You are on page 1of 29

KILAS BALIK PERKULIAHAN AKUNTANSI KEUANGAN

MENENGAH 2

Nama : Yepta Stepanus Sitepu


Nim : 21304005
Kelas : 3A- Akuntansi

Materi pembahasan dari awal

A. Iatilah Dasar dalam Akuntansi

Istilah Akuntansi Artinya adalah

Account Payable Hutang Dagang

Account Receivable Piutang Dagang

Accrued Expense Hutang Biaya Hutang Biaya

Acumulated depreciation of building Akumulasi Penyusutan Gedung

Acumulated depreciation of equipment Akumulasi Penyusutan Peralatan

Acumulated depreciation of land Akumulasi Penyusutan Tanah

Acumulated depreciation of machine Akumulasi Penyusutan Mesin

Acumulated depreciation of motor vehicle Akumulasi Penyusutan Kendaraan

Acumulated depreciation of office equipment Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor

Acumulated depreciation of store equipment Akumulasi Penyusutan Peralatan Toko

1
Administrative Expense Biaya Administrasi

Advertising Expense Biaya Iklan

Allowance For Doubtful Debt Penyisihan Kerugian Piutang

Assets Harta

Bad Debt Expense Biaya Kerugian Piutang

Bank Payable / Loan From Bank Hutang Bank

Bank Service Charge Biaya Administrasi Bank

Bond Payable Hutang Obligasi

Building Gedung

Cash In Bank Kas di Bank

Common Stock Saham

Commosion Income Pendapatan Dari Komisi

Consignment Income Pendapatan Dari Konsinyasi

Cost Of Goods Sold Harga Pokok Penjualan

Current Assets Harta Lancar

Depreciation Expense Biaya Penyusutan Harta

Depreciation Expense Of Building Biaya Penyusutan Gedung

Depreciation Expense Of Equipment Biaya penyusutan Peralatan

Depreciation Expense Of Furniture And Fixture Biaya Penyusutan Perabot/Inventaris

2
Depreciation Expense Of Machine Biaya Penyusutan Mesin

Depreciation Expense Of Motor Vehicle Biaya Penyusutan Kendaraan

Depreciation Expense Of Office Equipment Biaya Penyusutan Peralatan Kantor

Depreciation Expense Of Store Equipment Biaya Penyusutan Peralatan Toko

Devidend Pengambilan Saham

Equipment Peralatan

Equity Modal

Expense Biaya

Fare Income Pendapatan Dari Angkutan

Fees Earned Honor

Fixed Assets Harta Tetap

Franchise Hak Istimewa

Freight In Ongkos Angkut Pembelian

Freight Out Ongkos Angkut Penjualan

Furniture And Fixture Perabot & Inventaris

Goodwill Nama Baik

Income From Joint Venture Pendapatan Dari Usaha Petungan

Income Summary Ikhtisar Laba Rugi

Income Tax Expense Biaya Pajak Penghasilan

3
Insurance Expense Biaya Asuransi

Intangible Fixed Assets Harta Tidak Berwujud

Interest Expense Biaya Bunga

Interest Income Pendapatan Bunga

Interest Payable Hutang Bunga Hutang Bunga

Interest Receivable Piutang Bunga

Investment In Bond Investasi Dalam Obligasi

Investment In Common Stock Investasi Dalam Saham

Land Tanah

Leasing Hak Sewa

Liabilities Kewajiban

Long Term Investment Investasi Jangka Panjang

Machine Mesin

Marketable Securities Surat-Surat Berharga

Merchandise Inventory Persediaan Barang Dagangan

Miscellanious Expense Biaya Rupa-Rupa

Mortgage Payable Hutang Hipotek

Motor Vehicle Kendaraan

Motor Vehicle Expense Biaya Kendaraan

4
Notes Payable Hutang Wesel

Notes Receivable Piutang Wesel

Office Equipment Peralatan Kantor

Office Salaries Expense Biaya Gaji Kantor

Office Supplies Perlengkapan Kantor

Office Supplies Expense Biaya Perlengkapan Kantor

Other Income Pendapatan Lain-Lain

Other Operating Expense Biaya Operasi Lainnya

Paid Up Capital Setoran Modal

Petty Cash Kas Kecil

Preferred Stock Saham Preferen / Istimewa

Prepaid Advertising Iklan Dibayar Dimuka

Prepaid Expense Biaya Dibayar Dimuka

Prepaid Insurance Ansuransi Dibayar Dimuka

Prepaid Rent Sewa Dibayar Dimuka

Prive Pengambilan Pribadi

Purchase Pembelian

Purchase Discount Potongan Pembelian

Purchase Return Pengembalian Pembelian

5
Recovery Income Pendapatan Diterima Kembali

Rent Expense Biaya Sewa

Rent Income Pendapatan Sewa

Retained Laba Ditahan

Revenue Pendapatan

Salaries Payable Hutang Gaji

Sales Discount Potongan Penjualan

Sales Penjualan Penjualan

Sales Return Pengembalian Penjualan

Salesmen Salaries Expense Biaya Gaji Bagian Penjualan

Store Equipment Peralatan Toko

Store Salaries Expense Biaya Gaji Toko

Store Supplies Perlengkapan Toko

Store Supplies Expense Biaya Perlengkapan Toko

Supplies Perlengkapan

Supplies Expense Biaya Perlengkapan Toko

Tax Payable Hutang Pajak

Telephone & Electeicity Expense Biaya Telepon dan Listrik

Temporary Investment Investasi Jangka Pendek

6
Unearned Rent Sewa Diterima Dimuka

Unearned Revenue Pendapatan Diterima Dimuka

Utilities Expense Biaya Prasarana

Vat In PPN Masukan

B. Rekonsiliasi
Rekonsiliasi bank merupakan proses mencocokkan saldo dalam catatan akuntansi entitas
untuk akun kas dengan informasi yang sesuai pada laporan bank. Dalam proses rekonsiliasi
bank akan memperlihatkan seluruh transaksi yang telah Anda lakukan selama periode yang
ditentukan. Jika ditemukan perbedaan, akuntan akan melakukan jurnal penyesuaian dengan
menggunakan bukti yang dianggap sah dan juga valid.
Rekonsiliasi bank harus dilakukan karena informasi yang terdapat pada laporan bank
merupakan catatan bank dari semua transaksi yang terdapat dan berdampak pada rekening
bank perusahaan selama sebulan terakhir. Rekonsiliasi juga harus diselesaikan secara berkala
pada semua rekening bank, untuk memastikan bahwa catatan kas perusahaan adalah
benar.Hal ini juga digunakan sebagai kontrol yang lebih baik atas penerimaan dan
pembayaran yang dilakukan secara tunai.

Melakukan perbandingan antara saldo kas di buku besar perusahaan dan rekening koran dari
Bank
1) Catat transaksi yang dilakukan oleh bank
2) Lakukan penelusuran terhadap transaksi yang masih diproses
3) Buat lembar kerja rekonsiliasi dan hitung selisihnya
4) Penelusuran dan pengecekkan ulang.

