Professional Documents
Culture Documents
Fikilhusna BAB II
Fikilhusna BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang teratur yang disertai pendataran dan atau dilatasi serviks serta turunnya bayi
pada wanita hamil yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu (kurang dari
Persalinan preterm adalah persalinan yang dimulai setiap saat setelah awal
minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke- 37.(Varney H, Kriebs MJ,
2. Faktor Predisposisi
a. Status perkawinan
Persalinan preterm pada ibu yang menikah tidak resmi / sah meningkat pada
semua golongn etnik dan semua golongan usia ibu. Penyebab pasti belum
10
2009 ; h.51-52 )
pertamanya preterm meningkat tiga kali lipat di banding dengan wanita yang
c. Pertambahan Berat Badan selama kehamilan yang tidak adekuat dan Indeks
Masa Tubuh
Kenaikan berat badan selama hamil dan Indeks Masa Tubuh sebelum
pertambahan berat badan selama hamil yang rendah, wanita yang tidak obese
dengan risiko relatif antara 1,5 – 2,5. Ibu dengan Indeks Masa Tubuh rendah
(< 19,8) dan kenaikan berat badan selama hamil <0,5 kg/minggu akan
meningkatkan risiko
Indeks Masa Tubuh normal (19,8 – 26) yang kenaikan berat badan
d. Pekerjaan Ibu
Kejadian persalinan preterm lebih rendah pada ibu hamil yang bukan
pekerja dibangdingkan dengan ibu pekerja yang hamil. Pekerjaan ibu dapat
Ibu hamil yang bekerja sering dianggap merepotkan dan sering diminta
hanya jelas terlihat pada ibu yang tetap merokok sampai trimester
akhir kehamilan. Pada ibu yang berhenti merokok segera setelah hamil
atau pada trimerster pertama, tidak didapatkan hasil persalinan yang buruk.
Akibat merokok aktif tidak jauh berbeda dengan merokok pasif selama
kehamilan. Wanita hamil yang merokok pasif (suaminya perokok atau bekerja
di lingkungan perokok) akan mengalami sulit tidur, tidur kurang nyenyak dan
rasa sulit beernafas dibandingkan ibu hamil yang tidak terpapar asap rokok.
dipikirkan apakah benar hanya hal itu yang berhubungan dengan persalinan
preterm. Pertama karena ibu hamil pemakai Narkotika, Psikotropika dan zat
masalah lain seperti infeksi atau nutrisi yang buruk; kedua, perkiraan
memakai kokain bisa lain dengan memang memakai kokain, termasuk cara
angka kejadian
Berat badan sebelum hamil rendah ; pertambahan berat badan kurang dari
10 pon pada minggu ke-20 gestasi ; berat badan turun ; asupan protein dan
kalori yang tidak adekuat. ( Varney H, Kriebs MJ, Gegor LC, 2008 ; h. 782 )
g. Sosial ekonomi
ekonomi yang cukup baik. Hal ini berkaitan dengan faktor-faktor lain yang
dapat terjadi pada kondisi tersebut seperti kecenderungan untuk hamil pada
usia muda, tidak menikah, mengalami lebih banyak stres nutrisi yang kurang,
obat-obatan narkotika, dan kekerasan fisik ( Sofie RK, Jusuf SE, Adhi P,
2009 ; h.52 ).
untuk orang berkulit hitam dan berkulit putih tetap ada walaupun status
fakta bahwa wanita berkulit putih yang saat ini digolongkan dalam kelas
h. Faktor psikis
persalinan kurang bulan, yaitu mengenai kecemasan dan depresi pada ibu,
dilakukan oleh Gorsuch dan Key. Mereka menyatakan bahwa sulit untuk
kehamilan.
2) Stres
marah, kelelahan fisik, atau perubahan nafsu makan. Stres pada ibu dapat
2009 ; h.45-46 )
kematia
Penyakit-penyakit pada ibu yang diketahui menyebabkan persalinan
P, 2009 ; h.56 – 57 ).
risiko ruptur membran yang prematur dan persalinan premetur, anemia berat (
; h. 703 ).
j. Perdarahan antepartum
persalinan preterm, meskipun sebagian besar (65%) terjadi pada aterm. Pada
lebih besar yaitu 11% ( Varney H, Kriebs MJ, Gegor LC, 2008 ; h. 783 ).
akibat harus dilakukan tindakan pada perdarahan yang banyak. Bila telah
koagulum darah pada serviks. Selain itu jika banyak plasenta yang
lepas, kadar progesteron turun dan dapat terjadi his, juga lepasnya
3. Etiologi
faktor etiologi :
a. Interval kehamilan
90% pada ibu yang mempunyai interval kehamilan <6 bulan dibandingkan
b. Usia ibu
waktu reproduksi sehat yaitu pada wanita hamil yang berumur 20-35 tahun.
