You are on page 1of 42
LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK INama 2 Alina put Yuta sort NPM P algsapieuse Sesi / Grup a/c WJudul Pereobaan —:Tagangan Remus Asistensi Tes Awal Asistensi Laporan Resmi Tel Tel J ( ) Note REVISI diperbaiki di lapres aja LABORATORIUM TEKNIK KIMIA Nama + Ania Oat fata bat FAKULTAS TEKNIK NPM/Semester. — : _noRNETE_7T UPN “VETERAN” JATIM Romb,/Group : we NPM/Teman Praktek : 203200004 (Wendt Praktikum ;_Feica Oar sSRnoee 7 es Ae Percobaan : ~ezangaa_Termuraan Tanggal =: 2 Aen aa Pembimbing: © wey Adi ¥ mar _ TLAPORAN BaBt PENDAHULUAN Li Latar @otacang imu prea aalan tim pergdlahoan yang Ufdararcan pada nasi. pergamstan atau observast mengongt gefala alam dav inleraxstnys Sah sal porox pembatsen dlatam pita adalah menentican eons permuraan wh care, al Krmebub Head? karens gaya gaya tari yang Adare sembarg pada antar rua coran nwin Gb car terperlamy seperti eter ar yang menial bentwe hrampir teat terena membran yang kregang Varana adany egongar. Bayar femne- 9 dom Yang bechbungan » RE imag SaeUN Serta naKEye prea Kaper, ‘nture menectvicannys dynacan derbagt mebde gpertt Fenginan WGPret Oleh Karena ite percobaen mt Citaruean UNM mengetahet ilar fegangan pemercaga antar 2a Cait yang Bevartast sorta pererapannya datem dunia tedusiri- £2 Tyuan Menenturan keaga femuraat Sal carvan ata lam: ayats, entqyare Fel. Git 948 40, dan Ol She SO 2. Mempldut hulungan antars masa ents dengan ysigon frmvn 3. Mengtaut patsiua Menus calang, rentsies cxnng, Gaya adhet serta Qaya Kohes? yang 4eypdt saat Rercobaan ‘Tambah kata untuk 13 Manpaat L Agar pracitran mengetatu cera menentvran Ryangan permucant dengan metade kenatitan Kept, 2, Agar prastican Memahant PaRawh alter? dln Rees Aegean permecen, 3 Agar praritran copat Mexgapumastiean Penerapan egangas perm moan di teledupan sehar- hart. PRAKTIKUM FISIKA LANJUT LAPORAN RESMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM SURABAYA LABORATORIUM TEKNIK KIMIA| Nama + Ama Dut (uta Sart FAKULTAS TEKNIK NPMSemester ; _BoImNETE 7 UPN “VETERAN” JATIM Romb./Group pw fe NPM/Teman Praktek ; 2532004 7Weanin a Praktikum ; _Festea dosar Dono 7 sera AT Percobaan : wxangan Uma aan Tanggal 26 Apel 2028 — (ena apabila Suw mermngrat mera fegangan Permuicen area Ret atau menue. Rrambahan at Keicxve Anan Menengicatin viTOUlas Jat cam sehiggs R- 96Ng80 Permumaan gat car WEA Dertambah Besar pos, Mana chet perce - ban yang telanctttakuan dapat rvtmputler gyda seevat dengan teow yong ta. NB Grate GRAFIK TEGANGAN PERMUKAAN = 700 Aedes B 00 ‘Minyak 3 = 00 ‘Ol SAE 40 -——y yz icles 8S m0 & > 100 Foo a ass ons os Massa Jenis oler/em3) Gambar WW.1 Grarte Hubungam antara Massa Jes (g/cm) dengan Tegang enn Rermuresen Coyne om) Rada grarte dratas menajuci@n bahus Mengan Antara densitss aay massa Jeli susty 23t GT acon mempanganht began fermarast carran Apa ria somanta lesar anlar masa jentsnya , somacm besar pula nia fegangan fermuvamya dan sebstimya. Hal Jerebut baa dritnat dart grapes peroicha aquadest yang dreandingen dagn cit M5 40 Dine mesg jens aquatt eon beg dan massa jenis ol? sre yang lebth kecrl. Olen sebab tiv, nila k- angen permucen aquacer (ebm beer dan ot sag (exh feat dr antara (auten (atn. Hal tat borat 4egangan permuenn clas densitac bebanding Lun. BABY KESIM PULAN OAN SARAN VA estmpovan Berclasanran dta- data hast percobaan » Mena dapa: cisemeulian Ska. gat Peru: 1. Melatut pranitien ini dtpewleh ntiat hegangen fermucaan beberae @- fran dengan tretode Kenatian pips Kapfier. Untuic aqualest dtper- lel nilat Sebesar GIG oz dyte om, minyar telam ss7-ceg dyne/ OM, ol? SAE 40 sehera 487.5599 dyre Am den ol? Ste Sb sebes ar sou iS dyne /em, 2. Hubungan massa gems 2a car dewyor fegengan pemuran adj- lah veroanding Lens. Yang meng semacin Werar mas fears zat cate semarcet Resar pola ita fZ8ngan germuaaa clan sebatamya semacin Feel Massa jentmya Maka seman?n Real fegngan permuc- énnya. 3. Pengamaten melatut prachicum mt tMenghastiican beberapa pers twa df anterenya Mentsius coang yang terjad? Kerena adenya pemanh gaya Wohes? yang lebih Rat Clafpada Qaya adhesmya dan Jgame- nisiws comune yang fenganh gaya adtestys lebth tect daitge- ya Kohesmya * Yong tnaw gaya adhes dor lehese mt mempenganht tegangan permunasn Herne gays -krebib menyangicut Gays barie- Menartis moleul 8G Mempagennt Jenis 2ab- V2 Saran 1. Sebateya Praxtirican Menembanican Varlabet Lam sept sub Carran Yang. ctthedaren clngan bahanys yBng Sama. 2. Sbalinya prachiaea merambatirat bahen ufi Yang Capat mensajee- 2 enainya Persia banc menses cota dar conany 2, Rbaticnys practiacan MeMastian telah Menunp "apse opng py Wptlar setelom mengange@t agar carran Fda tun ke baweh. DAFTAR PUSTAKA Abdolgn M x06, 27° Dear 7, netitvt Texrolegt Badung, Banding. Deiryanto, 6 oie, “Menentucsn Tgsngan Permurcagn Pat Cate”, Frat Karan Pengrchaa Sarns, Vou. 2, Noud, the WG-86 Uuniarta, | aviz, / Sted? Gespertmental Peagarmh Variast Texanan Ter~ hadap SQdee semboran Mingar ‘Tetantan”, Fernat temtos Texar Peseta Menantea, Voi.6 , Yo. 2. th. 28-219, Suertets | 201s, ‘Pempetafaran “Teranan Hicrascatte » KBptlarfeas, den Oebie Bat aatr Melolut Rawor Pome, Uitte; én Modal Exspedmen *, Luma @de Serene, \ol.2 5 No.2, ha. B- Wd Supard? @ doianty , “Anatrsa Penganh Wsmusitas Lumpur clan Varkst Orameler prpa ee Lumpor tertadap rTaPastigs Atrram Pade Me- sia Pompa Renyecst Umer, Aenamies - Samat Texnie Aer, te, 2, MOQ, bh, ani, Wrawan,@ 2018, “Pembsotan wellng “Tengan Test Minnre unt Rage: reran Tigangan Rermuracn Fin Pasir pada Irdusrt Flentble Rica Qing >, Tumal Skripst Unteorsttie Megert Jamsrts ( Werg) Bomensey, 5 (902, Fisina ton Ctvcrsrtas / Menantna Pena, Bury? » Bina cipra, Bandung , Tabet Rerhttungan Ralat APPENOL Bahan; Aquadest tio. | Cem) | Ch-h*)(cm)| Cheht)* Com} i] ae -ont8 | 0.0324 ey) aes -ON3 | 0/0100 a e uz | 0.0004 4.) BA outa or0104 s.