KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PPLSP
TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PRODI
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI
Riva Rachellia Tasma Sucita Hasbullah
Departemen Pendidikan Teknik Elektro Departemen Pendidikan Teknik Elektro Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Indonesia Bandung, Indonesia Bandung, Indonesia rivara@upi.edu tasmasucita@upi.edu hasbullah-elektro@upi.edu
Untuk menjadi pendidik setidaknya harus
Abstrak— Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat menjadi guru pada mahasiswa S1 memiliki empat kompetensi yaitu, kompetensi kependidikan. Nyatanya tidak sedikit lulusan S1 pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kependidikan yang lebih memilih untuk bekerja dibidang kepribadian, dan kompetensi profesional.[2] industri. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan angket atau kuesioner. Proses pengumpulan Kompetensi adalah kapasitas seseorang untuk data dilakukan secara online melalui google form yang melakukan tugasnya dengan wewenang, kekuasaan, didistribusikan melalui whatsapp. Teknik analisis yang dan kemampuan untuk mencapai tujuan.[3] Hasil digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan penelitian terdahulu milik Riyan Sari Kirana (2012) analisis regresi ganda yang diolah menggunakan software SPSS 25. Sumber data diperoleh dari mahasiswa PTE FPTK menyatakan bahwa ada pengaruh baik secara UPI Angkatan 2018 yang telah lulus mata kuliah PPLSP simultan dan parsial persepsi kompetensi pedagogik, sebanyak 66 mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk kepribadian, sosial, dan profesional terhadap minat mengetahui capaian penguasaan kompetensi guru melalui PPLSP dan tingkat pengaruh penguasaan kompetensi guru menjadi guru pada mahasiswa Program Studi terhadap minat menjadi guru. Hasil penelitian diperoleh Pendidikan Akuntasi FE UNNES. tingkat capaian penguasaan kompetensi guru dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah mahasiswa PTE FPTK UPI sangat tinggi: (1) Sebanyak 54 isalah satu LPTK di Indonesia yang memiliki mahasiswa (81,2%) memiliki penguasaan kompetensi pedagogik, (2) Sebanyak 52 mahasiswa (78,8%) memiliki beberapa fakultas, salah satunya Fakultas Pendidikan penguasaan kompetensi kepribadian, (3) Sebanyak 52 Teknologi dan Kejuruan (FPTK) yang memiliki mahasiswa (78,8%) memiliki penguasaan kompetensi sepuluh program studi kependidikan, dan salah sosial, (4) Sebanyak 56 mahasiswa (84,8%) memiliki satunya adalah Pendidikan Teknik Elektro dengan penguasaan kompetensi profesional. Namun, tingkat pengaruh penguasaan kompetensi guru terhadap minat gelar lulusan S.Pd (Sarjana Pendidikan), yang menjadi guru rendah yaitu sebesar 15,8% dan sisanya 84,2% dikhususkan menjadi guru di SMK dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Masing- jurusan/kompetensi keahlian Teknik Elektro. masing kompetensi memiliki pengaruh sebesar : a. Kompetensi pedagogik (0,52%), b. Kompetensi kepribadian Mahasiswa yang imemilih program studi ini tidak (11,65%), c. Kompetensi sosial (0,76%), d. Kompetensi seluruhnya memiliki minat dan memiliki kompetensi profesional (2,87%). menjadi guru. Hal ini dapat dibuktikan pada hasil Kata kunci— Kompetensi Guru, Minat menjadi Guru, penelitian terdahulu oleh Ayu Dwi Lestari R (2018), PPLSP ditemukan bahwa dari 39 orang responden lulusan PTE UPI bidang keahlian TTE yang lulus pada tahun I. PENDAHULUAN 2010-2017 yang menjadi guru hanya 7 orang (19%) Di dalam pendidikan banyak unsur penting, salah dan sisanya bekerja di industri 20 orang (56%), satunya adalah guru. Dibutuhkan guru yang berwirausaha 6 orang (17%), melanjutkan studi 3 profesional untuk mewujudkan pendidikan yang orang (8%). Sebuah artikel yang diterbitkan oleh berkualitas. Guru diberi tugas untuk merencanakan beritasatu.com (2019), menerangkan bahwa hasil dari pembelajaran, mengembangkan bakat dan potensi angket yang disebarkan kepada siswa peserta Ujian siswa agar tercipta lingkungan belajar yang Nasional (UN) tingkat SMA 2018/2019 hanya 11% menghasilkan lulusan yang berkualitas [1]. yang ingin menjadi guru dengan secara