You are on page 1of 24
ural Masis Anais Kesehatan, Vol. 2 Ei, sui 2008 eISSN 26219557 STUDI KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADS PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Kelme Jucasan Anslis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassae ‘almaanalis@gmail.com ABSTRAK Diabetes Melis (DM) termasuk peayakit tidak menular yang banyak smenyebabkan Kematian di Indonesia, Komplikst makrovackular diabetes salah Satuaya adalah Komplikastkardiovaskula sebagai akibat dari aterosklerosis ang facrupakaa peayebab tama mortalites dan morbidis secara global yang Sipengarui oleb DM tipe 2. Peningkatan kadae CRP merupakan iikas yang Ket dan Signfilan terhadap_risiko tejadinyapenyakit kardiovaskular- Tyjuan penelitian inj adalah uniuk mengetahut kadar CRP pada pendevta DM tipe 2. PPenoliiaa ini merupakan peoelitian deskiptif dengan teknle pengambilan sampel purposive sampling Besat sampel pda petlitan ini adalah 20 sampel.Spesinen ‘serum dari sampolpenalitiandiperksa dengan mstode apiutinast licks. Ponelitian in dilaksanaian dt laboratrinm RSUD Labwsng Boje Makassar pada tanggal § Maret sd 12 Mei 2018. Data hasil penelitian dimalisis secara deskipti Berdasorkan basil penelitian yang telah ddaksanakan tentang studi kadar CRP pda penderia DM tipe 2, temyata 4 sampel negatt dan 16 sampel positif dengan kadar CRP. rata-rta 90,80 mgL, Dengan demikian dapat disimpolkanbaba ‘erjad peningkavan kadac CRP pada penderita DM tpe 2 sebagai petanda adanya proses inflamasi akibat komplikasi kronik DM, Dengan demikian disarankan penderta DM tipe 2 melakuleas pemerksean atau penentuan kadar CRP untule ‘Stok ini penyabit kardiovaskalae, Kata Kunci: C-Reaerive Proto (CRP), Diabetes Melis (DM) PENDAHULUAN peoyakit aru obstrutif rons Diabetes Melius (DM) (Kemenkes RI, 2011), DM yang tidal eee er Cee eee eee eee et eae eert Tiere eee ret metabolik dengan karakteristile biperplikernia yang. terjadh korean Kelainansekres insulin, kelainan kerja insulin atu kedua-duany DM bukin merupakan penyakit smenular dan. prevaleasiaya semakia smeningkat dari tbo ke tahun, Penyakit tidak menular penyumbang ‘aga Kenatian terdanyak i Indonesia Tima tertinggi penyakst tidak menular penyebab kemutian di Indonesia adalat Stroke, hiperteni iabots,kanker, dan mengakibatkan berbagai komplikasi keronis-diantaraayn— Komplikast vaskulae Mortalitss dan mocbidita yang ‘erjadi pada pendesta DM tidak secara Jangsung ——diakibatkan ole hiperalikemi, tetapi bal ink berhubungan dengan Komplikast vang terjadi-Kompliast - makrovaskular Giabotes salah satay adalah komplikasi kardiovaskular sebagai slcibat dai ateroslerosis @ ural Masis Anais Kesehatan, Vol. 2 Ei, sui 2008 eISSN 26219557 yangmerupskan—penyebab —utama ‘ortalitas dan morbid secara lobal yang dipengaruhi oleh DM tipe 2 (Nisa i016) DM stipe 2 merypakan sua penyakit mctabolik Karaterstie yang Gitandai dengan peningkatan kadar gla darsh, yang terjadi Karena penununan sekrest insulin ole sl beta Danke, tag keris instlin yang tile Sesuai (Depkes, 2008). ‘Ketidakeesosian kerja insulin pada peayakit DM ini mengakibatan slokcosa dari pembuluh darah tide ‘mampu mast ke jaringan, Keadaan int nenyebabkan sebapian besar