Konstruksi Kaya
BABI
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR
24 Batang Tarik
Batang disebut sebagai batang tarik, apabila arah gaya meninggalkan tampang
atau gayanya menarik batang. Dalam menentukan luas tampang batang yang mengalami
gaya tarik harus dipethitungkan terhadap berkurangnya luas tampang akibatnya adanya
alat-alat sambung. Oleh karena itu, perhitungan selalu menggunakan luas tampang netto
(Font), Besarnya Fat = ¢ . For dengan ¢ adalah faktor perlemahan akibat adanya alat
sambung, dan Fbr = luas tampang bruto,
Adapun besamya faktor perlemahan untuk berbagai bentuk sambungan sebagai
berikut:
~ 10% untuk sambungan dengan paku.
- 20% untuk sambungan dengan baut dan sambungan gigi.
- 20% untuk sambungan dengan kokot dan cincin belah.
- 30% untuk sambungan dengan pasak kayu.
~ 0% untuk sambung dengan perekat
2.2. Batang Tekan
Batang disebut sebagai batang tekan, apabila arah gaya meninggalkan tampang
atau gayanya menekan batang.
2.2.1 Batang Tunggal
Dalam merencanakan batang tekan harus diperhatikan adanya bahaya tekuk,
tetapi tidak perla memperhatikan faktor perlemahan seperti pada batang tarik. Besarnya
faktor tekuk () tergantung dari angka kelangsingan batang (2).
1
i
2.1)
Ju = panjang tekuk yang tergantung dari sifat-sifat ujung batang.
~ untuk jepit-sendi, In =%. 1. v2
= untuk jepit-bebas, ly = 2.1
~ untuk sendi-sendi, Is =1
~ untuk kontruksi kerangka, ly
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 5Konstruksi Kaya
[lei
V¥er *
Hlubungan antara 2. dan o dapat dilihat pada daftar II! PKKI 1961. Selanjutnya tegangan
inin = jari-jari inersia minuman (2.2)
tekan yang terjadi tidak bolch melampaui tegangan tekan yang diijinkan
Po
23)
Untuk merencanakan dimensi batang tekan tunggal, sebagai pedoman awal
dapat digunakan rumsu-rumus sbb.
- untuk kayu kelas kuat I, Imin = 40. Ptk. Ltk”
~ untuk kayu kelas kuat If, Imin = 50. Ptk, Lt
~ untuk kayu kelas kuat IIT, Imin = 60, Pik. Ltk?
- untuk kayu kelas kuat IV, Imin = 80. Ptk. Ltk?
2.2.2, Batang Ganda
Batang ganda dapat terdiri dari dua, tiga ataupun empat batang tunggal yang
digabung masing-masing dengan jarak antara, Pemberian jarak ini dengan tujuan untuk
‘memperbesar momen inersia yang berarti juga memperbesar daya dukung.
Besarnya momen inersia terhadap sumbu bebas bahan (sumbu Y) (Lihat gambar
1) harus diberi faktor reduksi sehingga besarnya dapat dihitung,
ly= 1/4. (t+ 3. Ig) (24)
I
‘momen inersia yang dihitung secara teoritis
Ig = momen inersia yang dihitung dengan menganggap bagian-bagian ganda menjadi
tunggal. Untuk momen inersia tethadap sumbu X tidak perlu direduksi
| a
ebro bets
Gambar 2.2.2 Batang ganda
Diisyaratkan bahwa a < 2b. Jika a> 2b, maka untuk menghitung It tetap diambil a = 2b.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 6