You are on page 1of 6

CATATAN PERKEMBANGAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEUKAN BADA, ACEH BESAR TAHUN 2019

No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf


1. 04 Desember Resiko ketidakefektifan Sosialisasi pencegahan anemia pada Subjektif:
2019 pemeliharaan kesehatan orang tua remaja putri di SMP 2 a. Orang tua siswi mengatakan merasa senang
Peukan Bada, Aceh Besar karena telah diberikan pengetahuan baru yang
penting untuk pertumbuhan anaknya
b. Orang tua siswi mengatakan sudah lebih
mengetahui tentang konsep anemia (pengertian,
penyebab, akibat) dan pencegahannya.
c. Orang tua siswi mengatakan memberikan izin
untuk dilakukan pemeriksaan Hb pada anaknya
Objektif:
a. Orang tua siswi yang hadir saat kegiatan terlihat
antusias saat kegiatan dimulai dengan pemutaran
video
b. Orang tua siswi dan siswi menyimak dan
mendengarkan materi yang disampaikan
c. 5 orang tua siswi aktif dalam kegiatan diskusi
dan tanya jawab
Analisa:
Masalah teratasi dan diperlukan intervensi lebih
lanjut
Perencanaan:
Sosialisasi makanan yang mengandung zat besi dan
cara pengolahannya kepada orang tua siswi

07 Desember Sosialisasi pencegahan anemia pada Subjektif:


2019 remaja putri di SMP 2 Peukan Bada, a. Siswi mengatakan sudah lebih memahami
Aceh Besar tentang anemia dan pencegahannya pada remaja
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
b. Siswi mengatakan anemia harus dicegah karena
dapat menyebabkan kematian
c. Siswi mengatakan sepakat untuk mengikuti
program pencegahan anemia dan bersedia untuk
berpartisipasi dalam screening anemia
Objektif:
a. Siswi yang hadir terlihat semangat dan aktif
selama kegiatan
b. Hasil kuesioner KAP didapatkan:
Tingkat pengetahuan remaja putri sebelum
diberikan intervensi 59% dan setelah diberikan
intervensi meningkat menjadi 90%
Analisa:
Masalah teratasi dan diperlukan intervensi lebih
lanjut
Perencanaan:
Sosialisasi makanan yang mengandung zat besi dan
cara pengolahannya kepada siswi

07 Desember Screening anemia pada remaja putri Subjektif:


2019 di SMP 2 Peukan Bada, Aceh Besar a. Siswi mengatakan takut dilakukan pemeriksaan
Hb hanya diawal saja tetapi ketika diperiksa
tidak sakit.
b. Siswi mengatakan senang ketika telah
mengetahui nilai Hb nya.
Objektif:
a. Sebanyak 28 siswi mendapatkan pemeriksaan
screening anemia
b. Kadar hemoglobin siswi setelah dilakukan
screening anemia 89% (n=25) pada kategori
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
normal
c. 1 siswi mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) karena kadar Hb nya kurang dari 12 gr/dl.
Analisa:
Masalah teratasi dan diperlukan intervensi lebih
lanjut.
Perencanaan:
a. Screening anemia berkala
b. Pemberian tablet tambah darah (TTD) secara
berkala pada remaja putri yang kadar Hb nya
rendah.

2. 04 Desember Perilaku kesehatan Sosialisasi pencegahan anemia pada Subjektif:


2019 cenderung berisiko orang tua remaja putri di SMP 2 a. Orang tua siswi mengatakan anaknya suka
Peukan Bada, Aceh Besar mengkonsumsi junk food dan kurang suka
makan buah dan sayur.
b. Orang tua siswi mengatakan akan berusaha
membuat anaknya makan buah dan sayur lebih
banyak dan mengurangi konsumsi junk food.
c. Orang tua siswi mengatakan memberikan izin
untuk dilakukan pemeriksaan Hb pada anaknya.
Objektif:
a. Orang tua siswi yang hadir ketika kegiatan
terlihat antusias saat kegiatan dimulai dengan
pemutaran video
b. Orang tua siswi dan siswi menyimak dan
mendengarkan materi yang disampaikan
c. 5 orang tua siswi aktif dalam kegiatan diskusi
dan tanya jawab.
Analisa:
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
Masalah teratasi sebagian.
Perencanaan:
Sosialisasi makanan yang mengandung zat besi dan
cara pengolahannya kepada orang tua siswi.

07 Desember Sosialisasi pencegahan anemia pada Subjektif:


2019 remaja putri di SMP 2 Peukan Bada, a. Siswi mengatakan junk food adalah makanan
Aceh Besar yang tidak baik dan dapat mengakibatkan
anemia
b. Siswi mengatakan pencegahan anemia adalah
mengkonsumsi ikan, sayur, buah, daging sapi,
telur dan tempe
c. Siswi mengatakan sepakat untuk mengikuti
program pencegahan anemia dan bersedia untuk
berpartisipasi dalam screening anemia
d. Siswi mengatakan takut dilakukan pemeriksaan
Hb.
Objektif:
a. Siswi yang hadir terlihat semangat dan aktif
selama kegiatan
b. Hasil kuesioner KAP didapatkan:
1) Praktik pencegahan anemia remaja putri yang
sesuai sebelum diberikan intervensi 24% dan
setelah diberikan intervensi meningkat
menjadi 40%
2) Sikap positif remaja putri sebelum diberikan
intervensi 37% dan setelah diberikan
intervensi meningkat menjadi 53%

Analisa:
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan:
a. Kebijakan sekolah terkait penilaian nutrisi
harian siswi
b. Kebijakan sekolah terkait pengadaan kantin
sehat

07 Desember Screening anemia pada remaja putri Subjektif:


2019 di SMP 2 Peukan Bada, Aceh Besar a. Siswi mengatakan takut dilakukan pemeriksaan
Hb hanya diawal saja tetapi ketika diperiksa
tidak sakit.
b. Siswi mengatakan senang ketika telah
mengetahui nilai Hb nya
Objektif:
a. Sebanyak 28 siswi mendapatkan pemeriksaan
screening anemia
b. Kadar hemoglobin siswi setelah dilakukan
screening anemia 89% (n=25) pada kategori
normal
c. 1 siswi mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) karena kadar Hb nya kurang dari 12 gr/dl
Analisa:
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan:
a. Screening anemia berkala
b. Pemberian tablet tambah darah (TTD) secara
berkala pada remaja putri yang kadar Hb nya
rendah.

3. 21 Desember Ketidakefektifan Pelatihan penilaian nutrisi harian Subjektif:


No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
2019 manajemen kesehatan pada remaja putri di SMP 2 Peukan a. Guru kesiswaan dan siswi perwakilan kelas
Bada, Aceh Besar mengatakan bersedia untuk menjalankan
program penilaian nutrisi harian siswi
b. Siswi perwakilan kelas mengatakan sudah
mengerti terkait cara pengisian format penilaian
nutrisi harian siswi
Objektif:
a. Guru kesiswaan dan siswi perwakilan kelas
terlihat antusias dalam mengikuti pelatihan
b. Siswi perwakilan kelas mengungkapkan
pendapatnya terkait penulisan format yang
mudah untuk direkap
Analisa:
Masalah teratasi dan diperlukan evaluasi
pelaksanaan program
Perencanaan:
a. Kebijakan sekolah terkait penilaian nutrisi
harian siswi
b. Evaluasi dari kepala sekolah terkait pelaksanaan
program penilaian nutrisi harian siswi
c. Evaluasi dari Puskesmas terkait pelaksanaan
program penilaian nutrisi harian siswi di SMP 2
Peukan Bada

You might also like