You are on page 1of 541
SEARS DAN LEMANSKY NDE Get UNIVERSITAS + YOUNG & FREEDMAN Dartar Isi Ete, 16 Keti dan. Signifikan 7 1-7 Perkiraan dan Nilai Kurang-Lebih_ 9 1.8 _Vektordan Penjumlahan Vektor_10 1-9 Komponen-komponen Wektor 13. (CE Gerak pada Garis Lurus 34 2:1 Pendabuluan 2 22 indahan, Waktu, dan 2:3 Kecepatan Sesaat 3 2-4 Percepatan Rata-rata dan Percepatan Sesaat 37 2:5 Gerak dengan Percepaian Konstan 41 ‘2 Gerak Jamh Behas 46 "2:7 Menentukan dan Posisi i 49 Raterata 31 FEDER orak datam dua atau Tiga Dimensi 61 3:t_Pendabuluan 61 3:2_Vektor Posisi dan Vektor Kecepaian él 344 Vektor Percepatan 64, 34_Gerak Peluru 68 3:3. Gerak dalam Sebuah Lit 1s 3.6 Kecepatan Relatif 78 RinpkasarvKata Kunct_ 82 Pertanyaan Diskusi #3 ‘Latihan 84 ‘Soal-soal 87 ‘Soal Tantangan 90 TEESERE trum newton tentang Gerak a2 41 Pendahuluan 92 4-2__Gaya dan Interaksinya 93 4.4 Hulum Pectama Newson 95 44 _Hukum Kedua Newton 99 4:5 Massa dan Herat 104 -6. Hukum Ketiga Newton 107 47 Penggunaan Hukum-hukum Newton 110 48 barkan, Benda Bebas Rin, Kunci 114 Pentanyan Diskusi 114 Lutihan 116, Soal-soal 118 Soa! Tantangan 119 Penggunaan Hukum-hukum Gaya-gaya Gesekan 131 Dinamiks Gerak Melingkar 139 Gaya-gaya Alami yang Fundamental 144 Gera Peluru dengan Hambatan Udara: Studi Kasur Galan Analisis Komputer 16 Energi Kinetik 164 6:5 _Day 9 6-6 Daya Otomotif: Sufi Kasws mengenai Hubungan Enerni 181 Ringkasan/Kata Kunei 184 Pertanyaan Diskusi 185 Latihan 186) Soal-snal 188 Soal Tantangan 192 BAB 7-2_Energi Potensial Gravitas 193 7-3. Energi Potensial Elastis 20? 7-4 Gaya Konservatif dan Gaya Nonkonservatit 208 2.3 Gaya dan Energi Potensial 212 7-6 Diagram Energi 215 Ringkacan/Kata Kunei 216 Pertanyaan Diskusi 217 Laihan 218) Soal Tantangan 225 BAB Momentum, Impuls, dan Tumbukan 226 Gl Pendahulian 226 &2_Momentum dan Impuls 226 83 Kekekalan Momentum 231 $4 Tumbukan Tukelastik 234 &5 Tumbukan Flastik 240 6 Pusat Massa_244 8.7 Tenaga Pendorong Roket_ 248, &8_Neuwino: Sui Kasus dalam Fisika Modem 251 ut wei 254 Pertanyaan Diskusi 255 Latiban 256 ‘Soal-snal 2460 Soal Tantangan 264 9.2 Kecepatan dan Percepatan Sudut 265 9-3 Rotasi dengan Persepatan Sudut Konstan 269 9-4 Hubungan Kinematika Linear dan Kinematika Sudut 7m 9-5 Energi pada Gerak Rotasi 273 9.6 Teorema Sumbu Sejajar (Paratel) 278 °9.7_Peshitungan Momen Incrsia 279 Ringkasan/Kata Kunci 282 DAFTAR IS! Pertanysan Diskusi 283 ‘Soal Tantangan 289 EVAERETD Olnamika Gorak Rotasi 201 Lhd Pendabulean = 201 10.2 Tar _291 10.8 Torsi dan Pervepatan Sudut untuk Renda Tegar 204 10-4 Rotasi Benda Tegar pada sebuah Sumbe yang Herperak 298 1045 Kerja dan Daya pada Gerak Roti ‘10s Momennim Sudiut 3106 10 Kekekalan Momentum Sudut 308 10-8 Giroskop dan Presesi__ 311 Ringiasin/Kats Kunci 3 Pertanyaan Diskusi 315 Liban 216 ‘Soal-soal 320 Soal Taniangan 325 304, Kesetimbangan dan Elastisites 326 et Pendahuluan 326 11-2 Syarat untuk Kesetimbangan 326 113 Pusat Gaasitast 327 11-4 Menyelesaikan Soal-soal Kesetimbangan Benda Tear 330 115 Tegangan, Regangan, dan Modulus Elasisites 334 11-6 Tegangan dan Regangan Bulk 338 IIT Tegangan dan Regangan Geser 340 U-8_Elustisitas dan Plustisitas 341 Ringkasan/Kata Kunci 342 Pertanyaan Diskusi 343 Latiban 344 Soalscal 47 Soal Tantangan 353 EEESEREED crovias: 35s 121 Pendahuluan 355 12-2 Hukum Gravitasi Newton 385 2.4 Rerat 159. 12-4 Energi Potensial Gravitasi 361 2:5 Gerak Satclit 368 12-6 Gerak Planes 367 412.7 Disa x 12-8 Berat Sermu dan Perputaran Bumi 374 12.9 Lubang Hitam: Studi Kasus dalam Fisika Modern 376, Ringkasan/Kata Kunci 380 xvii DAFTAR Ist Pertanyaan Diskusi 381 15-7 Kalorimetri dan Perubahan Fasn 470 Latibun__382 15-8 Mekanisme Perpindahan Panas 475 ‘Soal-soal 384 15-9 Rangkaian Terintegras); Stud! Kasus temang Soal Tantangan 387 Perpindahan Panas 481 Ringkasan/Kata Kunci 483 Perianyaan Diskusi 485 13:1 Pendahuluan 389 13-2 Penyebab Osilasi_ 389 33 Gerak Harmonik Sederhana (GHS) 391 13.4 Bnergi pada Gerak Harmonik Sederhana 397 13-5 Penggunaan Gerak Harmonik Sederhana 401 13-6 Pendulum Sederhana 404 137 Pendulum Fisik 406 14. Osilast Tenedam 48 -9 Osilas! Tak ‘Texkendali_t10 16-5 Kapasitas Panas 508 Ringkasan/Kata Kunci 413 *16-6 Laju Molekuler 512 Pertanyaan Diskusi 415 (6-7 Fasi-fasa Mater S15 Latihan_41¢ ‘Ringkasan/Kata Kunci_518 Soal-soal 419 Pertanyaan Diskusi 519 Soal Tantangan 422 Lathan $20 — Soal-soal 523, (EPSEMRED stekcnica etuicta 224 Soal Tantangan 526 ‘11 Pendahuluan 424 ee [ECXERBED tum Penama termcinamixa 528 4-3 Tekanan dalam Fluide 425 17-1 Pendahuluan $28 Lt Keterapangan 429 » 12.2 Sistem Termodinamik 528 14.5 Tegangon Permukasn 431 17-3 Kerja yang Dilakukan Selama Perubahan Volume $29 14-6 Aliran Fluida 435 17-4 Limasan di Amara Keadaan-keadaan M2 Persamaan Bernoulli 437 Termodinamika 532 4.8 Tarhulensi $1 17-5 Energi Dalam dan Hukum Pertama #149 Viskositas 443 ‘emmodinamik 533 Ringkasan/Kata Kunci | 445 1746 Jenissjenis Proves Termodinamik $38 Pertanyaan Diskusi 446, 17-7 Energi Dalam pada Gas Ideal 539 Latihan 48 17-8 Kapasitas Panas dai Gas Ideal 540 Soat-soal 480 (7-9 Proses Adiahatik untuk Gas Ideal 543 Soal Tantangan_456 Ringkasan/Kata Kunci 546 Pertanyaan Diskusi 547 Latihan $47 TERMODI MIKA ‘Soal-soal 550 DYE cna Soal Tantangan $52 ‘Suhu dan Panas 457 15.2 Suhu dan Kesetimbangan Termal_ 457 15:3 Termometer dan Skala Suhu 459 181 Pendahuluan 553 15-4 Termometer Gas dan Skala Kelvin 460 18-2 Amb Poses Termodinamik 553 15-5 Ekspansi Termal 462 1:3 Mesin Kalor $54 15-6 Kuantitas Panas 466 Jt Mesin Pembakaran-Dalam S87 DAFTAR IS! xb 18:5 Penlingin $59 IBell_ Sumber Energi: Stud? Kass dalam Teemodinamiks Li Hukum Keduia Termodinamika S61 a , 87 Siklns C: 563 Ri a Kunci 579 Penanyaan Diskusi 580 Lathan S81 "189 Eniropi 568 ; od 18-10 Pengertian Entropi Secara Mikroskopik 573 Seal Tan 586 "188 Skala Suhu Kelvin 568 Dartar Isi_Rinckas Buku Jiu Il EXTGHEE] | Gciombang mekanis EENEMED] sumber Medan magnetix EXSEWED] 0 interterensi Geiombang dan Mode [EQNEWET] | incuksi elektromagnetik EXAGMER) tnduktansi — N=} ‘Suara dan Pendengaran PERNT tea tact eran en GEE Erg Arus Bolak-balik EEYN=EE] tduatan tisteik dan Medan 1 istrik ee Gelomba: netik Hukum Gauss EXAGEELY © Sifat dan Porambatan Cahaya Eee) = Potensial Listrik Optika Geomotrik Kapasitansi dan Dielektrika EGE ‘Alat-alat Optik FEQNEMET! aus, tohanan, dan Gaya a Elaktramatif Interferensi ‘Arus Searah EGE Ki] Diftaksi ean Maus an Ga Maus enn Y=) TENTANG