C. Jurnal penyesuaian
jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan
saldo-saldo perkiraan/akun, sehingga menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan
laporan keuangan. Dalam akuntansi berbasis akrual, penyesuaian adalah suatu kewajiban.
Mengutip situs BPPK Kementerian Keuangan, jurnal penyesuaian adalah jurnal yang
memutakhirkan akun pada akhir periode akuntansi.

7
Sementara itu, menurut diktat Ayat Jurnal Penyesuaian Program D-IV Akuntansi
Perpajakan Universitas Pamulang, jurnal penyesuaian adalah aktivitas untuk mengoreksi atau
membetulkan akun/perkiraan supaya laporan yang dibuat berdasarkan akun tersebut dapat
menunjukkan pendapatan, aset, dan kewajiban yang lebih sesuai.
Jurnal penyesuaian biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi untuk melengkapi
laporan keuangan yang memerlukan perubahan dan pemutakhiran. Satu jurnal penyesuaian
biasanya bersinggungan dengan akun pendapatan atau bebas dan akun aset dan kewajiban.
Penyesuaian perlu dilakukan dalam akuntansi berbasis akrual untuk menyesuaikan akun-akun
pendapatan dan beban akrual. Tujuannya agar laporan keuangan memenuhi konsep
periodisitas dan prinsip penandingan atau matching cost against revenue.
Penyesuaian atau jurnal penyesuaian diterapkan baik dalam akuntansi pemerintah
maupun akuntansi komersial. Meskipun pada praktiknya, penyesuaian pada akuntansi
pemerintah tidak mendapat penekanan sebesar akuntansi komersial.

Fungsi Jurnal Penyesuaian


Seperti sudah disinggung sedikit sebelumnya, jurnal penyesuaian berfungsi untuk
memutakhirkan akun pada akhir periode akuntansi. Menurut Armini Ningsih dari Politeknik
Negeri Samarinda, jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan:

 Agar akun riil yakni harta, kewajiban, dan modal pada akhir periode menunjukkan
keadaan yang sebenarnya.
 Agar akun nominal yakni akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu
periode serta menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
Dilansir situs BPPK Kementerian Keuangan, ada 4 pos dasar yang memerlukan jurnal
penyesuaian untuk pemutakhiran laporan keuangan mereka. Keempat pos tersebut adalah dua
pos tangguhan atau deferral dan dua pos akrual. Pos tangguhan mencatat pengakuan
pendapatan atau beban sedemikian rupa sehingga dapat ditunda atau ditangguhkan. Catatan
ini muncul ketika terjadi kas diterima dan dikeluarkan pada periode berjalan memiliki
pendapatan atau beban yang berkaitan dengan periode mendatang. Sementara itu, pos akrual
muncul ketika belum ada pencatatan atas pendapatan atau beban yang dihasilkan. Pos ini
muncul ketika kas tidak akan diterima atau tidak akan dikeluarkan sampai periode mendatang
padahal pendapatan atau beban berhubungan dengan periode berjalan.

Lebih rinci, 4 pos dasar itu adalah:

1. Pos Pendapatan yang Ditangguhkan atau Pendapatan Diterima di Muka

8
Pos ini pada awalnya dicatat sebagai kewajiban umum tetapi kemudian diharapkan menjadi
pendapatan. Misalnya: sewa oleh pemerintah yang diterima di muka.

2. Pos Tangguhan Berupa Beban yang Ditangguhkan atau Beban Dibayar di Muka
Pos ini pada awalnya dicatat sebagai aset tetap tapi kemudian diharapkan menjadi beban.
Misalnya: beban sewa yang dibayar di muka.

3. Pos Pendapatan Akrual atau Aset Akrual


Pos berupa pendapatan yang telah dihasilkan tapi belum dicatat dalam akun. Seperti sewa
gedung yang pembayarannya belum diterima.

4. Pos Beban Akrual atau Kewajiban Akrual


Pos berupa beban yang sudah terjadi tapi belum dicatat dalam akun. Seperti kekurangan gaji
pegawai yang belum diberikan pembayarannya.

D. Utang
Utang (hutang) atau pinjaman adalah tanggungan wajib yang harus dibayar karena adanya
transaksi pembelian suatu barang atau jasa secara kredit, dan harus dibayar dalam jangka
waktu tertentu.
Dalam dunia akuntansi, pinjaman artinya pengorbanan ekonomis untuk kepentingan masa
depan yang berbentuk penyerahan aktiva dan jasa, serta sudah ada kesepakatan dengan dua
belah pihak di masa lalu. pinjaman usaha atau dagang dilakukan dengan kredit, yang bisa saja
berbentuk pinjaman atau utang lancar, tidak lancar, dan macet.
Utang lancar adalah kewajiban perusahaan yang sudah lunas sebelum jatuh tempo.
Sedangkan, utang tidak lancar yaitu kewajiban perusahaan yang sudah lunas tapi mengalami
keterlambatan yang kurang dari 30 hari.
Selanjutnya, utang macet adalah kewajiban perusahaan yang tidak bisa dilakukan atau
terlaksana setelah jatuh tempo lebih dari 30 hari.
Jenis-jenis Utang Berdasarkan Jangka Waktu
Jenis-jenis pinjaman bisa diklasifikasikan berdasarkan jangka waktu pengembaliannya.
Ada 3 jenis pinjaman akuntansi berdasarkan jangka waktu pengembaliannya.
Berikut adalah jenis-jenis utang:
1. Utang Jangka Pendek

9
Jenis utang yang pertama adalah pinjaman jangka pendek.
Seperti namanya, pinjaman ini harus dibayarkan dalam jangka waktu yang singkat atau setara
dengan waktu 1 tahun dari tanggal neraca.
Selain itu, perusahaan juga bisa membayar pinjaman ini menggunakan aktiva lancar milik
perusahaan.
Pinjaman jenis satu ini juga biasa disebut sebagai utang lancar karena biasanya
pembayarannya menggunakan sumber yang bisa membuat pinjaman baru.
Nah, berikut ini beberapa sumber yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk membayar
utang jangka pendek.
 Utang dagang. Jenis pinjaman ini biasanya digunakan untuk melakukan transaksi
pembelian untuk bahan produksi. Jadi, pinjaman ini biasa digunakan oleh perusahaan
di bidang produksi.
 Utang pajak. Selain pinjaman dagang, ada juga pinjaman pajak. Hal ini timbul
karena setiap transaksi keluar masuk di sebuah perusahaan akan terkena pajak. Nah,
apabila perusahaan sering melakukan transaksi penjualan, maka pajaknya juga akan
semakin besar. Pajak tersebut pun harus segera dilunasi dalam jangka waktu pendek.
 Utang biaya. Pinjaman biaya harus segera dilunasi oleh sebuah perusahaan, agar
tidak menjadi beban di awal. Contoh utang biaya yaitu reimbursement karyawan, gaji
karyawan, dan lainnya.
 Utang wesel. Pinjaman wesel merupakan pinjaman yang terdapat bukti tertulis.
Perusahaan biasanya membayar pinjaman ini sesuai dengan waktu yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak.

