You are on page 1of 132
PENERAPAN REWARD DAN PUNISHMENT DALAM MENINGKATKAN, KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SDN 1 LIMBOTO BARAT SKRIPSI Disjukan untuk memenubs syarat guna mencapal Gelar Sarjana (SPd) Pada jurusan pendidikan Gura Madrasah Ibtiduival Fakultas Mau Tarbarbivah ‘Dan Keguruan Institute Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo Oleh: IRAWATI TOI NIM : 181052017 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH 2022 PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSE Yang bertanda tangan di bawah int Nama s Irawati Toi xm + 181082017 Program Studi: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Judul Penetitian —: Penerapan Reward dan Punishment dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Peserta Didik di SDN 11 Limboto Barat Meyatakan bahwa basil penelitian an tidak terdapat unsuraansur penjplakan harya penelitian atau karya iimah yang pemah dilakukan atau dibuat oleh orang lain, Accualt secara tertulis dikutip dalam naskah wm dan disebutkan dalam sumber kutipan ddan daftar pustaka wpabila di Kemnudian hari ada Klanm dar pak lau, bukan menjadi tangeung jawab dosen pembinbing atau pengelolah Istitut Agana Islam Neven (IAIN) Sultan Gorontalo, Demikian surat wm dibuat denyan sebenarny pith manapan, Goromalo, Ju ¥ ay * sia Meomerare7 Trawati Toi Nim, 181052017 PENGESANAN SKRIPSI Skripsi yong berjudul “Penerapan Reward dan Punishment Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Peserta Didik di SDN 1 Limboto Barat” yang disusun oleh saudara Irawati Tol, NIM. : 181082017. Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah tbtidaiyah (PGMI), Fakultas timu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang Munagasyah Skripsi dihadapan Dewan Munagisy yang diselenggarakan pada hari Jum’at, 29 Juli 2022 M, bertepatan dengan 30 Dzulhijjah 1443 H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi program sarjana (Sl) guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Tbtidaiyah dengan beberapa perbaikan. Gorontalo, 29 Juli 2022 30 Daulhijjah 1443 H DEWAN MUNAQISY Pimpinan Sidang _: Dr. Mujahid Damopilii, M.Pd er Munagisy 1 : Dr. Hj. Lamsike Pateda, M.Pd fi 5) Maunagisy I Dr. Burhanuddin A.K Mantau, M.Pd1 ( 2) MPa = ‘Munagisy It : Dr. Mujahid Damopil Munagisy 1V + Alfian Erwinsyah, M.Pd t he Diketahui Oleh KATA PENGANTAR aol Gia a paw Alkamduliltabirabbi! alamin. Segala Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis telah menyelesaikan hasil penelitian yang berjudul “penerapan seward dan punishment dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di SDN 1 Limboto Barat”. Skripsi penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah. Penulis ini tentunya tidak dapat terselesaikan tanpa adanya dorongan dari pihak- pihakterkait, baik dukungan secara moril, maupun finansial, Maka dari itu ueapan terima Kasih ditujukan kepada: 1. Allah SWT atas Ridho dan Karunia-nya schingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini 2. Kedua orang tua penulis, bapak Herman Toi dan ibu Yurni Tamau yang tidak mengenal lelah selalu mendoakan dan memberika dukungan yang tak kunjung henti kepada penulis baik secara moral maupun materi 3. Bapak Dr. H. Zulkamain Suleman, M.HI, selaku Rektor Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo 4. Bapak Dr. I. Sofyan Ap. KAU, M.Ag., bapak Dr. H. Mujahid Damopolii, S. Ag, MPd dan bapak Dr. H. Lukman Arsyad, M.Pd. selaku wakil rektor LILI Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo. 5. Bapak DrMuhajir Yanis, M.Pd.I, selaku biro administrasi umum, akademik dan 10, AL 12, 14, kemahasiswaan Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan amai Gorontalo Bapak Dr. H. Said Subhan Posangi, M.PdLL, selaku dekan fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan Tbu Asriyati Nadjamudin, S.Pd., M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan Bapak DrMujahid Damopolii, M.Pd selaku pembimbing 1 dan Bapak Alfian ERwansyah, M.Pd selaku pembimbing II skripsi Ibu A. Kanmila Iskandar, $.Pd., M-Pd selaku dosen Pembimbing 4 kademik/PA Seluruh dosen pengajar dan staf pegawai di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, terimah kasih atas bantuan dan jasanya kerena telah membagi ilmu yang tak temilai harganya sehingga saya bisa menyelesaikan studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan. Teruntuk diri sendiri, terimakasih kerena telah bertahan dan tetap berjuang sampai pada tahap ini Teruntuk adik-adikku terimah kasih sudah man menghibur, dan sudah_menemani kescharianku. Bermimpilah dan berusahalah untuk mewujudkan- mimpi_ kalian, {ctaplah melangkah karena perjuangan kalian masih sangatlah panjang. Terima kasih kepada teman sahabat yang selalu memberikan dukungan dan motivasi selama berada di tempat tersebut. Teruntuk kelas PGMI A 2018 terimah Kasih sudah berbagi cerita suka maupun duka kita lewati selama berada di tempat ini 15. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih telah 16, membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi Penulis men yadari masih banyak kekurangan yang discbabkan olch keterbatasan, wawasan dan kemampuan penulis olch karena itu, penulis sangat menghargai masukan, saran, guna menyempumakan dalam penyususnan skripsi ini, semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan mahasiswa pendidikan guru madrasah ibtidaiyah. Gorontalo, juli 2022 Penulis Irawati Toi MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO “Dan Bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar” “QS ArRum-60" “Waspadalah terhadap kesombongan, sebab pada akhirnya kamu kelak akan kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakan cacing” “Tanpa ilmu, amal itu tidak ada gunanya, sedangkan Ilmu tanpa Amal Adalah hal yang sia-sia” “Abu Bakar Asshidik” “mengharakan surga tapi mengabaik sholat, itu ibarat menunggu kereta api tiba di bandara “motivasi untuk diri sendiri” PERSEMBAHAN ‘Skripsi ini saya dedikasikan kepada orang tua saya tercinta, Mama (Yurni Tamau) dan papa (Herman Toi) berkat doa dan dukungan serta ketulusannya dari hati disetiap doa yang tidak pernah putus, beserta orang-orang terdekat yang mencintai dan menyayagi saya, terimah kasih ALMAMATERKU TERCINTA, DAFTAR IST HALAMAN JUDUL PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PENGESAHAN SKRIPSL. MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN ... ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masala. B. Identifikasi Masalah. C. Batasan Masalah, D. Rumusan Masalah.. E. Tujuan Peneliti F. Manfaat Penelit. G. Definisi Operasional BAB Il TINJAUAN PUSTAKA. A. Hakikat reward dan punishment 1. Definisi Reward. 2. Macam-Macam Reward. Tujuan Reward. b. Punishment xi xii 10 10 10 u 4 1. Pengertian Punishment... 2. Macam ~ Macam Punishment 3. Tujuan Punishment... B. Kelebihan dan Kekurangan Metode Reword dan Punishment. C. Konsep Disiplin. 1. Pengertian Disiplin. 2. Dasar-dasar kedisiplinan, 3. Pentingnya Kedisiplinan 4, Latar Belakang Pelanggaran disiplin. D. Indicator Disiplin Belajar E. Upaya-upaya menanamkan kedisiplinan kepada siswa. F. Factor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa G. Hasil penelitian yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendckatan dan Mctode Penelitian. B, Lokasi Penelitian C. Jenis dan Sumber Data D. Teknik Pengumpulan Data E, Teknik Analisis Data F. Pengecekan Keabsahan Data G. Tahap-Tahap Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian, 15 16 18 19 19 20 2 22 23 24 27 B. Hasil Penelitian... C. Pembahasan BAB V PENUTUP _ A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA. LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Informal Lampiran 2 ; Pandua Wawancara Lampiran 3 : Pedoman Observasi Lampiran 4 : SK Pembimbing Lampiran 5 : Surat Izin Peneliti Lampiran 6 : Surat Keterangan Peneliti dari Sekolah Lampiran 7 : Dokumentasi Lampiran 8 : Daftar Riwayat Hidup ABSTRAK Irawati Toi, NIM: 181052017. Penerapan Reward Dan Punishment Dalam MeningkatKkan Kedisplinan Belajar Peserta Didik Di SDN 1 Limboto Barat. Skripsi. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Iimu Tarbiyah dan Keguruan. LAIN Sultan Amai Gorontalo. Penguji 1 : Dr. Mujahid Damopolii, M.Pd penguji 2 : Alfian Erwinsyah, M.Pd Kata Kunei : Reward, Punishment, Kedisiplinan Belajar Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan pemberian reward dan punishment dapat meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di SDN 1 Limboto Barat Metode yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu Observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan sikap disiplin siswa dari indicator disiplin belajar peserta didik di kelas IT SDN 1 Limboto Barat menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Hasil kegiatan tersebut menunjukkan perubahan yang signifikan dan terlihat perkembangan dalam kedisiplinan siswa dengan diterapkannya reward dan punishment. Factor-faktor yang menghambat dan mendukung dalam penerapan kedisiplinan belajar peserta didik terdiri dari factor internal dan factor eksternal Saran sebaiknya guru menambah bentuk-bentuk dari punishment tersebut terutama pada saat proses pembelajaran berlangsung, misalnya menghafal doa-doa pendek atau menghafal perkalian dan lain sebagainya, Dengan adanya macam-macam punishment peserta didik pastinya akan berusaha untuk disiplin dalam belajar ABSTRACT Irawati Toi, Student's Id Number: 181052017, The Application of Reward and Punishment in Improving Student Learning Discipline at SDN 1 Limboto Barat, Skripsi, Madrasah Ibtdaiyah Teacher Education Study Program. Faculty of Teacher and Training. LAIN Sultan Amai Gorontalo, Supervisors: 1: Dr. id Damopolii, M.Pd_penguii 2 i Gove MPd Keywords: Reward, Punishment, Learning Discipline This study aims to determine whether giving rewards and punishments can improve student leaming discipline at SDN | Limboto Barat. The method used in this study is qualitative, Data collection techniques used are observation ‘and interviews, The results showed that developing student’ attitudes from the indicators of leaming discipline in class III students at SDN 1 Limboto Barat Jed to good progress. The results of these activities showed significant changes and visible developments in student diseipling with the application of rewards and punishments. Factors that hinder and support the application of student leaming disciplines consisted of internal factors and extemal factors, Iris suggested that teachers add forms of punishment, especially during the learning process, for example, memorizing short prayers or multiplication, With various kinds of punishment, students will ry tobe disciplined in learning. fay aad palate Reape Dla paola Lalas! pana gf oLdally alg Suess VAN-OTS VE eed « 97 Sahel aaliy All age AS Asta)! pedal pula Ranyte dor gylol gipenel Aye \ AeegSol! Alc! sepia ovgals salenn 9: V Linten gldig age ApagSadl Ayedley! glad lala anal Gpalall iy i elect dolatil baal! olgill: kaa! bell Aoleas ll aay ol Sey GUgdally CLICKY sUlae] G8 15 Le Abyne J} Semel La dae egBguead Raagh \ AgagSall ALG, Aja J Mal goplaall SOUL LSM ys Sibyl ane ad Rags Rage Lp Cell! gain ll Uap, healt ll lad doles lptge ge all obenast olabas! aghas g ibll pel lai) odin giles Siylal ALA Lage Naples pdb gipeed Regd) eagSoal ASIA Ayes SLU! Bes GB Jalgall clgdally GLIA! elas pe Mall Lola J lags Sates BS Sd aryl ales Rubs alge oe gS Hal alas pss Sel pay Shas plac Sane Lith ols. Lda go JES) MELOY cpeleall Reaeaill O95 ol cum STD Da glans AAGAL gala lS J Lay ysl Lam gh Spall ight dan + pla cabana IgigS BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah Iaku seseorang melalui proses pembelajaran dan bimbingan, Tertuang dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa: Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif| mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang- orang yang disegani tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Schingga pendidikan memengang peran penting dalam membentuk sifat dan tabiat peserta didik yang bermutu dan berdaya guna agar sesuai dengan cita-cita pendidikan. Tanpa pendidikan manusia tidak memeiliki arah dan tujuan hidup yang jelas. Manusia yang demikian akan tertinggal olch manusia lain yang berpendidikan, Berdasarkan Undang-undang RI No, 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional menyebutkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi 1 siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, schat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.' Berdasarkan undang-undang sudah jelas bahwa pendidikan di Indonesia bukan hanya membentuk manusia yang berilmu dan cerdas namun memiliki akhlak yang mulia, Maka dari itu mutu pendidikan harus selalu ditingkatkan, Peningkatan mutu pendidikan disekolah salah satunya melalui pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran, Kegiatan pembelajaran dipengaruhi olch dua Komponen yaitu guru dan siswa, Tugas guru sebagai pengajar yaitu bertugas menyampaikan pelajaran Kepada siswa agar siswa dapat paham dengan baik dengan