You are on page 1of 9

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PPLSP

TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PRODI


PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI

Riva Rachellia Tasma Sucita Hasbullah


Departemen Pendidikan Teknik Elektro Departemen Pendidikan Teknik Elektro Departemen Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung, Indonesia Bandung, Indonesia Bandung, Indonesia
rivara@upi.edu tasmasucita@upi.edu hasbullah-elektro@upi.edu

Untuk menjadi pendidik setidaknya harus


Abstrak— Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
kurangnya minat menjadi guru pada mahasiswa S1 memiliki empat kompetensi yaitu, kompetensi
kependidikan. Nyatanya tidak sedikit lulusan S1 pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi
kependidikan yang lebih memilih untuk bekerja dibidang kepribadian, dan kompetensi profesional.[2]
industri. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan
menggunakan angket atau kuesioner. Proses pengumpulan Kompetensi adalah kapasitas seseorang untuk
data dilakukan secara online melalui google form yang melakukan tugasnya dengan wewenang, kekuasaan,
didistribusikan melalui whatsapp. Teknik analisis yang dan kemampuan untuk mencapai tujuan.[3] Hasil
digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
penelitian terdahulu milik Riyan Sari Kirana (2012)
analisis regresi ganda yang diolah menggunakan software
SPSS 25. Sumber data diperoleh dari mahasiswa PTE FPTK menyatakan bahwa ada pengaruh baik secara
UPI Angkatan 2018 yang telah lulus mata kuliah PPLSP simultan dan parsial persepsi kompetensi pedagogik,
sebanyak 66 mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk kepribadian, sosial, dan profesional terhadap minat
mengetahui capaian penguasaan kompetensi guru melalui
PPLSP dan tingkat pengaruh penguasaan kompetensi guru menjadi guru pada mahasiswa Program Studi
terhadap minat menjadi guru. Hasil penelitian diperoleh Pendidikan Akuntasi FE UNNES.
tingkat capaian penguasaan kompetensi guru dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah
mahasiswa PTE FPTK UPI sangat tinggi: (1) Sebanyak 54 isalah satu LPTK di Indonesia yang memiliki
mahasiswa (81,2%) memiliki penguasaan kompetensi
pedagogik, (2) Sebanyak 52 mahasiswa (78,8%) memiliki beberapa fakultas, salah satunya Fakultas Pendidikan
penguasaan kompetensi kepribadian, (3) Sebanyak 52 Teknologi dan Kejuruan (FPTK) yang memiliki
mahasiswa (78,8%) memiliki penguasaan kompetensi sepuluh program studi kependidikan, dan salah
sosial, (4) Sebanyak 56 mahasiswa (84,8%) memiliki
satunya adalah Pendidikan Teknik Elektro dengan
penguasaan kompetensi profesional. Namun, tingkat
pengaruh penguasaan kompetensi guru terhadap minat gelar lulusan S.Pd (Sarjana Pendidikan), yang
menjadi guru rendah yaitu sebesar 15,8% dan sisanya 84,2% dikhususkan menjadi guru di SMK
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Masing- jurusan/kompetensi keahlian Teknik Elektro.
masing kompetensi memiliki pengaruh sebesar : a.
Kompetensi pedagogik (0,52%), b. Kompetensi kepribadian Mahasiswa yang imemilih program studi ini tidak
(11,65%), c. Kompetensi sosial (0,76%), d. Kompetensi seluruhnya memiliki minat dan memiliki kompetensi
profesional (2,87%). menjadi guru. Hal ini dapat dibuktikan pada hasil
Kata kunci— Kompetensi Guru, Minat menjadi Guru, penelitian terdahulu oleh Ayu Dwi Lestari R (2018),
PPLSP ditemukan bahwa dari 39 orang responden lulusan
PTE UPI bidang keahlian TTE yang lulus pada tahun
I. PENDAHULUAN
2010-2017 yang menjadi guru hanya 7 orang (19%)
Di dalam pendidikan banyak unsur penting, salah
dan sisanya bekerja di industri 20 orang (56%),
satunya adalah guru. Dibutuhkan guru yang
berwirausaha 6 orang (17%), melanjutkan studi 3
profesional untuk mewujudkan pendidikan yang
orang (8%). Sebuah artikel yang diterbitkan oleh
berkualitas. Guru diberi tugas untuk merencanakan
beritasatu.com (2019), menerangkan bahwa hasil dari
pembelajaran, mengembangkan bakat dan potensi
angket yang disebarkan kepada siswa peserta Ujian
siswa agar tercipta lingkungan belajar yang
Nasional (UN) tingkat SMA 2018/2019 hanya 11%
menghasilkan lulusan yang berkualitas [1].