PENULIS Hugh D. Young adalah Profesor Fisika di Carnegie-Melion University di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, Beliau meraih gelar $1 sampai $3-nya di Carnegic-Mellon dan memperoleh gelar Ph.D-nya di bidang teori partikel dasar di bawah arahan almarhum Richard Cutkosky. Beliau menjadi staf pengajar di Camegie-Mellon sejak whun 1956, dan jnga sebapai Profesor Terbang di University of California di Berkeley selama daa tahun. Karir Prof. Young hampir scluruhnya terfokus pada pengajaran S1, Beliau telah memlis sejumslah buku ajar tingkat-S1, dan pada tahun 1973 beliau mengikutsertakan Francis Scars dan Mark Zemansky untuk menulis buku ajar fisika dasar yang sangat terkenal ini Sepeninggal keduanya, beliau bertanggung jawab penuh atos edisi baru ini Profesor Young adalah scorang pemain ski, pemanjat tebing. dan penjelajan yang antusias. Beliau juga selama bertahur-tahun bertindak sebagai Associate Organist di St Paul's Cathedral di Pittsburgh, dan telah menainkan sejumiah resital organ di dsesah Picsburgh. Prof. Young dan isterinya Alice biasonya banyak bepergian selama musi panas Khususnya di Eropa dan negara bagian yang berlembah guren di selatan Utah, Amerika ‘Serikat. Roger Freedman adalah pengajar fsika di University of California, Santa Barbara, Refiau mengambil SL-nya di University of California, kampus San Diego dan Los Angeles, dan melakukan penelitian doktoralnya mengenai tcori nuklir di Standford University di bawah arahan Prof, J, Dirk Walecka, Dr. Freedman datang ke UCSB pad tahun 1981 setelah mengajar selams tiga tahun dan melakukan penclitian di University of Washington, Di UCSB, Dr, Freedman mengajar di Jurusan Fisika maupun di College of Creative Studies, suatu cabang universitas yang dimaksudkan untuk pura mahasiswa $1 yang sangat berbakat dan hermotivasi tinggi. Beliau telah mencrbitkan penelitian dalam ‘bang fisika ing fisika partikel elementer, dan fisiku laser. Dalam tahun-tahun belakangan ini beliau turut berpartisipasi dalam mengembangkan alat berbasis komputer untuk pembelajaranfisika dasar dan astronomi, Dx. Freedman meoniiki jazah pilot komersial, dan apabite tidak sedang mengajar atau menulis belian sering dijumpai sedang terbang bersama isterinya, Caroline, ‘TL. R. Sandin adalah Profesor Fisiki di North Carolina A&T State University. Belian gelar S! di bidang fisika dari Santa Clara University dan 2 sesta S3-nya. dari Purdue University. Beliou telah menerinsa penighargaan ates keunggulannya dalam mengajar dari Purdue University maupun NC AW&T. Beliau telah menerbitkan artikel-artike! penelitian dalam bidang fisika zat-padat temperstur-rendah, efek Mossbauer, anisotropi feromagnetik, dan pengajaran fisika, dan beliay juga menjadi pengarang Essentials. of Modem Physics (Addivon-Wesley), A. Lewis Ford adalah Profesor Fisika di Texas A&kM University, menerima S1-nya dari Rice University pada tahun 1968 dan Ph.D. dalam bidang fisika kimia dari University of Texas di Austin pada tahun 1972, Setelah menempuh pascadoktoral selama satu tahun di Harvard University, beliau mulai menjadi pengajar fisika di Texas A&M pads 1973 dan terus di sana hingga kini. Bidung penelitian Prof. Ford ialah fisika atom teoretis, dengan spesialisasi pada tumbukan atom, Di Texas A&M beliau mengajar berbagai mata kuliah St dan pascasarjana, tetapi yung terutama ialah fisika dasar. Satuan, Besaran Fisika, dan Ae) are) 997, akan ‘akan relaku) ja suse para li 1 PeNOAHULUAN ‘Mengapa kita belajar fisika? Ada dua alasan, Pertam adalah salah satu ilmu yang paling dasar davi il pengetshu- aan. Ilmuwan dart segala disiplin ilma memuanfsatkaun ide-ide dari fisika, mulai dari ahli kimia yang. mempetajari struktur moleks! sampai abli paleontologi yang berusaha mere- Konstruksi bagaimana dinosaurus berjalan, Fisika juga ‘merupakan dasir dari semua ilmy rekayasa dan teknologl. Tidak ade insinyur yang dapat merancang alat-ulat praktis tanpa terlebih dahulu mengerti prinsip-prinsip dasar yang digunakan, Untuk merancang sebuah pesawat antariksa atau sebuah perangkap tikus yang lebih baik, Anda harus mengeri hhukum-hukum dasar fisika, “Tetapi ada alasan iain, Mempelajari fisika merupakan satu petualangan. Anda akan menemukan bahwa itmu ini begitu menantang. kadang-kedang membuat frustasi, sewaktu waktu menyakitkan, dan seringkali bermanfaat dan dan ‘memberikan kepuasan batin. Fisika akan menarik rasa estetis seperti halnya intelektualitas Anda, Pengertian tentang sunia fisika yang kita miliki saat ini dibangun di stas pondasi yang diletakkan oleh ilmuwan-iimewan besar seperti Galileo, Newton, Maxwell, dan Einstein, dan pengaruh mereka telah berkembang jauh melewati bates dari ilmu fisika itu sendin dan mempengaruhi secara mendalam cara hidop dan berpikir kita. Anda dapat merasakan kesenangan dengan temuan temwan mereka ketika Anda belajor meng gunakan fisika wotuk menyelesaikan persoalan-persoalan praktis dan untuk ‘mendapatkan wawasan tentang fenomena schari-har\. Jika ‘Anda pernah bertanya mengapa langit berwarsa biru, bagsimana gelombang radio dapat merambat dalam ruang ‘nampa, atau hagaimana satelit tetap pada orbitnya, Anda akan dapat mencmukan jawabannya dengan menggunakan dasar~ ddasar fisika, Di atas semua itu, Anda akan melihat fisika sehagai suatu prestasi menjulang dari intelektualitas manusia dalam pencartannya untuk mengerti dunia kita dan diri kita sendiri Dalam bab pembuks ini, kita akan mempelajari beberapa ppendahuluan penting yang akan diperlukan dalam seluruh pelajaran kita, Kita akan membahas kerangka kerja filosofis ‘dari fisika—khususnya, teori fisika dan penggunaan moe! ‘model ideal untwk merepresentasikan sistem-sistem fisik. Ki akan berkenalan dengan sistem satan yang digunakan untuk ‘mendeskripsikan besaran-besaran fisika dan membahas cara Juntuk mendeskripsikan akurasi sebuah bilangan, Kita akan rmetihat contob-contoh soa ti mana kita tidak dapat tatau tidak perla) menemukan suatu jawaban yang: tepat, tetapi di ‘mana. perkirann kasar bisa berguna dan menurik. Terakhir, ‘kita akan mempelajari beberapa aspek dari vektor dan aljabar ‘vektor. Vektor akan diperlukan sepanjang pelajaran kita untuk mendeskripsikan dan menganalisis besaran fisika, seperti kkecepatan dan gaya, yang memitiki arab dan besar. 