pengetahuan yang disampaikan. Guru merupakan Komponen pokok keberhasilan belajar siswa karena guru yang menyampaikan pengetahuan kepada siswa, Namun hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak factor, baik dari dalam diri peserta didik atau dari lingkunag Iuar. Hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh factor intemal (factor jasmaniah, psikologis, dan kelelahan) dan factor ekstemal (factor keluarga, sekolah dan masyarakat), Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak factor, baik factor dari dalam diri siswa itu sendiri atau factor luar sendir, Kedisiplinan yang berkaitan dengan aturan dan ketertiban menjadi salsh satu factor yang mempengaruhi hasil belajar siswa Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang menadapat imbuhan ke-an yang maknanya hal atau keadaan, Kedisplinan merupakan salah satu sikap (perilaku) yang harus dimiliki oleh siswa. Siswa akan memperoleh hasil ‘Undang-imdang No. 220 Talim 2003 tentang system pendiikan nasional, belajar yang mamuaskan apabila siswa dapat berdisplin terutama dalam belajar. Kedisplinan tidak tumbuh dan ada begitu saja namun perlu dibina melalui latihan, pendidikan dan penanaman kebiasaan oleh guru dan orang tua. Definisi disiplin sendiriyaitu “ sebagai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keteraturan atau ketertiban”. Jadi, kedisiplinan siswa ialah keadaan siswa yang menunjukkan nilai ketaan, kepatuhan, kesetiaan atau keterturan atau ketertiban, Secara positif disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran, disiplin mempakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja, Karena kesadaran akan pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan kunci kesuksesan seseorang * Kedisiplinan diharapkan mampu meneiptakan suasana lingkungan belajar yang nyaan dan tentram di dalam kelas. Siswa yang disiplin yaitu siswa yang biasanya hadir tepat waktu, taat terhadap semua peratuan yang diterapkan disekolah, serta berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Kedisiplinan siswa diatur dalam undang-undang RI nomor 20 tahun 2003. Adapun disiplin menurut undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS Bab V tentang peserta didik sebagi berikut: peserta didik Berkewajiban : “menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin berkelangsungan proses dan Keberhasilan pendidikan.”. dalam kontek pendidikan, kedisiplinan merupakan wujud kepatuhan peserta didik yang mencerminkan rasa tanggung jawabnya sebagai manusia terdidik. Misalnya ® Imam Alimaun "pengaruh kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa kelas V sekolah dasar se-daerah binaan R.A Kartini Kecamata Kutoarjo Kabupaten Purworejo” tahun ajaran 2015 hal. 10 menegakkan kedisiplinan dalam belajar dan kedisiplinan mentaati tata tertib. Ketaatan, kepatuhan, dan kerelaan itu didasarkan pada keyakinan bahya itu benar dan sadar bahwa hal itu akan membawa manfaat pada dirinya sendiri bersama orang-orang disekitamya. Penanaman kedisiplinan pada peserta didik salah satunya adalah dengan pemberian reward (penghargaan) dan punishment (hukuman). Reward diberikan oleh guru kepada siswa dengan memberikan hadiah atas hal positif| yang dilakukan oleh siswa, Pemberian seward di maksudkan untuk membuat anak lebih giat lagi usahanya untuk bekerja dan berbuat lebih baik lagi Punishment diberikan oleh guru kepada siswa Karena siswa melakukan pelanggaran atau kesalahan, Punishment akan membuat siswa menyesali perbuatanya yang salah itu, Metode reward dan punishment adalah cara mendidik anak dengan memberi penghargaan dan hukuman kepda anak didik karena telah melakukan pelanggaran terhadap aturan dan perintah yang telah diterapkan, Metode hukuman sangat bagus dan mempunyai dampak positif terhadap keberhasilan pendidikan anak didik itu sendiri Reward dan punishment sangat penting bagi siswa, karena melalui reward dan punishment — siswa akan menjadi lebih pereaya diti dan bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan. Reward dan punishment adalah dua kata yang saling bertolak belakang, akan tetapi kedua hal tersebut saling berkaitan keduanyan memacu siswa untuk meningkatkan kualitas kerja. Jadi peningkatan kedisiplinan dapat dilakukan dengan salah satu cara pemberian reward dan punivhment tethadap peserta didik. Schingga menjadikan para peserta didik mempunyai semangat dan motivasi tinggi untuk belajar disekolah. Berdasarkan hasil wawancara bersama guru di sekolah beliaw ‘mengatakan: “ penerapan reward dan punishment di SDN 1 limboto barat ini sudah cukup baik, di awal msuk sekolah yakni pada kelas 1 siswa sudah diperkenalkan dengan peraturan dan tatabnya agar sejak awal anak sudah terbiasa disiplin, Kemudian guru bertugas untuk memotivasi mereka untuk, selalu disiplin baik dalam belajar maupun disiplin dalam mentaati tata tertib yang sudah dibuat. Untuk meningkatkan kedisiplinan dalam manaati tata tertib yang sudah di buat, Untuk meningkatkan kedisiplinan mereka biasanya kami memberikan hukuman bagi mereka yang melangga peraturan, Bagi merekan yang sudah disiplin maka kami akan memberikan hadiah agar dapat memotivasi mereka untuk berlaku disiplin lagi dan juga dapat memotivasi teman temannya yang belum disiplin menjadi disiplin” Hampir sama dengan hasil wawancara dengan guru kelas 3. beliaw mengatakan bahwa: * selama ini di SDN 1 limboto barat sudah diterapkan pemberian reward dan punishment untuk memotivasi belajar peserta didik dan juga agar peserta didik menjadi lebih disiplin. Hal tersebut sudah berjalan dengan baik namun setiap harinya masih ada peserta didik yang tidak mentaati tata tertib dan kurang disiplin karena siswa msih kurang termotivasi”. Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya penerapan reward dan punishment yang tepat dalam disiplin belajar peserta didik agar meningkatkan aktivitas belajar Maka penulis, mengakat judul “Penerapan reward dan punishment dalam ‘meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di SDN 1 Limboto Barat” B. Identifikasi Masala Berdasarkan latar belakang masalah peneliti dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut 1. Masih kurangnya belajar dirumah yang dilakukan peserta didik 2. Kurangnya belajar teratur y ing dilakukan peserta didik Masih rendahnya siswa dalam memperhatikan pelajaran, 4. Masih kurangnya tata tertib belajar di dalam kelas C. Batasan Masalah Untuk membatasi masalah yang meluas dan penelitian yang dilakukan tidak terfokus, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian yaitu penerapan reward dan punishment dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik kelas III di SDN 1 limboto barat. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah maka dapat dirumuskan beberapa permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan reward dan punishment dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di SDN 1 limboto Barat? 2. Apa saja factor pendukung dan penghambat dalam penerapan reward dan punishment dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di SDN 1 Limboto Barat? E, Tujuan Peneliti 1. Untuk mengetahui apakah pemberian reward dan punishment dapat meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di SDN 1 Limboto Barat 2. Untuk mengatahui hasil dari kedisiplinan belajar peserta didik sebelum dan setelah diberikan sewarddan punishment pada siswa SDN 1 Limboto Barat F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu serta dapat_memberikan alternative pengetahuan yang inovatif sebagai referensi belajar yang menarik sesuai dengan perkembangan zaman. 2. Manfaat Praktis 4, Bagi guru, dapat dijadikan sebagai media pengajaran altematif inovatif sesuai dengan perkembangan zaman, b, Bagi siswa, dapat dijacikan sebagai model pembelajaran alternatif agar tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran berlangsung ¢. Bagi peneliti, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi penelitian dalam melakukan penelitian selanjutnya, G. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam memberikan penjelasan dan membatasi pemahaman terhadap judul yang peneliti usulkan, maka peneliti mencantumkan definisi operasional sebagai berikut 1. Pengertian reward Menurut kamus Bahasa Indonesia, hadiah adalah pemberian, ganjaran (pemenang perlombaan, sayembara dan sebagainya). Namun dalam konsep pendidikan, hadiah adalah salah satu alat pendidikan untuk mendidik anak-anak supaya anak merasa senang karena perbuatanya dan pekerjaannya mendapat penghargaan, Atau dangan kata lain, hadish adalah alat pendidikan preventif dan represif yang menyenangkan dan bisa menjadi pendorong atau motivator belajar bagi murid, 2. Pengertian punishment Hukuman dalam kamus Bahasa besar Indonesia diartikan dengan: 1) siksa dan sebagainya yang dikenakan kepada orang- orang yang melanggar undang-undang, 2) keputusan yang dijatubkan oleh hakim 3) hasil atau akibat menghukum, Hukumn dapat diartikan sebagai suatu bentuk sangsi yang diberikan pada anak baik sangsi maupun sangsi psikis apabila anak melakukan kesalahan-kesalahan atau pelanggaran yang sengaja dilakukan terhadap aturan-aturan yang ditetapkan, Pengertian kedisiplinan Kedisiplinan berasal dari Bahasa latin “afeseyplina menujuk kepada belajar mengajar. Kata ini berasosiasi sangat dekat dengan istilah “discjp/e” yang berarti mengikuti orang belajar di bawah pengawasan pemimpin. Disiplin dalam Bahasa Indonesia seringkaliterkait dan menyatu dengan istilah tata tertib dan ketertiban. Istilah ketertiban mempunyai arti kepatuhan sescorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar dirinya, Sebaliknya, istilah disiplin sebagai kepatuhan dan ketaatan yang muncul karena adanya kesadaran dan dorongan dari dalam diri orang itu, Istilah tata tertib berartiperangkat peraturan yang berlaku untuk menciptakan kondisi yang tertib dan teratur BABIL KAJIAN TEORI A. Hakikat Reward dan punishment 1. Definisi Reward Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia senard/’ merupakan pemberian hadiah Karena memenangkan suatu perlombaan, pemberian kenang-kenangan, penghargaan, penghormatan, kenang-kenangan tentang, perpisahan cendera mata. Hadiah adalah sesuatu yang diberikan kepada orang lain karena sudah bertingkah Iaku sesuai dengan yang dikehendaki yakni mengikuti peraturan yang berlaku disekolah dan tata tertib yang sudah ditentukan, Reward merupakan salah satu cara guru dalam mengapresiasi siswa alas perbuatanya yang patuh dipuji, Menurut mulyasa, sewan/ adalah respon terhadapa suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulang kembalinya tingkah laku tersebut.’ Selain itu menurut suharsimi arikonto, ew2/merupaka suatu yang disenangi dan digemari oleh anak anak yang diberikan kepada siapa yang dapat memenuhi harapan yakni mencapai tujuan yang ditentukan atau bahkan mampu melebihinya.’ M. ngalim Purwanto juga berpendapat bahwa 3 Mulyasa, menjaai guru professional menciptakan pembelajaran kreatif dan ‘menyenangkan, (bandung : remaja rosdakarya, 2007), him. 77 *Suharsimi arikonto, manajemen pengajaran, (Jakarta: Rinekan cipta, 1993), him 160 10 n reward adalah alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa enang Karena perbuatan atau pekerjaan-pekerjaannya mendapat penghargaan.® Sedangkan menurut Nugroho, reword adalah ganjara, hadiah, penghargaan atau imbalan yang bertujuan agar seseorang menjadi lebih giat usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja yang dicapai.” 