yang ingin menjadi guru dengan secara umum siswa
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005
yang ingin menjadi guru capaian hasil UN-nya rendah
mengatakan guru merupakan tenaga pendidik
dibandingkan siswa yang memilih profesi lain. Artikel
profesional. Tugas utama guru adalah mengajar,
lain yang diterbitkan oleh mahasiswaindonesia.id
mendidik, membimbing, menilai, melatih,
(2022) juga menjelaskan bahwa saat ini banyak
mengarahkan, dan mengevaluasi peserta didik
remaja Indonesia yang mengambil jurusan pendidikan
melalui jalur formal dan non formal.
namun minat untuk menjadi guru sangatlah sedikit, B. Desain Penelitian
tidak sedikit dari mereka mengambil jurusan tersebut Penelitian ini menggunakan metode penelitian
dikarenakan paksaan dari orang tua atau hanya kuantitatif dengan menggunakan metode survey.
mengambil peluang untuk dapat diterima diperguruan Dalam penyajian data, penelitian ini menggunakan
tinggi negeri. metode deskriptif, yaitu menggambarkan hasil
Dalam upaya membangun minat dan kompetensi penelitian yang diperoleh dari survey.
guru di dalam diri mahasiswa, maka UPI mewajibkan C. Variabel Penelitian
mahasiswa S1 kependidikan untuk melaksanakan Variabel bebas (X) dalam penelitian ini sebagai
iProgram Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan berikut; Kompetensi Pedagogik (X1), Kompetensi
(PPLSP). PPLSP (Program Pengenalan Lapangan Kepribadian (X2), Kompetensi Sosial (X3), dan
Satuan Pendidikan) merupakan program akademik Kompetensi Profesional (X4). Variabel terikat (Y)
yang dirancang Universitas Pendidikan Indonesia dalam penelitian ini yaitu minat menjadi guru. .
untuk melatih mahasiswa yang memilih program studi
kependidikan agar menguasai kemampuan akademik Kompetensi
Pedagogik (X1)
dibidang keguruan, sebagai dasar dan kesiapan dalam
menjalani tugas sebagai calon guru profesional. Kompetensi Minat
Program ini dilakukan untuk memberikan Kepribadian (X2) Menjadi
PPLSP
kesempatan dan pengalaman kepada mahasiswa Guru
Kompetensi Sosial (Y)
kependidikan untuk mempraktikkan teori yang (X3)
mereka dapatkan di bangku perkuliahan. Dalam
kegiatan PPLSP mahasiswa dihadapkan pada kondisi Kompetensi
Profesional (X4)
nyata di lapangan. Perbedaan karakter antar peserta
didik juga dapat menjadi pengalaman untuk Gambar 2.1 Diagram Alir Variabel Penelitian
mahasiswa agar dapat memahami karakter belajar
antar peserta didik, yang diharapkan dapat membuat D. Diagram Alir Penelitian
mahasiswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang Untuk memberikan langkah kerja yang sistematis
diharapkan. Pengalaman yang diperoleh selama dan terarah, maka peneliti membuat diagram alir
PPLSP juga dapat digunakan untuk bekal dalam seperti pada Gambar 2.2 yang menunjukan langkah-
membentuk calon guru/tenaga pendidik yang langkah penelitian dan pengembangan yang
profesional [4] dilaksanakan oleh peneliti.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Kontribusi
Penguasaan Kompetensi Guru Melalui PPLSP
Terhadap Minat Menjadi Guru Bagi Mahasiswa Prodi
Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI”
II. METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi Penelitian dilaksanakan di Departemen
Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan
Indonesia, Jalan Dr. Setiabudhi No.207 Kota Bandung
dengan subjek penelitian adalah mahasiswa PTE
FPTK UPI.
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa
PTE FPTK UPI yang sudah lulus di mata kuliah
PPLSP. Penentuan subjek penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi dan masukan untuk S1
kependidikan ketika kegiatan perkuliahan dasar
kependidikan dan praktik PPLSP dilaksanakan, data
dikumpulkan dengan metode kuantitatif yang
kemudian akan digunakan untuk mengetahui tingkat Gambar 2.2 Diagram Alir Penelitian
capaian kompetensi guru melalui kegiatan PPLSP dan Pada tahap pertama peneliti akan melakukan studi
pengaruh penguasaan kompetensi guru terhadap literatur mengenai PPLSP, kompetensi guru
minat menjadi guru. profesional, kurangnya minat menjadi guru, dan
beberapa penelitian sejenis yang relevan. Di tahap ini 3. Uji Multikolinearitas
juga dilakukan pengamatan untuk menentukan sebuah Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui
masalah dari minat menjadi guru di PTE FPTK UPI apakah terdapat multikolinearitas antar variabel
kemudian dicari rumusan masalahnya tersebut juga independen dengan melihat korelasinya.[8] Jika
metode penelitiannya. interkorelasi antara variabel independen kurang dari
Tahap penyusunan instrumen adalah tahap 0,8, multikolinearitas tidak ada. Multikolinearitas
penyusunan atau perencanaan angket yang akan terjadi ketika interkolinearitas antara independen
digunakan untuk mengambil data penelitian. sama dengan atau lebih tinggi dari 0,8. Dengan tidak
Instrumen yang digunakan adalah angket yang telah adanya multikolinearitas, pemrosesan data dapat
ditentukan variabelnya yaitu keempat kompetensi dilanjutkan. [9]
guru profesional dan minat menjadi guru. Ditahap ini E. Analisis Data
juga dilakukan uji validasi dan reliabilitas, uji coba
1. Analisis Deskriptif
terbatas ini dilakukan kepada 12 mahasiswa Angkatan
Analisis Deskriptif dalam penelitian ini digunakan
2018 prodi kependidikan, pengumpulan data melalui
untuk menganalisa data yang diperoleh dari responden
angket.
