DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..
Daftar Isi v
Peta Konsep Materi Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi vii
Penjelasan Tugas KKNI ix
Bagian I. Pendahuluan . 1
Tujuan Pembelajaran ... 1
A. Asal-Usul Bahasa Indonesia dan Sejarahnya.. 1
B. Kedudukan Bahasa Indonesia... 3
C. Bahasa Indonesia Baku.. 5
D. Rangkuman.. 11
E. Tugas dan Latiha 12
Bagian II. Teks Akademik 15
Tujuan Pembelajaran.... 15
A. Pengertian Teks Akademik 15
B. Perbedaan Teks Akademik dengan Teks non-Akademik 16
C. Ciri-ciri Teks Akademik. 21
D. Teks Akademik dalam Berbagai Genre Makro. 22
E. Orisinalita: 23
E Tugas dan Latihai 24
Bagian III. Teks Ulasan .. 25
Tujuan Pembelajaran 25
A. Pengertian Teks Ulasan Buku 25
B. Struktur Teks Ulasan Buku... 29
C. Cara Merekonstruksi Teks Ulasan Buku.. 34
D. Langkah-langkah Operasional Penulisan Teks Ulasan Buku. 35
3, Rangkuman... 36
3 Tugas dan Latihan. 37
3agian IV. Teks Proposal 39
39
rT IBAGIAN |
PENDAHULUAN
‘Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. memahami dan menjelaskan kedudukan dan fungsi bahasa bahasa
di Indonesia.
2, menggunakan bahasa Indonesia baku dalam berbagai_kegiatan
akademik.
Bagian Pendahuluan ini, membahas tentang: 1) asal usul bahasa Indonesia dan
sejarahnya, 2) kedudukan bahasa Indonesia, dan 3) bahasa Indonesia baku.
Pada akhir bagian bab ini, kemampuan mahasiswa memahami materi yang
dibahas, diukur dari kemahiran mahasiswa mengerjakan tugas dan latihan.
Oleh Karena itu, bacalah perlahan materi pada bagian bab ini, dan diskusikan
kepada teman dan dosen mengikuti perkuliahan.
A. Asal-Usul Bahasa Indonesia dan Sejarahnya
Bahasa-bahasa di Indonesia dikelompokan menjadi tiga, yaitu bahasa
Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing. Di bawah ini setiap kelompok
bahasa itu akan diuraikan secara singkat.
1. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam
Tumpun Bahasa Austronesia. Dalam hal ini, Bahasa Melayu itu sudah lama
(berabad-abad) digunakan sebagai lingua franca ‘bahasa perhubungan’ di
husantara ini pada zaman Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa pemerintahan
kolonial Belanda bahasa Melayu dikenal sebagai bahasa sehari- hari yang sering
dinamai dengan istilah Melayu Pasar, Bahasa Melayu Pasar sangat mudahSANKAL be,
4 kesalahan yang say,
i berbagal bahasa yang AigUN aay ss
hwa bahasa Melayy p, Par,
ikatakan ba Nae
7 na iu, dapat langan keluarga jy aM,
pas ae Weep on yang diqnaan dM Melayu Tinggi inte ny
pula bahasa Melayu va. dan Jawa. Bentuk bahasa lebih
sekitar Sumatera, Malaya, dal penggunaanya sangat halus, 7
a
Melayu Pasar karen » Pemi ™h
aaa en aan ekspresf bahasa Melayu Pasar. Pemerintah jg
sindiran,
bahwa_ kelenturan bahasa Melayu Pasar a
naands meneen RED Nfahasa dan budaya. Pemerintah kolona Belg
Ssreeks exeanane dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, d
antaranya dengan menerbitkan karya sastra dalam bahasa Melayy Tinggi
iti tole
i, men
dimengesti, ckeprest rind
mudah menyerap istilah-istilal
Ol
Balai Pustaka, Akan tetapi, bahasa sande a sudah terlanjur digunaan
ng melintasi Indonesia.
oleh Feces isdbnedl sebagai jati diri bangsa bermul da
Peristiwa ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, dalam Tangkaian
kegiatan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta, Butir ketiga ikrar Sumpah Pemudg
Berbunyi, “Kami, putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa Persatuan,
bahasa Indonesia.” Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, yaitu bahasg
Jawa (yang sebenarnya merupakan bahasa daerah yang masyarakat
Pemakainya mayoritas pada saat itu) sebagai dasar bahasa Indonesia, tetapi
beliau memilih bahasa Indonesia yang didasarkan pada bahasa Melayu yang
dituturkan di Riau.
2. Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di Indonesia. Bahasa
ini jumlahnya sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah di
Indonesia. Bahasa daerah berfungsi sebagai (1) lambang_kebanggaan daerab,
(2) lambang identitas daerah, (3) alat perhubungant< di dalam keluarga dan
masyarakat daerah, dan (4) sarana pendukung budaya daerah dan bahasa
Indonesia. Dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah
merupakan pendukung bahasa Indonesia, merupakan bahasa Ppengantar pada
tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar
Proses kegiatan pembelajaran, selain merupakan sumber kebahasaan untuk
memperkaya bahasa Indonesia.3, Bahasa Asing
Bahasa asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa
Indonesia dan bahasa daerah, Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat
perhubungan antarbangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi modem untuk pembangunan nasional, Sehubungan dengan fungsinya
sebagai akses untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern,
bahasa asing sesungguhnya hanya melengkapi fungsi bahasa Indonesia yang
juga dikembangkan agar menjadi sarana serupa.
B, Kedudukan Bahasa Indonesia
Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang
sangat penting karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
nasional dan bahasa negara, Berkaitan dengan pembicaraan di atas, kedudukan
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dikukuhkan pada 28 oktober 1928,
yaitu pada saat Sumpah Pemuda diikrarkan. Dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan
nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku
bangsa yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, dan bahasa
daerahnya, dan (4) alat komunikasi antardaerah dan antarbudaya.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara ditetapkan pada
18 Agustus 1945, pada saat Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Dalam Undang-Undang
Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 dinyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa
Indonesia. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dunia
pendidikan, (3) bahasa untuk kepentingan perencanaan perhubungan pada
tingkat nasional dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan (4)
bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.
1, Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional Lambang Kebanggaan
Kebangsaan
Di dalam fungsinya sebagai lambang kebangaan kebangsaan, bahasa
Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa
kebangsaan. Atas dasar kebangaan ini, bahasa Indonesia harus terus dijaga,
pelihara dan kembangkan serta rasa kebanggan pemakainya senantiasa kita
bina.sebagai Indentitas Nasional, Yan
Indonesia Se iiap bahasa Indonesia selain bende, ta
a penghargaan tl inya bahasa Indonesia tentulah han,
ra. Di dalam ania serasi dengan lambang keban,._
endiri,
ir
ia memiliki indentitasnya hanya ap,
donesi
abil;
rutam
mengarah pad
nega
a indentitasnya S
yang lain. Bahasa In
masyarakat pemakainya
mengembangkanya sedemi
bahasa lain.
a kaum muda dan pelajar membing t
. lay
rupa sehingga bersih dari unsur.
ikian
‘Unsy,
tardaerah, Antarbudaya
Antarwarga, Ant 7
b) See memiliki peranan yang ftal dimasyarakat umun
as Incons t adanya bahasa Indonesia masyarakat dapa
dan eae yang lain sedemikian rupa sehingga kesalah
ee ai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahas;
Pahaman sebagai ak kat dapat berpergian ke seluruh ploso}
tidak perlu dikawatirkan, Masyarakat dap:
tanah air dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai saty
satunya alat komunikasi.
c) Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasa
Bahasa Indonesia sebagai alat Pemersatu suku, budaya dan bahasa
maksudnya, bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-
suku, budaya dan bahasa di Nusantara, tanpa harus menghilangkan
indentitas kesukuan dan Kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta
latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan, Lebih dari itu, dengan
bahasa nasional itu Masyarakat dapat meletakk: i
bahasa ; ‘an kepen: i
Jauh di atas kepentinggan daerah atau Solon; ain
gan
2. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara
a) Bahasa Resmi Kenegaraan
Bahwa bahasa Indonesia dipakai dj dalam kegi,
kenegaraan seperti Upacara, peristiwa dan kegiatan ke n-kegiatan Tesmi
bentuk lisan maupun dalam bentuy tulisan, Salah bail dalam
adalah penulisan dokumen dan Putusan-putusan a tu N tersebut
dikeluarkan oleh Pemerintah dan badan-badan k ‘ rat yal
Pidatopidato kenegaraan, yangb) Bahasa Pengantar dalam Pendidikan
_ Bahasa Indonesia memiliki fungst fital di dunia pendidikan di nusan-
tara ini, mulal dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di
seluruh Indonesia, kecuali pada daerah-daerah tertentu yang masih
menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantarnya seperti Aceh,
Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali dan Makasar, akan tetapi hanya sampai
tahun ke tiga pendidikan Sekolah Dasar.