2. Macam-macam Reward M, Darmawati, menyebutkan bebarapa hadiah yang dapat dipaksi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Pujian Pujian adalah suatu bentuk senard yang paling mudah dilakukan. Pujian dapat berupa kata-kata, Disamping yang berupa kata-kata, pujian dapat pula berupa isyarat atau pertanda misalnya dengan menunjukkan ibu jari (jempol ), dengan menepuk bahu anak, dengan tepuk tangan, dan sebagainya. b. Penghormatan Reward yang berupa penghormatan ini dapat berbentuk dua macam diantaranya: ° M. Ngalim Purwanto, imu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (bandung: PT. Remaja Rosdekarya, 2006), him 182 ° Bambang Nugroho, reword dan punishment, (Bulletin Cipta Karya Depertemant Pekerjaan, 2006), him § 12 1) Penobatan, yaitu perserta didik yang mendapat penghormatan diumumkan dan ditampitkan dihadapan (eman-temannya dapat juga dihadapan teman-teman sekelas, dan teman-teman sekolah, atau mungkin juga dihadapan orang tua peserta didik. Misalnya, pada hari perpisahan yang diadakan di akhir tahun. Kemudian ditampilkan peserta didik tersebut_ yang telah berhasil menjadi bintang Kelas, penobatan dan_penampilan bintang pelajar untuk kota atau daerah lainnya sebagainya 2) Penghormatan yang berbentuk pemberian kekuasaan untuk melakukan sesuatu misalnya, kepada peserta didik yang menyelasaikan soal yang sulit disuruh mengikuti lomba, dan Jain sebagainya, cc. Pemberian Hadiah Pemberian hadiah disini adalah serrard yang berbentuk pemberian bemupa barang bisa juga non pemberian reword non materi. Reword yang berupa pemberian barang ini disebut juga reword materi Yaitu hadiah yang berupa barang ini dapat terdiri dari alat-alat keperluan sekolah, seperti pensil, penggaris, buku dan lain sebagainya d. Tanda Penghargaan Jika hadiah adalah reward yang berupa barang, maka penghargaan adalah kebalikennya. Tanda penghargaan tidak dinilai dari segi harga dan egunaan barang-barang tersebut, seperti halnya pada hadiah. Melainkan, 13 tanda penghargaan dinilai dari segi “kesan” atau “nilai kenangan™ aya. Olch Karena itu reword atau tanda pengargaan ini disebutjuga reword bolis. Reward simbolis ini dapat berupa surat-surat tanda jasa, dan sertifikat-sertifikat, . Memberi Angka Memberi nilai kepada peserta didik berdasarkan hasil dan keterampilannya sendiri dengan memperhatikan dan menyelesaikan hasil belajar pesreta didik. Dari kelima macam reword diatas scorang guru dapat memilih macam-macam reward ing cocok diterapkan terhadap peserta didik dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, bila hal ity menyangkut masalah peserta didik dan keungan, Dalam memberikan sebuah reword scorang, guru scharusya pintar mengetahui siapa yang berhak mendapatkan reword, seorang gur harus selalu ingat tujuan reword yang diberikan kepeserta didik. Seorang peserta didik yang dapat pula menunjukkan hasil kebiasaannya, sehingga sangat baik diberi sebuah reward, 3. Tujuan Reward 1. Peserta didik akan menjadi pereaya diri dengan adanya pemerian hadiah 2. Dapat menumbuh Kkembang minat peserta didik. Pemberi penghargaan dapat membangkitkan minat anak untuk 4 mempelajari atau mempelajari atau mengaaskan sesuatu, Membangkitkan perasaan tanggung jawab pada peserta didik 4. Peserta didik semakin lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya, b. Punishment 1) Pengertian Punishment Menurut kamus besar bahasa Indonesia, hukuman adalah peraturan yang dibuat oleh salah satu kekuasaan atau adat yang dianggap berlaku oleh dan untuk orang banyak. Artinya bahwa ganjaran suatu aturan yang dibuat untuk mengatur pergaulan hidup dalam hal ini pergaulan hidup peserta didik yang berada di sekola. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan mengenai bentuk ganjaran, diantaranya: a) Sangsi yang dikenakan kepada orang-orang yang melanggar undang-undang b) Keputusan yang dijatuhkan oleh hakim cc) Hasil atau akibat menghukum. Pada penerapan puishmentharuslah disadari bahwa peserta didik memiliki kesiapan berbeda beda dalam hal kecerdasan ataupun respon yang dihasilkan dari pencrapan punishment. Punishment harus, 15 disesuaikan dengan jenis kesalahan yang dilakuksan oleh peserta didik, Sedangkan punishment, menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni adalah menghadirkan sebuah situasi yang tidak menyenangkan atau sitwasiyang ingin dihindari untuk menurunkan tingkah laku yang berpengaruh dalam mengubah perilaku seseorang. Sedangkan menurut Malik Fadjar punishment adalh alat pendidikan yang mengakibatkan penderitaan bagi siswa yang dihukum yang mengandung motivasi sehingga siswa yang bersangkutan berusaha ‘untuk dapat selalu memenuhi tugas-tugas belajamya agar terhindar dari hukuman.* 2) Macam-macam punishment Menurut Heri Jauhari Muchtar, agam islam memberikan arahan dalam memberi hukuman (lethadap anak’peserta didik) hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut a. Jangan enghukum ketika marah, Karena pemberian hukuman ketika marah akan bersifat emosional yang mempengaruhi nafs syaithaniyah b. Jangan sampai menyakiti perasaan dan harga diri anak atau orang yang dihukum, ? Baharudin & Esa Nur Wahyuni, Teor’ Belajar Pembalajaran, (Yogyakarta: ar- Ruzz Media, 2010), him. 74 ® Malik Fadjar, Holistika Pemikiran Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), him 202 16 Jangan sampai merendabkan derajat dan martabat orang yang bersangkutan, misalnya dengan menghina atau mencaci_ maki derajat orang lain Janganmenyakiti secara fisik, misalnya menampar muka atau menarik kerah bajunya. Bertyjuan untuk mengubah perilakunya yang kurang/tidak baik. Ketika menghukum karena anak/peseta didik berperilaku tidak baik 3) Tujuan Punishment Menurut M. Darmawati, ganjaran juga salah satu model penerapan konsekuensi peserta didik yang tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Ganjaran terpaksa diberikan, namun dalam penerapanya harus memperimbangkan syarat-syarat sebagai berikut ©. Dasamnya tindakan harus skasih saying dan rasa tanggung jawab, bukan karena alasan dendam atau pembalasan. Karena itu, jangan menghukum peserta didik pada saat pendidik sedang marah (terganggu emosinya) Tujuan ganjaran adalah untuk —perbaikan tingkah —laku atau sifat-sifat yang Kurang baik terutama untuk kepentingan peserta didik.di masa yang akan datang, Ganjaran yang eduktif akan menimbulkan rasa menyesal pada 7 subjek didik, bukan menimbulkan rasa sakit hati atau dendam. Penyesalan atas dirinya sendiri dibarengi dengan kesadaran anak. bahwa hukuman ini juga terpaksa menimbulkan rasa kurang enak pada pendidik akibat perbuatanya, merupakan pertanda bahwa hukuman tersebut diterima secara wajar oleh peserta didik. 4. Ganjaran harus diakhiri dengan pemberian maaf oleh pendidik kepada peserta didik. Setelah peserta didik menunjukkan penyesalannya segera hubungkan edukatif anatra pendidik dan peserta didik harus dipulihkan, dengan berbagai sikap dan kata- kata pendidik yang menunjukkan bahwa dia telah menerima Kembali peserta didik ini seperti sediakala Dibidang pendidikan,ganjaran berfungsi sebagai alat pendidikan oleh karenanya: a, Ganjaran diadakan karena pelanggaran, dan kesalahan yang diperbuat b. Ganjaran diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelonggaran. Tujuan pemberian punishmentada dua macam, yaitu tujuan dalam Jjangka pendek dan tujuan dalam jangka panjang. Tujuan dalam jangka pendek adalah untuk menghentikan tingkah Iaku yang salah, sedangkan tujuan dalam jangka panjang adalah untuk mengajar dan mendorong peserta didik agar dapat_menghetikan sendiri tingkah lakunya yang salah. 18 Setelah mengetahui tujuan punishment dalam pendidikan maka kita harus mengetahui punishment yang cocok untuk diterapkan.” B. Kelebihan dan Kekurangan Metode Reword dan Punishment 1. Kelebihan a. Memiou peserta didik untuk berkompeti b. Memotivasi peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara maksimat. ¢. Kemampuan belajar peserta didik dapat bersifat menyebar dan merata keseluruh peserta didik, Hal ini mungkin terajadi disebabkan adanya unsur psikologi dalam berkompotensi ditambah adanya unsur kesepahaman pengetahuan pada diti peserta didik. d. Ikatan emosionl peserta didik dengan guru dapat tumbuh dan berkembang secara optimal ©. Bersifat mudah dan menyenangkan £ Bagi peserta didik yang malas belajar terpacu untuk ikut berkompetensi 2, Kelemahan a, Membutuhkan biaya tambshan untuk menyiapkan hadiah ° Yusvidha Ernata, “analisis motivasi belajar peserta didik melalui pemberian reword dan punishment di sd ngaringan 05 kec. Gandusari kab. Blitar’, jurnal pemikiran dan pengembangan sd, Vol. 5, No. 2, September 2017), , hal 787-788. 19 b. Terkadang dapat menjadi beban psikologis tersendiri bagi peserta didik yang pemalas memiliki mental lemah ©. Pada umumnya terfokus pada peserta didik yang ktif C. Konsep Kedisiplinan 1. Pengertian disiplin Secara etimologi disiplin berasal dari Bahasa latin descplins, yang menunjukan kepada kegiatan belajar mengajar. Istilah ini sangat dekat dengan istilah Bahasa inggris, discipline yang berarti mengikuti orang ‘untuk belajar dibawah pengawasan seorang pemimpin. Istilah Iain dalam Bahasa inggris discipline, yang berarti tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri, kendali diri Kata disiplin sering kita dengar dalam kehidupan schari hari, baik di dalam lembaga-lembaga sckolah formal maupun non formal. Kata disiplin sering dikaitkan dengan tat tertib yang harus dipatuhi dan dilaksanankan, Di sisi lain banyak orang menafsirkan bahwa disiplin berkenaan dengan usaha pembentukan watak dan kepribadian sehingga menciptakan kebiasaan hidup yang teratur. Disiplin juga berarti sanggup. melakukan apa yang telah disetujui, baik persetujuan tertulis maupun berupa peraturan-peraturan atau kebiasaan, Menurut Panji Anogara dalam bukuknya yang berjudul * Psikologi Kerja” yang dikutip dari kamus Umum Bahasa Indonesi 20 susunan W.J.S. Poerwadarminta menyimpulkan: “ disiplin adalah suatu cap, perbuatan untuk sclalu mentaati tertib”, “ Sedangkan menurut Sulityorini: Pertama, disiplin adalah suatu Kegiatan dimanasikap, penampilan, dan tingkah laku peserta didik sesuai dengan norma, dan ketentuan-ketentuan yang berlaku disekolah, dikelas dan dimana saja dia berada, Kedua, disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati.'' Jadi disiplin adalah suatu sikap, perbuatan peserta didik dalam mentaati peraturanitata tertib di Kelas, disekolah dan dimana saja. 2. Dasar-dasar Kedisiplinan Dasar pandangan islam, penanaman sikap disiplin didasarkan pada setiap Kesadaran. Allah SWT yang Maha Mengetahui segala yang diperbuat mahkluknya segala yang terbesit dalam hati, sehngga dalam diri kita akan muncul control dan kesadaran pribadi, bukan kesadaran yang dipaksakan dari luar karena takut akan punishment Islam juga mengajarkan Kedisiplinan, taat, dan disiplin dalam segala hal, sehingga akan dapant melahirkan kepribadian dan jati diri seseorang dengan sifat-sifat yang psitif sedangkan hubunganya dengan prestasi belajar, disiplin akan memudahkan jalan siswa untuk meraih prestasi belajar yang baik. © Panji Anogoro, Psikologi Kerja, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006), hal. 46 ™ Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya : El KAF, 2006), hal. 79 2 Negara kita juga mengatur Kedisiplinan, misalnya saja kedisiplinan siswa diatur dalam Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003. Adapun disiplin menurut Undang-Undan RI nomor 20 tahun 2003 tentang, SISDIKNAS Bab V tentang peserta didik sebagai berikut: Peserta Didik Berkewajiban: “ menjaga norma-norma pendidikan untuk menjain keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan'? Jadi, perintah disiplin tidak hanya tersurat dalam kitab suei umat islam yaitu Al-Qur’an, akan tetapi Negara kita Indonesia juga memberlakukan kedisiplinan yang diatur dalam Undang-undang RI. Dan tidak dapat dipungkiri lagi, kita sebagai umat islam yang berpedoman pada Al-Qur’an dan juga sebagai warga negara yang baik harus ‘menerapkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Pentingnya Kedisplinan Dalam menanamkan kedisiplinan kepada siswa , guru segabai pendidik harus bertanggung jawab untuk mengarahkan apa yang baik, menjadi teladan, sabar dan penuh pengertian, Guru harus_ mampu menumbuhkan dalam peseta didik, terutama disiplin iri, Untuk kepentingan tersebut guru harus mampu melakukan hal-hal berikut 1. Membantu mengembangkan pola pirilaku dalam dirinya 2. Membantu peserta didik meningkatkan standar perilakunya ? Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS. 22 Menggunakan pelaksanaan aturan sekolah sebagai alat untuk: menegakkan disiplin Fungsi uta disiplin adalah untuk mengajar mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mematuhi otoritas. Dalam mendidik anak perlu disiplin, tegas dalam hal apa yang harus dilakukan dan apa yang dilarang dan tidak boleh diakukan. Disiplin perlu dalam mendidik anak supaya anak dengan mudah untuk dapat: a, Meresapkan pengetahuan dan engertian social secara mendalam mendalam dalam dirinya, b. Mengerti dengan segera untuk menurut menja:Lankan apa yang menjadi kewajibannya dan secara langsung mengerti Jarangan-larangan yang harus ditinggalkan ©. Mengerti dan dapat membedakan tingkah laku yang baik dan tingkah laku yang buruk, d. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa adanya peringatan dari orang lain. 4. Latar Belakang Pelanggaran Disiplin Disekolah ditinjau dari kontekks terjadinya perilaku siswa tersebut. Bisa disebabkan oleh factor dari dalam dan dari luar diri siswa, Factor dari dalam diri siswa antara lainkarena mereka tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar atau mengerjakan tugas-tugas sekolah, sulit menangkap 23 pelajaran, malas belajar, bosan dalam mengikuti_ pelajaran, sulit memahami pelajaran, kesulitan belajar sendiri di rumah dan_meraa kesulitan dalam mngatur waktu Factor dari luar siswa antara lain factor dari sekolah dan keluarga. Factor dari sekolah antara lain takut dimari guru piket, wali kelas dan kepala sekolah karena terlambat datang kesckolah, pintu pagar sekolah sudah ditutup sehingga ingin membolos, dan takut dimarahi oleh guru karena tidak menyclasikan tugas dan malu pada teman sckelas. Factor dari rumah atau keluarga antara lain di rumah tidak ada y ng membantu bila mengalami kesulitan, kurang pethatian orang tua, suasana tidak menyenangkan, dan orang tua bercerai D. Indikator Disiplin Belajar Indicator dalam disiplin belajar dijelaskan oleh syarifudin dalam. juranl edukasi, menbagi indicator disiplin belajar menjadi empat macam, yaitu: 1) ketaatan dalam waktu belajar, 2) ketaatan dalam tugas-tugas pelajaran; 3) Ketaatan terhadap pengunaan fasilitas belajar, 4) ketaatan menggunakan waktu waktu datang dan pulang. Sedangka menurut menurut Tu’u mengungkapkan disiplin belajar merupakan satu kunci yang dapat mewujudkan suasana belajar yang kondusif dan optimal Adapun indicator disiplin belajar menurut Tw’u, yakni sebagai berikut: 1) dapat mengatur waktu belajar di rumah 2) rajin dan teratur belajar; 3) perhatian yang baik saat belajar dikelas 4) ketertiban dari saat belajar di 24 kelas. Berdasarkan indicator yang dijelaskan, disiplin belajar kunei yang penting untuk mewujudkan suatu kondisi belajar yang baik. Dimana di dalam disiplin belajar peserta didik dapat mengatur waktu belajamya, dan tertib di dalam kelas.'