You are on page 1of 43
PENUNTUN PRAKTIKUM DASAR-DASARILMU TANAH DISUSUN OLEM: Tim Dosen Pengampu DDIT Percent sand LABORATORIUM ILMU TANAH ” FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU KENDARI, 2019 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KARTU KONTROL .... KATA PENGANTAR .. DAFTAR ISI... 7 Praktikum| * : Pengenalan Alat Bahan Survei dan Teknik Pengambilan Contoh Tanah .... : Praktikum ||: Pemboran dan Pengamatan Profil Tanah ... Praktikum Ill Kadar Air, Bobot Isi dan Total Ruang Pori Tanah .. Praktikum IV: Tekstur Tanah Praktikum V—: Warna Tanah Praktkum VI: Struktur Tanah Praktikum Vil: Konsistensi Teneh dan Stabilitas Agreget..... Praktikum Vill: Reaksi (pH) Tanah «nnn Praktikum IX: Penentuan Kadar Kapur Tanah... PraktikumX —: Penentuan Kadar Bahan Organik Tanah ... Praktikuin XI! : Distribusi Organisme Tanab ....... Praktikum XII: Kepadatan Populasi Cacing Tanah «nu Praktikum Xill : Pertumbuhan dan Perkembangan Cacing Tanah DAFTAR PUSTAKA.... LAMPIRAN, Halaman A B. PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar mu Tanah TAHUN 2019 PRAKTIKUM I Judul PENGENALAN ALAT BAHAN SURVEI DAN TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH Tujuan 1. Untuk mengetahui alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam Kegiatan survei tanh Untuk mengetahui prinsip kerja serta fungsi masing-masing lat bahen yang digunakan dalam kegiatan survei tanah, Untuk mengetzhui cara pengambilan dan persiapan sampel/contoh tanh untuk keperluan, ‘analisis sifal isk, kimia dan kesuburan tanah di laboratorium. 2 3. Alat dan Bahan Perelatan yang umum digunakan antara lait 1. Bor, Bor terdiriatas beberapa macam yait a. Ber tenah (auger core) tipe Belgia dengan ukuren panjang 1,2 meter, digunakan Untuk menjajaki keadaan penampang tanah dengan menetapkan kedalaman, wama, tekstur dan konsistensitanzh, b. Bor gambut dengan panjang bervariasi antara 2 sampai 5 ra (dapat disamburg,, ‘sembung) digunakan untuk tanah-tanah gamut. ©. Bor tabung pengeruk (posthole atau tucker auger) untuk penggunaan umum, Khususnya digunaken untuk tanah-tar-sh berpasir. 6. Bor sekrup (screw auger) digunakan untuk tanzh yang senget keras atau untuk pengeceken bahan induk. . Bor tusuk (soi probe) digunakan untuk pemeriksaan cepat pada tanh lunak atau jembur. 2. Cangh, sekop, atau pata untuk menggat lubang penampang de penampang tegak lurus ke bawah 3. Meteran rol atau pita/ben untuk mengukur kedalaman penampang, ketebalan dan batas (horison), ukuran bahan kasar (Kerik, tatu), struktur, Karatan, dan perakaran. Meteran ban bentuknys agak lebar dan beser, selain digunakan untuk mengukur gambilan gambar foto penampang agar angka-angka yan membuat sisi 4. Pisau lepang (belati) dan atau parang untuk menarik batas lapisan, perbedaan wama, mengembil gumpalan tanzh untuk melihat struktur, tekstur, untuk mempelgjari gumpatan bahan kesar (konkresi). selaput lat, untuk mengiris perakaran dan pengambilan contoh tanah. 5. gumting atau pisau cutter untuk memotong perakaran hals, untuk merapikan sempel pada ring sampel 6. Ring sampel untuk media pengambilan sampel tanah utuh pada pengamatan sifatfisik tanah meliputi kadar air, bobot isi (BV). porositas, dan permeabiltas tanah. 7. Alet penusuk berupa paku, jarum pentul atau kayu untuk menahan pita meteran. 8. Buku “Munsell Soil Colour Chart sebagai pedoman untuk menetapkan wama tanah dan aie karatan, dapat di dalam penempang. hur pH tanah ci er, pH electrode, atau pH stick us. Interval (rere) ketelitan alat pengukuran tingkat keasaman (pH O- 14) bervariasi antare 0.50.4 ee Halaman 4 dari 41 PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar mu Tanah TAHUN 2019 410, Penetrometer (soil hardness tester) digunakan untuk mengukur kekerasan tanah, 11, Palu geolog digunakan untuk memecah bahan induk untuk cipeljariliamatjenis mineral penyusunnya, pengambilan contoh batuan; seta untuk mengukur kekerasan padas atau konkresi 412, Alat “Abney leve? atau “Clinometer” untuk mengukur Kemiringan lereng (dalam persen atau derzjat) 13, Kompas untuk menentukan posi arah penampang tanah dan penjetajahan dilapangan, 414, Altimeter untuk mengukur keinggian tempat (dalam meter di atas permukaan laut (mp). 16, Alat GPS (Geographic Positioning System) untuk mengetahui posi koordinat geografik (intang-bujur) daniatau ketinggian tempat. +16. Kamera fimmcigital untuk mendokumeniasikan penampang profil yang diamali serta kondisi eksteral di sekitamya termasuk fisiografi /bentuk wilayah dan penggunaan lahannya, 17. Laupe (pembesaran 10 atau 20 x) untuk mengenal secara makroskopis jnis-jnis mineral dalam batuan, pengamatan por tanah, mengenal gejalaselaput lit, dan bentukan khusus lainnya pada permukean strukturtanah, 18, Botol semprot tempat air, untuk menentukan Kelas tekstur dan Konsistensi tanah secara ‘manual di lapangan dengan cara membasahi massa tanah dan diprd-piid 19. Handboard, berupa papan alas untuk pencatatan pada formulrisian di lapangan. 20. Pela rupa bumi alau lopografi unluk mengetahui posisi di lapangan, elevasi, jringan jalan, sung, Kampung, dan situasi witayahlainnya 21, Peta kerja lapang, yal pela has interpretasi landform/seluan Jahan untuk memplot lokasi pengalaman tanah, * . Bahar-bahan yang umum digunakan antara lai 1. Air bersih (dalam botol pasitik) untuk memabasahi massa tanah untuk penetapan tekstur dan konsistensi tanh dalam keadaan lembab dan basah; untuk melembabkan penampang tanah jika teralu kering. 2. Asam chlorida (HCI) untuk menguji adanya bahan Kapur, Konkresi kapur atau bahan berkapur, dan menduga kadar relalifnya dari intensitas pembuihannya dengan cara meneteskan beberapa leles. 3. Hidrogen peroksida (Hz0:) untuk menduga adanya kandungan pirt atau bahan sulfdik di daerah panta, atau kandungan bahan organik dar intensitas pembuihannya. CCairan a’a'dypridyl untuk menduga adanya sifat‘aquc’ atau redox, Plastik sampel, kantong plastik dan atau karung untuk tempat contoh tanah yang diambil Kertas label untuk memberi tanda/kode pada contoh tanah yang ditempatkan di dalam dan luar kantong. Isolasi besarlakban unluk mengikat sampel dalam ring sampel agar tidak mudah rusak. 8. Formuiirisian penampang profil tanah atau hasil pemboran dalam format basis data untuk mencatat semua gejala dan cri morfologi tanah secara sistematis. 9. Buku Taksonomi Tanah, TOR Jenis dan Macam Tanah di Indonesia, lau buku panduan pengamatan lapangan lainnya sebagai pedoman untuk mengklasifikasikan tanah. 40. Bahan dan peralatan tuls menulis (spidol), termasuk kartu deskripsi pemboran dan/atau profi D. Dasar Teori Tanah merupakan tubuh alam tiga dimensi yang mencekup bagian daratan paling alas darilpisan permukaan bumi, Tanab tersusun dati bahan mineral dan bahan orgarik, dan mempunyai lapisan-lapisan (horison) yang dapal dibedakan salu sama lain berdasarkan sifat- Se Halaman 2 dari 41 PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar mu Tanah TAHUN 2019 sitat morfologinya di lapangan. Tanah bersiat dinamis dan berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat lainnya, sebagai hasil interaksi antara faklor-faktor pembentukannya, yaity ikiim, bahan induk, topografi organisme, dan waktu. Tanah mempunyai sifat-sfat yang dapat 1,25 meter). ‘Aat bor untuk tanah minral yang lazim digunakan adalah bor tipe Belgia dengan panjang 1,20 meter. Mata bor dapat mengambil contoh tanah sedalam 10-20 cm, {ergantung kekerasan tanahnya, Oleh sebab ilu, interval kedalaman tanah untuk deskripsi sifatsifat morfologi dilakukan setiap 10 sampai 20 cm, misalnya 0-10, 10-20, 20-30, 30- 50, 50-70 om dan seterusnya, tergantung dari variasi perubahan sifatsifatnya. Hal dilakukan Karena sult memperoleh kelepatan balas yang akurat dalam pengamatan emboran. Apabila menghendaki kedalaman lebih dari 125 cm sesuai dengan control section yang disyaratkan, maka pada bagian atas tanah dapat digaliterlebih dahulu untuk ‘membual minipl, sehingga pemboran dapat dilkukan lebih dalam lag (b) Pengamatan Minipit Minipit cibuat seperti penampang fanah lengkap, namun ukurannya lebih Kec dan lebih dangkal. Tujuannya untuk mengetahui sifat-sifat morfologi horison_penciti (lapisan bawah) dan penyebaran varasi sifa-sifat tanah pada sualu daerah yang dipetakan. Tidak ada ketentuan yang pal, telpai biasanya berukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m yang memungkinkan pengamatan dapat diakukan dengan baik. Walaupun ukurannya kecil, tetapi paling tidak surveyor dapat mengemali qiniit Jersebul dengan baik Dibandingkan dengan lubang profi, minipit’ mempunyai perbedaan dalam hal kedalamannya yang lebih dangkal, sitar 0,5 meter. Untuk melengkapi deskrpsi lapisan yang lebih dalam maka dilakukan dengan menambah pemioran, Pengamatan dari minipit akan diperoleh data sifal-sifat morfologi yang kurang lengkap dibandingkan data dari penampang/prfil lengkap, Karena ldpisan bawah tidak bisa diamati lengkap, misalnya struktur, batas lapisan, dan knsistensi lembab. Pengamatan