umum siswa Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 yang ingin menjadi guru capaian hasil UN-nya rendah mengatakan guru merupakan tenaga pendidik dibandingkan siswa yang memilih profesi lain. Artikel profesional. Tugas utama guru adalah mengajar, lain yang diterbitkan oleh mahasiswaindonesia.id mendidik, membimbing, menilai, melatih, (2022) juga menjelaskan bahwa saat ini banyak mengarahkan, dan mengevaluasi peserta didik remaja Indonesia yang mengambil jurusan pendidikan melalui jalur formal dan non formal. namun minat untuk menjadi guru sangatlah sedikit, B. Desain Penelitian tidak sedikit dari mereka mengambil jurusan tersebut Penelitian ini menggunakan metode penelitian dikarenakan paksaan dari orang tua atau hanya kuantitatif dengan menggunakan metode survey. mengambil peluang untuk dapat diterima diperguruan Dalam penyajian data, penelitian ini menggunakan tinggi negeri. metode deskriptif, yaitu menggambarkan hasil Dalam upaya membangun minat dan kompetensi penelitian yang diperoleh dari survey. guru di dalam diri mahasiswa, maka UPI mewajibkan C. Variabel Penelitian mahasiswa S1 kependidikan untuk melaksanakan Variabel bebas (X) dalam penelitian ini sebagai iProgram Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan berikut; Kompetensi Pedagogik (X1), Kompetensi (PPLSP). PPLSP (Program Pengenalan Lapangan Kepribadian (X2), Kompetensi Sosial (X3), dan Satuan Pendidikan) merupakan program akademik Kompetensi Profesional (X4). Variabel terikat (Y) yang dirancang Universitas Pendidikan Indonesia dalam penelitian ini yaitu minat menjadi guru. . untuk melatih mahasiswa yang memilih program studi kependidikan agar menguasai kemampuan akademik Kompetensi Pedagogik (X1) dibidang keguruan, sebagai dasar dan kesiapan dalam menjalani tugas sebagai calon guru profesional. Kompetensi Minat Program ini dilakukan untuk memberikan Kepribadian (X2) Menjadi PPLSP kesempatan dan pengalaman kepada mahasiswa Guru Kompetensi Sosial (Y) kependidikan untuk mempraktikkan teori yang (X3) mereka dapatkan di bangku perkuliahan. Dalam kegiatan PPLSP mahasiswa dihadapkan pada kondisi Kompetensi Profesional (X4) nyata di lapangan. Perbedaan karakter antar peserta didik juga dapat menjadi pengalaman untuk Gambar 2.1 Diagram Alir Variabel Penelitian mahasiswa agar dapat memahami karakter belajar antar peserta didik, yang diharapkan dapat membuat D. Diagram Alir Penelitian mahasiswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang Untuk memberikan langkah kerja yang sistematis diharapkan. Pengalaman yang diperoleh selama dan terarah, maka peneliti membuat diagram alir PPLSP juga dapat digunakan untuk bekal dalam seperti pada Gambar 2.2 yang menunjukan langkah- membentuk calon guru/tenaga pendidik yang langkah penelitian dan pengembangan yang profesional [4] dilaksanakan oleh peneliti. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kontribusi Penguasaan Kompetensi Guru Melalui PPLSP Terhadap Minat Menjadi Guru Bagi Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI” II. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi Penelitian dilaksanakan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Dr. Setiabudhi No.207 Kota Bandung dengan subjek penelitian adalah mahasiswa PTE FPTK UPI. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa PTE FPTK UPI yang sudah lulus di mata kuliah PPLSP. Penentuan subjek penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan untuk S1 kependidikan ketika kegiatan perkuliahan dasar kependidikan dan praktik PPLSP dilaksanakan, data dikumpulkan dengan metode kuantitatif yang kemudian akan digunakan untuk mengetahui tingkat Gambar 2.2 Diagram Alir Penelitian capaian kompetensi guru melalui kegiatan PPLSP dan Pada tahap pertama peneliti akan melakukan studi pengaruh penguasaan kompetensi guru terhadap literatur mengenai PPLSP, kompetensi guru minat menjadi guru. profesional, kurangnya minat menjadi guru, dan beberapa penelitian sejenis yang relevan. Di tahap ini 3. Uji Multikolinearitas juga dilakukan pengamatan untuk menentukan sebuah Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui masalah dari minat menjadi guru di PTE FPTK UPI apakah terdapat multikolinearitas antar variabel kemudian dicari rumusan masalahnya tersebut juga independen dengan melihat korelasinya.