* Berdasarkan uraian indicator disiplin belajar menurut syafrudin dan Tu’u, make dalam penelitian ini penulis membagi lagi disiplin belajar menjadi empat aspek beserta indikatomya.guna mempermudah dalam kajian secara lebih spesifik dan efektif tetapi tetap tidak meninggalkan Konsep dasar teori oleh ahli yang telh dijelaskan diatas. 1. Disiplin dalam masuk sekolah, dijabarkan kedalam dua indicator, yaitu: a. Atif masuk sckolah, artinya peserta didik aktif’ berangkat sckolah dan tidak pernah membolos b. Ketepatan waktu masuk sekolah dan Kelas, artinya peserta didik berangkat sekolah sebelum bel tanda masuk berbunyi dan peserta didik tepat masuk kelas setelah jam istirahat 2. Disiplin dalam mengikuti pelajaran disekolah, dijabarkan menjadi dua indicator, yaitu a. Aktif mengikuti pelajaran, artinya pescrta didik sclalu aktif dalam mengikuti pelajaran dikelas, tidak mengganggu teman Tri wahyuni “pengaruh reward dan punishment terhadap disiplin belajar peserta didik kelas V SDN 1 sukabumi bandar lampung’, tahun ajaran 2018 hal. 45 25 saat pelajaran berlangsung dan memperhatikan penjelasan pendidik dengan sungguh-sungguh b. Mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh pendidik baik secara individu maupun kelompik. 3. Disiplin dalam mengerjakan tugas, dijabarkan menjadi tiga indicator, yaitw a. Konsisten dan mandiri dalam mengerjakan yang diberikan oleh guru pendidiknya, artinya peserta didik tetap konsisten dan mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru walaupun pendidik tidak berada di kelas b. Disiplin dalam mengikuti ulangan, artinya peserta didik dapat menerapkan sikap disiplin dalam ulangan dengan mengerjakan soal ulangan senditi, tidak mencontek saat ulangan berlangsung dan berusaha mengerjakannya sendiri sesuai kemampuan yang dimilikinya; cc. Mengumpulkan tugas tepat waktu, artinya peserta didik mampu mengerjakan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan, 4. Disiplin belajar di rumah, dijabarksan menjadi tiga indicator yaitu: a, Aktif dan mandiri belajar di rumah, artinya peserta didik tetap aktif dan mandiri belajar di rumah tanpa adanya tekanan dari luar 26 b, Mengerjakan PR yang diberikan oleh pendidik, artinya peserta didik mengerjakan PR di rumah bukan disckolah dan tidak mencontek PR teman; ©. Meluangkan waktu belajar dirumah secara optimal, artinya peserta didik meluangkan waktu untuk belajar dirmah €. Disiplin dalam menaati tata tertib disekolah, dijabarkan menjadi lima indicator, yaitw: a. Memakai seragam sesuai dengan peraturan, artinya pendidik: memakai seragam sesuai dengan jadwa yang telah ditentukan oleh pihak sekolah b. Mengikuti upacara, artinya mengikuti upacara sesuai jadwal yang telah ditentukan © Membawa peralatan sckolah, artinya pendidik -membawa peralatan sekolah yang dibutubkan setiap hari 4 Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan_ sekolah, artinya peserta didik menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan sekolah © Mengerjakan tugas pikit artinya peserta didik selalu mengerjakan tugas piket sesuai jadwalnya masing-masing a7 E, Upaya-Upaya Menanamkan Kedisiplinan Kepada Siswa Ada beberapa langkah untuk menanamkan disiplin yang baik kepada siswa: 1. Perencanaan, ini meliputi membuat aturan dan prosedur dan menentukan konsekuensi untuk aturan yang dilanggar 2. Mengajar siswa bagaimana mengikuti aturan 3. Salah satu cara yang terbaik adalah mencegah masalah dari semua kejadian. Hal ini menuntut guru untuk dapat mempertahankan diiplin dan komunikasi yang baik 4. Merespon secara tepat dan konstruktif ketika masalah timbul F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisplinan siswa a. Lingkungan Factor lingkungan dapat berasal dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan feman sebaya, Factor yang berasal dari keluarga misalnya: situasi rumah yang, Kurang mendukung, kekacauan dalam rumah tanga, kurangnya perhatian orang, tua. Factor yang berasal dari sekolah yaitu pendidikan dan bimbingan dari sekolah hal ini bagaimana gua melakukan pendekatn terhadap anak didiknys, Factor dari masyarakat dan teman sebaya sikap dari lingkungan yang Kurang mendukung munculnya kedisiplinan, intensitas pergaulan dengan teman sebaya yang membawa pengaruh negative akan menjadikan anak kurang memiliki rasa tanggung jawab. 28 b, Suasana Emosional Sekolah Suasana emosional sekolah dipengaruhi oleh sikap guru dan jenis disiplin yang digunakan para guru mempunya hubungan yang baik dengan muridnya dan menggunakan disiplin yang demokratis mendorong munculnya sikap yang positif pada murid dibandingkan dengan mereka yang mempunyai “anak mas” yang mereka bosan dengan pekerjaan yang mengajar secara membosankan dan yang selalu bersifat otoriter atau permisf pengendalian situs dikelas ©. Sikap Terhadap Pelajaran Anak yang dibesarkan orang tua yang berpendapat bahwa masa anak anak harus bahagia dan bebas, biasanya mengembangkan sikap negative tethadap setiap kegiatan belajar. Selama sekolah masih bermain-main saja, dan mereka menyukainya, tetapi dengan kenaikan kelas lebih banyak upaya yang dituntut untuk membuat pekerjaan rumah, ini menimbulkan rasa tidak suka akan pekerjaan disekolah G. Hasil Penelitian Relevan Agar penelitian yang dilakukan lebih jelas dan kuat, penelitian melakukan penelusuran terhadap penelitian terdahulu yang terkait objek dalam penelitian ini Dan berdasarkan pada hasil penelusuran yang peneliti lakukan terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti Jakukan kali ini Diantar peneliti yang relevan yaitu sebagai berikut 29 1. Penelitian jumal yang dilakukan oleh Pramudya Ingkara, dengan judul “pemberian Reward dan punishment untuk meningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam pembelajaran IPS Kelas V SD Negeri 1 Kejobong Purbalingga”. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dengan kedisiplinana peserta didik dalam pembelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Keboong Purbalingga meningkat setelah tindakan peberian reward and punishment. Pembelrian reward berupa pujian, penghormatan, pemberian hadiah, dan tanda penghargaan, Sedangkan pemberian punishment berupa punishemproventif dan represif, dengan rata-rata kedisiplinan peserta didik setelah diberikan tindakan pada siklus I 74.52% dan pada siklus II 87.62%. rata-rata kedisiplinan tersebut sudah sesuai dengan keberhasilan yang telah ditentukan peneliti.'* 2. Penelitian jumal yang dilakukan oleh Silvia Anggraini, Joko Siswanto.Sukanto, Dengan judul “Analisis dampak pemberian reward dan punishment bagi siswa SD Negeri Kaliwira Semarang” berdasarkan hasil penelitian peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, Dimana dalam penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan yakni: 1) bagi sekolah diharapkan lebih Kreatif dan inovatif dengan menciptan bentuk reward dan punishment yang baru dan yang lebih menarik, serta dapat dikembangkan lebih Ianjut dalam jangka waktu panjang agar dampak lebih nyata pada perkembangan siswa, 2) bagi guru diharapkan Pramudya Ingkara, "Pemberian Reward Dan Punishment Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran IPS’. (Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Edisi 2 tahun ke IV, 2015) 30 pemberian reward yang berupa pujian (verbal dan non verbal), penghormatan (pemberian penobatan), hadiah (pemberian alat tulis), dan anda tangan penghargaan (pemberian stiker) serta pemberian punishment yang berupa punishment preventif (menakut-nakuti dengan kata-kata dan ‘memberikan larangan) serta punishment represif (pemberian tugas) hendaknya diterapkan dalam pembelajaran maupun diluar pebelajaran agar berdampak positif pada siswa, 3) bagi orang tua diharapkan lebih bijak dalam memberikan reward and punishment bagi anak, karena tidak semua reward dan punishment berdampak positif bagi anak. 4) bagi siswa diharapkan tetap disiplin, giat belajar baik dengan adanya reward and punishment maupun tidak. BAB IL METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian yang digunakan dalam penitian ini adalah pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk melakukan penelitian, Pendekatan kualittif dalam komunikasi menekankan pada bagaiman sebuah pendekatan dapat mengungkapkan makna-makna dari konten komunikasi yang ada sehingga hasil-hasil penelitian yang diperolch berhubungan pemaknaan dri sebuah proses Kom unikasi yang terjadi Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip yang mendasari perwujudan sebuah makna dari geala-gejala social dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat bersangkutan ‘untuk memperoleh gambaran mengenai ktegori tertentu Bogdan dan Taylor mengemukakan bahwa metoodelogi Kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menhasilkan data deskriptif berupa kkata-kata (ertulis maupun fiasan dari orang orang dan perilaku yang diamati. * Sutisna anan, metode penelitian kualitatif bidang pendiidkan, UNJ PRESS 2020, hal 31 32 Menurut Deddy Mulyana yang dikutip dari bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif, Metode penelitian kualitatif' dalam arti penelitian kualitatif tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip angka, atau metode statistic. Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan-menganalisis kkualitas-kualitasnya, alih-alih mengubah menjadi __entitas-entitas kuantitatif. ‘Menurut Crasswell, beberapa asusmsi dalam pendekatan kualitatif yaitw: 1. Peneliti kualitatif lebih memerhatikan proses daripada hasil Peneliti kualitatif lebih memerhatikan interpretasi 3. Peneliti kualitatif merupakan alat uama dalam mengumpulkan data dan analisis data serta peneliti kualitatif harus terjun langsung ke apangan. 4. Peneliti kualitatif menggambarkan bahwa peneliti terlibat dalam proses penelitian, interpretasi data, dan pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar 5. Proses penelitian kualitatif bersifat induktif di mana peneliti membuat konsep, hipotesa dan teori berdasarkan data lapangan yang diperoleh serta terus mengembangkannya di lapangan dalam proses jatuh- bangun. Berdasarkan devisitersebut, dapat dipahami bahwa_penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatakan 33 pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan social, bukan mendeskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam melakukan tindakan kepada subyek penelitian yang sangat diutamakan adalah mengungkapkan makna, yakni makna dan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan motivasi, kegairahan, dan prestasi belajar melalui tindakan yang dilokukan. Pendekatan ini juga digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument Kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generelisasi.'® Lokasi dan waktu penelitian ‘Tempat penelitian yaitu tempt yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian untuk memperolch data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SD N 1 Limboto Barat. ". Jenis Dan Sumber Data 1. Jenis Data Sumber data dalam penelitian ini yaitu subyek dari mana data dapat diperoleh. Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian * Sriyono, 1990. Teknik Belajar Mengajar CBSA, Jakarta: Rineka Cipta. H. 15 34 kualitatif yaitu kata-kata serta tindakan, selebihnya merupakan data tambahan seperti dokumen dan lain sebagainya.'” Sehingga beberapa sumber data yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi a, Data primer merupakan data-data yang diperoleh dari sumber pertama, sumber data ini di ambil peneliti melalui catatan tertulis, observasi, wawancara serta dokumentasi, Peneliti menetat sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan b. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak Jangsung diperoleh oleh peneliti dari suatu subjek penelitiannya. Data sckunder itu berwujud data seperti dokumentasi atau data laporan yang tersedia.’® Sumber data tersebut meliputi sumber tertulis dan foto sumber data tertulis ialah sumber data dalam bentuk dokumentasi resmi, buku dan juga arsip. Peneliti memperoleh data tertulis dengan mendatangi langsung ke kelas IIT Sekolah Dasar Negeri 1 Limboto Barat. 2. Sumber Data Yang di maksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek penelitian darimana data di peroleh, Sedangkan menurut Suharsini Arikunto yang di maksud dengan sumber data adalah subjek darimana data-data di perolch. Sumber data yaitu berbentuk perkataan maupun tindakan, yang didapat melalui wawancara sumber data "Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualiatit’n. 157 "Lexi J. Moleong, Metodolagi Penelitien Kualiatith. 