KOMISI-KOMISI DPR RI DAN MITRA KERJANYA
Komisi I
Pertahanan, Luar Negeri dan Informasi
Mitra Kerja:
Departemen Pertahanan, Departemen Luar Negeri,
Intelijen Nasional, Lemhanas, dan Panglima TNI.
Lembaga Informasi Nasional, Badan
Komisi II
Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, dan Agraria
Mitra Kerja:
Departemen Dalam Negeri, Menteri Aparatur Negara,
KPU, Lembaga Administrasi Negara.
Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet,
Komisi III
Hukum dan Perundang-Undangan, HAM, dan Keamanan
Mitra Kerja:
Kejaksaan Agung, Departemen Hukum dan HAM, Polri, Badan Pertanahan Nasional.
Komisi IV
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan dan Pangan
Mitra Kerja:
Departemen Kelautan, Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian, dan Bulog.
Komisi V
Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat,
Pembangunan Pedesaan, dan Kawasan Tertinggal
Mitra Kerja:
Departemen Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Pe
Haan » Perumahan Rakyat, dan
Komisi VI
Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM, dan BUMN
Mitra Kerja: :
Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian,
Kementerian BUMN. Investasi, Koperasi, UKM, danrgidan S Komisi VII
Energi dan Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan Hidup
Mitra Kerja:
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi, dan Departemen
Lingkungan Hidup.
Komisi VIII
Agama, Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan
Mitra Kerja:
Departemen Agama, Departemen Sosial, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan.
Komisi IX
Kependudukan, Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
Mitra Kerja:
Departemen Kesehatan, Departemen Tenaga Kerja, dan Departemen Transmigrasi dan
Kependudukan,
Komisi X
Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Kesenian, dan Kebudayaan
Mitra Kerja:
Departemen Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, Departemen Pariwisata, Kesenian, dan
Kebudayaan.
Komisi XI
Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Perbankan, dan Lembaga
Keuangan Bukan Bank
Mitra Kerja:
Departemen Keuangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Perbankan, dan
Lembaga Keuangan Bukan Bank.
FUNGSI TANDA BACA
1, Tanda Titik (.)
a. Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
- Andi membeli baju baru.
b. Dipakai pada akhir singkatan nama orang.
= Muh. Basripangkat, dan sapaan.
c. Dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan,
_ SE. (Sarjana Ekonomi)
d. Dipakai pada singkatan kata atau ungkapan
singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih
~ am, (atas nama)
e. Dipakai untuk memisahlkan angka jam, menit, dan de
Pukul 07.3415 (pukul 7 lewat 34 menit, 15 detik)
Dipakai unuk memisahkan angka jam, menit, dan detil« yang menunjul
yang sudah sangat umum. Pada
hanya dipakai satu tanda titik.
ic untuk menunjukkan waktu.
kan jangka
waktu.
~ 6.20.35 jam (6 jam, 22 menit, 35 detik)
Tidak dipakai untuk memisahkan angka ri
menyatakan jumlah.
- Tahun 1998
Tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku
kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat di dalam akronim yang sudah
diterima oleh masyarakat.
- DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
i. Tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia,
dan mata uang.
- Na (Natrium)
Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala
ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
- Cara Cerdas Menembus Ujian C-ASN
kc. Tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat
penerima.
- Jalan Melati 125
1. Tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
11. Isikarangan
1.2. Ilustrasi
1,3. Dan seterusnya
2. Tanda Koma (,)
a. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.
buan, jutaan, dan seterusnya yang tidak
satuan ukuran, takaran, timbangan,
- Ibu membeli jeruk, mangga, dan nanas.
b. Dipakai untuk memisahkan kalimat set
i 1 tara yang satu dari kali i
yang didahului oleh kata penghubungan seperti tetapi, Maen ———
- Saya ingin makan, tetapi belum lapar.
@ CARA CERDAS ++ LOLOS TES CPNS/C-ASNoy
. Dipakai untuk men
Dipakai untuk memisahkan anak k
tersebut mendahului indule kalimatnya,
> Karena sibuk, ayah tidal jadi pergi.
Tidak dipakai untuk Memis:
kalimat tersebut mengiringi
‘alimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
‘ahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
induk kalimat,
~ Thu tidak akan pergi kalau hart hujan
Dipakai di belakang wn;
pada awal kalimat, Ter
begitu, akan tetapi,
igkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat
masuk di dalamnya: oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun
> Oleh karena itu, dia akhimya menyerah juga,
Dipakai di belakang kata-kata seperti: o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada
awal kalimat,
- 0, begitukah hasilnya?
Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
- Kata Adik, “Saya lelah sekali.”
Dipakai antara nama dan alamat, bagian-bagian kalimat, tempat dan tanggal, nama
tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
- Bandung, 17 Maret 2005
Dipakai di antara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan.
- Ismail, Cara Cerdas Menembus Ujian C-ASN, Yogyakarta, 2006
Dipakai untuk menceraikan bagian nama yang susunannya dibalik dalam daftar
pustaka.
- Basir, Ismail, Cara Cerdas ++ Menembus Ujian C-ASN, Yogyakarta, 2006
Dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya, untuk
membedakan dengan singkatan nama keluarga atau marga.
- Ismail, S.Psi.
Dipakai di muka angka persepuluhan dan di antara rupiah dan sen dalam bilangan,
- 44,50kg
gapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
rah kami, misalnya, masih banyak pemuda yang hanya lulus Sekolah Dasar.
uk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
apabila petikan langsung tersebut berakchir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan
mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
- “Sydah datangkah adikmu?” tanya ibu,
- Didael
Tidak dipakai unt3. Titik Koma (;)
a. Dipakai untuk men
yang sejenis dan setar
sahkan bagian-bagian kalimat yang setara di dalam kalimat
belum juga beri
= Usia semakin tua;
b. Dipakai untuk memisahkan Kalimat yang setar
ai pengganti kata penghubung.
ilu bekerja di Kantor Depdiknas; Adik memasak di dapur;
a di dalam suatu kalimat yang
majemuk sebi
= Ayah mengajar di
saya senditi mencuci pakaian.
4, Titik Dua (:)
Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila d
= Kerja bakti membutuhkan alat-alat: cangkul, sabit, dan sapu lidi.
b. Dipakai sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan pemberian.
- Ketua: Ismail
Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan.
- Ibu: “Keluarkan motornya segera, Pak!”
4. Tidak dipakai kalau rangkaian atau pemberian itu merupakan pelengkap yang
a. jikuti rangkaian atau pemberian.
mengakhiri pernyataan.
- Kita sekarang memerlukan meja, kursi, dan papan tulis.
e. Dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab-
kitab suci, atau di antara judul dan anak judul suatu karangan.
- Surat Al-Baqarah: 24
5. Tanda Tanya (?)
a. Dipakai pada akhir kalimat tanya.
- Andi sudah datang?
b, Dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan
atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
- Budi dilahirkan tahun 1980 (?)
6. Tanda Seru(!)
Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah, atau
yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat. ,
- Alangkah hebatnya permainan itu!
7. Tanda Kurung (())
a. Dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
~ _ Dia membaca buku ujian C-ASN (Calon Aparatur Sipil Negara),
@ CARA CERIb. Dipakai untuk mengapit
atau huruf itu dapat ‘pi angka atau huruf yang merinci suatu seri keterangan. Angka
ete “")uga diikuti oleh kurung tutup saja.
eae Te tersebut adalah; Natrium (na)
c. Dipakai untuk mengapit :
dari pokok pembicararn atau penjelasan yang bukan merupakan bagian integral
- Memang diakui bahwa untuked
‘pengajaran’) ini ad;
g. Tanda Hubung (-)
a. Dipakai untuk menyambung suka
baris.
lua jenis pelajaran (menurut kami harus dikatakan_
‘alah metode dan sistemnya.
suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian
Buku i ;
__ Buku itu membahas tentang bagaimana cara menembus uji-an C-ASN.
b, Dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang,
- Makan-makan
c. Dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
- Ber-evolusi dengan be-revolusi
4. Dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf
Kapital, ke- dengan angka, angka dengan ~an, dan singkatan huruf kapital dengan
imbuhan atau kaya.
- _ se-Indonesia, ke-2, 1980-an
e. Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
- di-compile
LAIN-LAIN
EKONOMI dan BISNIS
katan Produksi
1. Empat Cara Perluasan dan Peningl :
a. Intensifikasi (meningkatkan produktivitas falctor-falctor produksi)
b. Ekstensifikasi (menambah faktor produksi)
. Rasionalisasi (meningkatkan produktivitas dengan cara efisiensi)
d. Diversifikasi (penganekaragaman jenis produksi)
ional
2 Konsep- Ppendapatan Nasional
pasa Domestik Bruto), yaitu seluruh produk masyarakat suatu negara,
7 a Leaner perusahaan asing yang beroperasi di dalam negeri.
fermas'
b. "GNP (aroduk nasional bruto) = GDP - pendapatan netto terhadap produksi luar
. produ
negeri
PaiceratiANTAWEAHANf.