minipitciperiukan apabita dalam kondisi tertentu tidak memungkinkan dibuat pengamatan profi lengkap, misalnya tanah basah alau pasir yang tidak memungkinkan ‘untuk digali lebih dalam untuk memperoleh lubang profil yang ideal, Atau untuk rmendapaikan lapisan yang lebih dalam melebihi panjang bor tana (1,20 m), terutama ‘untuk mencapai kedalaman control section yang disyaratkan dalam penetapan klasiikasi tanah-tanah tertentu (c) Pengamatan Profil Jenis pengamatan profl tanah diperukan untuk pengamatan sift-sifat morfologi tanah secara lengkap, karena sisi penampang dapat terllhat sampai kedalaman 150 cm dengan jelas. Pada kondisi tertentu, pembuatan profil sult atau bahkan tidak bisa dilakukan, misalnya tanah basah tergenang atau muka air tanah dangkal, tekstur tanah terlalu kasar (pasir), gambut dalam kondisi bukan gambut matang dan subsidence (penurunan). Dalam kondisi demikian pengamatan profil dapat diganti dengan pemboran alau dlakukan pengamalan minipit dulu kemudian dlanjutkan dengan pemboran, E. CaraKerja Sebelum membuat profl ada beberapa syaral yang harus dipaluhi dalam menentukan lokasi pengamatan yaitu: 1. Keadaan penampang profil harus masih bersifat alam, solum di bawah lapisan atas atau lapisan olah belum banyak terganggu oleh tenaga mekanis lua. eee Halaman 6 dari 44 pan TAHUN 2019 PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar Hmu Ti 2. Jangan membuat penampang di tempat bekas timbunan pupuk, tanah galian atau timbunan, bekas bangunanfalan, kuburan, tempat sampah atau lainnya untuk mencegah kesalahan pengamatan. 3, Jarak penampang dari saluran air, perumahan, pekarangan, gudang atau pabrik paling dekat 50 meter. Cir-cr tanah yang tidak alami adalah: 4. Terdapat gumpalan-gumpalan arang, batubata, pecahan gelas, atau bekas pembakaran, dl. 2. Terdapat lapisan humus di dalam tanah yang sangat berbeda dengan lapisan humus di alasnya 3. Terdapal lapisan bawah yang tidak mendalar seperti permukaan tanahnya. 4, Terdapat lapisan berstruktur dan berkonsistensi sangat berbeda dengan lapisan di bawahnya, tetapi warna dan tekstrunya sama, Pemilnan tempat pembualan penampang tanah dilakukan dengan cara: 1. Memperhatikan wilayah sekitar untuk mengenal keadaan wilayah sambil melakukan emboran untuk mengenal wana tanah, tekstur, dan perubahan-perubahan yang terjaci keadaan batuan ci dalam dan di permukaan tanah, 2, Melakukan pemboran sedalam 120 cm di 4-B tempat berjarak sekitar 100 meter di lokasifste yang akan dibuat penampang profi untuk mengecek apakah tanah sudah hhomogen. Jika 4-8 pemboran tersebut menunjukkan Keadaan tanah yang sama, maka tempat pembuatan penampang prof sudah cukup representat Dalam membuat profiuga harus memenuhi persyaratan berikut 1. Lubang penampang harus cuktip besar, supaya oraiig dapat dengan mudah duduk/bectri di dalamaya sehingga pengamatan dapat dlaksanakan dengan sempurna. 2 Ukurgn penampang (panjang x lebar x dalam) kira-kira 1,5x1,5x1,5 m atau 2xtx1,5 m (sampai mencapai baluan induk tanah). Untuk tanah berat/dangkal ukuran penampang dapat diperkecil : 3. Penampang pengamatan dip lubang penampang yang dapat sinar matahri, Pada tempat miring, bidang pengamatan dapat dpilh di sis teratas, 4, Tanah galian tidak boleh ditimbun di atas sisi penampang pengamaten. Sambil diakukan pembuatan prof, dapat dicatal kondisi eksternal profil berupa: kelinggian tempat, kelerengan, cuaca, bentuk wilayah,fsiogra, bahan induk, formasi geok batuan permukaan, singkapan baluan, penggunaan lahan, vegetasi, ancaman banjr, gejala crosi, dan drainase. ‘Adapun cara pengamatan penampang profil tanah adalah sebagai beriku 41. Sambil memperhatikan perbedaan warna, tekstur, Konsistensi, dapat dltark batas-batas lapisan sebagai tahap pertama (jika wars dan tekstur sama maka perbedaan struktu, konsistensi dan kandungan bahan Kasar dapat digunakan untuk menentukan batas lapisan tahap kedua). 2. Tiap lapisanihorison diberi nomorlkode berturut-urut dari atas ke bawah kemudian dilakukan deskrpsi dengan mengukur Kedalaman masing-masing lapisan, menemukan warna, tekstur, slruktur, pri, Konsistensi, Karatan, pH, sera Kondisi perakaran, 3. Kemudian lakukan pengamalan penampang secara keseluruhan untuk menentukan tingkat perkembangan lanah berdasarkan_jumlah lapisanvhorison, Tentukan pula kdateman solum, top soi, sub soil, kedalaman efektif, dan kedalaman tanah, 4. Berikut penjelasan pendeskrpsian profi _——— Halaman 7 dari 44 PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar mu Tanah TAHUN 2019 PEDOMAN DESKRIPSI PENGAMATAN TANAH DI LAPANGAN ‘A. Pencatatan Lokasi (Karakteristik Eksternal Profil) PPetunjuk pencatalan keterangan tentang lokasi ini diuraikan dengan mengikuti urutan-urutan yang terdapat pada halaman depan kau deskripsi prof. Pemeta Nomorlapang Tanggal Lembaran pela Kabupaten Kecamatan DesalKelurahan Tempat Tinggi dpl Cuaca Iki Tipe (Koppen) Curah hujan Bulan-bulan kering Tipe, (ScmidvFerguson) + Sebutkan jumlah curah hujan ral + merupakan nama penyurvel atau orang yang mengamalitanah. merupakan nomor urut atau kode profil yang biasanya merupakan kombinasi rnama sandi penyurvel dengan nomor urut pro yang diamatinya + merupakan tanggal pada har pengamatan dan pengambilan contoh tanah. + merupakan nomor peta lapang danvatau foto wdara yang digunakan. sebullah nama kabupatennya. + sebullah nama kecamatannya nama desa/kelurahan tema pengambian profi. sebuah nama bidanglahanlersebut, sertapelunuksingkat tentang possi yang {pat penampang tanah dan dua tempat yang mudah dikenal Ketingianlokasi dari permukaan lau, dalam meter. keadaan cuaca (misalnya hujan, mendung, cerah dan panas) pada saat engamatan penampang dan pengambilan contoh, yang tetkini dan keadaan ‘euaca sekarang dan sehar sebelumnya, + faktor iki yang penting dalam proses pembentukan tanah adalah curah hujan, suhu, kelembaban udara dan engin, tipe ktm yang digunakan adalah tipe ikim Koppen yang merupakan gabungan antara curah hyjan dan sun. Klasifkasiiklim menurul Koppen terdiri dat 5 tipe yaitu A, B,C, D dan E. ta launan, ssebutkan jumlah bulan keting per tahun. tipe curah hujan yang umum digunakan adaleh tipe menurut Schmidt dan Ferguson berdasarkan rumus: _ lumi bulan kring_ C= Jumiah bulan basah Mo) ‘Diana bulen kering = jumiah hyjan <60 cmvbulan dan bulen basah = jumlah hujan > 100 cmYbulan. Berdasarkan nilaiQ, curah hujan dibagi dalam & tie yall A,B, C, 0, E, F, G, dan H. Zone agrokimat Vegetasi Seri * Fase Tanda satuan peta tanah FisiografiLandtorm Bahan induk sebutkan 2on agroklimal menurut Oldeman eta. atau sistem lain sebutkan tipe komuritas vegetasi (seperti hutan primer, hulan sekunder, padang rumput, belukar, dl) dan jenis vegetasi alami balk dominan maupun spesifk. merupakan nama dati fanah, Dapat tidaknya dis tergantung dari tipe survel (surveiskala besar seperti surve deta atau intensi) mmerupakan segalasifa tanah atau faktor alam yang mempengaruhi penggunaan fanah dan pertumbuhan tanaman, Biasanya merupakan sifat atau corak tambahan sualu saluan tanah dalam kategor klasifkasi Fase dapat juga berupa fakior penghambal (misalnya reel, leteng, lapisan konkresi, adanya batvan) atau faktor bahaya (misalaya banj, Kekeringan, keracunan, saliitas, tinggi rmuka ai tanah, pengkerutan atau eros. + merupakan tanda satuan pela pada tanah menurut sistem klasiikasi yang cigunakan, Di lapangan dlakukan penetepan sementara nama saluan pela {anah, berdasarkan corak dan ci prfl lanah. Tanda akhir saluan peta tanah diletapkan kemudian seleiah dlakukan Pengklasifixasian berdasarkan dala rmorfolog| profi dilapangan dan data hasil anal tanah ci laboratorium. mmerupakan benluk permukaan wilaysh linjau dari faktor dan proses pembentukannya Gilentukan enis dan macamnya, Bahan induk dibagi dalam 5 jnis batuan beku, tatuan endapan, baluan metamart, bahan alluvial dan bahan organik. Sedapat ‘mungkin disebutkan jenis batuan atau bahan induknya, Halaman 8 dari 44 PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar mu Tanah TAHUN 2019 Formasi geologi _ sebutkan formasi geologi daerah berdasarkan keterangan yeng dapat cigeroleh dar peta geolog. Relief makro ‘atau relief wiiayah menguraikan secara ringkas bentuk permukaan wilayah | llinjau dari lereng dan perbedaan tinggi Relief mikro + menguraikan keadean dan frevensibenlukan-bentukan tertentu seperti tanggu, bukit rayap, erasi aur, tras, hummocks atau mounds, dsb, Lereng + merupakan sudut yang dibentuk oleh permukaan latan dengan bidang horizontal (true slope) dinyatakan dalam persen, bak sebagai lereng tunggal atau sebagal lereng berganda: Lereng Tunggal—Keterangan—_Simbol 0-3% Datar A 38% ‘Agak land 8 815% Lands c 15-20% ‘Agak curam ° 20-50% ‘Curam E 50-100% —Sangalcuram F 100-150% Teral 6 Lebin dari 150% — Sangat terial 6 Lereng Ganda Keterangan Lereng Lereng i O-1% 1-3% Datar 35% 58% Berombak “10% 10e15% . — Bergetombang . 