| Gts ond 0:0200 tz,ag om |ECh-hY)#s 0.093 an} Sanan Mnyax etapa [i Com) | Cho Dlon)} Chen’) (cn)'} L we -Ou8 010324 a} Was = O03 010109 a | Was -0.08 0.0003 a | tat one 0.0144 s 12,2 O22 0/0404 hee 1.99 (ECHR). Onl ca fone Olt sae 40 No} hom) | Cn-n!)Com)) (h-h*)* Coa)? {om -ond 010324 . | at ~008 010064 a | tas 108 010609 4 | wes 007 0.0049 s 4 ore 0.0494 Wee te 20h)" 94033 om ee x Rata mutlak C4) = 0,0682 Ralat Nisei Ci) = Ovs2s %e Kereesamaan (k) = 99-475 % Relat tmutlak (4) = ro7s2 Ratat Nabi (1) = 0,627 %o Rexsamaan (K)= 99-373 % Raat mutare (0) = 010682 Ralet NBBi (I) = O1610% 93,490 % fesexramaan (1) Bahan: Olt SA $0 we [neem | (nen) Cem] Chen")? Cony} vf ws -02 0.0400 2 wd Ort ,0100 |Ralat Muttan (6)= 0.0759 a] was | -oos | croo2s |Rolat Nibi Cl) = OiGsa% a] wes | ons oozes | Reewsanaan CK) = 99,3417 s.| 47 on 0.0400 Zeb} Outs om Rernthingan 4) Menghthng Anger rata-rata Zh = ta rlaas tia taeias + G4 = (297 Om a s $ 6) Menghtivng tegangan permuraan Ts 1e.g.ter = 1 Agr. 98 am . 12,99 om. Ont om = 636,02 dyre a oa or 2 ee om €) Momhtag ralat mutlae Ca) ua (rea 2 [oon = 0.0682 d) — Menghthng rate nisbt Ci) Le 4 xw% = OnOGd2 x100% 12.48 = 00825 ©) Mengh’tuag Kesexsamaan 0) Ke Wo% -1 = WO% - O25 % = 99.415 %o PRAKTIKUM FISIKA DASAR. TEGANGAN PERMUKAAN LEMBAR DATA Nama / NPM : Mma Ow? Yulia Sart Grup /Rombongan : C/U! Hari, tanggal : Solara, 26 ART 2022 Percobaan : Tegangan Permukaan No [Bahan yang ditera hem) 1 2 3 4 5 i [ Aquadest a RF eS a Bas 2__| Minyak Kelapa we ts 19 BA aa 3. Oli SAE 40 w tal fas Weds tua «. [OW SAE SO us rr Was ce Ww Il. Tabel Hasil Perhitungan No [Bahan yangditera] r(em) | p(gr/em) | h’(em) | y (dyne/em) | Aquadest On T Rat C02 2_| Minyak Kelapa cat rn wat $57.67 3._| Oli SAE 40 Ou 0.89 wid a7. 56 4. [OW SAE 50 Orr 0.9 we 507.15 IIL. Perhitungan Dalam Bentuk Grafik (Diagram Batang) Mengetahui. Asisten Laboratorium LABORATORIUM FISIKA DASAR UPN "VETERAN" JAWA TIMUR PRAKTIKUM FISIKA DASAR GANGAN PERMUKAAN IV. Tabel Perhitungan Ralat — Aguadest. No hem) (i-h) (em) (h-h'Y (em) o ae =ond r0%24 2 1.05 Tous O.0109 a 8 v0 ovo0aa 4. BT ona enous f B.S a7 010285, Wom Gny Ralat Mutlak (a) = .9-s02 Ralat Nisbi (I) =.2575% 99.415 % Keseksamaan (K) V. Perhitungan a) Menghtang dnggt rata rata hi Zhe 2g rast B HBA HS = scarce des crerenrreres SCrEraIEEIEEDNS b) Menghitney degengen permucagn 2 PQuhie = 2c,02 dyne an LN Ge fant". 490 on/st , 1289 SMO, cm = z <) Menghitng Bat mutiax Ca) 4a: ( Zant} 2 [owas = i | nx (an) 20 4) Menghthung ratat atspt 12 4 worl = etd? Hoots = %S26% n Roe 2) Menghttong Yeserramaan Ck) Wor - assed = M415 %e 0.0662 + w% Mengetahui, Asisten Laboratorium LABORATORIUM FISIKA DASAR UPN “VETERAN” JAWA TIMUR 6 FISIKA DASAR | MIKRAJUDDIN ABDULLAH Bab 10 Fluida SS eee bumi. Air dalam botol lalu dikocok juga memiliki permukaan yang tidak tegak lurus gaya gravitasi bumi. Aie geriak atau gelombang bukan fluida statik sehingga permukaannya tidak perlu tegak lurus gaya gravitasi bumi. Gambar 10.3. Bentuk permukaan laut mengikuti bentuk bum karena harus tegak lurus arah gaya gravitasi bum. ‘Arah gaya gravitas bum selalu menuju ke pusat bum. denga m massa fluida, V volum fluida, dan p massa jenis fluida. Tabel 10.1 adalah massa jenis sejumlah fluida. Persamaan (10.1) Fluida dengan volume satu gelas, satu ember, bahkan satu kolam dapat ditentukan massa jenisnya dengan persamaan (10.1). Namun, jika volume fluida sangat besar, misalnya dam, lautan, atau atmosfer maka massa jenis fluida tidak sama di setiap tempat. Contohnya, pada lautan massa jenis makin besar jika masuk makin ke dalam. Pada atmsofer massa jenis makin kecil jika 76 Scanned with CamScanner Bab 10 Fluida Panjang kawat adalah ( = 10 cm = 0,1 m. Tetapi karena pada masing-masing sisi kawat terdapat lapisan permukaan fluida, maka panjang total permukaan fluida yang kontak dengan kawat adalah L=2xf=02m Berdasarkan Tabel 10.3 tegangan permukaan benzen adalah y = 0,029 N/m. Dengan demikian gaya yang dilakukan permukaan fluida pada kawat adalah F =p. = 0,029 x 0,2 = 0,0058 N 10.18 Kelengkungan Permukaan Fluida Jika air dimasukkan ke dalam gelas kemudian permukaannya diamati dengan seksama, khususnya pada posisi kontak dengan gelas maka tampak permukaan air sedikit melengkung ke atas. Kelengkungan permukaan tersebut disebabkan karena adanya gaya tarik antara molekul air dengan atom pada permukaan gelas. Jika gaya tarik antara molekul fluida dengan atom pada permukaan zat pada mengungguli gaya tarik antar molekul fluida maka permukaan fluida pada tempat kontak dengan zat padat sedikit naik. Sebaliknya, jika gaya tarik antara molekul fluida dengan atom pada permukaan zat padat lebih kecil daripada gaya tarik antar molekul fluida maka permukaan fluida pada tempat kontak dengan zat padat sedikit turun. Gaya tarik antar atoll/molekul dari zat yang sama dikenal dengan gaya kohesi. Contohnnya adalah gaya tarik antar molekul fluida atau antar atom zat padat Sebaliknya, gaya tarik antar molekul zat yang berbeda disebut adhesi. Contoh gaya adhesi adalah gaya tarik antara molekul fluida dengan atom pada