You are on page 1of 15
Menimbang Mengingat KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 22 TAHUN 1990 TENTANG PENETAPAN, KELAS PERAIRAN WAJIB PANDU MENTERI PERHUBUNGAN, ‘bahwa dengan telah ditetapkannya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM, 9/AL.403/Phb-88 tentang Kriteria Perairan Wajb Pandu dan Perairan Pandu Luar Biasa maka sebagai peleksanaannya peri ditetapkan kelas perairan wajb pandu; bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan mengenal penetapan Kelas Perairan Wali Pandu; ‘Undang-undang Pelayaran Indonesia tahun 1996 (Indische Scheepvaartswet Tahun 1936, Staatsblad 1936 Nomor 700); Ordonansi Dinas Kepanduan (Loodsdienst Ordonnantie Tahun 1927 Staatsblad 1927 Nomor 62); Ordonansi Kapal-kapal Tahun 1935 dan Peraturan Pelaksanaannya; Peraturan-peraturan Bandar 1925 (Reden Reglement 1925) (Staatsblad 1925 ‘Nomor 500), sebagaimana diubah dan ditambah; Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang Tata Cara Tetap Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Jawatan (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Perseroan (PERSERO) (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3246), “sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1983 (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 37); 87 Menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1983 tentang Pembinaan Kepelabuhan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 14, Tambahan LLembaran Negara Nomor 3251), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1985 (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3290); Keputusan Presiden Nomor 44.Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Depaitemen Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1989; Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 91/0T.002/Phb-80 dan KM. 164/0T.002/Phb-80 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, sebageimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Mente Perhubungan Nomor KM. 23 Tahun 1989; 10. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 9/AL.403/Phb-88 tentang Kriteria Perairan Walib Pandu dan Perairan Pandu Luar Biasa; 11. Keputusan-Menteri Perhubungan Nomor KM. 21 Tahun 1990 tentang Penyempumaan Lampiran ll Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM, ‘SYAL.403/Phb-88 tentang Kriteria Perairan Wajb Pandu dan Perairan Pandu Luar Biasa; MEMUTUSKAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PENETAPAN KELAS. PERAIRAN WAJIB PANDU. Pasal 1 Kelas dan batas wilayah perairan Wajb Pandu sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan in Pasal 2 Gerakan Kapal yang masuk, keluar dan gerakan tersendii di Perairan Wajb Pandu, wajb menggunakan jasa pemanduan, Pasal 3 Batas minimal ukuran kapal wajb pandu untuk setiap gerakan masuk, keluar dan ‘gerakan tersendiri di Perairan Wajb Pandu 150 GRT (425 M3). 