam pemberian _pelayanan keperawatan untuk mengatasi masalah Klien sehingga tidak menimbulkan resiko yang dapat merugikan_ klien. Diera sekarang masih perawat belum sepenuhnya dapat berpikir kritis dalam menangani situasi klinis di rumah sakti sehingga tidak jarang masih ditemukan kesalahan-kesalahan dalam memberikan pelayanan _kesehatan, Untuk mewujudkan perawat yang memberikan pelayanan dengan cara berpikir kritis maka dibutuhkan penerapan sub skill dalam berpikir kritis sehingga ketika perawat sudah mampu berpikir kritis maka pelayanan kesehatan juga akan semakin meningkat. TUJUAN sebelum, Tujuan dari penulisan ini yaitu agar mengetahui apa yang dimaksud dengan berpikir kritis, bagaimana pengaplikasian berpikir kritis dalam keperawatan, mengetahui_gambaran kemampuan berpikit kritis bagi seorang perawat dan untuk —-mengatahui pentingnya berpikir kritis bagi seorang perawat METODE Literature Riview ini menganali artikel yang relevan dan berfokus pada tema Berpikir kritis sehingga dapat mempengaruhi kemampuan — berpikir kritis sebagai seorang perawat. Adapun artikel yang digunakan pada literature riview ini menggunakan — sumber meliputi Buku teks, Jumal dengan memasukkan kata kunci “ Pentingnya Berpikir kritis bagi seorang perawat” jurnal yang diterbitkan 10 tahun terakhir HASIL Berdasarkan —_pencarian literature didapatkan apa itu berpikir_kritis, bagaimana karakteristik berpikir kritis, metode dan mafaat berpikir kritis dan juga didapatkan bagaimana proses dan pengaplikasian brpikir kritis dalam keperawatan PEMBAHASAN 1.Defeni Berpikir kritis adalah salah satu kegiatan yang memerlukan ide-ide serta gagasan yang cepat dalam melakukan penilaian dan analisa rasional serta merumuskan kesimpulan dan membuat keputusan (Potter, Graffin, 1997). Berpikir kritis merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan ‘mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi, Menurut Bandman (1998) berpikir kritis adalah pengujian yang rasional terhadap _pengaruh, asumsi ide, prinsip, — pemyataan, keyakinan dan kreativitas. 2, Karakteristik Berpikir Kritis Adapun_ karakteristik berpikir kritis diantaranya adalah sebagai berikut : -Konseptualisasi, yaitu proses intelektual yang membentuk —suatu konsep dan merupkan — pemikiran abstrak yang digeneralisasi_secara otomatis menjadi symbol dan disimpan dalam otak. -Berpikir adil dan terbuka, yaitu mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah menjadi benar dan lebih baik -Rasional dan beralasan, —_yautu argument yang —diberikan —_selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar kuat dari fakta, - Reflektif, seorang pemikir kritis akan selalu menguji apakah sesuatu yang dihadapkan itu lebih baik atau lebih buruk. - Bagian dari satu sikap, —yaitu pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil pemikir kris. - Kemandirian berpikir, yaitu seseorang yang berpikir kritis akan selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif menerima pemikiran dan keyakinan orang lain. - Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan, berpikir kritis digunakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan. 3.Proses Berpikir kritis Berpikir kritis juga _membutuhkan beberapa proses intelektual aktif’ yang dalam pengumpulan data, esensi pengambilan keputusan, penyusunan prioritas, penyelesaian masalah dan perencanaan asuhan_—_keperawatan. Proses ini meliputi 1 .Berpikir rasional, logis dan beralasan yaitu pembuatan hubungan antara bukti solid, observasi dan fakta. 