159. 35 pristiwa (situasi) yang didapat melalui observasi. Dan sumber data dari dokumen di dapat dari instansi terkait. “Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Djama"an Satori. Aan komariah. 2009. Hal. 105). Sumber data disini. merupakan subjek dari mana data yang diperoteh yaitu a. Sumber data berupa manusia, yakni Kepala Sekolah, Guru dan Siswa, b. Sumber data berupa suasana dan kondisi proses pelaksanaan pembelajaran €. Sumber data berupa dokumnetasi, berupa foto kegiatan, arsip dokumentasi resmi yang berhubungan dengan keberadaan sekolah baik jumlah siswa dan sistem pembelajaran di Sekolah D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini peneliti menggunakan tiga macam _ teknik pengumpulan data yaitu: 1. Observasi Dalam observasi ini ini, penulis terlibat dengan kegiatan seharichari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian, Yamin (2009) menyatakan bahwa “dalam observasi 36 partisipatif peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, ‘mendengarkan apa yang mereka ueapkan, dan berpatisipasi akstif dalam aktifivitas mereka” (hal.79). Penelitian partisipatif ini kemudian dikhususkan lagi menjadi partisipasi pasif (passive participation) artinya peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung, terhadap objek penelitian, yaitu. dengan meminta _pandangan mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran di SD N 1 Limboto Barat. Observasi yang dilakukan penulis dalam hal ini subyeknya menggunakan pedoman observasi yang disusun sebagai berikut: Meneatat kesan umum subyek: penampilan, pakaian, tingkah laku, cara berfikir. b. Tindakan saat dalam proses belajar mengajar ‘Tindakan ketika menyelesaikan tugas. d. Tindakan ketika diskusi e. Tindakan ketika presentasi belajar: £. Social dan tempat lingkungan, . Ekspresi saat wawancara 37 2. Wawancara Umar menyatakan wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu, Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur (semistructure interview) dimana pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur, Wawancara terstruktur yaitu bila peneliti atau pengumpul dan telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh (Umar, 2011, hal. 51), Wowancara, dalam penelitian ini wawancara adalah percakapan yang dilakuksan dengan maksud tertentu, dimana pewawancara mengajukan pertanyaan tertentu dan yang diwawancara memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Adapun wawancara yang dilakukan yaitu wawaneara terstruktur dengan menggunakan panduan atau pedoman wawaneara (dafiar pertanyaan) schingga wawancara dapat berjalan_ sesuai kebutuhan penelitian. 3. Dokumentasi Dokumentasi, yaitu dilakukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, penting, laporan kegiatan, foto-foto atau data yang relevan dengan penelitian, Data yang penulis kumpulkan adalah data mengenai keadaan sekolah sceara umum seperti keadaan guru, keadaan peserta didik, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan. 38 E. Teknik Analisis Data Menurut Iskandar menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan den menginterprestasi data dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam peneclitian ini adalah untuk penganalisaan data ditempuh melalui langkah- Jangkah sebagai berikut yakni: 1. Reduksi Data ( data reduction). Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar_ yang ‘muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan. Adapun data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan menearinya bila diperlukan, Dalam penelitian ini, data diperolch melalui catatan lapangan dan wawancara, Kemudian data tersebut dirangkum, dan diseleksi schingga akan ‘memberikan gambaran yang jelas kepada penulis. Reduksi data yaitu suatu analisis untuk menajamkan, menggabungkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa, sehingga Nampak komponen-komponen finalaya untuk dapat 39 ditarik kesimpulan.? 2. Penyajian data (data display), Setelah data direduksi, maka langksh selanjutnya yang dilakukan oleh peneli tiadalah mendisplaykan data.Penyajian data merupakan informasi yang tersusun dan memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dengan maksud untuk memajangkan data tanpa kehilangan maknanya secara utuh, sehingga dengan cara ini peneliti dapat melihat dengan cepatapa yang terjadi di Iokasi penelitian, Dengan demikian untuk penyajian data ini dilakukan dalam bentuk uraian singkat dan tabel.Dalam hal ini yang sering digunakan untuk menyajikan data pada penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif”” Penarikan Kesimpulan(Conclusion drawing/verification) Langkah selanjutaya adalah penarikan kesimpulan dan verifikesiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, danakan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetap ia pabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan Konsisten saat peneliti kembali kelapangan menyimpulksan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang Avedibed”™ YMoleong, Lexy. Merodolagi Penclitian Kualiatif’ (Bandung: Remaja Rosda Kerya 2004),h. 103 *Moleong, Lexy. Merodbioer Penelitian Kuatitauit’ (Bandung: Remaja Rosda Katya 2004), 104 *Sugiyono,, MemahamiPenelitianKualitatit, (Bancsang: Al-Fabeta, 2005), h. 92 40 F. Pengecekan Keabsahan Data Teknik yang digunakan peneliti untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam pengecekan keabsahan data yaitu dengan menggunakan cara triangulasi yait 1. Triangulasi sumber, dilakukan dengan membandingkan data yang diperolch dari sumber dengan cara mengecek, cekulang (recek) dan ccksilang. Pengecekan dengan cara triangulasi ini dibagi menjadi tiga yaitu: dilakukan dengan pengecekan data (eek, cekulang, dan ceksilang), Mengecek adalah melakukan wawaneara kepada dua atau lebih sumber informan dengan pertanyaan yang sama. Cekulang berarti melakukan proses wawaneara secara._berulang-ulang dengan ‘mengajukan pertanyaan mengenaihal yang sama dalam waktu yang berlainan, Cek silang berarti menggali keterangan tentang keadaan informan satu dengan informan lainnya 2. Triangulasimetode, dilakukan dengan membandingkan _ hasil wawaneara dengan data yang diperoleh lewat observasi atau dokumen yang berkaitan, Dengan demikian triangulasi metode dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil pengamatan dengan hasil pengamatan berikutnya, dan membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara atau membandingkan hasil wawancara dengan data yang diperoleh lewat observasi atau dokumen yang berkaitan dengan focus penelitian 41 G. Tahap-Tahap Penelitian Penelitian ini dapat penulis golongkan dalam tiga tahapan kegiatan yaitu: perencanaan (persiapan). pelaksanaan, dan penulisan laporan penelitian. Berikut tahapan tersebut penulis uraikan satu persatu, a. Tahap perencanaan Pada tahapan perencanaan penulis menempuh langkah dan tahapan- tahapan sebagai berikut: Penentuan atau pemilihan masala, studi awal untuk mengecek layak tidaknya penelitian dilakukan, perumusan atau identifikasi masalah, telaah Kkepustakaan, perumusan tujuan dan kegunaan penelitian, pembuatan instrumen penelitian dan menentukan waktu untuk mulai melakukan penelitian dan konsultasi dengan dosen pembimbing Tahap pelaksanaan Dalam tahap ini penulis melaksanakan empat kegiatan pokok pengumpulan data, pengolahan data, analisa data, dan penafsiran hasil analisa dan penarikan kesimpulan. ‘Tahap penulisan faporan Dalam tahap penulis laporan ini penulis menggunakan format atau pedoman penulisan karya ilmiah yang diberlakukan oleh Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Timu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo.Selain itu penulis memperhatikan pula aspek pembaca bentuk dan isi serta penyusunan laporan sebagai aspek yang perlu di perhatikan dalam pembuatan laporan penelitian 42 BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Sekolah ‘Nama Sekolah N Fenjang Pendidikan Status Sekolah Alamat Sekolah Kelurahan Kecamatan Kabupaten Provinsi Status Bangunan milik Posisi Geografis, SD NEGERI | LIMBOTO BARAT 40500636 sD Negeri Jin Samaun Pulubuhu Pone Limboto Barat Gorontalo Gorontalo Pemerintah 0.6298 Lintang 122.9561 Bujur 43, 44 SDN | limboto Barat merupakan sekolah dasar yang terletak di jalan Jin, Samauna pulubuhu kelurahan pone kecamatan limboto barat (43,2 km dari ibu kota kabupaten Gorontalo). Yang memiliki luas tanah/lahan +3 an Iuas bangunan +469 Mm’. 2. Sejarah Singkat SDN 1 Limboto berdiri sejak tahun 1819, SDN 1 Limboto semula bemama SDN center, artinya pusat sekolah yang ada di kecamatan Limboto, seiring dengan perkembangan waktu nama sekolah SDN Center berubah namanya menjadi SDN 1 Kayubulan, Pada tahun 2012 sekolah ini berubah lagi dengan nama SDN I Limboto sampai dengan sekarang Adapun kondisi SDN 1 Limboto barat fasilitas belum terpenuhi akan tetapi aktifitas guru dan siswa tidak pernah terhalangi, SDN 1 limboto barat terletak di kecamatan limboto barat kabupaten gorontalo provinsi gorontalo. Tenaga kependidikan guru di SDN 1 Limboto barat terbatas, akan tetapi kualtitas dapat dilakukakn seeara maksimal sejak tahun 1819 sampai dengan sekarang pembaharuan tetap berjalan dengan bak. Visi Misi dan Tujuan Sekolah Visi Sekolah Dasar Negeri 1 Limboto Barat adalah “Terwajudaya siswa yang berkualitas, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa berbudi pekerti luhur, cerdas, kreatif, inovatif, kompetitif, dan mandiri” Adapun Misi Sekolah Dasar 1 Limboto Barat adalah: 6. 45 Membekali peserta didik dengan IMTAK dan IPTEK Menciptakan suasana pendidikan yang harmonis, Menghasitkan lulusan yang berkualitas Menciptakan lulusan yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik Meningkatkan Kompetensi guru melalui kegiatan KKG Dan studi Janjut dengan dilandasi hasrat maju bersama terwujudnya Disiplin dalam suasana belajar_mengajar_yang_menyenangkan melalui inovasi pembelajaran, Tujuan Sekolah yaitu: Melaksanakan pembelajaran yang dilandasi iman dan takwa Menyiapkan tulusan yang berkualitasschingga__ mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi Membimbing serta membina siswa untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia serta berkepribadian luhur Sekolah meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik dengan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai minat dan bakat peserta didik Sckolah_melaksanakan peningkatan kompetensi guru melalui kegiatan KKG Dan studi lanjut minimal Si melaksanakan 46 pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 4, Keadaan Tenaga Kependidikan Keadaan kependidikan dan tenaga pendidik yang ada di SD N 1 Limboto Barat berjumlah 11 orang. Yang terdiri dari mereka yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 5 orang sedangkan tenaga Honorer berjumlah 5 orang yang terdiri dari 3 orang guru kelas dan 2 orang operator sckolah, Kesemuanya berpendidikan sarjana S1, sehingga sangat menunjang proses pembelajaran yang ada di SD Negeri 1 Limboto Barat. Tabel 1 Data Guru di SD Negeri 1 Limboto Barat ‘TENAGA KEPEGAWAIAN SDN 1 LIMBOTO BARAT ‘NO. | NAMA TUGAS— /| NIP JABATAN 1 ‘Amir Latif, M-Pd Kepala 196706061994031009 Sekolah 2 Saripa Nuna, S.Pd | WalikelasT | 196510111994072001 ‘Nuthayati Aliyu, S.Pd | Wali kelas I | 196906051993032013 4 Elvin Sudjamo. 8.Pd | Wali kelas IT | 198306232014082001 3 Misnawaty Kiyai S.Pd | Wali Kelas IV. | - 6 Rahayu Abudi, SPd— | Walikelas V | 7 Evin Moh, Samsudin, | Waki kelas VI_ | 197903062005011012 SPd 47 8 | Saripa Maa, SPd GuruMapel__ |= 9 Luvin (Oktaviani | OPS - Latawa, S.Kom 10. [Femi Abas idrus, Guru Agama | 197401312006042015 SPdl ‘Sumber : profil sekolah 5. Keadaan Peserta Didik Peserta didik sangat menentukan perkembangan lembaga pendidikan baik dari segi Kualitas maupun kuantitas. Dari segi kualitas misalnya terlihat dari output lembaga pendidikan yang ada, semakin baik kwalitas outputnya, maka akan menarik simpati masyarakat dan dengan simpati inilah maka akan terjaring peserta didik, bahkan dengan kualitas yang cukup baik pihak pemerintah pun tidak akan segan-segan memberikan bantuan, khususnya dalam segi pengadaan fasilitas dan sarana, Sementara dari segi kuantitas juga menjadi barometer yang berkaitan pula dengan segi kualitas. Seluruh peserta didik di SD Negeri 1 Limboto Barat berjumlah 106 siswa, peneliti berfukus pada Kelas 3 yang berjumlah 28 siswa dapat dilihat dari tabel berikut: 48 1. Profil siswa Tabel 2 Data Peserta didik di SD Negeri 1 Limboto Barat T. A 2021/2022 Laki-laki_—_| Perempuan Jumlah 1B 15 28 2. Nama-nama siswa Kelas Ill Wali Kelas : Elvin Sudjamo, S.Pd Siswa SDN I Limboto Barat IIT No ‘Nama Siswa Jenis Kelamin 1 ‘Abdul Rahman Nike L 2 ‘Aqbar Zaenal uno L 3 ‘Arfan Sawal L 4 Febriansya Salin L 3 Moh. Rafa Alfahrezi L 6 Moh. Allirsyad Dalid L 7 ‘Moh. Raihan Nungge L 8 Moh. Gani L 9 Moh. Furqon Abdul L 10 Reihan Alfariski. S L i Shafwan Adiyatina Hasan L 2 Syatir Rofiqua Naajil L 49 1B Wahyw Alifzal Hasan L ir) ‘Alvira vebriyan Abdul P 5 Alya Fika Yatu P 16 ‘Anisa Rahman P 7 ‘Athiyah P 18 Defina Aftani P 19 Gizelia Quenzzie Sigar P 20 Kesya Pratiwi Toitt P 2 Matra Djafar P 2 Putri Gamarsya Kirana. U P 24 Patri Natasya Tuzwa. P P 25 Siti Zahra Djafar P 26 ‘Sti Nadia Rianto P 7 Uifi Mutinaina Usman P 28 Vanesa Djauhari P ‘Sumber : Data kelas ill 6. Keadaan Sarana dan Prasarana Saran dan Prasanan Belajar merupakan kebutuhan yang dieprlukan untuk membantu kelnearan proses pembeljaran. Saran dan prasaranan yang baik dapat menunjang Keberhasilan peserta didik. Sarana dan prasanan yang dimiliki di SDN 1 Limboto Barat berguna dalm rangka menunjang dan membantu terlaksanannya kegiatan pendidikan dan proses pembelajaran. 