You are on page 1of 5
‘THE MICROSCOPIC DIAGNOSTIC TO DETECT THE PATHOLOGIC CRYSTAL DIAGNOSIS MIKROSKOPIS DAN DETEKSI KRISTAL PATHOLOGIS. Indranila KS ABSTRACT Kami menyajikan diagnostik mikroskopik untuk mendeteksi Kristal patologis dalam urin. Dengan metode rutin sentrifugasi dan mikroskopis dilakukan deteksi ‘ystal. patologis agar dapat mendukung diagnosis penyakit. Meskipun automatic analisis banyak digunkan saat ini, namun pemeriksaan mikroskopik manual masih fetap diperlukan untuk diagnostik dan skrining terutama di Negara berkembang. Tujuan dari artikel ini adalah untuk meninghatkan pengetahuan tentang identifikasi dan Korelasi diagnositik antar Kristal dalam turin dan berbagai penyakit. Semua bermanfaat untuk mengetahui tentang kristal dalam urin pH asam dan basa, Kristal-krstal abnormal, serta sedimen lain yang serupa (artefak), Deteksi mikroskopis kristal dapat mendeteksi adanya kelainan ini sehingga mengurangi efek samping dan komplikasi, Mikroskopis usin dalam. tes urine sering menjadi bagian dari urinalisis. Kristal dalam tes urine adalah bagian dari pemeriksaan mikroskopik urin, dan digunakan untuk membantu rmencliagnosis batu ginjal dan masalah dengan metabolism dan berhubungan dengan penyakit gejala batu ginjal, infeksi saluran kemih (ISK), penyakit gangguann hati dan penyakit metaboliklainnya. PENDAHULUAN Urin“mengandung banyak bahan kimia yang dapat membentuk zat padat, yang disebut Kristal. Bentuk normal kristal dalam urin dapat kecil atau lebih besa, jenis kristal tertentu dapat menjadi batu ginjal dan bersfat patologik yang bisa terjebak didalam ginjal dan menyebabkan rasa sakit. Detchsi tmikroskopis Kristal dapat _mendeteksi adanya kelainan dini schingga ‘mengurangi efek samping dan komplikasi, Urinalisis (Kristal)/ analisis rin rmikroskopis/ pemeriksaan mikroskopis urin dalm tes urine sering, menjadi bagian dari urinalisis. Kristal dalam tes urine adalah bagian dari pemeriksaan, mikroskopik urin, dan digunakan untuk membantu mendiagnosis batu ginjal atau masalah dengan metabolism. Urinalisis sering menjadi bagian dari pemeriksaan rutin, seringkali pemeriksaan mikroskopis ini berhubungan dengan Penyakit gojala bata ginjal,infeksi saluran kemih (ISK), penyakit gangguann hati dan penyakit metabolik lainnya, Tidak diperlukan persiapan khusus untuk pemeriksean Kristal dalam win test 1,2) 60 pembentukan Kristal dalam uri sta! ibentak mebaipengendapan zat erat dalam uin_dan mastep. garam, ong, stayena orp dan cbakobain Genes mem D, pemtentulan ehdapan hai begantng, peruano sae aur pl ¥p mempengra day ru Glues) stl. 2 soreenagendap. bie muah fda sw, roniah Slogan esr satan Ket ley pada spsinen dalam shu uangan ai perdigi ind nkuban uf Kes akan nj nga banyak pada spesinen Yong saatidan dan serng menimbullan asa farna kb ini enero dep soinen ang bomakna sec L223) Peninghaton Konsentrasi zat terlarut dalam urin, mempengaruh emimpuen untuk mene dan menyebabkan pembeniukan Kristal. Keita fads urin yang bara dikemikan paling serng trkat dengan Bert jens (8) regimen Fal fang bermanfat dalam identifies! Kristal adalah: pH specimen, Sehkarera hal ini menentakan jenis Bahan Kinin yg diendapkan, Senyawa tank dan atogenik menghstal lebih mudah pd pi asm, Sedangkan garam sraeganik Kurang larut paca larutan netral dan basa. Khusus pada Kita insta okt mengendap bak puri som /netral4) tl sering man dl rin da orang mois mek Ki isl int dapat muncul sebagai struktur yang geometris atau material amor Dalam headzan patologik identifies jens ketal urin adalah penting untuk pent joanne yng et lap mg encrilan anya