Karena pada wanita hamil yang berumur kurang dari 20 tahun disebabkan
peningkatan persalinan preterm pada wanita yang berusia 35 tahun atau lebih,
terutama pada kehamilan pertama (primi tua). Alasan peningkatan ini belum
c. Kehamilan kembar
Risiko persalinan preterm pada ibu dengan riwayat Ketuban Pecah Dini
kembali sekitar 16-32%.( Sofie RK, Jusuf SE, Adhi P, 2009 ; h. 53-54 ).
e. Inkompetensi Serviks
Hal ini juga mungkin menjadi penyebab abortus selain partus preterm,
4. Patofisiologi
Pembukaan serviks
Persalinan Preteim
Penilaian klinik
jarak 7-8 menit atau kurang dan adanya pengeluaran lendir kemerahan atau
prematur.
6) Diare
6. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan HB
ini berhubungan dengan persalinan preterm, Hb normal adalah 11gr %.( Arief
h.274 ).
7. Diagnosa Klinik
d. Merasakan gejala seperti rasa kaku di perut menyerupai kaku menstruasi, rasa
fFn negatif memberikan kepastian 99,2% bahwa kelahiran tidak akan terjadi
rahim yang reguler dengan inteval tiap 8-10 menit, disertai dengan
perubahan serviks. Hal ini berbeda dengan iritabilitas rahim yang ditandai
dengan adanya rasa sakit karena kontraksi, tidak disertai dengan perubahan
Dilaporkan bahwa 26% dari semua wanita hamil mengalami kontraksi sebelum
mengalami episode kontraksi. ( Sofie RK, Jusuf SE, Adhi P, 2009 ; h. 124).
9. Komplikasi
; Morales (1987) menyatakan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang menderita
amnionitis memiliki risiko mortalitas 4 kali lebih besar, dan risiko distres
3) Menghindari kerja berat selama hamil. Dalam hal ini diperlukan peraturan
hygiene.
segera.
seksama.
c. Plasenta previa dirawat dengan istirahat total dan transfusi darah untuk
menunda kelahiran bayi sampai tercapai ukuran yang viabel. Tentu saja
e. Sectio caesarea elektif dan ulangan hanya dilakukan kalau kita yakin bahwa
bayi sudah cukup besar. Bahaya pada pembedahan yang terlalu dini adalah
12. Prognosis
a. Prematuritas dewasa ini merupakan faktor yang paling sering terjadi yang
terkait kematian dan morbiditas bayi. Sebagian besar bayi yang meninggal
kurang dari 1 bulan. Jika berat bayi kurang dari 1.000 gram, angka kematian
anoksia.
g. Prognosis untuk kesehatan fisik dan intelektual pada bayi berat badan lahir
Tampaknya terdapat insidensi kerusakan organik otak yang lebih tinggi pada
sebelum aterm.
Pada pusat pelayanan yang maju dengan fasilitas yang optimal, bayi
yang lahir dengan berat 2.000-2.500 gram mempunyai harapan hidup lebih
13. Penatalaksanaan
konsentrasi garam yang tinggi, sedikit protein, sedikit mukus dari kelenjar
bronkus, dan surfaktan dari sel alveoli tipe II. Jumlah surfaktan terus
kematian neonatal.
biosintesis fosfatidikholin.
; h. 166-167).
b. Pemberian Antibiotika
mingg
Pada persalinan prematur yang disertai dengan pecahnya ketuban,
kebutuhan pemeriksaan USG sebelum bayi keluar dari rumah sakit. Saat ini
h.137).
kuman aerob maupun anaerob. Yang terbaik bila sesuai dengan kultur dan
tes sensitivitas. Setelah itu dilakukan deteksi dan penanganan terhadap faktor
risiko persalinan preterm, bila tidak ada kontra indikasi , diberi tokolitik.
serviks.