15-20% 20-30% Berbukit 30-40% 40-50% Cram : 50-70% 70-100% . Sangat euram 100-150% 125-150% Tefal Lebin dari 150% Letin dari 150% ~Sangat eal Bentuklereng merupakan bentuk leeng dinyatakan sebagai gars luvs, cembung, cekung, (slope form ‘cembung-cekung, . Pnjanglereng _: merupakan parjang daerah dengan lereng yang sama, dnyatakan dalam meter. dalam meter Posisi + merupakan arah Kemingan lereng ditentukan dari tempat tingci ke tempat rendah, dinyatakan dengan arch mata angin Drainase mmenunjukkan Kecepatan meresapnya air ke dalam tanah. Kelas drainase dlitentukan terathir setelah penetapan-penetapan drainase permukazn, drinese dalam, permeabilitas, gli, air tanch dan lembab tanah, sehingga disafkan | setelah uraian tentang hal-haltersebut, Drainase Permukaan Sangat cepat air hujan yang jatuh terus mengalir di permukaan dan sangat sedikt yang meresap ke dalam penampang tanah, Cepat + sebagian besar ar hujan yang jatun mengalir di permukaan dan hanya sebagian kecil meresap ke dalam penampang tanah. | Sedang air hujan yang jatuh untuk sementara berada di permukaan atau meresep ke dalam penampang tanah. Merupakan kandungan air optimum bagi tanaman, | Lambat + sebagian besar dai air hujan yang jaluh tergenang ci permukaan, kemudian | secara perlaharlahan meresap ke dalam penamnpang atau menguap. | Sangallambat _; hampirseluru air tergenang ci permukaan dan secara perlahan sekali meresap e dalam penampang atau menguap. Tergenang tidak ada air yang mengali di permukaan dan selurunnya tergenang. eee Halaman 9 dari 41 ad PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar imu Tanah TAHUN 2019 Drainase di dalam (menunjukkan perembesen kelebihan air dalam penampang tanah), Sangat cepat perembesan sangat cepat disebabkan tanah sangal berpoti dan tidak pernah jenuh air. Copat perembesan cepat, dan jenuh oir kalau jumlah air yang masuk ke dalam penampang culup banyak, iasanya tidak mempunyai karan, Sedang + penampang tanah dapat jenuh air tlapi tidak mengganggu perakaran. Gejala ‘eds mungkin terlinat pada horson B bagian bawah Kedalaman 80-120 cm, Lambat + dalam beberapa jam dapat jenuh air sampai daerah perakaran yang kadang dapat merusak akar. Karatan terdapat mulai pada lapisan atas bagian bawah {horizon AO atau lapisan bawah bagian atas (horison 8), Sangatlambat _: jenuh air dalam beberapa bulan sehingga mengganggu pertumbuhan banyak fanaman. Karalanterdapat mul lapisanolah (horson Ap). Terhent lidak ada perembesan air, permukaan ai tanah ting), iasanya substrat berupa btuan peal Permeabiitas ditentukan dengan jalan menghitung Kedalaman perembesan air pada sejumiah beraltanahtetenty dalam keadan jenun air dalam sat jam (crvjam).. Sangalcepat = lebih dar 25,0 emijam Copat 125-25,0 emjam ‘Agakcepat —* : 65-125 emjam Sedang +: 20-6,5cmjam ‘Agak lambat 05-20 cmjam Lambat Semjam Sangat lambat __: hurang datiO.1 emfjam Glei merupakan pelunjuk terhadap proses reduksi yang telah laju. Lapisan gle dapat borups lapican luni, Sorombak atau mifing. Oalennya gli vukur dat permukaan tana, dnyalakan dalam cm. Airtanahseepagel : kedalaman muka air tanah diukur dari permukaan tanah (cm). selan ity pela genangan/tanjir __dicatat kelerangan tenlang seepage, adanya genangan serta ketinggiannya dan keterangan tentang banj Kelas drainase —_: merupakan has penilaian secara keseluruhan drainase permukaan, drainase di dalam, Permeabilitas, gli air tanah, dan lembab tanah. Pada tanah lahan kering (bukan savah), pembagian kelas drainase adalah: Sangat cepat _: air sangal mudah lepas dari massa tanah. Terdapat pada tanah dangkal sangat berpori,berleksturkasar, di daerah berbukit atau berlereng Copat + air mudah lepas dari massa tanch. Biasanya terdapat pada tanah bertekstur kasar dan sangat berpori di daerah melandai ‘Agak cepat ‘Ar mudah meresap ke dalam penampang tetapi massa tanah tidak pernah jenuh air hanya dalam keadaan lembab, djumpai sediktkaratan di horison B bagian bawah atau horison C. Terdapat di daerah metandal berombak, Sedang (kelas 3): air ditahan dalam massa tanah, sehingga untuk sementara waktu penampang {erlinat basah. Terdapat karatan di bagian tawah horiosn B (kedalaman sekitar 0-120 om), terdapat ai iaerah datar yang agak cekung, Agak ethambal air mba lerlepas dari masa tanah, sehingga penampang setng kai dalam (helas 4) keadean basah, Terdapat karelan di horison B 1 bagian alas (kedalaman antara 50-80 cm), lerdagat dl daerahdatar yang agak cekung Terhambat massa tanah sukar melepaskan air. Terdapal karatan oi horison A danvatau (helas 8) hovson B (kedalaman antara 0-50 cm), terdapat di daeah lemibeh depres. ‘Sangal ferhambat : selutuh penampang tenah dalam keadaan tereduksi. Biasanya teredapal di (helas 6) daerah lembah ala depres Pada tanabtanah sawah, pembagian kelas drainase adalah sebagai berikut: Sedang (Kelas 3): air mudah meresap ke dalam solum, telapi massatanah tidak pernah jenuh, hanya dalam Keadaan lembab, Karatan besi danistau mangan dan gejala reduksi hanya terdapal secikil i lapisan atas kurang dari selengah penampang, Agak terhambat air ditahan oleh massa tanah, sehingga penampang sering terihat basah. (hetas 4) Karatan besi danfalau mangan dan gejaa reduksi ar sawah lerdapat di seluruh enampang, Nee ed Halaman 10 dari 41 PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar mu Tanah TAHUN 2019 Terhambat (kelas 9) Sangattethambat (Kelas 6) Keadaan balu Batu Kecil Sedkit Sodang Banyak Batu besar Sedikit Sedang Banyak Erosi Jonis Erosi e e 8 e Usaha pencegahan Tipe penggunaan Lahan Kesesualan lanan, faklor pembatas a + air lambattérlepas dari massa tanh, Karatan besi dan/atau mangan mulai terihat di lapisan olah horison Ap. Gejala redubsi air sawah hanya terjadi i bagianafas. Kurang lebih setengah dari penampang dreduksi oleh ar tanah seluruh penampang sama sekali tereduksi, Karatan besi danfatau mangan sedi Biasanya terdapal di daerah lembah ala depres ake + menunjukkan proporsi rela dari bat-baluan dl alas permukaan atau dalam penampang tanah. Menurut ukurannya dibedakan atas batu Kec (berukuran diameter <30 cm) dan batu besar (berdiameter > 30 cm), hingga satu persen menulupi permukaan, tersebar pada jarak 10-30 em. Dapat -_ mengganggu pengolahan tanah. : salu sampai liga persen menulupi permukaan,tersebar dengan jarak 0,5-10 m. ‘Sangat mengganggu pengolahan tana. + lebih besar dar tiga persen menutupi permukzan tanah, tersebar dengan jara urang dari 05m. Pengerjaanlanah hampir tidak dapat dlakukan ' btu besar atau baluan induk muncul tersebar di permukaan dengan jarak 35- 100 m dan menutupi < 10 persen permukaan, Agak mengganggu pengolahan tanah, : btu besar atau batuan induktersebar di permokaan dengan jarak 35-100 m dan ‘menutupi 10-25 persen permukaan. Sangat mengganggu tethadap pengolahan tana + balu besar atau baluan induk tersebar di permukaan dengan jarak kurang dari +0 m dan menutupi lebih dari 25 persen permukaan. Tanah hampir tidak dapat olan agi. = a mmerupakan hiiangrya lapisan tanah yang telah trad, dnyalakan menurutjenis dan lingkatannya. + sebagian kei fanah bagian atas (horison A) telah tererosi + sebagian besar tanah lapisan alas {horison A) telah tererosi. Lapisan olah (horison Ap) tercampur dengan lpisan di bawahnya (Horison 8 alau C). ‘semua lapisan alas (horison A) telah lereros, Pengolahan tanah telah dlakukan di lapisan bawah (horison B atau C), ‘sebagian besar lana telah tereosi sebutkan tindakan konsevasiipencegahan erosi yang ada i_lapangan (pembualan sengkedan, penanaman menurut Kontr, penterasan, dsb). + mencakup kelerangan tentang bentuk penggunaan lahan seperti sawah, tegalan, perkebunan dan sebagainya. Pencatalan tenlang penggunaan lahan melipu fama penggunaen, jenis tanaman ulama, pola tanam, jens tanaman lain, benluk ppengelolaan, jenis pupuk yang diberixan, Keterangan tentang hama dan penyakit, asi atau produksi, sumber ar, dan laindain, menggambarkan kesesuaian lahan dan faklor pembatas yang dimiliki untuk ‘satu pengunaan terlent, Hal ni biasanya dist di Kantor. Pencatatan Profil Tanah (Karakteristik Internal Profi) ‘Sepert halnya pada uraian pelunjuk pencatatanlokasi, maka petunjk pencatatan prof tanah juga diurikan dengan mengiuli urut-urutan yang terdapat pada halaman belakang karlu deskipi profi Nomor lapisan Simbel horison| Dalam tapisan + merupakan nomor rut lapisan mull dar las atau dari permukaan ke bawah, 12cm. Bentuk Batas Lapisan ata; lurus teratur. .erombak; betbentuk kantong dengan lebar lebih besar dari dalamnya. lak featur; bentuk kantong dengan lebarlebi kecil dari dalarmnya. rputus;balas lapisan lida bisa disamibung dalam satu bidang datar. Warna cl Kandungan ‘merupakan massa dalam lanah berukuran 0,2-2 om, teri dari Konkresi, kerk, bahan kasar umpalan garam, yang berrenganh lehadep perumbunan tnaren dan engcurnaan fen. Fe = hones bsibenara merah, merch kecclatan umumya berbentk buat Ca = konkresi Kapur, berwamne keputinan umumnya membuih dengan HCl Mn = konkresi mangan, benwama keilaman umumnya berbentuk buat B= pecahan batu atau bahan lan sebagai peng Struktur iletapkan dengar* mengambil gumpalan tanah sebesar 10 