You are on page 1of 10
DAFTAR ISI Kata Pengantar... Bab 1. Pendahuluan 1. Latar Belakang. 2. Rumusan Masalah.. 3. Tujuan.... 4, Manfaat...........000 Bab 2. Pembahasan A. Pengertian Tari Saman.. www . Sejarah Tari Saman. Ciri-ciri Tari Saman. . Makna dan Fungsi Tari Saman. . Gerakan Tari Saman... . Bentuk Penyajian Tari Saman..... . Penari Tari Saman. . Kostum Tari Saman ZTaA™™IO Bw |. Tata Urutan Gerak Tari Saman..... Bab 3. Kesimpulan 1. Penutup. 2. Saran... Bab 4. Daftar Pustaka.... KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatken kehadirat Allah Swt,, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Makalah Tari Saman’. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang di beriken oleh guru Seni Budaya dan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Seni Budaya di SMA N 1 BANJAR. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan- kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatakan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini juga kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada orang-orang yang telah memberikan inspirasi dan informasinya. Akhirnya, kami berharap semoga Allah Swt. memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin. Banjar, 21 Oktober 2018 Penyusun BABI PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai aspek budaya yang beragam banyaknya. Secara spesifik, keadaan Budaya Indonesia sangat kompleks, mengingat penduduk Indonesia lebih dari 200 juta jiwa dalam 30 kesatuan suku bangsa. Indonesia memiliki 67 budaya yang terbesar dari barat sampai ke timur Nusantara. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa Indonesia adalah Negara yang kaya raya akan sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya budaya yang melimpah. Bangsa kita merupakan bangsa yang serba multi, baik multi bangsa, multi agama, maupun multi budaya. Bahkan banyak dari budaya kita dipamerkan dan dipertontonkan di pameran luar negeri. Kebudayaan mencangkup segala hal yang merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia, termasuk didalamnya benda-benda hasil kreativitas dan ciptaan manusia, lagu daerah, dan kesenian daerah lainnya, Sehubungan dengan hal itu, kami akan menyodorkan suatu informasi mengenai kebudayaan tari Indonesia khususnya tari saman yang mungkin berguna sebagai informasi bagi pembaca. Kami tertarik membahas kajian ini karena kita sama- sama tahu kalau saat ini kebudayaan Indonesia hampir kurang diminati oleh masyarakat, khususnya para remaja. Mengingat kemajuan budaya barat dan globalisasi dengan harapan masyarakat lebih dalam mengetahui tari saman dan akan terus melestarikannya di generasi berikutnya, 2. Perumusan Masalah Hal yang akan dibahas adalah: 1 Bagaimana sejarah tari saman? 2.Bagaimana gerakan-gerakan tari saman? 3. Tujuan Tujuan penulisan “Makalah Tari saman” adalah untuk memenuhi dan melengkapi tugas yang di berikan di mata pelajaran Seni Budaya yang di bimbing oleh Ibu Rany Andayani,S.Pd ini selain itu tujuan penulisan makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan pembaca dan agar masyarakat mau melestarikan kebudayaan tari saman yang telah di warisi leluhur kita terdahulu kelak di kemudian hari 4. Manfaat Penulis melakukan penelitian tentang makelah yang judul “Makalah Tari Saman” ini adalah agar kita dapat mengenal kebudayaan kita lebih dalam, dapat menambah pengetahuan kita serta melestarikan semua kebudayaan yang ada di Negara kita Indonesia, BAB 2 PEMBAHASAN A, PENGERTIAN TARI SAMAN Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan Bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011. Tari saman adalah tarian yang berasal dari Aceh, mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah Sw. serta diiringi pula oleh kombinasi ‘tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah. B. SEJARAH TARI SAMAN Tari Saman berasal dari dataran tinggi tanah