3) Merujuk pasien.
1) Terapy
2) USG
seksio sesarea).
4) Kateter nelaton;
5) Gunting episiotomi;
setengah kocher;
nafas bayi);
sekali
c) Termometer;
d) Pita pengukur;
e) Doppler
g) Stetoskop;
h) Tensimeter;
f Deterje
keluarga);
c) Selang infus;
jarum
Amoksilin/Ampisilin IV 2g.
b) Lampu sorot;
c) Tempat resusitasi.
a) Set jahit;
h) 1 dok steril
meneran.
baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
ibu
Lahirnya kepala
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan lanjutkan proses kelahiran
bayi.
b) Jika tali pusat melilit secara kuat, klem tali pusat di dua
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Lahirnya bahu
belakang.
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan ke bawah kearah perineum
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
kesulitan?
mekoniu
Langkah awal ;
waktu 30 detik.
Ventilasi
h) Mulai ventilasi
(2) Minta ibu dan keluarga memahami upaya ini dan minta
peniupan udara
Ventilasi percobaan
Ventiasi definitif
ventilasi
28. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tak ada bayi lain
31. Dengan menggunakan klem, jepit tali pusat (dua menit setelah
bayi lahir) pada sekitar 3 cm dari pusar (umbilikus) bayi. Dari sisi
luar klem penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan
a) Dengan satu tangan, angkat tali pusat yang telah dijepit dan
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT /steril pada satu sisi
33. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi
34. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi.
35. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva
36. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
pusat.
ata
susu.
Mengeluarkan plasenta
pusat :
Penuh
40. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
taktil/masase
41. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
perdarahan.
perdarahan pervaginam.
Evaluasi
pervaginam
menilai kontraksi
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
(36,5-37,5).
setelah didekontaminasi.
sesuai
yang diinginkan.
a. Definisi
farmakologik ).
Laminaria
b) Diabetes mellitus
d) Chorioamnionitis
Kontraindikasi absolut :
b. Induksi
obat-obatan
2) Diabetes melitus
Faktor Janin :
Death )
Growth Retardation )
3) Inkompatibilitas Rhesus.
Keadaan Kehamilan :
4) Solutio plasenta
Absolut
4) Gawat janin
Yaitu pasca seksia caesar klasik/ seksio caesar yang tidak diketahui
intramural.
Relatif :
1) Grandemultigravida
3) Overdistensi uterus
dan tidak boleh digunakan untuk induksi persalinan dengan riwayat operasi
saecar ( SC ).
jantung janin )
diistirahatkan selama 24 jam dan kemudian prosedur di atas pada butir 1 dapat
4. Induksi persalinan dianggap gagal bila setelah seri kedua tidak terjadi kontraksi
dilakukan adalah :
a) SC berencana / elektif apabila tidak ada kegawatan ( ibu dan janin ), untuk
ibu yang ketubannya telah pecah persalinan harus berakhir dalam 24 jam.
janin).
tercapai kontraksi yang baik : his dengan interval 2-3 menit ( 4-5 kali dalam 10
tetesan dapat pula menggunakan mesin khusus untuk titrasi tersebut secara
otomatis.
7. Bila his/kontraksi telah memadai untuk tahap persalinan tertentu, maka tetesan
8. Tidak jarang setelah persalinan mulai, uterus menjadi lebih sensitif terhadap
oksitosin eksogen sehingga tetesan perlu dikurangi atau bahkan distop sama
sekali.
9. Bila tidak terjadi kontraksi yang berarti setelah pemberian 2 botol larutan
untuk SC.
10. Demikian pula jika dengan 2 jam his baik ternyata tidak ada kemajuan
pada 3 kriteria, namun cukup 1 unsur saja yang perlu untuk menilai majunya
persalinan, yakni :
kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. (Kurnia N, 2009 ; h.
107)
diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bisa
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi (data) yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
1) Anamnesis
2) Pemeriksaan fisik
b. Interpretasi Data
Menurut Varney (1997) yaitu peningkatan data dari data dasar yang berupa
pasien atau keadaan psikologi yang ada pada tindakan kebidana sesuai
h.139
dengan tenaga kesehatan lain, serta rujukan berdasarkan kondisi klien. ( Ary
harus disepakati antara bidan dan pasien supaya efektif sebab pasien yang
; h. 139).
f. Implementasi
2009 ; h.140)
g. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang aspek asuhan
yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang menguntungkan atau
).
klien dengan harapan ada perkembangan yang berarti pada diri klien.