dinding zat padat ‘Ada dua macam bentuk kelengkungan permukaan fluida pada posisi kontak dengan permukaan zat padat Permukaan cekung Pada tempat kontak dengan zat padat, permukaan fluida menjauhi fluida. Permukaan cekung terjadi jika gaya adhesi lebih besar daripada gaya kohesi. Contoh permukaan ini adalah air yang dimasukkan ke dalam gelas (Gambar 10.40). Cairan yang membentuk permukaan cekung dikatakan sebagai “cairan yang membasahi dinding”. Ketika cairan tersebut dibuang dari wadah, dinding 767 Scanned with CamScanner Bab 10 Fluida Scanned with CamScanner Bab 10 Fluida e J =f (a) (b) ‘Gambar 10.41 Permukaan cembung Cairan yang membentuk permukaan cembung dikatakan sebagai “cairan yang tidak membasahi dinding”. Ketika cairan tersebut dibuang dari wadah, dinding tampak kering. Pada tempat kontak dengan dinding, permukaan cairan membentuk sudut dantara 90 sampai 180°. 10.19 Kohesi dan Adhesi Molekul-molekul zat cair atau zat pada dapat berkumpul dalam satu kelompok karena adanya gaya antar atom atau molekul zat tersebut. Gaya antar atom atau molekul dari zat yang sama dinamakan gaya kohesi. Gambar 10.42 (kiri) memperlihatkan gaya kohesi antar molekul. Mengapa muncul gaya kohesi antar molekul air? Penyebabnya adalah muatan listrik pada molekul air tidak tersebar merata. Di sekitar atom hidrogen berkumpul muatan yang sedikit positif sedangkan di sekitar atom oksigen berkumpul muatan yang sedikit negatif (Gambar 10.42 kanan). Ketika sejumlah molekul dikumpul maka muatan positif di sekitar atom hidrogen mengikat muatan negatif di sekitar atom oksigen pada molekul di dekatnya. 769 Scanned with CamScanner Bab 10 Fluida Gambar 10.42 (ki) Gaya kohesi antar molekul ar dan (kanan) sebaran muatanlstrk pads molekul ar dak merata. Sebaran muatan yang tidek merata ini yang menyebabkan munculnya gaya tark listik antar molekul air (socratic.org). garam dapi airlon positit garam oksigen pada molekul air dan ion negative garam ‘ion cy) Senecio ata hidrogen pada molekul air. Gambar 10.43. Dalam larutan garam, ion garam dikeliingi oleh molekul air. Ini adalah contoh gaya adhesi(catalog flatworidknowledge.com) 770 Scanned with CamScanner SPEKTRA Jumal Kafian Pendidikan Sains MENENTUKAN TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR Eko Juliyanto, Janatur Rofingah”, Arba Finda Sejati', Fatih Nuzulil Hakim" 1) Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sains AlQuran Janatur rofingah@ yahoo co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara menentukan tegangan permukaan zat cair dengan metode kenaikan kapiler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ceksperimen. Data yang didapat, akan di analisis dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan ‘kualitatf, Metode eksperimen dimana menggunakan pipa kapiler sebagai alat untuk menentukan tegangan permuksan dengan metode kenaikan kapiler. Metode kenaikan kapiler yaitu mengukur tegangan permukaan dengan melihat ketinggian air atau cairan yang naik melalui suatu pipa kapiler:Tiga pipa kapiler dengan jari-jari yang berbeda dimasukkan ke dalam bejana yang berisi zak cair (pipa tidak menyentuh dasar bejana), kemudian zat cair tersebut akan naik melalui pipa sehingga dapat dilihat ketinggian zat cair dalam ketiga pipa tersebut. Analisis tersebut dilakukan dengan tiga massa jenis yang berbeda kemudian didapatnilai tegangan permukaan. Dari hasil percobsan tersebut dapat disimpulkan bahwa, tegangan permukaan zat cair terjadi karena perbedaan resultan gaya tarik molekul yang ada di permukaan zat cair atau karena ada gaya adhesi dan kohesi. Tegangan permukaan zat cair dengan menggunakan variasi jar-jari pipa kapiler dan massa jenis zat cair yang berbeda diperoleh kesalahan mutlak Ay = 0,906.10" N/m. dan kesalahan relatif yaitu 12.4% pada massa jenis ait. Untuk massa jenis minyak goreng iperoleh kesalahan mutlak yaitu Ay = 2,965.10 Nim dan kesalahan relatif yaitu $4,4%, Untuk ‘massa jenis oli diperoleh kesalahan mutlak yaitu Ay = 4,949.10 N/m dan kesalahan relatif yaitu 27,08%. Kata kunci : Tegangan Permukaan, Pipa Kapiler, Massa Jenis Zat Cair PENDAHULUAN Tmu —fisika adalah imu pengetahuan yang didasarkan pada hasil Pengamatan “atau observasi_mengenai gejala alam dan interaksinya. Bagi sebagian besar seorang —_pelajar menganggap fisika adalah pelajaran yang cukup sulit, karena sama halnya dengan pelajaran matematika. Di dalam pelajaran fisika kita harus tahu teori dan paham betul rumus-rumus yang telah diberikan olch guru-guni kita, kalau tidak hafal pastinya kita tidak akan bisa mengerjakan soal dalam bentuk apapun. Salah satu pokok bahasan dalam pembelajaran fisika adalah menentukan tegangan permukaan zat cair. Tegangan permukaan diartikan sebagai suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola ‘tau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru. Banyak — metode yang digunakan untuk menentukan tegangan permukaan, Namun, dengan metode- metode yang telah ada banyak pendidik (176) —~ Scanned with CamScanner SPEKTRA yang kesulitan untuk —memberikan Pemahaman kepada siswanya tentang metode tersebut. Begitupula dengan penelitian-penelitian yang telah ada, belum —cukup untuk menambah pemahaman siswa kareana penelitian tersebut masih sulit untuk dipraktekkan, Untuk itu, kita perlu menggunakan alat sedethana pada praktikum tegangan permukaan. Dengan menggunakan alat sedethana tersebut, kita dapat ‘menentukan —tegangan—_permukaan dengan menggunakan konsep kapilaritas yaitu peristiwa