¢) Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional
Dalam hal ini bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat
komunikasi timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan
saja sebagai alat perhubungan antardaerah, dan antarsuku, melainkan juga
sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang
sosial budaya dan bahasanya.
d) Alat Pegembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat
yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan
nasional sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan
indentitasnya sendiri, yang membedakanya dengan kebudayaan daerah.
Bahasa Indonesia Baku
1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku
Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat luas. Namun,
pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami secara
komprehensif konsep dan makna istilah itu. Hal ini terbukti bahwa masih
banyak orang atau masyarakat yang berpendapat bahwa bahasa baku sama
dengan bahasa yang baik dan benar. Bahasa yang dipergunakan di dalam
situasi tidak sesuai pun dianggap sebagai bahasa baku. Makna kata baku
sendiri tampaknya tidak dipahami secara benar, apalagi makna bahasa
baku. Hal itu disebabkan oleh keengganan orang mencari makna istilah
baku dan bahasa baku di dalam kamus umum ataupun kamus istilah
linguistik.
Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karya Poerwadarminta
diterangkan sebagai berikut.; (2) sesu
al jad pokok Yan awa ) tn,
ea ar),
a naan (nilai, harga stant
pagal dasal
pokull
:79)
as ee i Besar Bahasa Indon
pi dala
dijelaskan seba|
esia (KBBI, 2008:123), kata ba
gai berikut.
kuantita:
bath sma; (2) tolak ukur yan berlaku Te S atau kualita
0 an berdasarkan kesepakatan; standar;
jan yan
Baku Il
Saling
Di dala
diterangkan. sebagai b
Baku! .
(Jawa), (1) yang menjadi pokok; (2) yang utama;
Baku Il
(Menado), saling (1996:114)
m Kamus Umum Bahasa Indonesia karya Badudu dan Zaiy
erikut.
standar
Baku dalam bahasa baku di dalam tiga kamus di atas bermakna sama
dengan baku I, Oleh karena itu, bahasa baku adalah bahasa yang menjadi
pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar. Jadi, bahasa
Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang menjadi pokok, yang
menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar.
Dengan demikian bahasa nonbaku adalah bahasa yang tidak menjadi
pokok, yang tidak menjadi dasar ukuran, atau yang tidak menjadi standar,
Jadl, bahasa Indonesia nonbaku adalah ragam bahasa Indonesia yang tidak
menjadi pokok, yang tidak menjadi dasar ukuran, atau yang tidak menj
standar. Bahasa baku adalah bentuk bah i Sena
asa yang biasa memakai
atau ungki kt imat, ej akai kata-kata
igkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang bi: od
oleh mereka yang berpendidikan, seperti pejabat, He os dipakai
ilmuwan, cendekiawan, dan sebagainya, Sedangkan bahasa von, Coe
bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atay 'sa nonbaku adalah
kalimat, ejaan, dan pengucapan yang blasa dipakay wea Struktur
kurang berpendidikan dan yang biasa beraktvitas aay.
Mereka yan;
resmi. tas dalam lin, yang
ikungan tidakRerdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa bahasa baku adalah
ragam bahasa yang berkode bahasa yang berbeda dengan kode bahasa
nonbaku yang biasa digunakan di lingkungan tidak resmi.