2. Utang Jangka Waktu Menengah

Pada dasarnya, hanya terdapat dua jenis pinjaman dalam dunia akuntansi, yaitu pinjaman
jangka panjang dan jangka pendek. Tapi, karena setiap perusahaan tidak selalu sepakat untuk
melunasi pinjaman dalam jangka waktu panjang, maka muncullah utang jangka waktu
menengah. Waktu pelunasan untuk pinjaman jangka waktu menengah yaitu 10 tahun atau
kurang dari 10 tahun.

3. Utang Jangka Panjang


Jenis utang yang terakhir yaitu adalah pinjaman jangka waktu panjang. Waktu pelunasan
untuk pinjaman ini yaitu hingga 10 tahun. Biasanya, pinjaman jenis ini memiliki nominal
yang cukup besar, sehingga waktu pelunasannya juga lama dan dilakukan dengan cara dicicil
atau bertahap.

10
Jumlah yang dibayarkan sudah termasuk pinjaman pokok dan bunga yang ditetapkan oleh
kreditur atau pemberi pinjaman. Pemilik pinjaman biasanya bukan hanya perusahaan besar,
melainkan pedagang menengah seperti UKM juga mempunyai pinjaman.

E. Piutang dagang
Piutang dagang adalah uang yang harus dibayarkan kepada perusahaan untuk barang atau
jasa yang dikirim atau digunakan tetapi belum dibayar oleh pelanggan. Piutang dagang
dicatat di neraca sebagai aset lancar. Piutang dagang adalah sejumlah uang yang terutang oleh
pelanggan untuk pembelian yang dilakukan secara kredit.

Piutang dagang mengacu pada faktur terutang yang dimiliki perusahaan atau uang yang
harus dibayar klien kepada perusahaan. Frasa mengacu pada akun yang berhak diteroleh
bisnis karena telah mengirimkan produk atau layanan. Piutang mewakili jalur kredit yang
diberikan oleh perusahaan dan biasanya memiliki persyaratan yang mengharuskan
pembayaran jatuh tempo dalam periode waktu yang relatif singkat. Biasanya berkisar dari
beberapa hari hingga tahun fiskal atau kalender.

Perusahaan mencatat piutang sebagai aset di neraca mereka karena ada kewajiban hukum
bagi pelanggan untuk membayar hutang. Selanjutnya, piutang merupakan aktiva lancar,
artinya saldo piutang tersebut jatuh tempo kepada debitur dalam satu tahun atau kurang.

Tujuan Manajemen Piutang

Pengelolaan atau manajemen piutang dilakukan agar perusahaan terhindar dari risiko-risiko
yang berasal dari pemasukan kredit seperti:

 Seluruh piutang tidak tertagih. Risiko yang terjadi apabila jumlah piutang tidak dapat
tertagih sama sekali. Misalnya kurang pengawasan, salah memilih pelanggan dan
potensi lainnya seperti adanya kondisi negara yang tidak stabil.

 Piutang yang tidak dibayarkan sebagai piutang. Hal ini akan berpengaruh langsung
pada pencatatan keuangan yang berakibat mengurangi laba perusahaan.

 Pelunasan piutang lewat jatuh tempo. Hal ini mampu menimbulkan beban tambahan
pada perusahaan yang jika dilakukan berulang maka bisa merugikan perusahaan.

11
 Perputaran piutang yang rendah pada modal yang dapat mengakibatkan modal yang
tertanam dalam piutang semakin besar dan berakhir pada tidak produktifnya modal
kerja.

 Adanya kecurangan seperti kegagalan penagihan piutang karena pelanggan yang tidak
bertanggungjawab atau pencurian kas.

 Kesalahan teknis baik dalam hal penagihan maupun pemasukan data.

 Data pelacakan piutang hilang atau rusak.

 Kinerja SDM penagih piutang yang buruk.

Dalam arti luas piutang meliputi tuntutan (claims) pada pihak ketiga, baik dalam bentuk
uang , barang/jasa Merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada
sipembeli yang timbul karena adanya transaksi secara kredit
Piutang dagang terjadi karena suatu perusahaan mendapatkan pendapatan dari penjualan
yang belum diterma atau kredit
Kredit terbagi menjadi dua, yaitu kreditur (piutang dagang) dan debitur ( utang)
 Jenis jenis jenis jenis piutang dagang
 Piutang wessel, semua tagihan secara formal
 Piutang non formal, semua tagihan tidak didukung secara formal)
 Bagian kredit
Bertugas untuk menevaluasi calon pembeli yang akann melakukan pembelian secara kredit
 Penilaian piutang dagang
Menurut pai (prinsip akuntansi indonesia) piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan
sebesar nilai kas yang bisa direalisasi yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakannya dapat
diterima. Nilai kas bersih yang dapat diterima adalah jumlah piutang beruto setelah dikurangi
dengan taksiran jumlah piutang yang tidak dapat diterima

F. Piutang wessel
Piutang wesel atau yang dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai promissory notes
receivable adalah sebuah aset piutang bagi sebuah perusahaan yang memiliki hak untuk

12
menerima sejumlah pembayaran seperti yang tertera dalam dokumen (wesel) dari perusahaan
lain yang belum memiliki ketersediaan uang kas saat melakukan transaksi.
Contohnya adalah saat Anda membeli sebuah mobil secara kredit, maka akan keluar
sebuah surat yang harus ditandatangani. Dari sudut pandang Anda sebagai pembeli, surat
tersebut disebut dengan wesel bayar. Dari sudut penjual mobil atau dealer, surat tersebut
disebut wesel tagih. Wesel tagih ini penting untuk dicatat dalam pembukuan karena dapat
menambah harta atau aset perusahaan.
Jenis Piutang Wesel dalam Akuntansi:
Berikut ini adalah beberapa jenis piutang wesel:
1. Wesel Tagih
Wesel tagih merupakan wesel yang dapat ditagihkan kepada perusahaan lain yang memiliki
utang kepada perusahaan kita. Dengan kata lain, wesel tagih ini adalah dokumen piutang
yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan lain yang belum bisa membayar pada saat
penyerahan barang terjadi.
Dokumen wesel tagih ini dapat menjadi dasar posting piutang pada perusahaan kita. Karna
status perusahaan merupakan pemberi utang. Berdasarkan pembebanan bunga, wesel tagih
dibagi menjadi dua macam yaitu wesel tagih berbunga dan wesel tagih tanpa bunga.
Pertimbangan untuk membebankan bunga tergantung pada pihak manajemen perusahaan.
Jika harta yang dipinjamkan tersebut memiliki nilai nominal yang dapat memberikan dampak
kerugian, maka biasanya pihak perusahaan pemberi pinjaman akan membebankan bunga
untuk mengantisipasi munculnya hal tersebut. Besaran bunga yang akan dikenakan pada
wesel tagih biasanya akan disesuaikan dengan besaran suku bunga bank yang terkait dalam
transaksi.