1-2 Haxikar Fisika Fisika adalah imu eksperimental, Fisikawan mengamati fenomena alam dan berusaha menemukan pola dan prinsip ‘yang menghubungkan fenomens-fenomens ini, Pola ini disebut teori fisika atau, Ketika mereka sudah benar-benar terbulti dan digunakan luas, disebut hukum atau prinsip fisika. ‘Perkembangan teorifisika memerlukan kreativitas dalam setiap ‘ahapnya, Fisikawan harus belajar untuk mengajukan Perlanyaan yang tepat, merancang percobaan untuk mencoba fcsirn ra Ne Di gatas repel lum usmm rn gamit hasan bla i unguh BAB 1 SATUAN, BESARAN FISIKA, DAN VEKTOR menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, dan menarik kesimpulan yang (epat dari hasilnya. Gambar 1-1 memperlihatkan dua sarana percobaan yang terkenal, Menurut legenda, Galileo Galilei (1564-1642) menjatuhkan objek ringan dan berat dari puncak Menara Miring Pisa (Gambar |-ja) untuk melihat apakah laju jatuh objek- objek tersebut sama atau berbeda, Galileo mengetahui bahwa hanya penyeli i dengan percobaun yang bisa menjawab pertanyasn itu. Dari pengujian hasil peroobsannya (yang. sebenamya juuh lebih rumit dibandingkan dengan legenda-nya), dia meenbust lineksh induktif untuk menyimpulkan suatu prinsip, atau tcori, bahwa percepatan dari schuah objek yang {jatuh i tidak tergantong pada beramya Perkembangan dari teot fisika seperti teori Galileo selalu merupakan proses dua. arah ‘yang dimulai dan diakhiri dengan pengamatan atau percobsan. Perkeebssypat ini seriagkali menempuh jalan yang berliku-liku, dengan lorong yang gelap, dugain-dugaan yang salah, dan membuang t2ori-teori yang gagal demi teori-eori lain yang lebih renjanjiken. Fiska ‘bukanlah sekedar Kumpulan fakta dan prinsip; fisika adalah proses yong membawa kita pada prinsip-prinsip unum yang mendeskripsikan bagaimana perilaku dunia fisik. ‘Tidak ada tcori akhir yang dianggap benar untuk selamanya. Akan selalu ada ‘kemungkinan pengamatan-pengamatan baru yang memberikan bukti bolwa sebuah teori harus diperbaharui atau dibuang. Dalam dunia fisika, kita dapat membvitalkan suatu teori bila menemukan gejala-gejala yang tidak Konsisten dengan teori terscbut, (tap! kita tidak akan pemah dapat membuktikan bahra suatu tcori sclalu benar. Kembali ke Galileo, misalnya kita menjatuhkan sebuah bulu dan sebush peluru mesiam. Kedua benda tersebut tentunya ridak jatuh dengan laju yang sama. Ii tidak berarti bahwa teori Galileo salah; ini artiaya teori tersebut tidak lenpkap. Jika kita menjatuhkan blu dan elu dafage rung hampa untuk menghilangkan pengarub udara, kcdusny akan jatuh engun laju yang sima, Teori Galileo memiliki suatu rentang Keberlakaan (range of validity): tori tcrschut berlakw hanya untuk objck di mana gaya yang diberikan udara podanya (karcna gesckan udara alas gaya apung) jauh lebih kecil dibandingkan dengan beratnya. Objek seperti bulu slau parasut jelas herada ei luar reatang in. Sctiap (cor fisika memiliki suatu rentang kehcelakuan, di mana di luarrentang tersebut teori tidak dapat berlaku, Seringkali suatu perkembangan baru dalam rentang keberlakuan suatu prinsip, Analisis Galileo tentang benda yang dlperluss setengah abad kemudian dengan hukumn gerak dan hukum gravitas) Newton, Ragian terpenting dari hubungan antara teori dan percobaan odalah mempelajari hagaimana cara mengaplikasikan prinsip-prinsip fisika pada berbagai persoalan praktis, Di beberapa bagian dalam pelajaran kita, akan ibahas strategi penyelesaian eoal yong sistema, ‘yang akan membanty Anda menyusun dan menyelesaikan soal dengan efisien dan akurat Belajar menyelesaikan soal jelas penting; Anda tidak tabu fisika terkecuali Anda dapat FISIKA, UNIVERSITAS melakukan fisika, Ini berarti Anda tidsk saja harus mempelajari prinsip-prinsip umum, tetapi juga mempelajari hagaimana menggunakannya dalam situasi-situast khusus. 41-3 Monet lear Dalam percakapan sehari-hari kita sering menggonakan kata “model” untuk menyatakan replika skala-kecil, seperti rel-Rereta mode, atau menyatakan sescorang yang memperazakan pakaion, Dalam fisika, model adalah versi sederhana dari sebuah sistem fisika yang terlalu rumit untuk dismalisis keseluruhan detailnya, Berikut ini adalah contohnya. Misalkan kita ingin menganalisis gerak sebuah bola yang ditempar ke udara, Seberapa rumitkah persoalan ini? Bola tersebut tidak benar-benar bulat dan tidak benar-benar tegar: tetapi memiliki Iapisan-lapisan dan berotasi ketika hergerak melewati udara. Angin dan gesekan udara mempengaruhi geraknya, bumi terotasi di hawahaya, beratnya sedikit berubah-ubsh seiring dengan beeubahnya jarak bola Ke pusat bum, daa seterusaya, Jika kita mencobs untuk melibatkan semua isi, analisis kita akan esenjadi terlalu euinit dan subit dilakukae. Untuk itulah, kits membuat suatu versi yang disederhanakan dari persoalan tersebut. Kita abaikan ukuran dan bentuk bola dengan menganggapnya sebagai objek, atau partikel. Kita abgikan gesekan udara dengar membuat bola bergerak dalam ruang hampa, kita lupakan rotasi bumi, dan Kita anggap beratnya Konstan. Sekarang kita mempunyai persoalan yang cukup sederhana. untuk diselesaikan Kita akan menganalisis model ini secara mendetail pada Bab 3. ‘Untuk membuat model ideal, kita harus memusatkan perhatian kita pada aspek yang paling penting dari sistem tersebut dan mengabaikan yang lainnya. Tent saja kita horus berhati-hati untuk tidak terlalu banyak melakukan pengabaian, Jika kita mengabaikan pengarub gravitasi, maka model kita akan meramalkan bahwa ketika kita lemparkan sebuah bola ke atas, bola it akan bergerak sepunjang garis lurus dan menghilang ke ruang angkasi. Kita perlu menggunakan pertimbangan dan kreativitas untuk membuat sebuah model yang menyederhanakan sebush persoaian hingga persoalan tersebut bisa diselesaikan, tet ‘mempertahankan aspek-aspek esensialnya, KKetika kita menggunakan sebuah model untuk meramalkan bagaimana sebuah ‘akan berperilaku, kebenaran dari ramalan kita it dibatasi oleh kebenaran model. Kembali ‘ke Galileo sekali lagi, ramalannya mengenai benda jatuh mengacu pada model ideal yang ‘tidak melibatkan pengaruh hambatan dara, Model ini bekerja dengan balk untuk peluru miriam, tetapi tidak untuk seBclat bull. Konsep model ideal henar-benar penting dalam semua. simu dan teknologi fisika Ketika kita mengguaakan prinsip-prinsip fisika pada sistem yang kompleks, Kita selalu menggunakin model ideal, diin kita barus berhati-hati terhadap asumsi yang kita buat, Pada kenyataannya, prinsip-prinsip fisika sendiri dinyatakan berckasarkian model ideal: kita berbicara wentang massa vtik, benda tegar, insulator ideal, dan lain-lain, Model ideal memainkan peranan sangat penting dalam seluruh buku ini, Saksikan model-model ideal inj dalam pembuhasan teori-teori fisika dan aplikasinya pada persoalan-persoalan spesifik. 