plukosa fetap berada dalam sikulast- dara sehungas tera hiperalikemia (Yeksi N. 2014) ‘Bsberapa enelitian snemunjakkan Sabwskelainan vaskuler teyjadi arena adanya low grade Chronic nflammarion pada endotelum. Keadaan tersebut dipeskuat dengan peningkstan marker inflamasi kronis CRP. Ini menunjukkan CRP ‘merupakaa marker yang cukup sensi untae mendeteksi sdausa. anflamash sbllinistersebut yang beshubwngsn dengan perkembangan dan progress terosklersis(Yerize Ek, 2015). Peningkatan kadar” CRP smerupakaa indisasi yang signfikan Teshadap risiko.tejadinga peoyakit aera eet ee ret eee ‘ergantung insulin tau dsebut dengan DM tpe 2, yang umumnya mempanyai Tatar " belakang Kelainan berupa resistesi ineulin, Menurst WHO (2007), diabetes tpe 2 adalah yang ferbanyak diantaratipetipe DM Jainnya. —Kalangin profesional ‘enyatakan babiwa diabetes tipe 2 di Indonesia mencapai 85 ~90% dai total iabotes. Untuk itu dipertacan upay pengendalian DM tipe 2, tenvtama fielalsi poy pencegahan dan peoanggulangan fakorrisiko DM tpe 2 (AritinaP dk, 2016), Diagnosis DM didasatkanatas pemerksean kadar glokost darah dan emerson HbAle, Dalam Stenentukan diagnosis DM hare liperbatikan_asal baban davah yang ‘ican diambil dan cara pemerie yang dipakal, Untuk diagnosis emerkssan yang dianjuckan adalah emerkstan glukosa dengan cara enzimatik dengan bohan dara plasma veoa, Untuk memastikan diagnosis DM, pemerksaan phokosa dara seyopyanya dilakukan di laboratoriam link yang terporcaya (yang fielakwlean program — pemantavan ‘eodali muta secara teat). Pemerksaan HbAIe heodaknya menggunakan meiode yang terstandansasi oleh Nationa Gheohaemogiobin_Standarizarion Sr eee eet ‘ini dapat terdeteksi lebih awal pada penderta DM tipe 2 maka pemberisn ‘erapi dapat seperadiberikan sebingsa dapat mencegai ferjadinya komplikseh ron. Ketidaksesuaian Kerja insulin pada DM inj mengakibatkan glukosa dan. pembuloh dara tidak mampa ‘nase jaringa. Kosis diabetes yang. paling banyak adalah Diabetes Melitus tials semua laboratormm di Indonesia femenuhi standard NGSP, sehingea fants batiati dalam mernbuat ‘interpreta teruadap hail pemericsaan HALE. Pada Kondisi teeny seperti anemia, hemoglobinopet, —rivayat Teansfsidaeal 2-8 bulsn terakie dan kondisickondist yang memengarabi lumuaceriosit;maka HbALe tidak dapet Gipakai untuk diagnosis mapa cevaluasi diabetes melts 6 ural Masis Anais Kesehatan, Vol. 2 Ei, sui 2008 ssw 26219557 Tabel | | Pemerkssan Laborstoriam Darah untuk Diagnosis Diabetes “Grakose plasma > Hbate() | Sitkova dors | am sotlah TIGO Puasa (mai) cal, Dabs [563 Ss = 200 Prediabetes | —3,7-6.8 100-105, 120-199 Nonmal_ | <37 < 100 < 140 (PERKENI, 2015) C-Reactive Protein (CRP) adalah sola stu protein fase kat yang ‘erdapat dalam sem normal walaupe dalam jumlah ama beberapa eadsan ter ‘eecil. Dalam rents dengan reaksi ndang atau Kerusakan joringan (aekross), bak yang di penyakit infest maupus le Karena inf sebabian ole iv yang bukan CRP merupakan salah satu pestanda iaflnast sistem alt yang Gihaslkan ole hat ddan sering itemukan banyale peoyekit dan berhubungan dengan kejadian DM dan cardiovascular event fekanisme sebeparn ‘ogaimana sya belo, dlkotabui secara pasti (Sylvawani M «k,2009) Tepjadiays