2. Wesel Bayar
Sebetulnya piutang wesel bayar ini sama dengan wesel tagih. Bahkan dokumennya pun sama.
Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada penerima wesel tersebut. Jika wesel tagih
diberikan pada perusahaan pemberi pinjaman maka wesel bayar diberikan pada perusahaan
yang meminjam uang. Wesel bayar ini jika masa perjanjiannya akan dilunasi dalam jangka
waktu kurang dari 1 tahun, maka akan dimasukan pada neraca saldo dengan nama akun
kewajiban lancar. Namun, jika pelunasannya lebih dari 1 tahun, maka akan dilaporkan
sebagai kewajiban jangka panjang.
Saat wesel bayar mengalami jatuh tempo, adakalanya perusahaaan yang berutang tidak
dapat dapat membayar tepat waktu. Jika hal tersebut terjadi, maka wesel tersebut dapat
masuk dalam perkiraan utang dagang dan pihak penerima wesel bisa memberi beban
tambahan berupa biaya administrasi.

13
Dengan adanya piutang wesel ini, maka pihak perusahaan pemberi utang akan
mendapatkan kepastian pencatatan laporan keuangan dan juga akan merasa aman
memberikan pinjaman kepada perusahaan lain.

G. Penghapusan piutang
Piutang yang tidak tertagih atau dalam bahasa Inggrisnya disebut uncollectible accounts
juga dapat diinterpretasikan sebagai bentuk kerugian perusahaan terhadap kesempatan
memperoleh pelunasan dari piutang tersebut. Maksudnya, perusahaan dapat mengkategorikan
suatu piutang sebagai piutang tak tertagih jika perusahaan merasa ragu pada piutang tersebut.
Pada kenyataannya ada kondisi tertentu yang menyebabkan piutang tidak tertagih.
Maksudnya, perusahaan akan mendapatkan satu kondisi tertentu yang menyebabkan piutang
tersebut tidak dapat dibayar atau ditagihkan kepada pihak penghutang. Hal ini menyebabkan
perusahaan harus melakukan penyesuaian terhadap kondisi tersebut.
Kriteria Piutang Tak Tertagih
Ada beberapa hal yang perlu dipahami sebagai bentuk piutang. Ya, jenis piutang
dikategorikan dalam beberapa jenis. Berikut empat jenis kategori piutang yang bisa dibilang
merupakan piutang tak tertagih untuk dilaporkan dalam jurnal penghapusan piutang.
 Piutang sudah dalam masa tertentu yang ditetapkan berdasarkan kebijakan
perusahaan.
 Piutang sudah mengalami proses penagihan sesuai kebijakan perusahaan secara
langsung maupun tertulis.
 Piutang yang dicatatkan berasal dari pihak pembeli atau pelanggan yang mengalami
tak mampu bayar atau bangkrut.
 Piutang yang tak bisa ditagihkan kepada debitur akibat suatu kejadian yang
menyebabkan kondisi tersebut, seperti bencana alam dan lainnya.

Jurnal Penghapusan Piutang


Sebelum memahami mengenai jurnal penghapusan piutang, perusahaan harus mengerti
apa itu penghapusan piutang. Penghapusan piutang adalah tindakan yang diambil perusahaan
untuk menghadapi piutang yang tak dapat ditagih. Penghapusan piutang jadi salah satu
bentuk kerugian yang dialami perusahaan.
Pada umumnya, ada dua metode yang lazim digunakan untuk melakukan penghapusan
piutang. Berikut penjelasannya.
Metode Langsung

14
Metode langsung atau direct method adalah salah satu cara untuk melakukan penghapusan
piutang. Cara ini dilakukan dengan menghapus piutang pada pembukuan perusahaan secara
langsung ketika perusahaan menetapkan piutang tersebut tidak dapat lagi ditagih oleh
mereka. Singkatnya, perusahaan akan mencatat jumlah piutang yang tidak dapat diselesaikan
hanya jika piutang sudah benar-benar tidak dapat ditagih.
Piutang tak tertagih tersebut akan dihapus dan dicatatkan serta dibebankan pada perkiraan
kerugian piutang. Penghapusan piutang akan dicatatkan pada kolom debet dan piutang pada
bagian kredit.
                                                                                 Debit           Kredit
Beban penghapusan piutang                            xxxxx
Piutang                                                                                  xxxxx
Ketika terjadi pelunasan terhadap piutang tersebut, maka akan dicatatkan sebagai berikut
dengan
                                                                                 Debit           Kredit
Piutang                                                              xxxxx
Beban penghapusan piutang                                            xxxxx
Proses pelunasan piutang tersebut akan dicatatkan pada kas perusahaan yang semakin
bertambah. Berikut pencatatannya
                                                                                 Debit           Kredit
Kas                                                                 xxxxx
Piutang                                                                              xxxxx
Metode Cadangan
Metode penghapusan piutang berikutnya adalah allowance method atau metode
cadangan. Pada metode ini, perusahaan melakukan perkiraan terhadap piutang yang ada pada
setiap akhir periode pembukuan. Perkiraan tersebut dicatatkan dalam jurnal penghapusan
piutang sebagai beban kerugian piutang.
Pencatatan beban kerugian piutang diletakkan pada bagian debit sementara cadangan
kerugian piutang dicatat pada bagian kredit. Berikut ilustrasinya
                                                                             Debit           Kredit
Beban kerugian piutang                                 xxxxx
Cadangan kerugian piutang                                              xxxxx
Perusahaan dapat melakukan penghapusan pada jurnal penghapusan piutang tersebut apabila
pihak debitur benar-benar tidak bisa melunasi utangnya. Berikut pencatatannya
                                                                             Debit           Kredit
15
Cadangan kerugian piutang                              xxxxx
Piutang                                                                              xxxxx
Ketika terjadi kondisi tertentu seperti pihak debitur dapat melunasi piutang yang ada, maka
cadangan kerugian piutan akan dihapuskan. Berikut pencatatannya.
                                                                             Debit           Kredit
Piutang                                                          xxxxx
Cadangan kerugian piutang                                          xxxxx
Setelah proses pelunasan piutang dilakukan, jumlah kas perusahaan akan bertambah dan
dicatat dalam pembukuan. Berikut pencatatannya.
                                                                             Debit           Kredit
Kas                                                                 xxxxx
Piutang                                                                        xxxxx