1—4 Stanoar ban SaTuan Fisika adalah imu percobain, Percobian iemertukan pengukuran, dan kita biasanya ‘menggunakan bilangan untuk menyatakan hasil pengukuran. Sctiap bilangan yang digunakun luntuk mendisikripsikan suaru fenomena fisika secara kuantiati disebut besuran fisika (pitysicat quantity). Sebagai conto, dus besaran fisika yang mendeskripsikan Anda adalah bberat dan tinggi badan Anda. Beberapa besaran fisiks begitu mendasar sehingga kita dapat mendefinisikannya hanya dengan mendeskripsikan bagaimana cara mengukumys. Defisisi Seperti itu disebut definisi operasional. Beberapa contohnys adalah mengukur jarak dengan mistar. dan mengukur suatu selang Waktu dengan sebuah stopwarck, Dalam kasus yang lain kita dapat mendefinisikan suatu besaran fisiks dengan mendeskripsikan bagaimana menghitungnya dari besaran lain yang dapat kita wkur. Dengan dernikian kita dapat mendefinisikan lay rata-rata sual benda yang beggerak sebagai jarak yang ditempub (diukier dengan mistar) dibagi dengan wakte perjalinan (diukur dengan stopioateh). BAB 1 SATUAN, BESARAN FISIKA, DAN VEKTOR Ketika kita mengukur suatu besaran, kita selalu membandingkannya terhodap suatu sscuan standar. Jka kita Katakan bahwa sebuah mobil Porsche $44 memiliki panjang 4.29 ‘meter, ini artinya bahwa panjang mobil terscbut adalah 4,29 kali panjang suatu batang rmetcran, yang panjangnya didefinisikan sebagai | meter. Standar seperti itu didefinisikan sebagai satuan (iif) besaran, Meter adalah satuan jarak, dan sekon adalah satuan waktu. Jika kita menggunakan suatu bilangan untuk mendeskripsikan suatu besaran fisika, kita hharus selalu menoliskan satuan yang kita pakai; mendeskripsikan suatu jarak dengan hanya smenuliskan “4,28 tidak memberikan arti apa-apa. Untok membuat pengukuran yang akurat dan handal, kita memerlukan satuan pengukuran yang tidak berubah dan dapat duptikasi oleh pengamat di berbagai lokasi Sistem satuan yang digunakan para ilmuwan dan insinyur di seluruh dunia disebut “sistem metrik,” tetapi sejak 1960 disebut sebagai Sistem Internasional (aternational System), atau SI (singkatan diambil dari bahasa Perancis, Systéme International). Daftar dari sermua satan SI diberikan dalam Apendiks A, begitu pula definisi satuan-satuan paling dasar DDefinisi dari satuan dasar sistem metrik telah berkembang dari tahun ke tahun. Ketika. sistem metrik ditetapkan pada tahun 1791 oleh French Academy of Sciences, meter Gidefinisikan sebagal satu per 10 juta kali jarak ontara Kutub Utara ke khatulistiwa (Gambar 2), Sekon didefinisikan sebagai waktu yang diperfukan oleh suatu pendulum sepanjang 1 meter untuk berayan dari satu sisi ke sisi yang lain, Definisi-definisi ini tidaklah praktis ‘dan sulit untok diduphikasi dengan tepat, dan dengan persetujuin internasional defini 058 = 4,3. Setiap hasi! pengukuran Anda memiliki masing-masing tiga angka signifikan, maka nilai x terukur Anda sama dengan (424 mmy(133 mm), hanya dapat memiliki tiga angka signifikan. Jadi, bilangan tersebut harus dituliskan sebagai 3,14 saja. Sebatas tiga angka signifikan, nilai Anda sesuai dengan nilai sebenarnya. Kerika itt melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan terhadap beberapa bilangan, yang diperhitungkan adalah letak Koma desimal, bukan jumiah angka penting. Sebagai contoh, 123,62 + 8.9 = 132.5. Walaupun 123.62 memiliki ketidakpastian sampai 0.01, dan 8,9 memiliki ketidakpastian samapai 0.1, hasil aperasi ini memiliki ketidakpastian sampai 0,1 dan harus dituliskan sebagai 132.5 bukan, 132,52. Dalam contoh dan seal pada buku ini Kami biasanya memberikan nilai-nilat numerik dengan tiga angka signifikan, maka jawaban Anda sehanusaya tidak memiliki lebih dari tiga aangka signifikan. (Banyak bilangan yang dijumpai dalam kehidupan oyata memiliki akurasi ‘yang kurang dari itu. Speedometer mobil misalnya, biasanya hanya memberikan dua angka sigmifikan.) Anda mungkin bist melakukan operasi aritmatika dengan kalkulator yang ‘memiliki kemampuan untuk menampilkan hasil perbitungan sampat sepaluh digit. Tetapi ‘untuk memberikan hasil sampai sepuluh digit bukan hanya tidak perlu, tapi juga salah, kkarena jawaban ini salah merepresemtasikan keakuratan hasil, Selalu bulatkan hasil akhir ‘Anda fiingga jumlah angka signifikan yang enar atau, dalam kasus yang meragukan, tambablah paling banyak satu angka. Pada Contoh 1-1, menyatakan jawaban sebagai SMLLILIE rs adalah salah. Ingat bahwa jika Anda mereduksi jawaban isa sampai pda ‘jumlah angka signifikan yang tepat, Anda harus miembularkannya, bukan menghilanekanrve, Kalkulator Anda akan memberitahu Anda bahwa rasio 525 m dengan 311 m adalah 1688102804; sampai tiga angka signifikan, jawahan ini dituliskan sebagai 1,60 bukan 1 68. Ketika kita menghitung bilangan-bilangan yang sangat besar atau sangat kecil, kita dapat menunjukkan angka signifikan jauh lebih modah lagi dengan menggunakan notasi itmiah (scientific notation). kadang-kadang disebut motasi pangkat 10° (powers-of-10 swotation), Jarak tumi ke bulan adalah sekitar 384,000,000 m, tetapi menutis bilangan dalam Dbentuk ini tidak memberikan indikasi tentang jumlah angka signifikan. Sebaliknya, kita pPindahkan Koma desimal delapan angka ke kiri (bersesuaian dengan pembagian dengan Lo) dan dikalikan dengoa 10° Antinya. 