peningkatan kader CRP. pada peovetta DM tipe 2 lsebablan oleh respons inflamsi yang timbol akibet Komplikai dati DMBeberapa peaelitian smenunjubkan sswoke, penyakit areri_ perfor dan ‘emutianjantung mendadak, juga dapat stemperkirakan isco ikea bbenalaag daa kematin pada peaderita sngina yang stabil dan tidak sabi yang ‘menjalani angioplasipeskatan, Sein untuk prediksiKeainan kardiovasinlsr, selarang nilai CRPjuga digunakan untae memprdiksi DM tipe 2 pada beberapa_penelitian prospeltif yang telah dilskikaa ola Baaiay, Pradhan, Freeman (Syivawani M, 2009) CRP msmpaken salah satu biomarker yang berperan —seba protein fase aut pada proses inflamas Sika” pada pasien penyakit jantung kkoroner biomarker int dapat terdetekst [ebih wal maka pemberian erapi dapat sega dibenikan Sehiagas dapat ‘nenceaah kenisaka oto jantung lsh Janjut (Sotiawean I dk, 2011) Dalam vwakmd yang relat singkat (68 jam) setelab terjadinya adanya fowgrade chronic inflammation pada endotelium. ‘Keadaaa terssbut Giperkast dengan peniagetan beberapa marker inflamasi kronis seperti IL-6 daa CRP. Ini menunjukan baba CRP memypaisan marker yang cukup sensi?! untuk mendeteksi adanya —inflamasisubklinis ‘ersebut(Yerizel E dk, 2015) Pada penelitian epidemiologi prospektif, nila CRP dapat sintesis, dan sekresi dati CRP rmeningkat dengan tam, dan hanya dalam wake 24-48 jm telah mencapat nil paneskuya. Kadar dari CRP akan ‘tensinaa dengan tajam pul bls proses {nflamasi/kerssaken jringen screda, Dalam wakt sektar 24-48, Jam telah dicapai lai nomalnya Kembali (Handajo I, 2004) Fungsi dan peranan CRP di alam rule Gn vo) betnm dike 6 ural Masis Anais Kesehatan, Vol. 2 Ei, sui 2008 eISSN 26219557 selurubaya, banyak al yang masih ‘erupaa hipoteis, Msskipun CRP boukan ses antibod, tetapi CRP siempuayat berbagsi angst biologie yang memugjuin peranaanya pada proses Keradangan, dan -mekanisme aya tahan tubo terhadap infest (Handojo 12004). PemeriksaanC-Reacrve Protein (CRP) pada penoitian ini mengusakan Metode Agltinasi»Lateks.Prinsip ppemeriksoan CRP dengan metodo ‘Aglutinasi aves adalah atidodi yang Gisalutkan pada partkel untae rmenentukan adanya anijgen di dalam spesimen serum. Pada pengujian i iskulan dengan menambabikan sspensi patel dengan antibod ant pode spesimen serum yang. diuj Dengan adaaya aglitinas yang teriihot rmengindikasikan adanya peniagataa dar CRP ke tingkot Klinis yang sigaifikan (CRP Latex Test Kt, 2013), Karalterisik kinerja reagensia vvangdiguaakan sensitivtas anak mgL 6-10) mp, seasitivitas iagaostik: 98.6% spesifisitas Giagnossk: 962%, Titer diayatakan sebagai tus perkalian dari engenceran—tertinggi yang nenunjukkan aglutinasi dengan 6 gL. Iniespretas basil Pee ee eee eae sedimentasi ecitosit (ESR) misalnya, dapat maningkat sebogei skbat dank kkondisi non inflamas. Dal keadaan ji, peayakitanflamaci_ dapat lkesampinglcnjika CRP tidak ada, METODE Penelitian ini tennasuke jenis peoeltian deskrptif untuk mengetabt titer atau kadsr CRP pada penderita DM tipe2. ‘Sampel pada penlitian ini ‘allah pendeita DM ripe 2 di RSUD. Labuanz Baji Makassar. Sampel iambil dengan teknik purposive sampling. Rriteria inklosi antara Inia Penderita DM deagsn kadar goss dah puasa 2136 