2. Pungsi Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku mempunyai empat fungsi yang secara satu per
satu dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pertama, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu. Babasa
Indonesia baku mempersatukan atau memperhubungkan penutur berbagai
dialek bahasa itu, Bahasa Indonesia baku mempersatukan mereka menjadi
satu masyarakat bahasa Indonesia baku. Bahasa Indonesia baku mengikat
kebhinekaan rumpun dan bahasa yang ada di Indonesia dengan mengatasi
batas-batas kedaerahan. Bahasa Indonesia baku merupakan wahana atau
alat dan pengungkap kebudayaan nasional yang utama. Fungsi pemersatu
ini ditingkatkan melalui usaha memberlakukannya sebagai salah satu
syarat atau ciri manusia Indonesia modern.
Kedua, bahwa bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda
kepribadian. Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas yang
membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya. Bahasa Indonesia baku
memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa Indonesia
baku. Indonesia kita mengatakan identitas kita. Bahasa Indonesia baku
berbeda dengan Dengan bahasa bahasa Malaysia atau bahasa Melayu di
Singapura dan Brunai Darussalam. Bahasa Indonesia baku dianggap sudah
berbeda dengan bahasa Melayu Riau yang menjadi induknya.
Ketiga, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa.
Pemilikan bahasa Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau
prestise. Fungsi peimbawa wibawa berkaitan dengan usaha mencapai
kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui pemerolehan
bahasa baku. Di samping itu, pemakai bahasa yang mahir berbahasa
Indonesia baku "dengan baik dan benar" memperoleh wibawa di mata
orang lain. Fungsi yang menyangkut kewibawaan itu juga terlaksana jika
bahasa Indonesia baku dapat dipautkan dengan hasil teknologi baru dan
unsur kebudayaan baru. Warga masyarakat secara psikologis akan
mengidentifikkan bahasa Indonesia baku dengan masyarakat dan
Kebudayaan modern dan maju sebagai pengganti pranata, lembaga,
bangunan indah, jalan raya yang besar. Gengsi juga melekat pada bahasa
Indonesia karena ia dipergunakan oleh masyarakat yang berpengaruh yanggetia|
ada p orang yang mampu menggunakay b.
wa PP Mh,
iba
menambah wi
Indonesia baku. ain donesia paku berfungsi Wee keran, .
Keempat, bahas berfungs! sebagai a acua 1
Bahasa Indonesia norma atau kaidah yang ikodifikas tel
pemakaiannya al sa Indonesia baku menjadi tolak
jelas, Norma ea esia baku secara Hee ne pri itu, peng
ae Indonesia baku dapat dilakukan. “ma atau kai
pemakaian bahasa bak [U8 menjadi acuan umum bagi segaja le
bahasa Indonesia ng menarik perhatian yang karena bentuknya ¥
pemakaian ee onot bahasa hukum, bahasa sastra, bahasa jy)
khas, seperti
bahasa media massa,
surat-menyurat resmi, bentuk surat keputus
dangan, pengumuman, kata-kata sambutan, ceramah, dan pidato,
undangan,
Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku dipakai di dalam beberapa konteks. Pera
dalam komunikasi resmi, yaitu dalam surat-menyurat deere atau dit
dikeluarkan oleh instansi res
pengumuman-pengumuman yang sat on
perundang-undangan, penamaan, dan peristilahan resml, ‘edua, dal
wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan karya ilmiah berupa makal
skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian. Ketiga, dal
pembicaraan di depan umun, yaitu ceramah, kuliah, dan kotbah. Keemy
dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati, yaitu atasan deny
bawahan di dalam kantor, siswa dan guru di kelas atau di sekolah, guru ¢
kepala sekolah di pertemuan pertemuan resmi, mahasiswa dan dosen
ruang perkuliahan,
Di dalam konteks pertama dan kedua didukung oleh bahasa Indone
baku tulis. Konteks kedua dan ketiga didukung oleh bahasa Indonesia bz
lisan. Di luar konteks itu dipergunakan bahasa Indonesia nonbaku at
bahasa Indonesia nonstandar.
3. Konteks Pemakaian
4. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku
Secara umum dapat diketahui bahwa bahas;
mempunyai tiga ciri, yaitu (1) memiliki keunggulan wii
penggunaan, (2) kemantapan dinamis, dan (3) Sees a
kemantapan dinamis berarti bahwa kaidah bahasa Inga eo 2 al i
tetap serta tidak berubah setiap saat, Citi cendekia berant baku rela
ahwa baha:
‘a Indonesia baIndonesia _baku menceminkan cara berpikir yang teratur, logis, dan
sistematis. Untuk mengungkapkan gagasan, bahasa Indonesia baku dapat
digunakan untuk menyampaikan isi pikiran secara teratur dan sistematis.