[8] Jika metode penelitiannya. interkorelasi antara variabel independen kurang dari Tahap penyusunan instrumen adalah tahap 0,8, multikolinearitas tidak ada. Multikolinearitas penyusunan atau perencanaan angket yang akan terjadi ketika interkolinearitas antara independen digunakan untuk mengambil data penelitian. sama dengan atau lebih tinggi dari 0,8. Dengan tidak Instrumen yang digunakan adalah angket yang telah adanya multikolinearitas, pemrosesan data dapat ditentukan variabelnya yaitu keempat kompetensi dilanjutkan. [9] guru profesional dan minat menjadi guru. Ditahap ini E. Analisis Data juga dilakukan uji validasi dan reliabilitas, uji coba 1. Analisis Deskriptif terbatas ini dilakukan kepada 12 mahasiswa Angkatan Analisis Deskriptif dalam penelitian ini digunakan 2018 prodi kependidikan, pengumpulan data melalui untuk menganalisa data yang diperoleh dari responden angket. melalui angket yang telah diisi oleh responden selama Tahap distribusi instrumen dilakukan kepada penelitian berlangsung yang kemudian akan disajikan 66 mahasiswa PTE FPTK UPI Angkatan 2018 yang dalam bentuk deskripsi data dari masing-masing telah lulus mata kuliah PPLSP. variabel. Ditahap pengolahan data dilakukan setelah Untuk melihat capaian dari tiap masing-masing pengumpulan data dilaksanakan. Data mentah akan variabel digunakan hasil tabel kecenderungan variabel diolah dan dianalisis menggunakan software SPSS 25. dengan melihat mean dan standar deviasi. Penentuan Terakhir adalah tahapan pembuatan laporan kebutuhan variabel berdasarkan pengelompokkan atas penelitian. Tahapan ini adalah tahapan akhir dimana ranking, dengan ketentuan sebagai berikut.[10] peneliti menyimpulkan semua hasil kegiatan dari angket. Tabel 2.1 Tabel kecenderungan variabel D. Uji Prasyarat Analisis No Interval Kategori 1. x̅ > (mi + 1,5SDi) Sangat Setuju 1. Uji Normalitas 2. (mi + 0,5SDi) < x̅ Setuju Untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi ≤ (mi + 1,5SDi) normal atau tidak, digunakan uji normalitas. [5] Uji 3. (mi − 0,5SDi) < x̅ Netral normalitas menguji distribusi variabel residual yang dimasukkan dalam model regresi. Uji statistik non- ≤ (mi + 0,5SDi) parametrik Kolmogorov-Smirnov dijalankan untuk 4. (mi − 1,5SDi) < x̅ Tidak Setuju memvalidasinya. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov dan ≤ (mi − 0,5SDi) Unstandardized Residual Asymp positif, maka 5. x̅ ≤ (mi − 1,5SDi) Sangat Tidak variabel tersebut normal. Sig (2-tailed) > 0,05 Setuju menunjukkan bahwa uji normalitas berhasil. Di sisi 2. Analisis Regresi Ganda lain, jika Asymp Residual Kolmogorov-Smirnov tidak Analisisi regresi digunakan dalam penelitian ini Standar. Sig (2-tailed) kurang dari 0,05 maka data untuk mengetahui pengaruh berbagai variabel tidak memenuhi kriteria kenormalan. [6] independen terhadap variabel dependen. Karena ada 2. Uji Linearitas beberapa variabel independen, dalam analisis regresi Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui ada atau akan digunakan analisis regresi berganda. tidaknya hubungan linier antara masing-masing a. Membuati Persamaani Garis Regresi Ganda variabel bebas (X1, X2, X3, dan X4) dengan variabel Rumus dari ipersamaan garis regresi ganda adalah terikat (Y). Uji F harus digunakan pada kedua variabel sebagaii berikut.[11] dengan tingkat signifikansi 5% untuk menentukannya. Program statistik SPSS dapat digunakan untuk Y= a +b1X1 + b2X2+ … + bnXn melakukan uji linearitas. Melihat hasil tabel ANOVA b. Uji Simultan (Uji F) di kolom sig akan mengungkapkan linearitas apapun. Selanjutnya pada taraf signifikansi 5%, Fhitung dan Jika penyimpangan dari garis linearitas lebih besar Ftabel dibandingkan dengan N-m-1 menggunakan atau sama dengan 0,05, maka hubungan antara derajat kebebasan (db). Ada pengaruh yang kuat dari variabel independen dan variabel dependen adalah variabel independen terhadap variabel terkait jika linier namun, jika penyimpangan dari garis linearitas Fhitung ≥ Ftabel. Sebaliknya jika Fhitung ≤ Ftabel maka kurang dari 