mg/dl. telah fienderita DM celama 5-10. tai, bereedia menandatangani informed consent. Ksiteriacksklusi peoderita dengan Rheumatoid Arthritis, penderita Systemic Lupus Enthemarosus, dan penderia dengan tanda-tanda infeks secara Klik Bhan penalitian yang iguoakan dalam penolitian int adalah semim,reagen CRP lates (sensitivitas snalitk 6 mg/L), serum kontrol positif, ‘serum kontrol negatif dan NaCL 09% Tnsirumen yang digunakan dalam penelitian in adalah spoit,tourniget, Kapas alkohol, imicoon, seats, peer eee eee ae titer CRP pada sampel >6 mg/L. Korangnya ‘aghtinasi menunjkkan tingkat iter CRP <6 mL pad sampel CRP lateke telah cistandarisact wate smeneteks tte, CRP serum 26 mg, yang dianggap sebagai Konsenrasi ‘inisteendah, Pemaatauan titer CRP ering digunakan untuk —menilai acivits peayakit daa pemantauan pengobatan. Penentuan CRP disngesp Tebibpenting daipada indikator penyakit inflamesi dninaya, Nilo pengaduk, rotator. Prosedur pemeriksaan spesimen dari sampel Penelitian Pra Anal anal rmempersiapakeninstramen, baba, peogambilan dan penanganaa spesimen dara vena samp diproleh serum, TTabspanAnalitk—dlakukan emerson inlittif’) dan pemerkssan kuantita ural Masis Anais Kesehatan, Vol. 2 Ei, sui 2008 eISSN 26219557 Pemeriksoan Kualitatit lingkaran T sebanyak $0 pL ke atas RReagen Isteks CRP ditomogenan lingkaran W (pengenceran 4 kal) dengan chat, pipet “ke atas sampai ke slide V (pengenceran 12 lingkaran side sampel sum seboayale el). Dipipet ssbanyak 50 iL, ke 1 etes (SOL), kontol positif(CP) dan lingkaran VI (untuk Stok), jtka mas kontrol egatif) (CN), kemadian stenuajulkan hail postf pada itambobkan 1 tetes reagen lateks lingkavan V. Setelab ituétambahkan (amigen CRP) masing-masing ke atas ke atasmusing-masing Lingkaran lingkaran tesebut. Dibomogenkan reagen lateks CRD sebaayak 1 tte. dengan cara mentar pada rotator Dihomogenkan dengan cara memtar dengan Kecepatan 100 pm selama 2 pada rotator dengan Kecepatan 100 rpm ‘tent, Selah i, hacil dibace ci Selama 2 meat. Seteloh ite, basil Davia sinar terang. Aglutinsi yang dibaca di bawabsinar trang, terjadi menunjukkan CRP posiif(CRP Pengenceran tertingai yang masih dalam spesimen = 6 mg/L ) poditif (tampak agivtinasi) dikalikan Pemeriksaaa Semi Kusntiait ‘dengan 6 mg L menuajukkan titer CRP Serum dengan metodekKualitarif dalam spesimea serum yang diperiks, posit dilajutkan dengan penentuan fiter CRP dalam serum. Yaitu dengan HAST. smlakukan pengenceran sampel sara sil pomeriksaan _slukosa Ser, dengan cat dipipet ssbanyak SO darah panea dan CRP pede spesimen HLNaCLO.9ekeotas6lingkaran slide, serum penderta DM tine 2 diperole Setela it, dippet SO serum keatas nasil sebagaimana tereantum pada tabel TingkaranT (pengenceran 2 kal), 2 ihomogenkea, Dipipet suspensi dati ‘bel 2. Hail pemeriksaan glokosa darsh CRP pada spesimen serum penderita ee ee ise Neguti 36. Negui 12 12 19 res 5 Neca 6 Negaif oiziz rls '|alalenls 380) 192 ural Masis Anais Kesehatan, Vol. 2 Ei, sui 2008 eISSN 26219557 is Pr 2 uy 7 |g Le as 18 R 202 197 19 s 130 192 20 T 120 192 ‘Sumber: Data rime 2018 ‘obel 3. Hasil pemeriksaan CRP pada spesime serum penéerita DM tipe 2 asi pemeriksaan CRP. Posi ‘Negi Tula a % a 7 a % 16 wo 4 20 20 