&.
NNP (produk nasional bersih) = GNP ~ penyusutan barang modal
NNI (pendapatan nasional bersih) = NNP - pajak tidak langsung
PI (pendapatan perseorangan) = NNI - (pajak perseroan + iuran jami
laba tak dibagi) + transfer payment
DI (pendapatan yang siap dibelanjalean) = Pl - pajak langsung
gan = DI - tabungan
nan sosial +
Pengeluaran konsumsi perseoran|
3. Ada4Macam Sistem Ekonomi
a
b.
c
d.
Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi liberal/pasar
Sistem ekonomi terpusat/komando/etatisme/ sosialis
sistem ekonomi campuran (gabungan liberal dan sosialis)
4, Tata Ekonomi Dunia
a
b.
c
d.
Perkembangan perdagangan bebas (AFTA, NAFTA, dan lain-lain)
Kerja sama ekonomi regional (ASEAN, APEG, EEC, MEE, BENELUX, dan lain-lain),
Lembaga-lembaga internasional (Bank Dunia, IMF, GATT, WTO, dan lain-lain).
Bentuk-bentuk kerja sama lainnya (OPEC, dan lain-lain).
5, Bentuk Pasar Menurut Organisasinya
a
b.
Pasar Persaingan Sempurna
Ciri-cirinya:
- Banyak penjual dan pembeli serta masing-masing tidak bisa memengaruhi
harga.
- Penjual dan pembeli sudah mengetahui keadaan pasar.
= Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar.
- Barang yang diperdagangkan homogen.
- Pemerintah tidak ikut campur dalam pembentukan harga.
Pasar persaingan tidak sempurna, yaitu oligopoli, monopoli, monopoli badan usaha
(CV, perusahaan perseorangan, firma, BUMN, PT, koperasi, dan lain-lain),
6. Macam-Macam Kebijakan dalam Perekonomian
a. Kebijakan fiskal (menyangkut penerimaan dan pengeluaran negara), terdiri dari:
@ CARA CERDAS ++ LOLOS
1, Menekan Pengeluaran
a) Menaikkan Pajak Pendapatan
Pajak langsung: pajak i i
ng: penghasilan, pajak perseroan, paj i
bangunan, pajak kendaraan bermoton dan lain laine” eu Sa
~ _ Pajak tidak langsung: pajak pertambahan nilai,
bea impor, dan lain-lain, Pajak penjualan, cukai,b) Menaiktkan Tingkat Bunga
5) Mengurangi Pengeluaran Pemerintah
2, Memindahkan Pengeluaran
Kebijaksanaan M,
Se es. (menyangkut jumlah uang yang beredar), terdiri dari:
- Politik pasar terbuka,
- Cash ratio,
- Pemberian kredit,
~ Politik suku bunga,
7. Komposisi APBN
a. Penerimaan dalam negeri (perpajakan dan bukan pajak).
b. Penerimaan luar negeri (pinjaman program dan pinjaman proyek).
c. Hibah.
Pengeluaran rutin (belanja pegawai, belanja barang, dana rutin daerah, pembayaran
bunga utang dalam dan luar negeri, subsidi, dan pengeluaran rutin lainnya).
e. Pengeluaran pembangunan (pembiayaan pembangunan rupiah dan pembiayaan
proyek).
SOSIAL dan POLITIK
1. Jenis-Jenis Rapat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
a. Rapat Paripurna
Rapat anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin oleh pimpinan Dewan
Perwakilan Rakyat dan merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan wewenang
dan tugas Dewan Perwakilan Rakyat.
b. Rapat Paripurna Luar Biasa
jpurna yang diadakan dalam masa reses, apabila diminta oleh presiden
sae aikehendaki oleh Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan
Badan Musyawarah, atau diusulkan oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang
anggota Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan Badan Musyawarah.
cc. Rapat Fraksi
Rapat anggota
d. Rapat Pimpinan
fraksi yang dipimpin oleh pimpinan fraksi.