Gayo. Tar’ ini diciptakan oleh seorang ulama yang bernama Syekh Saman. Tari Saman pada mulanya berbentuk folkiore dalam kategori permainan rakyat.yang disebut Pok Ane. Sebagai milik rakyat, tafi ini tidak diketahui secara pasti kapan mulai muncul. Minat yang besar pada masyarakat Gayo terhadap permainan rakyat ini menumbuhan keinginan dari Syekh Saman untuk menyisipkan syair-syair sebagai pujian kepada Allah Swt.. Syair pujian terhadap Allah Swt. dalam Saman, menyebabkan Saman menjadi media dakwah pada waktu itu. Pada waktu negeri Aceh dalam kondisi berperang, Syekh menambahkan syair-syair ‘tersendiri untuk menambah semangat juang pada rakyat Aceh. Tari Saman terus berkembang sesuai kebutuhan. Meskipun pada awalnya tari ini kurang mendapat respon dari masyarakat di luar Aceh, namun saat ini tari Saman sudah sangat terkenal Gaung tari Saman mulai semakin kuat ketika tari ini dipertunjukkan pada Pekan Budaya Aceh (PKA) II dan pembukaan Taman Mini Indonesia Indah (TMIl) di Jakarta. Sejak saat itu, tari ini mulai diperhitungkan tidak hanya secara nasional, tetapi juga di dunia internasional. Tari Saman pada masyarakat Gayo selain berfungsi sebagai tari hiburan, juga berfungsi sebagai alat pemersatu. Hal ini ditandai dengan munculnya komunitas kekeluargaan baru yang disebut dengan istilah berserinen pada masyarakat Gayo. Serinen artinya bersahabat. Pada beberapa peringatan hari besar agama di Kabupaten Gayo, seperti Maulid Nabi, Isra’ Miraj, Idul Adha, dan lainnya, setiap desa akan menyelenggarakan malam hiburan dengan mengundang kelompok tari Saman dari dese lainnya, dan akan menginap di rumah penduduk setempat untuk makan bersama selama satu atau dua hari Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan atau pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan- perayaan lainnya, Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan,dan juga yang menggunakan panggung. Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bise bekerja sama dengen baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis. C. CIRI-CIRI TARI SAMAN iri khas tari yaitu keuniken tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama Seali yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. D,. MAKNA DAN FUNGSI TARI SAMAN Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat_memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton, Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah dan dakwah, Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain E. GERAKAN Tarian Saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman, yakni tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, Syekh Saman mempelajari tarian Melayu Kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat istami ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan. Tari Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini menggunakan Bahasa Gayo). Dalam konteks ini, tarian ritual keagamaan masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan propaganda melalui pertunjukan, Saman menari satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tubuh Ovation dan gerakan lainnya, seperti gerak, kirep, Lingang, surang-filter (semua gerak ini Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari tari saman harus menari dengan harmonis, Dalam kebanyakan kasus, Tari Saman tempo lebih lama akan lebih cepat sehingga tari saman menarik, F, BENTUK PENYAJIAN TARI SAMAN Telah disebutkan sebelumnya bahwa bentuk penyajian tari Saman adalah representative dan manifestatif. Bentuk penyajian presentative ditekankan oleh gerak- gerak tarinya yang cenderung ekspresit dan deskripsi, sedang bentuk penyajian manifestatif ditekankan untuk menjaga agar nilai-nilai estetika gerak-gerak tarinya yang cenderung ekspresif dan deskripsi, sedang bentuk penyajian manifestatif ditekankan untuk menjaga ager nilai-nilai estetis yang hakiki dari tari Saman tidak hilang. Tari ini dibawakan oleh belasan atau puluhan putra yang berjumlah ganjil. Tari Saman Gayo biasanya ditarikan oleh 13, 15, bahkan hingga 21 penari putra. Jumlah penari cenderung dibatasi untuk menghindari kesulitan yang dihadapi oleh nemah lagu dalam menstabilkan gerakan Lagu yang dimaksud disini adalah gerak, sebab menyebut gerak dalam bahasa Gayo adalah lagu. Dengan demikian, nemah lagu artinya pemimpin gerak. Dari jumiah penari Saman di atas, terbagi dalam beberapa fungsi yaitu: Pengangkat, pengapit, penyepit atau pengunci dan penupang. 