384,000,000 mm 3.84 * 107 m. Dalam bentuk ini, jelas bahwa kita memiliki tiga buah angka signifikun. Bilangan 4,00 x LO” juga memiliki tiga angka signifikan, walaupun dua di antaranya adalah nol, Perhatikan FISIKA UNIVERSITAS, bbahwa dalam notes ilmiah adalah biasa untuk menyatakan besaran sebagai suatu bilangan aantara J dan 10 yang dikalikan dengan pangkat sepuluh yang. sesuai Ketika dalam suate persamaan umum terdspat suatu bilangan butet atau suatu fraksi, kita perlakokan bilangan tersebut sebagai bilangan yang tidak memiliki ketidakpastian, Sebagai contoh, dalam persamaan v= vq" + 2a(x = Je Yang merupakan Persamaun (2— 13) pada Bab 2, knefisien 2 adalah reper 2. Kita dapat menganggap keefisien ini memil ‘ak techingga bunyaknya angka penting (2,0000000...), Hal ini pun berlaku untuk eksponen 2 pada v? dan vq’. Akhimya, perlu dicuat bahwa presisi (precision) tidak sama dengan akurasi. Suatu Jjam digital murah yang menunjukkan wakwy 10:35:17 A.M. sangat presis! (buhwa wakiu Kesalahan yang biasa terjadi dalam penjumlahan vektor adalah secara cepat menyimpulkan bahwa jika C= A + B. maka besar C sama dengan besar A ditambah dengan besar #, Gambar \-6 menunjukkan secara umum bahwa kesimpulan ini salchy ‘Anda dapat melihatnya dari gambar bahwa C ) Besar dari porpindahan sesulnn adalal jorak yang kits dapaikun pda bugian (2), ya 2,24 km. Kita dapot menggambarkan arabaya sebagai 63,4° dari tara ke tenar atau 90P-63.4° = 26,6° dae tier ke utara, Ambil pilhan Anda! peepindahat resultansya? PENYELESAIAN a) Gumbar 1-10 adalah diagram skala dari perpindabun atlet ski. Dengan pengukuran yang tcliti kita dapatan ‘bahwa jarak dari tik awal adalah sekitar 2:2 km. dan sudut @ (hurut ‘Yonanj “phi")sekitar 63°, Teen hasilnya akan jaub lebih akuratjika wukan dengan perhitungan. Vekior-vektor dalam diagram ‘membentui suatu segitiga, dan kita dapst temukan panjang sisi ‘miringnya dengan menggunakan weorems Pythagoras: (01.00 fem? + (2,00 kim? = 2,24 km, Sudut ¢ dapar ditemakan dengan tigonometri sederhana. Sika Anda iemerlukan suatu peagulangan, fungsi-fungsi trigonometn dan ‘dcntitasnya dirangkum dalam Apendiks B, bersama dengun fungsi- fungsi matemaika dan retasi geometris lain yang berguna, Dari efinisi fungsi tangen 2,00 ken 1.0 kaa perjlanan ski tntas-atam, 1-9 KomPonen-KoMPONeN VEKTOR Pada Subbab 1-8 kita menjumlahkan vektor dengan menggunakan diagram skala dan dengan menggunakan sifat-sifat segitiga, Mengukur sebuah diagram memberikan akurasi yang. terbutas, dan perhitungan dengan segitiga siku-siku hanya dapat dilakukan jika kedua vekstor saling tegak lurus, Jadi kita memerlukan metode yang sederhana tetapi bersifat umum untuk penjumiahan vektor, Metnde ini disebut metode komponen. Untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan komponen dari sebuah vektor, kita, roulat dengan sumbu sistem koordinat Cartesian (Gambar 1-11). Kita kemudian meng- umbarkan vektor dengan menggangzap ckornya berada pada titik O, ya tik awal dir sistem koondinat Kit dapat menyatakan setiap vektor yang ead pada bidang xy sebagai jamiah dari sebuah vekror yang scajar sumbu x dan sebuah vektoe yang sejajar subd y. Kedua vektor ini diberi nama i, dan 2, pada gambar; vektor-vektor ini disebut vektor- vektor komponen dari vektor A. dan jumiah vektomya sama dengan A. Dalam simbol, ae asad, as Berdasarkan definisi setiap vekior komponen teletak di sepanjang arah sebuah sumba. koordinat, Jadi kita hanya memerlukan sebuah bilangan untuk menggambarkan masing- masing vekior komponen. Jika vektor komponen A, memiliki arah sumbu x positif, kita Persamaan (1-7) benar hanya jika sudut @ diukur dari sumba posit seperti digambarkan di atas, Jika sudut dari vektor diberikan dari arah acuan yang berbeda atau menggunakan arah putar yang berbeda, hubungannya menjadi tain, Hati- hati! Pada Gambar I-11, A, bemilal posit karena arahaya sama dengan arah sumbu x Positif, dan A, juga positif karena arahaya sepanjang sumbu y positif. Hal ini konsisten dengan Persamaan (1-7); @ berida pada kuadran pertama (antara @° dan 90°), dam baik ‘kosinus maupun sinus dari sudut yang berada pada kuadran ini bernilai positif. Tetapi pada ‘Gambar |-12a Komponen B, negatif, arahnya berlawanan dengan arah sumbu x positif. Sckali lagi, hal ini sesuai dengan Persamaan (1-7), kosinus dari sudut pada kuadran dua bemilai negatif. Komponen B, bernilai (sin 8 bernilai positif pada kuadran kedua)_ Pada Gambar 1-12, baik C, maupun C, bemnilai negatif (baik cos @ maupun sin 6 bernilai negatif pada kuadran ketiga). Mencari Komponen.) Teatukan komponen-kompooen x dan y dori vekior D+ paca Gambar 1-13, Besar dari vektor D'= 3.00 m, ddan stot or = 45°. b) Tentukan komponea-komponen vekior pda Gambar I-E3b, Besar vektoe £ = 4,50 m, dan sudut B= 37°. PENVELESAIAN 2) Sodus amtara B dan sumba x poi adalah ‘a-dhunif Yunani “alpha”, tapi sodat jak dakar menuja sumbu negarif, Jadi, sudut yang harus kita gunakan pada Persamaan (1-7) dala @ = “cr 45. Kita dopatan D, = D cos @ = (3,00 m) (cos (45")) = 42,1 m, D, = D sin @= (00m) (sn (-48")) = 2,1 m. ‘Vektor ini memiliki sebuah icomponen x pasitif dan sebuah Komponen _y negatif, seperti yang ditunjukim pada. gambar, Seandainya Anda tidak berhat-hati dan mensubsitusikan +45° untuk @ pada Persamaan 41-7), Anda akan mendopatkan tarda yang salzh unk D;, 'b) Pada Gambar 1=13b, sumbu + dak horisoaial dan sumbo.» tidak vertikal. Umumnya, remua orienta; sumbu x dan ddiperbolehkan, sepanjang keduanys saling tegak lurus, (Kita akan ‘menggunakan sumbu-simbu seperti ini uatuk mempelajari gerak sebuah objck yang melancur di ates bslang mixing: sana suenbn akan bberada scpanjang bidang: mining, dam yang xin akan tegak lurus ‘erhadup bidang miring terscbut.) Di sini sada B§ (hurof Yunani “beta” adalah sucht antara dian sarbu posiif, Bakar sumbu x post, jadi kita idk dapat smenggunakan soul int uk Persaman (1-7). Tetapi ingat baba E merupakan sisi miring dark sebuah segitiga sihuraikus siiais yang lan dari segitiga st adalah besae dani, dan B,, kompones- omponen dan y dari Z, Sinos adalah sisi beresberangan (besar E,)dibagi dengan ssi-miring thesar E). Kedsa kormpones BE posi, sehinges E sin B = (4,50 m) (sin 370°) = 42,71 m, Ecos fh = (4.0m) (608 37AF) = 43,59 m, SZ ‘Seandainya Anda menggunakan Persamaan (1-7) secars langsung dun menoliskan E, = E cos 37,0° dan , = E sin 37,0°, jawaban ‘Anda usiak , dan akan tertubat! Jika Anda memaksa unwk menggunaken Persamaan (1-1), ‘Anda periama-tama hares menermukan sodut antara dan sumbu x FISIKA UNIVERSITAS. 