H. Laporan keuangan
keuangan suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi tertentu yang dapat digunakan
untuk menggambarkan situasi kinerja usaha atau perusahaan tersebut. Di dalamnya berisi
pencatatan transaksi baik itu transaksi pembelian, penjualan, maupun transaksi bisnis lainnya
yang bernilai ekonomi dan moneter.
Laporan bisnis perusahaan ini biasanya akan dibuat dalam periode tertentu saja,
apakah dibuat setiap sebulan sekali, setiap satu tahun sekali, atau setiap periode tertentu
tergantung dari kebijakan perusahaan. Biasanya perusahaan membuatnya ketika periode
akuntansi perusahaan mereka memasuki akhir.
Apa Fungsi dan Tujuan Dibuatnya Sebuah Laporan Keuangan?
Tujuan juga fungsi dari keberadaan laporan keuangan dalam akuntansi ini sendiri yaitu
untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan usaha atau perusahaan secara keseluruhan
dalam periode tertentu. Dimana hasil dari laporan ini akan digunakan oleh pengguna
informasi laporan ini, juga semua stakeholder yang berkepentingan. Hasilnya bisa digunakan
untuk evaluasi ataupun melakukan pencegahan jika ternyata kondisi keuangan perusahaan
sedang bermasalah atau memerlukan suatu tindakan. Adapun pihak-pihak berkepentingan
yang sering menggunakan laporan keuangan dan mendapatkan manfaat yaitu investor,
kreditor, pemerintah bahkan masyarakat umum.
5 Jenis Laporan Keuangan Sederhana,Wajib Dimiliki Perusahaan

16
Menurut standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, terdapat 5 jenis atau format
laporan keuangan akuntansi sederhana yang biasa digunakan oleh berbagai tipe usaha, yaitu
adalah: 
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (income statement atau profit and loss statement) merupakan jenis laporan
keuangan yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui posisi laba dan rugi
perusahaan sehingga dapat menilai kinerja keuangan
Laporan ini dibuat untuk bagi pemimpin perusahaan sebagai bahan evaluasi manajemen dan
membantu dalam pengambilan keputusan.
Dari informasi yang ada pada laporan ini akan diketahui apakah perusahaan mengalami
keuntungan atau kerugian pada satu periode akuntansi.
Selain untuk mengetahui keuntungan atau kerugian, laporan laba rugi juga dibuat untuk
memberikan informasi tentang pajak perusahaan.
Biasanya laporan laba rugi ini berisi informasi seputar pendapatan, beban, laporan harga
pokok produksi, beban pajak, laba atau rugi perusahaan.
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal atau ekuitas merupakan jenis laporan keuangan yang
menggambarkan perubahan baik berupa peningkatan atau penurunan aktiva bersih sebuah
usaha selama satu periode akuntansi.
Laporan ini berisi tentang besarnya perubahan modal keuangan yang terjadi sehingga Anda
dapat memiliki gambaran terhadap perencanaan perusahaan kedepan.
Pada saat awal pendirian perusahaan, Anda sebagai pemilik perusahaan pasti menyetorkan
modalnya.
Selama beroperasi tentu saja modal awal akan berubah sesuai dengan kinerjanya.
Misalnya, jika pada periode berjalan perusahaan mengalami kerugian maka modal akan
berkurang.
Sebaliknya jika perusahaan mengalami keuntungan, modal akan bertambah.
Komponen yang diperlukan untuk membuat jenis laporan keuangan perubahan modal
adalah: 
 Modal yang dimiliki perusahaan di awal periode berjalan
 Pengambilan dana pribadi oleh pemilik bisnis, serta jumlah laba dan rugi bersih dalam
periode tersebut.
Jadi sebelum membuat laporan perubahan modal, perusahaan perlu membuat laporan laba
rugi terlebih dahulu.

17
Dalam laporan ini, Anda juga dapat melihat penyebab dari adanya perubahan modal tidak
hanya perubahan nya saja.
Beberapa data yang diperlukan untuk membuat laporan ini adalah modal awal, prive atau
pengambilan dana pada periode tersebut dan total laba atau rugi bersih yang diperoleh.
Untuk lebih memahami tentang bagaimana cara membuat laporan perubahan modal, baca
selengkapnya di sini!
3. Laporan Neraca
Seperti namanya, neraca atau balance sheet merupakan salah satu jenis laporan keuangan
sederhana yang terdiri dari beberapa informasi yang menunjukkan posisi dan informasi
keuangan sebuah usaha atau perusahaan.
Dalam laporan neraca, Anda akan melihat informasi tentang aset, kewajiban dan modal
perusahaan secara lengkap dan rinci.
Dengan kata lain, elemen dalam laporan neraca hanya tiga akun tersebut yang telah
disebutkan.
Laporan neraca sangat penting bagi perusahaan agar bisa merencanakan proyek kedepan.
Untuk menyusun laporan keuangan neraca perusahaan, terdapat beberapa komponen neraca
yang perlu disiapkan yaitu jumlah aktiva baik berupa harta atau aset, kewajiban berupa
hutang, dan ekuitas atau modal perusahaan.
Dalam neraca juga terdapat 3 unsur yaitu aset, liabilitas (liability), dan ekuitas.
Untuk membuat neraca, Anda dapat menggunakan pedoman persamaan dasar
akuntansi yaitu:
Aset = Kewajiban + Modal
Aset untuk sisi aktiva lancar sementara kewajiban dan modal untuk sisi pasiva. Ingat, antara
sisi aktiva dan pasiva harus seimbang.
4. Laporan Arus Kas
Jenis laporan keuangan akuntansi yang keempat yakni laporan arus kas atau cash flow
statement, yaitu laporan yang memberikan informasi tentang aliran kas yang masuk dan
keluar pada sebuah usaha.
Selain itu, laporan arus kas juga berfungsi sebagai indikator untuk memprediksi arus kas di
periode yang akan datang.
Sumber laporan arus kas ada bermacam-macam, misalnya dari hasil kegiatan operasional
perusahaan, kas perusahaan, hingga pendanaan atau pinjaman yang didapat oleh perusahaan.
Laporan keuangan arus kas sederhana terdiri dari 3 aktivitas utama yaitu adalah:
 Aktivitas Operasi (Operating Activities)

18
Merupakan arus kas yang terdiri dari kegiatan operasional usaha atau perusahaan.
Dengan kata lain, aktivitas ini dapat diperoleh dengan memasukkan nilai dari pengaruh
kas/bank pada transaksi yang dilibatkan dalam penentuan keuntungan dengan menghitung
laba bersih.
Contohnya seperti, penjualan barang dan jasa dari pelanggan, pembelian persediaan, dan
lainnya.
 Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas investasi ini berkaitan dengan aktivitas arus kas yang dihasilkan dari penjualan
atau pun pembelian aktiva tetap.
 Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
Seperti namanya, aktivitas pendanaan merupakan aktivitas kas yang berasal dari
penambahan modal perusahaan.
Untuk menghitung aktivitas ini, Anda dapat memasukkan nilai penambahan atau
pengurangan kas yang berasal dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan (CALK) merupakan salah satu jenis laporan keuangan
suatu entitas perusahaan atau usaha.
Namun,  laporan ini sebenarnya bukanlah hal yang wajib dibuat oleh perusahaan.
Biasanya perusahaan yang membuat catatan atas laporan keuangan adalah perusahaan-
perusahaan dengan skala besar atau perusahaan yang sudah go public.
Tujuan pembuatan laporan terkait informasi keuangan di perusahaan ini adalah untuk
memberikan penjelasan yang rinci.Terutama tentang hal-hal yang ada pada jenis laporan
bisnis lainnya seperti yang telah disebutkan, sehingga letaknya biasanya ada pada bagian
paling belakang.
Laporan ini akan memudahkan Anda dalam memahami tentang informasi laporan yang
lainnya karena isinya yang sangat rinci.Tidak heran jika bentuk dari CALK ini sangat tebal
dan terdiri dari banyak halaman.

