You are on page 1of 52

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dengan terpilihnya Bupati Bogor dan Wakil Bupati, pemerntah


Kabupaten Bogor menyesuaian Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan strategi
kepala dan wakil kepala daerah terpilih dengan tugas pokok dan fungsi dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, maka Dinas Kesehatan harus
menyelaraskan Rancangan Rencana Strategisnya dengan mengacu pada
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan strategi yang telah ditetapkan. Puskesmas
Cisarua yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan, dalam
membuat Renstra Mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan.

Dasar hukum dari proses penyusunan Renstara adalah Undang-


Undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 7 dan Pasal 151 Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004, bahwa setiap satuan kerja perangkat daerah
diwajibkan menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra SKPD). Renstra-SKPD dimaksud memuat Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan sesuai
dengan tugas dan fungsinya dengan berpedoman pada RPJMD yang
disertai dengan target indikator kinerja dan pendanaannya yang bersifat
indikatif. Rancangan Rentra Dinas kesehatan ini akan dipergunan sebagai
dasar untuk Penyusunan dan Penetapan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah 2013-2018 yang akan disusun pada bulan Januari 2014.

Selain itu, ketentuan mengenai tatacara penyusunan Rencana


Strategis SKPD telah diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor
54 Tahun 2010, yang merupakan pedoman pelaksanaan yang wajib diacu
oleh seluruh SKPD dalam menyusun Renstra SKPD. Dalam ketentuan
lainnya yaitu Inpres Nomor. 7/1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah disebutkan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah
awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan
strategis lokal, nasional,dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan dokumen Rencana
1
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
strategis setidaknya memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi (cara
mencapai tujuan dan sasaran), yang memuat kebijakan, program dan
kegiatan.

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka Dinas Kesehatan


Kabupaten Bogor perlu menyusun dan menetapkan Rancangan Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun 2013-2018 sebagai acuan
penyusunan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Rancangan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor ini merupakan dokumen
perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun
waktu satu sampai dengan lima tahun yang akan datang dan dirumuskan
secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

UPT Puskesmas Cisarua yang merupakan unit pelaksana teknis


pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dalam penyusunan Renstra tentu
mengacu pada Renstra yang sudah dibuat oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor

1.2. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Rancangan Renstra UPT Puskesmas Cisarua Dinas


Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 didasarkan pada :

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah-daerah Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Undang-undang Nomor 4
Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten
Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


2
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286)
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4484);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undangan-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

3
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman


Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4741);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan,


Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun

4
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 SERI E, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang
Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah
Daerah (Lembran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor
7);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008


tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran
Daerah Nomor 12 Tahun 2008);
18. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2013-2018

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Rancangan Renstra UPT Puskesmas Cisarua Dinas Kesehatan Kabupaten


Bogor tahun 2013-2018 dimaksudkan sebagai dokumen rancangan
perencanaan jangka menengah yang yang nantinya dapat dipergunakan
untuk menjabarkan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun
2013-2018 yang akan disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang
diamanatkan kepada UPT Puskesmas Cisarua Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah.

Tujuan Penyusunan Rancangan Renstra UPT Puskesmas Cisarua Dinas


Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 untuk menyempurnakan
target pencapaian kinerja dari yang sudah tercapai di tahun 2013 sampai
dengan yang akan dicapai tahun 2018 sesuai dengan RPJMD Kesehatan
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 yang akan

5
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
disusun. Renstra ini yang nantinya dijadikan landasan/ pedoman dalam
penyusunan Renja UPT Puskesmas Cisarua, penguatan peran lintas
program dan lintas sektoral dalam pelaksanaan Perencanaan
Pembangunan Kesehatan, serta sebagai dasar evaluasi dan laporan
pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan UPT Puskesmas
Cisarua Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

1.4. HUBUNGAN RENSTRA UPT PUSKESMAS CISARUA DINAS


KESEHATAN KABUPATEN BOGOR DENGAN DOKUMEN
PERENCANAAN LAINNYA

Sesuai dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang SPPN, maka


RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013 merupakan satu bagian yang
utuh dari manajemen kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor
khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang
dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor.
RPJMD tersebut akan dijadikan pedoman penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor . Setiap tahunnya, RPJMD akan dijabarkan
dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kabupaten
Bogor, dan RKPD ini akan dijadikan acuan bagi Dinas Kesehatan untuk
menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

UPT Puskesmas Cisarua yang merupakan unit pelaksana teknis


pada Dinas Kesehatan, penyusunan rencana kerja kerja (Restra) mengaju
pada Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

Dalam kaitan dengan UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan


Negara, penjabaran RPJMD kedalam RKPD Kabupaten Bogor akan
dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Bogor. Sedangkan bagi Dinas
Kesehatan, berdasarkan Renja Dinas Kesehatan disusun Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA). Setelah RAPBD disahkan menjadi APBD, maka
disusun rincian APBD dalam bentuk DPA Dinas Kesehatan. Gambaran
tentang hubungan antara Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

6
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
tahun 2008-2013 dengan dokumen perencanaan lainnya baik dalam
kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan maupun sistem
keuangan ditunjukkan pada gambar 1.1.

Gambar 1.1

Hubungan Renstra UPT Puskesmas Cisarua dengan Dinas Kesehatan


Kabupaten Bogor

DINKES PUSKESMAS

RENSTRA DINKES RENSTRA PUSKESMAS


2008-2013 2008 - 2013

RENJA DINKES RENJA SKPD

RKA DINKES RKA PUSKESMAS

DPA DINKES DPA PUSKESMAS

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan Renstra UPT Puskesmas Cisarua Dinas Kesehatan


Kabupaten Bogor dilakukan oleh Tim Penyusun Perubahan Renstra UPT
Puskesmas Cisarua. Dalam proses penyusunan Renstra juga melibatkan
seluruh program/bagian dalam rapat-rapat internal serta melibatkan lintas
sektoral dalam rapat koordinasi. Keterlibatan beberapa pihak baik internal
maupun eksternal ini terutama untuk memberikan masukan-masukan
dalam penyusun Renstra.

Sistematika penulisan Perubahan Renstra UPT Puskesmas Cisarua


Dinas kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2008-2013 sebagai berikut:

7
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud
dan tujuan, landasan hukum, Hubungan Renstra Dinas
kesehatan dengan Dokumen Perencanaan lainnya dan
sitematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN UPT Cisarua


Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi,
Tugas pokok dan fungsi, Sumber Daya UPT Puskesmas
Cisarua, Kinerja Pelayanan UPT Puskesmas Cisarua dan
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan UPT
Puskesmas Cisarua.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


Pada bab ini menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan
berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan UPT
Puskesmas Cisarua, Telaahan Visi, Misi dan Program Dinas
Kesehatan, Telaahan Renstra K/L, Telaahan RTRW dan
Penentuan Isu-isu Strategis.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN


Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Visi dan Misi,
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah serta Strategi dan
Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan UPT
Puskesmas Cisarua tahun 2013-2018.

