You are on page 1of 7
NAMA : KURNIA SAPUTRI 1 855764576 MATA KULIAH —_: EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD TUGAS 2 RANGKUMAN MODUL 3 PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF KEGIATAN BELAJAR 1 PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF A. LATAR BELAKANG Pada penggunaan asesmen alternatif hanya menggunakan tes tertulis (paper and Pencil test) Test tertulis hanya dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar dalam ranah kognitif dan ketrampilan sederhan namun tidak dapat mengukur hasil belajar yang kompleks. Namun dalam kenyataannya tes ini dilakukan tanpa memperhatikan proses pembelajaran . Yang membuat tes ini tidak hanya guru asli tetapi dapat dilakukan oleh guru lain asalkan guru tersebut mengethui kompetensi dasar yang akan dicapai dan menguasai materi. Didalam tes ini berorientasi pada pencapaia hasil belajar siswa bukan pada proses belajar. Kelemahan yang timbul dalam proses tes ini dalam pembelajaran yang dikenal dengan asesmen alternatif. KONSEP DASAR ASESMEN ALTERNATIF Penilaian asesmen merupakan kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan sistem pendidikan secara keseluruhan. Ada beberapa istilah dalam asasmen yaitu traditional assesment , performance assesment , authentic assesment , potofolio assesment , achievement assesment dan alternative assesment . a) Traditional assesment mengacu pada tes tulis b) Performance assesment yaitu siswa diminta untuk Kinerja nyata dalam dalam penyelesaian tugas. ©) Authentic Assesment yaitu penerepan siswa diluar sekolah berdasarkan kemampuannya, 4) Portofolio assesment yaitu kumpulan hasil karya siswa. ¢) Achivement assesment tes yaitu tulis untuk mengukur tingkat kemampuan siswa. f) Alternative assesment tes yang tidak hanya dengan tes tulis namun merupakan alternatif dari asesmen traditional LANDASAN PSIKOLOGIS ‘Assesment alternatif tidak hanya menilai hasil/produk belajar saja namun menilai proses belajarnya juga. Assesment alternatif juga mengacu dari beberapa teori diantaranya adalah sebagai berikut Teori Fleksibilitas Kognitif dari R.Spiro (1990), ‘Teori Belajar Bruner (1996) Generative Learning Model dari Obsorne dan Ittrock (1983) Experiental learning theory dari C.Rogers (1969) ‘Multiple Intelligent Theory dari Howard Gardner (1983) waene KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ASESMEN ALTERNATIF 1. Keunggulan asesmen alternatif : a. Dapat menilai hasil belajar yang kompleks b. Menyajikan hasil penilaian yang lebih konglait,langsung dan lengkap. cc. Meningkatkan motivasi siswa Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata. Siswa mampu mengevaluasi diri sendiri terhadap hasil karyanya sendiri. Membantu guru untuk menilai efektifitas pembelajaran yang dilakukan. ; Membantu memecahkan masalah yang dihadapi di kehidupan sehari hari elemahan asesmen alternatif : Membutuhken banyak waktu Adanya unsur subyektif dalam penilaian Ketetapan penskoran rendah ‘Tidak tepat untuk kelas besar x SONe Ramee KEGIATAN BELAJAR 2 BENTUK ASESMEN KINERJA A. Tugas ( Task ) 1. Computer adaptive testing 2. Tes pilihan ganda yang diperluas 3.Tes uraian terbuka ( open ended question) 4. Tugas individu 5, Tugas kelompok 6. Proyek 7. Inteview 8. Pengamatan Langkah ~ langkah menyusun tugas : 1. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang akan dimiliki siswa setelah mereka mengerjakan tugas 2. Merancang tugas yang yangmemungkinkan siswa dapat menunjukan kemampuannya dalam berfikir dan keterampilan. 3. Menetapkan criteria keberhasilan Beberapa catatan penting yang harus diperhatikan pada saat merancang tugas dalam asesmen kinerja : 1. Tugas - tugas yang disusun hendaknya merupakan bagian dari proses pembelajaran. 2. Tugas yang baik dalah tugas yang berhubungan dengan kehidupan nyata. 3. Tugas yang diberikan terhadap siswa harus adail. Dalam hal ini bukan berarti tugas yang diberikan harus sama. Harus dijaga jangan samapai ada unsur subjektifitas dalam memberikan tugas. 