You are on page 1of 41
TEORI DAN PROSES | soout PERENCANAAN Drs. Soewamo Handayaningrat. PENDAHULUAN | tama karena fungsi perencanaan i fungsi yang lain, seperti eee gaaneken adalah, fungs! utama manajer, untuk mencapai tyjuan organisasi/badan usaha dengan sebaik-baiknya. Dikatakan fungsi u Pengaruh yang besar terhadap fungsi- (Organizing), Pen ini mempunyai Tingkat Bawah, n Anda dapat memahami perencanaan | Anda dinarapkan mampuy menjelaskan —<—$——= Kegiatan Belajar 1 Arti, Definisi, Unsur-unsur dan Tipe-tipe Perencanaan ‘A. ARTI, MAKSUD, DAN SIFAT PERENCANAAN 4. Artidan maksud perencanaan Sesuatu hal yang sangat penting diketahui dalam setiap Kerja sama individu dalam kelompok, ialah maksud dan tujuan kerja sama tersebut, dan harus jelas metode pencapaiannya. Bila usaha kelompok itu ingin efektif, orang-orang dalam kelompok itu harus mengetahui apa yang diharapkan untuk enyelesaiannya, Inilah yang dimaksud dengan fungsi perencanaan, sebagai landasan pokok dari semua fungsi manajemen. Perencanaan berkaitan dengan pemilihan di antara beberapa alternatif usaha kegiatan untuk masa yang akan datang bagi setiap unit yang berada di dalam suatu organisasi secara keseluruhan, Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan pemilihan dari sasaran-sasaran/tujuan- tujuan, menentukan cara pencapaiannya. (H. Koontz & O'Donnell, 1976: 129 - 130) Berdasarkan atas uraian tersebut, maka perencanaan adalah suatu keputusan untuk masa yang ‘akan datang, apa yang akan dilakukan, bilamana akan dilakukan dan siapa yang akan melakukan. Sekelipun masa yang akan datang jarang dapat diperkirakan secara tepat, terutama faktor-faktor diluar jangkauannya, tetapi dengan proses intelektual perencanaan diharapkan akan dapat mendekati kebenaran. Hal ini berdasarkan atas pertimbangan bahwa keputusan harus berdasarkan atas maksud/ tujuan organisasi, pengetshuan dan perkiraan yang diperhitungkan. Jelasnya perencanaan dimaksudkan untuk memperoleh sesuatu dalam waktu yang akan datang, dan usahalcara yang efektif untuk pencapaiannya. Oleh karena itu perencanaan adalah suatu keputusan apa ‘yang akan diharapkan dalam waktu yang akan datang. Perencanaan bukan sualu tindakan, tetapi suatu proses, yaitu suatu proses yang tidak mempunyai penyelesaian atau tik athir. Proses ini dimaksudkan ‘untuk mendapatkan pemecahan. Selama perencanaan masih dalam proses tidak dibatasi berapa jumlah embahasan sebelum diambil keputusan, sebab mungkin selalu diadakan perubahan baik sistemnya ‘maupun materinya. Hal ini dapat dimengerti Karena secikit kemungkinan adanya suatu perkiraan yang ‘sebab Keadaan waktu yang akan datang itu selalu berubah, penuh dengan resiko dan tidak ‘atas uraian tersebut, maka perencanaan mempunyai 2 (dua) komponen, yait if ‘optim. Bersifat pesimis berdasarken atas kepercayaan bahwa apa vag aegeRaatcet kan yang bersifat optimis berdasarkan atas kepercayaan bahwa sesi Jharapan bahwa yang dinginkan dapat teriksana, (LANR.,|BRD/UN Project uatu dapat : 1977-16), naan dapat dibagi kedalam 4 (empat) aspek yaitu: (1) kontr ma_dari perencanaan, (3) pengaruh dari peren, ibusi terhadap maksud dan reanaan, (4) efisiensi dari ARAAAARARKRARARKRHRRARKRRA|A ADKASISOMODUL 6 ac ca 8. Kontribusi terhadap maksud dan tujuan (The contribution to purpose and objectives) Maksud dari setiap rencana dan semua penjabarannya adalah untuk mencapai maksud dan tujuan badan usaha. Prinsip ini berasal dari badan usaha yang diorganisasikan, di mana pencapaian tujuan kelompok dilakukan melalui kegiatan kerja sama. Dalam hal ini Goetz (Billy E. Goetz, 1949 : 63), mengatakan sebagai berikut Perencanaan sendiri tidak akan membuat Badan Usaha itu berhasil. Tindakan diperlukan, badan Usaha harus melakukan kegiatan. Rencana, bagaimanapun juga harus menitikberatkan terhadap Kegiatan ke arah maksud dan tujuannya. Mereka dapat memperkirakan kegiatan yang mengarah kepada tujuan akhir. Perencanaan manajemen berusaha untuk mencapai sesuatu yang pokok (yang tidak berubah), mengkoordinasikan struktur dari Kegiatan yang menitikberatkan kepada tujuan yang diinginkan. Tanpa rencana, kegiatan itu hanya bersifat acak-acakan, tidak menghasilkan apa-apa, tetapi suatu kekacauan. b. Sifat Utama dari Perencanaan (Premacy of Planning) Suatu perencanaan mempunyai sifat utama, arena selama kegiatan manajemen dalam engorganisasian, penyusunan tenaga kerja, pembinaan kerja dan pengawasan kerja, semua dimaksudkan untuk membantu pencapaian tujuan badan usaha, di mana perencanaan secara nyata melaksanakan semua fungsi-fungsi manajemen yang lain. Di samping itu rencana harus dibuat terlebih dahulu untuk mencapai tujuan, bahkan sebelum manajer mengetahui hubungan unit-unit organisasi di dalamnya dan syarat-syarat personal yang dibutuhkan. Selama itu dengan sendirinya bawahan harus dibina dan diarahkan dan ditentukan macam pengawasan macam apakah yang hharus dilakukan. Dengan sendirinya semua fungsi-fungsi manajemen yang lain harus direncanakan, apabila mereka ingin etekii. ¢. Pengaruh dari Perencanaan (Pervasiveness of Planning) Perencanaan adalah suatu fungsi dari semua Manajer, sekalipun sifat-sifat dan luasnya Perencanaan akan berubah sesuai dengan kewenangan dan sifat kebijaksanaannya serta rencana yang ditentukan oleh pinak atasannya Pengakuan dari pengaruh perencanaan begitu luas, dengan mencoba untuk menjelaskan perbedaan antara pembuatan kebijaksanaan (policy making) dan administrasi, atau antara Manajer dan Administrator atau Supervisor. Seorang Manajer, karena kewenangannya dapat melimpahkan atau karena jabatan di dalam organisasi, dapat melakukan perencanaan lebih banyak dan Perencanaan yang lebih penting dibandingkan dengan yang lain. Sedangkan ‘seorang manajer yang lain mungkin lebih mendasar dan dapat diterapkan terhadap ‘besar dari suatu Badan Usaha dibandingkan dengan yang lain, juga semua Manajer dari Presiden sampai Kepala Desa/Kelurahan (Administrasi Utama sampai Mandor (Administrasi Niaga) melakukan perencanaan, itu tergantung dari ruang lingkup kewenangannya sesuai dengan (Chester LD. Katz, 1951), Kontribusinya terhadap maksud dan tujuan, dibandingkan dilihat lainnya yang disyaratkan dalam merumuskan effeciency of plan is measured by the amount of it, affset by the cost and other unsought consequence required Bamard, 1938: 19-29). Suatu rencana dapat memberikan, dengan suatu biaya yang wajar atau tidak dengan smenggunakan perbancingan yang terbaik antara input Ceo. ee dengan output, atau dalam pengertian yang umum menggunakan perbandingan itu dengan istilah dollar, jam kerja, atau unit produksi termasuk nilai kepuasan individu atau kelompok. bitidhean Banyak Manajer selalu mengikuti rencana seperti halnya yang dilakukan oleh suatu te Penerbangan, di mana biaya operasionainya lebih besar dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh. Dalam hal ini Perusahaan Penerbangan tidak efisien, dan mencoba untuk mencapai tujuan dengan mengatasi biaya-biaya lain yang tidak dapat terlihat. ; 8, DEFINISI DAN UNSUR-UNSUR PERENCANAAN 1. Definisi tentang Perencanaan Sesuai dengan pengertiannya maka terdapat beberapa pendapat mengenai batasan (definisi) dari perencanaan. Pendapat pertama: Perencanaan sebagai fungsi Manajemen. Dalam pengertian ini Mc.Farland (1959:70), mendefinisikan perencanaan sebagai berikut: "Planning is the function whereby executive anticipate the probable effect that will change the activities and objective of their business” (Perencanaan adalah fungsi di mana pimpinan kemungkinan menggunakan pengaruh dari Kewenangannya, yang dapat mengubah kegiatan dan tujuan dari usahanya). Pendapat kedua: Perencanaan sebagai suatu keputusan. Dalam pengertian ini W.H. Newman (1963;15), memberikan definisi sebagai berikut: “Planning is decialig in advence what is to be done, that is a plan, it is projected a course of action’ (Perencanaan adalah keputusan apa yang akan dikerjakan untuk masa yang akan datang, yaitu suatu rencana yang diproyeksi dalam suatu tindakan). Pendapat ketiga: Perencanaan sebagai suatu proses. Dalam pengertian ini Garth N. Jone (1958/1958: Lecture Seven), mendefinisikan Perencanaan sebagai berikut. “Planning is the process of ‘selecting and developing the best course of action to accomplish and objective" (Perencanaan adalah roses pemilihan dan pengembangan dari tindakan yang paling baik/menguntungkan untuk “ ‘mencapai tujuan). ___ Berdasarkan atas pendapat-pendapat tersebut di atas, jelaslah bahwa: Perencanaan