58 Pasal 4 Penetapan tarp jasa pandu di perairan wai pandu sebagaimana dimaksud dalam Keputusan ini ciaturtersendiri dalam Keputusan Menteri Perhubungan. Pasal 5 Sema Peraran Wajo Pandy yang dtetarkan sebelum Keputusan ini ckeluarkan, inyatakan tidak berlaku. Pasal 6 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 1990. Ditetapkan i JAKARTA Pada tanggal 7 Maret 1990 MENTERI PERHUBUNGAN, Ir, AZWAR ANAS. sALINAN KEPUTUSAN ini disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan; Menteri Koordinator Bidang EKUIN dan Pengawasan Pembarigunan; Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasiona/BAPPENAS; Menteri Dalam Negeri; Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; Menteri Kevangan; Menteri Perdagangan; MenteriPerahanan dan Keamanan; Ketua Badan Pertanahan Nasional; Para Gubemur Kepala Daerah Tk. | ‘Sekretatis Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Direkur Jenderal dan Para Kepala Badan di lingkungan Departemen Perhubungan; Para Atase Perhubungan; Para Kepala Kantor Wilayah: Departemen Perhubungan; Para Kepala Biro di lingkungan Departemen Perhubungan; Direksi Perum Pelabuhan |, Il, Ill dan IV; Para Adpel dan Syahbandar. 59 LAMPIRAN: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR ‘TANGGAL KM 22 Tahun 1990 7 Maret 1990 KELAS PERAIRAN WAJIB PANDU BATAS WILAYAH PERAIRAN KELAS PROPINS! WAJIB PANDU PERAIRAN 3 4 5 DUMAL PALEMBANG D.L ACEH ‘SUMATERA UTARA RIAU ‘SUMATERA SELATAN ~ Dibatas! oleh garis hubung dan garis pantal antara koordinat sebagai ber- ikut : Titk A (05°-17-00°U ; 096°-58°2 Tit B (05°-17-00°U ; 097°-10'-00" Titik © (05°-15-40°U ; 0962-58-20 Titi D (05°-08'-48°U ; 097°-10-00"T); = Meliputi perairan pelayaran dengan batas : a. sebelah Utara dengan garis intang 03° - 54° - 13°U; b. sebelah Timur dengan garis bujur 098° - 45° - 00TT; ¢. sebelah Selatan dengan garislintang 08° - 46° - 00°U; d.sebelah Barat dengan garis bujur (098° - 40° - 00°7), Meliputi perairan pelayaran dari ppelampung suar pengenal pasis| O1°-54'- 05" U, 101°-51'-80" T ke Selat Bengkais sampai garis bujur 102° - 00° - 00° T, selanjutnya ke Selat Rupat sampal gars bujur 1012-22-50" T dan garistintang 012- 45-20" U. Meliputi perairan pelayaran antara pelampung suar pengenal : (02° - 11" - 22°S ; 104° - 57° - 10" 1) di mmuara Sungai Musi sampai muara Sungat Kramasan pada garis bujur 104°-44'-16" T dan garis lintang 03°-01'-48"S. 60 4 PANJANG BANTEN®) TANJUNG PRIOK LAMPUNG JAWA BARAT OKI JAKARTA Meliputi perairan pelayaran yang dibatasi oleh garis hubung titk-ttik : P (05° - 26' - 53°S ; 105° - 16° - 48°71) Q (05° - 29° - 30°S ; 105° - 16" - 48°T) R (05° - 29' - 30°S ; 105° - 19° - 25°T) serta sepanjang garis pantai antara titik P dan R. Daerah Peralran A MelBti perairan pelayaran yang dibatast aris hubung titk:titk : ‘A (06° - 04° - 00"S ; 105° - 53° - 00"T); B (06° - 00° - 93°S ; 105° - 55° - 3477); © (05° - 56’ - 32° ; 105° - 58° - 34°7); D (05° - 56° - 92°S ; 105° - 59 - 54°7); serta garis pantal thik A sampai D. Daerah Perairan B Meliput perairan pelayaran yang dibatasi garis hubung titik-titik : E (05° - 54’ - 57°S ; 106° - 00" - F (05° - 54'- 45°S ; 1060"2%59 - G (05 - 51" - 00'S ; 106° - 03" - H (05° - 55 - 15°S ; 106° - 08" - J (05° - 56° - 30°S ; 106° - 08° - K (05° - 58° - 55'S ; 108° - 05" - serta garis pantai pelabuhan Banten antara titik E sampai K. Moliputi perairan pelayaran yang diatasi garis hubung titk-ttic : A (06° - 07 - 15°S ; 106° - 49° - 18"1); B (06° - 04° - 00S ; 106° - 51° - 24°T); |- © (06° - 04" - 00"S ; 106° - 55° - 101); D (06° - 506 - 05°S ; 106° - 85 - 10°T); 61 a BALIKPAPAN BONTANG JAWA TIMUR KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN, TIMUR serta perairan pelayaran antara titk A dan D termasuk alur pelayaran dalam Pelabuhan Tanjung Priok. Meliputi perairan pelayaran antara garis