melalui angket yang telah diisi oleh responden selama
Tahap distribusi instrumen dilakukan kepada
penelitian berlangsung yang kemudian akan disajikan
66 mahasiswa PTE FPTK UPI Angkatan 2018 yang
dalam bentuk deskripsi data dari masing-masing
telah lulus mata kuliah PPLSP.
variabel.
Ditahap pengolahan data dilakukan setelah
Untuk melihat capaian dari tiap masing-masing
pengumpulan data dilaksanakan. Data mentah akan
variabel digunakan hasil tabel kecenderungan variabel
diolah dan dianalisis menggunakan software SPSS 25.
dengan melihat mean dan standar deviasi. Penentuan
Terakhir adalah tahapan pembuatan laporan
kebutuhan variabel berdasarkan pengelompokkan atas
penelitian. Tahapan ini adalah tahapan akhir dimana
ranking, dengan ketentuan sebagai berikut.[10]
peneliti menyimpulkan semua hasil kegiatan dari
angket. Tabel 2.1 Tabel kecenderungan variabel
D. Uji Prasyarat Analisis No Interval Kategori
1. x̅ > (mi + 1,5SDi) Sangat Setuju
1. Uji Normalitas
2. (mi + 0,5SDi) < x̅ Setuju
Untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi
≤ (mi + 1,5SDi)
normal atau tidak, digunakan uji normalitas. [5] Uji
3. (mi − 0,5SDi) < x̅ Netral
normalitas menguji distribusi variabel residual yang
dimasukkan dalam model regresi. Uji statistik non- ≤ (mi + 0,5SDi)
parametrik Kolmogorov-Smirnov dijalankan untuk 4. (mi − 1,5SDi) < x̅ Tidak Setuju
memvalidasinya. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov dan ≤ (mi − 0,5SDi)
Unstandardized Residual Asymp positif, maka 5. x̅ ≤ (mi − 1,5SDi) Sangat Tidak
variabel tersebut normal. Sig (2-tailed) > 0,05 Setuju
menunjukkan bahwa uji normalitas berhasil. Di sisi 2. Analisis Regresi Ganda
lain, jika Asymp Residual Kolmogorov-Smirnov tidak Analisisi regresi digunakan dalam penelitian ini
Standar. Sig (2-tailed) kurang dari 0,05 maka data untuk mengetahui pengaruh berbagai variabel
tidak memenuhi kriteria kenormalan. [6] independen terhadap variabel dependen. Karena ada
2. Uji Linearitas beberapa variabel independen, dalam analisis regresi
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui ada atau akan digunakan analisis regresi berganda.
tidaknya hubungan linier antara masing-masing a. Membuati Persamaani Garis Regresi Ganda
variabel bebas (X1, X2, X3, dan X4) dengan variabel Rumus dari ipersamaan garis regresi ganda adalah
terikat (Y). Uji F harus digunakan pada kedua variabel sebagaii berikut.[11]
dengan tingkat signifikansi 5% untuk menentukannya.