15 dapat mensubstiteikan silsi E dan @ ke dalam Persamaan (1-7) ‘untuk meounjulskan bakw hasil untuk: E, dan E, sama dengan basil ‘yang diberikan di as, Perhatiksn baa jawaban untuk bogian (b) memiliki ign angha ening, tetpi untuk jawatun bapian (a) hanya dus, Dupat And posit, divkor ke arah sumbu » positif; yaa @ = 90,0° ~ = 90,0" ~ 310" © 540", Kemudian £, = £ eos @ dan &, = £ sin @ Anda What mengaps” MENGGUNAKAN KOMPONEN Kita dapat mendeskripsikan sebuah vekior dengan memberikan besar dan arah atau dengan komponen x dan y vektor tervebut. Persumaan (1-7) menunjukkan bagaimana mendapatkan komponen-komponen tersebut jika kita mengetabui besar dan arah vektor tersebut. Kita Juga dapat membalik prosesnya: kta dapat mencariarah dan besarjika kita tahu kompanen- kompanennys, Dengan menggunakun teorema Pythagoras untuk Gambar I-11, kta dapatkan besar vektor A sebagai A= JAi+ al, (8) di mana kita selalu menggunakan akar yang positif, Persamaan (1) berlaku untuk sembarang sumbu + dan y, selama keduanya saling tegak lurus. Pernyataan untuk arah vekwor diberikan oleh definisi tngen dari suatu sudut. Jika @ diukur sumbu x positif, dan suatw sudut positif diukur ke arah sumbu y positif (vepert pads Gambsrl—11), maka Ay = aretan 42 uné =o dan @ = arctan Kita akan selalu menggonakan notasi arctan untuk fungsi tangen invers. Notasi tan-? juga biasa digunakan, dan Kalkwlator Anda mungkin memiliki tombol INV untuk dahonghan evga cara yg ea. 416 BAB 1 SATUAN, BESARAN FISIKA, DAN VEKTOR ives untuk Prosedur untuk mendapatkan jumlah dari dua vektor ini dapat di " DB, B. menjumiahkan lebih banyak vektor, Misalnya # adalah jumluh dari A,B. Maka komponen-komponen dari adalah RA, +B, +6, + D, + E+ iy R24, +B, +C,+0,+8,4 Gent Kita telah membahas hanya tentang vektor-vektor yang terdapat paca bisang xy, tetapi ‘metode komponen juga dapat digunakan untuk vektor-vekior yang memilici sembarang. arah dalam ruang. Kita perkenatkan suaru sumbu = yang tegak lurus terhadap bidang xy: ‘haka umumnya sebuah vektor A memiliki Komponen A. A,, din A, dalam ketiga arah koordinai. Besar vektor A. diberikan oleh Aw fale ale al. aia Sckalt lagi, kita selaiu mengambil akar yang positif: Selain itu, Persamasn (111) untuk komponen-komponen dari jumlah vektoe H memiliki sebuah anggota tambahar: RA +B + C+ D+ B+ Akhiraya, bila pembahasan kita tentang penjumlahan veklor tesfolus pada pengkombinasian vektor-vektor perpindahan, sebenamys metode ini juga dapat digunakan untuk besaran-besaran vektor yang lain, Jéka kita mempelajari konsep centang gaya pada ‘Bab 4, kita akan temukan bahwa gaya merupakan vektor yang mengikuti hukum penjumlahan vektor yang sama dengan yang kita gunakan untuk vektor perpindahan. Besaran vektor yang lain akan muneu! pada bab-bab selanjutnya, Strategi Penyelesaian Soal 4, Pertama gambarkan masing-masing vekior yang akan ‘djumlabkae Jengkap dengan sumbu-sumbe koordinat yang igunakan. Pada gambar Anda, tempatkan ckor dari vektor ertuma pada tik post Koordinat, kemadian temmparkan ekor dari vektor keds poda Yepula vektor pertama, dan teterusaya. Gambar jumlah vekior F dari ckor vektor pertama ke kepala vvekvoe serakbir, 2. Tentukan kemponen-kotspones x dat y dct masing-masiag ‘yektor dun cata hasitnya dalurn sebush tbe. Jka sebuah vektor dideskripsikan menuret besaraya A dan suduinya @, divkue lagi suimbis e post Ke ara stnbiy posit, maka koewponen- ompoaenaya diberikan ole A Heherapa Komponen mungkin positif dan beberapa nepatif, Aergantung pus orientast vektor tervehut (yaitu, pada kuadran berapa 6 berada). Anda dapat menygunakcan tabol tanda ini luotuk mengecel. Kuden 1 ot om ow cos ApS Asin Menjumiahkan vektor dengan Komponen Tiga finalis dalam ‘sebuah Koates dibawa he tenga-tengah lapangan yang daar dan Tuas. Tlap Kontestun dieri sebuah rongkat meteran, sebuah kompas, sebuah Kkalkulator, sebuah sekop, dan (dalam urutan yang berbeda watak tap Koatestan) tiga perpindahian sebagai berikut: Jka sect dari vektor-veltor tersebut diberikan dengan cara nin, mungkin dengun menggumakan arah actin yang berbeda, ‘onversikun vektor-vektarterschut ke sudut-sadtt yang duke dari sumbu x posiif seperti dideskripsikan i wtas: Berhari- hatilah dengan tandanys, 3. Jumlahian sedap Komponen s secure aljabar, Yermasuk twoda- ya uoiuk mendaparkan 2, yaita kertponce x dat juralh ektoe, Lakukan hal yung sana pada Koepoaen » Wnuk ried ddupacian Jodi besar R dan arab @ daci jumla welkior diberikaa oleh = twcun 2 Ingat bahwa besar relat positif dan @ diukur dari sumbu pensitif, Nill @ yang Anda dapurtkan dengan kalhislator manghin ‘merupaken silat yaryg benar. atom har dikurangi dengan 190", Anda dapat memuuskun sudul yang benar dengan ear rmemeriksa gambar Avda. A m, 32,0" ke timur dar utara: ‘57,3 m, 360° ke selatan dari barat; 17,8 m ke arah selatan. yomaray (timary SGambar 1-15 Tiga porindshan torture ture: A, Be don € don estan \Gumiah vekir) perinbhan R= A+ Be & Ketiga perpindaban terschut mengarah ke sebissh Gtk di nana kunci- kunci sebuah mobil Porsche digendam. Dus entestan mula! meng- ‘ukur dengan cepat, tetapi sang pemenang pertama-tama mening diay ke maaan dia akan perp. Apa yang dia hitung? PENYELESAIAN Sitasinya ditunjukkan pads Garber! 15, Kita telah memilib samba x posiifschagai timar dan y posi scbagsi wwtara,piliban yang biasa dilakukan uneik peta, Misalkan 4 adalah perpindahan pentama, i kedea, dan C yang ketiga. Kit dapat tmemperkirakan dari diagram bola jumlsh vekior HE adalah Kise Kira 10 m, 40° ke barat dari utara, Sudut-sudut dari vekeor, diwkue ddr} surnbu x posi ke arah sum y post, adalah (90,0 32,0") \Vektor dalam tiga dimenst Setelah lepas lands, sebuah pesawt bergerak 10.4 kan ke barat, 87 kro Ke utara, dan 21 km ke ates. ‘Berapakah jarak pesawat ini dari titi beranghaunya’? 110 Vextor-vexror SaTuan FISIKA UNIVERSITAS 1 = 58,0", (1800 + 36.0") = 2160, dan 2700", Kita horus meedapat- ‘an kemnponen-konponen dari setigp vektor terscbut. Karena sum yang ita pith, kita dapat menggunakan Persamaan (17), schingga Lomponeaskompooen dari adalah A= A cos @), = (72.4 m) (cos S80") = 38,37 m, A= A sin @, = (724 m) (sin SRO") = 61,40 m. Ingat bahwa kita telah menggunakan lebi banyak satu angka signifikan dalam komponen-komponen; kita akan menungew sampai \ahap akhis untuk membulatkaonya ke jumlah angka signifikan yang tepat. Tabel i barwah menunjukkas komposss-komponen dari sem. pperpindshan, penjumlahan kemponen, dan perhitungan lainaya. Selalu ‘mengalur perhitungen kemponca Anda socara sistematis seperti i Sarak ‘Sudut Komponen x kompanen y A=Ti4m 80° BRIT m 61,40 m B=s73m 2160" 46.36 34,08 m Ceism 270° 0.00 17.80 7.99 a 9.92 m R= V7.9 mF + G92)! = 12.7 m, 992m 195m = 129° # 39° ke harat dari utara, Kontestan yang kalah mencebs untuk mengukur tiga sudut dam tiga, Jjarak yang selerubnya adalah 147,5 mm, satu meter setiap kali, Si pemenung mengukur hanya satu sudut dan satu jarak yang jaul lebih enue Pechatikan hahwa @= ~51°, ata 51° ke celutan dari tim, juga memenui persaniaan dotuk 8. Tetepi kuresss pernesang telah membuat gambar dari vekior-vektor perpindahan (Gambar 1-13), dia taba babwa @ = 120° adalah situ-satunya sudut yung bear PENYELESAIAN Kita tetapkan sumba 4 sebagai ara timur, sumbu +y sebagai utara, dan sumbu +2 sehagal