bujur 1122-38-00 dan 112°-47'-00°T pada garis lintang 06°-46'-40°S menuju perairan pelabuhan Tanjung Perak melalui alur pelayanan Barat; sampai garis bujur 112°-59'-00T dan garis lintang 07°-23'- '55°S pada alur pelayaran timur. Meliputiperairan pelayaran antara Pelampung suar pengenal (01°-21"-31°S; 116°-56'-417T) ke alur pelayaran di Telok Balkpapan yang dibatasi sebelah barat ‘oleh garis bujur 116°-41"-30°T pada Sungai Riko dan sebelah utara oleh gars. lintang 01°-01'-50°S pada muara Sungai SEMOI. Daerah Peralran A (Bontang) Meliputi perairan pelayaran mulai dari ambang luar yang dibatasi oleh garis hhubung titk-tik A.B,C,0,E,F dan G serta sepanjang garis pantai yang meng- hubungkan tik A dengan titk G, pada koordinat sebagai berkut : A (00° - O7' - 28°S ; 117° - 31" - 167); B (00° - 06" - 00°S ; 117° - 39° - 44°7); © (00° - 02% - 10°S ; 117° - 35° - 487); D (00° - 00" - 44°S ; 117° - 35° - 2277); E (00° - 04 - 00°S ; 117° - 31° - 161); F (00° - 04" - 36°S ; 117° - 29° - 48,51); G (00.- 04 - 42°S ; 117° - 28° - 94°7); Daerah Peralran-B (Lhok Tuan) Meliputi perairan pelayaran yang dibatasi oleh gars hubung titititk A,B,C,D dan E serta sepanjang garis pantai yang menghubungkan tik A dan €, pada koordinat sebagai berkut : 62 4 MAKASAR 12 | SAMARINDA Na 94 £09 PANGKALAN ‘SUSU KUALA TANJUNG SULAWESI SELATAN KALIMANTAN, TIMUR SUMATERA UTARA ‘SUMATERA UTARA A (00° = 7 = 28'S ; 117° - 31" - 167}; B (00° - 06" - 00°S | 117° - 33° - 44°7); © (00° - 08" - 00°S | 117° - 35° - 187); D (00° 11° - 16'S | 117° - 95° - 187); JE (00° - 11° - 16°S ; 117° - 30° - 00°); Meliputi perairan pelayaran dengan batas- batas : a, Sebagian Barat garis bujur 119° - 23° - * 06T. b. Sebelah Utara garis lintang 05° - 06° - 16S. . Sebelah Selatan garis lintang 05° - 09° + 28S. 4. Sebelah Timur garis pantaantara batas sebelah utara sampai batas. sebelah selatan, Meliputi perairan pelayaran di Sungai Mahakam, mulai dati pelampung suar pengenal posisi (00°-59'-24"S; 117°-19'- 54°T) ke hulu melalui Muara Pegah, ‘Muara Jawa dan alur pelayaran pelabuhan ‘Samaringa sampai.garis lintang 00 9S. Ah, Mia dtr i, Pen je Aaa Duteere Blt ey lun [Alegacan £0 Meliputi perairan pelayaran anta pelampung suara posisi (04°-19°39" (98°-24"-30°T) menuju alur pelayaran pulau Sembilan melalui perairan Pelabuhan Pangkalan Susu sampai garis bujur 098°-11"-40"T. Na portanpseynon yang tal) A (08° - 23° - 03'S ; 099° - 25' - 30°7); B (03° - 24° - 00°S ; 099° - 25° - 307); © (03° - 24 - 00°S ; 099° - 30° - 00°T}; D (03° - 19° - 40°S ; 099° - 30° - 007}; sserta garis pantal antara tik A dan titk D. 63 2 4 TANJUNG UBAN TANJUNG PINANG (S. KUANG) TELUK BAYUR, CIREBON RIAU RIAU SUMATERA. BARAT JAWA BARAT Melputi perairan pelayaran dengan batas- batas : a Sebelah Utara garis lintang 01° - 05% - 30'U. b. Sebelah Barat garis bujur 104° - 12° - oor. . Sebelah Selatan garis lintang 01° - 03° + 00U. 4. Sebelah Timur garis pantai Tanjung Uban antara batas sebelah utara sampai batas sebelah selatan, ‘Meliputi perairan pelayaran di Selat Kjang dengan batas-batas : a. sebelah Barat garis bujur 104° - 31° - 007; b. sebelah Timur garis bujur 104° - 40° - OT; Melputiperairan pelayaran di Teluk Bayur |-yang dibatasi oleh garis hubung antara titettk A (019 - 26° - 00°S ; 100° - 21" - 32"1); B (01° - 01" - 15°S ; 100° - 21" - 167); C (01? - 02° - 23° ; 100° - 