100) Hail pemeviksaan CRP pada 20 yang diperiksa, diperolels 16 (80 %) spesimea serum pendecia Didtie? GRY peal, "dan 4 (20 96)" CRP nega ‘abel 4. Kadar ctacrata ghukosa darah puasa daa kadar CRP pada spesimen Serum pendarita DM tie 2 Tenis Pemeriksaan Rava Rata (mg’dL, me) “Ginkora Daeah Puasa Io (C-Reakve Protein (CRP) 90.80 Kedar glokoes darah pasa pada spesimen serum penderita DM tipe spesimen serum penderita DM tipe 2 yang CRP post kadaraya sat Dinterata = 19455 mpdL dan ‘t= 90,80 mel, PEMBAHASAN Pda basil pelt yang telah ini diawali oleh keadaan hipersikeria lidestspsikan sebelunaya, diperoleh intasel_ menyebablan — Kerusakan babwa dari 20 subjek yang memiliki —mitokondnia pada DM tipe 2 yang (CRP positifsebanyak 16 orang (80%) mangakibatkanterjadinya paningkatan ddan yang negatif schanyak 4 orang ROS dan sires oksidatif sehingga ferjadi_ peningkatan kadar CRP rata rata 9080 mg. Jumlah kadar CRP pada subjek yong memiliki CRP ‘gat adalah <5 mg/l-Pada penderita DM tipe 2 tegadi peningkatan kadar lucas dora yang» menyebabkan ferjadiaya kondisi_hiperglikemia socaca kronis. Terjadinys penington laadar CRP pada penderta DM tipe 2 disebabkan oleh respon inflamasi yang ‘imbol akibat komplikasi dari DM, Hal ROS adalah radikal bebas yang ‘erent etn O>menevima clliton bebas, Peningkatan radial bebas int ‘akan meayebabkan | kertsakan rmakroveskular dan imikrovaskilar Mekonisme kerusakan jaringan tuba pada DM adalah ‘melalui jalar biokimia ssperi jalur redukase aldosa, jlur tres oksidatit sitoplasmik. jalur pleiotropik PKC anterbentulaiya species gliksilsi ural Masis Anais Kesehatan, Vol. 2 Ei, sui 2008 eISSN 26219557 lanjut inraseluler-Peningkatansintesis DAG menyebabkan ekspresi PKC alam sel juga meaingkat yang pada fkbiraya akan “mengubsh berbagah ‘macam ekspresi_gen yang. secara ‘eseluruhan merusok: pembulu dara Pesingkatan—akivasi PKC fmengakibatkaa peningkatan NF-kB yang meropakaafakior teanskripst tuntak mengebtikan —gen-gen proinlamasi dalam pernbuluh dara yang disebut proiflammatory gene expression, Sehingga aivasi dai NF- KB akan membuat jumlah sitokin proinflamasimeningkat. Dengan neningkanya— jumlah —sitokin proinilamasi dalam dra antara Iain 16 dan TNF-a, maka hopar akan imerespon dengan metsinesis CRP. Hal int momperkuat bah pada pasion DM tipe 2 terjadh peningkatan kadar CRP, ‘Berdasaron peneltian Verizel F kk (2015) juga menyatakan bahwa ferjadiayapeningketan kadar CRP pada penderita DM dpe 2 disebabkan leh respon inglamasi yang. timbal alibat komplikasi dari DML Menurat”Shakab A (2010) babwa diabetes meaiberikan pengaruh teshadap terjadinya komplikasi kronik nelaluiadanya perubaln pada sistem vaskulac, disebabkan arena. koatrol alokcosa dara yang buruk dalam waka Peat eae eerie mui tera sebelom onset klins DM. Studi epidemiologs juga menvajulkan tesidinya peningkatan siko.payah jantuag pada peaderita DM. tipe 2 6 mg/L sebagai akibat respon inflamasi yang timbul —alaibat Komplikasidasi DM” yang akan disebabkan oleh keadaan hiperglikemia seeara kronis. Pada penderita DM tipe 2 ciawali oleh eeadsan —hiperglikemia yang isebabian oleh sncensitvites seluler feshadap insulin. Selain itu, terjadt def selzesi insulin abot ketidakmampvan —ponkreas