0,05, maka hubungannya tidak linier. [7] pengaruhnya tidak kuat. Rumus untuk uji F. [12] III. TEMUAN DAN PEMBAHASAN R2 (N − m − 1) Freg = A. Pengujiani Prasyarat Analisisi m(1 − R2 ) 1. Ujii Normalitasi c. Menguji signifikansi dengani Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah Tabel 3.1 Hasil Pengujian Normalitas Asymp. Hasil faktor-faktor independen memiliki pengaruh parsial Nama Variabel Sig Pengujian terhadap variabel dependen. Rumus yang digunakan Kompetensi Pedagogik 0,087 Normal adalah sebagai berikut. [13] Kompetensi Sosial 0,062 Normal bi Kompetensi Kepribadian 0,2 Normal ti = Kompetensi Profesional 0,2 Normal SE bi Minat Menjadi Guru 0,2 Normal Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen signifikan jika pada tingkat signifikansi 5%, Menurut nilai Asymp yang ditampilkan dalam thitung sama dengan atau lebih besar dari ttabel. tabel. Variabel kompetensi pedagogik memiliki nilaii Sebaliknya, variabel bebas tidak signifikan terhadap sig sebesari 0,087 atau > 0,05i yangi menunjukkan variabel terikat jika thitung lebih kecil dari ttabel pada ivariabel berdistribusi normal. Variabel kompetensi taraf signifikansi 5%. sosial berdistribusi normal karena 0,062 iatau lebihi d. Menghitungi Sumbangani Relatif dan Sumbangan besari dari i0,05. iVariabel iberdistribusi teratur Efektif karena ivariabel kompetensi kepribadian 0,2 atau > 0,05. Variabel kompetensi profesional adalah 0,2 atau Sumbangan Relatif > 0,05, yang menunjukkan variabel terdistribusi Sumbangan relatif adalah perbandingan relatifitas secara teratur. Nilai asymp ditampilkan oleh variabel yang diberikan satu variabel bebas kepada variabel minat untuk menjadi guru iadalah 0,2 ataui lebihi terikat dengan variabel bebas lain yang diteliti. besar, atau > i0,05 menunjukkan variabeli Sumbangan relatif menunjukan seberapa besar iberdistribusi inormal sumbangan secara relatif setiap prediktor terhadap kriterium untuk keperluan prediksi. 2. Uji Linearitas Rumus menghitung sumbangan relative sebagai Tabel berikut menampilkan temuan tes tentang berikuti. [12] linearitas: 𝛼 ∑ 𝑥𝑦 𝑆𝑅% = 𝑥100% Tabel 3.2 Hasil Pengujian Linearitas 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 Variabel F Sig Sumbangan Efektif Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui X1 Y 0,717 0,691 besarnya sumbangan secara efektif setiap prediktor X2 Y 1,093 0,380 terhadap kriterium dengan tetap memperhitungkan X3 Y 1,779 0,081 variabel bebas lain yang tidak diteliti. Sumbangan efektif dapat dihitung dengan menggunakani rumus X4 Y 1,484 0,156 sebagai berikut. [12] Dari output pada tabel dapat dilihat bahwa variabel X terhadap Y memiliki Sig > 0,05 maka dapat SE% = SR% x 𝑅2 disimpulkan bahwa variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungani linier. 3. Uji Multikolinearitas Tabel 3.3 Hasil Pengujian Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Kesimpulan Kompetensi Tidak Terdeteksi 0,542 1,846 Pedagogik Multikolinearitas Kompetensi Tidak Terdeteksi 0,823 1,216 Kepribadian Multikolinearitas Kompetensi Tidak Terdeteksi 0,620 1,613 Sosial Multikolinearitas Kompetensi Tidak Terdeteksi 0,551 1,816 Profesional Multikolinearitas Jika nilai VIF kurang dari 10 dan atau nilai 3. Kompetensi Sosial Tolerance lebih dari 0,01 maka dapat disimpulkan Berdasarkan perhitungan kecenderungan variabel dengan tegas bahwa tidak terdapat masalah kompetensi sosial dapat disusun distribusi kategori multikolinearitas dan analisisi data dapat dilanjutkan. kecenderungan tersebut sebagai berikut: B. Data Temuan untuk Tingkat Capaian Tabel 3.6 Tabel Kecenderungan Variabel Penguasaan Kompetensi Guru Kompetensi Sosial No Skor F % Kategori 1. Kompetensi Pedagogik Sangat Berdasarkan perhitungan kecenderungan variabel 1. X1 ≥ 31,95 52 78,8% Setuju kompetensi pedagogik dapat disusun distribusi 26,65 ≤ X1 kategori kecenderungan tersebut sebagai berikut: 2. 14 21,2% Setuju < 31,95 21,35 ≤ X1 Tabel 3.4 Tabel Kecenderungan Variabel 3. Netral < 26,65 Kompetensi Pedagogik 16,05 ≤ X1 No Skor F % Kategori 4. Tidak Setuju < 21,35 Sangat Sangat Tidak 1. X1 ≥ 28,05 54 81,8% 5. X1 < 16,05 Setuju Setuju 23,35 ≤ X1 < Jumlah 66 100% 2. 