Program statistik SPSS dapat digunakan untuk Y= a +b1X1 + b2X2+ … + bnXn
melakukan uji linearitas. Melihat hasil tabel ANOVA b. Uji Simultan (Uji F)
di kolom sig akan mengungkapkan linearitas apapun. Selanjutnya pada taraf signifikansi 5%, Fhitung dan
Jika penyimpangan dari garis linearitas lebih besar Ftabel dibandingkan dengan N-m-1 menggunakan
atau sama dengan 0,05, maka hubungan antara derajat kebebasan (db). Ada pengaruh yang kuat dari
variabel independen dan variabel dependen adalah variabel independen terhadap variabel terkait jika
linier namun, jika penyimpangan dari garis linearitas Fhitung ≥ Ftabel. Sebaliknya jika Fhitung ≤ Ftabel maka
kurang dari 0,05, maka hubungannya tidak linier. [7] pengaruhnya tidak kuat. Rumus untuk uji F. [12]
III. TEMUAN DAN PEMBAHASAN
R2 (N − m − 1)
Freg = A. Pengujiani Prasyarat Analisisi
m(1 − R2 )
1. Ujii Normalitasi
c. Menguji signifikansi dengani Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah Tabel 3.1 Hasil Pengujian Normalitas
Asymp. Hasil
faktor-faktor independen memiliki pengaruh parsial
Nama Variabel Sig Pengujian
terhadap variabel dependen. Rumus yang digunakan
Kompetensi Pedagogik 0,087 Normal
adalah sebagai berikut. [13]
Kompetensi Sosial 0,062 Normal
bi Kompetensi Kepribadian 0,2 Normal
ti = Kompetensi Profesional 0,2 Normal
SE bi
Minat Menjadi Guru 0,2 Normal
Pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen signifikan jika pada tingkat signifikansi 5%, Menurut nilai Asymp yang ditampilkan dalam
thitung sama dengan atau lebih besar dari ttabel. tabel. Variabel kompetensi pedagogik memiliki nilaii
Sebaliknya, variabel bebas tidak signifikan terhadap sig sebesari 0,087 atau > 0,05i yangi menunjukkan
variabel terikat jika thitung lebih kecil dari ttabel pada ivariabel berdistribusi normal. Variabel kompetensi
taraf signifikansi 5%. sosial berdistribusi normal karena 0,062 iatau lebihi
d. Menghitungi Sumbangani Relatif dan Sumbangan besari dari i0,05. iVariabel iberdistribusi teratur
Efektif karena ivariabel kompetensi kepribadian 0,2 atau >
0,05. Variabel kompetensi profesional adalah 0,2 atau
Sumbangan Relatif
> 0,05, yang menunjukkan variabel terdistribusi
Sumbangan relatif adalah perbandingan relatifitas
secara teratur. Nilai asymp ditampilkan oleh variabel
yang diberikan satu variabel bebas kepada variabel
minat untuk menjadi guru iadalah 0,2 ataui lebihi
terikat dengan variabel bebas lain yang diteliti.
besar, atau > i0,05 menunjukkan variabeli
Sumbangan relatif menunjukan seberapa besar
iberdistribusi inormal
sumbangan secara relatif setiap prediktor terhadap
kriterium untuk keperluan prediksi. 2. Uji Linearitas
Rumus menghitung sumbangan relative sebagai Tabel berikut menampilkan temuan tes tentang
berikuti. [12] linearitas:
𝛼 ∑ 𝑥𝑦
𝑆𝑅% = 𝑥100% Tabel 3.2 Hasil Pengujian Linearitas
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔
Variabel F Sig
Sumbangan Efektif
Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui X1 Y 0,717 0,691
besarnya sumbangan secara efektif setiap prediktor X2 Y 1,093 0,380
terhadap kriterium dengan tetap memperhitungkan
X3 Y 1,779 0,081
variabel bebas lain yang tidak diteliti. Sumbangan
efektif dapat dihitung dengan menggunakani rumus X4 Y 1,484 0,156
sebagai berikut. [12]
Dari output pada tabel dapat dilihat bahwa variabel
X terhadap Y memiliki Sig > 0,05 maka dapat
SE% = SR% x 𝑅2
disimpulkan bahwa variabel bebas dengan variabel
terikat mempunyai hubungani linier.
3. Uji Multikolinearitas
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
Kompetensi Tidak Terdeteksi
0,542 1,846
Pedagogik Multikolinearitas
Kompetensi Tidak Terdeteksi
0,823 1,216
Kepribadian Multikolinearitas
Kompetensi Tidak Terdeteksi
0,620 1,613
Sosial Multikolinearitas
Kompetensi Tidak Terdeteksi
0,551 1,816
Profesional Multikolinearitas
Jika nilai VIF kurang dari 10 dan atau nilai 3. Kompetensi Sosial
Tolerance lebih dari 0,01 maka dapat disimpulkan Berdasarkan perhitungan kecenderungan variabel
dengan tegas bahwa tidak terdapat masalah kompetensi sosial dapat disusun distribusi kategori
multikolinearitas dan analisisi data dapat dilanjutkan. kecenderungan tersebut sebagai berikut:
B. Data Temuan untuk Tingkat Capaian Tabel 3.6 Tabel Kecenderungan Variabel
Penguasaan Kompetensi Guru Kompetensi Sosial
No Skor F % Kategori
1. Kompetensi Pedagogik
Sangat
Berdasarkan perhitungan kecenderungan variabel 1. X1 ≥ 31,95 52 78,8%
Setuju
kompetensi pedagogik dapat disusun distribusi 26,65 ≤ X1
kategori kecenderungan tersebut sebagai berikut: 2. 14 21,2% Setuju
< 31,95
21,35 ≤ X1
Tabel 3.4 Tabel Kecenderungan Variabel 3. Netral
< 26,65
Kompetensi Pedagogik 16,05 ≤ X1
No Skor F % Kategori 4. Tidak Setuju
< 21,35
Sangat Sangat Tidak
1. X1 ≥ 28,05 54 81,8% 5. X1 < 16,05
Setuju Setuju
23,35 ≤ X1 < Jumlah 66 100%
2. 12 18,2% Setuju
28,05
18,65 ≤ X1 < Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa
3. Netral capaian kompetensi sosial pada predikat sangat setuju
23,35
13,95 ≤ X1 < sebanyak 52 mahasiswa (78,8%), predikat setuju
4. Tidak Setuju
18,65 sebanyak 14 mahasiswa (21,2%).