naik atau turunnya zat ‘air di dalam pipa kapiler (pipa sempit). Kapilaritas dipengaruhi oleh adanya gaya kobesi dan adhesi antara zat cair dengan dinding —kapiler. ~ Namun, dilapangan belum banyak ditemukan alat peraga sederhana untuk menentukan tegangan permukaan zat eair. KAJIAN TEORITIS 1. Definisi Tegangan Permukaan Tegangan dalam permukaan ini adalah gaya persatuan panjang yang harus diberikan sejajar pada permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam. Gaya ini tegangan—_permukaan mempunyai satuan dyne/cm dalam satuan cgs. Hal ini analog dengan keadaan yang terjadi bila suatu objek yang menggantung dipinggir jurang pada seutas tali ditarik ke atas oleh seseorang memegang tali tersebut dan Jamal Kajian Pendidikan Sains ‘atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru. Dengan sifat tersebut zat cair ‘mampu untuk menahan_ benda-benda Kecil di permukaannya. Seperti silet, berat silet menyebabkan permukaan zat cair sedikit melengkung ke bawah tampak silet itu berada. Lengkungan itu ‘memperluas permukaan zat cair namun zat cair dengan tegangan permukaannya berusaha — mempertahankan —_tuas Contoh —peristiwa yang membuktikan —adanya —_tegangan permukaan, antara lain, peristiwa jarum, silet, penjepit kertas, atau nyamuk yang dapat’ mengapung di permukaan air, butiran-butiran embun berbentuk bola pada sarang laba-laba, air yang menetes cenderung berbentuk bulat-bulat dan air berbentuk bola di permukaan daun talas (lihat gambar 2.1 dan 2.2) Gambar 2.1. Seekor serangga yang ‘mengapung di atas permukaan air (177) — Scanned with CamScanner SPEKTRA Jurmal Kajian Pendidikan Sains ‘gp Gambar 2.2. Penjepit kertas yang mengapung di permukaan air ji Gamibar 2.3 Tegangan Permukaan ‘Tegangan permukaan suatu cairan berhubungan dengan garis gaya tegang yang dimiliki permukaan cairan tersebut. Gaya tegang ini berasal dari gaya tarik Kohesi (gaya tarik antara- molekul sejenis) — molekul-molekul —cairan, Gambar 2.3 melukiskan gaya kohesi yang bekerja pada molekul P (di dalam cairan dan molekul Q (di permukaan). Molekul P mengalami gaya kohesi dengan molekul-molekul disekitarya dari segala arah, sehingga molekul ini berada pada keseimbangan (resultan gaya nol), Namun, molekul Q tidak demikian, Molekul ini hanya mengalami Kohesi dari partikel div bawah dan di sampingnya saja. Resultan gaya kohesi pada molekul ini ke arah bawah (tidak nol). Gaya-gaya resultan arah ke bawah | akan membuat —permukaan — cairan sekecil-kecilnya. Akibatnya permukaan cairan menegang seperti selaput yang tegang. Keadaan ini dinamakan ‘tegangan permukaan. 1, Macam-macam —Metoda yang digunakan dalam =—‘Tegangan Permukaan Pengukuran tegangan permukaan dapat dilakukan dengan beberapa metode antaralain : &. Metode cincin de-Nouy Cara ini dapat digunakan untuk mengukur—_tegangan permukaan dan tegangan antar permukaan zat cair. Prinsip kerja ‘alat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan ci yang tercelup pada zat cair sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka. Gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin dalam hal ini diberikan oleh kawat torsi yang dinyatakan dalam dyne. b. Metode kenaikan kapiler Ada beberapa—_metode penentuan —tegangan—muka diantaranya adalah metode Kenaikan pipa kapiler. Metode kenaikan pipa kapiler_merupakan metode bila suatu pipa kapiler dimasukkan kedalam cairan_ yang membasahi dinding maka cairan akan naik kedalam kapiler karena adanya tegangan muka. Kenaikan cairan sampai suhu tinggi tertentu sehingga terjadi_keseimbangan antara gaya keatas dan kebawah. Gaya kebawah : F=arhp g Dimana, h : tinggi muka + pereepatan gravitasi + berat jenis 1: jar-jari kapiler ‘Gaya keatas : F’ = 2 xry cos 0 Dimana : y adalah tegangan muka dan 0 adalah sudut kontak —(i78)— Scanned with CamScanner SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains 2. Penyebab Terjadinya Tegangan Permukaan Tegangan permukaan _terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk ‘menegang, sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya ‘gaya kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesiv berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih kecil dari pada gaya adesinya dan pada zat yang non- adesiv berlaku sebaliknya. Salah satu model peralatan yang sering digunakan untuk mengukur tegangan_ permukaan zat cair adalah pipa kapiler. Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler adalah sudut kontak, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang dekat dengan dinding. Sudut kontak ini timbul akibat gaya tarik- menarik antara zat yang sama (gaya Kohesi) dan gaya tarik-menarik antara molekul zat yang berbeda (adesi). Molekul biasanya saling tarik- menarik. Dibagian dalam cairan, setiap molekul cairan dikelilingi oleh molekul- molekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya karena molekul cairan tarik-menarik satu dengan yang lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam caian. Sebaliknya molekul cairan yang terletak di permukaan di tarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil —_Iuas permukaannya dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah- olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis. Martin mengemukaan is permukaan biasanya —dipakai membicarakan suatu antarmuka gas/cair. Walaupun istilah ini akan dipakai dalam penentuan tegangan permukaan, Karena setiap artikel zat, apabila itu bakteri, sel, koloid, granul atau manusia, mepunyai suatu—antarmuka pada —_atas. sekelilingnya, maka pada topik ini ‘memang penting. Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang terdapat antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur, sedangkan_tegangan permukaan adalah gaya _persatuan panjang bias juga digambarkan dengan suatu rangka kawat tiga sisi dimana suatu bidang datar bergerak diletakkan. Menurut Kosman, —_bahwa molekul-molekul zat aktif permukaan (surfaktan) mempunyai gugus polar dan non polar. Bila suatu zat surfaktan didispersikan dalam air pada konsentrasi yang rendah, maka molekul-molekul surfaktan akan terabsorbsi_ pada permukaan membentuk suatu lapisan monomolekuler. Bagian gugus polar akan mengarah ke udara. Hal ini mengakibatkan turunnya — tegangan permukaan air. Pada konsentrasi yang lebih tinggi nolekul-molekul surfaktan masuk ke dalam air membentuk agregat yang dikenal sebagai misel. Konsentrasi pada saat misel ini mulai_terbentuk disebut konsentrasi misel kritik (KMK). Pada saat KMK ini dicapai maka tegangan permukaan zat cair tidak banyak lagi dipengaruhi oleh perubahan —(179)= Scanned with CamScanner SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains Konsentrasi misel kritik suatu surfaktan dapat ditentukan dengan metode tegangan permukaan. Cara sederhana untuk ‘menentukan tegangan permukaan adalah dengan menggunakan kawat yang dibengkokkan berbenruk huruf U- dan Kawat kedua CD dengan panjang 1 yang dapat digerakkan sepanjang kawat U. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ‘Tegangan Permukaan Faktor-faktor yang mempengaruhi a, Suh ‘Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, Karena meningkatnya energy kinetik molekul. Pada umumnya —nilai_—_tegangan permukaan zat cair berkurang dengan adanya kenaikan subu, Perhatikan nilai tegangan permukaan berbagai zat cair pada Tabel 2.1 berikut ‘Tabel 2.1 Nilai Tegangan Permukaan Beberapa Zat Cait. Tat eair ‘Suhu | Tegangan (CC) | permukaan (vm) Rake 20 | 0.0 Darah plasmay | 37 | 0073 ‘Aikohor 2 fir 7 Air 20 Air To Benzena 2 Tarutan sabur 20 ‘Orsigen “193 b, Zat terlarut (solute) Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan_permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan —cairan membentuk lapisan monomolecular, maka akan menurunkan tegangan permukaan, zat tersebut biasa disebut dengan surfaktan. ¢. Surfaktan ‘Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan -mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan. 4. Jenis Cairan Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena gaya tarik antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil. . Konsentrasi Zat Terlarut Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan, Telah diamati bahwa solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena — mempunyai—_-konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan. Sebaliknya solut yang penambahannya kedalam —_larutan menaikkan tegangan muka mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan. (180) —~ Scanned with CamScanner SPEKTRA Jurmal Kajian Pendidikan Sains 4, Gejala Kapilaritas lebih, ee latipes gaya adhesinya. Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya _tegangan permukoan ( y ) yang bekerja pada Keliling persentuhan zat cair dengan ipa. o Q a b Gambar 2.4 (a) Jika sudut kontak kurang dari 90°, maka. permukaan zat cair dalam pipa kapiler naik (b) jika sudut kontak lebih besar dari 90°, ‘maka permukaan zat cair dalam pipa kapiler turun. 5. Massa Jenis a, Pengertian Massa Jenis Massa jenis dapat —diartikan sebagai kerapatan suatu zat, yaitu perbandingan antara massa zat dengan volumenya. Selain itu bahwa pada zat yang sama dengan wujud yang berbeda memiliki massa jenis yang sama, dan pada zat yang berbeda massa jenisnya berbeda pula. ~~ (181) Massa Jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. SOMBIE tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misal besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Massa jenis berfungsi unt ‘menentukan zat, Setiap zat-memil ‘massa jenis yang berbeda, Dan satu zat berapapun —massanya_—_—berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama, Rumus untuk menentukan massa jenis adalah p = ...(2.1) % dengan : p= massa jenis = volume ‘m= masssa Satuan massa jenis dalam *CGS (cemti-gram-sekon)” adalah = gram per sentimeter_kubik (g/cm’), 1 g/cm’ 1000 kg/m* b. Menentukan Massa Jenis suatu Zat 1) Massa Jenis Zat Padat Ada dua macam bentuk zat padat yyaitruberaturan dan tidak beraturan. Karena masing-masing _bentuk memiliki karakter yang berbeda maka penentuan massa jenis zat beraturan berbeda dengan penentuan massa jenis zat padat tidak beraturan. a, Massa Jenis Zat Padat Beraturan Massa jenis zat padat beraturan dapat ditentukan dengan ‘memasukkan nilai massa dan volume kedalam rumus massa jenis yaitup =~ Scanned with CamScanner ‘Eds Science WoL. 2, No. 2, ult 2015 Hal: 13 ~18 ISSN : 2303-355X PEMBELAJARAN TEKANAN HIDROSTATIK, KAPILARITAS, DAN DEBIT ZAT CAIR MELALUI POWER POINT, VIDEO, DAN MODUL EKSPERIMEN ISLAMIANI SAFITRI Program Studi Pendidikan Matematica, STRIP Labuhan Batu, JI SM. Raja No 126 A, Aek Tapa, Rantauprapat mal islamiani safti @ gmail.com iterima Apri 2015 dan Disetuul Juni 2015 ABSTRAK Masalah yang sering dinadapi di beberapa sekolah adalah kesulitan guru dalam mentranster bahan ajar fisika kepada siswanya. Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat dilakukan desai Perangkat pembelajaran fluida statik dan dinamik berupa power point, video, dan modul eksperimen. Penentuan tinggi permukaan dua jenis cairan dalam pipa U ditentukan dengan prinsip tekanan hidrostatika, sedangkan penentuan sudut kontak dan kenaikan kapilaritas dilakukan dengan memvariasikan diameter pipa kapiler. Penentuan laju dan debit aliran pada fluida dinamik dilakukan dengan menggunakan beaker yang berlubang di bagian samping, Percobaan menghasilkan persen beda tinggi permuakaan cairan adalah 5,3% - 14,4%, serta kenaikan kapilaritas sebesar 0,00425 m untuk pipa berdiameter 0,0025 m dan 0,00555 m untuk pipa berdiameter 0,002 m. Besar sudut kontak air yang didapatkan adalah 68,9°-69,9°. Dengan menghitung debit dari grafik volume sebagai fungsi waktu, didapatkan laju aliran yang keluar lubang beaker mengecil terhadap waktu. Hasil percobaan yang diperoleh dibandingkan dengan hitungan fluks volume serta hukum Torricelli. Jarak terjauh jatuhnya air di lantai juga ditentukan. Kata kunci: Kapilaritas, Sudut Kontak, Debit, dan Laju Aliran PENDAHULUAN Guru fisika yang profesional harus memiliki beberapa kompetensi dalam Perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai_tujuan Pendidikan nasional. Untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan ajar dengan Untuk membantu mengatasi kasus tersebut, dibutuhkan——_perangkat Pembelajaran untuk mempermudah guru fisika dalam mentransfer bahan ajamnya sehingga siswa memilki pemahaman konsep dasar fisika yang baik. Lebih dari sebaik mungkin, yaitu wajib menguasai itu, guru juga dengan mudah dapat konsep dan prinsip dasar fisika, terampil menggali kreativitas siswa —sehingga dan mampu mengembangkan diri, krealif Gail! oles!" bani) iden’ benpantast, dalam mengajar, seria dapat membawa Perangkat pembelajaran yang dimaksud me untuk =menyenangi pelajaran meliputi pembuatan ringkasan materi ajar isika. 7 dalam power point yang dilengkapi dengan Namun persiapan itu saja tidakiah ——Gafon' Non rhea “okeperinencpea, Pada cukup dalam mengajrkan fiska. Kasus —penelitan int, topikftka, yang, menjod yang sering dinadapi di berbagai instansi bahasan adalah “Fluida Statik dan Fluida Pendidikan adalah kesulitan guru fisika Deon Gaiam menitenster ‘bahan ajar kepada siswanya. Fasilitas laboratorium yang kurang lengkap dan rendahnya kreativitas Teori mengajar menjadikan guru tidak produkt dalam mengembangkan pedagogik siswa di bidang fisika. Akibatnya, siswa merasa bosan dan tidak tertark untuk belajar sehingga berimbas pada _kurangnya pemahaman konsep fisika. Fluida Statik Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir karena tidak dapat menahan tegangan geser. Dalam alirannya, fluida dapat menyesuaikan diti dengan bentuk sembarang wadah yang ditempatinya. [1] Setiap fluida memiliki densitas yang berbeda- beda. Densitas atau massa jenis Islamiani Safitri (2015) 13. Scanned with CamScanner | Komang Juniarta, 1 Ketut Gede Wirawan &Ainul Ghurri/Jurnaltmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol. 6 No.2, ‘April 2017 (235 ~ 219) Permasalahan pada penetiatian ini adalah bagaimana perubahan karakteristik semburan minyak jjelantah pada ujung nose! dengan pemberian variasi tckanan-Permasalahan yang ada perlu diberikan batasan agar permasalahan tersebut — nantinya memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masalah yang akan dikaji. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Jenis Minyak yang digunakan dalam penelitian adalah minyak jelantah yang didapat dari yayasan Lengis Hijau Denpasar. b. Luas bidang pipa minyak jelantah yang mendapat pemanasan 305,2 em’ ¢, Temperatur Pemanasan pipa minyak jelantah 350°C. 4. Diameter Iubang nosel yang digunakan dalam penelitian dengan ukuran 0,50 mm, . Variasi ekanan yang diberikan 3 bar, 4 bar, dan 5 bar. Dasar Teori Minyak jelantah (waste cooking oil) adalah minyak bekas atau limbah yang berasal dari jenis- Jjenis minyak goreng, seperti minyak jagung, minyak sayur, minyak kelapa, minyak sawit serta minyak Jainnya yang biasa dijadikan minyak goreng. Minyak jelantah merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tanga, industri makanan, festauran, serta industri lain yang menggunakan minyak — goreng untuk —mengolah —makanan. Penggunaan minyak jelantah di masyarakat masih banyak dijumpai, terutama digunakan kembali untuk Keperluan mengolah makanan. Minyak goreng bekas relatif mudah dan murah didapat maka sudah selayaknya pemerintah, masyarakat, industri dan % peneliti juga mulai-memperhatikan —potensi pengembangannya [2] 2.1 Nosel Nosel_ adalah lat untuk — meningkatkan Kecepatan fluida dan menurunkan tekanan (3). Hal- hal penting yang berhubungan dengan persamaan cenergi untuk nosel adalah sebagai berikut a. Q=0. Rate perpindahan panas antara fluida yang melalui nosel dengan lingkungan pada ‘umumnya sangat keeil, bahkan meskipun alat tersebut tidak diisolasi. Hal tersebut disebabkan arena kecepatan fluida yang relatif cepat. w Kerja untuk nosel tidak ada, karena bentuknya hanya berupa saluran schingga tidak ‘melibatkan kerja poros ataupun kerja listrik. cc. Ake # 0. Kecepatan yang terjadi dalam nosel sangat besar, schingga perubahan energi kinetik tidak bisa diabaikan. Ape 0. Pada umumnya —perbedaan ketinggian ketika fluida mengalir melalui nosel kecil, sehingga perubahan energi potensial dapat diabaikan, 2.2 Atomisasi (Pengabutan) Cairan Atomisasi adalah proses pembuatan tetesan fluida cair di dalam fase gas. Tyjuan atomisasi ini untuk meningkatkan Iuas permukaan cairan dengan cara/_memecahkan butiran cairan