12 18,2% Setuju 28,05 18,65 ≤ X1 < Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa 3. Netral capaian kompetensi sosial pada predikat sangat setuju 23,35 13,95 ≤ X1 < sebanyak 52 mahasiswa (78,8%), predikat setuju 4. Tidak Setuju 18,65 sebanyak 14 mahasiswa (21,2%). Sangat Tidak 5. X1 < 13,95 4. Kompetensi Profesional Setuju Jumlah 66 100% Berdasarkan perhitungan kecenderungan variabel kompetensi kepribadian dapat disusun distribusi Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahu bahwa kategori kecenderungan tersebut sebagai berikut: capaian kompetensi pedagogik pada predikat sangat setuju sebanyak 54 mahasiswa (81,2%), predikat Tabel 3. 1 Tabel Kecenderungan Variabel setuju sebanyak 12 mahasiswa (18,2%). Kompetensi Profesional No Skor F % Kategori 2. Kompetensi Kepribadian Sangat Berdasarkan perhitungan kecenderungan variabel 1. X1 ≥ 40,05 50 84,8% Setuju kompetensi kepribadian dapat disusun distribusi 33,35 ≤ X1 kategori kecenderungan tersebut sebagai berikut: 2. 16 15,2% Setuju < 40,05 26,65 ≤ X1 Tabel 3.5 Tabel Kecenderungan Variabel 3. Netral < 33,35 Kompetensi Kepribadian 19,95 ≤ X1 No Skor F % Kategori 4. Tidak Setuju < 26,65 Sangat Sangat Tidak 1. X1 ≥ 19,95 52 78,8% 5. X1 < 19,95 Setuju Setuju 16,65 ≤ X1 Jumlah 66 100% 2. 14 21,2% Setuju < 19,95 13,35 ≤ X1 Berdasarkani tabel 3.7 dapat idiketahui ibahwa 3. Netral icapaian ikompetensi profesional padai predikat < 16,65 10,05 ≤ X1 sangat setujui sebanyak 56 imahasiswa (84,8%), 4. Tidak Setuju < 13,35 ipredikat setuju sebanyaki 10 imahasiswa (15,2%). Sangat Tidak 5. X1 < 10,05 5. Minati Menjadii Guru Setuju Berdasarkan perhitungan kecenderungan variabel Jumlah 66 100% minat menjadi guru idapat disusun distribusi kategori Berdasarkani tabel 3.5 dapat idiketahui ibahwa ikecenderungan itersebut sebagai berikut: capaian kompetensi kepribadian pada ipredikat sangat setuju isebanyak 52 mahasiswa (78,8%), predikat setuju sebanyak 14i mahasiswa (21,2%). Tabel 3. 8 Tabel Kecenderungan Variabel Minat 2. Uji Simultan (Uji F) Menjadi Guru Tabel 3. 10 Hasil Uji Simultan (F) No Skor F % Kategori Varia B ∑ 𝐱𝐲 JK R2 SR SE 1. X1 ≥ 43,95 31 47% Sangat bel reg Setuju X1 0,02 280, 169, 0,15 3,32% 0,52% 2. 36,65 ≤ X1 24 36,4% Setuju 0 64 07 8 < 43,95 X2 0,34 366, 73,75% 11,65% 3. 29,35 ≤ X1 9 13,6% Netral 0 73 < 36,65 X3 0,03 231, 4,79% 0,76% 4. 22,05 ≤ X1 1 1,5% Tidak Setuju 5 18 < 29,35 X4 0,07 403, 18,14% 2,87% 5. X1 < 22,05 1 1,5% Sangat Tidak 6 64 Setuju Total 100% 15,8% Jumlah 66 100% 3. Koefisien Korelasi Berdasarkani tabel 3.8 idapat diketahui ibahwa Tabel 3. 11 Koefisien Korelasi capaian minat menjadi iguru pada predikat isangat Minat Menjadi Ket setuju isebanyak 37i mahasiswa (56%), ipredikat Guru setuju isebanyak 19 mahasiswai (28,8%), ipredikat Kompetensi 0,205 Rendah netral isebanyak 8 imahasiswa (12,2%), ipredikat Pedagogik itidak setujui isebanyak 1 mahasiswa (1,5%) idan Kompetensi 0,384 Rendah Kepribadian predikat sangat itidak setuju sebanyak 1 mahasiswa Sangat (1,5%) Kompetensi Sosial 0,155 Rendah C. Data Temuan untuk Pengaruh Penguasaan Kompetensi Kompetensi Guru terhadap Minat menjadi Guru 0,238 Rendah Profesional Teknik yang digunakan dalam penelitian ini 4. Hasil Tabulasi Silang adalah teknik analisis regresi ganda. Penjelasan a. Kompetensi Pedagogik dan Minat Menjadi Guru mengenai hasil pengujian hipotesis dalam penelitian Tabel 3. 12 Hasil Analisis Tabulasi Silang ini adalah sebagai berikut: Kompetensi Pedagogik dan Minat menjadi Guru Tabel 3. 9 Hasil Pengujian Analisis Regresi Minat Menjadi Guru Total Koefisien X1 STS TS N S SS Variabel t Sig. Regresi F % F % F % F % F % F % Konstanta 2,790 STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kompetensi 0,053 0,124 0,902 TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pedagogik N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kompetensi 1,312 2,625 0,011 S 0 0 0 0 3 4,5 4 6,1 5 7,6 12 18,2 Kepribadian SS 1 1,5 1 1,5 6 9,1 20 30,3 26 39,4 54 81,8 Kompetensi 0,087 0,236 0,814 Sosial T 1 1,5 1 1,5 9 13,6 24 36,4 31 47 66 100 Kompetensi 0,166 0,480 0,633 b. Kompetensi Pedagogik dan Minat Menjadi Guru Profesional Tabel 3. 