You are on page 1of 24
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KOT) Henry Fazal Noor Ekonoml Manajerial/Henry Falzal Noor Ed, Revis!—Cet, 5.—Depok: Rajawall Pers, 2017. roxy, 544 him, 26 em ISBN 978-979-769-400-5 LJudul 4. Ekonomt be Hak cipta 2007, pada Penulis Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa Izin sah dari penerbit 2007,0929 RAI Henry Faizal Noor EKONOMI MANAJERIAL — Edisi Revisi Cetakan ke-4, September 2013, Cetakan ke-5, Agustus 2017 Hak penerbitan pada PT RajaGrafindo Persada, Depok Desain cover oleh octiviena@gmail.com Dicetak di Kharisma Putra Utama Offset PT RAJAGRAFINDO PERSADA, Kantor Pusat: 11, Raya Leuwinanggung, No.112, Kel, Leuwinanggung, Kec. Tapos, Kota Depok 16956 Tel/Fax : (021) 84311162 - (021) 84311163 Email: rajapers@rajagrafindo.co.id http: // www.ralagrafindo.coid Perwakilon: (0713-485062. Pekar 65807, Medan-2014, Cease eke Eka Ras Ge, ka Rossa No, Beier, npn NaS Satan Ala 701: . Tel. (i6t paren O24 Ba No. 31 ROS, Bandar Lampung Xarang Timur, ip. cBz1Btosooa ee SES IL bang Ill No. 10/4459 RT 78 Kel, Demang Lebar Daun, Telp. 1a Marpoyan Damai, Telp. 0761- 3A Blok A Komplek Johor Residence Kec. Medan Johor, Telp. omp, Bui Permata Hijau Bumi 14 Sok ALA No, 3, Telp. O41, 'elp. 0511-3352060. Bali JL imam Bonjol Gg 100/V No. 2, Denpasar Kemerdekaan No. 94 LK I RT 005 Kel. Tanjung Raya Kec. Tanjung. py peta dtingkatkan,diewronkan, atu dihen, iksi) Pé ajian mengenai struktur biaya (T¢, TR sau (P) perusahaan. b. Kapan Operasi (volume produ! j Untuk keperluan ini, perlu ee . TVC, ATC, AFC, AVC) dan harga jual P int, BEP) 2. Analisis Titik Impas (Break Event Point, iti lang pokok, atau tin, ak; iki ) adalah titik pu kat Titik impas, atau BEP (Break Event Poin I herugian, naman galt 4 i di k mengalami kerugian, Ba tidak i/produksi di mana perusahaan tidal ti easier ea Val ini terjadi pada saat nilai pendapatan eee ora ia bigya (TC) yang dikeluarkan perusahaan > Total Revenue (TR) = To Pada titik impas atau BEP (Break Event Point) perusahaan tidak mengalami Keuntungan, maupun kerugian. Titik impas (BEP) menunjukkan tingkat operasi minimum, ager Perusahaan tidak mengalami kerugian. Pada BEP > Total Revenue (TR) = Total Cost (TC) > TR= PQ > TC = TFC + TVC > Agar bisa dapat untung, maka perusahaan harus beroperasi di atas BER Selanjutnya dalam praktik bisnis sehari-hari, ada perusahaan yang menghasilkan hanya satu jenis produk saja, namun juga ada yang menghasilkan lebih dari satu (ult) Produk. Oleh karena itu, untuk keperluan bisnis, perlu dihitung BEPnya, apakah satu Gingle), atau beberapa (multi) produk, seperti pada gambar 4.23 berikut, Satu Jenis Lebih dari Satu jenis Tunai (Single Product) (Multi Produety (In Cash) Perusahaan menghasikan hanya Perusahaan men enghasikan erusal ar satu jenis produk lebih dari satu jenis produ i ees ee rp Stie sau la beberapajens ». BEP Sales b. BEP Sale odvuk.BEP Cash, hanya Sales ‘menghitung biaya tunai (Cash lenghitung Semua Expenses Menghitung Semua Expense 5 eae 5 Expenses) saja Sambar 4.23 Jenis-jenis BEP 200 Bab 4 Perencanaan Usaha (Business Planning) Manfaat Analisis Titik Impas (BEP) s titik impas (BEP) bermanfaat bagi manajemen dalam bentuk: ferencanakan operasi usaha Indikator kelayakan usaha Pengawasan operasi sar dan Prinsip Analisis BEP alisis BEP didasarkan pada hubungan antara variabel pendapatan dengan variabel rusahaan. Pada saat BER, maka: dapatan (TR) = PQ, sama dengan Total Biaya (TC) ya (TC)= TFC + TVC ‘ga dan biaya produksi tetap bila harga jual dan biaya berubah, maka BEP juga berubah, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 4.23a, Qeer Gambar 