4. Jangan memeberikan tugas terlalu mudah karena hal ini tidak akan memebrikan motivasi siswa dan tidak memberikan tantangan kepda siswauntuk melakukannya. B. KRITERIA PENILAIAN ( RUBRIC) Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menembangkan rubric 1, Menentukan konsep, keterampilan dan kinerja yang akan dinilai 2.Merumuskan atau mendefinisikan serta menentukan urutan konsep dan atau keterampilan yang akan dinilai kedalam rumusan yang akan menggambarkan kinesja siswa. Menetukan tuges yang akan dinitai Menetukan skala yang akan digunakan Mendeskripsikan kinerja mula dari yang diharapkan sampai dengan kinerja yan, tidak diharapkan, Pee Melakakan uji coba. Melakcakan revisi hasil uji coba SAAAew a. Holistic Rubric Yang dimaksud dengan holistic rubric adalah rubric yang deskripsi dimensi kinerjanya dibuat secara umum, Karena itu biasanya holistic rubric digunakan untuk menilai berbagai macam kinerja. : Aspek - aspek yang perlu diperhatikan dalam menilai kinerja siswa antara lain : (a) Kualitas pengerjaan tugas, (b) Kretifitas dalam pengerjaan tugas, (c) Produk tugas. ee a Setiap aspek yang akan dilihat kinerjanya kemudian ditentukan grad mutunya mulai dari yang paling sempurna sampai yang paling jelek. Dimensi Kinerja ‘Skor ‘Deskripsi 1, Kualitas pengerjaan tugas i akurat. “Tugas dikerjakan dengan sangat baik dan Tugas dikerjakan dengan baik tetapi tidak akvurat Pengerjaan tugas yang kurang baik dan kurang akurai Pengerjaan tugas tidak baik dan tidak alcurat_ 2. Kualitas dalam Pengerjaan tugas ale nron Mampu memodifikasi prosedur dalam kondisi yang menantang. : Mampu memodifikasi prosedur tetapi atas bantuan instraktur ; Mampu memodifikasi prosedur tapi setelah diberi contoh, ‘Tugas dikerjakan dengan prosedur baku 3. Produk tugas epoale ‘Secara kescluruhan produk tugas sangat bagus . Secara keseluruhan produk tugas bagus ‘Secara keseluruhan produk tugas sedang . Secara keseluruhan produk tugas kurang bagus . Holistik rubric yang khusus dibuat untuk menilai kinerja siswa yang berhubungan dengan keterampilan mengerjakan sesuatu , Dimensi Kerjanya yang harus diperhatikan antara lain (a) Kemampuan menggunakan prosedur kerja, (b) Kemampuan menunjukan fungsi dari setiap langkah sesuai dengan prosedur, (c) Kemampuan memodifikasi prosedur yang ada tanpa menyalahi fungsi. Dimensi kinerja ‘Skor | Deskripsi T. Penggunaan prosedur @ | Prosedur digunakan secara cepat dan terampil. 3 |Prosedur digunakan secara cepat tetapi kurang terampil. 2 | Ada kesalahan penggunaan_ prosedur,digunakan lambat dan canggung 1_| Tidak menggunakan prosedur 2, Fungsi langkah dalam{ 4 |Mampu menunjukan fungsi masing - masing prosedur langkah dalam prosedur dengan baik 3 |Langkah - langkah dalam prosedur ditunjukan secara umum. 2 | Langkah - langkah dalam prosedur ditunjukan secara terbatas 1 | Langkah - langkah dalam prosedur ditunjukan kurang bisa dipahami 3. Kemampuan memodifikasi| 4 |Mampu memodifikasi prosedur dalam keadaan prosedur menantang, 3. | Mampu memodifikasi prosedur tapi dengan bantuan instruktur. 2 | Mampu memodifikasi prosedur setelah diberi contoh oleh instruktur 1 | Tidak mampu memodifikasi prosedur.. b. Analitic Rubric Analitic Fubne adalah rubric yang dimensi atau aspek kinerjanya dibuat lebih rinci demikian pula deskripsi setiap aspek kinerjanya. Contoh rubric tugss Karangan ‘dengan topic pengelaman saat Uburan semester, panjang 'gan dan komponen ~ komponen serta tanggal pengumpulan tugas sudah di tentukan : Desikripsl Aspek Kinerja | Tndikator Taran SetuF Jad Pembukaan, ©. Isi d. Penutup skor 3 arr Jadul berupa frase, penulisannya tepat, judul sesuat isi karangan Judul bukan frase, dengan karangan. Judul bukan frase, penulisannya kurang te sesuai dengan isi karangan Sudul bukan frase penulisannya tidak tepat, judul tidak sesuai dengan isi karangan penulisannya tepat,judul sesuai pat, judul ‘Ada dan mengarah ke isi karangan ‘Ada dan kurang mengarah ke isi karangan ‘Ada tetapi tidak mengarah ke isi karangan Tidak ada pembukaan Isi lengkap dan jelas Ini Iengkap tetapi kurang jelas Ini kurang lengkap tetapi jelas Isi tidak langkap