13 Hasil Analisis Tabulasi Silang Fhitung 2,863 Kompetensi Kepribadian dan Minat menjadi Guru R Square 0,158 Minat Menjadi Guru Total 1. Persamaani Garisi Regresii Ganda X2 STS TS N S SS F % F % F % F % F % F % Y = 2,790 + 0,053X1 + 1,312X2 + 0,087X3 + 0,166X4 STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 S 1 1,5 0 0 4 6,1 6 9,1 3 4,5 14 21,2 SS 0 0 1 1,5 5 7,6 18 27,3 28 42.4 52 78,8 T 1 1,5 1 1,5 9 13,7 24 36,4 31 46,9 66 100 c. Kompetensi Pedagogik dan Minat Menjadi Guru sangat setuju dan 10 mahasiswa (15,2%) lainnya Tabel 3. 14 Hasil Analisis Tabulasi Silang di predikat setuju. Kompetensi Sosial dan Minat menjadi Guru E. Pembahasan Kontribusi Penguasaan Minat Menjadi Guru Kompetensi Guru Profesional terhadap Minat Total menjadi Guru X3 STS TS N S SS 1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap F % F % F % F % F % F % Minat menjadi Guru pada Mahasiswa PTE STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 FPTK UPI TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Berdasarkan tabel 3.11 menunjukan nilai N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 koefisien korelasi antara kompetensi pedagogik S 0 0 0 0 3 4,5 7 10,6 4 6,1 14 21,2 terhadap minat menjadi guru sebesar 0.205. Nilai tersebut menunjukkan pengaruh positif (searah) SS 1 1,5 1 1,5 6 9,1 17 25,8 27 40.9 52 78,8 namun korelasinya rendah. T 1 1,5 1 1,5 9 13,6 24 36,4 31 47 66 100 Berdasarkan tabel 3.12 dapat diketahui d. Kompetensi Pedagogik dan Minat Menjadi Guru bahwa kompetensi pedagogik dalam kategori Tabel 3. 15 Hasil Analisis Tabulasi Silang sangat setuju, tingkat minat menjadi guru sangat Kompetensi Profesional dan Minat menjadi Guru setuju sebanyak 26 mahasiswa (39,4%), kompetensi pedagogik dalam kategori setuju, Minat Menjadi Guru tingkat minat menjadi guru setuju sebanyak 4 Total X4 STS TS N S SS mahasiswa (6,1%). F % F % F % F % F % F % Berdasarkan penelitian dan pendapat 0 tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 pengaruh positif namun rendah antara TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 kompetensi pedagogik dan minat menjadi guru. N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Dan dengan adanya kompetensi pedagogik yang S 1 1,5 0 0 2 3,05 5 7,6 2 3,05 10 15,2 dimilikinya hanya akan sedikit menumbuhkan SS 0 0 1 1,5 7 10,55 19 28,8 29 43,95 56 84,8 minat menjadi guru. T 1 1,5 1 1,5 9 13,6 24 36,4 31 47 66 100 2. Pengaruh Kompetensi Kepribadian terhadap Minat menjadi Guru pada Mahasiswa PTE D. Pembahasani iHasil iPenelitian FPTK UPI Pembahasani iTingkat Capaiani iPenguasaan Berdasarkan tabel 3.11 nilaii menunjukan Kompetensii iGuru nilai koefisien korelasi antara kompetensi 1. Berdasarkan hasil perhitungan pada table 3.4 kepribadian terhadap minat menjadi guru sebesar dapat diketahui bahwa tingkat capaian 0.384. Nilai tersebut menunjukkan pengaruh penguasaan kompetensi pedagogik sangat tinggi positif (searah) namun korelasinya rendah. sebanyak 54 mahasiswa (81,8%) di predikat Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui sangat setuju dan 12 mahasiswa (18,2%) lainnya bahwa kompetensi kepribadian dalam kategori di predikat setuju. sangat setuju, tingkat minat menjadi guru sangat 2. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.5 setuju sebanyak 28 mahasiswa (42,4%), Dapati idiketahui ibahwa tingkat capaian kompetensi kepribadian dalam kategori setuju, penguasaan kompetensi kepribadian sangat tinggi tingkat minat menjadi guru setuju sebanyak 6 sebanyak 52 mahasiswa (78,8%) di predikat mahasiswa (9,1%). sangat setuju dan 14 mahasiswa (21,2%) lainnya Berdasarkan penelitian dan pendapat di predikat setuju. tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 3. Berdasarkani ihasil perhitungani ipada tabeli i3.6 pengaruh positif namun rendah antara Dapati idiketahui ibahwa tingkat capaian kompetensi kepribadian dan minat menjadi guru. penguasaan kompetensi sosial sangat tinggi Dan dengan adanya kompetensi kepribadian yang sebanyak 52 mahasiswa (78,8%) di predikat dimilikinya hanya akan sedikit menumbuhkan sangat setuju dan 14 mahasiswa (21,2%) lainnya minat menjadi guru. di predikat setuju. 