BAB V INDIKATOR KINERJA UPT PUSKESMAS CISARUA YANG


MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RENSTRA
DINAS KESEHATAN

8
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja UPT Puskesmas
Cisarua yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan
dicapai UPT Puskesmas Cisarua dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran Restra Dinas Kesehatan

BAB VI PENUTUP

9
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN UPT PUSKESMAS CISARUA

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI UPT PUSKESMAS


CISARUA

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok


membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah
berdasarkan asas otonomi di bidang kesehatan dan tugas pembantuan.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut UPT Puskesmas Cisarua Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor mempunyai fungsi, sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan


ditingkat kecamatan

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan


pelayanan umum di bidang kesehatan ditingkat kecamatan

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang


kesehatan; dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh


Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas fungsinya
Adapun tugas pokok dan fungsi dari masing-masing sekretaris dan
bidang sebagai berikut :

1. Sub. Bagian Tata Usaha

Kasubag Tata Usahat secara umum mempunyai tugas


membantu kepala UPT dalam pengelolaan ketatausahaan Dinas. Untuk
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, sekretariat
mempunyai fungsi :

a. pengoordinasikan penyusunan program dan pelaporan UPT;


b. pengumpulan, pengolaan dan analisis data UPT;
c. pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian UPT;
d. pengelolaan administrasi keuangan UPT, dan ;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan menyusun pelaporan kinerja
dinas.
10
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Program dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Sub
bagian Tata Usaha dalam melaksanakan pengelolaan penyusunan
program dan pelaporan Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas
dimaksud, sub bagian program dan pelaporan mempunyai fungsi
antara lain :

a. penyiapan bahan pengoordinasian penyusunan program UPT;


b. pengumpulan, pengelolaan dan analisis data UPT;
c. pembinaan hubungan hubungan masyarakat;
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan
kinerja UPT.

Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas


membantu sub tata usaha dalam melaksanakan pengelolaan
administrasi umum dan kepegawaian Dinas. Untuk menyelenggarakan
tugas sebagaimana dimaksud, sub bagian umum dan kepegawaian
mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. pelaksanaan pengelolaan administrasi umum, urusan rumah


tangga, surat menyurat, kearsipan dan perjalanan UPT;
b. pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan;
c. pengelolaan administrasi kepegawaian dinas.

Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu sub tata


usaha dalam melaksanakan penyusunan dan pengelolaan administrasi
keuangan Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud, sub bagian Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. pengelolaan administrasi keuangan UPT;


b. pengelolaan administrasi penyusunan anggaran UPT;
c. pengelolaan pengendalian dan pertanggungjawaban administrasi
keuangan UPT.

2. Sub Seksi Pelayanan Medik


Sub Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas membantu
Kepala UPT dalam melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan
11
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
didalam gedung`. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud diatas, Sub Bidang Pelayanan Medik mempunyai fungsi :
1. Pengelolaan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan,

1. pengelolaan pelayanan kefarmasian


2. pengelolaan pelayanan upaya kesehatan.

3. Sub Seksi Yan Kes Mas

Sub Seksi Yan Kes Mas mempunyai tugas membantu Kepala


UPT dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.

Fungsi :
1) Pengelolaan Gizi masyarakat dan institusi

2) Pengelolaan kesehatan ibu, anak dan keluarga


berencana

3) Pengelolaan kesehatan remaja dan lanjut usia


4) Pengelolaan kesehatan lingkungan

5) Pengelolaan pemberantasan penyakit

6) Pengelolaan surveilans , epidemiologi dan imunisasi

4. Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga


dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam beberapa
kelompok sesuai bidang keahlian. Kelompok jabatan fungsional ini di
pimpin oleh Koordinator jabatan fungsional yang ditunjuk oleh tenaga
fungsional yang ada di lingkungan UPT Puskesmas. Secara lengkap
Struktur Organisasi UPT Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1. di bawah ini :

12
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Gambar 2.1. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Cisarua

Kepala Dinas Kesehatan

Kepala UPT Puskesmas

Sub Bag Tata


Usaha

Prog. & Umum & Keuangan


Kelompok Jabatan Fungsional
Pelaporan Kepeg

Sub Seksi Yan Sub Seksi Yan


Medik Kes Mas

UPF

13
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
2.2. SUMBER DAYA PADA DINAS KESEHATAN

2.2.1 Data sarana

a) Sarana Kesehatan Pemerintah


 Desa

Tabel II .1 Sarana Kesehatan

Sarana Kesehatan

Ambulance/
Siaga Desa
Pusk(UPF)

Paramedis
Rumdin Dr

Polindes
wahana

Rumdin

Pusling

Roda 2
No Desa

Pustu/

1 Tugu Selatan
2 Tugu Utara 1 1 1 1 1 3
3 Cibeureum 1
4 Batu Layang
5 Jogjogan
TOTAL 1 1 1 1 1 1 3

 Sarana pemerintah lainnya :

Tabel II.2 Sarana Kesehatan Pemerintah Lainnya

No Sarana Jumlah
1 Rumah Sakit:
a. RS Paru 1

Sumber : Laporan Tahunan tahun 2012

14
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
a) Sarana Kesehatan Swasta

Tabel II.3 Sarana Kesehatan Swasta

No Sarana Jumlah
1 Rumah Sakit:
a. RS Umum 0
a. RS Ibu dan Anak 0
2 Balai Pengobatan 0
3 Klinik Perusahaan 0
4 Rumah Bersalin 0
5 Praktek Dokter Bersama 1
6 Dr.Umum Praktek 0
7 Drg. Praktek 0
8 Dokter Spesialis Praktek 0
9 Bidan Praktek 2
10 Batra 0
11 Optikal 0
12 Radiologi 0
13 Apotik 1
14 Toko Obat 0
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas 2012

2.2.2 Data Tenaga


Kondisi ketenagaan di lingkup UPT Puskesmas Cisarua, termasuk
Puskesmas Pembantu tahun 2013, dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel II.4 Kondisi Ketenagaan di Lingkup UPT Puskesmas Cisarua


Bogor Tahun 2012
Total
PNS

PTT

wan
Suk

No Jenis

1 Dokter Umum 1 1
2 Dokter Gigi 1 1 2
3 Bidan 4 4 8
4 Perawat 2 2
5 Perawat Gigi 1 1
6 Nutrisionis 1 1
7 Sanitarian 1 1
8 Analis Kesehatan 1 1
9 Pekarya Kesehatan 2 2
10 Tenaga Non Kesehatan 0 0 3 3
TOTAL 13 6 3 22
15
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Sumber : Data Kepegawaian Tahun 2012
a. Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan dan Staf

Sesuai dengan Perda nomor 12 tahun 2008 tentang pembentukan


lemtekda Kabupaten Bogor, maka pengisian formasi jabatan di UPT
Puskesmas Dinas Kesehatan terdiri dari IV yaitu sebanyak 2 orang
yaitu Kepala UPT (Eselon IV a) dan 1 Kepala Tata Usaha (Eselon IV
b). Selengkapnya dapat dilihat table dibawah ini.

Tabel II.5. Jumlah pegawai di UPT Puskesmas Cisarua yang


menduduki Jabatan dan Staf tahun 2012

N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %


1 Eselon IV 2 0,95
2. Fungsional 15 66,66
3. Staf 5 23,80
JUMLAH 22 100%

b. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/ Pangkat

Dari 21 jumlah Pegawai yang ada di UPT Puskesmas Cisarua


terdapat 8 pegawai yang berstatus golongan III dan golongan II
sebanyak 4 orang, sedangkan golongan IV sebanyak 1..
Selengkapnya dapat dilihat tabel berikut :

Tabel II.6 Jumlah Pegawai UPT Puskesmas Cisarua berdasarkan


Pangkat/Golongan

N0 Golongan Jumlah (orang ) %


1. IV 1 8,9%
2. III 8 65,8%
3. II 2 24,7%
Jumlah 13 100%

c. Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan

16
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Apabilan dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai Dinas Kesehatan
yang ada, maka status pendidikan dengan Sarjana Muda/D3 lebih
mendominasi yaitu sebesar 36%, sedangkan yang paling rendah
yaitu tingkat SD 1%, Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini.