cm® kemudian sipecshkan dengan jalan menekan di anlaraibu jari dan tlunjuk. Pecohan ‘gumpalan tanh tersebul merupakan agregal atau stuktur tanah. Kemudian diamati dan dicatat beruru-turut Kemantapantaral perkembangan (kolom 1), ukuran(Kolom fengah) dan bentuk (kolom 3) pada Kartu deskips Taraf Perkembangan (0 = tidak berstruur; seperti butrtunggel kalau kohesi kecil atau pejalmassi kalau kohesi besar. : lemah; benluk saluan stuktur tidak jelas, kemantapan Kec kalau diremas ‘menjadi butr-but sedang; antaa (1) dan (3). uot bentk salvan stuurjelas, Kemantapan besar kalau dremas benluk salvan stusturtelap. : Ukuran sangat halus halus sedang kasar sangat kasar| Bentuk , PL: empeng ab: kubus bersudut P prism 9 : bul cp tiang cr : remah b : hubus | lepas/butirtunggal sb : kubus membulal m : pejal masit Poritanah merupakan bagian tanah yang ditempati oleh udara atau air, Pori tanah 5mm dalam densi ect Sedititrata-rata per dm? adalah: < 10 (miko), < 1 (meso dan makro) : 5 { Sedang; raa-rata per dm adalah: 10-50 (mitro), 1-5 (meso), 1-2,5 (makro) pen = banyak: alata per dm? adalah; > 60 (mira), > 5 (meso) > 25 (ako) pening + menunjukkan tingkat Kematangan tanah alau perubahan fisk tanah yanG _Sllentukan berdasarkan konsistensi dan nan (n-value)nya, 1 = matang; teguh tidak melekat pada tangan dan apabia diperas tidak bisa iiewatkan mela jar nilain < 0,7. 2 = ‘selengah matang nak sampai agak teguh,melokat pada langan dan apabila ‘eras dapat dengan mudah melewat jaja: lain = 07-20. 3 = dak matang; mpurencer dak dapat dlepas; isin > 20. Konsistensi + merupakan periaku tanah terhadap pengamuh slau gaya dari luar, Ditentukan dengan jlan meremas atau mempijttanah pada tiga Keadaan kandungen air | tanah yet Bawah (8), lembab (L), ering (). B= Konsistensi dalam keadaan basah Kelekatan 0 : tidak lekat bla Kedua jar dentangkan tdok ada tanh trtingal ari '88 : agak leat; sebagian Kec conioh tana tering ar S_: lekat bila jar drenggangkan, tanahtnggal mele Vs: sangalekat;tanah melekal sek, sukar unk merenggangkan Kedva ja *Piasisias oo 5 po : tidak plats; tidak dapat dibentuk gen tanah, massa fanah mudah berubah, Bs: agak pass; dapat ebentukbualan ita ltop mudah seka berubah, plasts; dapat dbentuk buiatan pila, lekanan yang sedang dapal mengubah bentuk vp : sangat pls; dapat dibentok bulaan pl, than tethadaplekonan L=Konsistensi dalam keadzan lembab |: lepas; buti-butr tana feriepas satu dengan lina tanga kohes vf: sangat gembur, dengan sedkt tekanan contoh tanah mudah hancu, bla 20% las permukaan. See Halaman 13 dari 44 PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar imu Tanah TAHUN 2019 __PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar imu Tanah TAHUN 2017 Usuren Ke: keel, diameter <0.5 em. 5 © sedang,dameler antara 05-15 om. b : besar, diameter > 1,5 cm. Bandingan baur, warna matriks dan karatan hampir sama. : jelas, warna matriks dan karatan berbeda dalam hue dan kroma. ‘nyata,bintk-bintk karatan merupakan gejala utara dati horison, Balas |: jelas, warna beralih secara tiba-tiba. $ : sedang, wara peralnan <2 mn Ke abu, wama prainan > 2 mm. Bentuk bi = bint, hampir membutt satu dengan lin dak bersambung. bo : bintk berganda,hampir membuial stu dengan lain bersambung 1 dab, memanjang keel membajur dat alas ke bawah ap: ap, lebaralaubesar yang arahnya ak beraturan Bi pia, bul memanjang Perakaran Imenunjakkan Keadaan prakaran dalam tanh, éamat ukuran dan jumahaya, Ukuran Halus : apabia clamete akar <2 mm. Keser: apabila diameter akar > 2mm. Jumlah_ sd: sedi, < 2% dari uaslaisen +. 5: sedang, bethisranlara 2-20%edor las lpisan ete b : banyak, > 20% luas lapisan. . pH lapang dicaat dari pengukuran pH lapang dengan menggunakan Kelas pH (akmus) atau pH meter. ; Reaksiterhadap HCI: untule mengetahui adanya bahan Kapur. Penetapannya ddasarkan alas jelas lidaknya atu tingkat pembuihan yang triad Epipedon ‘merupakan horison peneit alas, diukur ketebalannya dalam cm, ‘Sub horison ‘merupakan horison penciri bawah, diukurketebalan dalam cm. Klasikasi ‘merupakan hasil pengkelasan tanah menurut sistem Penghlasikasian tertent. Dalam hal ini tiga sistem kiasifikasidigunakan yaitu PPT Bogor, FAO UNESCO, dan Taksonomi USDA. ee Halaman 14 dari 41 uu Tanah TAHUN 2019 sar LEMBAR KERJA PRAKTIKUM II Karakteristi Eksternal Profil No Karakteristik Umum Hasil Pengamatan 1 | No. Profi 2 | Tanggal Pengamatan 3 | Pengamat 4 | Lokasi Pengamatan (GPS) 5 | Tinggi Lokasi mdpI (Altimeter) 6 | Kelerengan (Cinometer/abneylevel) 7 | Cuaca & | Bentuk Wilayah 9 | Fisiografi 10 | Bahan Induk 11 | Formasi Geologi 12 | Batuan Permukaan 13 | Singkapan Batuan 74 | Penggunaan Lahen % | Vegetast 16 | Ancaman Banjr 17 | Gejala Erosi 18 | Drainase 19 | Kedalaman Air Tanah —a =, Halaman 15 dari 41, PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar imu Tat TAHUN 2019 Karakteristk Internal Profil No} Karakteristik Tanah Lapisan 1 | No.tapisan 2 | Simbotapisan 3 | Kedataman Tapisan | Warna matiks ~ | Wamna karatan © | Tekstur 7_ | Kendungan bahan kasar @ | Strukturentuk) 3 | Konsistensi (embaby 10 | Poritanah 1 | Rondisiperakaran 72 | Bahan organik 13 | Kandungan Kapur . 14 | pHlapang 15 | Kedalaman top soi 76 | Kedalaman sub sol 17 | Kedalaman efekit 18 | Kedalaman lanah 18 | Tingkal perkembangan tanah 2 | Klasiikasitanah USDA FAO PPT Halaman 16 dari 44 TAHUN 2019 KARTU DESKRIPSI HASIL PEMBORAN Keterangan Lokasi Titik Pemboran No. ttk lokasi pemboran, Tanggal pemboran Nama pengebor (kelompok) Koordinat lokasi pengeboran Kelinggian Tempat pengeboran Kemiringan lereng Jenis penggunaan lahan Jenis vegetasi ‘Drainase ca Penghambat perakaran Keterangan Hasil Pemboran a Kedalaman + Konsistensi No. Lapisan (cm) Warna Tekstur Tenia Ean 1 W [il - Vv v ——— Halaman 47 dari 44 ee TAHUN 2019 PRAKTIKUM Ill A. Judul KADAR AIR, BOBOT ISI DAN TOTAL RUANG POR! TANAH B. Tyjuan 4. Untuk mengetahui penentuan kadar air, bbot isi dan total ruang por tana 2. Untuk membandingkan kadar air, bobot isi dan total ruang pori tanah pada Kondisi jenis Penggunaan lahan, kelerengan dan kedalaman berbeda. . Alat dan Bahan AAlat yang digunakan yaitu ring sampel, mistar, timbangan, oven, Kantung kresek, karel, cangkul, pisau pemotongleuter, gunting, Kelas label dan peralatan tuls menulis. Bahan yang digunakan adalah sampel tanah, D. Dasar Teori Tipe tanah, ikim dan jumiah humus dalam tanah sangal mempengaruhi kadar air anah. Kadar air antar lapisan tanah pada profil yang sama juga dapal berbeda. Tipe ‘organisme yang dapat hidup pada sualu area terlentu sangal ditentukan oleh jumlah air tersegia untuk pemenuhan Kebuluhannya, Penentuan Kadar air tanah dilakukan dengan + memibandingkan berat cdntoh tanah sebelum dan sesudah dikering-ovenkan. Dari informast ini persen air tanah dapat dititung. Bobot isi (bulk density) tanah adalah bobo! kering suatu unit volume dalam keadaan tuluh dinyatakan dalam gram per saluan volume (cm). Bobot isi sangat dipengaruhi oleh perbandingan dari volume total tanah yaitu antara volume padalan; volume pori di antara zarah tanah yang berisi udara sera volume kadar ait fanah. Unit volume terdii dari volume yang berisi bahan padat dan volume rvangan di antaranya. Kandungan air tanah ideal untuk penentuan bobo! isi adalah pada kondisi kapasitas lapang. Namun menyimpang sedikt dari kondisi kapasitas lapang tidak menyebabkan kesalahan nyala. Periu diperhatikan, jangan lakukan penentuan bobot isi bla keadaan tanah sangat kering. Semakin padat suatu tanah maka biasanya bobo! isi juga semakin tinggi, artinya semakin sult untuk meneruskan air atau ditembusi oleh akar tanaman. Umumnya bobot isi (BV) berkisar dari 1,1 glce-1,6 glec. Bobot isi sangat penting untuk menghitung kebutuhan airfha lanamen. agian volume tanah yang tidak tersicleh bahan pada thaik mineral maiupun bahan rganik disebut ruang por tanah, Ruang por tolal ted alas ruang aia antara partkel pasi, ddebu dan liat serta ruang di antara agregat-agregat tanah, Pori tanah diklasifkasikan atas tukurannya yaitu pori makro (diameter > 0,1 mm) berperan untuk erase dan aliran air gravitas: pori meso (diameter 30-100 mm) berperan dalam aliran cepat kapler, dan poi mikro (diameter < 30 mm) berperan dalam penanganan air dan alran kapilr lambal. Tanah-tanah pasir mempunyai pori makro lebih banyak daripada tanah lat, namun tanah lial mempunyai por foal lebih tinggi daipada tanah paris. Total ruang pori adalah jumiah semua volume tkuran por Persenlase volume rvang por tolal disebut porostas tanah. Perhitungannya didasarkan atas bobot isi dan kerapatan partkeliberat jenis(partkel density) tanah (biasanya Bj) diasumsikan 2,65 gom? untuk tanah mineral). ——— Halaman 18 dari 41 PANDUAN PRAKTIRUM TAHUN 2019 E. Cara Kerja a. _Ambil rng yang letahberisitanah hasilpraktikum | lepaskanlah penutup ring dan timbang beratnya, catatlah sebagai berat tanah basah (b= x= gram). . Keringkan tanah bersama ring ke dalam oven pada sub 105°C hingga berat Konstan (1x24 jam). Setetah dingin timbangiah tanah kering bersama ring dan catat sebagai berat {anah kering (c= gram). Timbanglah ring kosong yang telah dikeluarkan tanahnya (a = y = gram). Ukur rata-rata tinggi dan diameter ring Kosong untuk menghitung besarnya volume tanah dengan menggunakan persamaan volume tabung. ©. Tentukanlah kadar air, bobot isi dan total ruang pori, dengan menggunakan persamaan: KAT @)= B=2 100% (ey) i 2 OP Tong ~ Volume Tanah ov gj * 100% Total Pori = Keterangan: KAT= Kadar air tanah ev = Beral volume tanah Bj = Berat jenis fanah . Volume tanah == Volume ring Halaman 19 dari 44 TAHUN 2019 PRAKTIKUM IV AL Judul TEKSTUR TANAH B, Tujuan 1. Untuk mengetahui cara penetapan kelas tekstur secara kualitatif. 