menjadi banyak butiran Kecil. Proses atomisasi dimulai dengan ‘mendorong cairan dengan tekanan melalui sebuah nosel. Energi potensial cairan (diukur sebagai tekanan cairan untuk nosel hidrolik atau tekanan tudara dan cairan untuk nosel pneumatik) dengan bbantuan geometri nose! menyebabkan cairan diubah ‘menjadi bongkahan-bongkahan kecil. Bongkahan dipecah menjadi pecahan yang sangat kecil disebut dengan butir (drop), butiran (droplet), atau partikel cairan, Proses atomisasi saat cairan keluar melalui nozzle terjadi tiga tahapan_ yaituclembaran tipis (sheet) akan membentuk ikatan (ligament) dan kkemudian ligament pecah menjadi tetesan / butiran (droplet) (4). Setiap semburan (spray) menghasilkan suatu rentang besar butir, rentang ini dinyatakan sebagai distribusi besar butir (drop size distribution). Distribusi besar butiran tergantung pada jenis nosel ddan sangat bervariasi untuk setiap jenisnya, Faktor- faktor lain yang mempengaruhibesar butir adalah sifat-sifat fisik cairan, dan kondisi operasi. Faktor- yang mempunyai densitas kecil akan -mempunyai tegangan permukaan yang kecil pula. Viskositas fluida memiliki pengaruh sama pada ukuran butiran droplet seperti pada tegangan permukaan. Viskositas menyebabkan fluida melawan Scanned with CamScanner MEKANIKA - JURNAL TEKNIK MESIN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 2 No. 2 (2016) ANALISA PENGARUH VISCOSITAS LUMPUR DAN VARIASI DIAMETER PIPA ISAP LUMPUR TERHADAP KAPASITAS ALIRAN PADA MESIN POMPA PENYEDOT LUMPUR Supardi, Wawan Julianto Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Jalan Semolowaru No. 45 Surabaya 60118, Tel. 031-5931800, Indonesia email: supardi @untag-sby.ac.id ABSTRAK Nowadays, we find several places in towns which hit by floods, it happen because some things, for example water duct which is gagged because of a bunch of rubbish, a small duct just make the water overload, and a shallow duct because of mud sediment. Because of the problem above, there is an idea to design a process to make a simple tool named piping installation on the pump vacuum of mud. This research method is used to analyze the influence of mud viscosity and diameter variation of mud suction pipe to the flow capacity of mud vacuum pump ‘machine. Each of mud viscosity diameter 11225 N.s/m?, 1.1849 N.s/m2. And diameter variable of mud pump vacuum 0,0127m, 0,0191m, 0,0254m. The examiner tries to do this observation in each variable for three times. From the statement above. it can assume that the higher value of mud viscosity the lower of pipeline capacity. In each higher viscosity ( ) = 1,3003 N.s/m2, in diameter of mud pump vacuum 0,0127m, Qou: = 0,0002886 m’/s, in diameter of mud pump vacuum 0,0191m, Qou = 0,0002975 ms, in diameter of mud pump vacuum 0,0254m, Qout = 0,0003667 ms. Meanwhile, in trial diameter variation of mud suction pipe, the bigger diameter of mud suction pipe the higher of pipeline capacity. So the higher of pipeline capacity is happen in diameter of mud suction pipe 0,0254m with Qou = 0,0003984 m/s. The higher pipeline viscosity (Qn) is happen in diameter of mud suction pipe 0,0254m which is (Qin) = 0,0001784 m/s and resulting (Qou) 0,0003984 ms. Keywords: Mud pump vacuum, diameter variation of mud suction pipe. PENDAHULUAN melebarkan saluran air, _membersihkan Pada saat ini sering kita jumpai sampah yang ada di saluran air, dan beberapa tempat di kota-kota yang dilanda mengambil (mengeruk) lumpur yang banjir, hal ini terjadi karena beberapa hal _mengendap di saluran air. diantaranya yaitu saluran air yang tersumbat Dari salah satu kegiatan gotong karena adanya sampah yang menumpuk, kecilnya saluran air membuat air yang mengalir melebihi dari saluran air tersebut, dan dangkalnya saluran air karena adanya pengendapan lumpur. Untuk mengatasi terjadinya banji berbagai upaya dilakukan oleh semua pihak, sebagai contoh: dengan bergotong royong royong di atas yaitu mengambil (mengeruk) lumpur yang mengendap di saluran air, untuk saluran air yang mempunyai lebar lebih dari 4 meter bisa menggunakan mesin pengeruk (mesin bego) alu yang menjadi permasalahnya adalah bagaimana jika lebar saluran air kurang dari 4 meter, apakah masih menggunakan lat tradisional (cangkul, Scanned with CamScanner Mekanika ~ Jurnal Teknik Mesin Volume 2 No. 2 (2016) sekop, dll) untuk mengambil (mengeruk) lumpur tersebut. Dari permasalahan di atas, maka timbul ide untuk membuat suatu alat sederhana yang dapat —membantu meringankan proses pekerjaan gotong royong tersebut yaitu: mengeruk dan menyedot lumpur yang ada di selokan dengan cara dileburkan. Dari ide tersebut, penulis. -merancang —_ proses pembuatan suatu alat sederhana yaitu instalasi perpipaan pada pompa penyedot lumpur. Dan penelitian ini bermaksud untuk untuk “Menganalisa Pengaruh Viscositas Lumpur dan Variasi Diameter pipa Isap Lumpur Terhadap Kapasitas Aliran Pada Mesin Pompa Penyedot Lumpur”, dan diharapkan diperoleh alat_ yang = mampu untuk menanggulangi berbagai permasalahan di alas. Sifat-sifat fuida Fluida —sejati_ mempunyai atau menunjukan sifat-sifat atau karakteristik- karakteristik yang penting. Diantaranya adalah kerapatan (density), laju aliran massa, viskositas. Kerapatan (density) Kerapatan (density) adalah merupakan jum! atau kuantitas dari suatu zat, nila kerapatandipengaruhi oleh temperatur.Semakin tinggi temperatur maka kerapatan suatu fluida semakin berkurang kara disebabkan gaya kohesi dari molekul- molekul fluida semakin berkurang. Kerapatan (density) dapat dinyatakan dalam tiga bentuk: ) Mass density ( Berat _spesifik/berat weight) ( ) jenis (specific ) Spesitik grafity (sg) Mass density (g) satuan dalam SI adalah kg/m’. Mass density adalah ukuran untuk Konsentrasi zat tersebut. Sifat ini ditentukan dengan cara menghitung ratio massa zat yang terkandung dalam suatu bagian tertentu terhadap volume agian —_tersebut. Hubungannya dapat dinyatakan sebagai Q1) Keterangan: eo massa density (kg/m") m massa fluida (kg) v = volume fluida (m*) Mass density fluida bervariasi tergantung Jenis Muidanya. Berat spesifik / berat jenis (specific weight) ” Berat spesifik adalah massa jenis dari suatu zat yang dipengaruhi gaya tarik bumi atau gravitasi, satuan dalam SI adalah N/m?. Jadi hubungannya dapat dinyatakan sebagai berikut. pg y yerat spesifik (N/m?) 6 massa density (kg/m") g = percepatan gravitasi (9,8 m/s?) Spesifik gravity (sg) Spesifik grafity adalah perbandingan antara kerapatan suatu zat dengan kerapatan air (untuk cairan) dan udara (untuk gas). Spesifik gravity adalah besaran muri jadi tidak mempunyai satuan, dinyatakan pada persamaan sebagai berikut: ++ (2.3) 10 Scanned with CamScanner Jurnal Penelitian, Fadjar Dhahana Djati, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) 2016 JURNAL SKRIPSI PEMBUATAN WETTING TENSION TEST MIXTURE UNTUK PENGUKURAN TEGANGAN PERMUKAAN FILM PLASTIK PADA INDUSTRI FLEXIBLE PACKAGING Dr. Rica Wirawan, Siska Titik Dwiyati, §.Si, M.T., Fadjar Dhahana Djati* Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, JI. Rawamangun Muka, Jakarta Timur, Indonesia, 13220 ‘e-mail : fadjardhahanadjati@ gmail.com ABSTRACT This research’s purpose is to know the surface tension value of PET plastic film with the thickness of 12um, the effect of wetting tension test mixture liquid with tension value from 40 mN/m to 45 mN/m on it’s time and viscosity and to find out if the wetting tension test mixture liquid that is used as research material can be used as a solution for packaging industry due to the difficulty of obtaining the wetting tension mixture liquid from outside of Indonesia. To measure the time of the liquid gathering on plastic film surface, the swap method is used the ISO 8296. Then to ‘get the viscosity value of wetting tension test mixture liquid, the law of Poiseuille using viscometer astwald tool is used. Based on the data analysis, it’s concluded that the surface tension value of PET plastic film with the thickness of 12m is more than 45 mN/m. Viscosity value of wetting tension test mixture liquid of 40 mN/m used is 4.07 Poise, while the liquid with the tension value of 45 mN/m has the viscosity value of 3.69 Poise. Wetting tension test mixture liquid of 40 mN/m used resulted time of 86.6 seconds, while the imported liquid with the same value resulted time of 84.9 seconds. For wetting tension test mixture liquid of 45 mNim resulted time of 9.5 seconds, while the imported liquid takes 9.3 seconds. The chemical composition of both wetting tension test mixture liquid used in this research and the imported liquid are a composed of Formamide and Ethylene Glycol Monoethyl Ether. From the resulted time and the type of liquid as composition, the wetting tension test mixture liquid used in this research can be used as an alternative of wetting tension test mixture liquid. Keywords: Packaging Industry, ISO 8296, wetting tension test mixture. A, PENDAHULUAN Namun terdapat kesulitan yang harus dihadapi oleh industri kemasan dalam memperoleh cairan wetting tension test mixture. Karena cairan wetting tension test ‘mixture termasuk produk impor, maka membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pengirimannya. Selain itu, harga beli yang harus dibayarkan terbilang cukup tinggi ‘untuk eairan kur dengan kapasitas $0 ml, Scanned with CamScanner | Sears. Zemansky AISI KA untuk Universitas 1 Mekanika “Bua lip ee fre Asa: a . ee Ee pst. -ce ~ Gambar 13-11(c)_memperlihatkan suatu keadaan, yang m sesungguhnya bila perak bersentuhan dengan air. Di sini 1 dengan ‘ypc, cos 0 sama dengan nol, dan 6 sama dengan 90°, Ada beberapa macam zat-cair yang sudut kontaknya sentuhan dengan gelas biasa, gelas inya air, eter, alkohol, karbon tetrakhlorida, xilen, gliserin, dan asam cuka, Sebaliknya, beberapa zat-cair lainnya seperti CioH,Br dan CH!) yang tercantum pada tabel 13-2, mem: punyai sudut kontak yang bergantung pada sifat dinding yang disinggungnya. Kepingan parafin Gmb. 13-12. Efek bertambah kecilnya sudut kontak yang ditimbulkan suatu zat pembasah Kotoran yang ada atau zat Pencemar yang tertambahkan pada zat-cair akan mengubah besar sudut kontak itu. Beberapa tahun belakangan ini banyak sekali dibuat orang bahan kimia yang sangat tinggi potensinya sebagai zat pembasah atau detergent. Senyawa-senyawa ini merubah sudut kontak yang besarnya lebih dari 90° menjadi lebih kecil dari 90°. Sebaliknya, zat-zat yang membuat kain tahan air (waterproof) menyebabkan sudut kontak air dengan kain ini menjadi lebih besar dari 90°. Efek detergent pada setetes air yang berada di atas sekeping parafin diperlihatkan pada Gambar 13-12. 13-6 Kapilaritas Efek permukaan yang uraumnya sudah tidak asing lagi ialah naiknya zat-cair di dalam pipa terbuka yang penampangnya sangat kecil. Efek semacam ini disebut etek kapiler. (Kapiler sebenarnya berarti “kecil seperti rambut"). Bila suatu zat-cair membasahi pipa itu, sudut kontaknya kurang dari 90° dan zat-cair itu naik sampai

You might also like