I. Jurnal umum

Dilihat secara etimologi, kata jurnal berasal dari bahasa Prancis yaitu Jour, yang berarti
hari. Istilah ini juga kerap dikenal dengan sebutan general journal. Yakni sebuah catatan
transaksi berbagai aktivitas yang disusun secara kronologis.

19
Adapun jurnal umum adalah sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat berbagai
aktivitas transaksi keuangan dari sebuah bisnis atau usaha dalam periode tertentu untuk
memudahkan pengelolaan keuangan internal dan eksternal.
Selain itu, jurnal umum juga bisa disebut sebagai jurnal yang digunakan untuk
mengakumulasi catatan di jurnal khusus. Adapun jurnal khusus meliputi jurnal pendapatan,
pembelian, penerimaan kas, hingga pembayaran kas.
Dalam akuntansi, jurnal umum idealnya memuat catatan detail seperti nama transaksi,
kelompok akun, dan nominal transaksi di kolom debit dan kredit yang disusun secara
sistematis untuk mempermudah pengelolaan keuangan. Singkatnya, jurnal umum merupakan
sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat seluruh aktivitas keuangan sebuah bisnis atau
usaha yang terjadi dalam periode tertentu untuk memudahkan pengelolaan keuangan oleh
pihak organisasi
Tujuan Pembuatan Jurnal Umum
Setelah mengetahui penjelasannya, tentunya Anda juga harus mengerti tujuan dibuatnya
jurnal umum. Dengan jurnal ini, Anda dapat mengidentifikasi dan mengelola segala hal
terkait dengan transaksi keuangan. Beberapa hal itu adalah:
 Mengidentifikasi seluruh aktivitas transaksi yang dilakukan.
 Menentukan nilai transaksi.
 Mengidentifikasi dampak ekonomi dari transaksi yang terjadi.
 Memudahkan pemindahan dampak transaksi pada akun yang sesuai.
Dari uraian tersebut muncul gambaran, bahwa jurnal umum lebih banyak dibantu
pembuatannya dengan menggunakan software pembukuan. Sistem pembukuan perusahaan
jasa lebih sering digunakan dibanding perusahaan dagang. Itu karena pencatatan transaksi
perusahaan jasa lebih bersifat kronologis.
Prinsip Dasar Membuat Jurnal Umum
Agar menghasilkan pencatatan keuangan yang sistematis dalam sebuah jurnal, ada
beberapa prinsip pembuatan jurnal yang harus diperhatikan. Prinsip jurnal akuntansi tersebut
di antaranya:
 Mengidentifikasi segala bukti transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan. Bukti ini
meliputi nota, kwitansi, memo, invoice, dll.
 Mengidentifikasi akun yang paling terpengaruh dari transaksi tersebut, setelah itu buat
klasifikasi ke dalam jenis modal, harta, atau utang.
 Mengetahui adanya pengurangan atau penambahan pada akun yang berhubungan
dengan transaksi
 Memutuskan apakah akan dilakukan kredit atau debit pada akun yang dimaksud.
 Mencatat transaksi ke jurnal umum berdasarkan bukti transaksi.
20
Fungsi Jurnal Umum
Berdasarkan pengertiannya, maka secara umum fungsi dari jurnal ini adalah sebagai
medium pencatatan keuangan yang disusun secara sistematis dan kronologis selama periode
tertentu.
Sementara dalam praktiknya, jurnal umum memiliki sejumlah fungsi penting seperti berikut
ini:
1. Fungsi Historis
Semua transaksi yang dibuat dalam jurnal ini akan disusun berdasarkan periodenya. Jurnal
tersebut menggambarkan aktivitas harian perusahaan yang dilakukan berurutan dan terus-
menerus. Singkatnya, fungsi historis merupakan fungsi yang mengacu pada pencatatan harian
yang kronologis dan sistematis.
2. Fungsi Pencatatan
Umumnya, jurnal ini akan menampung semua transaksi umum yang terjadi dalam suatu
bisnis atau perusahaan. Dengan begitu, segala aspek transaksi seperti biaya, perubahan
modal, pendapatan, dan kekayaan harus dicatatkan lebih dulu ke dalam jurnal umum.
3. Fungsi Analisis
Meski terlihat seperti buku catatan keuangan harian, nyatanya untuk menginput data pada
jurnal umum tidak bisa dilakukan sembarangan. Setiap record transaksi jurnal ini harus
merupakan hasil analisis serta mengidentifikasi transaksi ke dalam kredit/debit yang meliputi
klasifikasi akun serta nilai transaksinya.
4. Fungsi Instruksi
Selain yang telah disebutkan, jurnal umum memiliki fungsi instruksi yang menjadikannya
berbeda dengan catatan keuangan biasa. Fungsi ini terletak pada proses input data dalam
pembukuan besar. Ini menandakan bahwa pencatatan di jurnal bukan sekadar dokumen
transaksi saja, namun juga berisi petunjuk penentu kredit atau debit.
5. Fungsi Informasi
Dengan bentuknya menyerupai catatan, jurnal umum memang memuat sejumlah informasi
detail terkait catatan transaksi perusahaan yang pernah terjadi. Dalam jurnal ini, pihak
internal dan eksternal perusahaan dapat menemukan berbagai informasi relevan terkait
pengelolaa keuangan.

21
J. Jurnal khusus
Jadi jurnal khusus merupakan jurnal yang dirancang dan dibuat secara khusus untuk
mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi berulang-ulang. Jurnal khusus ini
merupakan jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya.
Perbedaan antara jurnal umum dan jurnal khusus adalah pada transaksi yang dimasukan
dalam tabel-tabel jurnal tersebut. Kalau dalam jurnal umum kita tahu kalau jurnal ini dipakai
untuk melakukan pencatatan segala jenis bukti transaksi keuangan perusahaan dalam suatu
periode tertentu tanpa membedakan jenis transaksinya, tentunya dengan begini proses
pencarian sebuah transaksi akan lebih lama dan sulit kan? Nah beda dengan jurnal khusus,
sesuai dengan pengertiannya di atas tadi, jurnal khusus ini dibuat secara khusus untuk
transaksi-transaksi yang sama. Misalnya kalau transaksi pembelian, maka dimasukkan juga
dalam jurnal khusus pembelian.