1. Pengangkat adalah tokoh utama (Syekh). Bertindak sebagai titik sentral dalam tari Saman yang menentukan gerak tari, level tari, syair-syair yang dikumandangkan maupun syair-syair sebagai balasan terhadap serangan lawan dalam Saman Jalu. 2. Pengapit adalah tokoh pembantu pengangkat, baik dalam gerak tari maupun nyanyian syair. 3, Penupang adalah penari yang berada pada posisi paling ujung kanan dan paling ‘ujung kiri dari barisan penari yang duduk berbanjar. Penupang selain berperan sebagai bagian dari pendukung tari, juga menopang atau menahan keutuhan posisi tari agar tetap rapat dan lurus. Tokoh ini disebut juga penamat kerpe jejerun. (pemegang rumput jejerun). Artinya, tugas penupang adalah bertahan memperkokoh kedudukan dengan memegang rumput jejerun (jejerun sejenis rumput yang akarnya kuat dan terhujam dalam, sangat sukar di cabut), 4, Penyepit adalah penari biasa yang mendukung tari atau gerak tari yang diarahkan mengangkat. Selain sebagai penari juga berperan menjepit (menghimpit), yakni membuat kerapatan antara penari, sehingga penari menyatu tanpa jarak antara penari satu dengan penarilainnya dalam posisi ber-syaf (horizontal). Berikut adalah posisi/formasi penari Saman: Berileut adalah posisi/formasi penari Saman 002 de 4S BeT ys F 1001 42 1390s 16 17 Keterangan: + Nomor 9 disebut Pengangkat. Pengangkat adalah tokoh utama (sejenis syekh dalam seudati) titik sentral dalam Saman, yang menentukan gerak tari, level tari, syair-syair yang dikumandangkan maupun syair-syair sebagai balasan terhadap serangan lawan main (Saman Jalur/pertandingan). * Nomor 8 dan 10 disebut Pengapit. Pengapit adalah tokoh pembantu pengangkat baik gerak tari maupun nyanyian/vocal « Nomor 2 s/d 7 dan 11 s/d 16 disebut Penyepit. Penyepit adalah penari biasa yang mendukung teri atau gerak tari yang diarahkan pengangkat. Selain sebagai penari juga berperan menyepit (menghimpit) sehingga kerapatan antara penari terjaga dan penari menyatu tanpa antara dalam posisi banjar/ bershaf (horizontal) untuk keutuhan dan keserempakan gerak + Nomor 1 dan 17 disebut Penupang. Penupang adalah penari yang paling ujung kanan-kiri dari barisan penari yang duduk berbanjar.Penupang selain berperan sebagai bagian dari pendukung tari juga berperan menupang/menahan keutuhan posisi tari agar tetap rapat dan lurus. Penampilan tari Saman dibagi dalam dua bentuk, yaitu bentuk Jalu (bertanding) antara dua grup atau lebih, dan dalam bentuk tunggal (tanpa lawan). Ada perbedaan yang mendasar pada kedua bentuk Saman, yaitu : 1) Pada Saman Jalu, keragaman gerak dan kekayaan syair lagu lebih diutamakan. Syair lagu mengandung nasehat, pencerahan bahkan sindiran yang halus, harus diimbangi pihak lawan. 2) Pada Saman untuk pertunjukan, lebih mengutamakan gerak dinamik dan irama lagu, dengan kata lain penekanannya dititik beratkan pada keindahan gerakan tari Saman-nya. G.PENARI TARI SAMAN Pada umumnya, tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-leki, tetapi jumlahnya harus ganjil. Pendapat lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syekh. Selain mengatur gerekan para penari, syekh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman, yaitu ganit. H. KOSTUM TARI SAMAN Kostum atau pakaian khusus tari saman dibagi tiga bagian, yaitu : © Kepala: teleng bulung atau tengkuluk