untuk nenghaslkan insulin yang cukup untuk’ mempertaianksn — ghakosa plasma yaag normal. Hipsrgliemia ronik “pada DM. membenikan nga terhadap —tojadinya omplikasi krone berkbangan dengan adanya perubaban dasar atau isfungsi- yang terjadi pada sistem vaskolar, “terutama pada endotel pembulia darab, sel ofat polos emboli davah maupun mesangial inl. Semuanya— menyebabkan Perubaben pada pertumbuban dan ‘esintsan sel kemian menysbaban ‘evjadinya—komplikasi vashular liabetes yang mengarah ke proses aterosklersis, Terbentuknys —— komplikasi koonik DM melaliiberbagni Pee eter reer eee TTNF-0 yang akan memacnhepar smomprodokesi CRP. Sebingga kadar ‘CRP pda penderita DM tie 2 akan imenisglat. CRP merupakan 2sbegst ppetanda fase ake inlamasi yang beshubungan dengan kerusakan jjasingen. Hal ini mempereuat babota Keeadsan —hiperglikemia_kronis dpatmenyebabkan Kerusakan hampir solu jaringantubub, towtama pada jaringas yang dipengarai insulin dan ‘akan memengaruh: respon nflamcsi Isonis seperti CRP Proses kerusakan umumnyaberawal dari adanya Keelniaan pemobuloh dara miko dan smakroveskular ‘Komplikas _makrovaskularbiasany sebagai akibet dati steroserosis, Salah satu penyalit makrovaskular pada DM ~ adalah ppenyait jantoag koroner_ yan Ipermanitestat sabagei aerosklerosis lini yang dapat meagenai orzan-orzan, ‘ital Gantung dan oak Penyebab Terjadinga atersklerosis pada DM tipe 2 bersifat multfaktora, sala satunva Adalab melibatan iateraksi Korpleks lari berbagai—keadaan seperti hrperalikemia, dishipidemiaesistensi insalin ‘Shiparinslinemi, cislipidemia, dann lamas Aterosklerosis adalah svat proses yang mendasari—terbeatuknya ‘peayempitan pembuluh dara setempat ‘leh plakaterosklerotky yang Peete eee eee Jalur biokimia seperti jalur reduktase dasa, jaar ates keith sitoplasmik, jlur pleiotropik protein feinase C dan terbentlcya species alikositisi —lanjut inset Kenndian menyebaban teradinya isfungsi eadotel, menggnngeu dan ‘mengubali sift” berbagai protein penting dan kemudian akan Sreningkatkan terbontukys —faktor pertumbuhan da sitokin proiaflamast G4 dalam dace aatare Inia IL-6 dan cdarab, Tenjadinya plak aterosklerosis pada aera subintimal pembulna drab dan kemudian berlauut pada terbentukaya penyimbatan pembalua sarah dan kemadian Sindeoms Koroner ‘Akutka pada peadetita penyakit Jnnmung koronerpeningkatan edar ‘CRP dapat terdeteks leh awal maka ppemberian terapi dapat segera dlibenkan sehingea dapat. mencepah JReruskan oto jantung lebih laut 6 ural Masis Anais Kesehatan, Vol. 2 Ei, sui 2008 eISSN 26219557 Ada beberapefaktor yang dapat smeningkatkan kadar CRP yang tidak lkutsertakan pada penelitian ini ya tnfoksi, perdangnn,trouma dan fuk bakar, Selain peayakit DM, ada penyakit-penyakit lain dengan kadar CRP tinggi yaitu terse Jivenille Ards, Sixiom Vasklits, Artis Reumatoid, Demam Rematik, Tnfark Miokard, Peayakit Crohn (Koliis Granvlomatosa}. ‘Amiloidosi Selnundor, daa infeks-infkei bake Obat-obatan yang dapat smenghambat produksi dari CRP hanya oleic dan statin, sedangkan obat imunosupeesif (corticosteroid, dan lain sehagainva) atau obat aati radang (NSAID) tidake dapat_menghambat sekresinya Pada kelompok ender dengan risk ateroleross (penyakit