Tabel II.7. Jumlah pegawai UPT Puskesmas Cisarua berdasarkan


Pendidikan tahun 2012.

N0 Pendidikan Jumlah (orang ) %


2. Strata-1 ( S1 ) 3 13,6
3. Akademi / D1,D2 dan D3 14 63,6
4 SLTA/SMK 4 18,1
5 SLTP 1 04,5
Jumlah 22 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa tenaga di UPT


Puskesmas 17 tenaga dengan klasifikasi Sarjana Muda (DIII) dan
Sarjana (S1)). Hal ini sebenarnya sudah merupakan hal yang baik
bahwa sumber daya manusia yang ada di UPT Puskesmas Cisarua
umumnya sudah diatas 50 % tingkat perguruan tinggi.

d. Jumlah Pegawai berdasarkan jenis kesarjanaan

Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, terdapat 13,6%


pegawai dengan tingkat strata-1 dengan 2 jenis disiplin ilmu,
sedangkan strata-D3 sebesar 63,6% yang terdiri dari 5 jenis disiplin
ilmu. Sedangkan SLTP hanya 04,5%. Selengkapnya dapat dilihat
tabel berikut.

17
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Tabel II.8. Jumlah pegawai UPT Puskesmas Cisarua berdasarkan
kesarjanaan

N0 KESARJANAAN/DISIPLIN ILMU JUMLAH


(orang )
A. SARJANA
1 Dokter Umum 1
2 Dokter Gigi 2
Sub Total 3 Orang

B. SARJANA MUDA
1 Keperawatan 3
2 Kebidanan 8
3 Kesehatan Lingkungan 1
4 Gizi 1
5 Analis Kesehatan 1
Sub Total DIII (Sarjana Muda) 14 orang
C. SLTA/SMK
2 PEKARYA SLTA 2
3 SMA/SMK 2
Sub Total SLTA/SMK 4 orang
G. SLTP
1 SMP 1
Sub Total SLTP 1 orang
TOTAL: 22 orang

Tabel diatas menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan ilmu


pegawai yang ada di UPT Puskesmas Cisarua menunjukkan hal
yang bervariasi, dengan demikian diharapkan kopetensi kedisiplinan
ilmu yang ada menjadikan UPT Puskesmas Cisarua semakin
berkualitas.

18
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
2.3 . Kondisi Umum Anggaran

Anggaran Belanja UPT Puskesmas Cisarua tahun 2009-2010 telah


ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor, dan dituangkan lebih lanjut
dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Besarnya anggaran
belanja yang telah ditetapkan setiap tahunnya mengalami peningkatan
secara fluktuatif, semula pada tahun 2009 sebesar Rp. 172.221.000,- dan
pada tahun 2013 meningkat menjadi RP 321.449.000,-, atau naik sebesar
46,37 %. Demikian pula bila dilihat dari realisasi belanja, pada tahun 2009
sebesar Rp. 169.502.839,- kemudian menjadi RP 309.527.517,- pada
tahun 2013, atau naik sebesar 45,24 %. Sementara itu, bila dilihat
berdasarkan realisasinya anggaran yang telah ditetapkan maka rata-rata
dalam kurun waktu 2009-2013 mencapai sebesar 89,53%.

Perkembangan anggaran dan realisasi belanja daerah menurut


kelompok belanja dari tahun 2009-2013, sebagai bagai berikut :

Tabel II.9. ANGGARAN BELANJA DAN REALISASI TAHUN 2009-2013

TAHUN ANGGARAN ( RP .) REALISASI %


2009 Rp 172`221.000,- RP 169.502`839,- 98,42%
2010 RP 192`510.000,- RP 170.941.862,- 88.80%
2011 RP 264`055.169,- RP 203.871.862,- 77,21%
2012 RP 218.669.493,- RP 189.858.842,- 86,82%
2013 RP 321.449.000,- RP 309.527.517 96,39%

2.4. Kondisi Umum Sarana Kerja

Sarana kerja yang ada di UPT Puskesmas Cisarua tergolong


cukup memadai ini bisa terlihat dalam tabel di Bawah ini :

19
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
TABEL.II.10. SARANA KERJA UPT PUSKESMAS CISARUA :

NO URAIAN BANYAKNYA SATUAN


1 TANAH M2
2 GEDUNG 800 UNIT M2

3 LISTRIK 1 JARINGAN
4 TELPON 1 JARINGAN
5 RUANG RAPAT 1 RUANG
6 RUANG PERIKSA 3 RUANG
7 LABORATORIUM 1 RUANG
8 RUANG KA UPT 1 BUAH
9 RUANG TATA USAHA 1 BUAH
10 MUSOLLA 1 BUAH
11 KENDARAAN RODA 4 1 UNIT
12 KENDARAAN RODA 2 4 UNIT
13 KOMPUTER PC 1 UNIT
14 KOMPUTER NOTEBOOK 1 UNIT
15 MEJA KERJA 8 UNIT
16 KURSI KERJA 21 UNIT
17 FILLING KABINET 1 UNIT
18 RAK ARSIP 3 UNIT
19 LEMARI ARSIP 1 UNIT

Dari tabel II.11 dapat dilihat bahwa perbandingan antara luas


gedung dan jumlah pegawai di UPT Puskesmas Cisarua sebesar 8.00 M2 :
22., hal ini mengidikasikan bahwa setiap satu orang pegawai memiliki
ruang sebanyak 36. M2.

20
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
2.5. KINERJA PELAYANAN UPT PUSKESMAS CISARUA

Indikator Kinerja pelayanan UPT Puskesmas Cisarua sesuai


dengan tugas pokok dan fungsinya mengemukakan ada/tidaknya
kesenjangan/gap pelayanan kesehatan, target yang telah tercapai, faktor
apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan ini, pada pelayanan
mana saja target belum tercapai serta faktor yang mempengaruhi belum
berhasilnya pelayanan tersebut. Hasil interpretasi ini ditujukan untuk
menggambarkan potensi dan permasalahan pelayanan UPT Puskesmas
Cisarua ditinjau dari penyerepan anggaran dapat dilihat pada Tabel II.9.
Dari tabel II.9 mengemukakan pada tahun mana saja realisasi
dan anggaran dapat dikatakan baik atau kurang baik, pada perihal mana
yang baik atau kurang baik, dan selanjutnya mengemukakan apa saja
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan pendanaan
pelayanan UPT Puskesmas Cisarua, misalnya prosedur/mekanisme,
jumlah dan kualitas personil (sumber daya manusia), progres pelaksanaan
program, dan sebagainya. Hasil interpretasi ini ditujukan untuk
menggambarkan potensi dan permasalahan pendanaan pelayanan UPT
Puskesmas Cisarua

2.5. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PADA


UPT PUSKESMAS CISARUA

UPT Puskesmas Cisarua dalam menjalankan tugas dan


fungsinya di bidang kesehatan tentunya tidak terlepas dari berbagai
permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal, akan tetapi
permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut harus dipandang
sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan pelayanan UPT Puskesmas Cisarua pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor. Tantangan yang paling nyata dihadapi
kedepan terkait dengan kesehatan adalah bahwa dinamika pembangunan
kesehatan di wilayah harus bergerak cepat yang diakibatkan oleh adanya
perkembangan global diberbagai sektor kehidupan masyarakat yang tidak

21
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
dapat dihindari, seiring dengan perkembangan global tersebut, telah
diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
dan pemerintah provinsi, hal ini tentu berimplikasi pula terhadap kebijakan
yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor dalama
hal ini Dinas Kesehatan agar adanya sinergi dan kesesuaian dalam
menjalankan berbagai program kesehatan.UPT Puskesmas Cisarua dalam
merencanakan kebijakan tentunya tidak lepas dari kebijakan Dinas
Kesehatan.
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun
eksternal, dalam hal ini dengan menggunakan metode SWOT Analisis.
Dalam analisis SWOT Lingkungan internal meliputi Strength (Kekuatan)
dan Weaknesses (Kelemahan ). Sedangkan Lingkungan eksternal meliputi
Oppurtunity (Peluang) dan Ancaman Threaths (ancaman).