2. Berpikir reflektif yaitu, meluangkan waktu untuk meneliti dan menganalisa data yang =—secara’=—akurat mengidentifikasi_masalah pasien dan akhir kesehatan yang diinginkan, 3. Berpikir otomotif yaitu, berpikir dengan sendiri, tidak hanya menerima atau dapat memanipulasi oleh. pandangan lain, 4, Berpikir kreatif yaitu, kemampuan untuk membina hubungan, mentransfer informasi kedalam situasi baru atau merancang _pilihan danmenemukan penyelesaian dalam masalah, alternative 5. Memutuskan konklusi dan tindakan yaitu, dapat menganalisis dan mengevaluasi bukti-bukti smembandingkan pilihan — menimbang kerugian dan resiko Berfikir kritis mempunyai manfaat yang sangat penting dalam keperawatan dimana manfaat itu diantaraanya yaitu, Luntuk —mengidentifikasi. dan merumuskan masalah keperawatan,2. Merumuskan dan — menjelaskan keyakinan tentang ——_aaktivitas keperawatan, 3. Menguji asumsi yang berkembang dalam _keperawatan, 4-Penggunaan proses berpikir_kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari, 5. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu dalam —_—keperawatan, 6.Memberikan alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang dilakukan, Berpikir kritis digunakan perawat untuk beberapa alasan : Mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, —_penerapan profesionalisme, pengetahuan dan keterampiln dalam memberi asuhan keperawatan.dan menjadi jaminan yang terbaik bagi perawat dalam menunjukan keberhasilan dalam aktifitas. Dalam berpikir kritis ada model berpikir kritis diantaranya yaitu : Total recal (- mengingat), Habits(_kebiasaan), Inquiry ( penyelidikan dan menanyakan, New ideaas and creativity dan Knowing How You Thin ( mengetahui apa yang kamu pikirkan). Selain mode diatas ada juga mode berpikir kritis menurut Costa and Colleague( 1985) klasifikasi mod berpikir kritis dikeal sebagai “ The Six Rs” yaitu: Remembering ( mengingat) Repeating ( mengulang) Resoning ( memberi alaan) Reorganizing (reorganisasi) Relating ( berhubungan) Reflecting ( memantulkan) waUNe 2 4. Aplikasi Berpikir Kritis dalam Keperawataan Perawat —harus_—— menggunkan keterampilan berpikir kritis dalam perencanaan asuhan —_keperawatan. Walaupun dalam memberikan asuhan keperawatan setiap pasion memiliki karakteristik yang berbeda, unik dan dinamis, Faktor keunikan yang dibawa pasien dan perawat daalam_ situasi peraawatan harus — dipertimbangkan, dikajidianalisis dan diinterpretasi sehingg perawat dituntut untuk berpikir kritis. Kemampuan berpikir —kritis perawat dibutuhkan juga dalam)“ Transcultural nursing” yang merupakan asuhan keperawatan dengan area budaya keilmuan dalam proses pembelajaraan yang focus memandang, perbedaan dan kesamaan antara budaya dan asuhan—keperawatan yang ‘memerlukan penghargaan asuhan, sehat sakit didasarkan pada nilai budaya ‘manusia, kepereayaan dan tindakan dan ilmu yang digunakan dalam melaksanakan —asuhan — keperawatan ( Leininger,2009). Menurut Pacione (2001) dan Potter & Perry (2009), berpikir kritis terdiri atas enam sub skill dan aplikasinya dalam keperawatan adalah sebagai berikut:1) Interpretasi yaitu proses. = memahami— dan menyatakan makna atau signifikan variasi yang luas dari pengalaman, situasi, data, _peristiwa, _ penilaian, persetujuan, keyakinan dan aturan, 2) Analisis. ysitu proses mengidentifiksi hubungan —antara pernyaataan, pemyataan, konsep, —_deskripsiatau bentuk representasi lainnya. 3) Inferensi yaitu. proses mengidentifikasi dan memperoleh unsur yang dibutuhkan untuk menarik kesimpulan. 4) Evaluasi yaitu proses pengkajian kredibitas, pemnyataan atau reffetensi yang menilai atau menggambarkan persesi, pengalaman, —situsi, _penilaian, keyakinan atau opini sescorang. 