dianggap __Sebagai suatu fungsi, suatu keputusan, dan sebagai suatu proses. i e Sebagal fungsi manajemen, di mana pimpinan (manejer) wajib melakukan Sebagal pedoman dalam kegiaannya untuk mencapaitujuan organisasi. Selanjutnya ‘keputusan memberikan kejelasan tentang apa yang akan dilakukan, bilamana sslapa yang akan melakukan. Sedangkan perencanaan dianggap sebagai suatu adalah suatu tindakan pemithan yang terbaik/menguntungkan dar Pencapaian tujuan. Yang Derkesinambungan, kerena dak ada rencana yang untuk diadakan perbaikan. Oleh Karena itu rencana Perencanaan, tetapi sekedar sebagai laporan sementara ) Perencanaan adalah suatu catatan yang kompleks dar RPAARR ame _ ‘ADKAS110/MODUL 6 Bersama ini diberikan contoh tata urutan bagian-bagian/unsur-unsur perencanaan sebagai imatika berpikir datam perencanaan. Hasil akhir (the ends): Yaitu spesifixasi dari tujuan-tujuan/sasaran-sasaran target perencanaan. ; Di sini ditentukan apa yang ingin dicapai, dan bilamana kita akan mencapainya. ; b. Alat-alat (the means): meliputi pemilihan kebljaksanaan, strategi, prosedur dan prakteknya. Di Sini ditentukan bagaimana mencapai rencana, ) © Sumber-sumber (the resources), meliputi kuantitas, mendapatkan dan mengalokasikan bermacam-macam sumber, antara lain: tenaga kerja, keuangan, material, tanah dan sebagainya. ¢. Pelaksanaan (implementation), yaitu menentukan prosedur pengambilan keputusan dan cara : Pengorganisasiannya, sehingga rencana tersebut dapat dilaksanakan. ® Pengawasan (contro/), yaitu menentukan prosedur apa yang dilakukan dalam menemukan Kesalahan, kegagalan rencana dan untuk mencegah atau _memperbaiki kesalahan untuk kelanjutannya (LAN RI, IBRD/UN Project, 1977: 218-219). Dengan demikian bagian-bagian/unsur-unsur tersebut seharusnya terdapat dalam rencana, ‘sebab banyak rencana yang tidak memuat hal itu. 3. a. Tipe-tipe Perencanaan Salah satu usaha untuk merilai kegiatan Perencanaan yang bermacam-macam ialah meninjau berbagai tipe perencanaan yang merupakan hasil dari proses perencanaan. Di samping adanya hierarki perencanaan, klasifikasi rencana sesuai dengan tingkat-ingkat manajemen, di mana rencana itu dilaksanakan (LAN RI, IBRD/UN Project, 1977: 16.08-16.07). @. Tujuan (Objective) Tingkatan yang tertinggi dari perencanaan ialah hasil akhir, di mana kegiatan organisasi itu larahkan. Termasuk kegiatan akhir, adalah: sasaran dan target. Tujuan dirumuskan oleh manajemen tingkat atas berdasarkan penilaian ekonomi, sosial dan politik. Sesuai dengan garis-garis pengarahan strategi dan kebijaksanaan. b. Strategi (Strategy) Perencanaan yang dilakukan oleh manajemen Tingkat Atas, dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang bersifat jangka panjang. Pencapaian tujuan yang bersifat jangka panjang ini disebut perencanaan strategis. Perencanaan strategis_ menjadi pedoman dalam penyusunan rencana yang ‘taktis. Perencanaan taktis adalah perencanaan yang bersifat jangka pendek, yang dilakukan ‘Manajemen Tingkat Bawah. (Policies) ernyataan umum perilaku organisasi. Dengan menetapkan pedoman lan keputusan dalam rangka penyediaan sumber-sumber yang ruang lingkup dalam pembuatan keputusan dan menjami memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan yang menentukan jawaban tertentu dalam mengendalikan dasamya prosedur menggambarkan urut-urutan yang ©. Anggaran (Budgets) ai cue, ‘Suatu reneana operasional berujud program-program yang Se Aangka-angka yang monunjukkan tahap-tahap keglatan dan pembiayaannya yang harus dis ‘untu jangka waktu tertontu atau periode yang telah ditetapkan, ; Anggaran juga dapat dipergunakan sebagalindikator terhadap pertumbuhan suatu organisasi {Program (Programs) Program ialah suatu sasaran yang bersifat rumit (kompleks), yang meliputi Kebijaksanaan, Prosedur, peraturan (rules) tugas yang harus dllaksanakan, langkah-langkah yang harus diam! sumber-sumber yang harus disediakan, dan unsur-unsur lain yang diperlukan untuk melaksanakan tangkah kegiatan yang telah ditentukan, Biasanya dilengkapi dengan dana-dana yang diperlukan dan anggaran operasional 9. Rencana proyek (Project plans) Rencana proyek adalah perpaduan dari tujuan, kebijaksanaan, prosedur, program, anggaran dan unsur-unsur lain yang diperlukan untuk melaksanakan tujuarvsasaran yang telah ditentukan Sebelumnya. Rencana proyek adalah unsur pokok dari sistem rencana organieasi h. Rencana fungsional (Functional plan) Rencana fungsional adalah garis besar tindakan yang akan dilakukan dalam bidang fungsional, Imisalnya: pemasaran, produksi, Keuangan, dan sebagainya, Hal in dimaksudkan untuk menentukan bantuan fungsional terhadap pencapaian sasaran perencanaan organisasi secara keselurunan 2. ©. Tipe-tipe Perencanaan Administrasi/Manajemen (Type of administration’ ‘Managerial plan) & William H. Newman (1963: 17-53) membagi tipe-tipe perencanaan administrasimanajemen sebagai berikut Sasaran Setiap Pimpinan (Manajer) mulal dari Pimpinan (Manajer) Tingkat Atas/Puncak sampai __ Pimpinan/Manajer Tingkat Bawah di dalam suatu organisasi harus mengetahui tujuan dari Sasaran dimaksudkan agar tujvan itu dapat dicapai sesuai dengan sasarannya, memberkan ara kegiatan yang bermacam-macam, dengan proses perencanaan. Hal terutama yang akan menentukan adanya desentralisasi eneriuan langksh Kegiatan yang disesuaikan dengan situasi dan apabila sasarannya telah tercapai. RENCANA INDUK (SINGLE USE PLAN) __| (STANDING PLAN) ~ Rencana yang luas | - Tujuan/mision/(ob- Program umum - Kebijaksanaan (Broad plan) jective) (General programmes) | (policies) ~ Anggaran dan batas ~ Proyek (Project) ~ Struktur, Orga- waktu (budget and nisasi dead line ~ Standar prosedur ~ Pelaksanaan (Per- ~ Penugasan kepada (standard proce- | formance) | pegawai (personnel dures) | asignment) - Standar pengeluaran | (Standards for expenses) | ~Rencana terperinci | - Kualitas dan kwantitas - Jadwal terperinci ~ Standard metode (detailed plan) (Quality and quantity) (detailed scheduled) | (standard methods) | | -Spesifikasi (Specifi- | | cation) | - Metode, (Method) dan sebagainya ‘secara jelas tujuannya, sebagai landasan untuk semua dapat bermacam-macam, tetapi harus dilakukan secara Pengantar lim Administrasi Anggaran yang telah disiapkan merupakan perkiraan, karena disamping menggambarkan Perencanaan yang sesungguhnya untuk setiap kegiatan yang akan dikerjakan, anggaran juga menentukan di mana kegiatan itu diarahkan untuk mencapai sasaran. Balas waktu anggaran, dimaksudkan suatu rencana yang harus di selesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Dengan perkataan lain suatu rangkaian rencana anggaran _harus sesuai dengan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang harus diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan. ©) Sasaran kegiatan (Operating goals) Kegiatan yang bermacam-macam itu ditentukan berdasarkan atas standar, sebagai ukuran pencapaian hasil (Output standard). Standard hasil ini biasanya dinyatakan dalam bentuk fisik, umpama: Membuat tembok gedung sekian meter persegegi selesai dalam waktu sekian jam. atau Mungkin dapat dipergunakan untuk mengukur kerugian waktu, umpama berapa waktu yang hilang dari para karyawan karena kemacetan di jalan waktu berangkat ke kantor. ¢. Rencana Tunggal Rencana Tunggal dibagi atas: a) Program utama, b) Proyek, ©) Program khusus, d) Rencana terperinci. a) Program utama Program Utama menunjukkan langkah "dasar" yang perlu ditentukan untuk mencapal suatu fujuan. Siapakeh yang bertanggung jawab untuk setiap langkah (tahap) dan perkiraan lama waktu untuk setiap tahap itu. Tujuan dari program utama ini sangat bermanfaet, tidak hanya untuk segala macam kegiatan ‘organisasi, tetapi juga untuk tugas utamanya. Misalnya Program Utama Departemen Pertanian ialah: meningkatkan produksi padi, tanpa ‘meninggalkan tugas utamanya, yaitu: bimbingan dan penyuluhan pertanian kepada para petani b) Proyek Proyek adalah bagian dari program umum yang secara relatif terpisah, direncanakan dan tersendiri, dan bila telah selesai pekerjaannya dihentikan, ki agar proyek cilaksanakan berdasarkan atas tahap-tahap kegiatan Pertanian dalam program peningkatan produksi Padi, didasarkan pada isiikasi, Untuk tahap itu diperlukan rencana kerja tersendiri yang (Bimbingan Massa, Proyek Inmas (Intensifkasi Massal), Proyek dipertukan langkah-langkah sebagai berikut: Personalianya (Organizing and staffing), yaitu dengan wewenang dan tanggung jawab, menentukan tugas dan in. proyek (Setting plicies