Tabel II.13. Tabel Analisis SWOT


Analisis SWOT
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
(Strength) (Weakness) (Opportunity) (Threath)
1. Anggaran yang 1. Jumlah dan Jenis 1. Adanya 1. Tingkat
cukup memadai tenaga kesehatan komitmen yg pengetahuan
dalam menunjang belum memeuhi kuat dr dan pendidikan
kegiatan program pemerintah masyarakat
standar
daerah dan yang masih
palayanan Dinas rendah
fasilitas Kesehatan dlm
kesehatan upaya
mendukung
program2
bidang
kesehatan
2. Adanya Standar 2. Jumlah dan Jenis 2. Semakin 2. Kualitas
pelayanan tenaga kesehatan banyaknya Lingkungan
minimal bidang belum memeuhi pelayanan bersih yang
kesehatan (SPM) kesehatan
standar masih rendah
swasta dan
palayanan segmen pasar
fasilitas kesehatan dlm
peningkatan
penyelenggara
an kesehatan
dan peran serta
22
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
masyarakat dlm
pembangunan
kesehatan

3. Juklak dan 3. Standar 3. Semakin 4. Karakteristik


Juknis dan operasional banyaknya penduduk yang
modul kegiatan Prosedur (SOP) UKBM sebagai heterogen
program belum ada dan bentuk peran
Keterampilan
tenaga kesehatan serta
yang belum masyarakat
memadai

4. Tingkat 4. Peran serta dan 4, Adanya 5. Luasnya daerah


Pendidikan kemitraan yang Kerjasama binaan
Tenaga belum terjalin lIntas program
Kesehatan dan lintas
optimal
sudah cukup sektor
memadai
5. Jumlah sarana 5.Sistem 6.Kemudahan 6. Laju
kesehatan pengawasan dan dalam Pertumbuhan
dasar dan pengendalian komunikasi (via Penduduk yang
rujukan, baik internet) unt tinggi baik alami
program yang
pemerintah penanggulangan maupun migrasi
maupun swasta belum optimal masalah2 serta tingginya
cukup memadai kesehatan yg hrs mobilitas
segera ditangani penduduk
dan
mempermudah
koordinasi dgn
linsek terkait
7.Adanya system 7.Sarana dan 7.Adanya layanan 7. Tingkat
informasi Prasaran belum Informasi Publik pendidikan dan
kesehatan yang memadai Dinas Kesehatan pengetahuan
berjenjang dari dan Pemerintah masyarakat
masyarakat ke
Puskesmas, Kabupaten Bogor masih rendah
Dinas kesehatan
sampai ke
Tingkat Pusat
yang berbasis
Website
8. Adanya 8.Sosialisasi 8. Komitmen 8. Data masyarakat
Kebijakan informasi program pemberintah miskin yang belum
Program dan hasil kegiatan daerah daerah valid
tentang belum maksimal yang kuat dalam

23
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Jaminan jaminan kesehatan
Kesehatan masyarakat miskin
Masyarakat
Miskin yang
terintegrasi
dengan BPJS
9. Adanya sistem 9. Pelayanan 9. Komitmen Dinas 8, Tingkat
pembinaan kesehatan yang kesehatan pengetahuan
secara dilaksanakan dalam dan pendidikan
pembinaan
berjenjang belum seluruhnya masyarakat
wilayah
sampai tingkat sesuai dengan masiih rendah
pelaksana Juklak Juknis
program
10. Pemanfaatan 10. Pemanfaatan 10, Kominten Dinas 10, Tingkat
system system informasi Kesehan pengetahuan
Informasi kesehatan yang dalam sistem dan pendidikan
Kesehatan belum optimal informasi masyarakat
kesehatan masiih rendah
pada
masyarakat

Adapun kondisi lingkungan internal dapat dijabarkan dalam Tabel II.14. IFAS
( Internal Factors Analysis Summary) dibawah ini :

FAKTOR STRATEGIS BOBOT RATING SKOR RANG RASIONAL


INTERNAL KING
KEKUATAN :
1. Anggaran yang 10 4 40 IV Kebijakan
cukup memadai Penggunaan
dalam menunjang Anggaran kesehatan
kegiatan program
dengan efisien dan
efektif
2. Adanya Standar 10 4 40 V Pelayanan kesehatan
pelayanan minimal sesuai SPM
bidang kesehatan
(SPM)
4. Adanya Juklak dan 15 4 60 III Pelayanan kesehatan
Juknis dan modul Juklak dan Juknis
kegiatan program
5.Tingkat Pendidikan 5 3 15 VII Peningkatan kualitas
Tenaga Kesehatan tenaga kesehatan di
24
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
sudah cukup Kabupaten Bogor
memadai
6.Jumlah sarana 5 3 15 VI Efektifitas Sarana dan
kesehatan dasar Prasarana baik dasar
dan rujukan, baik dan rujukan , baik
pemerintah maupun pemerintah maupun
swasta cukup
memadai swasta
7. Adanya system 15 4 60 II Adanya umpan balik
informasi kesehatan sistem informasi
yang berjenjang dari kesehatan
puskesmas ke Dinas
kesehatan sampai ke
Tingkat Pusat yang
berbasis Website
8.Adanya Kebijakan 20 5 100 I Peningkatan
Program tentang Koordinasi dengan
Jaminan Kesehatan BPJS
Masyarakat Miskin
yang terintegrasi
dengan BPJS
9.Adanya sistem 5 3 15 IX Efeftifitas Sistem
pembinaan secara pembinaan berjenjang
berjenjang sampai sampai pelaksana
program
tingkat wilayah
(Binwil & Korwil)
TOTAL 100
KELEMAHAN

1. Jumlah dan Jenis 10 3 30 VI Pemenuhunan jumlah


tenaga kesehatan dan jenis tenaga
belum memeuhi kesehatan
standar palayanan
fasilitas kesehatan
2. Standar operasional 15 5 75 II Adanya SOP yang
Prosedur (SOP) ditetapkan oleh Dinas
belum ada dan Kesehatan
Keterampilan tenaga
kesehatan yang
belum memadai

3. Peran serta dan 10 4 40 V Mengoptimalkan


kemitraan yang peran serta dan
belum terjalin kemitraan dlm bidang
25
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
optimal kesehatan

4. Sistem pengawasan 5 3 15 VII Optimalisasi evaluasi


dan pengendalian program
program yang belum
optimal
6. Sarana dan 10 5 50 IV Memaksimalkan
Prasaran belum Regulasi bidang
memadai kesehatan
7. Sosialisasi informasi 5 3 15 VII Optimalisasi informasi
program dan hasil program
kegiatan belum
maksimal
8. Pelayanan 10 5 50 IV Pelayanan sesuai
kesehatan yang juklak dan juknis
dilaksanakan belum
seluruhnya sesuai
dengan Juklak Juknis
TOTAL 100