2. Untuk mengetahui cara penetapan kelas tekstur dengan hydrometer. 3. Untuk mengetahui sebaran kelas tekstrur tanah antara berbagai lapisan tanah pada profil yang sama dan pada berbagai profil yang berbeda dengan berbagai jenis penggunaan lahan dan kelerengan berbeda, C. Alat dan Bahan AAlat_yang digunakan adalah tabung milk shaker, gelas ukur, thermometer, stop watch, hydrometer. Bahan yang digunakan adalah contoh tanah kering udara (2 mm) dan aquades serta bahan kimia lain untuk analiss tekstur di laboratorium. D. Dasar Teori Tekstur tanah adalah sift kasar halusnya tanah yang dilambangkan dengan perbandingah persentase nisbi (rela fraksi pasir, cebu dan liat dalam tanah, Berdasarkan klasifkasi USDA fraksi pasir berdiameter 2mm - 5 mm, debu berdiameter 0,05 mm ~ 0,002 mm dan lia berdiameter < 0,002 mm. Tekstur tanah dapat _mempengaruhi sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Tethadap sifat fisika tanah, tekstur menentukan struktur, konsistensi, kemampuan mengikat air, ketahanan terhadap erosi. Terhadap sifal kimia tanah tekstur dapat_meningkalkan kemampuan tanah mengikat unsur hara, memperbaiki kapasitas tukar Kalion tanh Pengaruhnya tethadap sifal biologi tanah adalah keseimbangan air dan udara ditentukan juga oleh tekstur tanah, dalam hal ini menentukan macam dan jumlah jasad renik serta aktivtas kegiatannya, Penetapan kelas tekstur tanah dapat dlakukan secara kualitaif (cara lapangan) dan secara kuantitatif (cara laboratorium). Penetapan di lapangan dilakukan dengan cara pengujian contoh tanah dengan ibu jari dan jai telunjuk pada keadaan lembab. Dengan cara ini dapat diketahui tekstur tanah secara kulailai. Cara ini memeriukan keterampilan dan pengalaman dari penelitinya sendif, dengan kala lain makin sering sesecrang melakukan pengamatan maka akan semakin mendekali kebenaran. Penetapan kelas tekstur a laboratorium dikenal sebagai analisa mekanik dan analisa menggunakan metode hydrometer dilakukan atas dasar kecepatan pengendapan dalam suspensi lanahnya, Asas cara ini adalah bahwa tanah (berbagai macam zarah) bila dimasukkan ke dalam air akan tenggelam dan kecepatannya secara kasar berbanding lurus dengan ukuran zarab tersebut E. CaraKerja a, Penetapan Tekstur Secara Kualitatif 4. Bahan tanah dibual pasta, dicoba dibuat bola dengan dikepal-kepal 1.1. Tidak dapat; Kelas tekstur pasir 4.2. Dapal; dilanjutkan ke ..... . D Nene eee Halaman 20 dari 41 PANDUAN PRAKTIKUM Dasav-4: imu Tanah TAHUN 2019 2. Pasta tanah dicoba dibuat pita dengan alas or me seem Seka dan cidrong haa dengan bu ja ae Sampai Yung pita tanah menjulur melampaui yung jar 2.4 Tidak dapat; 2.2 Dapat; dapat ilanjtkan ke 3. Jaluran pita tanah patah karena berainya jung jai tlunjuk 3.1. Kurang daripada 2,5 cm; lanjutkan ke 3.2 25-5 om lanjtkan ke 3.3 Lebih dari pada 5 cm; lanjutkan ke ee 4. Tanah dibuat bubur, digosok-gosokkan dengan iu jari pada telapak tangan, rasa menonjol " 4.1 Kasar; kelas tekstur.. 4.2 Halus icin; kelas tekstur sol 4.3 Halus licin mutlak; kelas tekstur........ a deb Pees 4.4 Rasa kasar dan halus seimbang Kelas tekstur lempung 5. Perlakuan sama dengan 4 5.1 Kasar; kelastokstur 5.2 -Halus licin; kelas tekstur 5.3 Halus icin mutlak; Kelas tekstur : 5.4 Rasa kasar dan halus seimbang; kelas tekstur .. 6. Perlakuan sama dengan 4 6.1 Kasar; kelas tekstur 6.2. Halus licin; kelas tekstur ..» lat berdebu 6.3 Halus icin mutlok; Kelas tekstur debu 6.4 Rasa kasar dan halus seimbang; kelas tekstur fiat pasir berlempung 3 Senditi pada waktu mencapai panjang dari lempung berpasir lempung lat berpasir - empung liat berdebu .debu . lempungberliat lat berpasit b. Penetapan Tekstur Secara Hydrometer 4. Timbang 25 g tanah, yang telah cikering-anginkan, aysk. Kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, ialy tambahkan calgon, setelah itu tambahkan aquades. Erlenmeyer ditutup dengan plastiklalu dika. Kocok dengan alat pengocok selama 30 menit. Saring dengan ayakan 70 mesh, tampung hasil saringan dalam gelas ukur 500 mL, dan cuci tanah pada ayakan dengan aquades samapi semua lat tersaring ke barah, air yang digunakan diusahakan jangan lebih dari 200 mL. Penyemprotan diakukan jir yang keluar ari ayakan jerih. 4, Rinpal arene Tnogal dalam ayokan sees pengayakan dan penyempotan dimasukkan dalam cawan, selanjutnya dimasukkan ke dalam oven selama 1 hari °C) ir yang telah dipanaskan ditimbang. 5 it claee seas or cilap don dock. Slauinya dtu dengan hyteeter (eliap mengamati, baca suhu kamar). Pengukuran berikut a setelah 8 jam, 6. Menghitung persentase pasir, debu, dan liat dengan persamaar (a + 0,3At 1) - 0.5 2 2 Berat (lial + debu) Berat (lal Beral debu = beral (iat + debu) -beral iat 7. Menentukan tekstur dengan segiiga tekstur Halaman 24 dari at PANDUAN PRAKTIKUM Soil Textural Triangle Percent sand ‘Gambar Diagram Segitiga Tekstur Tanah 8, Tabel persentase kelas tekstur tanah Kelas Teksiur %lat__[ Debs | Pas ia 40-100 0-40 045 Liat Berdebu wey | 4080 02 Lat Berpast 355 0-20 45.65 LLempung Beriat 27-40 1853 2048 Lempung Lit Berdobu 27-40 4073 020 LLombung Liat Berpasir 20.35 0-28 45-80 lagna 72 28.50 2382 Llempung Berdebu o2r 50.88 050 Debu 012 18-100 0.20 rng Beye 27-40 15.35 2045 Pasir Berlempung ors a0) 70-90 Pasi 0-10 015 85.100 Halamen 22 dan-at PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasa fimu Tanah TAHUN 2019 PRAKTIKUM V A. Judul WARNA TANAH, Tujuan 1. Untuk mengetahui cara menentukan warna tanah, 2. Untuk melihat perbedaan wama pada masing-masing apisan tanah, 3.__Untuk membandingkan ragam wama tanah pada berbagal penggunaan lahan. ©. Alatdan Bahan Alat yang igunakan adalah buku Munsell Soil Colour Chart dan botol semprot. Bahan yang digunakan adalah contoh tanah dan air D. Dasar Teori \Warna tanah adalah sift tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan. Walaupun wama ini mempunyai pengaruh yang kecil terhadap Kegunaan tanah, tetapi kadang-kadang dapat digunakan sebagai pelunjuk mengenai kondisi tanah tersebut. Sifal-sifal tanah yang berhubungan dengan wama tanah antara lain kandungan bahan organik, keadaan drainase, erase, temperature tanah, bahan induk, mineralogi tanah, dan beberapa sifat tanah lainnya, ‘Misalnya wama fanah gelap mencirikan kandungan bahan organik yang tinggi, dan warna kelabu menunjukkan pengaruh air yang dominan, sedangkan wara merah menunjukkan tanah yang sudah mengalami pelapukan lebih lanjut. Oksidasai besi dapat merah, cokiat karat atau kuning yang dalam urutan ini menunjukkan tingkathidritasi yang makin tinggi. Besi terduksi berwarna kebiruan, kehijauan, atau biru-hijau, Oksidasi reduksi yang lidak merata menimbulkan warna bercak-bercak, ted ‘alas wamna besi teroksidasi dan tereduksi. Mangan menyumbangkan kepada penampakan warna tua, Kuarsa kebanyakan yrarna pulih. Feldspar dapat berwama putih, kelabu atau kadang-kadang hijau zaitun, Lal berwarna kelabu, putin atau merah (kalau lerseliputi besi)> Tanah basahilembab tampak lebih gelap darjpada tanah ering, Karena tanah kering banyak memantukan sinar. Penentuan warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan wama tanah ‘dengan wama yang terdapat pada “Munsell Soi! Colour Char’. Warna tanah dapat diukur dalam tiga saluan yaitu Hue (kilap), Value (nilai) dan Chrome (kroma) menurut nama yang tercantum dalam lajur yang bersangkulan. Kilap bethubungan dengan kebersihan warna dari roma yang kadang-kadang disebut Kejernihan yaitu kemumian reall dari spektrum wama, ‘Munsell Soil Colour Chart teri alas 12 kertu, dimana 9 kartu di antaranya adalah “hue" antara merah (RO dan kuning (Y) berturut-turut 7,5R; 10R; 2,5YR: SYR; 7.5YR; 10YR; 28Y; 5Y: 7.5Y; 10Y. Masing-masing kartu disusun dengan interval ‘value’ nilai 1,7 ~ 8 dan dengan interval ‘chrome’ nilai 1 - 8 dengan tanpa § dan 7. Makin tinggi angka value makin cerah/mudah wamanya, sedangkan makin tinggi angka chrome makin besar intensitasnya, jadi value 0 berat hitam mullak dan 8 berarli putin mutlak, sedangkan chrome 0 paling jemih ddan 8 paling Keruh, Selain ilu untuk 3 kart lainnya masin terdapat 14 nila hue" yaitu N: 2SGY; 7.5GY; 10GY: 5G: 10; 58G; 10BG: 58; SPB; SP: SRP: SR, dengan ‘value’ berkisar darinilai 1,5 -8 dan ‘chrome’ dengan hanya nilai 1. Simbol N cigunakan untuk warna kromatis, dimana 0 tanpa nila ‘hue’ yang berat ner Kesan wama yang diperoleh oleh banyak pengamatan banyak dipengaruhi oleh pencehayaan dan sudut pengematan. Untuk pengamatan warna tanah di. lapangan en Halaman 23 dari 41 PANDUAN PRAKTIKUM Dasav-dasar timu Tanah TAHUN 2019 pencahayaan baku jalah matahari terang (tidak diredupkan oleh awan atau kabul) antara 2 jam setelah matahari terbit dan 2 jam sebelum matahari terbenam. Pencahayaan terbaik adalah setengah hari, Beberapa hal yang perlu diperhalikan dalam penetapan warna tanah yailu: 1. Permukaan bongkah harus alis dan tanah harus lembab. 