Secara lebih spesifik dapat juga disajikan 14 ciri bahasa Indonesia
baku sebagai hasil sintesis dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Harimurti Kridalaksana, Anto M. Muliono, dan Suwito (Barus dkk., 2014 :
13-15), yakni sebagai berikut,
(1) Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah
pelafalan yang relatif bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah
atau dialek,
Misalnya :
Kata [keterampilan] diucapkan [katarampilan] (salah), [ketrampilan]
(salah)
(2) Bentuk kata yang berawalan me- dan ber-, dan lain-lain sebagai
bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan
secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya :
Banjir menyerang kampung yang banyak penduduknya itu.
Kuliah sudah berjalan dengan baik.
(3) Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis
secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya:
Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapa pun, karena
semua dianggapnya penipu.
Dia sudah mengetahui bahwa kamu akan datang.
(4) Partikel -kah, -lah, dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa
Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya :
Turunkanlah jangkar itu !
Bagaimanakah cara merawat kapal ?
Bagaimanapun kita harus mengantisipasi ombak besar yang mungkin
datang.
(5) Preposisi atau kata depan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku dituliskan secara jelas dan tetap dalam kalimat.
Misalnya:
Saya bertemu dengan kapten kapal itu kemarin.
la benci sekali kepada orang itu.|
uplikast sebagai bahagian morfolog, by
atau Fe
ata wlang i seca jelas dan tetap sesual dengan tings in
indonesia aku s ; ~
vempatya didalam alimat.
; G
ee hr i diawast setiap saa!
_mereka it harus saiciior
Mereka-mt » melaksanakan pe ban ort
Negara polaritas tur sapa sebagai ei : a ologi bah
7% ts a
- seers itulis secar@ jelas dan tepat dala at,
Indones
moa i iq sama di dal
genre eke rkepentinga tentang problema itu,
aa ma harus bisa berpengertian yang sama
ne ee meet aspek + agen + kata kerja sebagai bahagia,
(8) Pola kelompok kata : SS ascisn Soca thai
kalimat bahasa Indonesia
tetap di dalam kalimat.
Misalnya:
Reputasi
Kiriman barang sudal
(9) Konstruksi dan bentul
Indonesia baku ditulis a
kalimat.
Misalnya : saudaranya, dikomentari, menerjang ombak
(10) Fungsi gramatikal (subjek, predikat, objek) sebagai bahagian kalimai
bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap d
dalam kalimat.
Misalnya:
Kapal itu terkatung-katung di Samudera Pasifik.
Perusahaan pelayaran harus memberi pelayanan yang baik kepad
konsumen.
(11) Struktur kalimat, baik tunggal maupun majemuk, ditulis atat
diucapkan secara jelas dan tetap sebagai bahagian kalimat bahasi
Indonesia baku di dalam kalimat.
Misalnya :
Mercia sedang mengikuti perkuliahan Kepabeanan
ebelum berangkat, dokumen yang di
ie yang diperlukan kapal, harus semué
sq
am tugas ini.
‘Anda telah karni ketahui.
h saya terima.
k sintesis seba
tau diucapkan secara jel
gai bahagian kalimat bahasa
Jas dan tetap di dalam(12) Kosa kata sebagai bahagian semantik bahasa Indonesia baku ditulis
atau diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat.
Misalnya : mengapa, kapal, harus, dirawat
(13) Ejaan resmi sebagat bahagian bahasa Indonesia baku ditulis secara
Jelas dan tetap, balk kata, kalimat maupun tanda-tanda baca sesuai
dengan Ejaan Bahasa Indonesia,
(14) Peristilahan baku sebagai bahagian bahasa Indonesia baku dipakai
sesual dengan Pedoman Peristilahan Penulisan_ Istilah yang
dikeluarkan oleh pemerintah melalui Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa,
Demikianlah perihal bahasa Indonesia baku ini. Ragam bahasa ini digunakan
dalam penulisan teks akademik yang dibicarakan pada pembicaraan
berikutnya.