Sangat Tidak
5. X1 < 13,95 4. Kompetensi Profesional
Setuju
Jumlah 66 100% Berdasarkan perhitungan kecenderungan variabel
kompetensi kepribadian dapat disusun distribusi
Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahu bahwa
kategori kecenderungan tersebut sebagai berikut:
capaian kompetensi pedagogik pada predikat sangat
setuju sebanyak 54 mahasiswa (81,2%), predikat Tabel 3. 1 Tabel Kecenderungan Variabel
setuju sebanyak 12 mahasiswa (18,2%). Kompetensi Profesional
No Skor F % Kategori
2. Kompetensi Kepribadian
Sangat
Berdasarkan perhitungan kecenderungan variabel 1. X1 ≥ 40,05 50 84,8%
Setuju
kompetensi kepribadian dapat disusun distribusi 33,35 ≤ X1
kategori kecenderungan tersebut sebagai berikut: 2. 16 15,2% Setuju
< 40,05
26,65 ≤ X1
Tabel 3.5 Tabel Kecenderungan Variabel 3. Netral
< 33,35
Kompetensi Kepribadian 19,95 ≤ X1
No Skor F % Kategori 4. Tidak Setuju
< 26,65
Sangat Sangat Tidak
1. X1 ≥ 19,95 52 78,8% 5. X1 < 19,95
Setuju Setuju
16,65 ≤ X1 Jumlah 66 100%
2. 14 21,2% Setuju
< 19,95
13,35 ≤ X1 Berdasarkani tabel 3.7 dapat idiketahui ibahwa
3. Netral icapaian ikompetensi profesional padai predikat
< 16,65
10,05 ≤ X1 sangat setujui sebanyak 56 imahasiswa (84,8%),
4. Tidak Setuju
< 13,35 ipredikat setuju sebanyaki 10 imahasiswa (15,2%).
Sangat Tidak
5. X1 < 10,05 5. Minati Menjadii Guru
Setuju
Berdasarkan perhitungan kecenderungan variabel
Jumlah 66 100%
minat menjadi guru idapat disusun distribusi kategori
Berdasarkani tabel 3.5 dapat idiketahui ibahwa ikecenderungan itersebut sebagai berikut:
capaian kompetensi kepribadian pada ipredikat sangat
setuju isebanyak 52 mahasiswa (78,8%), predikat
setuju sebanyak 14i mahasiswa (21,2%).
Tabel 3. 8 Tabel Kecenderungan Variabel Minat 2. Uji Simultan (Uji F)
Menjadi Guru Tabel 3. 10 Hasil Uji Simultan (F)
No Skor F % Kategori Varia B ∑ 𝐱𝐲 JK R2 SR SE
1. X1 ≥ 43,95 31 47% Sangat bel reg
Setuju X1 0,02 280, 169, 0,15 3,32% 0,52%
2. 36,65 ≤ X1 24 36,4% Setuju 0 64 07 8
< 43,95 X2 0,34 366, 73,75% 11,65%
3. 29,35 ≤ X1 9 13,6% Netral 0 73
< 36,65 X3 0,03 231, 4,79% 0,76%
4. 22,05 ≤ X1 1 1,5% Tidak Setuju 5 18
< 29,35 X4 0,07 403, 18,14% 2,87%
5. X1 < 22,05 1 1,5% Sangat Tidak 6 64
Setuju Total 100% 15,8%
Jumlah 66 100% 3. Koefisien Korelasi
Berdasarkani tabel 3.8 idapat diketahui ibahwa Tabel 3. 11 Koefisien Korelasi
capaian minat menjadi iguru pada predikat isangat Minat Menjadi
Ket
setuju isebanyak 37i mahasiswa (56%), ipredikat Guru
setuju isebanyak 19 mahasiswai (28,8%), ipredikat Kompetensi
0,205 Rendah
netral isebanyak 8 imahasiswa (12,2%), ipredikat Pedagogik
itidak setujui isebanyak 1 mahasiswa (1,5%) idan Kompetensi
0,384 Rendah
Kepribadian
predikat sangat itidak setuju sebanyak 1 mahasiswa
Sangat
(1,5%) Kompetensi Sosial 0,155
Rendah
C. Data Temuan untuk Pengaruh Penguasaan Kompetensi
Kompetensi Guru terhadap Minat menjadi Guru 0,238 Rendah
Profesional
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini 4. Hasil Tabulasi Silang
adalah teknik analisis regresi ganda. Penjelasan a. Kompetensi Pedagogik dan Minat Menjadi Guru
mengenai hasil pengujian hipotesis dalam penelitian
Tabel 3. 12 Hasil Analisis Tabulasi Silang
ini adalah sebagai berikut:
Kompetensi Pedagogik dan Minat menjadi Guru
Tabel 3. 9 Hasil Pengujian Analisis Regresi Minat Menjadi Guru
Total
Koefisien X1 STS TS N S SS
Variabel t Sig.