4.23a Kurva Titik Impas (BEP) Linier Figanakan untuk mempermudah anaisis dan perencanaan, walaupun dalam praktk i digu i rang yang terjadi. Ekonomi Manajerial 201 pln an Canscaner i, biaya tidak selalu linier, apalagi bila tig Ee BEP dapat terjadi eye Jhingga dengan demikian, 4.24. Dalam kenyataan bisnis sehar mengikuti perubahan teknologi, sel dari satu kali, seperti terlihat pada gambar oth cain : s | }re go | re ED | ore | ({—____ a Q (Output) Q (Output) Or Q Qaer i Gambar 4.24 Kurva BEP yang Nonlinier c. BEP untuk Satu Jenis Barang atau Jasa (BEP, Single Product) Adalah BEP untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis barang dan jasa. Untuk mendapatkan BEP baik dalam volume produksi (Q), maupun penjualan, dengan menggunakan rumus, atau formula sebagai berikut: Cog TEC “" (P-AVC) Qa G- avo) Keterangan: ik Pulang Pokok (BEP) dalam unit tik Pulang Pokok (BEP) dalam Penjulan (Rupiah) Po" Harga jual per unie ‘AVC : Biaya Variabel Rata-rata TRC : Total Biaya Tetap 202. Bab 4 Perencanaan Usaha (Business Planning) atob i ‘bit m l yah perusahaan Penerbit mempunyai dat, Ske suat jenis buku yang akan diterbitkan, socal Biaya Tetap (TFC) Cot Mengenai biaya dan harga jual it sebagai berikut: ann tat epgitinB RP 3.000.000,00 «flustrasi Rp 8.000.000,00 + setting Rp 6.000.000,00 + overhead + Rp_8.000.000,00 ‘otal Biay2 Tetap(TFC) : Rp 25.000.000,00- siaya Variabel Per Unit (AVC) + Kertas, cetak dan jilid : Rp 16.500,- + potongan untuk Toko Buku: Rp 2.400,- + Komisi Penjualan :Rp 600,- * Royalty Pengarang Rp 3.500,- +administrasi dan Lainnya —: Rp_2.000,- Total Biaya Variable per unit —_: Rp 25.000.- Harga jual buku per exemplar (unit) adalah Rp 30.000 Dengan menggunakan data di atas, dapat dicari besarnya titik impas (pulang pokok, atau BEP) sebagai berikut: Qeg = (Rp 25.000.000)/(Rp 30.000 - Rp 25.000) = 5.000 Unit (exemplar) Qca= (Rp 25.000.000)/(1 - Rp 25.000/Rp 30.000) = Rp 150.000.000 4. BEP untuk Lebih dari Satu Jenis Barang atau Jasa (BEP, Multi Products) produksi yang sama, dapat menghasilkan lebih dat satu jenis produk, misalnya A,B, dan C (tiga jenis produ), BEP dapat dicari dengan menggunakan prinsip biaya tetap bersama, atau joint costing atau tie eae Dengan bint costing, artinya dengan biaya tetap (TFC) yang same dapat dias kan besbag ens Produk, Dengan demikian, maka yang menentukan ttik pulang pokok adaish Playa langsung (biaya variable). Tahapan analisis BEP multi produk ini }) Asumsi biaya tetap untuk masing-mas masing produk. Bila perusahaan, dengan fasilitas adalah sebagai berikut: sing produk sebanding dengan produkst masing- Ekonomi Manajerial 203 ; jualan masing-mag; 2) Dirumuskan peranan atau kontribusi (share) penjuala Smasing hadap total penjualan. i dalah titik pulang pokok UNCUK dep Titik impas, atau BEP multi produk a ss sah yang ere berbagai jenis barang dan jasa. mg as ea Parag, tas dapat dicari BEP multi produk ini, melalui rumus, a Oduyy, te, ‘gn, ip te agai berg’ (Pi=AVCi) pep, = FC CMP.= 3, = (shi) i" Cupp Keterangan: ; BEP Mult pean otk (BP) Moki pedk unk pean (tpi) TFC aya Tetap (Total Fixed Cos Bi aga jal por anit nea Broke Wi aya variabel per unit produ ket - sie Notes pa eee seep penjuslan coat CMe : Margin koneibsi, yaa To ‘asl Kall antara Ratio (P-AVC)/Pi dengan Shi Contoh Barang Harga (Pi) Biaya Variabel (AVCi) Kontribuci ontribusi Penjualan (Shi A Rp 20.000 Rp15.000 20% B Rp 15.000 Rp 7.500 30% c Rp 10.000 Rp 6.000 50% BEP dari Perusahaan ini dapat dicarj sebagai berikut: Barang (Pi ~Avc i) @i-ave iy(piy (Shi) (Pi - ave (Pi ) (Shi) A Rp 5.000 0,25 20% 0,05 B Rp 7.500 0,50 30% 0,15 C Rp 4.000 0,40 50% 0,20 2 (Pi- AVC i)/(Pi )(Sh i) = CMPr +> = 0,40 204 Bab 4 Perencanaan Usaha (Business Planningy EP Sales = (TFC)/CPMt = (96.000.000)/(0,40) =Rp 240,000,000 parang (Shi) BEP sales Harga(Pi) BEP unit in 20% 48.000.000 20.000 2.400 B 30% 72.000.000 15.000 4.800 Cc 50% 120.000.000 10.000 12.000 e, BEP dalam Bentuk Tunai, untuk Satu atau Berbagai Jenis Barang atau Jasa (BEP in Cash for Single and Multi Product) Titik impas tunai atau BEP in cash adalah titik pulang pokok dari operasi usaha dengan hanya mempertimbangkan biaya yang tunai (cash) saja. Biaya yang tidak tunai (non cash expenses) seperti penyusutan tidak dimasukkan sebagai biaya, Dengan demikian, maka Total Cost (TC) akan berkurang schingga BEP in cash lebih rendah dari BEP non cash. BEP in cash dapat dicari untuk perusahaan yang memproduksi satu atau berbagai jenis barang dan jasa baik dalam bentuk penjualan (Rupiah) maupun volume produksi (Q. Dengan menggunakan paradigma di atas, dapat dicari BEP tunai (BEP in cash) melalui rumus atau formula sebagai berikut: 1) Titik Pulang Pokok Tunai untuk Satu Jenis Barang (BEP in Cash Single Product) (TFC — Penyusutan) _ (TEC ~ Penyusutan) eer (Pi-AVCi) oan (1 = AVCi/Pi) Keterangan Notasi sama dengan di atas. Contoh Sebuah perusahaan penerbit mempunyai data mengenai biaya dan harga jual per unit untuk suatu jenis buku yang akan diterbitkan sebagai berikut: Total Biaya Tetap (TFC) * Editing Rp 3.000.000,- * Ilustrasi : Rp 8.000.000,- * Setting :Rp 6.000.000 * Overhead : Rp 8,000.000,- Total Biaya Tetap — : Rp 25.000.000,- Dari biaya tetap tersebut, termasuk penyusutan atau depresiasi Rp 8.000.000 cls, Ekonomi Manajevial 205 Biaya Variabel Per Unit (AVC) * Kertas, cetak dan jilid Rp 16.500,- * Potongan untuk toko buku: Rp _2.400,- * Komisi Penjualan :Rp 600,- * Royalty Pengarang :Rp 3.500,- * Administrasi dan Lainnya —: Rp_2,000,- Total Biaya Variabel per unit: Rp 25.000.- Hiarga jual buku per exemplar (unit) adalah Rp 30.000 Dengan menggunakan data di tunai (BEP in cash) dapat dihiti eerie 2) atas, dapat dicari besarnya titik pulan, rung sebagai berikut: 8 Pokok, atau pap (Rp 25.000.000 - Rp 8.000.000)/(Rp 30.000 - Rp 25.000) = 3.409 Unit (Ceenpiy BEP in Cash untuk Multi Produk (BEP in Cash Multi Products) BEp, = 2S cup=3 PIHAVCI) (5. “AU CMPt Pi Kecerangan: SEP Multi: Titik Pulang Pokok (BEP) Mulet Produk untuk penjuatan (Rupiah) TF £ Biaya Tetap (Total Fixed Cost) Pi + Harga jual per unie untuk produk ke i Avci + Biaya vatiabel per unit produk ke i shi Persentase penjualan masin cMPr -masing produk terhadap penjualan total + Margin kontribus,yaitu ‘Total hasil fall anrans Ratio (P-AVCi)/Pi dengan Shi Contoh PT ABC menghasilkan tiga jenis produk mainan (A,B, dan C), dengan Total biaya tet (TEC) sebesar Rp 96.000.000, termasuk biaya penyusutan sebesar Rp 16,000,000 Rincin harga jual (Pi) dan biaya variable per unit ( dari masing-masing produk (hi) Barang Harga (Pi) A Biaya Variable(Avciy Kontribusi Rp 20.000 ntribusi Penjualan (Shi) Rp15.000 20% B Rp 15.000 Rp 7.500 30% C Rp 10.000 Rp 6.000 50% 206 Bab 4 Perencanaan Usaha (Business Planning) gp dai perusahaan ini dapat dicatisebq (Pi= AVC i) (Pi- ave; gai berikut: testa ai, Rp 5.000 oa : Pi - AVC i)/(Pi (Shi : Rp 7.500 0,50 aah 0,05 c -Rp 4.000 0,40 oe 0.15 y(Pi- AVE i)/(Pi)(Shi) = Compr > a _ = 0,40 peP Sales = (TEC ~ Penyusutan )/CpMe = : 4p 80.000.000/0,4 = Rp 200.000.000 (96.000.000- 16.000,000)/(0,40) = gang (Shi) BEP sales Harga(Pi) EP unit A 20% = 40.000.000 20.000 2.000 B 30% 60.000.000 15.000 4.000 iG 50% 100.000.000 10.000 10.000 m sutetcost, cs (Rp) acreat oe 5 Treeash apa) Gambar 4.25 Kurva BEP 3. Perencanaan Produksi Perencanaan produksi/operasi usaha, dis encapai hal tersebut, paling tidak ada U8 * Kapan atau berapa volume produks! #83! 