for the project). dalam halal yang berhubungan dengan tugas (Survey). ee i RDPRPRPRPARARAARARAR Re Va5n0an54a5n5an (3) Mempersiapkan uraian pekerjaan (job description). Hal ini menyangkut keputusan tentang bentuk, isi dan istilah yang dipergunakan dalam uraian, termasuk jadwal waktu pelaksanaan, (4) Penilaian pekerjaan (Evaluating the job) Faktor perbandingan merupakan suatu metode yang dapat dipergunakan. Misalnya kelompok pekerjaan harus diperinci secara jelas. (8) Membuat survei tapangan (making a field survey), sebagai kelengkapan dan perbandingan. ’ (6) Mengembangkan data ‘sebagai sumber informasi (developing data as the source of information). (7) Menetapkan rencana (installing the plan). | (8) Memberikan informasi kepada para pegawal (informing employess). Disamping itu proyek adalah suatu bentuk rencana yang fleksibel dan disesuaikan dengan . situasi dan kondisi setempat. ‘¢) Program Khusus (Special programmes) Tipe lain dari rencana tunggal adalah program khusus, yang merupakan salah satu tahap kegiatan organisasi. Lain halnya dengan proyek, program khusus ini tidak mempunyai data yang sempurna secara jelas. Jelasnya program khusus ini adalah untuk memecahkan masalah- masalah yang terjadi terus menerus, dimana rencana ini harus disesuaikan dari waktu ke waktu dengan memperhitungkan situasi dan kondisi yang telah ada. d) Rencana terperinci (detailed plan) Rencana terperinci_ merupakan suatu hal yang sangat diinginkan. Rencana yang mengatur secara terperinci sangat diperiukan untuk melaksanakan keputusan Pimpinan. Rencana terperinci ini meliputi hal-hal yang berhubungan dengan penggunaan tenaga kerja, penggunaan alat-alat dan perlengkapan atau sumber-sumber dan informasi yang diperlukan, misalnya: Jadwal waktu pemberian order, standar metode, prosedur termasuk sistem pelaporan, pertanggug jawaban dan pengawasan. Rencana Induk (Standing plan) Rencana induk dapat dibedakan atas: (@) Kebijaksanaan, (b) Prosedur, adalah suatu rencana umun (general plan) sebagai pedoman anggota kegiatan. Di samping itu kebijaksanaan berguna untuk menjamin ,, Karena Kebijaksanaan merupakan pola kegiatan organisasi. akan lebin mudah memutuskan, yaitu: mana kegiatan- \ksanaan khusus, dan mana yang diperiukan suatu I yang bersifat fieksibel. apa yang harus dilakukan. Dengan demikian hal yang rutin dan tugas dari manajemen berbelit-belit dan membuang-buang waktu. kan dengan bentuk tertulis, Untuk itu formulir, yang dapat dipergunakan untuk '. Formulir isian ini dalam praktek harus bbentuk stander, yang = Pengantar tm Amisvast (c) Metode (Method) Standar metode adalah "caraljalan yang terbaik" untuk melaksanakan setiap kegiatan Pekerjaan. Standar metode ini dimaksudkan agar setiap pekerja dalam melaksanakan Pekerjaannya mempunyai hasil yang sempurna dengan mencapai “efisiensi” Penggunaan standar metode ini tidak hanya untuk mencapai efisiensi, tetapi juga kualitas pekerjaan dan keseragaman hasil yang diharapkan. Perbedaan antara Kebijaksanaan dan Metode Kebijaksanaan pada dasarnya mencakup bidang yang luas atau sebagai pedoman Pokok, sedangkan Metode berhubungan dengan caraljalan bagaimana suatu kebijaksanaan itu dilakukan. Dengan demikian para pimpinan organisasi tidak hanya terlibat dalam penentuan metode dan prosedur saja, tanpa menentukan terlebih dahulu pola kebijaksanaannya atau sebaliknya, sedangkan dalam manajemen yang baik selalu mempertimbangkan kedua-keduanya, yaitu: kebijaksanaan dan metode. Pada umumnya kata metode dan prosedur dipakai saling bergantian. Yang dimaksudkan dengan prosedur adalah suatu rangkaian langkah/tahap (series of steps), yang dilakukan oleh berbagai individu. Sedangkan metode berhubungan dengan suatu kegiatan tunggal atau tempat kerja (single operation or work place). Standar prosedur ingin mengetahui secara pasti arus informasi yang diperiukan yang diperoleh dari kegiatan orang-orang yang berujud data, di mana setiap orang terlibat lebih mendetail dan telah dipraktekkan secara luas di dalam kegiatan produksi. Konsep ini pada umumnya telah dipergunakan di dalam berbagai tingkat/bidang/maksud kegiatan. 4. Hirarki dari Perencanaan (Hierarchy of plan) ‘Menurut Mc.Farland (159-169), Perencanaan di dalam suatu organisasi, mengikuti tingkat-tingkat yyaitu: sesuai dengan perbedaan dari tingkat-tingkat kewenangan (outhority) dan ban (responsibility). ‘sesuai dengan kewenangannya dapat Anda perhatikan bagan berikut: anaan berdasarkan tingkat kewenangan/tanggung jawab Perencanaan (Planning) PAPARARRARRAMWAAR|] Manajemer/Pimpinan Tingkat Menengah 1. Melengkapi Sasaran (Suplementary goal) (Middle Management) 2, Penjabaran kebijaksanaan (Policy Imple- mentation) 3. Program (Progrmmes) 4. Target (Quats) Manajemer/Pimpinan Tingkat Bawah ~ Sasaran jangka pendek (short range plan) (Supervisory or Lower Management) - Melengkapi kebijaksanaan (Supplementary Policies) ~ Proyek (Project) Jadwal (Schedule) (®& ) LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda mengerjakan latihan berikut init 1) Apabila suatu organisasi/vadan usaha ingin mencapai tujuar/sasaran, apakah yang harus dilakukan? 2) Mengapa suatu perencanaan merupakan suatu usaha (perkiraan) untuk masa yang akan datang? 9) ‘Mengapa perencanaan dikatakan mempunyai sifat atau fungsi utara dari fungsi-fungsi manajemen adalah suatu proses, suatu fungsi dan suatu keputusan! "yang merupakan sistematika berpikir dalam perencanaan! 2 tertinggi dari suatu perencanaan? rencana induk? ee Kegiatan Belajar 2 Proses Perencanaan dan Rintangannya ‘A. PROSES PERENCANAAN 1. Langkah-langkah dari Perencanaan AM. Williams (1996; 9-25), berpendapat bahwa langkah-langkah dari proses perencanaan adalah ‘sebagai berikut: a. Menentukan/menetapkan dengan jelas maksud/tujuan. Menentukan alternatif. Mengatur sumber-sumber yang diperlukan. Menentukan Organisasi, metode dan prosedur. Menentukan/menetapkan rencana itu sendiri. eaoe @. Menetapkanimenentukan dengan jelas maksud/tujuan, berarti menentukan kebijaksanaan- kebijaksanaan yang akan dilakukan. Maksud/tujuan merupakan sasaran yang ingin dicapai, Dengan menentukan kebijaksanaan berarti membuat pedoman apa yang akan ditempuh untuk mencapal tujuan tersebut. b. Menentukan alternatif, artinya Pimpinan/Manajer harus memperhitungkan faktor-faktor yang dihadapi, yaitu: kejadian-kejadian yang akan datang, Demikian pula fektor waktu harus diperhitungkan yaitu: jangka panjang, jangka sedang dan jangka pendek Faktor kondisi/situasi juga harus diperhitungkan, Di samping itu perhatikan hasil riset atau hasil ‘studi kelayakan, data statistik, dan sebagainya. Berdasarkan atas penjelasan tersebut, maka salah satu alternatif harus dipiiih atau pimpinan ‘menentukan pilihannya dari beberapa alternatif itu r-sumber yang diperiukan, antara lain: tenaga kerja (manpower), biaya (money), bahan-bahaniperlengkapan (materials), waktu yang diperlukan (time will be ‘sudah disediakan sesuai dengan yang diperlukan. ‘Metode, dan Prosedur, Organisasi adalah wadah dalam rangka prosedur yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana ialah’ -yang akan dicapai, sistem pelaporan atau sistem umpan balik than sebagai laporan yang telah dikerjakan, termasuk tata aap dan sasaran. mempengaruhi pekerjaan organisasi itu. Pengantar limu Admhistras! ) Sumber-sumber (resources) yang diperlukan, yaitu: tenaga kerja, biaya, alat, bahan dan termasuk waktu penyelesaian rencana, 8) Metode dan prosedur pelaksanaan rencana, 2. Langkah-langkah perencanaan menurut H. Koontz & O'Donnell Menurut H. Koontz & O'Donnell (1976: 143-148), langkah-langkah perencanaan meliputi: Menentukan tujuan, Penyusunan premis, Menentukan tindakan alternatif, Menilai tindakan alternatif, Memilih langkah tindakan, Merumuskan rencana, Memperhitungkan rencana melalui anggaran, on-eaeco @. Menentukan tujuan (Establishing Objectives) Langkah pertama dalam perencanaan itu sendiri ialah menentukan tujuan perencanaan untuk Seluruh Badan Usaha/Organisasi, termasuk bagi setiap unit-unit bawahan. Tujuan utama ialah hasil yang diharapkan sebagai hasil akhir, apa yang akan dilakukan, dimana akan dilakukan dan Pagaimana cara mencapainya, melalui jaringan kerja yang bersifat strategis, kebijaksanaan, Prosedur, pengaturan, anggaran dan program, b. Penyusunan premis (Premising) tangkah kedua dalam perencanaan alah menentukan, mencapai persesuaian dan menyebarkan premis-premis perencanaan yang kris. Dalam hal ini ialah memperkirakan/ forecast data yang