Regresi F % F % F % F % F % F %
Konstanta 2,790 STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kompetensi 0,053 0,124 0,902 TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pedagogik
N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kompetensi 1,312 2,625 0,011
S 0 0 0 0 3 4,5 4 6,1 5 7,6 12 18,2
Kepribadian
SS 1 1,5 1 1,5 6 9,1 20 30,3 26 39,4 54 81,8
Kompetensi 0,087 0,236 0,814
Sosial T 1 1,5 1 1,5 9 13,6 24 36,4 31 47 66 100
Kompetensi 0,166 0,480 0,633 b. Kompetensi Pedagogik dan Minat Menjadi Guru
Profesional
Tabel 3. 13 Hasil Analisis Tabulasi Silang
Fhitung 2,863
Kompetensi Kepribadian dan Minat menjadi Guru
R Square 0,158
Minat Menjadi Guru
Total
1. Persamaani Garisi Regresii Ganda X2 STS TS N S SS
F % F % F % F % F % F %
Y = 2,790 + 0,053X1 + 1,312X2 + 0,087X3 + 0,166X4
STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
S 1 1,5 0 0 4 6,1 6 9,1 3 4,5 14 21,2
SS 0 0 1 1,5 5 7,6 18 27,3 28 42.4 52 78,8
T 1 1,5 1 1,5 9 13,7 24 36,4 31 46,9 66 100
c. Kompetensi Pedagogik dan Minat Menjadi Guru sangat setuju dan 10 mahasiswa (15,2%) lainnya
Tabel 3. 14 Hasil Analisis Tabulasi Silang di predikat setuju.
Kompetensi Sosial dan Minat menjadi Guru E. Pembahasan Kontribusi Penguasaan
Minat Menjadi Guru Kompetensi Guru Profesional terhadap Minat
Total menjadi Guru
X3 STS TS N S SS
1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap
F % F % F % F % F % F %
Minat menjadi Guru pada Mahasiswa PTE
STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 FPTK UPI
TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Berdasarkan tabel 3.11 menunjukan nilai
N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 koefisien korelasi antara kompetensi pedagogik
S 0 0 0 0 3 4,5 7 10,6 4 6,1 14 21,2 terhadap minat menjadi guru sebesar 0.205. Nilai
tersebut menunjukkan pengaruh positif (searah)
SS 1 1,5 1 1,5 6 9,1 17 25,8 27 40.9 52 78,8
namun korelasinya rendah.
T 1 1,5 1 1,5 9 13,6 24 36,4 31 47 66 100 Berdasarkan tabel 3.12 dapat diketahui
d. Kompetensi Pedagogik dan Minat Menjadi Guru bahwa kompetensi pedagogik dalam kategori
Tabel 3. 15 Hasil Analisis Tabulasi Silang sangat setuju, tingkat minat menjadi guru sangat
Kompetensi Profesional dan Minat menjadi Guru setuju sebanyak 26 mahasiswa (39,4%),
kompetensi pedagogik dalam kategori setuju,
Minat Menjadi Guru tingkat minat menjadi guru setuju sebanyak 4
Total
X4 STS TS N S SS mahasiswa (6,1%).
F % F % F % F % F % F % Berdasarkan penelitian dan pendapat
0 tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
pengaruh positif namun rendah antara
TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
kompetensi pedagogik dan minat menjadi guru.
N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Dan dengan adanya kompetensi pedagogik yang
S 1 1,5 0 0 2 3,05 5 7,6 2 3,05 10 15,2 dimilikinya hanya akan sedikit menumbuhkan
SS 0 0 1 1,5 7 10,55 19 28,8 29 43,95 56 84,8 minat menjadi guru.
T 1 1,5 1 1,5 9 13,6 24 36,4 31 47 66 100 2. Pengaruh Kompetensi Kepribadian terhadap
Minat menjadi Guru pada Mahasiswa PTE
D. Pembahasani iHasil iPenelitian
FPTK UPI
Pembahasani iTingkat Capaiani iPenguasaan Berdasarkan tabel 3.11 nilaii menunjukan
Kompetensii iGuru nilai koefisien korelasi antara kompetensi
1. Berdasarkan hasil perhitungan pada table 3.4 kepribadian terhadap minat menjadi guru sebesar
dapat diketahui bahwa tingkat capaian 0.384. Nilai tersebut menunjukkan pengaruh
penguasaan kompetensi pedagogik sangat tinggi positif (searah) namun korelasinya rendah.
sebanyak 54 mahasiswa (81,8%) di predikat Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui
sangat setuju dan 12 mahasiswa (18,2%) lainnya bahwa kompetensi kepribadian dalam kategori
di predikat setuju. sangat setuju, tingkat minat menjadi guru sangat
2. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.5 setuju sebanyak 28 mahasiswa (42,4%),
Dapati idiketahui ibahwa tingkat capaian kompetensi kepribadian dalam kategori setuju,
penguasaan kompetensi kepribadian sangat tinggi tingkat minat menjadi guru setuju sebanyak 6
sebanyak 52 mahasiswa (78,8%) di predikat mahasiswa (9,1%).