8 > Konsep BEP (break event point, atau pulang P* duksl/operasi ’ Kapan harus meningkatkan atau menurunkan pro pperlukan agar perusahaan tidak rugi. Untuk nformasi yang diperlukan yaitu: minimal perusahaan tidak rugi Ekonomi Manajerial 207 perpustokaan Nosiena: Katalog dolam trbitan (KDT) a cactus Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Manajemé? Npengambian Keputusan/Lukman Syamsuddin rein Cet, 13.—lakata:Rajawali Pes, 2016, svi 546 him, 23.¢m Bibliografi him. 528 ISBN 979-421-186-9 1, Manajemen kevangan |.Judul 658.15 ak cipta 1992, pada penulis Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun, {ermasuk dengan cara penggunaan mesin fotokop), tanpa izin sah dari penerbit IER enegundion mesin fotokop!,tanpa izin sah dari penerbit 92.0382 RAI Drs, Lukman Syamsuddin, M.A, MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN Scosep Aalto! dlam Perencancan,Pengewason, den Pengombilon Keputuson Cetakan ke-t2, Ju 2013 Cetakan ke-13, Juni 2016 Lak penerbtan pads PT RjaGratnd Persada alana Desain cover oleh ¥ izal Dicetak di Fajr Interpratama Mandi PT RAJAGRAFINDO PERSADA, Kantor Pusot: JL. Raya Leuwinanggung No. 12, Kl Leow Telifax : (021) 84311362 (021) sa3ingg3 8% Kec. Tapos Kota Emall : raepers@rajagratingocoid ty t SE Brand C0. nar 1200 1, Pep A Bo 2H, 6, Kap cag Hee to ke ESE to EB eons Peace aae an O17 Haan Ruban ere eerta nT 021) 4527675, er ce ear 225 Fr, iran oe fe Rk SPE nah ek {Oa PaSce a i es Ge Ea Rosa No. Bk g PLM Ra Rel et Hapa at anak SUT Male SI An BME We 2 rn pee Tap 38) 0755 eater ge COE) ISHED ay Binge OEM Tap gre Tee kare aa, hander Lampung 25115, Peru. Cra Perna 172” Boney an Inat Johor, Telp, “Tanjung Karang Pusat, Telp. 087181950028. Pes Sain fel hag OA eae, tac Oe npar MOB Nos aot 324 shart - nen Keuangan Perse oo Manajemen Japoran rugi-laba. Tabel_ I. mys nei dalam menjelaskan pe, ipergunakan iy yang dipergu! Ss al leverage. dengan mengeun Japoran 1, gi-laba rating dan financt Tabel 4.1. Format Umum Laporan Rugi-Laba Sales revenue ing Less: Cost of goods sold ome Gross profit Less: Operating expenses Earning before interest and taxes (EBI) Less: Interest Eaming before taxes (EBT) Less: Taxes Financial g after taxes (EAT) leverage Ean Less: Preferred stock devidend ‘Earning available for common stockholders Operating leverage berkenaan dengan "hubungan antara hasi penjualan dengan tingkat pendapatan sebelum pembayaran bunga dan Pajak". (the firm's sales revenue to its earning before interest and taxes), sedangkan financial leverage berkenaan dengan "hubungan antara pen- dapatan sebelum pembayaran bunga dan pajak" (EBIT) dengan pendapatan yang tersedia bagi para pemegang saham biasa (earning before interest & taxes and the earning available for common stockholders) atau sampsi dengan pendapatan per lembar saham (earning per share, EPS), Analisa Breakeven Point __ Sebelum membicarakan operating leverage maka adalah sangat Penting untuk memahami konsep-konsep dalam analisa breakeven point Karena Konsep ini akan merupakan kerangka dasar dalam menjelaskan aspek-aspek pokok dalam analisa operating leverage Analisa breakeven point yang seringkali juga disebut dengan istilah “cost-volume-profit analysis" adalah sangat penting bagi perusahaan a. le operasi yang harus dilakukan agar semua operating cost dapat tertutuy (2) Untuk mengevaluasi tingkat-tingkat penjualan tertentu dalam hubui annya dengan tingkat keuntungan. Untuk dapat mengadakan analisa breakeven ini, maka perlu terlebih dahulu diadakan pembagian biaya sesuai dengan sifat-sifatnya. Dari Tabel 4. 