2, Tempat pengamatan terlindungi dari sinar matahar. 3, Tanah disimpan di bawah lubang kertas “Munsell Soil Colour Chart” dengan alas kertas. 4. Tanah tidak boleh mengkilap kecvali pada watna bidang struktu. 5. 6. Menghindari bekerja sebelum pukul 09.00 dan sesudah pukul 16.00. . Jka wama tanah tidak dapat tepat sama dengan gambar warna maka diberikan angka- angka kilap, nai, dan kroma tertinggi dan tzrendah yang membatasi. E. Cara Kerja 4. Ambil bongkah tanah dengan permukaan yang asl. Jika tanah dalam keadaan kering dapat ditasahkan untuk memperoleh permukaan tanah yang lembablasi. 2. Bandingkan warna tanah dengan wama-warna pada Munsell Soil Colour Chart Calat hue, value dan chrome, Jika ada bercak dan konkresi tentukan juga warnanya. 4, Lakukan pengamatan serupa (bongkah-bongkeh) untuk tanah dalam keadaan lembab dan basah _——— Halaman 24 dari 44 PANDUAN PRAKTIKUM Dasav- TAHUN 2019 PRAKTIKUM VI A. Judul STRUKTUR TANAH B, Tujuan 4. Untuk mengetahui cara menentukan stuktur tanah. 2. Untuk mengetahui perbedaan struktur tanah pada tiap lapisan/horison tanah. 3. Untuk membandingkan benluk struktur tanah pada masing-masing penggunaan lahan dan kelerengan yang berbeda. —~ C. Alat dan Bahan lat yang digunakan yaitu cangkul, parang, kantung kresek dan peralatan tulis ‘menulis. Bahan yang digunakan adalah bongkahan tanah. D. Dasar Teori SSruktur tanah adalah susunan pengikat zarah tanah satu dengan lainnya membentuk pola keruangan, yang memifki bentuk, ukuran dan Kemantapan fertentu. Pengikatan zarch fanah berwujud agregal tanah, yang terbentuk dengan sedrinya tanpa sebab dar luar. adapun umpalan atau bongkahan lanah sebagai akibal pengolahan tanh atau yang terbentuk Karena penimbunan lokal senyawa-senyawa yang mengikat zarah tanah (konkresi) tidak termasuk agregal. ‘Strukiur_merubah kelembaban dan udara, pengaruh tekstur berkenan dengan hubungannya_terhadap Kelersediaan hara tanaman aklvlas mikroorganisme, dan perkembangan akar. Sivktur Icpsan pemukaan mendapatkan lebin banyak pethatsn Farpada nah bagian bavah Karena lapsan permukaan pening untuk aerase,permeabilas SFeten hubungannya dengan run off, derjet Kelahanan tanh terhadap erosi, dan pembentukan media fanam yang bak uniukpertumbuhan lanaman. Proves. yang tera dalam pemberiukan siuktr tanah ialah penjnjotan da aqregas, dengan cau tnpa dik sediments, Penjrjotan adalah persiva eekrokietik aor éapan Zarah anah dr suspens. Agegas alah pea penggabungan joj onjot renee rgi gumpalan. Agregasi apa ditul deh sedmenta, yay perékalan zarahzarah yang tergumpal leh svatu Bahan. Sedimentas sangat memperkokoh agregasi sehingga tidak mudah terceraikan atau terdispers. : enonotan menjadi prasyrat gregsi dan agregas mead proyarat sediment Suktur S2nbrst fis tana, akan Yeap pembertukan pefangsung secarafiikimia dan banyak melbatkan proses biologi, Pengamaion struktur tanah umumnya dilakukan i iapangan. Penyelidikan di laberaterium IeBh sukar, terutama dalam mempertahankan bentuk agregat asli. sasha menu fikasika Bent =“ oral edernana (satuan stuktur alam tidak terbentuk atau samar. ent: $i Kersai:zarah tunggal idk leragregesi:contoh bahan pai. 13 ej zara memadu merala:contohkeraanah dan fapisan padas, 2, Stukturmajernk stuan stuktur alam erbentk elas) Stveman: sven slur berbenlok membola, zara-zarah tersusun Fonggat, berpor banyak: conioh herison tanah permukaan yang kaya bahan organi. Halaman 25 dari 41 PANDUAN PRAKTIKUM Das: TAHUN 2019 mu Tanal jasar 2.2 Granuler, satuan struktur berbentuk membola, zarah-zarah_tersusun on berpori lebih sedikit: contoh horison tanah permukaan berwarna lap, 2.3 gumpal; satuan struktur berbentuk bak-kubus, zarah-Zarah tersusun ‘apal, berpori sedikt: contoh horison bawahan tanah yang terbentuk di kawasan iklim bermusim kemarau tegas. 2.3.1 Gumpal membulat; kubus bersudut tumpul dan berbidang ccembung, berpori lebih banyak. 2.3.2 Gumpal menyudut; kubus bersudut tajam dan berbidang rata, berpori lebih sedikit. 24 Tiang; saluarstruklur bersumbu tegak lebih panjang daripada sumbu datar, berpori terbatas, terutama bergerak tegak. 2.4.1 Prismatik; bidang atas tiang mendatar: contoh horison bawahan tana yang ben dl kawasan dim Keg sampa selengah ering. 2.4.2 Kolumner; bidang atas tiang cembung: contoh horison bawahan tanah yang terbentuk ci kawasan iklim kering sampai setengah ering berkejenuhan Al tinggi. 2.5 Lempeng; satuan struktur bersumbu tegak lebih pendek daripada sumbu datar, berpori terbatas, terutama berarah mendatar: contoh horison tanah di bawan horison permukaan berwarma pucat. Besar rerata saluan struktur dipilahkan menjadi lima Kelas ukuran, yaitu sangat halus, halus, tengahan, kasar dan sangat kasar. Balasan kelas ukuran berbeda untuk bentuk struktur masing-masing Daftar batasan kelas ukuran menurut Soil Survey Division Staff (1992) sebagai berikut: Ukuran Bentuk Stuur Kelas Ukuren (mm) [~Tempeng_[__Tiang ‘Gumpal__|__Remah dan Granuler Sangat halus <1 <10 <5 Al Halus T=2[-10-20_| 5-10 fea Tengahan > 2-5 | 20-50 | 10-20 225 Kasat $10 | 60-100_| 20-50 3-10 Sangat kasat > 10 > 100 380 ai Tingkat agregasi + Bagianfraksi debu dan lit yang teragregasi menjadi gumpalan Cane omikuran lebih besar daripada fraksi deb, diyatakan dengan persenberal terhadap bert fll rks! debu dan lempung. regat ; Ketananan rer ogregal_lanah melawan_pencergian oleh Kemantapan agregat onan telesan air hujan oteu penggenangan air, kemantapan pergantung pada kelahanan jonolanah melawan daya disprsi air ven kekuatan sedimentasi lau pengkalan, E. Cara Kerja 4. Ambillah gumpalar in 10 or? 2 te enon pecabkan dengan menggunakan jai, Pecahan gumpalan tanah tersebut merupakan agregat atau golongan aQredat aerate ecebu eiukariahberiuk, kuran, dan kemamnlapannya, ar greg yang aebaan best mempunyaibenik2gegl Seer aus, kuran eae es (hah), a gntapan reman, dinyalakan Kubus halus, lemah (weak ine blocky), Halaman 26 dari 44 rn tanah (sedapat mungkin dalam keadaan lembab) sebesar Kurang TAHUN 2019 PRAKTIKUM Vil A. Judul KONSISTENSI TANAH DAN STABILITAS AGREGAT }. Tujuan 1. Untuk mengetahui perbedaan konsistens! pada berbagai Kondisi masing-masing tanah dengan penggunaan lahan dan kelerengan yang berbeda. 2 ia 'mengetahui penetapan stabifias agregal tana menggunaken metode slaking- ispersi . C. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah beker glass dan top watch. Bahan yang digunakan adalah air destlal dan contoh tanah. D. Dasar Teori Konsistensi tanah adalah sifat yang melukiskan kekuatan rekat butran tanah satu dengan lin. Konsistensitanah menunjukkan Kekualan daya kiohes! buti-butirtanah atau daya adhesi butir tanah dengan bends lain, Hal in itunjukkan oleh daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Tiap bahan lanah memiliki konsistensi lerlepas dan dpakah massa besar alau kecil, dalam keadaan alami satu sangal terganggu, teragregasi atau tanpa struktur, lembab atau kering, Walaupun konsistensi dan struktur berhubungan, namun struktur berkenan dengan bentuk, ukuran dan batasan agregat alami yang dihasilkan oleh varias gaya atau kekvatan tarikan dalam massa tanah, sedangkan konsistensi berkenan dengan kekuatan ddan sifal dari gaya-gaya itu sendiri Dalam hal ini konsisinsi mencakup; (1) ketahanan bahan lanah tethadap pecah, (2) kelahanan terhadap penetrasi, (3) plaslisitas, kekerasan, dan kelekatan bahan tanah jenuh air, dan (4) sifal yang ditunjukkan oleh behan tanah terhadap tekanan. , ‘Ada liga macam cara kalsifkasi konsistensi tanah yang masing-masing tergantung pada kadar lengas yaitu konsistensi dalam keadaan basah, lembab dan kering, Keliatan + sifat tanzh yang menunjukkan kemampuan (plasty) untuk mudah divbab-ubah bentuknya, Kelekatan (stickness) : cri tanh dapat melekal atau menempel pada benda-benda Tabel Klasiikasi Konsistensi Tanah Basah Kelekatan Kefatan oe Kering 0. Tak Lekat 0. Tak Liat 0. Lepas-lepas 0. Lepas-lepas 1. Agak Lekat | 1. Agak Liat 4. SangatGembur | 1. Lunak 2. Lekat 2. Liat 2. Gembur 2. Agak Keras 3, SangatLekat | 3. Sangat Liat | 3. Teguh 3. Keras 4, SangatTegun__| 4. _Sangal Keras Stabiltas gregal adalah kelahanan agregat tanah tetnadap daya hancur yang sakibatkan olen air dan manipuzsi mekarik miseinya pengolahan tanah, Tanah dengan fgreget yang tidak stabil mempuny slrulur yang peka terhadap daya rusak air (slaking dan dspersi, dan manipulasi alau kombinasinya (misalnya memompakan). Slaking didefinisikan Halaman 27 dari a4 sebagai penghancur agregat menjadi parthel-partkal ukuran > 2 mm. sedangkan penghancur agregat menjadi partkal <2 mm disebut dispersi (Abu Sharar eta, 1987). ‘Agregal tanah terbentuk dan hasil pengelompokkan sejumiah buti-burit primer tanah {ersusun secara hirarki, Tetap bila terjadi penghancuran agregat pada susunan hirarki atas (risalnya pengaruh dari pengolahan tanah dan slaking) hirarki yang paling bawah tidak terpengaruh, Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan agregat ialah tekstur, bahan on Kelembaban dan pengolahan tanah, kation-kation pada kompleks jerapan dan faktor otk. Cara Kerja 5 Masukkanlah air destilat sebanyak 50 mL ke dalam baker 100 mL. ‘Masukkanlah 3 agregat tanah kering udara berukuran 3-5 mm. Setelah 2 jam dan 20 jam perendaman, amatiah ada atau tidak pemecahan agregat (slaking) dan atau dispersi. 