50 B. HASIL PENELITIAN 1. Penerapan seward dan punishment dalam meningkatken kedisiplinan belajar peserta didik di SDN 1 Limboto Barat Pemberian senan/ dan punishment dalam ra metode pembelajaran merupakan unsur yang dapat digunakan dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik. Perilaku disiplin yang ditunjukkan oleh seorang peserta didik merupakan tolak kur yang dilihat untuk pemberian penghargaan ataupun hukuman bagi siswa tersebut. Dengan diterapkannya reward dan punishment mempunyai pengaruh yang baik dalam meningkatkan kedisiplinan siswa khususnya dalam kegiatan pembelajaran.” Reward yang diberikan kepada peserta didik yang disiplin, memiliki dampak positif Khususnya bagi siswa, baik dari segi psikologis dan mental schingga siswa tersebut berfikir untuk solalu berperilaku disiplin. Selain itu, pemberian sevvard dapat memicu peserta didik lainnya untuk berperilaku disiplin dengan adanya pemberian se1vard/ tersebut. Apabila diberlakukan sccara efekstif, maka kemungkinan besar seluruh peserta didik akan berlomba- lomba untuk mengunjungi tingkat kedisiplinannya masing-masing. Reward akan diebrikan kepada peserta didik yang telah disiplin diantarannya datang tepat waktu sebelum pembelajaran dimulain, mengumpulkan tugas tepat waktu, memakai pakaian sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.” * Reksa adya Pribadi, dkk analisis strategi penguatan aisiplin belajar siswa SD ‘melalui metode reward dan punishmen, jurnal pendidikan tambusai. Vol. 5 no. 3 tahun 2021 * Umi latifatun nafisah, penerapan reward untuk meningkatkan sikap disiplin siswa dalam belar (studi kasus siswa min 1 ponorogo) 51 Punishment diberikan kepada siswa yang tidak disiplin, dan diharapkan memiliki efek jera atau penyesalan bagi siswa tersebut, Selain itu, pemberian punishment atau hukuman dapat memicu peserta didik lainnya untuk selalu disiplin Karena tidak ingin mendapatkan hukuman, jika diberlakukan dengan baik maka kemungkina besar seluruh siswa akan selalu disiplin dalam kegiatan pembelajaran karena takut terhadap hukuman, Namun dalam pemberian hukuman, tidak boleh berlebihan dan harus dibatasi, Pemberian punishment dilakukan kepada peserta didik apabila melanggar kedisiplinan punishment yang diberikan berupa peringatan kepada peserta didik. Dikarenakan subjek yang diteliti di Kelas TIT makan bentuk dari punishmenrmasih berupa peringatan secara lisan.”* Berdasarkan pada bab dua kajian teori terdapat 4 indicator disiplin belajar: 1) ketaatan dalam waktu belajar, 2) ketaatan dalam tugas-tugas pembelajaran, 3) ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar, 4) menggunakan waktu datang dan pulang. Berdasarkan indicator kedisiplinan belajar diatas pencliti menggunakan tckni pengumpulan data seperti wawaneara, observasi, dokumentasi a, Ketaatan dalam waktu belajar Disiplin waktu belajar sangat diperlukan oleh peserta didik. agar dapat menghargai waktu yang telah terbuang atau waktu yang telah dilalui Waktu belajar merupakan waktu yang disediakan dan digunakan seseorang 2 aminol Rosyid Abdullah dan zaiful reward dan punishment dalam pendidikan, ‘malangiliterasi nusantara 2018 52 untuk mempelajari sesuatu, Waktu merupakan rangkaian ketika proses perbuatan atau keadaan berada berlangsung. Mengatur waktu sama halnya dengan membuat jadwal belajar sendiri. Jadwal di sekolah sudah diatur oleh sekolah. Sedangkan perlu adanya jadwal tambahan belajar dirumah. Proses pembelajaran yang didapat berupa kejadian atau peristiwa yang bisa merubah sikap dan perilaku sescorang yang belajar. Semakin sering belajar maka akan terjadi perubahan yang signifikan yang akan dirasakan dan dialaminoleh orang tersebut’ Biasanya waktu belajar pasti akan berhubungan dengan jadwal belajar yang baik disekolah maupun dirumah.”* Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN 1 Limboto Barat kelas III bahwasanya peserta didik snelum diberikannya reward dan punishmentbanyak peserta didik yang kurang disiplin dalam hal tata tertob sekolah misalnya datang tepat waktu ke sekolah, dilihat dari banyaknya peserta didik yang datang kesekolah tidak pada waktunya atau peserta didik terlambat datang kesckolah. Tetapi setelah adanya seward/dan punishment maka peserta didik yang kurang disiplin dalam masuk sekolah sudah mengalami peningakatan. Sama hanya observasi peserta didik dalam hal disiplin dalam mengikuti pembelajaran disekolah sudah bisa dikatakan baik tetapi setelah adanya penerapan reward/dan punishment maka peserta didik lebih aktif lagi dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan observasi pada kelas III didapati ada sebagian peserta didik yang acuh tacuh terhadap tugas yang diberikan guru tetapi setelah diberikan sewn dan punishment peserta didik tersebut sudah aktif dalam mengerjakan * Madelin Makurius “analisis kedisiplinan belajar siswa pada masa pandemic covid-19 diketas IV SDN'14 pala kota tahunpelajaran2020/2021 Artikel Jurnal 53 tugas tugas yang diberikan oleh pendidik. Penjelasan diatas didukung dengan wawancara yang dilakukan peneliti dengan wakil kepala sekolah, guru kelas III, guru mata pelajaran (penjas) serta 2 orang siswa kelas TIT terkait dengan penerapan Reward/dan punishinent dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik sesuai dengan indicator kedisiplinan belajar yakni ketaatan dalam waktu belajar. Berdasarkan hasil wawaneara bersama ibu Saripa Nuna sclaku Wakil Kepala Sekolah SDN 1 Limboto Barat mendapatkan informasi sebagai berikut untuk waktu pembelajaran di sekolah ini, jadwal atau waktu pelaksanasnya sudah terjadwal selamal tahun ajaran, Dan itu merupakan target yang harus di kejar oleh guru, Hal ini membuat Siswa secara tidak Jangsung telah melakukan disiplin dalam pengerjaan tugas™ Pernyataan senada juga diungkapkan oleh guru kelas III Tbu Elvin Sudjamo S.Pd, berikut ini hasil wawanearanya: Menurut pernyataan dari ibu Elvin sudjamo S.Pd, bahwa peserta didik Kelas IT sudah disiplin dalam waktu belajar dimana mereka setiap harinya belajar sesuai dengan jadwal mata pelajaran, menyclesaikan proses belajar sesuai dengan waktu yang tercantum di jadwal.”” ° Saripa Nuna, Wakil Kepala Sekolah SDN 1 Limboto Barat Wawancara, Gorontalo 10 juni 2022 *” Elvin Sudjamo, guru kelas Ill Sekolah SDN 1 Limboto Barat Wawancara, 54 Sedangkan menurut dari Ibu Saripa Maa S.Pd bahwa kedisiplinan dalam waktu belajar mereka itu sudah bisa dikatakan bahwa mereka sudah disiplin kama biasanya pada saat proses pembelajaran olahraga peserta didik melangikutinya sesuai dengan jadwal pada sat itu, mereka sudah mampu mendisiplinakan diri sendiri dan sudah paham akan kedisiplinan dalam membagi waktu, apabila sudah jam pembelajaran di kelas mereka mereka berada di kelas dan mengikuti pembelajaran di Kelas. Tetapi jika berada di lapangan mereka mengikuti pembelajaran di lapanagan dengan mengggunakan pakaian olahraga.”* Peneliti juga bertanya kepada peserta didik Kelas I di SDN 1 Limboto Barat, peserta didik bernama Athiya. Menurut peserta didik atas nama Athiya ketaatan dalam waktu pembelajaran yakni dengan mematuhi segala kedisiplinan yang sudah ada disekolah baik dari awal masuk sekolah sampai pulang kerumah. Hal ini juga selaras dengan penrtayaan dari peserta didik kelas TIT atas nama Satir Rofiqun Naajil, bahwa ketaatan dalam waktu belajar yakni seperti datang kesckolah tepat waktu dan tidak terlambat masuk kelas saat pembela Ww an, mengerjakan tugas, patuh terhadap aturan sekolah, dan apabila telah tiba waktunya pulang maka pereta didik Jangsung plang kerumah masing-masing.”” Sesuai dengan observasi yang telah dilakukan di SDN 1 Limboto Barat pada kelas III bahwa ketaatan peserta didik dalam walaupun sudah ** Saripa Maa, guru matapelajaran (olahraga) Sekolah SDN 1 Limboto Barat Wawaneara, ® athiyaSyatir Rofiqun Nagjil, Peserta didik kelas Ill Sekolah Dasar Negeri 1 Limboto Barat, wawancara, 55 terencana selama satu tahun semester tetapi masih ada yang belum sesuai maka guru sering memberikan reward dan punishment sehingga setelah diberikan reward dan punishment maka terdapat peninggakatan dalam hal hal ketaatan belajar. Berdasarkan wawancara dengan beberapa sumber maka ketaatan atau disiplin dalam waktu belajar di SDN 1 Limboto Barat sudah terencana sebelum tahun ajaran tersebut akan berlangsung, Baik berupa program semester maupun program tahunan, Ketaatan dalam waktu belajar peserta didik diharapkan agar peserta didik berangkat kesekolah dengan tepat waktu, bangun tidak terlambat, mengerjakan tugas dengan tepat waktu, Dan Iain sebagainnya Sesuai dengan ketaatan dalam waktu belajar tidak lepas dari yang namanya melanggar aturan atau tidak patuh terhadap aturan, maka guru membarikan apresiasi kepada peserta didik bagi yang patuh dan melanggar, seperti yang peneliti dapatkan dalam wawancara bersama narasumber yang berada di SDN | Limboto Barat yakni ibu wakil kepala sekolah, wali kelas IL, dan guru olahraga dan 2 orang peserta didik di kelas ULberikut hsil wawanearanya: Menurut ibu saripa nuna S.Pd selaku wakil kepala sekolah bahwa ketaatan dalam waktu belajar terdapat peserta didik yang kurang disiplin dalam waktu belajar akan tetapi setelah Kami arahkan dan kami terapkan reward dan punishment kebanyakan dari mereka sudah disiplin, Peserta didik sebelum pulang sekolah mereka haruslah dipesan terlebih dahulu agar 56 mereka mengetahui apa jadwal yang akan mereka lakukan pada besok harinya, Seperti bangu pangi, pergi kesekolah dengan sarapan terlebih dahulu, Serta memakai pakaisn sesuai bersih dan rapih. Apabila ada siswa yang melanggar maka ada diberikan punishment berupa teguran dan peringatan. Di elas satu juga hukuman yang dicbrikan oleh guru kelasnya sudah bisa dikatan positif' di mana hukumannya siswa akan diminta membaca dan menulis. Sama halnya dengan. punis/iment maka apabila ada peserta didik yang mematuhi aturan akan diberikan sevard/berupa apresiasi guru, seperti tepuk tangan, pujian babkan guru akan memberikan nilai tambahan bagi peserta didik yang disiplin.*” Peryataan senada juga diungkapkan oleh guru kelas III Ibu Elvin Sudjamo S.Pd, keteladan dalam waktu belajar adalah ketaatan dalam hal pembagian waktu, baik dalam waktu belajar, istirahat dan juga pulang sekolah. Awalnya peserta didik sulit menyesuaikan waktu, apabila telah memasuki waktu istirahat maka banyak dari peserta didik yang akan keluar Kelas secara bethamburan, tetapi apabila akan masuk kelas ada beberapa peserta didik yang belum masuk kelas. Maka saya terapkan reward dan punishment yang berbentu mendidik tentunya, Selama peserta didik berada didalam lingkungan sekolah maka peserta didik harus patuh tethadap peraturan yang berada disekolah, Adapun peserta didik yang melanggar maka akan diberi peringatan dan teguran agar kiranya tidak akan mengulangi kesalahannya lagi,, Dan untuk siswa yang telah disiplin maka siswa tersebut akan mendapat apresiasi dari guru baik berupa pujian tepuk ** Saripa Nuna, Wakil Kepala Sekolah SDN 1 Limboto Barat Wawancara, 87 tangan dan bahkan guru akan memberikan nilai tambahan kepada peserta didik.”* Dalam wawancara lainnya bersama guru olahraga Ibu Saripa Maa, S.Pd bahwasanya ketaatan dalam waktu belajar peserta didik haruslah mengikuti jadwal yang telah dibuat oleh setiap pengajar, seperti halnya dalam mengerjakan tugas pada waktunya, mengikuti ulangan dan lain sebagainya, Dalam hal ini peserta didik tentunya tidak semuanya yang taat akn jadwal yang telah di atur leh sekolah, misalnya pada saat pembelajaran olehraga berlangsung terdapat peserta didik yang tidak menggunakan pakain olshrag sesuai dengan jadwal, maka disin saya sebagai pengajar pastinya akan memberikan peringatan dan teguran kepada peserta didik tersebut. Schingga kejadian ini tidak terulang kembali.* Dalam wawancara lainnya bersama peserta didik kelas II di SDN 1 limboto Barat. Athiya mengenai reward dan punishment dalam ketaatan waktu belajar. Sesuai dengan indicator kedsisplinan belajar dimana siswa akan mendapatkan peringatan dan teguran apabila setelah pergantian jam dari istirahat ke pelajaran berikut tetapi masih ada peserta didik yang berkeliaran di luar kelas. Hal ini senada dengan pendapat dari peserta didik kelas III Satir Rofiqun nagjil. Yang mana jika sudah memasuki waktu pembelajaran dimulai maka segala kegiatan yang tidak berhungan dengan pembelajara untuk disimpan terlebih dahulu. Apabila mditemukan oleh "Elvin Sudjarno, Guru Kelas Ill sekolah dasr negeri 1 limboto barat wawancara * Saripa Maa, guru mata pelajaran sekolah dasar negeri 1 limboto barat wawancara 58 guru maka akan diberikan hukuman berupa peringatan dan teguran.