1. jelas bahwa untuk menghitung earning before interest and taxes (EBIT) terlebih dahulu jumlah penghasilan dari penjualan dikurangi dengan cost of goods sold dan operating expenses. Secara singkat bentuknya adalah seperti tergambar di dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2. Operating Leverage dan Laporan Rugi-Laba Sales revenue Operating Less: Cost and goods sold leverage Less: Operating expenses Earning before interest and taxes Sifat-sifat Biaya Cost of goods sold dan operating expenses terdiri dari unsur-unsur biaya yang sifatnya tetap dan variable (fixed and variable cost). Dalam hal- hal tertentu, ada biaya-biaya yang sifatnya merupakan kombinasi dari biaya tetap dan biaya variable, yaitu biaya "semi variable cost". Ketiga bentuk biaya tersebut disajikan dalam Gambar 4.1, Gambar 4.1. Gambaran biaya menurut sifatnya ;——~ semi variable cost — variable cost Cost (®p) fixed cost Sales (units) y 92 Manajemen Keuangan Perusalu Biaya tetap Secara sederhana dapat dikatakan bahwa biaya tetap berhubungan lengan waktu i i dak dengan tingkat time) dan tidak berhubungan deng: t deng tu (function of time) j gan deny njualan, Pembayarannya didasarkan pa ns tert pana ‘adatah sama, misalnya, sewa gedung, penghapusan aktiva tetap, dan lain-lainnya. Sampai dengan range Gumlah) output tertentu biaya inj secara total tidak berubah. Biaya variable ; ; Biaya ini berhubungan langsung dengan tingkat produksi atay penjualan karena besamya ditentukan oleh berapa besar volume produks atau penjualan yang dilakukan, misalnya biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung dan lain-lain. Biaya semivariable Biaya semivariable atau semivariable cost yang kadang-kadang juga disebut dengan "semifixed cost" mempunyai ciri-ciri gabungan antara biaya tetap dan biaya variable. Contoh dari semivariable cost misalnya saja komisi bagi para salesmen yang jumlahnya tetap sampai pada volume penjualan tertentu dan bertambah besar pada volume penjualan yang lebih tinggi. Oleh karena di dalam perhitungan breakeven point hanya kedua bentuk biaya yang pertama saja yang digunakan, yaitu fixed dan variable cost, maka dengan menggunakan beberapa metode perhitungan tertentu biaya semivariable ini haruslah dialokasikan baik ke dalam fixed cost maupun variable cost. Penentuan tingkat breakeven point Penentuan tingkat breakeven point dapat dilakukan baik dengan menggunakan persamaan maupun dengan menggunakan pendekatan srafik. Di sini breakeven point diartikan sebagai suatu tingkat penjualan yang dapat menutup "fixed dan variable operating expenses" atau biaya- biaya operasi yang bersifat tetap dan variable. Dengan perkataan lain breakeven point akan tercapai pada tingkat earning before interest and taxes = 0. Seringkali pula breakeven point diartikan sebagai tingkat penjualan yg [era hel? semua biaya baik operating maupun financial cost veld a a ray an erhitungan kedua hal tersebut adalah sama Nese inane ea ah an soars en an digunakan, Pengan menggunakan kastikasibiaya seperti ays, maka cost Perencanaan dan Analisa Keuangan Perusahaan 93 ods sold dan operating expenses dapat dikelompokkan ke dalam bi ; s im biaya- biaya yang bersifat tetap dan variabel seperti yang terlihat dalam Tabel 43 ; Tabel 4.3, Operating leverage, fixed dan variable operating cost Sales revenue Operating Less: Variable operating cost leverage Less: Fixed operating cost Earning before interest and taxes (EBIT) Setelah mengadakan pembagian biaya seperti dalam Tabel 4.3. maka untuk penentuan tingkat breakeven point dapat dilakukan sebagai berikut: EBIT = (PxX)—(VxX)—F = harga jual per unit volume penjualan dalam unit = biaya operasi variabeV/unit (variable operating cost per unit) F = biaya operasi tetap (fixed operating cost) di mana: P x v Tabel 4.4 menggambarkan hubungan antara masing-masing kompo- nen dalam persamaan di atas. Tabel 4.4. ‘Analisa breakeven dengan menggunakan persamaan Item Persamaan Sales revenue PxX Less: Variable operating cost —VxX Less: Fixed operating cost —F Earning before interest and taxes EBIT Persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi: EBIT = X (P—V)—F 94 Manajemen Keuangan Perusahaan oleh karena breakeven point dicapai pada tingkat earnin, MN before; taxes (EBIT) = 0, maka persamaan tersebut dapat ditu lis sebagai BEP tercapai pada tingkat EBIT = 0, maka BEP= X = _F_ P—V Contoh: Sebuah perusahaan mempunyai fixed operating cost Sebesar R, 250.000,00 dan harga jual produknya sebesar Rp 100,09 Per unin Untuk menghasilkan produk tersebut dikeluarkan varagy, oped rating cost sebesar Rp 50,00 per unitnya, Dengan menerapkan formula 4.3. di de pan maka akan diperoleh asi sebagai berikut; BEP dalam unit: xX = 250,000,00 _ 100 — 50 5.000 unit Pada tingkat penjuatan 5.000 unit atau Rp 500,000,00 (5.000 x Rp 100,00) EBIT yang dicapai adalah nol, Dalam contoh di atas dapat diketahui bahwa apabila perusahaan menjual di bawah 5.000 unit maka EBIT yang akan dicapai adalah negatif, sedangkan apabila penjualan berada Gi atas 5.000 unit perusahaan akan memperoleh EBIT yang positif. Pendekatan grafik dalam Analisa breakeven point Breakeven point dapat pula dicari dengan Menggunakan grafik. Gambar 4.2 memperlihatkan analisa breakeven Point dalam bentuk grafik dengan menggunakan contoh yang dibetikan di atay Grafik tersebut mem- punyai tiga buah garis horisontal yang masing-masin emenunjullen Operating cost, sales units dan sales revenue, Kedus Batis penjualan (sales unit dan sales revenue) bisa digunakan, tetapi Pendekatan berdasarkan garis enjualan dalam unit lebih banyak digunakan dan lebih mudah diter Aaa Garis horisontal yang menunjukkan sales revenue hanya merupak ap! an bantu saja. ipakan gat Dari Gambar 4.2. tersebut terlihat bahwa breakeven Point t . pada titik di mana revenue sama dengan total Operating eon pi menggunakan persamaan di moka maka total operating oo © a ig Di dalam grafik tersebut juga digambarkan fixed dant xX). ing cost sesuai dengan karakteristik dari masing-masin haan akan mempunyai EBIT yang negat viable operat. B Cost, dan Pore i lan : prada tingkat penjyatgg yeu Perencanaan dan Analisa Keuangan Perusahaan 95 | Gambar 4.2. Analisa Breakeyen Point secara grafik 750 total operating cost cost! revenue (000) variable operating cost 500 250 Fixed operating sales unit sales Rp (000) 500 1.000 1.500 5,000 unit karena pada tingkat ini total operating cost lebih besar daripada revenue. Semakin tinggi tingkat penjualan di atas breakeven point akan semakin besar pula EBIT yang dicapai, demikian pula sebaliknya. Pengaruh perubahan biaya terhadap breakeven point Breakeven point ini sangat sensitif sekali terhadap perubahan sejum- lah faktor khususnya fixed operating cost, variable operating cost per unit dan harga jual per unit hasil produksi perusahaan, Di bawah ini akan diberikan beberapa contoh tentang pengaruh dari perubahan variabel- variabel di atas. Perubahan biaya operasi tetap Dengan meningkatkan fixed operating cost maka tingkat breakeven point akan meningkat pula, demikian juga halnya kalau fixed operating cost diturankan maka tingkat breakeven point pun akan bergerak turun ke titik yang lebih rendah. Perubahan yang akan disajikan di sini menggunakan