22
Manfaat Jurnal Khusus
Setelah elo udah tahu nih jenis-jenis jurnal khusus, sekarang mungkin elo kepikiran, emang
apa sih manfaat dari menggunakan jurnal khusus ini? Nah, jadi ada beberapa manfaat dari
penggunaan jurnal khusus, antara lain:
 Adanya Spesialisasi Pekerjaan
Pembagian jurnal khusus ke dalam empat jenis transaksi akan memunculkan adanya
spesialisasi dalam pencatatan, sehingga tentunya hasil yang didapatkan lebih baik.
 Memudahkan Pemeriksaan yang Dilakukan Secara Berkala
Dengan adanya jurnal khusus, pemeriksaan transaksi keuangan sejenis yang telah banyak
tercatat dalam perusahaan akan dibukukan secara ringkas dan praktis pada satu jurnal, nah
tentunya ini akan  memberikan kemudahan bagi auditor internal maupun eksternal untuk
melakukan pemeriksaan yang dilakukan secara berkala. 
 Mempercepat Proses Data Transaksi 
Dengan adanya jurnal khusus tentunya akan terjadi pengelompokan data, maka pemrosesan
laporan keuangan bisa lebih cepat terjadi. Contohnya nih, ketika ada 100 transaksi sejenis
jika dicatat pada jurnal umum makan tetap akan dicatat dan dikelompokkan sebanyak 100
kali juga, nah sedangkan dalam jurnal khusus hanya perlu mengelompokan datanya satu kali
saja, berdasarkan jenis akun.
 Mempermudah Proses Pemostingan ke Buku Besar
Dengan adanya jurnal khusus proses pemostingan data ke buku besar dapat dilakukan
secara berkala dengan lebih praktis dan mudah, karena dalam jurnal khusus semua transaksi
yang sejenis dibukukan dengan akun yang sama. So, pemostingan beberapa transaksi
keuangan pun dapat dilakukan secara bersamaan berdasarkan jenis akunnya.

23
K. Perseroan terbatas
PT adalah salah satu jenis badan usaha yang dilindungi oleh hukum dengan modal yang
terdiri dari saham. Seseorang dikatakan sebagai pemilik PT apabila memiliki bagian saham
sebesar dari jumlah yang ditanamkannya.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang membahas mengenai
Perseroan Terbatas (PT), dikatakan bahwa perusahaan berjenis Perseroan Terbatas adalah
suatu badan usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dan
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham atau
disebut juga dengan persekutuan modal.
Dalam menjalankan perusahaan berjenis Perseroan Terbatas, modal saham yang dimiliki
bisa dijual kepada pihak lain. Artinya, sangat memungkinkan terjadi perubahan organisasi
atau kepemilikan perusahaan tanpa harus membubarkan dan mendirikan perusahaan kembali.

Selain itu, oleh karena dibentuk berdasarkan kesepakatan, maka bisa dipastikan bahwa PT
didirikan oleh minimal 2 (dua) orang. Pembuatan perjanjian ini harus diketahui oleh notaris
dan dibuatkan aktanya untuk mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM
sebelum resmi menjadi perusahaan berjenis PT.

Perseroan Terbatas (PT) Tertutup


Salah satu ciri khas perusahaan PT tertutup adalah para pemegang saham yang hanya
berasal dari kalangan tertentu atau orang-orang yang sudah saling mengenal sebelumnya,
seperti misalnya dalam perusahaan keluarga.

Perseroan Terbatas (PT) Publik


Pasal 1 ayat 8 UUPT menyebutkan bahwa Perseroan Publik adalah jenis perseroan yang
telah memenuhi kriteria jumlah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan
peraturannya. Sementara itu, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal
atau UUPM Pasal 1 ayau 22 menyebutkan, sebuah perusahaan dikatakan perseroan publik
apabila saham telah dimiliki oleh sedikitnya 300 orang dengan jumlah modal yang disetorkan
minimal sebesar Rp3 juta.

Perseroan Terbatas (PT) Terbuka (Tbk.)


Disebutkan dalam Pasal 1 ayat 7 UUPT, bahwa PT Terbuka melakukan penawaran saham
secara terbuka. Tidak hanya itu, PT jenis ini juga harus mampu memenuhi segala persyaratan

24
yang dibutuhkan untuk PT Publik, dengan melakukan penawaran pada Bursa Efek alias
menjual saham kepada masyarakat.

Keunggulan dan Kelemahan Perseroan Terbatas


Kelebihan PT

 Bentuk badan hukum membuat PT terjamin eksistensinya, meski terjadi pergantian


kepemilikan.
 Mudah mendapatkan sumber dana, sehingga turut memudahkan untuk melebarkan
sayap perusahaan.
 Perpindahan saham dari pemilik sebelumnya ke pemilik baru bisa dilakukan dengan
lebih mudah.
Sementara itu, kelemahan dari PT adalah:

 Butuh dana besar untuk mendirikannya.


 Proses pendiriannya cenderung rumit.
 Terkadang transparansi tidak terjadi, terlebih yang berkaitan dengan angka profit.

L. CV (commanditaire vennootschap)
Secara sederhana, arti CV perusahaan adalah badan usaha yang dibentuk oleh dua orang
atau lebih yang kemudian mempercayakan modal yang dimiliki kepada dua orang atau lebih.
Di dalam CV perusahaan, terdapat dua sekutu yang berbeda. CV perusahaan umumnya terdiri
dari sekutu komanditer dan sekutu komplementer. Sekutu komanditer (sekutu pasif) memiliki
tanggung jawab untuk memberikan modal CV kepada sekutu komplementer (sekutu aktif)
yang bertanggung jawab untuk menjalankan kegiatan CV. Besarnya bagi hasil usaha
disesuaikan dengan kesepakatan bersama.
Jenis-jenis CV perusahaan
CV perusahaan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. CV Bersaham
CV perusahaan jenis ini memiliki karakter yang khas karena CV ini mengeluarkan saham
yang bisa diambil oleh sekutu aktif maupun pasif. Masing-masing dapat mengambil satu
saham atau lebih. Namun demikian, saham tersebut tidak dapat diperjualbelikan karena tidak
mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan. Tujuan adanya saham untuk
menghindari adanya modal beku.
2. CV Murni
CV perusahaan jenis ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama kali ada dan
paling sederhana. Di dalam CV ini hanya terdapat satu sekutu komplementer sedangkan
pihak-pihak lainnya berperan sebagai sekutu komanditer.
25
3. CV Campuran
CV campuran biasanya berasal dari firma sebagai bentuk awal. Namun dalam
operasionalnya, firma tersebut memerlukan tambahan suntikan modal. Pihak yang berkenan
memberikan tambahan modal berperan sebagai sekutu komanditer, sehingga firma yang
menerima modal dan menjalankan usaha disebut sebagai sekutu komplementer.