22" - 25°7); serta garis pantal Teluk Bayur antara tic A dan C. Daerah Perairan A : Meliputi pelayaran yang dibatasi oleh garis hubung titi: ‘A (06° - 40° - 00°S ; 108° - 37° - 40"T); B (06° - 44° - 30°S ; 108° - 37° - 407); C (06° - 44° - 30°S ; 108° - 35° - 40°7); D (06° - 40" - 00°S ; 108° - 33° - 10°T); a 19 at TANJUNG MAS (SEMARANG) BANJARMASIN ‘TARAKAN JAWA TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN, TIMUR serta sepanjang garis pantal utara Pulau Jawa serta titk C dan D, Daerah Perairan B : Meliputi perairan pelayaran yang dibatasi ‘leh gatis hubung titkttik P (06° - 18° - 00°S ; 108° - 21° - o9"T); Q (06° - 12° - 00"S ; 108° - 24° - 07); R (06° - 15° - 00°S ; 108° - 30" - 00°71); S (06° - 24° - 00°S ; 108° - 25° - oO); serta garis pantal Pulau Jawa antara titk P dan R, Meliputi perairan pelayaran dengan batas- batas : a. sebelah Barat garis bujur 110° - 24° - OT; b. sebelah Utara garis lintang 06° és sebelah Timur garis bujur 110° - 28" - OT; d. sebelah Selatan garis pantai antara batas sebelah barat sampai batas sebelah timur, termasuk alur pelayaran di Kolam Pelabuhan Semarang, Meliputi perairan pelayaran di Sungai Barito antara gars lintang 03°-39'-96"S ke arah hulu melalui alur pelayaran Dermaga TrisaktiBanjarmasin sampai gars lintang 03°-13°-40°S termasuk alur pelayaran di Sungai Martapura dari muara sampai garis lintang 03°-19°-52"S, Meliputi perairan pelayaran antara pelampung suar pengenal Pelabuhan Tarakan posisi In Miu hadire, peey, 1K fal, ae Fre ar Kirtiuut Whee \ eee oP rs sou NP Sz2sT «=D, 03" 1-20U AF, 32-207 & Oattyy bo 4 souls es E. ast i 1 2 (03° - 14° - 30°U ; 117° - 59° 301) menuju ke arah perairan Batidar Tarakan (Lingkas) sampai bujur 117° - 32" - 2077. 22 | BITUNG SULAWESI | Meliputi perairan pelayaran sepanjang | It UTARA Selat Lembeh, antara garis lintang 01° - 25° - 00°U di sebelah selatan dan gars lintang 01° - 30° - 35°U di sebelah Utara. 23/AMBON MALUKU — | Meliputi perairan pelayaran di Teluk | Ambon dan Teluk Halong antara garis bujur 128° - 08° 54°T i sebelah Barat dan garis bujur 128° - 14° - 20°T di sebelah Timur. 24 | SORONG IRIAN JAYA | Melputi peraran pelayaran dengan batas- | batas : a. sebelah Barat perairan pelayaran pada garis bujur 131° - 14° - 00°T antara titik A (00° - 52’ - 48°S ; 131° - 14° - 007) dan tik B (00° - 54” - 54°S ; 131° - 4° - 001); b. sebelah Utara perairan pelayaran pada gars lintang 00° - 52° - 48°S antaa ttc ‘A dan C (00° - 52" - 48°S; 1319-14 - 26°) ¢. sebelah Selatan garis lintang 00° - 54° 54°S mula dari tik B ke arah Timur sampai gars pantai Barat daratan lian Jaya; d.sebelah Timur garis pantai Barat daratan ian Jaya-antara titik C sampai batas sebelah Selatan. 25 | SUNGAI PAKNING | R 1 A U Meliputi perairan pelayaran di Selata| Il Bengkalis dari garis bujur 102° - 00" - 00°T melalui alur pelayaran pelabuhan Bengkalis dan Sungai Pakning sampai garis bujur 102° - 20' - O0"T di Selat Lalang. 