contoh yang sama seperti sudah diberikan di muka. Apabila fixed operating cost dina- Perencanaan dan Analisa Keuangan Perusahaan 99 Analisa breakeven point dalam rupiah Penggunaan analisa breakeven point dalam rupiah dari penjualan penting sekali terutama bagi perusahaan-perusahaan yang mempunyai bermacam-macam produk yang dijual dengan harga yang berbeda-beda satu sama lain. Dengan mengasumsikan bahw: ‘product mix" tetap kon- stant maka breakeven dalam rupiah dapat dihitung dengan menggunakan contribution margin ratio approach. Dengan contribution margin ratio di sini dimaksudkan "prosentase dari selisih antara harga jual per unit dengan variable cost per unit dibagi dengan harga jual per unit". Penting pula untuk diketahui di sini bahwa untuk perusahaan yang memproduksikan satu jenis barang maka dapat digunakan persamaan yang sudah diberikan di muka, yaitu: $ = (PxX) dan TV = (V x X) V = variable operating cost per unit P harga jual per unit X = unit yang dijual Ss total sales revenue dalam rupiah TV total variable cost untuk mencapai penjualan, S, rupiah. Prosentase variable cost untuk setiap rupiah penjualan dapat dihitung sebagai berikut: (TV : S). Apabila hasil dari perhitungan ini dikurangkan dari satu (1) maka akan diperoleh contribution margin ratio. Atau: Contribution margin ratio = a ) Apabila D adalah jumlah rupiah penjualan yang dicapai atau di- bandingkan, maka EBIT dapat dicari dengan mengalikan contribution margin ratio dengan D dan kemudian dikurangi dengan F (fixed cost). Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut: EBIT = pa——Y)—F Seperti sudah dikatakan di muka bahwa tingkat breakeven point tercapai pada saat EBIT = 0, oleh karena itu persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut: BEP tercapai pada tingkat EBIT = 0, maka: TV a 100 Manajemen Keuaangan Perusaliaant Persamaan di atas digunakan untuk menentukan titik breakeye, dalam rupiah dari penjualan. Contoh: Perusahaan "Taruna Naginengs mempunyai fixed operating cost sebesar Rp 100:000,00. Volume penjualan sebesar Rp 800.000,00dan total variable Pperatin, cost adalah Rp 600.000,00. Dengan menggunakan rumus di atas maka akan didapatkan hasil sebagai berikut: __Rp 100.000,00 ae 1 Rp 600.000,00,, (= =p 800.000,00 — Rp 100,000,00 _ = 0,25 Tingkat breakeven point dari contoh di atas dapat pula dihitung apabila hanya diketahui fixed cost, harga jual per unit, dan variable operat. ing cost per unit. Kalau dalam contoh di atas misalnya diketahui bahwa jumlah unit yang terjual adalah sebanyak 10.000 maka harga jual per unit P adalah Rp 80,00 (800.000/10.000), dan variable operating cost per unit V adalah sebesar Rp 60,00 (600.000/10.000). Dengan demikian apabila data ini dimasukkan ke dalam formula untuk menghitung tingkal point atas dasar harga jual dan variable o} didapatkan hasil sebagai berikut: it breakeven perating cost per unit, maka akan 0,25 = Rp 400.000,00 Dengan demikian maka pada tingkat penjual adalah nol, ei peniaten Re 40.000 00 err Perhitungan-perhitungan di atas ham i / re ya menu penjualan yang harus dicap: dak eee! volume ai sehingga perusahaan tidak me \galami Fy hing ngalami EBIT yang negatif maupun yang positif. Untuk menghitung volume peal , ig ualan a = Herencanaan dan Vivid Keuangan Perusahaan — 101 da tingkal BBIT yang diinginkan make jumluh BBIT tersebut harus ditambahkan ke dalam jumtah fixed cost, dan proses selanjutnya adalah sama. Contoh Perusahaan "Batu Rea" Mmenjual produknya dengan harga Rp 100,00 per unit dan untuk itt perusahaan haras mengeluarkan v: operating cost Rp 60,00 per unit dan fixed operating 25.000,00; Perusahaan