4. Berikan nila skor, berdasarkan krteria yang ada pada tabel berkut ‘Tabel Kiteria Pemberian Skor Tethadap Tingkat Staking Skor Keiteria 0 _| Tidak ada staking 1 | Slaking lemah; ditandal dengan pecahnya sedikit pinggiran agregal, namur ‘agreyal tanah letap barsalu 5 2 [Sleking sedang; ditandai dengan disinlegrasi agregat yang nyala, lelapi ssebagian besar (lebih dari separuh agregal) masih bersatu 3 | Slaking dengan kual; lebih dari separuh agregatterdisintegrasi (kurang dar separuh yang masih bersalu 4 _[ Slaking total, seluruh bagian agregat terdisintegrasi 5. Bila tidak terjadislaking, dilanjutkan dengan pelumpuran (amoulding) agregat tanah dalam * keadaan lembab yailu sekitar kapasitas lapang, Bentuk “bola-bola" kecil dengan ukuran 3- 5mm. 6. Masukkan ke dalam air destlal seperti pada agregat kering udara, 7. Lakukan skoring berdasarkan kriteria yang terdapat pada tabel berikut. Tabet Kriteria Pemberian Shor Tethadap Tingkat Dsipersi Skor Kriteria (0_| Tidak ada disperse [1 | Dispersi lemah; ditandai dengan kerangnya air berbalasan dengan agregat 2 | Dispersi sedang;terjadi dspersi yang jel tena, tetapiseparuh agregat idak terdispersi 3 [ Dispersi dengan kual, lebih dari separuh agregat lerdispersi 4__| Dispersi otal seluruh bagian agregal terdispersi 8, sambil menunggu pengamaten disper, lakukan pengamatan konsistensi dengan jalan meremas, alav memijl tonah pada tga Keadaan Kandungan air yay kondisi kering lembab dan basah sesuai kriteria beriku: Halaman 28 dari 44 PANDUAN PRAKTIKUM Konsistensi dalam k Lepas Lunak ‘Agak keras Keras Sangat keras Ekstrim keras Konsistensi dalam ke Lepas Sangat gembur Gembur Teguh Sangal teguh Ekstrim teguh Konsistensi dalam ke Kelekatan Tidak lekat Agak lekat Lekat Sangat lekat Plastisitas ; Tidak plastis Agak plastis Plastis Sangat plastis TAHUN 2019 ‘eadaan keting + Buti-butir tanah lepas bebas tanpa kohesi Dengan sedikt ekananmudah bercerai menjadi buti-butir ‘Agak tahan terhadap tekanan, massa tanah rapuh Tahan terhadap tekanan, massa tanah dapat dipatahkan dengan kedua tangan ‘Sangat tahan terhadap tekanan, massa tanah sukar dipatahkan ‘Sangat tahan terhadap tekanan, tidak dapat dinancurkan dengan tangan ‘eadaan lembab + Buli-butirtanah terlepas satu dengan lainnya tanpa kohesi Dengan sedikit tekanan contoh tanah mudah hancur bila ddigenggam mudah bergumpal Bila diremas contoh tanah dapat hancur, bila digenggam mudah bergumpal Massa tanah tahan tethadap remasan dan hancur dengan {ekanan sedang Massa lanah tahan terhadap remasan, dapat hancur dengan tekanan yang kuat ‘Massa tanah sangat fahan terhadep remasan, sukar dinancurkan ‘eadaan basah: Bila kedua jaridirentengkan tidak ada tanah lertinggal di jai Sebagian kecil contoh tanh tertinggal di jari Bia jr cirenggangkan, tanah tinggal melekat Tanah melekal sekali sukar untuk merenggangkan kedua jar Tidak dapat dibentuk gelintr tanah, massa tanah mudah berubah Dapat dibentuk bulatanipita tetapi mudah sekali berubah Dapat dibentuk bulalanipita, tekanan yang sedang dapat mengubah bentuknya Dapal dibentuk bulatan/pita, tahan terhadap tekanan ea cl Halaman 29 dari 41 ae PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasav imu Tanah TAHUN 2019 PRAKTIKUM Vill A. Judul REAKS! (pH) TANAH B. Tujuan 4. Untuk mengetahui cara penentuan pH tanah actual dan potensial 2 Untuk membandigkan tingkat kemasaman tanah pada berbagai penggunaan tahan yang rbeda. C. Alat dan Bahan ‘Alat yang digunakan yitu saringan 0,25 mesh, morlar, botol pengocok, pengaduk gelas, pH meter. Bahan yang digunakan yaitu KSOs 0,1 N, aquades, contoh tanah. D. Dasar Teori Kemasaman atau pH tanah adalah ukuran akiitas ion hidrogen dalam larutan tanah. Nilai pH diperoleh dari logariima negalif konsentrasi ion hidrogen (pH = -1og H") dalam larutan tanah, Skala pH diperolen dengan berpedoman pada air murni yang mempunyai kadar ion hidrogen = kadar ion hidrogen yaitu 107 sehingga pH air muri = og 107 = 7,0. Untuk penilaian kesuburantanah sering dilakukan 2 macam pengukuran pH tanah yaitu pH actual dan pH potensial. Kemasaman (pH) tanah acival menggambarkan aktitas fon hidrogen yang ada dalam larulan tanah sehingga pelarutnya digunakan HzO, yang sering disebut pH HzO. Kemasaman (pH) lanzh potensia) menggambarkan akivilas ion hidrogen Yyang ada dalam larutan tanan dan Kompleks jerapan kolaidlanah yang mudah tetukar, pada Tanah yang agak masam sampai sangal masam, ion AI" juga merupakan penyumbang fon hidrogen di dalam larulan tanah melakukan hidrolisis sebagai berkut: Ae + HO —> Al(OH)? + ANOHY? + HO —> Al(OH) + Ht Dalam penetapan pH tanah potensialdigunakan pelarut KCI 0,1 N atau KxSO. 0,1 N sehingga sering disebut pH KCl. Umumnya nil pH (HzO) lebih tinggi dari pH (KCI), tetap pada tanah-lanah yang sudah tua dimana patkel Kooi cidominasi oleh oksida Al dan Fe eiau mineral keloid yang bersifal amor, pH KCI beri lebih tinggi daripada pH H0. Perbandingan rnilai pH + pH (KC!) - pH (H:0) dapat dipergunakan untuk menial esuburan tanah. Jka pH negali, beret tanah fersebut mampu memegang kallon-kalion yang diperlukan tanaman, Jka pH posi, tanpa bermuatan post, dapat cartkan tanah tersebut sangat miskin atau sangat tua. ; Metode penelapen pH di laboratrium ada dua macam, yaitu secara kalorimetr yang serdasarken wama dan menggunakan pH meter. Sementara iy penelapan pH di tapangan juga dapal dilakukan dengan dua cara yal ‘menggunakan kertas lakmus atau pH tester. E. CaraKerja Hancurkan tanah yang telah dkering-anginkan dengan menggunakan mortar 1 0,25 mesh 2. Sating tanah dengan penyaring ukuren F Timibang cont fanah 6g masukkan ke dalam bolo pengocok 3 arden aquades 128m uniuk menguker pH actual aau 126ml K:SO, 0,1 N untuk mengukur pH potensial Halaman 30 dari 44 PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar imu Tanah TAHUN 2019 ———— ne Dasaredasear Mra Saran” ZAHUN 2617 Aduk dengan pengaduk gelas sehingga tenah betu-betul larut selema + 30 merit, Giamkan selama 10 merit. Tentukan pH tanzh dengan menggunekan pH meter. Bandingkan nil pH yang diperoleh dengan tabel pH kualttf beriut {Sangat Masam | Masam | AgakMasam | Netrl | Agak Alkali | Alkalis HO<45 [45-55] 56-65 [66-75] 76-85 | >65 Halaman 31 dati 41 PRAKTIKUM IX A. Judul PENENTUAN KADAR KAPUR TANAH B. Tyjuan Menentukan kadar kapur ekuivalenfsetara tanah, C. Alat dan Bahan Alat yang digunakan yailu Erlenmeyer 500 cc, timbangan analitk, buret, pipet, ccorong, kertas saring. Bahan yang digunakan yaitu 0,1'N HCI, HCI 2 N, 0,1 NaQH dan indikator phenolpthalin (pp) 1%, kalsimeter. D. Dasar Teori Masalah Kapur di dalam tanah sangalpenting karena dapat mempengaruh sift fiik, kimmia, dan biologis tanah, Terhadap fiska tanah, Kapur dapat merangsang pembentukan struitur tanah yang femal, ni dapat teradi arena Kapur dapal mempengaruhi dekomposisi bahan organik tanah dan pembentukan humus, yang memberikan pengaruh beik terhadap pengaruh tanah Pengaruh kepur banyak terhadap Kimiatanah antara lain dapat menurunkan ion Ht ddan menaikkan ion OF. Hal ini dapat menyebabkan daya larut'Fe, Mn dan Al akart turuny sehingga ketersediaan fosfor dan molybdenum (Mo) akan bertambah, dan sebaliknya jika kejenuhvan basa nai kelersediaan Kalum (K) dapat urun atau nak tergantung keadaan, Jai salah satu efek samping dari kapur adalah dapal mempengaruhi ketersediaan unsur hara tanaman, Kapur dapat merangsang kegialan mikroorganisme tanah dengan meningkatkan arti dan makan bahan organik dan nitrogen dalam tanah, Pengapuran menstimuir organisme tanah yang menguntungkan atau merugikan. Seperti amonifikasi dan oksidasi, sangat nyata dipercepat dengan peningkatan pH. Bakteri pengikatN bak simbiotik maupun non sinbitk distil oleh penambahan Kapur. Pengapuran merupakan hal mullak yang dlakukan pada tanah masam, namun pemberiannya tdak boleh berleinan Kotena dapat menyebabkan efek samping, Dati peberapa has peneliankelebinan kapur dapal merusak keseimbangan kia tanah,antara tain: kro Mn, Cu, Za, dan Fe fia pt tanah mele neva, kon erg etercediann sto, hrea teeny ks yang suxar larut CaPOx. ° SSI ae vn melniak dapat berpengaruh terhadap perkembangan akar tanaman, ~_Perubaas Pfapur yang dperukan