Sedangkan masing-masing kondisi lingkungan eksternal dapat


dijabarkan dalam tabel II.15. Tabel EFAS (Eksternal Factors
Analysis Summary) berikut ini :
FAKTOR STRATEGIS BOBO RATING SKOR RANGKI RASIONAL
EKSTERNAL T NG
PELUANG
1. Adanya komitmen yg 25 5 125 I Optimalisasi
kuat dr pemerintah perencanaan
daerah dan Dinas pelaksanaan
Kesehatan dlm upaya
program kesehatan
mendukung program2
bidang kesehatan
2. Semakin banyaknya 20 4 80 III Optimalisasi
pelayanan kesehatan kemintraan melalui
swasta dan segmen jejaring
pasar dlm
peningkatan
penyelenggaraan
kesehatan dan peran
serta masyarakat dlm
pembangunan
kesehatan
26
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
3. Semakin banyaknya
UKBM sebagai
bentuk peran serta Optimalisasi
masyarakat pembinaan UKBM
4, Adanya Kerjasama 10 3 30 V Optimalisasi
lIntas program dan kerjasama linntas
lintas sektor program dan
sektoral

5. Kemudahan dalam 20 5 100 II Optimalisasi


komunikasi (via sistem informasi
internet) unt yang tersedia
penanggulangan
masalah2 kesehatan yg
hrs segera ditangani
dan mempermudah
koordinasi dgn linsek
terkait
6. Adanya layanan 15 4 60 IV Optimalisasi
Informasi Publik pemanfaatan
Dinas Kesehatan dan sistem informasi
Pemerintah Kabupaten
Bogor
7. Komitmen pemerintah 10 3 30 V Optimalisasi
daerah daerah yang koordinasi lintas
kuat dalam jaminan sektor
kesehatan masyarakat
miskin
8. Komitmen Dinas Optimalisasi
kesehatan dalam pembinaan yang
pembinaan wilayah berjenjang
9. Kominten Dinas 100 Optimalisasi
Kesehan dalam perencanaan
sistem informasi dalam sistem
kesehatan pada informasi
masyarakat

27
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
ANCAMAN
1. Tingkat pengetahuan 15 3 45 V Peningkatan
dan pendidikan pengetahuan dan
masyarakat yang pendidikan
masih rendah masyarakat
dengan
penyuluhan2
kesehatan.
2. Kualitas Lingkungan 13 3 39 VI Peningkatan
bersih yang masih Kualitas lingkungan
rendah bersih
3. Karakteristik 13 4 52 IV Optimalisasi
penduduk yang perencanaan
heterogen sesuai prioritas

4. Luasnya daerah 16 4 64 III Kerjasama lintas


binaan sektor
5. Laju Pertumbuhan 18 4 72 II Optimalisasi
Penduduk yang perencanaan
tinggi baik alami sesuai prioritas
maupun migrasi
serta tingginya
mobilitas penduduk
6. Data masyarakat 25 4 100 I Optimalisasi
miskin yang belum koordinasi lintas
valid sektor
Total

28
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN


FUNGSI
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, UPT Puskesmas tidak
terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor , pernasalahan tersebut antara lain :
1. Regulasi bidang kesehatan di Kabupaten Bogor dinilai masih sangat
lemah dan perlu dibenahi serta ditingkatkan fungsinya dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan.
2. Keterampilan tenaga kesehatan yang belum memadai.
3. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan belum memenuhi standar
pelayanan fasilitas kesehatan
4. Sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan yang belum
merata.
5. Sosialisasi informasi program dan hasil kegiatan yang belum maksimal.
6. Tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat yang masih rendah.
7. Intensitas beberapa penyakit menular dan tidak menular semakin
meningkat, ada ancaman meningkatnya penyakit lain ( new emerging
dan re- emerging ).
8. Kualitas kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar masih buruk di
masyarakat.
9. Aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih rendah,
terutama masyarakat miskin yang tinggal di daerah terpencil dan letak
geografis yang sulit dijangkau.
10. Masih Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) , Angka Kematian Bayi
(AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA), akibat 3T (terlambat
mengambil keputusan, terlambat merujuk

29
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN
BOGOR
1. Pernyataan Visi

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan


bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap
konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat
membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan
dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus
dilaksanakan.

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun


2009, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Nomor 16
Tahun 2011 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013 - 2018, Visi
Kabupaten Bogor adalah “ KABUPATEN BOGOR MENJADI
KABUPATEN TERMAJU DI INDONESIA”

Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Bogor tersebut


dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-
masukan dari stakeholders, maka Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor menetapkan Visi :

“ Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri


untuk hidup sehat ”

Visi ini dimaksudkan bahwa setiap penduduk mampu berpikir,


bersikap dan bertindak secara kreatif dan inovatif dalam mengatasi
masalah kesehatan atas kehendak dan dorongan diri sendiri bahkan
diharapkan mampu mempengaruhi lingkungannya untuk bersikap dan
berperilaku hidup sehat.

30
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
dan Visi Dinas Kesehatan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
serta masukan-masukan dari pihak yang berkepentingan
(stakeholders), maka ditetapkan Misi Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor (2013 – 2018) sebagai berikut:

Misi Pertama:

Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Dalam Jaminan


Kesehatan Nasional

Misi ini mengandung makna bahwa setiap penduduk dituntut


kemandiriannya di dalam mendapatkan Jaminan Kesehatan Nasional
demi memperoleh pelayanan kesehatan yang akuntabel.

Misi Kedua :

Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan Yang


Berkualitas

Misi ini mengandung makna bahwa setiap penduduk dapat terjangkau


oleh pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mempunyai hak serta
kesempatan yang sama untuk mengembangkan hidup sehat.

Misi Ketiga :

Misi ini mengandung makna bahwa dalam mendukung pencapaian misi


Meningkatkan daya dukung Pelayanan Kesehatan

pertama dan pencapaian visi dibutuhkan ketersediaan sumber daya


kesehatan dan manajemen kesehatan yang akuntabel.

31
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
3.3. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam


jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan Strategis
ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta
didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis, Sehingga dapat
mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam
rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang akan
ditetapkan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor akan dapat
mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai
lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan
kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan


dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran
adalah salah satu dasar dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga
merupakan alat pemicu bagi organisasi terhadap sesuatu yang harus
dicapai, sejalan dengan Tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bogor
telah dirumuskan dalam adalah :

1. Tujuan Misi ;

a. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, murah,


merata dan berkualitas bagi semua orang.

b. Meningkatnya Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi


Masyarakat dalam Bentuk Jampesehat.

c. Meningkatnya kualitas sumberdaya kesehatan

2. Sasaran :

a. Meningkatnya cakupan pelaynaan kesehatan bagi masyarakat

b. Meningkatnya cakupan pelayanan gizi bagi masyarakat

c. Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat

d. Terselenggaranya pelayanan kseshatan melalui Jampesehat

32
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
e. Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan paramedik

f. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan


dasar maupun rujukan.

Selanjutnya perumusan tujuan dan sasaran dalam RPJMD dijabarkan


kembali dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2013 -
2018 adalah sebagai berikut:

 MISI PERTAMA :

Tujuan : Meningkatkan Cakupan Kepesertaan Masyarakat dalam


Jaminan kesehatan Nasional

Sasaran :

1). Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin.

2). Kemandirian masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelayanan


kesehatan

 MISI KEDUA :

Tujuan :

1) Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat


serta PHBS

2) Meningkatkan Puskesmas Terakreditasi dan Mempersiapkan


puskesmas BLUD.

Sasaran :

1) Sarana dan prasarana yankes dasar dan rujukan

2) Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin.