gangguan, sepert pada penyakit hai, kelainan metal bawoa, ala tenukan gly dsetabkan oleh Kran senyawa obat i dalam tubal Kestal basanja diaporkan sebagai rang, beberapa, sedang atau banyak per LPB. Kntal abnormal dapat ditung dalam rateratanya dan dlaporkan per LPs) ‘Teknik identifikasi umum Kristal sering dijumpai memiliki bentuk dan warna yang khas dan dapat ditemukan bervariasi, Hal ini dapat _menimbulkan masalah dalam identifikasi, Khususnya apabila krista tersebut menyerupai kristal abnormal. Seperti yang telah dibahas , bantuan_ pertama identifikasi Kristal adalah pH urin, Kristal biasanya di Klasifikasikan tidak hanya sebagai normal dan abnormal tetapi juga penampakan dalam urin asam atau urin basa, Bantuan kedua dalam identifikasi Kristal adalah penggunaan mikroskop polarisasi dan ciri kelarutan Kristal, Bentuk geometrik kristal yang menentukan sifat bias ganda schingga menentukan kemampuan melakukan polarisasi cahaya. Ukuran Kristal dapat bervariasi (Kristalisasi yang lebih lambat menghasilkan kristal yang lebih besar), tetapi struktur kristal tetap sama ciri polarisasinya, Bantuan Ketiga adalah ssuhu yang berperan dalam pembentukan kristal. 6) : 61 Kebalikan daripada perubahan (suhu dan pH) dpt menyebabkan keistal Jarut, Cirt Kelarutan ini dapat digunakan untuk membanta dim identifikas, Amorf urat sering terbentuk dalam spesimen yangg dimasukkan kedalam Pendingin dan mengaburkan sedimen dan dapat larut apabila dihangatkan Amor fosfat memerlukan asam asetat agar larut namun hal ini menyebabkan elemen lain seperti sel darah merah (sdm) juga akan hancur. Apabila citi Kelarutan diperlukan untuk identifikasi Kristal, sedimen harus dibuat aliquot ‘untuk mencegah kerusakan elemen lain 7) KRISTAL DALAM URIN ASAM Kristal yang paling sering dalam urin asam adalah urat. Kristal urat terdiriatas: amorf urat, asam urat, urat natrium. Secara mikroskopis kristal urat berwarna kuning hingga coklat kemerahan dan merupakan satu-satunya kristal normal dalam urin asam yang berwarna, Kristal Asam urat: Kista asam rat dijumpoi dalam bentuk antara Tain: lempengan pip onpat ssi Berbentuk hetupat/ba gerindra bjt dan reset Kral Scan vent biasanya bervarna huning cokst, samun dapat tidak berwarna dan, mek bentuk 6 sisi serupa dengan Kristal sistn. Keita asam rat bersifat enaget birefringent di baa cabaya polarisast, yang membanta dalam mentbedakernee dengan Kris ssn Peninghaton jurlah tal asam ure dann urn setae terkait dengan peninghatan purin dan asam mukleat dan djnpa pads pore leukemia yg mendapat kemterap, pada penderia sndromte LaceNytur dan pada pendevita gout. Kedvarya sering.djumpat bersame mort at dan tmemilki Kemaknaan Klis yg Kec. Asam tat tampak selmga granu yang lei besar, mem spikula Yang serupa dengan ammonium bite pada arg basa 83) Kristal amorf urat Sccara mibroshopis mort at tampak Sepert granule berwarns Kunin hat Amor? rat dapat teria dalam gumpalan ang menyerupal lind, ranula dan meleat He sur sedimen lan, Amorf twat scring temas dalam spesismen yang dimasukan ke pendingin dan menghasiiansedimon merah muda yang, Khas, Akumulas dari pigmen uroeritn di pesmaosn granola menjebablon wermamerah mda, Amor uratdtemukan pada pt ssn ‘sam dengan pl1> 53. Keita sam ut pada pI yang eb endahsgi00) Kristal calcium oksalat: Sering ditemukan dalam urin asam. Namun dapat juga ditemukan dalam turin netral dan jarangdlitemukan pada urin basa. Bentuk paling sering adalah dihidrat yang dengan mudah dapat dikenali sebagai selubung oktahidral tidak berwama atau sebagai pyramida. Bentuk yang kurang khas dan jarang adalah ditemukan adalah