D. RANGKUMAN
Penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari
peristiwa ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, dalam rangkaian
kegiatan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta, Butir ketiga ikrar Sumpah
Pemuda Berbunyi, “Kami, putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.”
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas
nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar
belakang sosial, budaya, dan bahasa daerahnya, dan (4) alat komunikasi
antardaerah dan antarbudaya.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di
dunia pendidikan, (3) bahasa untuk kepentingan perencanaan perhubungan
pada tingkat nasional dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan,
dan (4) bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan
ilmu pengetahuan serta teknologi modern. bahasa baku adalah bahasa yang
menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar. Jadi,
bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang menjadi pokok,
yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar. bahasa nonbaku
adalah bahasa yang tidak menjadi pokok, yang tidak menjadi dasar ukuran,
atau yang tidak menjadi standar.
Bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri, yaitu (1) memilikia waka pense
naan, (2) femantapan dina
S, X
Feunegoan
) cendekia-
a akan semua uraian yang te,
D.
an n And " a r
Tee emantapkan pent tatihan yang di bawah ini ap
uk me er s di 3
i babii, kerakal rtanyaal yang di bawah ini dengan ba
j, Jawablah pertanyaaP ik
jadi d
dap oer pahasa Melay¥ menjadi asal dan dasar baka
1
inne gl pahasa Indonesia dalam kedudukannya sebap,,
2. Jelas! d
i es Indonesia dalam kedudukannya sebaga,
3, Jelus!
: “
ba ve endapt anda tentang semboyan Pergunakanlah
ac i benar”?
ia dengan baik dan
5. at sma guna bahasa Indonesia baku dan bahasa
: jaitoet nonbaku ? Jelaskan disertai dengan contoh !
dak baku di dalam artikel berikut, kemudian
jadi bahasa Indonesia baku!
TKecelakaan maut lagi-lagi terjadi di Jalan
Lintas Sumatera, Batubara, Minggu (26/01/2020) sekira pukul 21.00 Wib,
Kali ini korbannya seorang mahasiswa bernama Hendra Dwi Permana (18), |
warga Dusun IV, Desa Perkebunan Aek Nagaga, Kecamatan Rahuning, Asahan,
Orang itu kayaknya nampak mau mati meski sempat dilarikan warga ke |
Puskesmas Lima Puluh Batubara, untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis dalam keterangannya melalui
Kasatlantas AKP Suprihanto P, Senin (27/1/2020) membenarkan adanya
kecelakaan maut tersebut. Sebelum kecelakaan, Hendra dalam perjalanan
dari arah Medan mau ke arah Kisaran naik kereta Kawasaki KLX yang nggak
Se rime ancien ae
Suprihanto, Terus itu, saat Versamsan, sear iy ‘ i ees
atanglah menyusul truk Mitsubishi F i BA Aaa rae
Prasetyo itu nama supirnya. Tiba di uso, BA 8853 QO, yang dibawa Eko |
ke badan jalan yang | aa . Tiba di lokasi kejadian, Hendra coba menanjak |
ig lebih tinggi. Namun, karena kurang hati-hati, Hendra |
IL Identifikasilah kata ti
perbaiki sehingga men}
BATUBARA, metro24jam.commenyenggol bagian samping truk sehingga sepedamotor Kawasaki KLX yang
dikendarainya terjatuh ke badan jalan. Naas, Hendra jatuh ke arah kanan
persis ke kolong truk dan langsung tergilas ban depan sebelah kiri,
sedangkan Aji terjatuh ke arah kiri, Warga yang melihat segera menghentikan
truk lalu melarikan Hendra ke Puskesmas Lima Puluh. Namun, sesampainya
di sana, pemuda itu dinyatakan meninggal dunia. Sementara temannya Aji
Purnomo hanya mengalami luka ringan berupa bengkak pada tangan kanan
dan kepala belakang. Polisi yang tiba di lokasi tak lama kemudian segera
melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saki. “Korban luka
dirawat di Puskesmas Lima Puluh. Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan
sudah diamankan ke kantor Sat Lantas Polres Batubara,” pungkas Suprihanto.
(fik)
Sumber: 7 j 2: 21 <
Keterangan: diubah seperlunya