4 26 27 PULAU, SAMBU RIAU MALAHAYATI PEKANBARU D.L. ACEH RIAU Meliputi perairan pelayaran yang dibatasi ‘oleh garis hubung koordinat koordinat tite A (019-11 O5U ; 103° - Bote - 11'- 103° - © (01° - 09" - 39'U ; 109° - D (01° - 09 - E (01° - 09" - - F (01° - 10° - 05°U ; 103° - Go - 10 Meliputi perairan pelayaran dengan batas- batas : a. sebelah Utara gars hubung tik A (07° + 40’ - 40°S; 109° - 00° -22°T) dan tik B (07° - 40’ - 40°S; 109° - 00° - 39°7) pada Sungaj Jeruk Legi dan garis hhubung tek B (0 01" - 06°T) dan 109° - 04" - 00" '. sebelah Timur, garis hubung titi C (07° ~ 45 - 00°S; 109° - 04° - 00°T) dan tik D (07° - 47" - 00°S; 109° - 04" - 00"T); ©. sebelah Selatan, gars lintang (07° - 47 = 00°S); 4. sebelah Barat, garis bujur 108° - 59° - OST. Meliputiperairan pelayaran yang dibatasi ‘leh garis penghubung : tik A (05° - 36° - 45'U; 095° - 31° 32"T) pada Ujung Batu kapal dengan titk B (05° - 37° - 08°U; (095° - 28° -50°T) serta garis pantai Teluk Krueng Raya di Pelabunan Malahayati antara titk A dan B, Meliputi perairan pelayaran di Sungai Siak antara gatis bujur 101° - 25° 00 di hulu sungai sampai dengan garis bujur 102° - 10° - 30°T pada garis lintang 01° = 14 = 00°U di muara, 7 uM T 2 3 a 30 | TEMBILAHAN =| RIAT Meliputi perairan pelayaran di sungal Inderagif antara garis bujur 103° - 40° - ‘00°T melalui muara Kuala Lajau dan garis, ujur 103° - 30° - OO°T melalui alur pelayaran Pelabunan Kuala Enok ke arah hulu melalui porairan pelayaran di ‘A (10° - 10° - 40°S ; 123° - 90" - B (10° - 10° - 40°S ; 123° € (10° - 13° - 35°S ; 129° - 29° - 001); D (10° - 13° - 20'S ; 123° - 26" - 00"T); dan sepanjang garis pantai yang rmenghuburigkan titk B dan C, serta tik ‘Adan D. a 37 | PANTOLOAN 38 | TERNATE 39 | MANOKWARI SULAWESI TENGAH MALUKU IRIAN JAYA Meliputi perairan pelayaran yang dibatasi ‘gas hubung tite ‘A (Q0° - 47° - 00°S ; 119° - 48° - 04°7}; B (00° - 40’ - 58'S ; 119° - 48 - O4°7); © (00° - 40" = 57°S ; 119° - 4g - 14°7); sorta ‘garis pantal Teluk Palu yang ‘menghubungkan antara tik A dan C. Meliputi peraran pelayaran dengan batas- batas : a. sebelah Selatan garis lintang 00° - 45° = 00'U pada Selat Gamelamo; 'b. sebelah Utara garis lintang 00° - 48° - 00'U; cc, sebelah Timur garis bujur 127° - 24° - OT; 4. sepaniang garis pantai Pulau Ternate antara batas Utara sampai dengan batas sebelah Barat pada garis bujur 127° - 18° -\00'T. Melputi peraian pelayaran dengan batas- batas : ‘a. sebelah Timur garis bujur 134° - 06° - OT; b. sebelah Selatan garislintang 00° - 53° + 00°S; c. sebelah Barat garis pantai Irian Jaya di Teluk Dore antara garis lintang 00° - 58 - 00'S ke arah Utara; d. sebelah Utara gatis pantai Irian Jaya antara gatis bujur 134° - 06° - O0"T ke arah barat Pelabuhan Manokwarl ssampai garis pantal pada batas sebelah Barat uw 2 3 4 5 BIAK IRIAN JAYA | Meliputi perairan pelayaran dengan batas- mM batas : a. sebelah Barat garis bujur 196° - 02 - 40; b. sebelah Selatan garis lintang 01° - 12° - 00°S; cc. sebelah Timur garis bujur 196° - 06° - 207; d. sebelah Utara garis pantai Selatan Pulau Biak antara batas sebelah Barat dan sebelah Timur. SAYAPURA IRIAN JAYA | Meliputi perairan pelayaran di Teluk | ll Tey mh Jayapura dengan batas-batas : | fot a. sebelah Timur garis bujur 140° - 45° - oT; b. sebelah Selatan garislintang 02° - 32° | - 33°S; cc. sebelah Barat dan Utara gatis pantal TTeluk Jayapura dan Teluk IMB; 42 | MERAUKE IRIAN JAYA | Meliputi perairan pelayaran antara| ill pelampung Suara pengenal Pelabuhan Merauke posisi (08° - 37° - 00°S; 140° - 15° - 00°T) melalui alur pelayaran di Maura Sungai Merauke sampai garis bujur 140° - 23° - 80°T pada garis lintang 08° - 28° - 09 "Ss. ( Berbeutuk ByjurSaughan) MENTERI PERHUBUNGAN, |, AZWAR ANAS n

You might also like