merencanakan untuk mencapai tingk: pesar Rp 10.000,00. Berapakah tingkat penjualan yang hacus dicapa perusahaan? Fixed cost + EBIT yang diinginkan Ne a—%) P _ Rp_25.000,00 + Rp _10.000,00 ~ 60 a— 8) _ Rp 35.000,00 = 0,4 = Rp 87.500,00 Kalau dicari tingkat penjuatan dalam unit, X, maka: i ne: 25.0000 100 — 60 = 875 unit Disamping cara menggambarkan breakeven point seperti yang sudah disajikan di muka, breakeven point dapat pula digambarkan dalam bentuk Yang sekaligus akan menunjukkan jumlah penjualan dalam unit serta EBIT yang diperoleh, seperti terlihat dalam Gambar 4.6. Dari Gambar 4.6. tersebut jelas terlihat bahwa apabila perusahaan tidak berproduksi sama sekali maka jumlah kerugian yang akan dideritanya adalah sebesar fixed cost, dan pada penjualan 625 unit perusahaan mempu- yi EBIT nol. Apabila slope dari garis EBIT terscbut terus ditarik ke atas, maka pada volume penjualan sebesar 875 dan 1000 unit akan diperoleh EBIT masing-masing sebesar Rp 10.000,00 dan Rp 15.000,00. Grafik breakeven point seperti ya lebih disukai karena bisa langsung menunjukkan jumlah EBIT pacts! tingkat penjualan. y ) 102 Manaj. Anajemen Keuangan Perusahaan Gambar 4.6, Breakeven point dalam unit dan EBIT slope EBIT pa, oqiutit hrga jual Rp 1" 25 20 1s EBIT 10 (000) 5 0 of} 10 =e -20 -25 Analisa kas breakeven point . - Analisa ini mengenal adanya perbedaan di antara jumlah biaya (expenses) dengan pengeluaran kas yang sesungguhnya. Perbedaan terse- but timbul karena di dalam komponen fixed cost terdapat biaya-biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang kas (non cash charges). Non cash ini menyebabkan titik breakeven dicapai pada tingkat penjualan yang lebih tinggi (overstated). Oleh karena itu, dalam analisa kas BEP semua biaya- biaya non cash tersebut harus dikeluarkan. Penentuan tingkat kas BEP dapat dilakukan dengan formula sebagai berikut: Kas BEP = FN P—V di mana: F = Fixed Operating Cost N = Non cash charges (biaya non cash) P = Harga jual per unit V = Variable operating cost per unit Contoh: Perusahaan "Angin Renas" mempunyai fixed OPETAting cose ge. Perencanaan dan Analisa Keuangan Perusahaan 103 pesar Rp 25.000,00 di mana di dalamnya termasuk non cash charges (depresiasi) sebesar Rp 15. -000,00. Harga jual per unit dan variable operat- ing cost dari produknya masing-masing sebesar Rp 100,00 dan Rp 50,00. Berdasarkan data di atas, maka kas breakeven point dari perusahaan “Angin Renas" adalah: Kas BEP= p-25.000,00 — Rp 15.000,00 Rp 100,00 — Rp 50,00 — Rp10.000,00 Rp 50,00 = 200 unit Gambar 4.7. Grafik breakeven dan kas breakeven point er total operating cost Cost/ oe garis dari depresiasi (000) 1s total cash operating cost 50 fixed operating cost 3s sh BEP depresiasi fixed cash operating cost 10 : ; sales units 9 000 7,500 2,000 150 200 sales 0 a) 0 tot revenue (000) wv keven Yang ari breakeven © Kas breakeven point tentu saja lebih rendat dom yang biasa Int, biasa (500 unit) karena di dalam perhitungan pen Aepresiasi tidak dikeluarkan dari fixed operating COSt- nat pada Brafik Perbedaan antara kedua breakeven tersebut dap dalam Gambar 4,7. 104 Manajemen Keuangan Perusalisn . roduk Breakeven point untuk lebih dari satu macam P u ih produk maka Untuk mencari breakeven point dari dua ete Point pethitungannya agak berbeda sedikit dengan cara mene aa per satu jenis produk karena adanya variable Cr Di samping itu tingkat unit yang berbeda dari masing-masing jenis Leia sudah diketahy; breakeven point baru dapat dihitung apabila terlebi 4 komposisi penjualan dari masing-masing produk. Contoh: Perusahaan "Tantar Matano” yang bergerak dalam bidang pro.

You might also like