Dewan Perwakilan Rakyat
Rapat anggota pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin oleh ketua Dewan
Perwakilan Rakyat.e. Rapat Badan Musyawarah
raral
Rapat anggota Badan Musyawé rta
oleh Pimpinan Badan Musyawarah. Rapatini
i i, bail ta maupu
telah ditandatangani, baik oleh anggo
lebih dari separuh jumlah anggota Badan Musyawarah, dan
h beserta anggota penggantinya yang dipimpin
dapat berlangsung apabila daftar hadir
in anggota pengganti yang jumlahnya
dihadiri oleh unsur
semua fraksi.
ff Rapat Komisi
Rapat anggota komisi yang dipimpin oleh pimpinan komisi, sedangkan Rapat
Gabungan Komisi adalah rapat bersama yang diadakan oleh oe ae
komisi, dihadiri oleh anggota-anggota komisi yang bersangkutan dan ae ‘7 ;
oleh pimpinan yang dipilih oleh rapat gabungan itu atau ditentukan oleh dan dari
pimpinan komisi-komisi yang bersangkutan.
g. Rapat Badan Urusan Rumah Tangga
Rapat anggota Badan Urusan Rumah Tangga beserta anggota penggantinya yang
pimpin oleh Badan Urusan Rumah Tangga.
h. Rapat Badan Kerja Sama Antarparlemen
Rapat anggota Badan Kerja Sama Antarparlemen yang dipimpin oleh pimpinan
Badan Kerja Sama Antarparlemen.
i. Rapat Panitia Khusus
Rapat anggota panitia khusus yang dipimpin oleh pimpinan Panitia Khusus.
j. Rapat Kerja
Rapatantara komisi, gabungan komisi atau panitia khusus dengan pihak pemerintah,
dalam hal ini presiden dan atau menteri yang ditunjuk untuk mewakilinya, atas
undangan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan dipimpin oleh pimpinan komisi,
pimpinan gabungan komisi atau pimpinan panitia khusus.
k. Rapat Dengar Pendapat (Hearing)
Rapatantarakomisi, gabungan komisi atau panitiakhusus dengan pejabatpemerintah
yang mewakili instansinya, baik atas undangan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
maupun atas permintaan pejabat yang bersangkutan, yang dipimpin oleh pimpinan
komisi, pimpinan gabungan komisi atau pimpinan panitia khusus.
1 Rapat Dengar Pendapat Umum (Publik Hearing)
fea omen oma pi hs dengan perrange,
Perwakilan Rakyat inane eeopeenaniee atas undangan pimpinan Dewan
oleh pimpinan komisi, pimpinan gabungan sated ae yang dipimpin
2. Hak-Hak DPR ipinan panitia khusus.
Hak inisiatif/legislasi (hak untuk mengajukan RU).
Hak budget (hak untuk mendapatkan rancangan APBN).
@ CARA CERDAS +4 LOLOS TES CPNS/C-ASNHak amandemen (hak untuk met
Hak mengajukan Pertanyaan,
Hak mengajukan usul Pernyataan per
Hak interpelasi (hak untuk meminta keterangan kepada pemerinta
Hak angket (hak untuk mengadakan penyelidikan).
ngadakan perubahan terhadap RUU).
ndapat.
organisasi-Organisasi PBB
UNESCO : organis:
UNICEF
i pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
organisasi perkembangan anak-anak internasional.
FAO organisasi bahan makanan dan pertanian.
WHO — : organisasi kesehatan dunia.
1L0 + organisasi buruh internasional
UPU _:_ organisasi perserikatan pos sedunia
ITO : organisasi perdagangan internasional
ICAO : organisasi penerbangan sipil internasional
UNHCR : organisasi pengungsi internasional
WMO — : organisasi meteorologi sedunia
IMF —_: dana moneter internasional
IBRD; bank internasional pembangunan dan pengembangan
PANCASILA
1. Kandungan Sila-Sila Pancasila
Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
(tentang: agama; toleransi; kebebasan beribadah; dan makna ketuhanan)
1
. Manusia Indont
- Membina
. Mengembangkan sikap saling
Bangsa Indonesia menyatakan Kepercayaan dan ketakwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
esia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai agama
dan kepercayaannya.
wie oil sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antara pemeluk
eng:
van penganut kepercayaan yang Berbeds-beda terhadap Tuhan Yang Maha
agama
Esa.
kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
‘Tuhan Yang Maha Esa.
oer ieepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
gama dan e “as ia] 2 h mas
ribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang
menyangkut hubungan P!
; i dan diyakininya. ;
dipercayai menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
PENGETAHUAN TAMBAHAN 8p Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
jan terhada
Yang Maha Esa
dengan agama dan kepercaya
dan kepercayaan terhadap Tuhan
7, Tidak memaksakan suatu agama
kepada orang lain.
