Professional Documents
Culture Documents
Abstract: The Government of Cigugur Girang Village, Parongpong Subdistrict, West Bandung
Regency is a government agency at the village level that uses an accounting information system provided
by the central government and also uses a manual system. Expenditures and cash receipts transactions
conducted in Cigugur Girang Village, Parongpong District, West Bandung Regency are classified as
frequent. The system currently in use has not been able to describe expenditure trends and the amount
of expenditure for each activity. Because every transaction recorded is still manually resulting in the
making of the reports needed by the agency takes longer. As a solution to these problems, the authors
designed an application program for spending and cash receipts that are tailored to the circumstances
and needs of the agency. The author uses the SDLC and RAD method in designing this application
program. Data collection is done by interviewing, observing, and analyzing documents. After the
analysis is carried out, the authors designed the application program using Adobe XD. With the
design of this protorype program, it is expected to be an alternative used in the accounting information
system for expenditure and cash receipts in Cigugur Girang Village, Parongpong District, West
Bandung Regency
Keywords: esigning accounting information system, cash expenditures and receipts, adobe xd
1. Pendahuluan
Dalam rangka mewujudkan pengelolaan Keuangan Desa yang transparan, akuntabel dan
partisipatif, seperti yang tertera daam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Menteri Dalam Negeri Republik lndonesia Bersama Kepala
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), telah sepakat dan menandatangani
Nota kesepahaman Nomor 9001627115J dan MOU-16/D4/2015, tanggal 6 November 2015
tentang Peningkatan Pengelolaan Keuangan Desa. Kemudian melalui Surat Edaran Direktur
Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri nomor 145 / 8350 /BPD tanggal
27 November 2015 hal Aplikasi Pengelolaan Keuangan Desa, Dirjen Bina Pemerintahan Desa
Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa pada poin kedua dalam surat edaran tersebut yakni
salah satu bentuk kerjasama yang dimaksud adalah sudah terbangunnya sistem pengelolaan
keuangan desa berbasis aplikasi yang lebih lanjut disebut "SISKEUDES", yang sebelumnya
telahodiperkenalkan oleh BPKP dengan nama “SIMDA Desa”. Sistem aplikasi ini bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas Pemerintah Desa dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
desa. Aplikasi tersebut diberikan kepada seluruh desa secara gratis. Dalam aplikasi “SISKEUDES”
belum ada sistem pengelolaan kas yang akan memudahkan Pemerintah Desa untuk mengetahui
apakah pengelolaan kas nya sudah baik atau belum serta akan membantu pegawai di Bagian
Keuangan Desa Cigugur Girang untuk menghemat waktu dalam melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai di Bagian Keuangan Desa Cigugur Girang
Kecamatan Parongpong Kabupaten BandungoBarat, waktunya tersita cukup banyak mencatat
buku kas khususnya buku kas pembantu karena masih menggunakan pencatatan manual. Meskipun
sudah menggunakan sistem, Pemerintah Desa Cigugur Girang tetap harus melakukan pencatatan
buku kas umum dan buku kas pembantu secara manual yang tidak efektif dan efisien sehingga
berdampak pada pengambilan keputusan yang terlambat.
Pengembangan sistem informasi akuntansi pengelolaan kas desa berbasis web pada Desa
Cigugur Girang yang dilakukan penulis diharapkan juga bisa menjadi alternatif bagi desa tersebut
untuk mengatasi permasalahan yang ada, serta membantu pemerintahan desa untuk memperoleh
informasi yang cepat, tepat, dan akurat melalui sebuah aplikasi yang User Friendly dengan harapan
pegawai desa bisa mengoperasikannya dengan mudah serta mampu membuat buku besar pembantu
secara otomatis melalui sistem yang disediakan. Dengan teratasinya permasalahan yang selama ini
ada semoga membuat prosesopelayananokepadaomasyarakat menjadiolebihoefektif dan efesien,
sehingga dapat meningkatkan kinerja dan nilai tambah Pemerintah Desa Cigugur Girang. Penelitian
yang dilakukan oleh penulis digunakan sebagai Tugas Akhir dengan judul “Pengembangan
Sistem Informasi Akuntansi Pengelolaan Kas Desa Berbasis Web (Prototype Pada
Pemerintah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat)”
2. Kajian Pustaka
Sistem adalah sesuatu yang terdiri dari sumber daya dan komponen-komponen yang saling
terkait untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga jelas bahwa sumber daya maupun komponen-
komponen tersebut tidak odapat berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan membentuk suatu
kesatuan demi tercapainya suatu tujuan.
Data merupakan kumpulan fakta baik yang bisa disunting atau yang tidak dapat disunting.
Data yang telah diproses akan membentuk sebuah informasi bagi pengguna informasi. Informasi
tersebut menjadi pertimbangan dalam menentukan apa yang mereka harus lakukan dan apa yang
tidak mereka lakukan. Semakin berkualitas informasi maka keputusan yang diambil dapat lebih baik.
Sistem informasi akuntansi merupakan kegiatan terintegrasi yang dirancang sedemikian rupa
untuk menghasilkan informasi akuntansi yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang
membutuhkannya, yang di dalamnya terdapat infrastruktur teknologi informasi yang digunakan.
3. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan adalah Kualitatif terapan. Penelitian ini merupakan
penelitian terapan berupa penelitian yang bertujuan merancang sistem aplikasi sistem informasi
akuntansi untuk memecahkan masalah nyata yang dihadapi oleh instansi. Metode dari penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan pada suatu kasus tertentu.
Studi kasus sendiri merupakan pedekatan yang digunakan untuk mendapatkan sebuah solusi agar
masalah yang diungkapkan dapat terselesaikan
b. Menu Kegiatan
5. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian penulis mengenai pengembangan sistem informasi akuntansi
pengelolaan kas pada Desa Cigugur Girang, terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Sistem informasi akuntansi pengelolaan kas untuk pelaksana bidang di Desa Cigugur Girang
masih manual.
2. Masih terdapat fungsi yang sama pada bagian berbeda sehingga dirasa kurang efektif dan
efisien. Seperti menggabungkan Kepala Urusan Perencanaan sekaligus Operator Siskeudes.
Pembuatan laporan juga dinilai masih lambat.
3. Prototype program aplikasi pengelolaan kas berbasis web ini dirancang menggunakan software
Adobe XD . Penulis juga menyesuaikan kebutuhan dan permintaan oinstansi berupa fitur
Daftar Pustaka
Bpkp.go.id, MoU Kemendagri dengan BPKP tentang Keuangan Desa Dikutip dari :
http://www.bpkp.go.id/sakd/konten/2450/Mou-Kemendagri-dengan-BPKP-tentang-
Keuangan-Desa.bpkp [Diakses pada 20 November 2019]