M.Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan
badan usaha di bawah satu nama yang digunakan bersama. Firma terdiri dari anggota
minimal sebanyak 2 orang dan setiap anggota firma memiliki tanggung jawab penuh atas
badan usaha ini.
Firma berasal dari bahasa Belanda, yaitu venootschap onder firma. Dalam pendiriannya,
anggota firma akan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai ketentuan yang ada di dalam akta
pendirian perusahaan. Jika firma mengalami kerugian atau bangkrut, maka setiap anggota
harus ikut bertanggung jawab.
Firma bukan merupakan badan hukum seperti halnya perseroan terbatas. Firma diatur
sebagai badan usaha yang dibentuk berdasarkan persekutuan, bukan sebagai bahan hukum
menurut undang-undang. Selain itu, firma juga tidak memenuhi persyaratan badan hukum
lainnya yaitu kekayaan yang terpisah dengan kekayaan milik pengurusnya masing-masing.
Jenis-jenis Firma
1. Firma dagang. Firma ini bergerak di industri perdagangan dan berfokus pada
kegiatan jual beli barang.
2. Firma non dagang/jasa. Firma ini bergerak di dalam industri jasa dan berfokus pada
penjualan jasa berdasarkan keahlian. Misalnya, firma hukum (kantor pengacara),
firma akuntansi (kantor akuntan publik).
3. Firma umum. Pada firma umum, semua anggota yang ada di dalamnya memiliki
kekuasaan yang tak terbatas. Semua anggotanya bertanggung jawab pada operasional
perusahaan, termasuk dalam utang piutang.
4. Firma terbatas. Pada firma terbatas, semua anggota yang ada di dalamnya tidak
memiliki kekuasaan yang bebas. Tanggung jawab dan kewajiban anggotanya dibatasi.
Kelebihan & Kekurangan Firma
Kelebihan firma meliput:
1. Prosedur pendiriannya yang mudah
2. Modal perusahaan yang relatif besar dengan adanya gabungan modal dari anggotanya
3. Keputusan firma didasarkan dari pertimbangan seluruh anggota

26
4. Semua pemilik modal aktif ikut mengelola perusahaan
5. Adanya pembagian kerja sehingga kemampuan manajemen firma lebih efektif dan
efisien
 
Kekurangan firman meliputi:
1. Semua anggota firma bertanggung jawab pada utang perusahaan
2. Kerugian firma ditanggung bersama oleh semua anggota, termasuk jika diperlukan
penggunaan kekayaan pribadi untuk menutupi kerugian
3. Tidak ada pemisah antara kekayaan firma dan kekayaan pribadi
4. Kelangsungan firma tidak terjamin karena firma akan bubar jika ada anggota yang
keluar.
5. Akan menimbulkan perselisihan jika pembagian keuntungannya kurang adil

N. Akuisisi & disposisi


1. Akuisi
akuisisi adalah aksi korporasi yang dilakukan sebuah perusaaan dengan membeli
sebagian besar atau seluruh saham dari perusahaan lainnya untuk mendapatkan kontrol atas
perusahaan tersebut. Akuisisi dilakukan biasanya dengan membeli lebih dari 50 persen saham
sebauh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan yang mengakuisisi bisa membuat
keputusan mengenai pengelolaan aset di perusahaan yang telah diakuisis tanpa perlu melalui
persetujuan dari pemegang saham.
Tujuan Akuisisi
Terdapat beragam alasan sebuah perusahaan melakukan akuisisi terhadap perusahaan lain.
Beberapa di antaranya yakni untuk mencari kesempatan bisnis yang lebih luas, pangsa saham
yang lebih besar, meningkatkan sinergi, mengurangi biaya produksi, atau beberapa hal
lainnya. Berikut adalah tujuan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan:

 Melakukan ekspansi usaha


 Strategi menumbuhkan perusahaan
 Mengurangi kelebihan kapasitas dan kompetisi
 Untuk mendapatkan teknologi baru

Jenis Akuisisi
Terdapat beberapa jenis akuisisi yang dibagi berdasarkan aset apa yang diambil alih dari
sebuah perusahaan oleh perusahaan lainnya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut:
Akuisisi aset

27
Pada jenis akuisisi aset, satu perusahaan secara langsung mengambil alih aset dari
perusahaan lainnya. Perusahaan yang asetnya diambil alih harus bisa mendapatkan izin dari
pemegang saham. Biasanya, pengambil alihan aset ini terjadi ketika sebuah perusahaan
menghadapi kebangkrutan. Perusahaan lain kemudian mengikuti proses lelang dari aset
perusahaan yang mengalami kebangkrutan, yang telah mengalami proses likuidasi.
Akuisisi manajemen
Pada akuisisi manajemen, eksekutif perusahaan di satu perusahaan menjadi saham
pengendali di perusahaan lain, dan menjadikan kepemilikan saham perursahaan tersebut atas
dirinya sendiri. Eksekutif perusahaan ini biasanya akan bekerja sama dengan pemodal atau
mantan petinggi di perusahaan lain untuk membantu mendanai transaksi.
2. Disposisi
Disposisi dan Biaya Biaya Aset Tetap - Disposisi Aset Tetap
Disposisi aset tetap terdiri dari :
1. Penghentian atau pembuangan aset tetap
2. Penjualan aset tetap
3. Pertukaran aset tetap

O. Pajak penghasilan
PPh atau pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak. Penghasilan yang
dimaksud dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan yang lainnya.
Berdasarkan Pasal 17 Undang-undang PPh besarnya tarif pajak yang berlaku yaitu:
 5% untuk penghasilan tahunan sampai dengan Rp 50.000.000.
 15% untuk penghasilan diatas Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000.
 25% untuk penghasilan Rp 250.000.000 sampai dengan Rp 500.000.000.
 30% untuk penghasilan di atas Rp 500.000.000.
 Bagi penerima penghasilan yang tidak memiliki NPWP dikenakan dengan tarif yang
lebih tinggi.

P. Imbalan kerja
Imbalan kerja adalah imbalan yang diberikan kepada pekerja atas jasa yang telah
dilakukan. Imbalan diakui secara akrual pada saat pekerja telah memberikan jasanya. Imbalan

28
yang diberikan dapat berupa gaji atau bentuk fasilitas seperti kendaraan, rumah, fasilitas
kesehatan dan asuransi.
Imbalan dapat berupa imbalan jangka pendek yaitu imbalan yang diberikan dalam jangka
waktu satu periode atau imbalan jangka panjang yang akan diberikan setelah lebih dari satu
periode atau imbalan pascakerja. Imbalan jangka panjang contohnya insentif yang diberikan
kepada pekerja setelah menyelesaikan masa kerja dalam jangka waktu tertentu.
Imbalan pasca kerja diberikan setelah karyawan tersebut tidak lagi bekerja, baik
diberikan sesaat pekerja tersebut menyelesaikan tugasnya atau diberikan secara periodik
setelah pekerja tersebut tidak lagi bekerja yang sering disebut sebagai pensiun. PSAK
membedakan imbalan pasca kerja sebagai program iuran pasti dan manfaat pasti.

29

You might also like