bentuk monohidrat, Kristal kalsium oksalat_monohidrat 62 perbentuk oval atau halter. Bentuk dihidrat_maupun monchidrat bersifat firgingent dibawan mikreskop cahaya polarisasi. Hal tersebut_membantu membedakan bentuk monohidrat dengan sel darah merah (sdm) yang sponpolarisasi . Kristal kalsium oksalat kadang dijumpai dalam gumpalan yang, tmelekat pada benang-benang mukus dan dapat menyerupai silinder.11) ‘Gumpalan kristal Kalsium oksalat dalam urin segar terkait pembentukan tatu ginjal; olehkarena kebanyakan batu ginjal tersusun dari kalsium oksalat Gumpalan kristal kalsium oksalat juga berkaitan dengan mkanan/diit tinggi ‘asam oksalat ( tomat, asparagus, asam askorbat, karena asam oksalat adalah produk akhir dari asam askorbat). Makna patologis keberadaan asam oksalat bentuk monohidrat sangat ryata pada kasus keracunan etilen glikol. Bentuk monohidrat sering pada anak-anak.12) Keistal natrium urat Kristal natrium urat berbentuk jarum dan ditemukan dalam cairan synovial selama periode gout Namun dapat muncul dalam urin.13) KRISTAL PADA PH BASA Fosfat mencerminkan sebagian besar Kristal dalam urin basa. Terdisi atas : amorf fosfat, triple fosfat, kalsium fosfat. Bentuk lainnya adalah kalsium karbonat dan ammonium biuret, Amorf urat terlihat granular mirip dengan amorf urat. Apabila terlihat banyak sesudah pendinginan, kristal ini akan tampak sebagai presipitasi putih yang tidak larut dengan pemanasan, Dibedakan dengan amorf urat melalui warna dan pH urin14) Keistal triple phosphate = ammonium magnesium phosphate= struvite. Kristal triple phosphate dijumpai pada urin basa dengan ph > 7.0. Didalam mikroskopis urin rutin kristal ini mudah dikenali melalui bentuk yang, menyerupai “coffin-lid" /“tutup peti mati". Sewaktu Kristal ini pecah, kristal triple phosphate ini dapat membentuk Kristal yang berbulu. Kristal triple fosfat Dersifat birefringent di bawah cahaya polarisasi. Kristal ini tidak memiliki ‘kemaknaan Klinis dan lebih sering dijumpai pada urin basa yang terkait dengan 1 mirabilis 15) baktori pemecah ures. Seperti Prot Xeistal ammonium: biurat Kristal ammonium biurat berwama kuning coklat yang berasal dari kristal urat dalam usin asam. Disebut juga Kristal “thom -apples"/ “ apel berduri”, berbentuk bulatdiselubungi spikula. Dalam urin basa menyerupai krista wat Jainnya, Larut pada sub 6€C dan menjadi kristal asam urat bila ditamboh asam asetatglasial Hampirsolalu ditemukan pada spesimen lama-Terkait dengan ammonia yangg dthasilkan ols hakteri pemecah urea 16) Kristal calcium earbonat kristal calcium carbonat berukuran kecil dan tidak berwama, dengan bentuk halter atau bulat, Kristal ini muncul dalam gumpalan menyerupai amorf. Kristal ini dapat dibedakan dengan terbentuknya gas sesudah penambahan asam asetat. . 63 Kristal ini juga bersifat birefringent yang membedakan kristal ini dari baker. ‘Tidak memitiki makna klinis.17) Kristal calcium fosfat a emeatcium fosfat tidak sering ditemukan. Kristal ini dapat tampa seen aimpengan segi empat pipih yang tidak berwama alau Prisma toe Serge, Gatam bentuk rose. Bentuk roset dapat disalaharikan dengan katong sagnmide apabila pH rin pada kisaran neta. Kristal halium fosfat lat Salam gselat ences; sedang Kristal sulfonamide tidak, Kristal int tidak mena ‘maka Kins, walaupun fostatsering menjadi kanduingan bau ginal 18) KRISTAL URIN ABNORMAL: Aristalurin abnormal ditemukan dalam urin asam dan neta. Sebagian besar Feeatyibnormal memiliki bentuk yang sangat has. Keberadaantoe dapat jPestkan melalui informasi pasien, mencakup yangguan penyahit don ate iisten, Kristal