sebenamya, menerapkan kebijaksanaan dasar, dan rencana Badan Usaha, Premis merupakan anggapan perencanaan. Dengan kata lain rencana lingkungan yang diharapkan dalam kegiatan operasional. Langkah ini membawa salah satu prinsip perencanaan yang pokok “lebih banyak tugas Perencanaan yang diberikan kepada individu semakin dimengert, untuk memantaatkan premis. ‘Premis Perencanaan yang berbeda agar lebih banyak lagi melakukan kocrdinasi di dalam Baden yang bersangkutan". adalah penting dalam penyusunan premis. Dengan memanfaatkan sejumiah linasikan perencanaan (merupakan tanggung jawab Pimpinan) yang di- yang berada pada Pimpinan/Manajer Tingkat Atas, agar dapat meyakinkan Tingkat Bawah untuk menggunakan premis-premis dalam Pembuatan oe n ialah meniliti dan menguji langkah tindakan alternatif, kelihatan, Dalam hal ini Jarang-jarang suatu rencana dan bahkan sering dijumpai ‘Suatu aliernatif yang tidak ‘menjadi suatu alternatif yang terbaik. alternatifnya, kesepakatan yang Kemungkinan sangat menguntungkan, dengan cara meninggalkan proses engujian dengan teknik-teknik matematika, melalui proses perkiraan atau kurangnya kesepakatan, Penilaian terhadap langkah alternatif (Evaluating Alternative Course) Langkah yang keempat adalah menilai dengan mempertimbangkan berbagai faktor, yaitu Premis-premis dan sasaran. Salah satu langkah yang mungkin sangat menguntungkan, tetapi memeriukan sejumiah besar biaya yang harus ditanamkan dan pengembaliannya sangat lambat, Yang lain mungkin kurang menguntungkan, tetapi dengan risiko yang kecil, sedangkan yang lain mungkin lebih balk sesuai dengan tujuan jangka panjang Badan Usaha/Organisasi, © Memilih langkah tindakan (Selecting a Course) Langkeh kelima, memilih langkah tindakan diman: 'a rencana itu diterima, sebagai tindakan ‘nyata dari suatu keputusan. Kadang-kadang suatu analisis dan penilaian langkah alternalif akan menghasikan antara dua atau lebih dapat diterima. Dalam hal ini Manajer akan memutuskan untuk mengikuti beberapa langkah, dari pada mengambil langkah yang terbaik Merumuskan Rencana (Formulating Derivative Plan) Pada dasamya, bila telah diambil suatu keputusan, perencanaan itu jarang sempumna, dan fangkah keenam baru dilaksanakan.Pada hakikatnya semua rencana yang tidak mengalami Perubahan dimaksudkan untuk membantu rencana dasar. Dalam suaty kasus, di mana Perusahaan Penerbangan memutuskan untuk menggunakan pesawat baru, Keputusan ini artinya sual fanda untuk mengembangkan rencana rumah tangga perusahaan. Hal ini dengan Sendlrinya berhubungan dengan mempekerjakan dan melatih berbagai tipe personal, men dapatkan dan menyimpan suku cadang. Di samping itu perusahaan juga masih ‘mengembangkan fasilitas pemelinaraan, penjadwalan dan periklanan, keuangan dan asuransi, 9. Memperhitungkan rencana metalui anggaran (Numberizing Plans by Budgeting) Setelah dibuat keputusan, berarti rencana itu telah ditetapkan, langkah yang terakhir ialah memberikan arti perencanaan yang sebenarnya Sebagaimana telah didiskusikan di muka, perihal tipe perencanaan, memperhitungkan rencana dengan suatu pembiayaan yang tercantum dalax Seluruh anggaran dari suatu Badan Usaha/Organisasi memperiihat endapatan dan belanja (pengeluaran), dengan akitat menghasiikan keuntungan atau surplus. ‘Setiap bagian atau program dari usaha niaga atau usaha-usaha lain dapat ™mempunyai anggaran endl terutama segala pengeluaran dan modal yang masih betkaitan dengan seluruh anggaran Badan Usaha/Organisasi. Apabila anggaran ini dikelola dengan baik, 1 bagi berbagai m yaitu dengan cara im anggaran. kan adanya sejumiah Perencanaan, menurut D. Mc Farland (1959: 149) adalah: an prosedur bagaimana Perencana (Planner) melalukan Pengantar imu Adminisras! Menentukan permasalahannya, Berusaha mendapatkan fakta-fakta yang penting/dibutuhkan, Analisis sumber informasi itu, Pilihlah tindakan-tindakan alternatif, Pertimbangkanlah altematif itu, Ambilah keputusan itu. sea0cp a. Menentukan permasalahannya Yang dimaksud dengan menentukan permasalahan, falal Pimpinan dalam mencapai tyjuan, atau apa yang ingin dicapai b. Berusaha mendapatkan fakta-fakta yang penting/dibutuhkan Pimpinan berusaha sedapat mungkin dengan waktu yang tersedia secara rasional untuk mendapatkan fakta dalam bentuk yang baik sebagai sumber informasi. ©. Analisis sumber informasi itu Pertimbangkan faktor-faktor informasi itu satu sama lain, sebagai bahan Perbandingan. d. Pilihlah tindakan-tindakan alternatif Informasi yang sudah dianalisis itu akan tampak dengan jelas, dan Mempermudah pemilihan tindakan alternatif ©. Pertimbangkanlah alternatf itu Mempertimbangkan untuk memutuskan mana yang terbaik untuk memecahkan masalah- masalah itu. f. Ambilah keputusan itu Sesudah diadakan analisis dan observasi, selanjutnya dilihat apakah ada faktor-faktor baru yang akan timbul yang mungkin diperiukan untuk suatu perubahan dalam Pembuatan rencana lu, Setelah kesemuanya ditelti secara cermat kemudian baru diambil keputusan. 3. Rintangan-rintangan suatu perencanaan yang efektit Sesuai dengan pendapat Dalton E.McFarland erencanaan adalah sebagai berikut waktu yang dipergunakan. an yang tidak dapat diramalkan sebelumnya, ‘mental. apa yang harus dilakukan oleh (1959:149-455). Rintangan-rintangan suatu memberikan suatu gambaran untuk keperluan-keperluan yang akan datang, sekalipun tidak selalu tepat. Kejadian-kejadian yang tidak dapat diramalkan sebelumnya ‘Sesuatu hal yang tidak mungkin untuk mengetahui terlebih dahulu dengan pasti terhadap hal- hal yang akan datang dalam menyusun suatu rencana yang tepat yang dapat Gipertanggungjawabkan. Oleh Karena itu maka penyusunan rencana didasarkan atas kemampuan dalam keadaan sekarang, dengan mengusahakan atau memperhitungkan apa yang dapat tercapai dalam waktu yang akan datang. Hal ini disebabkan karena pimpinan/perencana mempunyai kemampuan untuk melihat ke depan berdasarkan atas perhitungan yang bersifat kualitatif bagi suksesnya suatu perencanaan, ©) Kemampuan mental b) Perencanaan mendasarkan diri atas kegiatan intelektual (proses pemikiran), yaity suatu Proses kemampuan mengerjakan deretan ide-ide yang abstrak (angan-angan) untuk melihat Perubahan-perubahan dari beberapa kemungkinan pengaruh yang dihadapi dalam waktu yang akan datang, Salah satu bentuk dari kemampuan mental yang utama dalam perencanaan ialah kemampuan dalam membuat konsep, yang merupakan gambaran dari kemampuan dan kecakapannya, tanpa melihat efek yang mungkin terjadi. Demikian pula kemampuan daya Ciptanya juga terbatas karena kemungkinan dipengaruhi oleh keadaan-keadaan dirinya (emosi, egoistis, tekanan-tekanan, ketegangan, kesulitan, dan sebagainya), 4) Kekurangan informasi Perencanaan memerlukan informasi yang cukup. Kalau perencanaan tidak cukup informasi, Perencanaan itu sukar untuk dapat dipertanggungjawabkan. Informasi yang bersifat kuantitaif maupun kualitatif merupakan bagian dari periode waktu dalam perencanaan. Periode waktu yang tersedia untuk memperoleh informasi yang cukup sangat terbatas. Pengalaman menunjukkan, bagaimana sukamya memperoleh informasi yang cukup untuk membuat suatu perencanaan yang baik dan masuk akal (rasional). Perencanaan akan kurang balk, bila perencanaan itu disusun dengan suatu informasi yang salah. Oleh karena itu perlu diadakan studi dan penelitian (investigation), sebingga data yang bersifat kualitatif maupun kuantitati berguna bagi pembuatan rencana yang baik. ) Rintangan-rintangan adminsitratif Penyusunan rencana biasanya dilakukan oleh staf perencana, dan hasil perencanaan itu belum tentu disetujui oleh pimpinan. Mungkin secara prinsipal dapat disetujui, tetapi tidak mau melaksanakannya, Karena beberapa pimpinan berpendapat behwa perencanaan itu dianggap kkurang bermanfaat. Hal ini dapat dimengerti karena perencanaan itu hanya sekedar sebagai suat yang tampaknya tidak menghasilkan apa-apa. Dalam hal itu waktunya dianggap af fena hanya membuat seolah-olah para pegawainya itu sibuk, padahal tidak yang nyata. Oleh karena itu pimpinan kadang-kadang lebih baik melihat ‘ada dengan mempertinggi pengetahuanvkecakapannya. Dengan sahakan perbaikan-perbaikan. Disamping itu, perencanaan biaya perencanaan itu tidak hanya diperuntukkan bagi biaya untuk mengumpulkan dan menganalisis data. pembiayaan, tanpa pembiayaan perencanaan tidak Pengantar imu Administresi halnya orang-orang pada umumnya pimpinan biasanya sangat none a perubahan, seperti pengalaman masa lampau, yaitu mempertahankan tradisi yang