* Berdasarkan wawaneara yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa narasaumber menunjukakkan bahvwa ketaatan dalam waktu belajar di SDN 1 Limboto Barat Khususnya pada kelas III sudah_ memenuhi standar ketaatan dalam waktu belajar pada umumnya yang ada disekolah Selaian itu ada beberapa peserta didik yang kurang disiplin seperti terlambat mengumpulkan tugas dan datang terlambat pada saat pembelajaran maka guru akan memberikan arahan kepada peserta didik yang bersangkutan. Hal tersebut selaras dengan hasil observasi_ yang peneliti saat berada di SDN 1 Limboto Barat dalam kelas maupun di luar kelas, peneliti menemukan bebarapa siswa yang terlambat menguumpulkan tugas maka guru akan meneggur peserta didik tersebut, selain melakukan wawancara bersam beberapa sumber peneliti juga melakukan observasi terhadap keteladaan dalam waktuk belajar peserta didik serta pemberian reward dan punishment kepada peserta didik. ternyata selurung rangkaian pembelajaran selama selang satu tahun ajaran sudah disusun oleh tenaga pengajar. Untuk peserta didik yang telah disiplin dalam waktu belajar, Pada akhir semester berhasil meraih peringkat di kelasnya akan mendapatkan hadiah dari staf dewan Guru, Pemberian hadiah bertujan agar peserta didik termotiavasi dan berusaha untuk disiplin lagi dalam belajar serta sebagai motivasi bagi peserta didik yang lainnya. Dan pemberian punishment biasanya dilakukan pada saat peserta didik melanggar. Misalnya dalam proses pembelajaran terdapat peserta didik ® athiya, peserta didik kelas Ill sekolah dasar negeri 1 limboto barat wawancara 59 yang tidak datang tepat waktu sebelum pembelajaran dimulai maka akan diberikan peringatan dan teguran Berdasarkan studi dokumen terdapat siswa yang _bethasil mendapatkan/mencapai tetaatan dalam waktu belajar pada kelas TIE yakni atas nama Moh. Furgon Abdul. Dari hasil wawaneara, observasi dan studi dokumen, bahwa ketaatan disiplin belajar dan pemberian ewan? dan punishmen diSDN 1 Limboto Barat telah berjalan dengan baik. b. Ketaatan dalam Tugas-tugas Pelajaran Ketaatan merupakan suatu sikap kesanggupan yang dipunyai individu guna mengikuti dan mematuhi Ketepatan, peraturan yang sedang berjalan, serta mantaati segala bentuk induksi dan kewewenangan yang diiringi dengan kesediaan seseorang untuk menghindari segala bentuk pantangan yang ada, Berdasarkan wawancara bersama_ beberapa narasumber di SDN 1 Limboto Barat penelitian mengenai indicator kedisiplinan dengan Kategori ketaatan dalam tugas-tugas pelajaran_ sesuai dengan hasil wawancara bersama beberapa narasumber berikut wawancara bersama ibu wakil Kepala sekolah Ibu Saripa Nuna, S.P d menurut ibu saripa ketaatan dalam tugas-tugas pembelajaran yaitu dengan memasukkan tugas tepat waktu, mengumpulkan tugas kepada guru dan mengerjakan tugas yang diberikan guru, Sedangkan menurut Ibu Elvin Sudjamo S.Pd selaku wali kelas II disiplin terhadap tugas-tugasyakni dengan menyetorkan tugas tepat waktu kepada guru, serta mengerjakan segala 60 bentuk tugas-tugas yang diberikan oleh guru.”* Peneliti juga bertanya kepada Ibu Saripa Maa $.Pd selaku guru mata pelajaran olahraga sama halnya dengan pendapat diatas yakni menurut untuk indicator kedisiplinan belajar dalam hal ketaatan dalam fugas-tugas pelajaran yakni mengumpulkan tugas tepat waktu. serta mengerjakan tugas yang diberikn oleh guru. * Pertayaan terscbut senada dengan pendapat peserta didik kelas IIL di SDN 1 Limbot Barat peserta didik Athiya. Menurut athiya disiplin dalam mengerjakan tugas yakni dengan mengumpulkan tugas kepada guru. Jawab yang sama diberikan juga olch Satif Rofiqun Naajil bahwa kedisiplin dalam mengerjakan tugas yakni dengan mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu.** Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber bahwa indicator Kedisiplinan belajar dalam hal Ketaatan dalam tugas-tugas pelajaran yaitu. mengerjakan tugas yang diberikan guru serta mengumpulkan tugas tepat waktu kepada guru. Dari hasil wawancara bahwa indokator_kedisiplinan belajar dalam hal Ketaatan dalam tugas-tugas pelajaran tentunya terdapat beberapa peserta didik yang melanggar makan akan mendapatkan reward dan punishment sesusi denga wawancara yang dilakukan peneliti berikut hasil 2 Satipa nuna_ wakil kepa sekola SDN 1 Limboto Barat, wawancara ** Saripa maa guru mata pelajaran sekolah dasar negeri 1 imboto barat wawancara * Athiya dan Syatir pesera dicik kelas III sekolah dasar negeri 1 limboto barat wawancara 61 wawanearanya: Menurut Guru Kelas Ibu Elvin Sudjamo S.pd bahwa masih terdapat peserta didik yang belum mengumpulkan tugas tepat waktu, Maka peserta didik akan diberikan waktu terlebih dahulu dalam mengerjakan tugas. Sedangkan menurut ibu Saripa Maa S.Pd selaku guru olahraga bahwa kegiatan proses belajar mengajar tentunya tidak semua peserta didik itu patuh terhadap aturan maka apabila dalam hal ketaatan dalam mengumpulkan tugas pelajaran terdapat peserta didik yang tidak mengumpulkan tugas akan diberikan toleransi dalam mengerjakan tuga tetapi apabila sudah sering dilakukan makan akan diperingati agar tidak 7 sering melakukannya. Pernyataan senada disampaikan oleh Ibu saripa Nuna S.Pd wakil kepala sekola sekligus wali menurut ibu saripa bahwa beliau tidak memberikan hukuman kepada peserta didik, tetapi apabila terus-menerus dilakukan maka memberikan hukuman bersifat positif seperti membaca dan menulis. Sedangkan eward yang diberikan berupa pujian dan tepuk tangan, dan kadang ibu memberikan permen Peneliti juga bertanya kepada peserta didik kelas II di SDN 1 Limboto Barat, siswa Athiya, menurut Athiya ketaatan tethadap tugas- tugas pelajran yaitu dengan mengumpulkan tugas tepat waktu dan mengerjakankanya dengan sungguh sungguh dan apabila terdapat siswa yang terlambat memberikan tugas maka guru akan memberikan toleransi * Elvin sudjarno guru kelas kelas III sekolah dasar negeri 1 limboto barat wawancara 62 waktu. sama halnya dengan pernyataan Satir Rofiqun Naajil bahwa disiplin dalam ketaatan tugas-tugas adalah mengumpulkan tugas tepat pada waktunya. Apabila terdapat siswa yang belum memberikan tugas maka akan diberikan toleransi waktu dan yang telah memberikan tugasnya tepat waktu akan diberikan nilai tambahan oleh guru.** Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti di SDN 1 Limboto Barat Khususnya kelas IT bahwa penerapan kedisiplinan terhadap ketaatan dalam tugas-tugas pelajaran sudah berjalan dengan baik. Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan beberapa narasumber, bahwa ketaatan dalam tugas-tugas belajar yaitu dengan peserta didik yang mengumpulkan tugas dan mengerjakan tugas dengan baik serta pemberian reward dan punishment yang belum terlalu Nampak pada indicator disiplin belajar dalam konteks ketaatan dalam tugas-tugas pelajaran, * Syatif Rofiqun Naajil peserta didik kelas Ill sekolah dasar negeri 1 limboto barat wawancara 63 Berdasarkan hasil studi dokumen didapati bahwa terdapat peserta didik yang yang taat dalam tugas-tugas pelajaran dapat dilihat dari nilai yang diperoleh peserta didik pada pembelajaran tersebut. Dari hasil _wawancara, observasi dan studi dokumen bahwa ketaatan dalam tugs-tugas pelajaran peserta didik di kelas TH] SDN 1 Limboto Barat sudah cukup baik. ©. Ketaatan terhadap hasil Data hasil belajar peserta didik diambil dari hasil wlangan harian dam tugas-tugas peserta didik. perilaku disiplin tethadap_tugas-tugas pelajaran akan berpengaruh pada ketaatan terhadap hasil. Hal ini senada dengan wawancara bersama beberapa narasumber yang ada di sekolah SDN 1 Limboto Barat. Menurut Ibu Saripa Nuna S.Pd wakil kepala sekolah bahwa indicator kedisiplinan belajar dalam hal ketaatan disiplin belajar yakni segala bentuk hasil yang diperoleh peserta didik selama proses pembelajar berlangsung disekolah baik dalam hal kehadiran, pengumpulan tugas- fugas, mengikuti wlangan harian dan ulangan akhir, Semua_bentuk kedisiplinan baik kedisiplinan waktu belajar maupun kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah serta kedisiplinan terhadap tuga-tugas. Semua bentuk kedisiplinan akan diolah pada ketaatan terhadap hasil untuk memperoleh hasil dari seluruh kegiatan yang peserta didik ikuti selama 64 proses pembelajaran berlangsung™. Berdasarkan hasil wawaneara peneliti dengan guru kelas II Tbu Elvin Sudjamo S.Pd tentang indikaor kedisiplinan berdasarkan ketaatan terhadap hasil. Menurut ibu Elvin ketaan terhadap hasil ialah pengolahan hasil perolehan peserta didik terhadap pembelajaran selama I semester. Sedangpaendapat dari ibu Saripa maa S.Pd menurut Ibu saripa hamper serupa dengan pernyatean di atas yaitu seluruh hasil akhir perolehan peserta didik sebagai penentu apakah peserta didik tersebut naik kek kelas atau tetap tinggal di kelas.” Peneliti juga bertanya kepada peserta didik kelas IH di SDN 1 Limboto Barat. Siswa Athiya bersama Satir. Menurut pendapat dari kedua narasumber bahwa hasil yang diberikan oleh guru sudah sesuai. Dilihat dari aktifitas siswa terhadap pemberian tugas maupun pada proses pembelajara Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dilapangan bahwa indicator kedisiplinan belajar peserta didik dalam hal ketaatan dalam hasil sudah berlangsung secara baik. Hal ini amati peneliti pada saat proses pembelajaran berlangsung sudah berjalan baik. Untuk hasil yang diperoleh peserta didik merupakan segala bentuk capaian peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. untuk pemberian reward dan punishment tethadap indicator * Saripa nuna wakil kepala sekola SDN 1 Limboto Barat wawencara, Gorontalo 10 juni 2022 * Ibu Elvin sudjamo guru kelas Ill sekolah dasar negeri 1 limboto barat wawancara, Gorontalo 10 juni 2022 65 kedisiplinan dalam hal ketaatan dalam hasil ialah pada akhir semester para staf dewan guru memberikan hadish kepada peserta didik yang telah berhasil menjadi juara dikelasnya, Sedangkan untuk punishment diberikan pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung Dari hasil studi dokumen yang dilakukan peneliti di SDN 1 Limboto Barat Khusnya kelas II] membuktikan bahwa terdapat peserta didik yang berhasil memperoteh juara di kelas diberikan hadiah pada saat pembagian buku raport/buku laporan hasil eapaian peserta didik oleh staf dewan guru 4. Ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang Indicator kedisiplinan berdasarkan pada ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang di SDN 1 Limboto Barat Khususnya pada kelas IIL, berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa sumber yanl ‘menurut Ibu Saripa Nuna 8.Pd bahwa waktu datang datang pulang peserta didik sudah terjadwal baik dari kelas 1 sampai dengan elas 6. Untuk jadwa datang seluruh peserta didik wajib datang sebelum jam 07:15 waktu (ersebut merupakan apel pagi peserta didik. waktu pulang berbeda antara kelas rendah dan kelas tinggi, untuk kelas 1 pulang pada jam 10, sedang kelas 2 dan 3 pulang pada jam 11. Untuk kelas tinggi waktu pulangnya adalah setelah shlat dzuhur. Peneliti juga bertanya kepada guru kelas III Ibu Elvin Sudjamo S.Pd, menurut ibu elvin bahwa ketaatan menggunakan waktu datang dan * Saripa nuna wakil kepala sekolah SON 1 Limboto Barat wawancara 66 pulang adalah peserta didik harus patuh terhadap disiplin waktu yakni waktu datang kesekolah dan pulang sekolah. Untuk waktu datang dan pulang sckolah haruslah tepat waktu sesuai dengan jadwal yang berlaku disckolah ini. Peserta didik wajib datang tepat waktu sebelum kegiatan apel pagi berlangsung. Dan untuk jadwal pulang Kelas IT itu sendiri adalah jam 11. Tetapi terkadang ada beberapa peserta didik yang tidak langsung pulang Karena menunggu orang tua menjemput disckolah bethubung rumah mereka jauh. Pernyataan sedang juga disampaikan olch Ibu Saripa Maa S.Pd guru mata pelajara olahraga. Untuk jadwal datang dan pulang sudah diatur oleh pihak sekolah mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. "* Peneliti juga bertanya kepada peserta didik di SDN 1 Limboto Barat Khususnya kelas III. Ahiya, menurut athiya bahwa jadwal datang kesekolah yakni sebelum jan 7 tepat semua peserta didik sudah berada disekolah. Pendapat yang sama juga dekemukanan oleh Siswa kelas IIT atas nama Syatif Rofiqun Naajil bahwa waktu datang kesekolah yaitu seluruh peserta didik harus datang sebelum jam 7 atau sebelum jadwal apel pagi berlangsung. Dan untuk jadwal pulang adalah jam 11.4 Dari hasil wawancara peneliti bersama beberapa narasumber terkait indicator belajar dalam hal ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang adalah peserta didik haruslah datang da pulang sesua dengan * Elvin sudjarno guru kelas Ill sekolah dasar negeri 1 Limboto Barat wawancara * Saripa maa guru mata pelajaran sekolah dasar negeri 1 limboto barat wawancara * athiya, Syatir Rofiqun Naajil, peserta didik kelas Ill sekolah dasar negeri 1 limboto barat wawancara 67 jadwl yang telah diterapkan oleh pihak sekolah. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti_ bahwa ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang tidak semua peserta didik datang tepat waktu. Terdapat beberapa peserta didik yang datang pada saat Kegiatan apel pagi telah berlangsung. Berikut hasil dari wawancara peneliti dengan berbagai sumber. Menurt beberapa sumber bahwa apabila terdapat peserta didik yang terlambat datang kesekolah atau datang pada saat kegiatan apel pagi telah berlangsung maka guru akan menanyakan alasan dari keterlambatan peserta didik trsebut. Dan sebagai hukumannya yaitu peserta didik yang terlambat akan diberi peringatan dan juga teguran. 68 Dari hasil wawaneara narasumber bahwa Ketaatan dalam menggunakan waktu datang dan pulang sudah berjalan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh narasumber hal ini sesuai dengan hasil observasi dan studi dokumen yang peneliti lakukan di SDN 1 Liimboto Barat Khususnya pada kelas IIT 2. Factor-faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan seward dan punishment dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di SDN 1 Limboto Barat Dalam melakukan suatu usaha tentu saja tidak selalu berjalan mulus, didalamnya pasti terdapat kendala-kendala, Sama halnya di SDN 1Limboto Barat, Untuk meningkatkan kedisisplinan peserta didik juga memiliki kendala yang cukup berarti, Dengan adanya kendala-kendala tersebut juuga terdapat factor penghambat dan ada factor pendukungnya, anatara lain sebagai berikut a. Factor Penghambat Adapun factor penghambat dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik dapat dibedakan menjadi 2 faktor yakni dari dalam diri (internal) dan factor dari Iuar (ekstemal), Hal ini berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan ibu Saripa Nuna selaku wakil kepala sekolah, berikut hasil ‘wawanearanya Faktor penghambat peserta didik untuk disiplin dalam belajarr yakni terdapat siswa yang kurang merespon saat guru memberikan pembelajaran 69 sehingga guru akan memberikan punishmentkepada siswa" Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa factor penghambat penerapan reward dan punishment dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik berasal dari factor peserta didik yang tidak memperhatikan guru dalam pembelajaran sehingga mengakibatkan proses pembelajaran tidak efektif sehingga guru menegur peserta didik tersebut, factor pengambat tersebut berasal dari diri peserta didik itu. sendiri Karena kurangnya kesadaran peserta didik tethadap kedisiplinan dalam mengikuti pembelajaran. Pemyataan ersebut sama dengan hasil wawancara dengan guru kelas II] ibu Elvin sudjamo S.Pd berikut hasil wawancarannya: “peserta didi yang tidak memperhatikan ketika proses pembelajaran sedang berlangsung maka akan di peringati, agar kiran siswa tersebut bisa mendengarkan penjelasan guru”™* Peryataan tersebut diperkuat oleh siswa kelas IIT Athiya sebagai berikut vada siswa yang tidak memperhatikan guru menerangkan saat pembelajaran maka akan ditegur*” Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dsimpulkan bahwa factor penghambat penerapan reward dan punishment dalam meningkatkan * Saripa nuna wakil kepala sekolah SDN 1 Limboto Barat wawancara *° Elvin sudjarno guru kelas Ill sekolah dasar negeri 1 Limboto Barat wawancara * athiya, peserta dicik kelas Ill sekolah dasar negeri 1 limboto barat wawancara 70 kedisiplinan siswa di SDN 1 Limboto Barat, berasal dari diri peserta didi itu sendiri yakni kurangnya kesadaran pada diri sendiri terhadap kedisiplinan Karen tanpa adanya kesadaran diri sendiri_ maka up: ya apapun yang diberikan percuman atau tidak akan memberikan hasil yang maksimal b. Factor Pendukung Adapun pun Faktor pendukung dalam penerapan reward dan punishment dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik di SDN 1 Limboto Barat disampaikan oleh ibu wakil kepala sekolah Ibu Saripa Nuna S.Pd berikut hasil wawancaranya “ Adanya kerjasama anatar staf dewan guru dalam hal pembentukan kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran’™* Selain itu berdasarkan hasil wawaneara dengan wali kelas IIL ibu Elvin Sudjamo 8.Pd berikut hasil wawancaranya: “factor pendukung itu saat ini adanya keterlibatan staf dewan guru dan para peserta didik yang mau di ajak kerja sama dalam hal penerapan kedisiplinan? Berdasarkan hasil wawaneara dapat disimpulkan bahwa factor pendukung penerapan reward dan punishment dalam hal meningkatkanka kedisiplinan belajar peserta didik di SDN 1 Limboto Barat, semuanya datang dari kesadaran peserta didik sendisi akan pentingnya kedsiplinan dalam mengikuti pembelajaran agar apa yang menjadi tujuan dari pemelajaran itu * Saripa Nuna, wakil kepala sekola SDN 1 Limboto Barat wawancara * Elvin sudjarno, guru kelas ill sekolah dasar negeri 7 limboto barat wawancara 7 sendiri dapat tereapai sesuai harapan, Selain itu adanya keterlibatan staf dewan guru dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik dengan menggunakan reward dan punishment. dengan adanya factor penghambat dan pendukung dapat disimpulkan bahwa penerapan reward dan punishmen dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik dapat membantuu peserta didik agar beupaya untuk meningkatkan kedsiplinn peserta didik, Dengan cara pemberian reward dan punishment. C. PEMBAHASAN a, Penerapan sewarddan Punishmentdalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di SDN 1 Limbot Barat Tindakan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kedisiplinan belajar pada peserta didik bisa dilakukan dengan cara menanamkan kedisiplinan melalui pemberian reward dan punishment sebagaimana menurut M. Ngalim Purwanto bahwa cara menanamkan disiplin pada anak salah satunya adalah dengan menggunakan penghargaan (reward dan hukuman (puaishmend.’ Sedangkan menurut pendapat Amir Daien Indrakusuma menjelaskan bahwa diberikan agar anak menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiku atau mempertnggi Kedisiplinannya. Bentuk pemberian senan/ —antara lain. berupa_pujian, penghormatan hadiah, dn tanda penghargaan yang diberikan kepada peserta didik dalam mengikuti pembelajaran."' Reward yang diberikan oleh guru kepada peserta didik yaitu berupa pujian, penghormatan dan pemberian hadiah kepada *°M, Ngalim Purwanto, Op. Cip., Hal 1822 * amier Daien, op. Cip,, Hal. 159-160 72 peserta didik diakhir semester oleh staf dewan guru bagi peserta didik yang telah menjadi juara dikelasnya Selain itu, cara meningkatkan kedisiplinan pada peserta didik dengan pemberian Punishment Menurat M. Ngalim Purwanto berpendapat bahwa punishment adalah penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang(orang tua, guru, dan sebagainya) sesudah terjadipelanggaran, kejahatan atau kesalahan, Bentuk pemberian punishment berdasarkan pendapat m, Ngalim Purwanto yaitu berupa punishment preventif dan punishment represif. Karakter peserta didik dalam satu kelas pasti berbeds-beda salah satunya yaitu karakter disiplin, Ada beberapa peserta didik yang memiliki kedisisplinan yang tinggi dan ada jugua yang memiliki kedisiplinan yang rendah. Disiplin adalah suatu keadaan seseorang dimana seseorang itu berada dalam keadaan tertib, teratur dan semsestinya, serta tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung maupun tidak langsung siswa yang disiplin juga merupakan salah satu proses untuk membentuk watak yang baik. Dengan disiplin dalam mengikuti pembelajaranpeserta didik akan mendapatkan berbagai_ilmu pengetahuan yang dpat digunakan untuk mengembangkan potensi mereka yang dapat digunakan kelak dimasa depannya.”* Menurut Rusyan disiplin belajar merupakan penunjang terhadap Keberhasilan dalam mencapai tujuan belajar. Dari teori yang dijelaskan oleh 2M. Ngalim Purwanto., Loc. Cit. ® Prasetio Rumondor dan Nailil Maslukiyah, “upaya guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan komperensi Kognitif dan kepribadian siswa di mts negeri bongkudai jurnal pendidikan agama islam edureligia, 1, 43 73 Rusyan benar bahwa untuk mencapai suatu tujuan belajar haruslah disiplin dalam belajar dan dapat dimulai dari kebiasaan yang sering dilakukan. Pemberian rewardDan punishment terhadap disiplin belajar adalah untuk memelihara minat dan antusias peserta didik dalam melaksanakan tugas. Salah satu alasan yang dikemukakan adalah bahwa belajar itu ditandai oleh adanyan Keberhasilan bdan kegagalan, jika hadiah (reward dan hukuman (punishment. Hadiah akan berdampak menyenangkan, sedangkan hukuman adalah sesuatu yang berdampak tidak menyenangkan Berdasarkan kajian teori dan temuan datadilapangan dapat dianalisis bahwa pemberian reward dan punishment dalam meningkatkan kedisiplinan belajara di SDN 1 Limbot Barat khususnya di kelas II sudah efektif digunakan dan dapat memberikan dampak yang positif pada penerimanya, Oleh karena itu penerapan reward dan punishment diterapkan sebagai salah satu cara dalam meningkatkan kedisiplinan belajara di SDN 1 Limbot Bara Pemberian reward dan punishment dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik berdasarkan penemuan peneliti dilapangan semua staf dewan guru bekerja sama dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik agar terciptanya siswa yang berkualitas, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa berbudi pekerti Iuhur, cerdas, kreatif, inovatif, kompetitif, dan-mandiri Sesuai dengan visi dari sekolah tersebut. b. Factor pendukung dan penghambat dalam penerapan reware/ dan punishment “ Ria Susanti Johan, peran motivasi dan disiplin dalam menunjang prestasi belajar peserta didik pada bidang studi ips, factor jurnal imiah kependidikan vol 1 no 3 november 2015, h, 280 74 dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di SDN 1 Limboto Barat. Kedisiplinan bukan merupakan suatu yang secara otomatis atau spontan pada diri seseorang namun sikap tersebut terbentuk berdasarkan beberapa factor yang mempengaruinya. Factor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan tersebut terbagi menjadi dua factor yaitu factor internal dan factor eksternal, Factor intemal mencakup beberap factor antara lain factor pembawaan, kesadaran, minat, motivasi dan pengaruh pola pikir, sedangkan factor ekstemal mencakup beberapa factor anatara lain contoh atau teladan, nasihat, latihan, lingkungan, kelompok dan upaya penanaman disiplin.” Beberapa factor tersebut sesuai dengan beberapa factor penghambat upaya SDN 1 Limboto Barat, salah peningkatan kedisiplinan peserta didik di satunya yakni factor kurangnya kesadaran pada diri peserta didik itu sendiri seperti yang telah di paparkan oleh guru yang berada di sekolah tersebut berdasarkan pada wawancara yang dilakukan olch pencliti, Bahwa selain dengan beberapa kendala yang lainnya factor inilah yang paling penting karena apabila factor penghambat lainnya sudah terpenuhi tetapi peserta didik, kurang memiliki kesadaran akan pentingya kedisiplinan, maka semua yang diberikan akan percuma dan tidak akan sesuai dengan harapan. Dengan adanya problem kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam pembelajaran menjadi tantangan untuk seorang guru untuk terus berinovasi agar kedisiplinan siswa dapat terbentuk. Dalam suatu. upaya selain adanya penghambat pasti ad juga °* Wisnu Aditya kumniawan, Budaya tertib siswa disekolah, 47. 75 pendukungnya, Berdasarkan penemuan yang peneliti lakukan di SDN 1 Limboto Barat selain adanya factor penghambat dalam penerapan sera dan punishment dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik juga ada ad factor pendukungnya diantaranya yakni keterlibatan orang tua dan adanya kesadaran diri dari peserta didik itu sendiri, Adanya Keterlibatan orang tua sangat dibutuhkan untuk selaly ‘memantau, menasehati, serta memotivasi anaknya untuk selalu semangat dan disiplin dalam mengikuti_pembelajaran, Selain itu orang tua dalam pembentukan karakter peserta didik sangat berperan penting Karena peserta didik pada saat dirumah akan melihat gerak gerik orang tuan mereka maka dari itu orang rua juga harus memberikan contohyang baik agar anak dapat meneladani atau meneontoh semua yang dilakukan olch orang tua mereka. Sedangkan Kesadaran diti pesertadidik itu sendiri menempati factor utama dalam menunjam keberhasilan upaya guru untuk meningkatkan kedisiplinan peserta didik, Karena tanpa adanyanya kesadaran pada diri sendiri maka upaya apapun yang diberikan oleh seorang guru tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Berdasarkan temuan peneliti dilapangan dapat dianalisis bahwa factor penghambat dan pendukung dalam penerapan reward dan _punishmentdalam meningkatkan kedisipinan peserta didik di SDN 1 Limboto Barat terdiri dari dua factor yakni factor dari dalam diri (internal) dan factor dari luar diri (ckstemal) peserta didik. Dengan adanya factor penghambat dan pendukung dalam upaya meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik maka guru

You might also like