You are on page 1of 22
Pengertian Mawaris atau Kewarisan Mawaris adalah serangkaian kejadian mengenai pengalihan pemilikan harta benda dari seorang yang meninggal dunia kepada seseorang yang masih hidup. Untuk terwujudnya kewarisan harus ada tiga unsur, yaitu: a. orang mati, yang disebut pewaris atau yang mewariskan b. harta milik orang yang mati atau orang yang mati meninggalkan harta waris c. satu atau beberapa orang hidup sebagai keluarga dari orang yang mati, yang disebut sebagai ahli waris Ketentuan pembagian harta warisan dalam Islam disebut al-furud almuqaddarah. Warisan dalam bahasa Arab disebut al- miras, yang berarti berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kaum kepada kaum lain. Warisan itu tidak hanya berkaitan dengan harta benda saja, namun juga non-harta benda. Adapun menurut istilah, warisan adalah berpindahnya hak kepemilikan dari orang yang meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup, baik yang ditiggalkan itu berupa harta (uang), tanah, atau apa saja yang berupa hak milik legal secara syar'i. Ilmu mawaris biasa disebut dengan ilmu faraidh. Ilmu faraidh yaitu ilmu yang membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan harta warisan, yang mencakup masalah- masalah orang yang berhak menerima warisan, bagian masingmasing dan cara melaksanakan pembagiannya, serta hal- hal lain yang berkaitan dengan ketiga masalah tersebut. Dasar Dasar Hukum Warismawaris Dasar dasar hukum waris itu berasal dari tiga hal: + Al-Quran + Hadis + Aturan Negara Mari kita simak satu per satu! Hukum Waris berdasarkan Al-Quran Banyak ayat al-Qur'an yang mengisyaratkan tentang ketentuan pembagian harta warisan ini. Di antaranya firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nisa ayat es IS lad ceed clatlls ZaisSMlg y Mall Asi les eral Jls jl Lb 9388 zai 3S gf ato JS lao 4gi55l5 Nall Yang artinya: "Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurit bagian yang telah ditetapkan" Kemudian ayat lainnya antara lain: *Q.S. an-Nisa ayat 7-12 *Q.S. an-Nisa ayat 176 *Q.S an-Nahl ayat 75 *Q.S al-Ahzab ayat 4 Hukum Waris berdasarkan Hadis Yang pertama hadis riwayat Ibnu Mas'ud: galas aliag ade “ail Lo all Jouns JS: JB cages oil ye Poika ohal Jd lagaleg Ailsall lgalaig (a Ul bales a G Hlaalls ails 8 glow! AAs gi higig ¢9350 alall (saa ology) he p53 16st gles Yang artinya: "Dari lbnu Mas'ud, katanya: Bersabda Rasulullah saw : "Pelajarilah al-Qur'an dan ajarkanlah ia kepada manusia, dan pelajarilah al faraidh dan ajarkanlah ia kepada manusia. Maka sesungguhnya aku ini manusia yang akan mati, dan ilmu pun akan diangkat. Hampir saja nanti akan terjadi dua orang yang berselisih tentang pembagian harta warisan dan masalahnya; maka mereka berdua pun tidak menemukan seseorang yang memberitahukan pemecahan masalahnya kepada mereka.” (H.R. Ahmad) Kemudian hadis riwayat Abdullah bin ‘Amr: gi Aail5 Sis gf SaSsa Sai: [OS AS cow log SME Alsi (elo ela sols gil olgy) Aste 44455 Yang artinya: "IImu itu ada tiga macam dan yang selain yang tiga macam itu sebagai tambahan saja: ayat muhkamat, sunnah yang datang dari Nabi dan faraidh yang adil." (H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah). Hukum Waris berdasarkan Aturan Negara Hukum kewarisan Islam di Indonesia merujuk kepada ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), mulai pasal 171 diatur tentang pengertian pewaris, harta warisan dan ahli waris. Nah berikut ini adalah tabel tentang pembagian harta warisan dalam aturan. negara Indonesia: atdak ada anak/ |, retaninan | 1 | stuianda | ansain2] 190 rong inode matress | 1 as iadak ada anak’ |, sans) | 2 | Suamidde |

You might also like