dan tidak jelas ‘Ada dan merupakan kesimpulan isi karangan ‘Ada tapi kurang sesuai dengan isi karangan ‘Ada tepai tidak sesuai dengan isi karangan ‘Tidak ada penutup 2. a, Kosa kata b. Struktur kalimat d. Bjaan -reslewos Bees He Makna dan bentuk tepat Makna tepat,bentuk kurang tepat Makna kuarang tepat, bentuk tepat Makna dan bentuk tidak tepat 90% - 100% Struktur kalimat benar 80% - 89% Struktur kalimat benar 60% - 79 % Struktur kalimat benar Kurang dari 60% Struktur kalimat benar ‘Ada satu pokok pikiran dan dikembangkan dengan jelas ‘Ada satu pokok pikiran dan pengembangannya kcurang jelas ‘Ada lebih dari satu pokok pikiran dan dikembangkan dengan jelas ‘Ada lebih dari satu pokok pikiran dan pengembangannya tidak jelas 90% - 100% benar 80% - 89% benar 70% - 79 % benar Paling banyak69% benar A. Pengertian Dan Tujuan Portofolio KEGIATAN BELAJAR 3 ASESMEN PORTOFOLIO Portofolio adalah kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang menunjukkan upaya, proses, hasil dan kemajuan belajar yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu. Menurut Jon Mueller tujuan penggunaan portofolio adalah sebagai berikut: a. Menunjukkan perkembangan hasil belajar siswa. b, Menunjukkan kemampuan siswa cc. Menilai keseluruhan hasil belajar siswa C5, antara murid dengan guru, Aseamen portofolio tidak hanya sekedar kur siewa yang terpenting adalah proses scleksi yang dilalcukan berdasar untuk dimasuickan ke dalam kumpulan hasil karya, Kumpulan hasil digunakan oleh siswa untuk melakukan refleksi sehingga $1 kelemahan dan kelebihan karya yang dihasilkan. anya kerja sama Sedangkan aser rtofolio adalah asesmen yang menuntut a iekan asesmen portofolio a un tai 4 kriteria tertentu arya tersebut wa mampu mengenal Perencanaan Portofolio tikan saat Menurut Shaklee (1997) delapa pedoman yang harus diperha 8 merencanakan portofolio adalah: 1. Menentukan kriteria atau stander yang digunakan sebagai dasar asesmen portofoio- 2. Menerjemahkan kriteria atau standar tersebut ke dalam rumusan hasil belajar yang dapat diamati. Kriteria atau standar tersebut harus sesual dengan umur, kelas dan ‘materi yang akan dinilai 3. Menggunakan kriteria, memerikea ruang lingku kurikulum. 4. Menentukan orang yang berkepentin Portofolio siswa. Stakeholders yang terpenting dalam portofolio siswa adalah guru, p dan urutan materi dalam gan secara langsung (stakeholder) dengan siswa, teman sekelas dan orang tua siswa. 5, Menentukan jenis —jenis bukti yang harus dikumpulkan 6. Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan berdasar bukti yang dikumpulkan 7. Menetukan sistem yang akan digunakan untuk membahas hasil portofolio, pelaporan informasi dan asesmen portofolio. 8. Mengatur bukti - bukti portofolio berdasar umur, kelas atau isi agar kita dapat membandingkan. Pelaksanaan Portofilo Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat dan disepakati dengan siswa maka tugas guru kemudian adalah melaksanakan asesmen portofolio sesuai dengan apa yang telah direncanakan, Dalam pelaksanaan tersebut, tugas guru adalah: 1. Mendorong dan memotivasi siswa. p Memonitor pelaksanaan tuges. Memberikan umpan balik ‘Memamerkan hasil portofolio siswa ae Pengumpulan Bukti Portofolio Beberapa guru memilih untuk menyimpan dua portofolio untuk setiap siswa. Satu portofolio disimpan sebagai bulci akhir pencapaian hasil belajar siswa dan satu lagi digunakan sebagai portofolio yang terus dikembangakan oleh siswa. Setiap satu minggu sekali atau dua minggu sekali, guru dan siswa mereview karya siswa kemudian memperbaikinya. Setelah itu guru dan siswa menyeleksi atau memilih hasil perbaikan pekkerjaan untk dikumpulkan dan disimpan ke dalam folder sebagai bukti perkembangan karya siswa, E. Tahap peilaian 1. Penilaian dimulai dengan menetapkan kriteria penilaian yang disepakati bersama antara guru dengan siswa pada awal pembelajaran 2. Kriteria penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten. 3. Hasil penilaian selanjutnya digunakan sebagai penentuan tujuan pembelajaran berikutnya. 4. Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasamnya dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. KEGIATAN BELAJAR 4 PENILAIAN RANAH AFEKTIF A. Konsep dasar Kemampuan efektif meruapakan bagian dari hasil belajar siswa yang sangat enting. Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi afektif siswa. Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif tethadap pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut schingga mereka akan dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Walaupun para guru sadar akan hal ini tetapi belum banyak tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatakan minat dan mengembangkan sikap positif terhadap mata pelajaran. Fakta yang ada sampai saat ini pembelajaran masih di dominasi pada pengembangan ranah kognitif, Menurut Krathwohl (dalam Groundlund and Linn, 1990), ranah fektif terdiri atas 5 level yaitu: 1. Receiving merupakan keinginan siswa untuk memperhatikan suatu gejala atau stimulus misalnya aktifvitas dalam kelas, buku atau musik, 2. Responding merupakan partisipasi aktif siswa untuk merespon gejala yang dipelajari. Hasil pembelajaran pada level ini menekankan pada perolahan respon, leinginan memberi respon, atau kepuasan dalam memberi respon 3. Valuing merupakan kemampuan siswauntuk memberikan nilai, keyakinan atau sikap dan menunjukkan suatu derajat internalisasi dan komitmen, 4. Organization merupakankemampuan anaka untuk mengorganisasi nilai yang satu dengan yang lain dan konflik antar nilai internal dan konsisten. 5. Characterization merupakan level tertinggi dalam ranah afektif. Pada level ini siswa sudah memiliki sistem sudah memiliki sistem nilai yang mampu mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga menjadi pola hidupnya. Karakteristik yang penting dalam ranah afektif adalah sikap, minat, konsep diri, dan nila. 1. Sikap Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila pihak sekolah mampu mengubah sikap siswa dari sikap negatif menjadi sikap positif. 2. Minat Menurut Getzel, minat adalahsuatu disposisi yang terorganisir melaluipegalaman yang mendorong sesorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan memperoleh sesuatu. 3. Konsep diri Dengan mengetahui informasi konsep diri setiap siswa, sekolah diharapkan mampu menyediakan linglungan belajar yang kondusif serta memotivasi siswa dengan tepat: 4. Nilai Sekolah perlu membantu sis bagi siswa agar siswa mampu mencapai kebahagiaan diri dan mampu memberikan hal Yang positif bagi masyarakat va untuk menentukan dan menguatkan nilai yang bermakna ‘Beberapa Cara Penilaian Ranah Afektif Menurut Ericson, penilaian afektif dapat dilakukan dengan cara: 1. Pengamatan langasung Yaitu dengan memperhatikan dan mencatat sikap dan tingkah laku siswa terhadap ‘sesuatu, benda, orang, gambar atau kejadian. 2. Wawancara Dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka atau tertutup, 3. Angket atau kuisioner Merupakan suatu perangkat pertanyaan atau isian yang sudah disediakan pilihan jawaban baik berupa pilihan petanyaan atau pilihan bentuk angka 4, Teknik proyektil Merupakan tugas atau pekerjaan yang belum pernah dikenal siswa. Para siswa diminta untuk mendiskusikan hal tersebut menurut penafsirannnya. 5. Pengukuran terselubung. Merupakan pengamatan tentag sikap dan tingkah laku sesorang dimana yang diamati tidak tabu bahwa ia sedang diamati. ©. Langkah - Langkah Pengembangan Instrumen Afektif Sama seperti dengan cara pengembangan alat ukur pada umumnya, pengembangan alat ukur afektif dimulai dengan: Merumuskan tujuan pengukuran afektif Mencari definisi konseptual dari afektif yang akan diukur Menentukan definisi operasioan dari setiap afektif yang akan diukur Menjabarkan definisi operasioan variabel sesuai dengan jumlah indikator ‘Menggunakan indikator sebagai acuan menulis pertanyaan dalam instrumen ‘Mengukir kembali setiap butir pertanyaan Melakukan uji coba Menyempurnakan Instrumen Perna rene Mengadministrasikan Instrumen a. Kesiapan perangkat instrumen b. Tenaga lapangan c. Kesiapan responden

You might also like