Sila 11: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
(tentang: nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang sifa
dan berkerjasama dengan bangsa lain)
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuat dengan harkat dan ma
sesuai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaa
tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
sosial, warna kulit, dan sebagainya.
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira.
Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
tnya individu; hukum;
rtabatnya
n hak dan kewajiban asasi setiap manusia
jenis kelamin, kedudukan
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Berani membela kebenaran dan keadilan.
9, Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
PN ANE w
Sila III : Persatuan Indonesia
(tentang: nasionalisme; patriotisme; mengembangkan nilai budaya; menghargai
perbedaan RAS; dan kesejarahan)
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepenti :
diperlukan, pentingan negara dan bangsa, apabila
3. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
4, Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia,
Memelihara ketertiban dunia yang ber i
Se yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika,
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. :sila IV: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan Perwakilan
(tentang: musyawarah mufakat; hak dan kewajiban; dan keterwakilan dalam
parlemen)
1, Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kebijakan yang sama.
2, Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3, Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4, Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5, Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang jujur.
9, Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
‘Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10, Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
Sila V : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(tentang: kehidupan sosial masyarakat; berhubungan dengan orang banyak/
masyarakat; semangat gotong-royong; tidak bersifat boros, mewah, dan perbuatan
yang merugikan orang lain)
1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak orang lain.
Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
‘Tidak menggunakan hak miliki untuk usaha-usaha yang bersifat_pemerasan
terhadap orang lain.
7. Tidake menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
aurewnr8.
9.
10. Suka menghargai_ hasi
11. Suka melakukan kegiatan dal
2. Pancasila Sebagai Ideologi Negara
a
ik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atau
‘Tidak menggunakan hak mil
merugikan orang lain.
ji ras.
Suka bekerja ke! eee
1 karya orang lain yang bermanfaat ba
esejahteraan bersal
sate merata dan
am rangka mewujudkan kemajuan yang
berkeadilan sosial
la Pancasila yang dilihat sebagai
Falsafah (filsafat) Pancasila termuat dalam sila-si
talitas yang susunan
satu rangkaian kesatuan, dan harus dipahami sebagai satu to
dan bentuknya berupa hirearkhis piramidal.
Pemahaman Pancasila dari Segi Sejarah
29 Mei 1945, Mr, Muh, Yamin mengucapkan prasaran dengan judul ‘“Asas
dan Dasar Negara Kebangsaan RI” dengan mengajukan 5 asas, yaitu:
Peri Kebangsaan; Peri Kemanusiaan; Peri Ketuhanan; Peri Kerakyatan; dan
Kesejahteraan Rakyat.
31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengemukakan: negara nasional
takluk kepada Tuhan; sistem badan permusyawaratan; sistem perekonomian
berdasarkan asas kekeluargaan; dan hubungan antarbangsa.
1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyatakan: Kebangsaan; Internasionalisme atau Peri
Kemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi; Kesejahteraan Sosial; Ketuhanan.
22 Juni 1945, Panitia Sembilan mengadakan sidang di Pegangsaan Timur 56
Jakarta menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter), yaitu: Ketuhanan,
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang dan memutuskan:
1. Hukum Dasar pada Piagam Jakarta menjadi Undang-Undang Dasar pada
Pembukaan UUD.
Ketuhanan diganti dengan Ketuhanan Yang Maha Esa.
yang bersatu;
Permusyawaratan perwakilan jadi permusyawaratan/perwakilan.
Mengesahkan dan menetapkan UD.
Menetapkan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta menjadi Presiden dan
Wapres.
- In Soekarno dalam pidato sambutannya tanggal 19 September 1951 saat
UGM memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum, menyatakan
bahwa Pancasila telah tergurat pada jiwa bangsa Indonesia. Dalam unsur silanya
terdapat bukti bahwa masyarakat Indonesia telah mempunyai kepercayaan dan
agama; sifat saling menolong; hubungan antarindividu dengan masyarakat
sangat erat; bermusyawarah untuk mufakat; dan suka bergotong-royong.
aren- 13 April 1968, di
Pace , dikeluarkan Inpres No. 12/1968 tentang rumusan dan tata urutan
: preriden Soeharto dalam pidatonya pada peringatan hari ulang tahun ke-24
oun an ae 15 November 1969 di Surabaya, mengatakan bahwa Pancasila
hir melalui proses yang panjang da fee ein
bangsa Indonesia, yang panjang dan telah berakar kuat pada kepribacia)
TATA NEGARA dan TATA PEMERINTAHAN
4, Bentuk Negara
a. Negara kesatuan (unitaris), yaitu kekuasaan untuk mengatur seluruh wilayahnya
ada di tangan pemerintah pusat yang terbagi menjadi 2 sistem (sentralisasi dan
desentralisasi).
b. Negara serikat (federasi), yaitu negara yang tersusun secara jamak yang terdiri
atas beberapa negara bagian dan tidak berdaulat.