kain kotak hitam dasar. Dua aspek disulam dengan benang seperti baju, mengedit kepies. * Pada gaun pokok / kemeja: kerawang (black dress dasar, benang bordir putih, hijau dan merah, dengan pinggang bordir bagian kedawek dan kekait’re gaun pendek) celana dan sarung tangan kain. * Di tangan: topeng gelang, saputangan. Begitu juga halnya dalam penggunaan warna, secara tradisional _mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna_menunjukkan identitas pemakainya. Warna-warna mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, kekuatan, keberanian dan harmoni. I. TATA URUTAN GERAK TARI SAMAN Tarian Saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian Saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, syeikh Saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat representatif ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan. Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik. Tari Saman ditarikan dalam posisi duduk. Termasuk dalam jenis kesenian ratoh duk (tari duduk). Yang kelahirannya erat berkaitan dengan masuk dan berkembangnya agama islam, Dimana posisi penari duduk berlutut, berat badan tertekan kepada kedua telapak kaki. Pola ruang pada tari Saman juga terbatas pada level, yakni ketinggian posisi badan. Dari posisi duduk berlutut berubah ke posisi diatas lutut (Gayo ~ berlembuku) yang merupakan level paling tinggi, sedang level yang paling rendah adalah apabila penari membungkuk badan kedepan sampai 45° (tungkuk) atau miring kebelakang sampai 60° (Bealis). Terkadang saat melakukan gerakan tersebut disertai gerakan miring ke kanan atau ke kirl yang disebut singkeh. Ada pula gerak badan dalam posisi duduk melenggang ke kanan-depan atau kiri-belakang (lingang). Selain posisi duduk dan gerak badan, gerak tangan sangat dominan dalam tari Saman-berfungsi sebagai gerak sekaligus 9eali. Ada yang disebut cerkop yaitu kedua tangan berhimpit dan searah. ‘Ada juga cilok, yaitu gerak ujung jari telunjuk seakan mengambil sesuatu benda ringan seperti garam. Tepok yang dilakukan dalam berbagal posisi (horizontal/ bolak- balik/ seperti baling-baling). BAB3 PENUTUP 1. KESIMPULAN Tari Saman berasal dari Aceh diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernamaSyekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo, TariSaman sangat terkenal karena Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, tari saman juga dikenal sebagai tari seribu tangan yang sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak hanya terkenal di negeri kita sendiri, namun juga terkenal di mancanegara seperti di ‘Australia dan Eropa. Baru-baru ini tari saman di pertunjukkan di Australia untuk memperingati bencana besar tsunami pada 26 Desember 2006 silam. Berdasarkan penjelasan pada pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut, 1) Tari Saman merupakan tari hiburan yang mengandung nilai-nilai pendidikan dan budaya. Sebagai tari rakyat, tari Saman tidak diketahul siapa penciptanya dan kapan munculnya, 2) Nilai estetis yang terkandung pada tari Saman terletak pada nilai rasa atau kualitas rasa yang ditunjukkan oleh keseimbangan rasa para penari yang diwujudkan dalam bentuk keseragaman gerak berikut intensitas geraknya. Nilai estetis lainnya terletak pada keseragaman gerak, ketepatan hitungan, serta kemampuan penari dalam bernyanyi sebagai iringan tari. 3) Bentuk penyajian tari Saman adalah representative dan manifestatif. Bentuk penyajian representative ditekankan oleh gerak-gerak tarinya yang cenderung ekspresif dan deskripsi, sedang bentuk penyajian manfestatif ditekankan untuk menjaga agar nilai-nilai estetis yang hakiki dari tari Saman tidak hilang. 2, SARAN Sebagai generasi muda, kita harus melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Salah satunya yaitu Tari Saman. Agar generasi selanjutnya masih bisa melihat keunikan tari sama ini. a

You might also like