lama. oak perencanaan adalah suatu usaha perubahan, di mana pimpinan harus memutuskannya. Dalat bidang niaga, perencanaan dengan anggaran yang cukup besar untuk pembelian barang-barang atau peralatan biasanya ditentang oleh pimpinan, karena dianggap suatu pemborosan. Demikian ula Pengurusan dan pengawasan anggaran dengan suatu prosedur yang telah ditentukan, dianggap suatu pemborosan waktu. Usaha-usaha untuk menghindarkan rintangan-rintangan, ‘menjadi kewaliban bagi para perencana untuk meyakinkan pimpinan. Demikian pula pendidikan dari pimpinan itu sendiri, agar menyadari arti penting perencanaan, sehingga rencana yang diajukan kepadanya mendapat perhatian dan penghargaan, disamping rencana itu sifatnya harus supel (fleksibel) 9) Pertimbangan-pertimbangan unsur kemanusiaan Suatu hal yang membahayakan perencanaan adalah kemungkinan kurangnya pertimbangan alas unsur-unsur kemanusiaan di dalam organisasi. Hal ini disebabkan karena rencana itu tidak hanya menyangkut sesuatu yang bersifatfisik atau materil saja, tetapi juga menyangkut segi kemanusiaan. Kedang-kadang rencana it mempunyai suatu efek (akibat) adanya hubungan pegawal dengan pimpinan itu sendiri. Misalnya, pengurangan pegawai karena bertujuan memperoleh efisiensi kerja. Bahaya ini dapat dikurangi dengan cara mengadakan suatu koreksi dan komunikasi bila rencana itu diterapkan, agar dapat dicarkan pemecahannya terlebin dahulu. Dengan mengadakan komunikasi dan koreksi, akan membantu mereka yang terkena, yang kemudian kan saling menyadari usaha-usaha perubahan itu. Mereka diharapkan dapat menyadari bahwa {ujuan untuk mengembangkan rencana itu adalah demi kemajuan organisasinya, 4. Karakteristik dari perencanaan yang efektif Menurut Urwick (1937: 34) karakteristik dari perencanaan yang balk adalah: @. Perencanaan itu harus berdasarkan atas tujuan yang jelas. b. Rencana ity mempunyai sifat yang sederhana (simple) ‘© Rencana it mudah cianalisis dan siklasitkasikan dalam suatu tindakan dengan menetapkan ‘supel (fleksibel) a a el i ADKA3S1OMODUL 6 Di samping itu untuk menilai suatu perencanaan efektit, maka erencanaan harus bersifat pragmatis, Dermanfaat bagi Kemajuan masyarakat. Pragmatis berarti dapat diukur berdasarkan atas baiknya Feneana dan implementasi dari rencana itu, Kecuali itu perencanaan juga harus dinamis, artinya dapat ‘menyesuaikan dengan situasi, kondisi setempat. ® ) catiian Untuk memperdalam pemahaman Anda men, berikut init 1) Terangkan tangkah-langkah perencanaan menurut AM. Williams! 2) ‘Terangkan berbagai faktor alternatit yang harus diperhitungkan, untuk dapat dipiih dari beberapa alternatif tersebut! Jelaskan berbagai sumber yang diperiukan dalam proses perencanaan! Terangkan yang dimaksud dengan metode dan prosedur! Jelaskan perhitungan rencana melalui anagaran! Jelaskan apakah yang dimaksud dengan teknik-teknik perencanaan! 7) Sebutkan berbagai rintangan bagi suatu perencanaan! 8) Terangkan rintangarvhalangan yang bersitat administrati! 9) Sebutkan karakteristk dari perencanaan yang baik! \genai materi di atas, silakan Anda mengerjakan latihan 3) 4) 5) 6) Petunjuk Jawaban Latihan Bacalah seluruh materi Kegiatan Belajar 2, dengan cermat, dan siapkan Buku kerja Anda, kerjakan Latihan tersebut. Bila Anda belum mampu menjawab, bukalah dan pelajari Kembali kegiatan belajar dimaksud, atau diskusikan dengan teman Anda sehingga akhimya Anda yakin dan dapat menjawab latinan dimaksud secara terperinci 4 RANGKUMAN dari perencanaan menurut A.M, Williams yang terdiriatas 5 (lima) langkah, jelas maksud/tujuan, menentukan alternatit, mengatur sumber- -Menentukan organisasi, metode dan prosedur dan terakhir adalah langkah-langkah tersebut adalah 7 (tujuh) langkah, Premis, menentukan tindakan alternatif, menilai langkah tindakan, merumuskan rencana dan Kegiatan Belajar 3 Peramalan dan Teknik-teknik Peramalan A. PERAMALAN Henry Fayol (1949; 43) dalam membicarakan unsur-unsur Administrasi/Manajemen, unsur-unsur pertama ialah: Peramalan (prevoyance) dan perencanaan (planning). Prevoyance artinya melihat ke depan, yaitu menetapkan untuk masa depan, menetapkan untuk masa yang akan datang dan menentukan apa yang akan dilakukan untuk maksud tersebut. Dalam hal ini berbagai peramalan dapat dilakukan apakah untuk jangka waktu yang lama, misalnya: 25 tahun, jangka waktu sedang, yaitu 5 tahun dan jangka waktu pendek, yaitu 1 tahun. Selanjutnya setiap peramalan termasuk juga berbagai jenis dan unsur perkiraan, terdiri atas data, seperti: modal, hasil, biaya produksi, penjualan, rilai penjualan dan faktor-faktor lain. Dalam praktik, peramalan dilakukan oleh seorang ahli di bidangnya, yang selalu mengadakan analisis secara terinci, apa yang akan terjadi, untuk masa yang datang. Oleh karena itu beberapa Badan Usaha/Organisasi hanya memerlukan peramalan untuk jangka waktu yang lama, tetapi di lain pihak terdapat juga Badan Usaha/Organisasi yang mengadakan peramalan untuk jangka waktu yang pendek Dalam membuat perencanaan, pata perencana memerlukan suatu peramalan yang cermat. Sekalipun hal ini mempunyai nilai diluar penggunaannya, karena membuat suatu peramalan dan peninjauan kembali memaksa para Manajer untuk berpikir lebin jauh, melihat ke masa depan dan bagaimana cara pelaksanaannya. __ Peramalan wajib mengikutisertakan seluruh organisasi, agar dapat membantu mempersatukan dan inasikan rencana. Di samping itu, peramalan juga menitik beratkan perhatiannya terhadap r datang, yang dapat membantu terselenggaranya kesatuan arah terhadap maksud dan Sekalipun titik berat perencanaan diletakkan pada suatu peramalan, namun perlu ‘peramalan menjadi ajang terhadap berbagai kesalahan, selama analisis yang tidak dapat menghasikan sesuatu yang sesuai dengan yang digambarkan dilepaskan dari suatu peramalan, sekalipun sering orang kan lebih banyak dari suatu peramalan, dan tidak dapat di dalam suatu perkiraan, Mereka juga kadang-kadang nggapan yang penting dari suatu peramalan untuk Perkiraan yag rasional atau penggambaran yang & ODonnell, 1976: 180-181). Pengantar linu Adminisirasi B. PERAMALAN EKONOMI H. Koontz & C. O'Donnell (1976: 181-182) mengatakan bahwa premis-premis ekonomi yang nyata (dapat dipertanggungjawabkan), dapat diperoleh dari peramalan: pekerjaan, produktivitas, pendapatan nasional dan produk nasional bruto (GNP), yang telah tersedia bagi perencana untuk beberapa tahun. Kebanyakan peramalan ekonomi diperoleh dari perhitungan produk nasional bruto. Dari jumish ini tidak sukar untuk memperkirakan/meramalkan jumlah penduduk, pertambahan produktivitas, persentase Penggangguran, dan rata-rata pekerjaan setiap minggunya. Namun masalah yang terjadi ialah memperkirakan jenis-jenis Komponen produk nasional perorangan, ketentuan usaha niaga dan investasi inventaris, pembangunan perumahan dan penanaman modal lainnya. ‘Adapun kesukaran yang dirasakan apabila unsur-unsur tersebut dijabarkan lebih terinci. Seperti halnya peramalan terhadap produk nasional bruto memerlukan perhitungan perubahan tingkat harga, di mana pengendalian inflasi sepanjang tahun merupakan hal yang penting bagi perencana. Setelah mempelajari peramalan yang luas yang bersifat nasional dan regional suatu Badan Usaha/Organisasi harus menterjemahkan pengaruhnya terhadap industri dan akibat-akibatnya. Dalam hal ini diperlukan 2 (dua) macam landasan perkiraan prosedur, yaitu: Pertama: Para Analis mengarahkan perhatian ke bawah dari tingkat data nasional ke tingkat peramalan kelompok industri perorangan. Yang ‘Kedua: Melalui pendekatan dari bawah ke atas (bottom up) para analis mengarahkan perhatiannya dari bawah ke atas, yaitu dari data perusahaan perorangan, yang kemudian menyimpulkan rencana-rencana Industri yang merupakan peramalan ekonomi nasional. Sebagaimana telah dikemukakan , bahwa apa yang diperlukan dalam peramalan ekonomi ialah penjabaran secara rinci dari data ekonomi yang dapat memberikan pelayanan terhadap pasar, dimana perusahaan dalam keadaan operasional. Salah satu pendekatan yang biasanya disepakati ialah pengembangan Tabel Input dan Output. Hal ini menunjukkan hubungan industri dengan industri yang lain dan kontribusinya terhadap produk nasional bruto, dengan memperhitungkan pembelian dan penjualan yang diproduksi mereka. Sedangkan beberapa pekerjaan analis input dan output telah diakuken oleh para ahli industri di daerah, yang memeriukan ketelitian dan pemanfaatan analis bagi kepentingan nasional. Dengan perkataan lain bahwa dengan tersedianya