atus, Schingga A, = =104 km, A, = 87 km, dan A, = 2,1 km; Persamaan (1-12) members A= Ola kny +7 kp + I key? 3,7 km. ‘Vektor satuan (wir vector) adalah suatu vektor yang memili besar 1, tampa satuan. ‘Tujuan saru-satunya ialah menunjut, artinya mendeskripsikan suaty arah dalam ruang. Vektor ssatuan memberikan notasi yang baik untuk banyak pernyataan yang melibatkan kompanen- ‘komponen vektor, Kita akan selalv menyertakan satu (ands sisipan atav "top!" «*) pada ‘simbol sebuah vektor satuan untuk membedakannya dari vektor biasa yang, besarnya mungkin ‘sama atau mungkin juga tidak sama dengan 1, Pada sistem koordinat xy kita dapat mendefinisikan sebvah vektor satuan f yang, ‘menunjukkan arah sumbu x positif dan sebuah vektor satuan f yang menunjukkan arah sumbu y positif. Kemudian kita dapat menyatakan hubungan antara vekior-vektor komponen ‘dan komponen-komponennya, yang dideskripsikan pada awal Subbab 1-9, sebagai berikut: (1d 18 BAB 1 SATUAN, BESARAN FISIKA, DAN VEKTOR Dengan cara yang sama, kita dapat menuliskan sebuah vektor 2 dalam komponen- komponennya sebagai ' ReAgeay (-14y Persamaan (I-13) dan (1-14) menapakan persamaan vektor; setiap bagian, seperti A, & ‘merupakan besaran vektor (Gambar 1-16). Tanda sama-dengan dan tambah yang ditebalkan menyatakan persamaan dan penjumlahan vektor. Gambar 1-18 Deng nenggutin Ska don vektor dan Bi dinyatakan dalam komponen-kompooennys, kita dapat, wektor-vektor satan, kita dapat menyaiakan jumlah vekior R menggunakan vekior-vektor satuan sebagai berikut; imenyotatan susie vekioe A dalam as t oar ‘komponen-komponen A, dan A, sebagai ASAGHAS AeAgoas Baat+as, Raiek a-1sy A+ A+ (BS + BS) = 1A, + BIE + (A, + BF BRITS Persamaan (1-15) menyatakan Kembali isi dari Persamaan (1-10) dalam bentuk satu ‘persamsan vektor tunggal dan bukan dalam bentuk dua persamaan komponen. Jka tidak semua vektor berada pada bidang xy, maka kita memerlukan komponen ketiga. Kita masukkan komponen ketiga vektor satwan & yang menunjukkan arah sumbu z positif, Betuk umuin dari Persainaan (1-14) dan (1-15) adalah Heageagenk Bo Bi+ Bj +k (16) B= (A+ B+, + By + A, + BOE a RU+ Rf + RE aay Menggunakan vektor satuan (hberikan dua perpindahan Saran dari vektor Db. B, dan F adalah meter, jadi staan dari DeG@ey-bm dn Bet=¥ «8m, omponcr-kermponcs vekior int juga metce. Dai Perzamaan (1-12), teonukan besar dari perpindshan 23 - B. Fe(P+PtP PENYELESAIAN Misalnya P = 20: — J, bit dapathon © (8 me em) + Ome = Tm Fe nete ¥—hm-(a- y+ ho (12 = 48 + (6 + SY + (2 - Sik m = (i+ 1 - 108) m 1-11 Perkauian VeKtor Kita telah melihat bagaimana penjumlahan vektor berkembang secara alamiah dari persoalan- persoalan tentang perpindahan, dan kita akan menggunakan penjumiahan vektor untuk banyak besaran vektor yang lain, Kita juga dapat menyatakan banyak hubungan fisika dengan menggunakan basil perkalian vektor. Vektor bukanlah bilangan biasa, jedi perkalian biasa tidak dapat langsung digunakan pada vektor. Kita akan mendefinisikan dua macam petkalian vektor. Perama, disebut perkalian skalar, yang menghasitkan besaran skalar. Kedua, perkalian vektor, yang menghasilkan vektor lain. PERKALIAN SKALAR Perkalian skalar dari dua vektor A dan B dinyatskan dengan 4-8. Karena notasi ini, perkalian skalar disebut juga perkallan titik FISIKA UNIVERSITAS. Untuk mendefinisikan perkalian skalar A.B dari vektor A dan B, kita gambarkan kedua vektor dengan kedua ekornya pada satu tik (Gambar 1-17a), Sudut antare arab kedua vektor tersebut adalah seperti pada gambar; sudut ¢ selalu terletak di antara O° sampai 180°, (Seperti biasa, kitz gunakan huruf Yunani untuk sudut.) Gambar I-17b ‘tn rope a ar Ba ah er proyeksi ini adalah komponen yang sejajar dengan A dan sama dengan B cos @. (Kita dapat mengambil komponen di seponjang semua arah yang kita suka, tidak hanes searah dengan sumbu x atau.) Rita definisikan A-# scbagai besar A yang dikalikan dengan komponen B yang sejajar dengan ‘A. Dinystakan sebagai sebuah persamaan, A+B = AB cos $= |AiB) cos ¢ (definisi dari perkalian skalar (titik)). 18) ‘dengan 9 bernilai antara 0* sampai 180°, ‘Dengan cara lain kita dapat mendefinisikan A + # sebagai besar B dikalikan dengan komponen dari A yang sejajar dengan B, seperti pada Gambar 1-17e. Karena itu A + B = BUA cos @) = AB cos 6, yang sama dengan Persarmaan (1-18), erkalian skalor menghasilkan besaran skalar, bukan vektor, dan dapat bernilai pasitif, egatif, maupua nol, Jika @antara 0° sampal 90°, hasil perkalian skalar bernilai posit. Jka @antara 90° sampai 180°, hasil perkalian skalar bernilsi negatif, Anda sebaiknya menggambar diagram seperti Gambar 1-17, tetapi dengan ¢ antara 90° dan 180°, untuk memastikan bahwa komponen dari # yang sejajar dengan 4 bemilai neguif pada kasus ini, seperti juga komponen dari A yang sejajar dengan B. Akhimya, jika @= 90°, 4 + B= 0. Hasil perkalian skalar dua velior yang tegak Jurus selaie nol. yuk setiap dua vektor 4 dan B, AB cos ¢ = BA cos ¢ Ini artinya bahwa A» B = B+ A. Perkalian skalar mengikuti hukum komutatif dari perkalian; urutan kedua vektor tidak berpengaruh, Kita akan menggunakan perkalian skalar pada Bab @ untuk menggambarkan usaha yang dilakukan. oleh suatu gaya. Jika suatu gaya konstan F diberikan pada sebuah benda yang mengalami perpindahan 5. usaha W (sebuah besaran skalar) yang dilakukan oleh gaya tersebut diberikan oleh We Fe. Usaha yong dilakukan oleh gaya selalu positifjika sudut antara F dan # borada antara 0° dan 90°, negatif jika sudutnya antara 90° don 180°, dan nol jika F dan # saling tegak Jurus. (Ini adalah sebuah contoh isin dari sebuah istlah yang: memiliki arti khusus dalam fisika; dalam bahasa sehari-hari, “Usaha” bukanlah sesuatu yang bisa posit stau negatif.) Pada bab-bab selanjutaya kita akan menggunakan perkslian sicalar untuk banyak tujuan, ‘mulai dari menghitung potensial listrik sampai menentukan efek perubshan medan magnet pada rangkaian listrik, Kita dapat menghitung perkalian skalar, A-B secara langsung jika kita mengetahwi komponen-komponen x, y,dan zdari A dan #. Untuk melihat bagsimans bal ini dilakukan, pertuma-tama ‘dahulu perkalian skalar dari vektor-vektor satuan, Hal ini mudah, arena ff, dan & saling tegak lurus satu sama lain, Dengan menggunakan Persamaan(I— 18), kita dapatkan fetefefek k= Ux cod = 1, fefat bas + = (M1) cos 0° = 0. c-1r Sekarang kita nyatakan A dan H dalam kemponen-komponennya, menguraikan perkalian- nya, dan menggunakan