3) Status gizi balita dan ibu hamil

4) Persalinan oleh tenaga kesehatan

33
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
5) Cakupan Imunisasi dasar lengkap

6) Upaya penanggulangan penyakit menular

7) Lingkungan Bersih dan sehat melalui pendidikan kesehatan.

8) Kemandirian masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelayanan


kesehatan

 MISI KETIGA :

Tujuan :

1) Meningkatkan kapasitas sumber daya sarana dan prasarana kerja


serta kualitas aparatur.

2) Meningkatkan fungsi koordinasi, regulasi dan fasilitasi pelayanan


kesehatan pemerintah, swasta dan lintas sektor.

3) Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan

Sasaran :

1) Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan

2) Tata kelola Pelayanan kesehatan yang akuntabel.

Tujuan dan sasaran pelayanan Dinas Kesehatan lebih lengkapnya


sebagaimana yang tercantum dalam tabel 4.1.

3.4. STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Merujuk pada tujuan dan sasaran tersebut diatas maka rumusan


strategi pada Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :

a) Strategi 1. Mengoptimalkan kewenangan untuk pengembangan


pelayanan kesehatan
a) Strategi 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan dengan
kompetensi yang dibutuhkan.
34
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
b) Strategi 3. Menyusun Sistem kesehatan Daerah (SKD) Kabupaten Bogor
c) Strategi 4. Meningkatkan dan memasyarakatkan perilaku hidup bersih
dan sehat.
d) Strategi 5. Mengoptimalkan sarana kesehatan yang ada dan standar
operasional prosedur untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
e) Strategi 6. Memanfaatkan sistem informasi untuk mendeteksi penularan
penyakit akibat mobilisasi penduduk yg tinggi
f) Strategi 7. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di masyarakat.

Sedangkan Kebijakan Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan standar


yang berlaku

2. Pemenuhan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan/


tenaga kesehatan

3. Peningkatan kualitas upaya kesehatan, baik upaya kesehatan


perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM)

4. Pengembangan pembiayaan kesehatan melalui sistem jaminan


pemeliharaan kesehatan
5. Peningkatan manajemen kesehatan termasuk regulasi dalam bidang
kesehatan dan Sistem Kesehatan Daerah (SKD).

6. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam bidang


kesehatan.

7. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dalam masyarakat.

Strategi dan kebjakan tersebut dirumuskan dalam kerangka


mewujudkan pernyataan yang terkandung dalam visi dan misi Dinas
Kesehatan.

35
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
3.5. TELAAHAN RENSTRA PUSKESMAS DAN RENSTRA DINAS
KESEHATAN

Dalam Renstra Dinas Kesehatan diuraikan bahwa dinamika


lingkungan strategis, baik nasional maupun global, permasalahan dan
tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks. Arus besar
globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas distribusi barang
dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas
bidang. Percepatan arus informasi dan modal juga berdampak pada
meningkatnya pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang
memunculkan berbagai issue juga percepatan penyebaran wabah
penyakit.
Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan
yang harus dihadapi Kabupaten Bogor. Hal ini menuntut peningkatan peran
dan kapasitas seluruh instansi pemerintah, termasuk Dinas Kesehatan
yang mempunyai tujuan terselenggaranya pembangunan kesehatan secara
berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk itu, Dinas Kesehatan
memiliki sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan tahun 2013-
2018 sebagai berikut :
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat

2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular

3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah


dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya
disparitas separuh dari tahun 2009.

4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam


rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi
seluruh penduduk, terutama penduduk miskin.

5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat


rumah tangga dari 50 persen menjadi 70 persen.

36
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah
tertinggal dan terpencil

7. Seluruh Puskesmas melaksanakan program pengendalian penyakit


tidak menular.

8. Seluruh Puskesmas melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Pembangunan di Kabupaten Bogor menuntut perhatian lebih, tidak


hanya untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, namun
juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan
datang. Posisi Kabupaten Bogor yang strategis dan berdekatan dengan
ibukota negara, mendorong Kabupaten Bogor berperan sebagai agent of
development (agen pembangunan) bagi pertumbuhan nasional.
Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan dalam
menyelesaikan isu yang bersifat lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan
masyarakat. Permasalahan yang dihadapi Kabupaten Bogor antara lain
kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan hidup, pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan, terbatasnya kesempatan kerja, mitigasi
bencana serta kesenjangan sosial. Dalam mengatasi permasalahan
tersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang didukung oleh rakyat
dan aspek politis.

Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk pengentasan


kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan revitalisasi
pertanian, perluasan kesempatan lapangan kerja, peningkatan aksesibilitas
dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan
infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang
berdaya saing, rehabilitasi dan konservasi lingkungan serta penataan
struktur pemerintah daerah yang menyiapkan kemandirian masyarakat
Kabupaten Bogor.

37
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
3.6. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRATEGIS

Dalam Peraturan Daerah Nomor 19 tahun 2008 tentang Rencana


Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2005-2025, disebutkan
bahwa tujuan penataan ruang adalah untuk mewujudkan : (a)
terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan sesuai dengan kemampuan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup yang selektif, efektif dan efisien, melalui
pemberian Building Coverage Ratio (BCR) yang rendah pada kawasan
yang memiliki nilai konservasi;(b) meningkatkan kualitas lingkungan pada
kawasan lindung sebagai kawasan konservasi air dan tanah, melalui
program rehabilitasi lahan, dengan kegiatan vegetatif dan sipil teknis serta
kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak dapat mengganggu fungsi
kawasan; (c) tercapainya pembangunan infrastruktur yang dapat
mendorong perkembangan wilayah dan perekonomian masyarakat
khususnya pada daerah-daerah tertinggal dan terisolasi guna menekan
migrasi dari desa ke kota dengan pengembangan desa–desa potensial; (d)
pembangunan dan pengembangan perkotaan berhirarkis yang dibentuk
oleh sistem jaringan antara kegiatan perdesaan dan perkotaan internall
daerah dan eksternal Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak,
dan Cianjur (Jabodetabekpunjur); dan (e) terwujudnya rencana tata ruang
yang lebih rinci sebagai arahan pengendalian, pengawasan, dan
pelaksanaan pembangunan dalam mewujudkan sistem kota-kota.

Selanjutnya dalam RTRW juga telah ditetapkan kebijakan


pengembangan struktur ruang; dan kebijakan pengembangan pola
ruang.Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi : (a) peningkatan
akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang
merata dan berhirarki; dan; (b) peningkatan kualitas dan jangkauan
pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan
sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah Daerah. Lebih
lanjut dikemukakan strategi untuk mewujudkan kebijakan penataan ruang

38
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
wilayah meliputi : (a) strategi pengembangan struktur ruang wilayah; (b)
strategi pengembangan kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan; (c)
strategi pengembangan sistem pusat permukiman perdesaan dan
perkotaan; (d) strategi pengembangan sistem prasarana wilayah; (e)
strategi pengembangan pola ruang wilayah; (f) strategi penatagunaan
tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaan
sumberdaya alam lainnya. Selanjutnya dijelaskan Rencana struktur ruang
wilayah, meliputi : (a) sistem pusat permukiman perdesaan; (b) sistem
pusat permukiman perkotaan; dan (3) sistem prasarana wilayah.

Rencana Tata Ruang Wilayah ini diharapkan menjadi pedoman bagi


semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan di
berbagai sektor/bidang, serta mengakomodasikan pembagian peran
dengan kabupaten/kota dan bersifat saling melengkapi serta selaras serta
sebagai matra spasial bagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) serta rencana pembangunan lainnya.