iatrogenik disebabkan oleh beragam senjawa: kines doin Lonsentrasi tinggi. Dapat memiliki makna Kini jka mengendap dalam tobarn Heer sat iatrogcnik paling sering dijumpai adalah Kristal ssn, Kricat | Leaierol krista pewara radiografik, ketal terkat dengan ganggean haat ‘ristal sulfonamide dan kristal ampisilin 19) Kristal sistin Kristal sistin ditemukan dalam urin seorang yang memiliki gangguan metabolik, B Yang, gang Zang _menyebabkan terhambatnya sistin oleh tubulus final Wderungan untuk membentuk Ghiumpai pada Keadaan adanya ammonia, Bentuk in sult dibedakan don ase asum ural yang tidak berwama. Kristal asam uratbersifatsangat 6 FEMA MOP,Polarsas, Keatal sistin tebal juga memiliki Kemampusn polareece Konfimmasi positip adanya Kristal sistin diakukan dengan mengourckar ji | sianida-nitroprusid.20) Kristal kolesterol Ail Kolesterol jrang dijumpai kecuali spesimen sudah didinginkan, Karena lemak tetap berada dalam bentuk tetesan. Kristal ini menilin ne Khas - menyerupai lempengan segi empat dengan takik pada febih sudutnya. Kristal ini terkait dengan gangguan gambaran satu atau Kristal pewarna radiografik Kristal pewarna radiografik berasal dari met memuliki gambaran yang sangat mirip d birefringent. Dibedakan. paling baik deng 64 ‘dium kontras radiografik ngan kristal kolesterol dan juga sangat jan membandingkan hasil urinaliss lain Fr z > sian, Yoel lect ican bares ewe henge deen lai Qfanya dan edanya proteinuria berat. Berat jenis spesimen yg mengandung 1wyin Kontras radiogvafik biasanya.meningkat pesat bila diukur dengan Rrakiometer. 72) Sap eee Keistal leucin. lengan warna kuning coklat, Kristal ini Kristal leucin berbentuk bulat denga sta ink menperlnttan Benak Hngharan Konsentik dengan goesan radial Kista jarang ditemukan dibanding kristal tirosin dan apabila ada harus bersama dengan tirosin24) al bilirubin K Kristal bilirubin ditemukan pada gangguan hati yang menghasilkan bitin dalam uri, Kristal blubin trp sbnga rane aa jain yang bergumpal dengan werna kung bliin yang Hh, Hal ji Kimia posit babi diperivlan tered, Psa gengguan vernon tabubu en zee hepatitis virus, Kristal bilirubin dpt dijumpai menyatu dalam mateiks silind Kristal sulfonamide sal ampicilin Keil ampitin merupsiinpengendapen eine yang trang hecaat satin peabecie don iomr posta tanya Nees fae mis : 65 Kista ampisiin terhat_sepert jarum tidak berwaona yang. cenderun smombentu krista berkas sesudah urin didinginkan, Riayat peoion denoee Pengobatan anbiote penisiin dapat membante dentin 2) Artefak dalam sedimen yang mirip kristal Kontainan atau artefak data sedimen dari semua eni dapat ditemnukan alam rin. Hal ini tex Karena adanya. spesimen yang dikumpslon pede kona yang tidak topat atau dalam wadah yang kotor. Anlak yg Paling serine Adah zat tepung (starch), tetesan mina, gelembung udera, bute sete eae serat dan Kontaminai fess. Artfak menyerupaielemen Paolo sepert el darah merah (dm), silnder, dan krista. Maka dapat menjodltasalay bes arom artefaksering bers sangasefrakil atau munculdi dang mikeskok yang memborkanhasl yang berbede dibanding dengan landungen seinen yg Seberama, Pelapran artefak dak per daperkan 8) Kontaminasi granula zat tepung (starch) Kontaminasi granula zat tepung (starch) ditemukan apabila tepung maizena YB merupakan bubuk tepung yg digunakan pada bubuk sarung.tangan ranulanya berbentuk bulatan yg sangat refrakti, biasanya dengan lesung Alibagian tengah, Granula ini menyerupal teesan minyak saat di hawah cahays Polarisasi, yang menghasitkan formasi silang maltese atau inalese cose, Granula zat tepung kadang juga disalaharikkan