sangat setuju dan 14 mahasiswa (21,2%) lainnya Berdasarkan penelitian dan pendapat
di predikat setuju. tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
3. Berdasarkani ihasil perhitungani ipada tabeli i3.6 pengaruh positif namun rendah antara
Dapati idiketahui ibahwa tingkat capaian kompetensi kepribadian dan minat menjadi guru.
penguasaan kompetensi sosial sangat tinggi Dan dengan adanya kompetensi kepribadian yang
sebanyak 52 mahasiswa (78,8%) di predikat dimilikinya hanya akan sedikit menumbuhkan
sangat setuju dan 14 mahasiswa (21,2%) lainnya minat menjadi guru.
di predikat setuju. 3. Pengaruh Kompetensi Sosial terhadap Minat
4. Berdasarkani ihasil perhitungani ipada tabeli i3.7 menjadi Guru pada Mahasiswa PTE FPTK
Dapati idiketahui bahwa tingkat capaian UPI
penguasaan kompetensi profesional sangat tinggi Berdasarkan Tabel 3.11 nilaii menunjukan
sebanyak 56 mahasiswa (84,8%) di predikat nilai koefisien korelasi antara kompetensi sosial
terhadap minat menjadi guru sebesar 0.155. Nilai E. Mencari Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien
tersebut menunjukkan pengaruh positif (searah) Determinan (R2)
namun koefisien korelasinya sangat rendah (tidak Hasil analisis regresi ganda menunjukkan
ada korelasi) koefisien korelasi (R) sebesar 0,398 yang menunjukan
Berdasarkan tabel 3.14 dapat diketahui rendahnya korelasi antara keseluruhan variabel X
bahwa kompetensi sosial dalam kategori sangat secara bersama-sama terhadap variabel Y dengan
setuju, tingkat minat menjadi guru sangat setuju koefisien determinasi (R2) sebesar 0,158. Nilai
sebanyak 27 mahasiswa (40,9%), kompetensi tersebut menunjukkan bahwa 15,8% minat menjadi
sosial dalam kategori setuju, tingkat minat guru dipengaruhi oleh kompetensi guru. Sedangkan
menjadi guru setuju sebanyak 7 mahasiswa sisanya sebesar 84,2% dipengaruhi oleh variabel lain
(10,6%). yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan penelitian dan pendapat
F. Mencari Sumbangan Relatif (SR%) dan
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Sumbangan Efektif (SE%)
korelasi antara kompetensi sosial dan minat
Berdasarkan hasil analisis regresi ganda dapat
menjadi guru. Dan dengan adanya kompetensi
diketahui besarnya Sumbangan Relatif (SR) dan
sosial yang dimilikinya tidak menjamin akan
Sumbangan Efektif (SE) masing-masing variabel
menumbuhkan minat menjadi guru.
bebas terhadap variabel terikat. Secara ringkas, nilai
4. Pengaruh Kompetensi Profesional terhadap
SR dan SE dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Minat menjadi Guru pada Mahasiswa PTE
FPTK UPI Tabel 3.16 Pengaruhi Variabel Bebas Terhadap
Berdasarkan tabel 3.11 nilai menunjukan Variabel Terikat
nilai koefisien korelasi antara kompetensi Variabel Pengaruh
No
kepribadian terhadap minat menjadi guru sebesar
Kompetensi Pedagogik 0,52%
0,238. Nilai tersebut menunjukkan pengaruh 1.
positif (searah) namun korelasinya rendah. Kompetensi Kepribadian 11,65%
2.
Berdasarkan tabel 3.15 dapat diketahui
Kompetensi Sosial 0,76%
bahwa kompetensi profesional dalami kategori 3.
sangat setuju, tingkat minat menjadi guru sangat Kompetensi Profesional 2,87%
4.
setuju sebanyak 29 mahasiswa (43,95%),
kompetensi profesional dalam kategori setuju, Dari tabel 3.16 dapati idiketahui ibahwa
tingkat minat menjadi guru setuju sebanyak 5 kompetensi kepribadian memberikani ipengaruhi
mahasiswa (7,6%). iterbesar terhadapi iminat imenjadi guru yaitui
Berdasarkan penelitian dan pendapat isebesar 11,65%, kompetensi profesional memberikan
tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sebesar 2,87%, kompetensi sosial
pengaruh positif namun rendah antara memberikan pengaruh sebesar 0,76% dan kompetensi
kompetensi profesional dan minat menjadi guru. pedagogik memberikan pengaruh 0,52%. Kompetensi
Dan dengan adanya kompetensi kepribadian yang kepribadian memberikan pengaruh paling besar
dimilikinya hanya akan sedikit menumbuhkan dikarenakan mahasiswa diharuskan memiliki
minat menjadi guru. kepribadian yang mencerminkan seorang guru.
5. Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Dimana apabila kepribadian mahasiswa dalam
Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan mencerminkan seorang guru semakin baik makai
Kompetensi Profesional secara bersama-sama isemakin tinggii ipula minati imenjadi guru, ibegitu
terhadap Minat menjadi Guru pada pulai isebaliknya semakini iburuk kepribadian
Mahasiswa PTE FPTK UPI mahasiswa makai isemakin irendah pulai iminat
Berdasarkan hasil perhitungan secara simultan menjadi guru.
yang ditunjukkan oleh tabel 3.9 pengaruh IV. KESIMPULAN
kompetensi guru terhadap minat menjadi guru,
pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai Fhitung Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis
sebesar 2,863 dengan nilai signifikansi F sebesar yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
0,031. Hali iini mengandung arti bahwa variabel tingkat capaian penguasaan masing-masing
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi guru pada mahasiswa PTE FPTK UPI
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional sangat tinggi. Tingginya penguasaan kompetensi guru
secara bersama-sama berpengaruh secara positif tidak berpengaruh banyak terhadap minat menjadi
dan signifikan terhadap minat menjadi guru pada guru. Ketiga kompetensi guru yaitu, kompetensi
mahasiswa PTE FPTK UPI. pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
profesional memiliki pengaruh positif namun dengan [11] I. M. Yuliara, “Regresi Linier Berganda”,
tingkat korelasi yang rendah, sedangkan kompetensi 2016. [Online]. Available:
sosial tidak ada korelasi atau hubungan timbal-balik https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendid
ikan_1_dir/5f0221d2b0bb7ced1d61798fab7f
terhadap minat menjadi guru. Hal ini menunjukkan
4ad3.pdf
jika seseorang hanya memiliki sedikit penguasaan
kompetensi sosial, dia akan tetap bisa menjadi guru [12] S. Hadi, Metodologi Research. Yogyakarta:
profesional. Andi, 2004.
[13] Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan.
REFERENSI
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
[1] Y. Praptiana, Pengaruh Praktik Pengalaman [14] Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Lapangan (PPL), Minat dab Prestasi Belajar Indonesia, Undang-Undang Republik
Terhadap Kesiapan Menjadi Guru Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru
Profesional Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Dosen. Jakarta: DPRD, 2005.
Angkatan 2013 Universitas Negeri
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas [15] R. S. Kirana, Pengaruh Persepsi Kompetensi
Negeri Yogyakarta, 2017. Guru terhadap Minat Menjadi Guru (Studi
pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan
[2] M. Hatta, Empat Komptensi Untuk Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Membangun Profesionalisme Guru. Sidoarjo: Negeri Semarang. Skripsi. Semarang:
Nizamia Learning Center, 2018. Universitas Negeri Semarang, 2012.
[3] A. Fahruddin, “Kompetensi Guru dalam [16] A. D. Lestari, Tracer Study Alumni Pada
Membentuk Karakter Siswa,” Digilib.Uinsby, Bidang Keahlian Teknik Tenaga Elektrik
pp. 11–54, 2014. Departemen Pendidikan Teknik Elektrro
[4] D. P. P. G. dan J. K. (PPGJK), Buku Panduan Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi.
Program Pengenalan Lapangan Satuan Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia,
Pendidikan (PPLSP) 2022. Divisi Pendidikan 2018.
Profesi Guru dan Jasa Keprofesian (PPGJK), [17] M. F. Bona, “Minat Generasi Milenial
2022. Menjadi Guru Sangat Rendah”, 2019. Artikel.
[5] A. Hidayat, “Uji Normalitas dan Metode [Online]. Available:
Perhitungan”, 2013. [Online]. Available: https://www.beritasatu.com/news/579390/mi
https://www.statistikian.com/2013/01/uji- nat-generasi-milenial-menjadi-guru-sangat-
normalitas.html rendah
[6] A. Hidayat, “Tutorial Uji Normalitas [17] R. Maharani, “Rendahnya Minat Remaja
Kolmogorov Smirnov dengan SPSS”, 2012. Indonesia Menjadi Seorang Tenaga
[Online]. Available: Pendidik/Guru dan Kurangnya Tenaga
https://www.statistikian.com/2012/09/uji- Pendidik di Daerah Pelosok”, 2022. Artikel.
normalitas-dengan-kolmogorov-smirnov- [Online]. Available:
spss.html https://mahasiswaindonesia.id/rendahnya-
minat-remaja-indonesia-menjadi-seorang-
[7] S. Raharjo, “Cara Melakukan Uji Linearitas tenaga-pendidik-guru-dan-kurangnya-tenaga-
dengan Program SPSS”, 2014. [Online]. pendidik-di-daerah-pelosok/
Available:
http://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-
linearitas-dengan-program-spss.html
[8] R. Sholicha, “Uji Multikolinearitas”, 2020.
[Online]. Available:
https://www.academia.edu/43105267/UJI_M
ULTIKOLINEARITAS
[9] N. Rizki, “Uji Multikolinearitas pada Analisis
Regresi”, 2021. [Online]. Available:
https://lab_adrk.ub.ac.id/id/uji-
multikolinearitas-pada-analisis-regresi/
[10] A. Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.

You might also like