alat yang canggin untuk peramalan, berarti akan ‘mendorong pengembangan usaha niaga, yang mempunyai pengaruh tethadap produksi nasional dan faktorfaktor pendapatan, yang menunjukkan pengaruhnya terhadap industri yang sedang berjalan. negara dengan usaha niaganya, menerbitkan data ekonomi yang bermantaat bagi kepentingan ‘Demikian juga perkumpulan pengusaha menerbitkan data perusahaan, neraca perbankan, swasta, dan asosiasi profesi lainnya. Semuanya dapat menunjang sebagai suber ekonomi. ne , bahwa peramalan atau perkiraan ke masa d yang dimaksud dengan peramalan ialah su mbarkan kemungkinan yang lebih baik ‘waktu yang akan datang. Peramalan adalah yang dapat mempengaruhi salah satu pimpinan memilin tyjuan yang benar. | dalam pengambilan keputusan, fepan, merupakan atu prosedur yang terhadap kegiatan ‘suatu dugaan atau rencana organisasi, ’eramalan adalah alat \ dan secara ekonomi ADKAI1O/MODUL 6 inik-toknik peramalan Teknik-teknik peramalan terdiri atas strategiteori kejadian strategi/teori pertumbuhan strategi/teori ekonomi a. Strategi/teori kejadian Strategi ini meliputi penemuan apa yang terjadi atau sedang terjadi sebelum seseorang mendapatkan, menggunakan atau memikirkan penggunaan informasi yang tersedia itu. Strategi ini memertukan informasi dari dalam organisasi itu, yang berguna karena diperoleh dari orang dalam sendiri, dan mereka diharapkan akan mengatakan apa yang sebenarnya ingin kita ketahui. informasi ini dianggap tidak akan banyak berubah selama periode peramalan itu b. Strategi/teori pertumbuhan Strategi ini merupakan suatu hipotesis, yaitu bahwa waktu yang akan datang tumbuh dari keadaan waktu sekarang, kecuali bila ada hal-halkejadian yang tidak dapat diperkirakan terlebih dahulu. Ide lain yang mungkin bermanfaat ialah bahwa perubahan keadaan sering berjalan sesuai dengan lingkaran yang tak terputus-putus. Dalam strategi ini perkiraan keadaan waktu yang akan datang akan cenderung mengikuti data masa lampau dan data masa sekarang. ¢. Strategi/teori ekonomi Strategi ini mengikuti perkembangan model teori ekonomi, yang dapat dipergunakan atau dapat diterapkan terhadap semua keadaan, yaitu: masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang, imu ekonomi matrik, yaitu: !lmu ekonomi, matematika, Statistik : mempelajari aspek-aspek peramalan (Dalton E. Farland, 1959: 141-142), PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA PERENCANAAN = Perencanaan tidak akan berhasil dengan baik apabila tidak ada data. Oleh karena itu adanya data pagai sumber untuk perencanaan, sangat diperlukan sekali. Untuk keperluan tersebut, diperlukan data, serta informasi agar dapat menghasilkan suatu perencanaan ya tunggal (singular), sedangkan data adalah jamak (plural). Data fang telah diolah disebut informasi. Jelasnya, perencanzan tergantung atas tersedianya data yang fat kualitatif dan kuantitatif, untuk dipergunakan dalam suatu perencanaan yang efektif. Data setelah menjadi sumber informasi yang kemudian diatur, dinilai, sehingga mudah dijadikan bahan dalam perencanaan. Selanjutnya diperiukan adanya sistem pencatatan dan penyimpanan (filing dan system), yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan dalam perencanaan (planning). uk keperluan perencanzan diperiukan adanya sistem pengumpulan data/informasi yang teratur .a/Organisasi, dimana data/informasi itu dipelajari dan di sebagai sumber yang dapat ga dan dapat dibenarkan sebagai sumber perencanaan. sewaktu-waktu dicek kebenarannya. Apabila ada suatu datalinformasi yang _kembali, apakah benar atau salah, agar tidak membawa pengarun bidang perencanaan. Bahan-bahan datalinformasi _biasanya kita penerbitan pemerintah, Majalah-majalah yang bersifat ilmiah, at tertentu. 1g disebut dengan: Management Information System (MIS). n sistem datalinformasi yang dapat membantu dalam usaha ri MIS (management informasi system), kita harus mempelajari/mempergunakan sistem pencatatan penyimpanan (filing and sampai terjadi para pejabat mengabaikan sistem tersebut. Suatu pencatatan dan penyimpanan akan mengakibatkan kerugian (nilainya yang lampau menjadi pedoman/petunjuk untuk data yang sekarang 1 dibutuhkan. Sedangkan data yang sekarang sangat dibutuhkan sé yang akan datang. TEORI, KONSEP DAN FUNGSI | “oout KEPEMIMPINAN SERTA MOTIVASI Drs, Soewamo Handayaningrat (0) ) Penpanutuan berhasilan dari manajemen. Namun arti kepemimpinan berbeda dengan Kepala, dan belum tentu seorang Kepala itu adalah seorang pemimpin. Dikatakan bahwa seorang Kepala adalah ‘seorang pemimpin, apabila kepala itu mempunyai sifat-sifat sebagai seorang pemimpin. Berbagai macam kepemimpinan pada waktu sekarang yang masih banyak diakui, ialah: (a) Pemimpin atas dasar keturunan (bom leader), seperti: Raja Inggris, Raja Belanda, raja Jepang, dan sebagainya. Dimana rakyat negara tersebut masih menghormati Rajanya. Hal ini juga terdapat di Indonesia seperti: Kepala- kepala; (b) Pemimpin atas dasar pemilihan seperti halnya dalam negara demokrasi, semua pemimpin negara itu dipilih melalui pemilhan umum seperti Presiden negara Perancis, Presiden negara Jerman, Presiden negara Amerika Serikat termasuk Presiden negara Republik Indonesia. (c) Pemimpin berdasarkan atas penunjukan, Seperti Menteri Negara Rl, ditunjuk/diangkat oleh Presiden RI Dalam teori kepemimpinan di samping mengutarakan syarat-syarat sebagai seorang pemimpin, disebutkan juga sifat-sifat yang_harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Kesemuanya dimaksudkan agar pemimpin itu dapat melaksanakan misinya dengan baik. Di samping teori kepemimpinan, akan dikemukakan juga teori motivasi. Motivasi adalah tugas seorang pemimpin untuk memberikan dorongan untuk bekerja_secara sadar dalam usaha_melaksanakan__pekerjaannya, 2 teori motivasi yang mungkin dapat dipergunakan untuk memotivasi , yang pada hakikatnya terbagi atas 2 (dua) macam, yaitu: cebutuhan fisik misalnya: kebutuhan makan/minum, sandang, ‘Sedangkan kebutuhan non fisik, misalnya: kebutuhan keamanan, bermasyarakat,_ K epemimpinan adalah inti dari manajemen. Oleh karena itu kepemimpinan menentukan ke- ini, Anda diharapkan mampu memahami teori, konsep dan fungsi | modul ini, Anda diharapkan dapat: merupakan fungsi yang sangat menentukan keberhi jan dapat memberikan motivasi kepada karyawannya, agar yannya dengan penuh tanggung jawab. Arti, konsep, dan Teori Kepemimpinan ‘A. ARTI DAN DEFINIS! KEPEMIMPINAN 1. Arti kepemimpinan Di dalam suatu masyarakat, baik dalam masyarakat tradisional maupun masyarakat modern, selalu diperlukan kepemimpinan (leadership). Kebutuhan akan kepemimpinan (leadership) tidak hanya terbatas terhadap usaha-usaha yang besar, tetapi juga untuk usaha-usaha yang kecil. Di dalam suatu masyarakat yang modern, yang memiliki berbagai bidang usaha, bukan hanya di bidang pemerintahan saa tetapi Juga di bidang niaga/swasta diperlukan lebih banyak pemimpin, Hal ini disebabkan karena kepemimpinan memegang Peranan penting dalam bidang administrasimanajemen. Oleh karena itu Dimock mengatakan bahwa "Kepemimpinan adalah inti dari pada administrasimanajemen" administration/management) (Dimock & Dimock, 1960: 367). Alvin Brown (1! kepemimpinan hanyalah mempunyai arti apabila kita menempatkan peng dalam situasi apa yang dapat diharapkan dari kepemimpinannya itu. Artinya dalam suatu situasi dan dalam suatu masyarakat apa yang dapat diharapkan dari pemimpin itu (The word make sense only when we specity fo what end and in what circumstances the leader will be expected to act). Dengan demikian bbaik langsung maupun tidak langsung pemimpin itu dip dari kelompok masyarakat itu sendiri, apakah __Kelompok masyarakat ity ussha riaga/industr, apakah kelompok masyarakat itu paral politic, apakah mpek masyarakat tty pegawai negeri sipilmiter. Yang jelas bahwa masyarakat yang sehet akan in yang sehat dan masyarakat yang tidak sehat dengan sendirinya akan memilih j tidak sehat (a sick group will select sick leader). Dengan demikian Pemimpin adalah agambarkan Kehendak yang sesungguhnya dari Kelomipok (leadar is & man Who most 9 of the group) (Leadership is the key to '847:17) menyatakan, bahwa ertian itu untuk maksud dan dan Pemimpin (Prof Sarwono: 1958 ; 38-40) spemimpinan sering diartikan sebagai kekuasaan unt yadap bawahan, bukan suatu pemimpin, t besar tidak mungkin didas: luk memerintah, Memaksal . k tetapi perintah yan _ sarkan AANDRANNAARARARARAAHRARANA ADKASI OMOOUL 8 Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan kesediaan dan rasa penuh kesadaran. Dengan kata iain Pemimpin adalah pembinaan kekuasaan bersama antara yang memimpin dan yang dipimpin. Oleh Karena itu yang dimaksud dengan kepemimpinan, adalah suatu sikap dan tingkahslakt! untuk mempengaruhi orang lain, agar mereka memberikan kerjasamanya dalam mencapai suatu tujuan yang menurut pertimbangan mereka adalah perlu dan bermanfaat. Dalam kepemimpinan, unsur- unsur yang penting untuk mendapatkan rasa uas dan rasa berbakti dari mereka yang memberikan kerjasamanya kepada pemimpin yang bersangkutan. Beda Pemimpin dan Kepala ‘Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa kepemimpinan adalah suatu sikap dan tingkah laku untuk ‘mempengaruhi orang lain, agar mereka memberikan kerja samanya dalam usaha mencapai tujuan. Oleh karena itu seorang pemimpin selalu mempunyai pengikut (followers). Pemimpin partai misalnya segala sikap dan tingkah lakunya selalu. mendapat dukungan dari para pengikutnya, Demikian pula Pemimpin agama, apa yang dikatakan merupakan amanat yang harus dilakukan oleh para Jama'ahnya (pengikutnya). Oleh karena itu pemimpin, baik yang formal maupun non formal, mempunyai pengikut yang selalu tunduk dan taat mengikuti kehendaknya. Tunduk dan taat adalah Suatu kesadaran yang merupakan keyakinan bahwa kepemimpinannya akan membawa mereka ke arah yang lebih baik. Apabila pemimpin mempunyai pengikut, maka kepala/manajer mempunyai bawahan. Kepala/manajer ialah orang yang memimpin pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya. Oleh karena itu pemimpin belum tentu seorang kepala/manajer, sebab pemimpin belum tentu memimpin suatu pekerjaan. Di samping itu seorang kepala/manajer juga belum tentu seorang Pemimpin. Namun seorang kepalalmanajer dapat menjadi seorang pemimpin apabila ia berhasil mempengaruhi bawahannya sehingga memiliki perasaan ikut bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang sedang dilaksenakan dibawah pimpinannya. Adapun tugas-tugas seorang kepala (Prof. Sarwono; 1958: 41), ialah: menerjemahkan dan merencanakan serta memimpin pelaksanaan berbagai keputusan yang telah diambil oleh pihak atasan. ‘mengatur prosedur dan tata terlib pekerjaan mereka yang bekerja di bawahnya. ‘mengawasi kemajuan pekerjaan di bawah pimpinannya. ‘mengatur koordinasi antara usaha-usaha di bawah pimpinannya. beberapa wewenang dan tanggung jawatiiya kepada para bawahannya. kepala apabila ia benar-benar seorang pemimpin, ia akan sanggup untuk ‘nspirasi pada bawahan yang bekerja dalam organisasinya. Dalam hal ini yang dapat menyinarkan kepercayaan, kekuatan dan inspirasi dorong mereka untuk melaksanakan pekerjaan dengan penuh yang ada pada mereka. (bawahannya). ‘an bimbingan kepada mereka yang bekerja di apa yang dikehendaki oleh pihak pemimpin agar Di samping itu untuk kepentingan organisasi dan murid berkesempatan menambah pengetahuan dan kemampuannya. DI amet pemimpin juga mempunyai kewajiban memberikan petunjuk dan jalan bagi bawehnnya (! memecahkan masalahnya sendiri berdasarkan alas pengalaman dan pertimbangannya sendin, Dalam melaksanakan tugasnya, seorang pemimpin menghadapi berbagai jenis peleksanean, "seperti: memberikan perintah, memberikan teguran, memberikan pujian, menerima saran-seren, dan ‘sebagainya. Dengan berkembang imu hubungan antar manusia (human relation) dan dengan ‘Menggunakan ilmu kejiwaan (psichology) sebagai pangkal tolaknya, maka hubungan antara pemimpin dan pengikut (bawahan) telah dipraktekkan secara vas. Dalam hal ini dapat dibenkan ‘contoh sebagai berikut: apabila pengikut (bawahan) membuat kesalahan, pemimpin perlu Menegurnya, mengingatkan agar tidak mengulangi kesalahannya lagi. Namun tindakan (peneguran) ini harus memberikan hasil yang baik, artinya tanpa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, ‘seperti sakit hati, frustasi, patah semangat dan sebagainya. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dalam bidang hubungan antar manusia (human relation) dengan ‘Mmenggunakan ilmu kejiwaan (psychology) sebagai landasannya, agar dapat _membina bawahan dengan penuh keakraban. d. Kewajiban Seorang Pemimpin Seorang pemimpin harus melihat bawahannya sebagai pembantu-pembantu yang mempunyai kepribadian dan harga diri, dimana pemimpin harus dapat memupuk kesanggupan untuk berusaha dengan menggunakan inisiatif sendiri. Rasa tanggung jawab harus dikembangkan dan mereka harus tanggung jawab pula menurut kesanggupannya. Kewajiban seorang pemimpin tidaklah eka bekerja di bawah pimpinannya, malahan menumbuhkan bakat yang ada pada Mengusahakan agar mereka memiliki syarat-syarat yang diperiukan untuk menjadi ‘Sendiri. Perihal hubungan antara pemimpin dan pengikut (bawahan), perlu diciptakan saling mempengaruhi antara kedua pihak. Hal ini misalnya dilakukan melalui buah ‘Keputusan dan tindakannya, dimana pemimpin dapat mempengaruhi dan memberikan alam pikiran dan usaha-usaha pengikutnya/bawahannya, _ ADKAI110MODUL 8 2. Teori Kepemimpinan @. Koontz & O'Donnell (1976: 590-592), menjelaskan tentang penelitian mengenai kepemimpinan, yang telah dimulai pada periode permulaan perang dunia II. Sekalipun terdapat pendapat yang berbeda-beda, karena masing-masing berpangkal pada ajaran yang berbeda, namun pendapat- Pendapat tersebut dapat disimpulkan dalam 3 (tiga) teori yang penting, yaitu: 1) Teori keturunan (heriditary theory) 2) Teori kejiwaan (psychological theory) 3) Teorilingkungan (situational theory) 1) Teori keturunan Teori ini berpangkal pada suatu ajaran bahwa bakat kepemimpinan itu telah ada sejak ia dilahirkan. Sebagaimana pendapat yang mengatakan bahwa "Kepemimpinan adalah tidak dapat dibentuk, tetapi karena dilahirkan (Leaders are bom and not made). Ajaran ini berpendapat bahwa orang yang dilahirkan menjadi pemimpin telah mempunyai bakat yang terdapat pada pribadinya, mentalnya, bahkan fisiknya. Dalam keadaan ini ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin dan kelak keturunannya akan muncul pula sebagai pemimpin. 2) Teor kejiwaan Teori kejiwaan berpangkal tolak dari suatu ajaran bahwa bakat kepemimpinan seseorang itu dapat dibentuk sesuai dengan jiwa seseorang. Oleh karena itu ajaran ini tidak sependapat dengan teori keturunan, yang berpendapat bahwa bakat kepemimpinan itu diperoleh karena dilahirkan. Adapun pokok ajaran ini adalah bahwa kepemimpinan dapat dibentuk, bukan karena dilahirkan (leaders are made and not born). Berdasarkan atas teori kejiwaan ini seseorang dapat menjadi pemimpin apabila ia diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup. 3) Teori lingkungan Teori lingkungan dipelajari, karena pada umumnya mereka tidak puas dengan kedua teori tersebut di atas. Ajaran dari teori lingkungan berpangkal tolak dari suatu pendapat bahwa pemimpin adalah hasil dari lingkungannya. Sejumlah penelitian telah menyampaikan suatu premis bahwa kepemimpinan banyak dipengaruhi oleh suatu lingkungan, dimana pemimpin itu tumbuh karena ia melakukan kegiatan dalam lingkungannya. Misalnya pada zaman perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Republik Indonesia, timbul pemimpin bangsa Indonesia, yaitu: Ir. ‘Soekamo dan Drs. Mohamad Hatta, Pada waktu periuangen mempertahankan kemerdekaan, ‘timbul pemimpin baru, yaitu: Jenderal Soedirman, sebagai prajurit TNI yang dapat diandalkan. Timbulnya kepemimpinan bangsa Indonesia Soekamno-Hatta, disebabkan karena pada dirinya fapat bakat-bakat kepemimpinan, di samping pendidikan dan pengalamannya selama un memimpin kelompok perjuangan kemerdekaan. Berdasarkan atas uraian Jasiah bahwa teori lingkungan ini merupakan sintesa antara ajeran teori teori kejiwaan, yang menitikberatkan pada bakat kepemimpinannya (teori dapat menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan (teori kejiwaan). but di atas, maka kepemimpinan dapat dibedakan paminom yar bows! dat ehinomiveaan arg wany. Pamingn ef temurun. Pada mulanya pemimpin yang demikian merupakan penghargaan atas jase be Jaren ieleh bores dlom Kepeminphannya Sebo sarghargan el di dan KeNIGaN/, maka muncullah pengakuan masyarakatnya bahwa keturunannya pun menjadi pemimpin mereka. Hal ini dapat dilihat pada negara. egara kerajaan baik pada negara-negara yang telah modern maupun belum. Pada masyarakat primitif dengan sebutan kepala suku atau kepala adat. Pada negara-negara kerajaan ini rakyat pun patuh dan tunduk atas perintah-perintahnya. ae ee ena ; Dalam masyarakat demokrasi, pemimpin dipilin dari kelompok masyarakat itu sendiri. Pemimpin mendapat kepercayaan dari Para pengikutnya (followers), bahwa ia akan bekerja demi ke-pentingannya. Apabila ia tidak berhasil melakukan pekerjaan sesuai dengan kepentingannya, Ree a cae Pemimpin muncul, karena ia ditunjuk untuk memimpin suatu kelompok kegiatan tertentu oleh undangan yang berlaku, yang mempunyai kekuatan juridis formal. Pejabat yang ditunjuk berdasarkan atas kewenangan tersebut disebut kepala. Kepala ini dibantu oleh sekelompok Rate g aa neme, Pongantor tiny Admistas! 