You are on page 1of 5
PENDAHULUAN Hukum Adat sebagai cabang ilmu hukum yang berdiri sendiri dilahirkan oleh alam pikiran Barat bukan oleh alam pikiran Indonesia sendiri. Istilah Hukum Adat itu sendiri tidak dikenal di desa- desa, tapi mereka hanya berbicara soal adat- istiadat yang harus dipatuhi, yang kadang-kadang mempunyai sanksi-sanksi_tertentu terhadap pelanggarannya. Penemuan Hukum Adat itu memang terpengaruh oleh faktor-faktor politik dan ekonomi struktur masyarakat jajahan pada waktu itu. Definisi hukum adat Cornelis van Vollenhoven: himpunan peraturan ttg perilaku yg berlaku bagi org pribumi & Timur Asing pada satu pihak mempunyai sanksi (bersifat hukum, & pada pihak lain berada dim keadaan tdk dikodifikasikan (adat) B. Ter Haar Bzn: keseluruhan aturan yg menjelma dari kptsn2 para fungsionaris hukum (dim arti luas) yg memilki kewibawaan serta pengaruh & yg dim pelaksanaany berlaku serta merta & ditaati dg sepenh hati Tujuan Mempelajari Hukum Adat Tujuan praktis: Hukum adat masih digunakan dalam lapangan hukum perdata, khususnya dalam perkara waris. Secara faktual, masih banyak terdapat eksistensi kehidupan indigenous people di pelosok pedalaman nusantara. Tujuan strategis: Hukum adat sebagai hukum asli bangsa merupakan sumber serta bahan potensial untuk pembentukan hukum positif Indonesia dan pembangunan tata hukum Indonesia. Tujuan Mata Kuliah Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan & memahami Hukum Adat secara umum & dapat menyelesaikan perkara-perkara yang bersangkutan dengan Hukum Adat. Prasyarat Pengantar II mu Hukum (PIH) Pengantar Hukum Indonesia (PHI) AUKUM ADAT & ADAT- w w x Perbedaan Hukum Adat dan Adat menurut ahli antropologi; + Kebiasaan sanksi & pelaksnaanya adalah para warga & kelompok; Hukum pada suatu kekuasaan terpusat di dim masyarakat (Bronislaw Malinowski) + Hukum terdiri dari aturan/kebiasaan yg telah mengalami proses pelembagaan (re-institutionalization), Perbedaanya yaitu ada tata cara penyelesaian sengketa & aktivitas lembaga itu sendiri (Paul Bohannan) x Leopold Pospil menyatakan bahwa empat tanda hukum itu sudatu kaidah mengikat yaitu: + Wewenang (attribute of authority) + Aplikasi secara universal (attribute of intension of universal application) + Kewajiban (attribute of obligation) + Sanksi (attribute of sanction)

You might also like