Jika ditelaah rencananya, maka terlihat adanya keseimbangan


rencana struktur ruang antar wilayah baik dalam pengembangan sistem
pusat permukiman perdesaan; sistem pusat permukiman perkotaan; dan
sistem prasarana wilayah. Namun dalam implementasinya berbeda,
sehingga masih terdapat berbagai isu strategis yang perlu ditangani secara
sistematis dalam kaitan dengan penataan ruang ini. Pertama adalah masih
terjadi penyimpangan pemanfaatan ruang di kabupaten Bogor. Hal ini
ditunjukkan oleh adanya ketimpangan pembangunan wilayah di Kabupaten
Bogor antara Kabupaten Bogor Bagian Barat dengan bagian Kabupaten
Bogor lainnya. RTRW harus dijadikan acuan utama oleh Dinas Kesehatan
dalam menetapkan lokasi pembangunan sarana – sarana kesehatan
sehingga isu –isu ketimpangan pembangunan wilayah yang terjadi dapat
dikurangi secara bertahap.

Sebagai respon atas berbagai isu –isu yang berkembang maka


Dinas Kesehatan sebagai implikasinya maka perlu adanya peningkatan

39
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
kompetensi SDM tentang kesehatan lingkungan. Selanjutnya perumusan
rencana pembangunan kesehatan perlu melibatkan berbagai sektor,
sehingga kuantitas dan kualitas koordinasi juga perlu ditingkatkan. Elemen
penting lainnya dalam perencanaan berwawasan lingkungan adalah
ketersediaan data dan informasi yang lengkap dan akurat tentang kondisi
sistem data dan informasi.

UPT Puskesmas Cisarua sebagai pelaksana teknis Dinas Kesehatan


yang terletak di daerah wisata, maka implikasinya perlu adanya
peningkatan sumber daya manusia yang kompeten untuk menjawab
tantangan tentang kesehatan lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat,
serta pengendalian penyakit menular dan tidak menular

3.7. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Perumusan isu-isu strategis didasarkan analisis terhadap


lingkungan internal dan eksternal yaitu peluang dan ancaman serta
memperhatikan kekuatan dan kelemahan UPT Puskesmas Cisarua pada
umumnya sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta misi Kabupaten Bogor dalam
meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
kesehatan, maka isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar dalam
menentukan program dan kegiatan yang diprioritaskan selama lima tahun
ke depan (2013-2018). Dari hasil analisis terhadap lingkungan internal dan
eksternal diperoleh issue-issue strategis sebagai berikut :

1. Regulasi bidang kesehatan di Kabupaten Bogor dinilai masih sangat


lemah dan perlu dibenahi serta ditingkatkan fungsinya dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan.

2. Keterampilan tenaga kesehatan yang belum memadai serta jumlah dan


jenis tenaga kesehatan belum memenuhi standar pelayanan fasilitas
kesehatan

3. Sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan yang belum


merata.

40
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
4. Sosialisasi informasi program dan hasil kegiatan yang belum maksimal.

5. Tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat yang masih rendah.

6. Intensitas beberapa penyakit menular dan tidak menular semakin


meningkat, ada ancaman meningkatnya penyakit lain ( new emerging
dan re- emerging ).

7. Kualitas kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar masih buruk di


masyarakat.

8. Aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih rendah,


terutama masyarakat miskin yang tinggal di daerah terpencil dan letak
geografis yang sulit dijangkau.

9. Masih Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) , Angka Kematian Bayi


(AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA), akibat 3T ( terlambat
mengambil keputusan, terlambat merujuk dan terlambat mendapat
penanganan).

41
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI

4.1. VISI DAN MISI

1. Pernyataan Visi

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan


bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap
konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat
membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan
dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus
dilaksanakan.

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun


2009, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Nomor 16
Tahun 2011 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013 - 2018, Visi
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor adalah ““ Terwujudnya
Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat ””

Dalam rangka mendukung Visi Dinas Kesehatan Kabupaten


Bogor tersebut dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta
masukan-masukan dari Dinas Kesehatan dan lintas sektor, maka UPT
Puskesmas Cisarua menetapkan Visi :

“Terwujudkan Kecamatan Cisarua Sehat melalui Puskesmas yang


PRIMA”

Visi ini dimaksudkan bahwa dalam mewujudkan Kecamatan


yang sehat, setiap staf Puskesmas Cisarua harus profesional, reponsif,
inovatif, motivasi, dan akuntabel

Berdasarkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor


Tahun 2013-2018 dan Visi UPT Puskesmas Cisarua, tugas pokok dan
fungsi UPT Puskesmas Cisarua serta masukan-masukan dari pihak
yang berkepentingan (Dinas Kesehatan dan lintas sektor), maka
42
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
ditetapkan Misi Renstra UPT Puskesmas Cisarua (2013 – 2018)
sebagai berikut:

Misi Pertama:

“Menggerakkan pembangunan kecamatan Cisarua berwawasan


kesehatan”

Misi ini mengandung makna bahwa setiap pembangunan yang


dilaksanakan di Kecamatan Cisarua harus berwawasan kesehatan

Misi Kedua

“Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup


sehat”

Misi ini mengandung makna melalui promosi dan pembinaan yang


berjenjang dan rutin, masyarakat kecamatan Cisarua masyarakat
dan keluarga dapat mandiri untuk perencanaan kebutuhan
kesehatan

Misi Ketiga

“Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang


bermutu dan terjangkau”.

Misi ini mengandung makna memaksimalkan pelayanan


kesehatan dengan sumber daya yang ada, sehingga pelayanan
yang diberikan bermutu dan terjangkau.

Misi Keempat

Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan


masyarakat beserta lingkungannya

Misi ini mengandung makna bahwa pelayanan dilaksanakan


bukan hanya dalam gedung, tapi luar gedung dengan melakukan
penyuluhan dan kunjungan rumah, agar kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat optimal
43
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam


jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan Strategis
ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta
didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis, Sehingga dapat
mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam
rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang akan
ditetapkan, maka UPT Puskesmas Cisarua akan dapat mengetahui hal-hal
yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan
dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki,
serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan


dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran
adalah salah satu dasar dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga
merupakan alat pemicu bagi organisasi terhadap sesuatu yang harus
dicapai, sejalan dengan Tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor telah dirumuskan dalam adalah :

3. Tujuan Misi ;

a. Mewujudkan pembangunan kecamatan Cisarua berwawasan


kesehatan

b. Mewujudkan kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup


sehat

c. Mewujudkan pemeliharaan dan peningkatkan pelayanan


kesehatan yang bermutu dan terjangkau.

d. Mewujudkan pemeliharaan dan peningkatkan kesehatan


individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya

4. Sasaran :

a. Meningkatnya cakupan pelayanaan kesehatan bagi masyarakat

b. Meningkatnya cakupan pelayanan gizi bagi masyarakat


44
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
c. Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat

d. Pengendalian penyakit menular dan tidak menular

e. Terselenggaranya pelayanan kesehatan melalui JKN

f. Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan paramedik

g. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan layanan dasar.

h. Melaksanakan Standar Pelayanan Minimal

5. Strategi

Merujuk pada tujuan dan sasaran tersebut diatas maka rumusan


strategi pada UPT Puskesmas Cisarua adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan dan mengelola Puskesmas sebagai pelaksana


upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan ditingkat
pertama

2. Meningkatkan akses pelayanan yang bermutu untuk memudahkan


jangkauan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan

3. Menguatkan kerja sama lintas sektoral dan lintas pogram serta


menggerakan pemberdayaan masyarakat secara optimal dalam
meningkatkan program pembangunan dibidang kesehatan

4. Meningkatkan kompetensi dan mengoptimalkan tenaga kesehatan


yang ada untuk mewujudkan pelayanan kesehatan sesuai standar
pelayanan minimal

5. Menyelenggarakan sistem rujukan yang efektif serta memantapkan


sistem jejaring dengan fasilitas kesehatan lanjutan dalam
meningkatkan pelayanan rujukan sesuai kebutuhan masyrarakat.