untuk meningkalkan pH suatytanah masam ke pH a eeoken betdaserkan kuna hubungan penambahan tartan basa dengan ees Scapa Jumiah basa yang dgunakan selaa dengan kebulhan Kapur yang filainya ckonversi ke dalam saluan bobo! CaCO ha E, Cara Kerja jiap tingkat penambahan basa ¢: tenah untuk sli n basa dan masing-masing Timbang 5 9 eoryocok 100m. Tambahkan dengan pipe lautan NaOM O02 N simasukan ke 62327” AG, 2; 4; 6,8 dan 10 mL dan air bebas ion sehingga jumlah selap masing-masing ear "ambankan telbin dahulu sebelum lartan NaOH 0,02N). saa NaOH srr monghasikan derel penambahan basa 0; 0,02; 0,04 0,08; 0,12; 0.16 penambal __ falaman 32 dari 44 PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar mu Tanah TAHUN 2019 dan 0,20 me. Kocok campuran selama 1 jam dan ukur pH suspensi dengan alat pH meter yang telah dikalbrasi menggunakan larutan sangga pH 7,0 dan 4,0. Catatan: Tambah jumlah larutan NaOH 0,02 N atau gunakan NaOH 0,05 N bila volume larutan ‘melebini 25 mL. Perhitungan Buat kurva hubungan me. NaOH yang diperlukan dengan pH tanah yang dihasikan atau gunakan persamaan regresi. Dapatkan m.e, NaOH yang menghasikan pH yang dikehendaki dan hitung kebutuhan kapurnya sebagai berikut: Kebutuhan kapur (kw CaCO3 har) (me, NaOH x 50) x 102 x (1,5 x 108) x1 me, NaOH x75 x fk Keterangan’ 50 = bst CaCO 40-8 = konversi mg ke kuintal CaCOs 4,5 x 108 = konversi g contoh ke ha Faktor koreksi kadar air (K) = 100/(100 - % kadar ait) Catatan: Kedalaman lapisan olah 15 cm dan BD (bulk density) tanah dianggap 1. ———— Halaman 33 dari 44 ©. ar imu Tanah TAHUN 2019 PRAKTIKUM X Judul PENENTUAN KADAR BAHAN ORGANIK TANAH Tujvan 4. Untuk mengetahui cara penenluan kadar C-organiktanch. 2. Unluk membancingkan kandungan bahan organi tanah pada kedalaman dan berbegai penggunaan lahan yang berbeda. ‘Alat dan Bahan Alat yang digunakan yaitu timbangan analitk, spektrofotometer, labu ukur 100 mL, dispenser 10 mL, pipet volume 5 mL. Bahan yang digunakan yaitu asam suifat peket, kallum dikromat (KCr2O2) 1 N,larutan standar 6.000 ppm C. Dasar Teori Karbon sebagai senyawra organik akan mereduksi Cr yang berwama jngga menjadi Cr" yang berwarna hijau dalam suasana asam. Inlenstas wama hijau yang terbentuk setara dengan kedar Karbon dan dapat diukur dengan spektofotometer ada panjang gelombang 561 nm. . Cara Kerja “Timbang 0,500 g contoh tanah ukuran <0,5 mm, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL. Tambahkan 5 mL KsCrO> 1N, lalu dkocok. Tambahkan 7,5 mL HaSOs pekat, dikocok ilu Gimokan selama 30 meni, Diencerkan dengan ir bebas ion, biarkan dingin dan diiptkan 1 harinya diukur absorbasi arutan jemih dengan spektrofolomeler pada panjang mm, Sebagai pembanding dibuat sntadar 0 dan 250 ppm, dengan memipet 0 andar §.000 ppm ke dalam labu ukur 100 mL dengan perlakuan yang sama Keesokar gelombang 561 n dan § mL larutan s dengan pengerjaan contoh an contoh melebihi standar tertinggi, ulangi penetapan dengan ila pembacae Catatan: Bila ps ‘ah faklor dalam pethitungan sesuai brat contoh yang menimbang contoh lebih sedi. Ub ditimtang Perhitungan : 1.) = ppmkurva xml ekstrak 1,000 mL x 100 mg contoh x fk Kedar Corgi (4) = Prva x 1001000)" 10 (50) xk = Pm kurva x 10 00)" xk Kelerangan: ppm kurva = kai dengan pembacaan = konversi Ke % 5 ie ior roreksi kadar ar = 100/(100 - % kadar ait) dar contoh yang didapet dari kurva hubungan antara kadar deret stander nya setelah dikoreksi Danko Halaman 34 dari 41 PANDUAN PRAKTIKUM Dasav-dasar imu Tanah TAHUN 2019 PRAKTIKUM XI A. Judul DISTRIBUS! ORGANISME TANAH B. Tujuan 1. Untuk mengetahui perbedaan penyebaran organisme tanah pada penggunaan lahan betbeda, 2. Untuk mengidentifikasi jenis organisme tanah yang dominan pada seliap penggunaan lahan tertentu, . Alat, Bahan dan Metode Praktikum ini dlakukan di sekitar kampus. Bualiah suatu plot di tanah sekitar kampus pada penggunaan lahan berbeda masing-masing seluas 100 x 100 cm? dan bagikan plot itu ‘tas 100 subplot yang masing-masing berukuran 10 x 10 cm?, Ambilah tanah masing-masing subplot itu dengan menggunakan skop dan pisau sedalam 5 cm dan selanjulnya bawalah contoh tanah itu ke dalam laboratorium. Timbanglah tanah itu dan selanjutnya ekstraksitah hewan tanah yang terdapat di dalamnya dengan menggunakan corong Barlese-Tullgren selama lebih kurang 4 har, Identifkasikan hewan lanah yang didapat dan Hitunglah masing- rmasing jenisnya (iap mahasiswa hanya menghitung satu jenis tertentu, Bia identikasi tidak dapat dilakukan sampai tingkat jenis, maka cup nyalakan saja fail atau ordonya dengan memberi nomor untuk masing-masing jenis. Dari perhilungan itu akan diketahui kepadatan populasi dari jens-jenis hewan yang terdapat pada plot percobaan. Tiap tanah contoh diukur pula kadar organik den kadar air tanahnya, sertaberalnya per cm’, D. Dasar Teori Distribusi hewan tanah di suatu darah tergantung pada keadaan faktor fsika-kimia lingkungan dan sifalbilogis hewan iu send, Distibusi hewan di alam dapat dikelompokkan alas liga bentuk, yeity benluk featur (uniform), random, dan benluk berkelompok (clump). Penyebaran hewan tanah di suatu Bentangan alam sebagian besar mengelompok, Karena faktorfisika-kimia tanah dan makanan yang tersedia baginya tidak sama merata di tanah, Untuk mengetahul penyebaran sualujenis hewan tanah di suatulokasi maka dapat dilakukan dengan mengetahui Kepadatan populas ewan itu pada lanah lersebut. Setanjutnya dapat dintung apakah hewan iy hidup berkelompok atau ak, Dalam praktkum ini akan dflakukan pengukuran penyebaran hewan tanah ai sekitar amps. —. Pembahasan at digabungkan dan tiap-tiap mahasiswa juga membandingkan pat date so a Bencingkanah kepadatan hewan Tanah ant subplot hasibhasl| perhnae an betbeda dengan memperhatcan kadar ait tanah kadar bahan pada seliap penagunaan rey tanh, sora fktor fsckinia lnghungan lainnya yang orgarik.t@nah, Bei yonds ersebut Fakorapakah krokra penyebab bentuk dsrbus berpenga eh aepet yang didapatsesua dengan bilogis dan Tako ingkungannya jenis hew aT aie PANDUAN PRAKTIKUM Dasar-dasar mu Tanah TAHUN 2019 PRAKTIKUM Xil A. Judul KEPADATAN POPULASI CACING TANAH B. Tujuan 1. Untuk mengetahui perbedaan kepadatan cacing tanah pada penggunaan lahan berbeda. 2. Untuk mengidentifkasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan cacing tanah pada ‘setiap penggunaan lahan tertentu. C. Alat, Bahan dan Metode Pada percobaan ini pengambilan contoh cacing tanah dilakukan dengan metode sortir tangan. Pada masing-masing lokasi diambil contoh cacing tanah dan sepuluh kuadrat contoh yang luasnya per kuadrat 30 x 30 cm®. Tanah pada kuadrat ini digali dengan pacul dan skop sampai kedalaman 30 cm. Tanah ity untuk sementara dimasukan ke dalam karung pisatik. Pengambilan contoh tanah masing-masing lokasi dlakukan pada waktu yang relaif bersamaan, Selanjuinya tanah contoh itu diletakkan pada lembaran pasttk dan selanjutnya cacing tanah yang terdapat padanya dikoleksi dengan metode sortrtangan. Cacing tanah yang ditemukan dibedakan berdasarkan bentuk luamya, dihitung dan 5,00 N(h) <0,10 | 0,10-20 | 0,21-0.50 | 051-075] >0,75 om <5 5-10 | 11-15 | 16-25 | >25 20s HCI (mg/100g) <10 10-20 | 241-40 | 41-60 >60 P20s Bray 1 (opm) <10 10-15 | 16-25 | 26-35 > 35 P2Os Olsen (ppm) <10 10-25 | 26-45 | 46-60 >60 K,O HCI 25% (mg/100) <10 | 10-20 | 21-40 | 41-60 | >60 KTK (cmotkg) <5 5-16 17-24 | 25-40 >40 ‘Susunan Kation: K(cmol(+)ikg)* <0,1° | 07-02 | 03-05 | 06-10 | >10 Na (emol(+)kg) <0. 04-07 | 08-19 | >10 Mg (emol(#)/ka) <04 | 04-1.0 | 41-20 | 21-80 | >a0 Ca (cmol(+)/kg) «<2 2-5 6-10 | 11-20 | >20 Kejenuhan Basa (%) <20 | 20-35 | 36-50 | 51-70 | >70 Kejenuhan Aluminium (%) <10 10-20 | 21-30 | 31-60 | >60 t ‘Sangat Masam Masam_ os Netral fo | Alkalis pHH.O <4.5, 45-55 | 56-65 | 66-75 | 76-85 | >85 | Halaman 40 dari 41 — PANDUAN PRAKTIKUM Dasay-dasar imu Tanah TAHUN 2019 Lampiran Tabel Kombinasi Sifat Kimia Tanah untuk Penetapan Status Kesuburan Tanah No. KTK KB P20s, K20, C-Org Status Kesuburan 1 T T >2TtanpaR Tinggi (T) 2 T T — |>27T dengan Sedang (S) 3 T T — |>2tanpar Tinggi) 4 T T >28 dengan R Sedang (S) 5 T tT |rsr Sedang (S) 6 T T <2R dengan T Sedang (S) 7 T T <2RdenganS Rendah (R) é T g >2T tanpaR Tinggi (7) 9 T s >2T dengan R Sedang (S) wo} oT Seale2s Sedang (8) ci T Ss Kombinasi lain Rendah (R) 2 T R >2T lanpaR ‘Sedang (8) 13 T R * |>2T dengan 1 Rendah (R) | 4 T R Kombinasi ain Rendah (R) 5 S T >2T tanpaR ‘Sedang (8) 6] s T — |>2Staipar Sedang (8) a 8 T Kombinasi lain Rendah (R) |S S >2T tampa Sedang (S) 19 s $ >2StanpaR ‘Sedang (S) 2| s S| Kombinasilain Rendah (R) ays R (37 Sedna (S) 2| s R | Kombinasi tain Rendah (R) BTR 7 [PT anpaR Sedang (8) late + |>2Tdengank Rendah (R) laa 1 — |>2StanpaR ‘Sedang (8) ae + | Kombinas tin Rendah (R) WTR Spa Tena Sedang 8) in 5 Kombinasi lain Rendah (R) 31k | Semua kombinasi Rendah (R) ra pe TSR | Sema kombinasi Sangal Rendah (SR) Kelerangant T= Tinggi S = Sedang; R = Rendahy SR = Sangat Rendch ee Halaman 41.dari 44

You might also like