jantung koroner, dan stroke), proses eradaagen yang teyjadibersifat nenahun, dai pada umumnya tana aejala, sehinggn dalam keodaan int kadar’ CRP-nya juga reltif renda, Sepeti yang ditunjukkan pada hasil ppemeriksan CRP pada penderita DM fipe 2 dengan komplikastpenynkit jantuag koroner (PIK) menunjukkan sil negatif ata kadar CRP © 6 mL, Dalam hal tersebut, amok mengetabt adanya risiko aterosklerosis pada seseorang yang diewrigai, dipesikan eee eet eer cE re aie <éimana tanpa dilakokan pengenceran den pemeriksaawlang terhadap sompel yang negatif. Sebingga basil tidak dapat ctentkan sebagai negatif semi atau negatifsejati, Maka slsarankan dalars pemeriksaan CRP ‘metode aphtinai lates apabila hast regatif,harus diulangi dengan pengenceraa —_yoitu dengan Imenggunacia compel 204 watwle menghindarkan adanya— fenomena ‘post zone aibatkslebian antigen, ‘Kesimpulan Berdasarkan —hasil dan ppembahasan— penelitian yang telah dlilaksanakn tentang studi kadar CRP peda pendenta DM tipe 2 yang Derjumish 20 sampel,temyaia sampel negatif dan 16 tampel postif dengan kadar CRP ratacsta 90,80 mg Dengan demikian dapat isimputkan baba tejadi ‘peningkatan kadar CRP pada penderita DM tipe 2 sebagai petanda adanya proses. inflanasi-akibat»Komplikasi Jrouik DM, SARAN 1. Disarankan pendesita DM tipe 2 melokulsaapemerksan atau peoentuan kadar CRP untuk deteksi din: peuyakitkaréiovaskuls: 2. Kelemaban atau kekurangan eee te aera ‘yaitu yang dapat mengukur kadar CRP Snmpai = 02-03 mg. yang disebit bs CRP. fain itu, sampel_dengan onsentrasi CRP tinggi dapat smemberikan basil negati Sehinggadipestukan—— pemeriksaan lang dengan pengeneeran, untuk ‘menghindani adanya fenomend 2on8 psca atau port-zone yang disababkan leh kelebiban anges. Namun hal ini ‘menjadi Kelomahan penelitian in, detektabilitas atau sensitivitas anal seagensia yang diguaakan felatifsendah atau karaag yaitu 6 ‘gL. Disemping itt sampel pevelitin yang relat rang, DAFTAR PUSTAKA “Anittina P, Marzuki A, Mangerangi F, 2016. Analisis Kadlor Low Density Lipoprotein seb Fattor Resto Kowplikasi pada Fasien Diabetes Meine Tipe 2. Joma Universitas ea ural Masis Anais Kesehatan, Vol. 2 Ei, sui 2008 eISSN 26219557 Halu Oleo, 4, 291. Diakses 11 Januari 2018, dari htps/ojsuho.a sid Barsawvidjsia KG, Renggaris 1, 2010. Imuvologi— Dasar. aka Falultas Kedokteran Universitas Indonesia Brow CT, 2014, Patafisologi Kansep Kinis Proses-Proses Penvakt. Jakarta: Peneriit Buk. Kedokteran EGC. CandreB, 2008. Metodologt Peneliion Kesehatan. kare enerbit Bukw Kedoiteraa EGC. Convin El, 2009. Buby Sok Patofisologi. Jakarta: Penetbit Blau Kedokteran EGC. Dalimunte AR, 2008. Gombaren Kavkar Glukosa Doral Puasa pada Kelompok yang Beristo ‘Tngg! Diahetes Melt Tipe 2 dt Kota MednDiakses 28 Desember 2017 ati ip tepositry usu seid Departemen Kesehatan RI, '2008Pedonon Pengendalien Diabetes Meas dan Pernait Metaboli Dikses 20 Jaswari 2018, dc tp pomp staknan depkes.g0id Fatimah RN, 2015. Diabetes Melts Tive 2. Journal Majority, 4, 94, iakses 11 Desember 2017, dai nip juke kedokteran nila ae: id eae eee eee eee Guyton AC, 2013. Fisojogi Momsia ‘dn Metanisme Pont. Sakata Pencrbit Buk Kedokteraa EOC. Handojo I, 2003, Pengentar mnaasc Dasor. Surabaya: Airlangga University Press Handojo 1.2008. nnnoasor Teropon "paris Beberapa Penvati Infekt SSorabaya: Pusst Penerbitan daa. Percetakan Unais (AUP), Hidana R, Ariyanto, 2014. Gabaron. radar CRP pada Ketiranars Diabetes Molin. Tipe 2 as Puskesmas—— Sukaraja hued KKesebatan Bokti Tunas Husada, 12, 103-104, Diakses § Deserber 2017, dai p/jumalstikes= bihacid ‘Anonim, 2017. Hoa Tee CRP Lares Agshutination Side Test. Jermen: Human Kementerian Kesehatan RL 2013, Profil Keselatan Indonesia 2010 Takara: Kemenkes RL Kowalak JP, Welsh W, Mayer Brenna, 2012. Bubw sar Parofsiotog. Jakarta: Peoecbit Buku Kedokteran EGC Krsna SB, 2013. Imunnlogi Diagnesis dan Prosedur Laboratorium. Tokar Badan Penerbit” Fakulias Kedokteran Universita Indonesia Takata, ‘Mitchell RN, Cotta RS, 2007. Buk Seah ere ee Epidemiologi Hiperglikemia dan Faktor-Faktor ong Menpengeruli pada Janeah ‘Majeis Dzikir SBY Niwussalom Witava akortasalun 2008, Diakses 20 Desember 2017 dai buiacid Gandasoebraia_R. 2009. Penn Laborarorion Kitt. aka: Dian Rakyat Penerbit Buku Kedokteran EGC. Nisa H 2016. Peran C-Reactve Protein untuk Menimbulkary Risto Pemaki, IML 13, 5, Diakses 20 Oktober 2017, dri Peskumpulan Endokriologi Indonesia, 2015. Konsensus dar Pencegahan Diabetes Melis Tipe 2 ah Indonesia. Takar: Pengurus Besar Peckumpulan Endekrinelogi Indonosi. Diaksos o ural Masis Anais Kesehatan, Vol. 2 Ei, sui 2008 eISSN 26219557 14 Desember 2017, dai pbperkent oni oramasari D, 2010. Bok Ar Zim Penatit Dalam: Diagnosis cn Kiasitass Diaderes Metin Jakarta: Iterna Publishing Puset Penerbitan lnm Peayakit Dalam Riyanto A, 2011, 4pliasi Merodolog! Penclvion Keselaran, ‘Yogyakarta: Nona Media, Schoen FI, Cotran RS, 2007. Brdw “liar Potologi Robbins. Jakarta Penerbt Buku Kedokteran EGC Setiawan L Wardhani V, Sargon D. ‘OLL Akirass Fibrinogen cn He CRP sebagai Biomarker pode Sindrom Keroner but. Tora Kedoktoran Brawijeya, 26, 234 237. Diakses 28 Desember 2017, dari wor hb ubacad Shahab A, 2010. Buby jar tim Pewakit. Dalam: Komplikast Krovik Diabores Metins Pemokit fanning Koroner. Jakarta: Ite Publishing Pusat Penerbitan Tm enyakit Dalam Subowo, 2014. Zmmlogt Jakarta: CV Sogung Seto Sayono S, 2010. ub jar sim Penakit Dalam: — Diabetes ‘Melis ot Indonesta aka: tera "Publishing Pusat Penerbitan lau Penyakit Dalam. Syivawani M, Lindarto D, 2009. Perbandargon Kadar C-Reacive Protein pada Keturinnan Diabetes Meine Tipe 2Diskses 8 Desember "2017, dati Intpsrepositonusu.ac id Waspadji Sy 2010. Buku jer Thm Penakit. Dalam: Komplikas! Kronik Diabetes Metis, Takata Interna Publishing Pusot Penecitan Tims Peoyakit Dalam, Wikipedia Ensiopedia Bobas, 2017 Proven C-Reaktif Dinkses Tanai 2018, ari tps id.wikipedia.one ‘Yekti N, Rockimalt YS, Mujayaoto R, 2014. nalisa Profil Kader C2 Reactive Protein pada Status Kesehatan Periodontal Pasien Diabetes Melius Tipe 2. Odonto Dental Journal, 1, 19-28. Diaksos 28 Desemer 2017, dati Annp:/jurnal unissua.acid Yerizel F, Hendra Py Edward Z, Bachtiar H, 2015. Pengaral Hiperghtenia terladep High Sensitive C. Reaenve Proven s- CRP) pada Penderita Diabetes Ais Tipe 2 Prosiding Seminae Iimish PBBMI, 51-55. Diakses 38 Desember 2017, dati ‘np ibmed ugm a. «

You might also like