perkalian dari vektor-vektor satvannya: As Bade As + Ad) + (Bt By + BB SAL RT AT BS + AT BE FAS BETAS: BS eA BE AK: Bt + Ak BS + Ad: Bde SABE E+ ABE f+ ABE SAB STH ABS f+ ABS E SABE t+ ABE f+ ABE hk. (1-20) Gombar 4-17 (2) Dun velar digarm token dak wo) yang sana mn resdfiniikan pertalan skal kak nya A B= AB con & (6) Boom 8 sls Ramya drt Baan seh Ay san A» Bacal ast perklion nia bosar “Adan Komponen i, (ch A Badal jugs peckalian aaa besar Wt dengun Komponen Alar one 20 BAB 1 SATUAN, BESARAN FISIKA, DAN VEKTOR Dari Persamaan (1-19) kita lihat bahwa enam dari sembilan Komponen persamaan di atas bemilai nol, dan tiga yang lainnya diberikan olch As BAB, AB, + AB, aceite Jodi, perkalian skalar dari dua vektor adalah jumlah dari perkulian-perks komponennya masing-masing. Perkalian skular memberikan cara langsung untuk mendapatkan sudut @ amtara daa vekwer A dan B yang komponen-komponennya diketahui. Pada kasus ini, Persamaan (1— 21) dapat digunakan untuk mencari perkalian skalar dari 4 dan i, Dati Persamaan (1-18) perkalian skalar ini juga sama dengan AB cos @. Besar vektor A dan B dapet ditentukan (ay an komponen- ‘dari kemponen-komponen vektor dengan Persamaan (1 2), jad cos , dan karena ita juga sudut @, dapat ditentukan (lihat Comtot 1-11). Menghitung perkalian skalar ‘Tentukan perkalian skalar A+ i ‘dari dua vektor pada Gambar I-18. Besar velsor-vektoe itu alah A= 4,00 dan B= 00, PENYELESAIAN Ada duacara untuk mengitung perkalian skalr. ‘Cara pertama menggunakan besar vektor dan sudut antara Keduanya (Persamaan I-18), dan cara kedua menggunakan komponen kompooen dari kedua vekor (Persamaan 1=1) Dengan menggunikan cara pertama, sudut antara kedua vektor adalah ¢ = 1304? — 53.0° = 770°, sehingga A+ B= AB cos g = (4.0) (5.00) cos ThA = 4:50. Gambar 1-18 Dus vekir dale dy sirens Corea Menentukan sudut dengan perkalian skalar ‘Tentukan cadut antara daa vektor dew +af+k an Be a+af-k PENYELESAIAN Vektor-vcktor terschut ditunjukkan pada Gambar 1-19, Perkalian skalar dart dua vekiar diberikan oleh Persamaan (1— 18) atau Persamaan (1-21). Dengan menyamakaa keds persaimian ini dan mengaturnys kemsbuli, kita Gapatkan AB, + AB, + AB. mmen AB Ha ini posi Karena st antara dan Baca i amar 0° dan sor. ‘Untuk menggunaksn cara kedua, pertama-tama kita pert mendapatian kompooen Kedua vekior, Karena sodut dari vektor A dan i yang diteritan dake erhadap sub x posi, da snd stu ini diukur dan sumbu x postf ke arah samba y pit, Ra dapat meaggunakan Pereamaan {1-7 (5,00) sin 130.0" = 3,830, n-kompooen = bernila-nol karena kedua ver berada pada bidang 1». Seperi pada Conteh 1-7, kita menggunakan sam angka eating lebih banyak dalam Kompasen-kompooen; kits akan ‘membulatkannya sampai jumlah angka penting. yang tepat di akhir| pethitungan, Dari Persamaan (1-21) perkalian salar tersebut adalah AW eag oan, o aa, = (LAIKA. + G,195)048%0) + (0Ko) # 450, lapatkan basil yang sama untk perkalian skalar dengan kedua cara, seperti sehanasny Rumus ini dapat digenakan untuk mendapatkan siden anara onto dua vektor Adan HP manapan, Dales contot ini, kampanen- komponen dari A. adalah A, = 2. A,, omponen dari H adalah 8, = 4, B, = 2 Ad, = QA) + (392) + (IN = 3, ge ME + ABB cas. = = Viet 0178, FISIKA UNIVERSITAS 24 ‘Untuk memeriksa hasil ini, ingat bahwa hasit perkalian skalar A- i ‘kdalah nogaif. Ini bear abwa #terltak di antara 90* dan 180°, sesual dengun jawaban kita y a Gambar 1-19 us vekioe dala tga dines PERKALIAN VEKTOR ‘Perkalian vektor dari dua vektor A dan B, dischut juga perkalian silang, dinyatakan, dengan A x B. Kita akan menggunakan perkalian ini pada Bab 10 untuk mendeskripsikan_ ‘orsi (lorque) dan momentum sudut. Selanjutnya kita juga akan meaggunakannya. untuk medan magnet, di mana perkalian inj akan membantu kits untuk mendeskripsikan bubungan ‘dj antara arah-arah dari beberapa besaran vektor, ‘Untuk mendefinisikan perkalian vektor A x # dari vekior A dan B, kita sekali lagi menggambar kedua vektor dengan ekor-ckornya terletak pada stik yang sama (Gambar 1-20), Kedua vektor kemudian ditempatkan pada suatu bidang, Kita definisikan perkalian ‘vekwor sebagai suatu besaran vektor yung memiliki arah tegak lurus terhadap bidang ini (antinya, tegak lurus baik terhadap A maupun terhadap B) dan besarnya sama dengan AB sin @. Sebingga, jika C = A x B, maka Kita mengukur sudut @ dari A menuju B dan mengambil sudut terkecil diantara dua, ‘kemungkinan sudut; jadi, @ berkisar antara 0° dan 180°, Jadi C pada Persamaan (1-22) sselulu positif, seperti yang memang seharusnya untuk besar vektor, Ingat juga bahwa jika A dan B sejajar atau antiparalel, @ = 0 atau 180° dan € = 0. Jadi, hasil perkalian vekor dari dua veltor yang saling sejajar atau ansiparalel selalu nol, Lebib khusus, hasil perkalian 4 By vektor dari sembarang wektor dengan dirinya sendiri sama dengen nol. Untuk melihat ‘perbedaan antara perkalian skalar dan besar dari perkalian vektor, bayangkan bahwa kita i memvartasikan sudut antara A dan # dan wetap mempertahankan besamya, Ketika A dan 2B sejajar, basil perkalian skalar akan berharga maksimum dan besar perkalian vektor akan ‘nol, Ketika A dan # saling tegak lurus, hasil perkalian skalar akan nol dan besar dari ‘perkalian vektor akan maksimom, ‘Akon selnlu ada dua arah yang tegak lurus terhadap suatu bidang, satu arah pada o ‘setinp sisi bidang tersebut. Kita pilih arah yang mana dari kedwa arah ini yang merupakan ash Ax B dengan cara sebagai berikut. Bayangkan Anda memutar vektor A mengelilingi pris yong tepak lurus terscbut sampai vektor ini berimpit dengan H dengan memilh sudut teekec dt maa doa Lemmngtinan soit anexra aun, Be Lingkartan jarjrttangan kanan Anda mengelilingi garis tegak Iurus tersebut sedemikian rupa sehingga ujung-ujting jar tangan Kanan Anda terscturt menunjukkan arah putaran: iba jari Anda dengan demikian ‘akan menonjuk arah dari Ax. Atmran tangan Kanan (right-Aand rule) ini dituojukkan pede Gamer 1-208 Ath hr eration vets ane jog tah Rr mann san sh o tangan-kanan bergerak jika dipotar dari A ke B. seperti pada gambar Dengan cara yang samt, kita tennikan arah BX A dengan memutar B ke A seperii Gambee 1-20 (oy the A “ Gambar 1-20b. Hasilnya adalah sebuah vektor yang beriaweanan dengan vektor yextor Bx A adalah tegak ters x B. Perkalian vektor tidak mengikuti bukum komutatif Walaupun demikian, untuk tertadap biding. ii salam arah ane setiap dua vektor A dan B,

You might also like