2, Macam-Macam Demokrasi
a. Demokrasi ditinjau dari penyaluran kehendak rakyat
- Demokrasi langsung.
- Demokrasi tidak langsung (perwakilan).
- Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum.
b. Demokrasi ditinjau dari hubungan antaralat perlengkapan negara
- Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer
Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan
Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum dan inisiatif rakyat
ada paham atau prinsip ideologi
c. Demokrasi yang didasarkan p
- Demokrasi liberal
- Demokrasi rakyat
- Demokrasi Pancasila
3. Sistem Pemerintahan presidensial dan Parlementer
a. Tipe Kabinet
- Presidensial
Jementer: kabinet yan8 pembel
I: kabinet bertanggung jawab kepada presiden.
ape nntukannya dicampuri oleh parlemen.
b. Sistem Pemerintahan
~ Presidensial: sistem pemerintahan yang tugas:tugas eksekutifnya dijalankan
dan dipertanggungjawabkan oleh presiden.
- Parlementer: sistem pemerintahan yang tugas-tugas _pemerintahannya
dipertanggungjawabkan oleh para menteri kepada parlemen.
PENGETAHUAN TAMBAI4, Macam-Macam Hukum
a
Fem pe
- Menurut waktu berlakunya, yaitu hukum positif da
yaitu hukum undang-undang, hukum Kebiasaan (adat),
Menurut sumbernya,
yurisprudensi.
hukum traktat, dan hukum
Menurut bentuknya, yaitu hukum tertulis d
Menurut tempat berlakunya, yaitu hukum ni
agama, dan hukum asing,
Jan hukum tidak tertulis.
asional, hukum internasional, hukum
n hukum asasi (hukum alam).
Menurut cara mempertahankannya, yaitu hukum material dan hukum formal.
Menurut sifatnya, yaitu hukum yang memaksa dan hukum yang mengatur.
Menurut wujudnya, yaitu hukum objektif dan hukum subjektif
Menurut isinya, yaitu hukum privat dan hukum publik.
5, Pengertian-Pengertian Hukum
a
@ CARA CERDAS *# LOLOS TES CPNS/@ASN
Hukum publik, yaitu peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan antara
negara dengan perseorangan yang menyangkut kepentingan umum.
. Hukum material, yaitu hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur
kepentingan dan hubungan yang berwujud perintah dan larangan.
Hukum formal atau acara, yaitu hukum yang memuat peraturan-peraturan yang
mengatur cara melaksanakan dan mempertahankan hukum material.
Hukum tata negara, yaitu hukum yang mengatur organisasi negara.
Hukum administrasi negara, yaitu hukum yang mengatur tentang cara bekerja
alat-alat perlengkapan negara dalam memenuhi tugasnya masing-masing.
Hukum pidana, yaitu hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan yang dilarang
dan memberikan hukuman (pidana) kepada orang yang melanggarnya serta
bagaimana cara mengajukan perkara-perkara ke muka pengadilan. |
Hukum acara pidana, yaitu sekumpulan peraturan hukum yang mengatur
bagaimana cara-cara memelihara dan mempertahankan hukum pidana material. |
Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur hal-hal yang berhubungan
dengan perjanjian internasional, kebiasaan internasional, asas-asas umum hukum
yang diakui oleh bangsa-bangsa, dan ajaran para ahli hukum internasional dari
berbagai negara sebagai alat tambahan untuk menentukan hukum. |
Hukum pri
el um privat atau sip yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang i
soir lain, rap menitikberatkan pada kepentingan perseorangan. i
lagang, i
ae oe se ee peraturan yang mengatur segala perbuatan
produsen dengan konsumen untuk memperoleh keuntungan.
Hukum perdata, yaitu him i kai i
n 1 punan dari kaidah-kaidah
kepentingan perseorangan dan masyarakat. ay Nainital