5) Eksplanasi yaitu, suatu_ kemampuan untuk mempresentasikan hasil penilaian seseorang dengan cara meyakinkan dan koheren, 6) Pengontrolan diri yaitu kesadaran untuk memantau aktivitas kognitiv sendiri, unsur yang digunakan dalam aktivitas tersebut , dan hasil-hasil yang dikembangkan terutama melalui penggunaaan —keterampilan dalam menganalisis,mengevaluasi __penilaian inferensial seseorang dengan suatu pandangan melalui. ~—_pengajua pertanyaaan, konfirmasi, validasi atau pembetulan terhadaap hasil penilaian seseorang, PENUTUP KESIMPULAN Berpikir kritis merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup interaksi dari suatu rangkaian in dan persepsi. Adapun mode berpikir kritis yaitu Total _recal (mengingat), Habits( _kebiasaan), Inquiry ( penyelidikan dan menanyakan, New ideas and creativity dan Knowing How You Thin ( mengetahui apa yang kamu pikirkan). Selain itu banyak sekali manfaat yang didapatkan ketika seorang perawat dapat berpiki kritis, ada pengaruh berfikir kritis terhadap kemampuan —_perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. SARAN Untuk — mewujudkan perawat yang memberikan pelayanan dengan cara berpikir kritis maka dibutuhkan penerapan sub. skill dalam_berpikir kritis sehingga ketika perawat sudah mampu berpikir kritis maka pelayanan Kesehatan juga akan —_semakin meningkat. Sebagai tenaga professional perawat diharapkan dapat ‘mengembangkan —dan._—melatih kemampuan berpikir kritis agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang bermutu. DAFTAR PUSTAKA Deniati,K, Anugrahwati & Suminarti, (2018), Pengaruh —berpikir —_kritis terhadap kemampuan perawat pelaksana dalam melakukan asuhan keperawatan di RS Hermina bekasi. Jurnal kesehatan holistic, 12, 21-25. Deswani, (2009). Prases Keperawatan dan Berpikir kritis, Jakarta : Salemba medika. Feng at.all. (2010). Critical thinking competence and diposition of clinical nurse in a medical center. Journal of nursing rearch,18(2), 77-8. Hamid, Kusman Ibrahim. (2017). Pakar Teori Keperawatan. Singapore Elsevier. Hidayat, Aziz. Alimul. (2007). Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika. Mulyaningsih. (2013). Peningkatan perilaku caring melalui kemampuan berpikir —kritis perawat. — Jurnal Manajemen Keperawatan, (2), 100- 106, Potter & Perry. (2017). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta EGC. Potter & Perry. (2009). Fundamental Of Nursing . Jakarta: Salemba Medika. Ri (2010). Keperawatan Pofesional. Yogyakarta : Gosyen Rubenfeld,M,Gaic, (2006). Berpikir Kritis Dalam Keperawatan. Jakarta. EGC. Rubenfeld, M,Gaie. (2010). Berpikir Kritis Untuk Perawat.:Strategis Berbasis Kompetensi. Jakarta : EGC Satriyanti, Y, mulyadi, (2019). Analisis faktor-faktor penerapan berpikir kritis perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di RS. Jurnal Keperawatan Reflesia, 1, 21-32. Sudono,B, Dhani,Ds.( 2017).Gambaran kemampuan berpikir kritis perawat primer dalam pelaksanaanasuhan keperawatan di Rs Islam Surakarta Jurnal Keperawatan Indonesia,\0, 79- 105 Swanburg, Russel C. (2000), Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Untik Peraawat Klinis. Jakarta: EGC Nama + Now Rahrredani Nim! Kpise2ouu Prodi__* Dz_Keperauriton Bettie messpkan sich rset gng began sera. betsaonbungan_meneseup—— —interciesi_dori_guatu_rangleaion in An peg nd ha ity el not Crneng} bits_(krbiacaan ), \nquiry —( pnyiitean_dlan_menany aan), New ideas ond Crativity. — ig pci Cin fe Si seroli —Tangact_yang,clidopation aka \_Senrang_grraual_ dapat _bapitis lentis Aca pengaruh_ berpitie —enke hefty etme proud den sem. Sacre —__—Ardogat_fyyuan berptit sits detonn te \oten, prrawatan_yoitu_Meringketkan_lesrtotan_lelen —Trecegah Iinbunya_Rengalt_ pada. lain, treqjminteon genyplet Een. pen esthaton {ie _ don_petnethoraae besehoton lefen

You might also like