3. Pengaruh Kompetensi Sosial terhadap Minat 4. Berdasarkani ihasil perhitungani ipada tabeli i3.7 menjadi Guru pada Mahasiswa PTE FPTK Dapati idiketahui bahwa tingkat capaian UPI penguasaan kompetensi profesional sangat tinggi Berdasarkan Tabel 3.11 nilaii menunjukan sebanyak 56 mahasiswa (84,8%) di predikat nilai koefisien korelasi antara kompetensi sosial terhadap minat menjadi guru sebesar 0.155. Nilai E. Mencari Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien tersebut menunjukkan pengaruh positif (searah) Determinan (R2) namun koefisien korelasinya sangat rendah (tidak Hasil analisis regresi ganda menunjukkan ada korelasi) koefisien korelasi (R) sebesar 0,398 yang menunjukan Berdasarkan tabel 3.14 dapat diketahui rendahnya korelasi antara keseluruhan variabel X bahwa kompetensi sosial dalam kategori sangat secara bersama-sama terhadap variabel Y dengan setuju, tingkat minat menjadi guru sangat setuju koefisien determinasi (R2) sebesar 0,158. Nilai sebanyak 27 mahasiswa (40,9%), kompetensi tersebut menunjukkan bahwa 15,8% minat menjadi sosial dalam kategori setuju, tingkat minat guru dipengaruhi oleh kompetensi guru. Sedangkan menjadi guru setuju sebanyak 7 mahasiswa sisanya sebesar 84,2% dipengaruhi oleh variabel lain (10,6%). yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian dan pendapat F. Mencari Sumbangan Relatif (SR%) dan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada Sumbangan Efektif (SE%) korelasi antara kompetensi sosial dan minat Berdasarkan hasil analisis regresi ganda dapat menjadi guru. Dan dengan adanya kompetensi diketahui besarnya Sumbangan Relatif (SR) dan sosial yang dimilikinya tidak menjamin akan Sumbangan Efektif (SE) masing-masing variabel menumbuhkan minat menjadi guru. bebas terhadap variabel terikat. Secara ringkas, nilai 4. Pengaruh Kompetensi Profesional terhadap SR dan SE dapat dilihat pada tabel berikut ini: Minat menjadi Guru pada Mahasiswa PTE FPTK UPI Tabel 3.16 Pengaruhi Variabel Bebas Terhadap Berdasarkan tabel 3.11 nilai menunjukan Variabel Terikat nilai koefisien korelasi antara kompetensi Variabel Pengaruh No kepribadian terhadap minat menjadi guru sebesar Kompetensi Pedagogik 0,52% 0,238. Nilai tersebut menunjukkan pengaruh 1. positif (searah) namun korelasinya rendah. Kompetensi Kepribadian 11,65% 2. Berdasarkan tabel 3.15 dapat diketahui Kompetensi Sosial 0,76% bahwa kompetensi profesional dalami kategori 3. sangat setuju, tingkat minat menjadi guru sangat Kompetensi Profesional 2,87% 4. setuju sebanyak 29 mahasiswa (43,95%), kompetensi profesional dalam kategori setuju, Dari tabel 3.16 dapati idiketahui ibahwa tingkat minat menjadi guru setuju sebanyak 5 kompetensi kepribadian memberikani ipengaruhi mahasiswa (7,6%). iterbesar terhadapi iminat imenjadi guru yaitui Berdasarkan penelitian dan pendapat isebesar 11,65%, kompetensi profesional memberikan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sebesar 2,87%, kompetensi sosial pengaruh positif namun rendah antara memberikan pengaruh sebesar 0,76% dan kompetensi kompetensi profesional dan minat menjadi guru. pedagogik memberikan pengaruh 0,52%. Kompetensi Dan dengan adanya kompetensi kepribadian yang kepribadian memberikan pengaruh paling besar dimilikinya hanya akan sedikit menumbuhkan dikarenakan mahasiswa diharuskan memiliki minat menjadi guru. kepribadian yang mencerminkan seorang guru. 5. Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Dimana apabila kepribadian mahasiswa dalam Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan mencerminkan seorang guru semakin baik makai Kompetensi Profesional secara bersama-sama isemakin tinggii ipula minati imenjadi guru, ibegitu terhadap Minat menjadi Guru pada pulai isebaliknya semakini iburuk kepribadian Mahasiswa PTE FPTK UPI mahasiswa makai isemakin irendah pulai iminat Berdasarkan hasil perhitungan secara simultan menjadi guru. yang ditunjukkan oleh tabel 3.9 pengaruh IV. KESIMPULAN kompetensi guru terhadap minat menjadi guru, pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai Fhitung Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis sebesar 2,863 dengan nilai signifikansi F sebesar yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa 0,031. Hali iini mengandung arti bahwa variabel tingkat capaian penguasaan masing-masing kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi guru pada mahasiswa PTE FPTK UPI kompetensi sosial, dan kompetensi profesional sangat tinggi. Tingginya penguasaan kompetensi guru secara bersama-sama berpengaruh secara positif tidak berpengaruh banyak terhadap minat menjadi dan signifikan terhadap minat menjadi guru pada guru. Ketiga kompetensi guru yaitu, kompetensi mahasiswa PTE FPTK UPI. pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional memiliki pengaruh positif namun dengan [11] I. M. Yuliara, “Regresi Linier Berganda”, tingkat korelasi yang rendah, sedangkan kompetensi 2016. [Online]. Available: sosial tidak ada korelasi atau hubungan timbal-balik https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendid ikan_1_dir/5f0221d2b0bb7ced1d61798fab7f terhadap minat menjadi guru. Hal ini menunjukkan 4ad3.pdf jika seseorang hanya memiliki sedikit penguasaan kompetensi sosial, dia akan tetap bisa menjadi guru [12] S. Hadi, Metodologi Research. Yogyakarta: profesional. Andi, 2004. [13] Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. REFERENSI Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012. [1] Y. Praptiana, Pengaruh Praktik Pengalaman [14] Dewan Perwakilan Rakyat Republik Lapangan (PPL), Minat dab Prestasi Belajar Indonesia, Undang-Undang Republik Terhadap Kesiapan Menjadi Guru Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru Profesional Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Dosen. Jakarta: DPRD, 2005. Angkatan 2013 Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas [15] R. S. Kirana, Pengaruh Persepsi Kompetensi Negeri Yogyakarta, 2017. Guru terhadap Minat Menjadi Guru (Studi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan [2] M. Hatta, Empat Komptensi Untuk Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Membangun Profesionalisme Guru. Sidoarjo: Negeri Semarang. Skripsi. Semarang: Nizamia Learning Center, 2018. Universitas Negeri Semarang, 2012. [3] A. Fahruddin, “Kompetensi Guru dalam [16] A. D. Lestari, Tracer Study Alumni Pada Membentuk Karakter Siswa,” Digilib.Uinsby, Bidang Keahlian Teknik Tenaga Elektrik pp. 11–54, 2014. Departemen Pendidikan Teknik Elektrro [4] D. P. P. G. dan J. K. (PPGJK), Buku Panduan Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi. Program Pengenalan Lapangan Satuan Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, Pendidikan (PPLSP) 2022. Divisi Pendidikan 2018. Profesi Guru dan Jasa Keprofesian (PPGJK), [17] M. F. Bona, “Minat Generasi Milenial 2022. Menjadi Guru Sangat Rendah”, 2019. Artikel. [5] A. Hidayat, “Uji Normalitas dan Metode [Online]. Available: Perhitungan”, 2013. [Online]. Available: https://www.beritasatu.com/news/579390/mi https://www.statistikian.com/2013/01/uji- nat-generasi-milenial-menjadi-guru-sangat- normalitas.html rendah [6] A. Hidayat, “Tutorial Uji Normalitas [17] R. Maharani, “Rendahnya Minat Remaja Kolmogorov Smirnov dengan SPSS”, 2012. Indonesia Menjadi Seorang Tenaga [Online]. Available: Pendidik/Guru dan Kurangnya Tenaga https://www.statistikian.com/2012/09/uji- Pendidik di Daerah Pelosok”, 2022. Artikel. normalitas-dengan-kolmogorov-smirnov- [Online]. Available: spss.html https://mahasiswaindonesia.id/rendahnya- minat-remaja-indonesia-menjadi-seorang- [7] S. Raharjo, “Cara Melakukan Uji Linearitas tenaga-pendidik-guru-dan-kurangnya-tenaga- dengan Program SPSS”, 2014. [Online]. pendidik-di-daerah-pelosok/ Available: http://www.spssindonesia.com/2014/02/uji- linearitas-dengan-program-spss.html [8] R. Sholicha, “Uji Multikolinearitas”, 2020. [Online]. Available: https://www.academia.edu/43105267/UJI_M ULTIKOLINEARITAS [9] N. Rizki, “Uji Multikolinearitas pada Analisis Regresi”, 2021. [Online]. Available: https://lab_adrk.ub.ac.id/id/uji- multikolinearitas-pada-analisis-regresi/ [10] A. Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
Jurnal Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Menggunakan Metode Section Technique Di PT PLN UP3 Banten Selatan Penyulang Bojongleles - Farhan Aditya Rizky 1704432