45
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Untuk menjalankan strategi di atas, UPT Puskesmas Cisarua mempunyai
MOTTO, yaitu :

PRIMA Melayani

Profesional
P Terampil, handal dan bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas sesuai dengan tupoksinya

Responsif

R Cepat, tanggap
kesehatan sesuai
dan tepat waktu memberikan layanan

kebutuhan masyarakat

Inovatif

I Mendayagunakan
mengembangkan
pemikiran
program
dan
kesehatan
kemampuan
menuju
dalam
pelayanan
kesehatan yang bermutu

Motivasi

Keadaan sikap mental yang dapat mendorong perubahan


M positif terhadap perilaku dan lingkungan

Akuntabel

A Bentuk pertanggungjawaban hasil kegiatan layanan terhadap


Institusi didalam maupun diluar lingkup lingkungan pelayanan
kesehatan

46
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
BAB V
INDIKATOR KINERJA UPT PUSKESMAS CISARUA YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RENSTRA DINAS KESEHATAN

Pada era reformasi dan desentralisasi, keterbukaan publik terhadap


pelayanan kesehatan merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh upt
Puskesmas Cisarua penyelenggara pelayanan kesehatan di Kecamatan Cisarua.
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kecamatan Cisarua, UPT
Puskesmas Cisaruar harus berkontribusi secara langsung dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Renstra Dinas Kesehatan yang
ditunjukan dengan Indikator kinerja UPT Puskesmas Cisarua yang mengacu
pada Tujuan dan sasaran Restra Dinas Kesehatan seperti pada Tabel VI.1
sebagai berikut :

47
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Tabel V.1 Indikator Termaju dan Indikator Rencana Program Prioritas
UPT Puskesmas Cisarua yang mengacu pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

Kondisi
Kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
No Indikator awal periode pada akhir
periode
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9

INDIKATOR RENCANA PROGRAM PRIORITAS

Cakupan komplikasi
1 75 80.00 80.00 81.25 81.25 82.50 82.50
kebidanan yang ditangani
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
2 86,1 90.00 90.00 91.25 92,5 93,75 93,75
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Persentase balita gizi
3 0.021 0.021 0. 0200 0.020 0.019 0.0185 0.0185
buruk
Cakupan Desa /
4 kelurahan Universal Child 80 100 100 100 100 100 100
Immunization (UCI)
Cakupan Balita Gizi Buruk
5 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
mendapat perawatan
Cakupan penemuan dan
6 penanganan penderita 92.08 82.00 82.00 82.00 82.00 82.00 82.00
penyakit TBC BTA
1
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Cakupan penemuan dan
7 penanganan penderita 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
penyakit DBD
8 Cakupan kunjungan bayi 94.7 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00
Cakupan Rumah dengan
10 95.01 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00 95.01
bebas jentik
Cakupan TTU (Tempat-
11 Tempat Umum) yang 77.22 77.72 78.22 78.72 79.22 79.72 79.72
memenuhi syarat
Cakupan TPM (Tempat
12 Pengolahan Makanan) 89.71 89.96 90.21 90.46 90.71 90.96 89.71
yang memenuhi syarat
Cakupan SAB (Sarana Air
13 Bersih) yang memenuhi 70.07 70.57 71.07 71.57 72.07 72.57 72.57
syarat
Cakupan JAGA (Jamban
14 Keluarga) yang memenuhi 70,13 70,63 71.13 71,63 72,13 72,63 72,63
syarat
17 Cakupan Desa Siaga Aktif 50,23 60 80 85 90 100 100,00

2
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
Meningkatkan Masyarakat Meningkatnya Cakupan Desa Siaga
peran serta prilaku Hidup - Pendataan Aktif
masyarakat Bersih dan PHBS 50,23 60 17.158.900 80 18.874.900 85 20.762.390 90 22.838.629 100 25.122.492 100 25.122.492
untuk PHBS Sehat - Penyuluhan
masyarakat PHBS              
- Pertemuan
Desa Siaga              
- Penyegaran
Kader
Posyandu              
                                 
Meningkatkan Masyarakat Meningkatnya Cakupan TTU yg
Kesehatan kesehatan memenuhi syarat 77,72 78,22 78,72 79,22 79,72 79,72
- IS TTU 77,22 5.400.000 5.940.000 6.534.000 7.187.400 7.906.140 7.906.140
Lingkungan lingkungan Cakupan TPM yg
masyarakat memenuhi syarat 89,96 90,21 90,46 90,71 90,96 90,96
- IS TPM 89,71            
- IS Samijaga Cakupan JAGA yg
& Rumah memenuhi syarat 70,63 71,13 71,63 72,13 72,63 72,63
Sehat 70,13            
Cakupan air bersih yg
memenuhi syarat 70,57 71,07 71,57 72,07 72,57 72,57
      70,07            
Cakupan rumah dengan
bebas jentik 95,01 95,00 95,00 95,00 95,00 95,00 95,00
                 
Terkendalinya Resti penyakit Meningkatnya Cakupan dan
penyakit menular penemuan - Penyuluhan penanganan P2TBC
menular kasus P2TB 92,08 82,00 7.900.000 82,00 8.690.000 82,00 9.559.000 82,00 10.514.900 82,00 11.566.390 82,00 11.566.390
penyakit - Pelacakan Cakupan dan
menulat dan kasus P2TB penanganan DBD 100,00 100   100   100   100   100   100  
tidak - Pemantauan Cakupan desa UCI
terjadinya KLB penyakit
potensial KLB 80,00 100   100   100   100   100   100  

- Imunisasi              
Meningkatnya Masyarakat Meningkatnya
cakupan cakupan - Pembinaan - Cakupan sekolah
upaya kesehatan Sekolah Sehat sehat   6.360.000 6.996.000 7.695.600 8.465.160 9.311.676 10.242.844
kesehatan lainnya
lainnya
- Penjaringan - Cakupan penjaringan              
Terlaksananya - Operasional
Manajemen Puskesmas kegiatan ,- Lokbjul Puskesmas maksimal     41.645.000   45.809.500   50.390.450   55.429.495   60.972.445   67.069.689
    operasional ,- ATK              
Puskesmas

3
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
,- Perjalanan
    Dinas/Rapat              
-
Pemeliharaan
    Gedung              

4
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018
BAB VI
PENUTUP

Renstra UPT Dinas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2013-


2018merupakan dokumen perencanaan periode 5 (lima ) tahunan yang
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,dan program sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi UPT Puskesmas Cisarua. Renstra ini merupakan penjabaran
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2013 -2018.

Renstra UPT Puskesmas Cisarua Tahun 2013 – 2018 menjadii


pedoman dalam penyusunan Renja yang menjadi dokumen perencanaan
tahunan sebagai penjabaran dari UPT Puskesmas Cisarua. Semoga Renstra
ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai pedoman bagi perencanaan tahun
– tahun berikutnya.

1
Renstra UPT Puskesmas Cisarua 2013 - 2018

You might also like