1) Pemimpin berdasarkan atas keturunan ii adanya Dalam zaman modem sekarang ini, masih terdapat masyarakat yang mengakul adany: ©. Sifat-Sifat Pemimpin Ruslan Abdulgani (1956: 59-60) berpendapat bahwa seorang pemimpin pada umumnya mempunyal sifatsfet kelebinan daripada yang dipimpin, Adepun sifat-sifat kelebihan itu meliputi 3 (tiga) hat: a) Kelebihan dalam hal menggunakan pikiran dan ratio b) Kelebihan dalam rokhaniah €) Kelebihan dalam badaniah _ 2) Kelebihan dalam menggunakan pikiran dan ratio nia Bihan dalam menggunakan pikran dan ratio ialah Kelebihan dalam pengetahuan tentang {ujuan dari organisasi yang dipimpinnya, pengetahuan ‘oatang keluhuran ‘asas-asas Srgenisasi yang dipimpinnya, pengetahuan tentang cara-cara untuk reat Socata efisen, Dengan cara demikian akan dapat dicapai hasil yang maksimal Pengorbanan yang minimal. adan, yang memungkinkan banyak menuls tentang biokrasi pada pe tentang kepemimpinan sebagai beriut, ADKA31 10/MODUL 8 2) Kepemimpinan Kharismatik (Charishmatic Leadership) 3) _Kepemimpinan yang Rasional atau Legal (Rational or Legal Leadership) 1) Kepemimpinan Tradisional (Traditional Leadership). Kepemimpinan tradisional tidak hanya terdapat dalam masyarakat yang masih tradisional, misalnya: kepala suku atau kepala adat. Akan tetapi dalam masyarakat yang modern seperti negara Inggris, Jepang, Belanda dan bebarapa negara modern lainnya masih terdapat kepemimpinan tradisional, seperti: Ratu Beatric dari Belanda. Mereka disebut kepemimpinan tradisional karena mereka masih mengikuti tradisi nenek moyangnya dari dahulu kala, 2) Kepemimpinan Kharismatik (Charishmatic Leadership) Pemimpin yang kharismatik adalah pemimpin yang mempunyai daya tarik luar biasa. Pemimpin kharismatik ini pada umumnya dikagumi dan dicintai oleh rakyatnya, Dalam negara yang sedang berkembang ering timbul pemimpin yang kharismatik, seperti Ir. Soekarno, Mahatma Ghandi dan sebagainya. Apa yang dikatakan oleh pemimpin Kharismatik kepada rakyatnya selalu diikuti, sekalipun setelah dipikir hal yang demikian itu sering tidak logis (tidak masuk akal), misalnya: Ir. Soekarno menganjurkan Nasakom (Nasionaiis, Agama dan Komunis) ‘sebagal persatuan bangsa Indonesia, Agama dan komunis adalah ideologi yang bertentangan, ‘agama percaya kepada Tuhan, komunis tidak mengakui adanya Tuhan. 3) Kepemimpinan yang Rasional atau Legal (Rational or Legal Leadership) Kepemimpinan yang rasional adalah kepemimpinan yang dianggap mampu membawa bangsanya ke arah yang dicita-citakan, karena ia menawarkan program-program yang diperlukan bagi kepentingan bangsanya. Misalnya program menanggulangi pengangguran, program penurunan pajak, dan sebagainya. Sedangkan kepemimpinan yang legal ialah kepemimpinan yang sah menurut hukum yang berlaku. @. Mary Parker Follett (Dimock & Dimock, 1960: 369), mengatakan bahwa kewenangan kepemimpinan dapat hilang, apabila ia (pemimpin) tidak dapat menyesuaikan dengan bawahannya. Oleh karena itu Mary P, Follett menganjurkan bahwa kerjasama (team work) antara pemimpin dan bawahan adalah mutiak, Kepemimpinan dan kewenangan bukan merupakan pengertian tunggal (singular) Jamak (plural), karena menyangkut banyak orang yang bekerja dalam organisasi itu. (authority) menurut Miss Mary P. Follett bukan kedudukan (position), bukan suatu hak it hukum) dan juga bukan sekedar mengepalai orang-orang ataupun Kewenangan (authority) adalah usaha mempengaruhi bawahan yang atas dasar konsensus secara sukarela. Apabila bawahan diberikan ;nyataan yang ada dan diajak berbicara bersama dalam situasi yang tetapi dengan memberikan suatu prosedur kerja yang baik adalah Mary P. Follett tidak hanya meletakkan asas-asas hubungan administrasi/manajemen, tetapi juga dinamika dari kelompok iruhan yang modem. Dalam kaitan ini Chester Barnard tujuan yang mempunyai daya kekuatan (potentiality of kesadaran anggota tentang tujuan bersama dalam dan kesadaran melaksanakan tujyan dari suatu ‘sekalipun, mempunyai kewenangan yang nyata Pengantar imu Administrasi teori-teori tersebut ialah, bahwa pemimpin harus dapat membina kerjasama yang sebaik-baiknya, menyelenggarakan hubungan yang bersifat tidak resmi diantara anggota, menyelenggarakan Prosedur kerja, pembagian kerja dan pendelegasian wewenang dengan tanggung jawab yang Sebaik-baiknya (devision of work, delegation of authority and responsibility). f, John D. Millet (1958: 68 - 69), Rektor Universitas Miami, mengatakan bahwa hakekat kepemimpinan (essential of leadership) di dalam pelayanan masyarakat, meliputi: 1) Kemampuan untuk melihat sesuatu secara keseluruhan (the ability to see an enterprise as a whole) 2) Kemampuan untuk mengambil keputusan (the ability to make decisions) 3) Kemampuan untuk melimpahkan kewenangan (the ability to delegate authority) 4) Kemampuan untuk memaksakan kesetiaan (the quthority of command loyalty) 1) Kemampuan untuk melihat sesuatu secara keseluruhan Kepemimpinan harus mampu mengetahui secara garis besar tentang organisasi/badan usahanya, tentang aspek-aspek yang penting. Misalnya target yang harus dicapai, kemampuan tenaga kerja, situasi keuangan, produksi dan pemasarannya, beban badan usaha/organisasi, dan masalah-masalah yang haus diselesaikan. 2) Kemampuan untuk mengambil keputusan Berbagai hal yang berhubungan dengan maju mundurnya badan usaha/organisasasi berada di tangan pemimpin. Oleh Karena itu pemimpin harus berani mengambil keputusan bagi Kepentingan organisasi/badan usaha. Kepemimpinan yang baik harus berani mengambil keputusan. Apakah suatu keputusan itu balk atau buruk. Kepemimpinan yang bijaksana sebelum mengambil keputusan harus dispertimbangkan dahulu agar keputusannya tidak menimbulkan akibat yang burukitidak menguntungkan. 3) Kemampuan untuk melimpahkan kewenangannya _ Kewenangan harus dilimpahkan kepada pejabal-pejabat bawahan untuk melaksanakan ‘dan kewajibannya. Namun kewenangan yang sudah dilimpahkan itu harus dapat gjawabkan kepadanya. Apabila pemimpin atau atasan enggan melimpahkan ya, berarti pekerjaan akan mengalami hambatan karena bewahan ragu-ragu dalam ugas kewajibannya. :memaksakan kesetiaan mampu _memaksakan kehendaknya agar bawahan mempunyai n, di samping kesetiaan terhadap atasannya, Hal ini dimaksudkan dan saling percaya mempercayai. Suasana yang demikian akan dan kewajiban masing-masing, balk pemimpin maupun it Ordway Tead. syarat-syarat yang harus dimilki oleh seorang p AnAAARARAARA AAAHaADADA OD 6) Keunggulan dalam teknik pekerjaan 7) Bertindak tegas 8) Inteliegensi 9) Kecakapan sebagai guru 10) Rasa percaya 1) Badan yang kuat dan penuh energi ‘Seorang pemimpin seharusnya mempunyai badan yang sehat, kuat dan penuh energi. Hal ini bukan hanya sekedar sebagai contoh bagi bawahannya, namun juga dalam hal melakukan ekerjaan mempunyai ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan bawahannya 2) Suatu “Sense of purpose and direction” Seoreng pemimpin harus merasa ikut seta menentukan maksud dan tujuan ‘organisasi/badan usaha. Di samping itu juga mampu bagaimana cara mencapainya, yakin dan teat terhadap tyjuan yang telah ditetapkan serta berusaha untuk melaksanakannya dengan penuh rasa tanggung jawab. 3) Ethousiasm Seorang pemimpin mempunyai enthousiasm, artinya mempunyai perhatian yang sungguh- Sungguh terhadap tercapainya tujuan organisas/badan usaha. Enthousiasm ini seakan-akan ‘sebagai suatu sumber kekuatan yang dapat memberikan gaya dan daya inspirasi bagi para pengikutnya untuk bekerja lebih tekun dan sungguh-sungguh. 4) Sifat raman tamah Pemimpin harus mempunyai sifat ramah tamah kepada siapapun yang ingin berbicara, baik alam kedinasan maupun di luar kedinasan. Hal ini dimaksudkan agar pemimpin mempunyai hubungan antar manusia (human relation) dengan baik, agar kepemimpinannya dapat berhasil Gengan baik 5) Integritas Jintegritas iaish suatu ikatan antara pemimpin dan pengikutnya, adanya_ saling percaya -mempercayai. Rasa saling :nempercayai tersebut atas daser pertimbangan bahwa kepentingan

You might also like