sebagai sel darah merah (edi) Diferensiasi antara zat tepung dan clemen patologik dapat dilakukan dengan mempertimbangkan hasil urinalisis lan seperti: hasil ji kimia darah, protein, badan lemak oval (ova fat bodies) dan atau slinder lemak-29) : Tetesan minyak dan gelembung udara Tetesan mvinyak dan_gelmbungudara juga sangat refraki Dap svenjerupei sel darah mersh (edn) Fag ptuges aborsorises shag, tele berpengalaman. Teles minyak dapat dissin dar kontaminat oak mah mers ala Tosion dan hrm dan munghin ljumpel dengan Kontainaa oe Gelembung udara znculapabiaspesimen dean a wah kacs penne Adan afk nt hrs dperinenglan tesanan dengan i or But seul eat Merapakan Kontaminan : musiman yong fapak sebagai buatan dengan inging sel dan Kadang lingkaran onsen Sepert atefak an bate aeons sari berukuran besar sehingga menyebabkan tidak menunjukkan kandungan sedimen yang sebenarnya.31) i ; i 66 ambut dan serat pakaian Rambur dan serat pakaian (popok) dapat salah dikenali sebagai silinder, piasanya rambut dan serat pakaian memiliki gambaran lebih panjang dan lebih refraktil, Pemeriksaan dibawah cahaya polarisasi sering dapat membedakan serat Gan silinder. Sorat sering berpolarisasi, sedangkan silnder (solain sil lemak) tidak perpolarisasi.32) Kontaminasi feses (Fecaluria) Keadaan adanya partikel feses di dalam urin melalui urethra pada saat perkemih, Hal ini merupakan macalah dalam berkemih dan seringkali erhubungan dengan adanya fistula antara colon atau rectum dan kandung, Kemih (entervesical fistula), Biasanya terjadi pada spesimen yang dikumpulkan secara tidak tepat atau adanya fistula antara usus dan saluran kemih, dan dapat memberikan gambaran mikroskopis kontaminasi feses. Artofak feses muncul sebagai serat fumbuhan dan daging atau sebagai bahan amorf berwarna coklat dalam beragam bentuk dan ukuran.39) Penutup: Usinalisis yang merupakan pemeriksaan rutin, meliputi_ pemeriksaan sikroskopis kristal, hal ini berhubungan dengan berbagai penyakit antara lain batu ginjal,infeksi saluran kemih (isk), penyakit gangguan hati dan penyakit metabolik dan lainnya. Semoga dengan mempelajari mikroskopis Kristal dapat menjadi dasar dan petunjuk diagnostik adanya Kelainan pada penyakit yang smendasari DAFTAR PUSTAKA : Bely M and Apathy A. A simple method of Diagnostic pathology for identification of crystal deposition metabolic and crystal induced disease. Imed Pub J 2016;2(15)1-6. Strasinger SK, Di Lorenzo MS. Pemeriksaan mikroskopik urine dalam Urinalisis dan cairan tubuh. Penerbit buku kedok‘eran EGC.ed ke 6 Jakarta 2018 : p105-158, Brunel NA. Microscopic examination of urine sediment In Fundamentals of Urine and body fluid analysis. Elsevier 2018 Khan SR, Glenton PA, Backov R, and Talham DR. presence of lipids in urine, ‘aystals and stones: Implications for the formation of kidney stones. Kidney 002,62: 2060-2072. Verkoelen CF. crystal retention in renal stone disease: a crucial role for the glycosaminoglycan hyaluronan? J Am Soc Nephrol 2006:17:1673-1687. Miller NL, Williams JR jr, Evan AP et al. in idiopathic calcium oxalate stone- formers, unattached stones show evidence of having originated as attached stoes fon Randall's plaque. BJU Int 2010;105:242 a 10, un. n 13 44. 