O : Data Objektif
kesimpulan.
1) Diagnosa
: Planning / Perencanaan
1) Asuhan mandiri
2) Kolaborasi
3) Tes diagnostik
4) Konseling
I.
A. DATA
1. Identitas Klien
a) Nama
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari- hari
2009 ; h. 131 )
b) Umur ibu
c) Pendidikan ibu
e) Suku bangsa
bahwa wanita berkulit putih yang saat ini digolongkan dalam kelas
2. Keluhan utama
3. Riwayat Kesehatan
darah pada serviks. Selain itu jika banyak plasenta yang lepas, kadar
progesteron turun dan dapat terjadi his, juga lepasnya plasenta sendiri
persalinan preterm, meskipun sebagian besar (65%) terjadi pada aterm. Pada
lebih besar yaitu 11% ( Varney H, Kriebs MJ, Gegor LC, 2008 ; h. 783 ).
Data yang perlu ditanyakan apakah dari keluarga ibu dan suami
LC, 2008 ; h.
4. Riwayat
a) Riwayat menstruasi
terjadi pada hari keempat belas dari siklus 28 hari. Jika siklus >35
hari sulit untuk menentukan usia kehamilan. Haid < 2 tahun dari
).
5. Riwayat perkawinan
nutrisi.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum
; h.257 )
c) Berat badan
2. Status Obstetrikus
a) Inspeksi
h.301 ).
janin.
dengan panggul.
( Rabe T ,2003 ; h. 14 )
h.256).
d) His
e) Auskultasi
g) Pemeriksaan penunjang
(3) Amniosentesis
(c) Kultur
A.
persalinanpreterm.
Data Dasar :
Data Subjektif
keguguran.
Data Objektif
3) Pembukaan cm
4) HPL tanggal
B. Masalah
a) Bayi : Hipotermi
b) Ibu :
( Sujiyatini , Mufdlilah, Asri H, 2009 ; h. 46 )
KOLABORASI
a) Bagi Bayi
b) Bagi ibu
V. PERENCANAAN
1) Pengawasan 10
a) Keadaan umum
b) Tekanan darah
c) Nadi
d) Suhu
e) Respirasi
f) His
h Kandung
i Bandle
j) Kemajuan persalinan
6) Beri nutrisi
VI.PELAKSANAAN
diperlukan
setengah kocher;
nafas bayi);
sekali pakai;
persalinan adalah :
(5)
(6) Jam yang mempunyai jarum detik;
(7) Stetoskop;
(8) Tensimeter;
persalainan adalah :
(6) Deterjen;
persalinan;
keluarga);
keluarga)
jarum IM;
IM;
Amoksilin/Ampisilin IV 2g
3,0;
persalinan
5) Mengatur posisi ibu saat meneran yang paling nyaman, bisa dengan
DATA PERKEMBANGAN I
A. Subjektif
bertambah
B. Objektif
menonjol
3. Kontraksi uterus atau his baik yaitu antara 4-5 kali dalam 10
kali/menit.
( JNPKKR, 2008 ; h. 83 )
preterm.
D. Planning
4. Memimpin mengejan
6. Melahirkan bayi
dan dangkal.
tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan
spontan
bahu belakang
jari lainnya).
kesulitan.
DATA PERKEMBANGAN II
A. Subjektif
mulas.
C. Assesment
D. Planning
dorsokranial ).
kontraksi.
perdarahan postpartum.
( JNPKKR , 2008 ; h. 98 )
B. Objektif
2. Jumlah perdarahan
C. Assesment
D. Planning
postpartum.
dan kering.
C. LANDASAN HUKUM
berikut :
1. Keputusan Menteri
a. Episiotomi;
perujukan;
ibu eksklusif;
postpartum;
persalinan berlangsung.
lengkap.
melalui Episiotomi
perineum.
3. Peran Bidan
a. Tugas Mandiri
masa persalinan.
diberikan.
b. Tugas Kolaborasi
tindakan kolaborasi.
Kompetensi 4 :
lahir.
a. Fisiologi persalinan.
penunjuk.
alat serupa.
dan
i. Pengelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan
janin, CPD.