15, 18, 9, 21 Hesse A, Heimbach D. Causes of phosphate stone formation and the importance of metaphylaxis by urinary acicitication : a review. World J Urol 1999;17(5):308 315, Lieske JC; Leonard R, Toback FG, Adhesion of hydroxylapatite crystal to anionic sites on the surface of renal epithelial cells. Am j Physiol 1997;273:4224-F233, Koka RM, Huang E, Lieske JC. Adhesion of uric acid crystals to the surface of renal epithelial cells. Physiol renal Physiol 2000;278:F989-F993, Verkoelen CF, van deer Boom BG, Kok DJ, Romin JC. Sialic acid and crystal binding. Kidney Int 2000;57: 1072-1082 Foley KF. Urine calcium : Laboratory measurement and clinical utility. Labmedicine 2010;41(11}:683-686. Wagner Ca. Mohebbi N. Urinary pH and stone formation, J of Nephrology 2010;23 Sup(16)S165.S169. No-urat)Wortmann RI, Kelley WN. Crystal-associated synovitis. Gout and hyperuricemia. In Kelly's Texthook of Rheumatology. 6th edn. WB Saunders Company, Philadelphia, USA, 2001:p 1339-1376, Manisom J, Fong-ngem K, Peerapen P, and Thongboonkerd V. Systematic evaluation for effects of urine pH on caleium oxalate crystallization, erystal-cell adhesion and internalization into renal tubular cell. Nature 2017.7:1798-1809, Bushinsky DA, Parker WR, and Asplin JR. Calcium phosphate supersaturation regulates stone formation in genetic hypercalciurie stone-forming rats. Kidney Int 2000;37:550-560, Shirasu A, Ashida A, Matsumura H, et al. Clinical characteristics of rotavirus gastroenteritis with urinary crystals. Ped.Int2015,57(5) 917-921 Geider S, Dussol B, Nitsche § et al . Calcium carbonate crystals promote calcium oxalate crystallization by heterogeneous or epitaxial nucleation:possible olvement in the control of urinary lithogenesis, Calif Tissue Int 1996;59(1) 33. 37. Fogazzi GB. Crystalluria : a neglected aspect of urinary sediment analysis: Nephrol Dial Transplant 1996;11:379-387. Jouvet P, Priqueler L, Gagnadoux MF et al. crystalluria : A clinically useful investigation “in children with primary hyperoxaluria post-tzansplantation, ‘Technical Note, Kidney Int 1998; 53: 1412-1416 Biyani CS, Cartledge J. Cystinuria-diagnosis and management. EAU-EBU update series 4 2006:175-189. Khan SR, Glenton PA, Backov R, and Talham DR. Presence of lipids in urine, crystals and stones: Implications for the formation of kidney stones. Kidney Int 2002362: 2062-2072 Sewell AC. Urinary crystals due to X-ray contrast medium. Nephon 1996: 72: 487- 488. Nam IC, Yoon JH, Park SH et al. Association of non-alcoholic fatty liver disease with renal stone disease detected on computed tomography. Fur J of Radiology Open 2016;3 :195-199, Jain K, Gupta A, Singh HK, Nickeleit V, Kshirsagar AV. Bile cast nephropathy. Kidney int. 201687(2):484 68 Chaudhry F and Sedlacek M.A urine finding associated with obesity. Nephrol Dial Transplant 2007;22:1265-1266, Penna OJ, Christopher F. Alkalization of urine during sulfonamide therapy JAMA 1946;130(6) 1067-1068. Couto J, dos Santos LP, Alves JC, Lopes R, Maldonado C Amoxicillin crystalluria A rare side-effect of a commonly prescribed antibiotic. EJCRIM 2017,4(10)736- 761 Delanghe J, Speeckacrt M.Preanalytical requirements of urinalysis. Biochemia Medica 2014;24(1):89-104, Etter C, Russi R, Fogazzi GB et al. Maltese cross-like erystals in the urinary sediment of a diabetic patient. NDT plus 2009:2.405-407 Volk BW, and Popper H. Microscopis demonstrator: of fat in urine and stool by means of fluorescence microscopy. Available at hutps:/ /academic.cup com ajep/article-abstract/ 14/4/234/1760330, Lamchiagdhase P, Preechaborisutkul K, Lomsomboon P et al. Urine sediment examination ; A comparisom between the manual method and the iQ200 ‘automated urine microscopy analyzer. CCA 2001;358:167-174 Ringsrud KM, Cast in urine sediment, Lab Med 2001;4(32) 191-194 Feses in Urine (Fecaluria =) causes. Available at Itps:/ / www healthtype.com/feces-in-urine-fecalurioa-causes.html

You might also like