You are on page 1of 31

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Menghitung Denyut Nadi

Kelas : XI MIPA 1
Disusun oleh :

1. Charoline Rafista (07)


2. Chrisentia Levina Arianti (09)
3. Cungfinius Finnata Husin (10)
4. Della Putri (11)
5. Gisella Merischa Rosari (17)
6. Violine Queen (28)

Tahun ajaran 2023/2024


SMA XAVERIUS 3 PALEMBANG
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… i

DATA CHAROLINE RAFISTA ………………………………………………………… 1

Landasan Teori ……………………………………………………………………..1


Alat dan Bahan ……………………………………………………………………..2
Cara Kerja ………………………………………………………………………….2
Data ………………………………………………………………………………...2
Pembahasan ………………………………………………………………………...3
Kesimpulan ………………………………………………………………………...4
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………...5

DATA CHRISENTIA LEVINA ARIANTI ………………………………. 6


Landasan Teori ……………………………………………………………………..6
Alat dan Bahan ………………………………………………………………….….6
Cara Kerja …………………………………………………………………………..6
Data ………………………………………………………………………………....7
Pembahasan ………………………………………………………………………....7
Kesimpulan ……………………………………………………………………….....7
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….8

DATA CUNGFINIUS FINNATA HUSIN ………………………………… 9


Landasan Teori …………………………………………………………………..….9
Alat dan Bahan ………………………………………………………………….…..9
Cara Kerja …………………………………………………………………………..10
Data ………………………………………………………………………………....10
Pembahasan ………………………………………………………………………....10
Kesimpulan …………………………………………………………………….…....11
Daftar Pustaka ………………………………………………………………….…....11

DATA DELLA PUTRI …………………………………………………….. 13


Landasan Teori ……………………………………………………………………...13
Alat dan Bahan ……………………………………………………………………...13
Cara Kerja …………………………………………………………………………...13
Data ……………………………………………………………………………….....14
Pembahasan …………………………………………………………………………14
Kesimpulan ……………………………………………………………………….....14
Daftar Pustaka …………………………………………………………………….....15

i
DATA GISELLA MERISCHA ROSARI ………………………………… 16
Landasan Teori …………………………………………………………………….. 16
Alat dan Bahan …………………………………………………………………….. 16
Cara Kerja …………………………………………………………………………. 16
Data ……………………………………………………………………………….... 17
Pembahasan ………………………………………………………………………... 17
Kesimpulan ……………………………………………………………………….... 17
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………... 18

DATA VIOLINE QUEEN …………………………………………………. 19


Landasan Teori …………………………………………………………………….. 19
Alat dan Bahan …………………………………………………………………….. 20
Cara Kerja …………………………………………………………………………. 20
Data ………………………………………………………………………………... 20
Pembahasan ………………………………………………………………………... 21
Kesimpulan ………………………………………………………………………... 23
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………... 24

LAMPIRAN …………………………………………………………………. 25

ii
Nama : CHAROLINE RAFISTA Kelas : XI MIPA 1 No.Absen : 07

Judul Praktikum : Menghitung Denyut Nadi


Tujuan Praktikum : Mengetahui perbedaan frekuensi denyut nadi pada aktivitas yang berbeda
Waktu Praktikum : Rabu, 22 Febuari 2023
Tempat Praktikum : Laboratorium Biologi dan Lapangan SMA Xaverius 3 Palembang

Landasan Teori

Tekanan darah merupakan tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri ketika darah tersebut
dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Semakin tinggi tekanan darah maka semakin keras
jantung itu bekerja (World Health Organization, 2013). Tekanan darah diukur dengan
menggunakan tensimeter atau biasa disebut dengan sphygmomanometer atau blood pressure
monitor. Hasil pengukuran tekanan darah berupa dua angka yang menunjukkan tekanan sistolik
dan tekanan diastolik. Contohnya tekanan darah 120/80, angka yang di atas menunjukkan
tekanan darah sistolik yaitu tekanan di arteri saat jantung berdenyut atau berkontraksi memompa
darah melalui pembuluh tersebut dan angka yang di bawah menunjukkan tekanan diastolik yaitu
tekanan di arteri saat jantung berelaksasi diatara dua denyutan (kontraksi). Angka-angka ini
memiliki satuan millimeter merkuri (mmHg, Hg adalah symbol kimia untuk merkuri). Satuan ini
menunjukkan cara pengukuran tekanan darah sejak pertama kali ditemukan (Palmer dan
Williams, 2007).

Prof Dr dr Yoga Yuniadi, SpJP(K) dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
menyarankan seluruh masyarakat untuk melakukan cek denyut nadi secara rutin setiap hari.
"Masyarakat harus aware bahwa dia harus MENARI (Meraba Nadi Sendiri). Paling bagus
setidaknya sekali sehari,". Berdasarkan hasil penelitian dalam Jurnal Pendidikan Kesehatan
Rekreasi menjelaskan bahwa, ternyata VO2Max (tingkat maksimum oksigen yang dapat
digunakan tubuh selama berolahraga) berkorelasi terhadap pemulihan denyut nadi (Asditiawan et
al., 2016) bukti penelitian mengatakan bahwa ada pengaruh antara kebugaran dengan denyut
nadi (Kusuma, 2020). Beberapa hal ini membuktikan bahwa secara fisiologi nadi akan berubah
sesuai dengan lingkunan atau sesuai dengan tingkat keterlatihan. Semakin berat kondisinya maka
ketika melakukan aktivitas denyut nadi akan tinggi, tetapi ketika istirahat denyut nadi akan
cenderung rendah untuk yang sudah melakukan aktivitas tinggi atau dikondisi yang berat.
1
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktivitas
normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHg. Dalam aktivitas sehari- hari, tekanan
darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka
pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat di waktu beraktifitas atau olahraga
(Pudiastuti, 2013).

Alat dan Bahan


1. Stopwatch (boleh menggunakan Hp)
2. Alat tulis
Cara Kerja
1. Siapkan stop-watch atau arloji.
2. Ambil sikap duduk atau sedang dalam keadaan beristirahat.
3. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah Anda pada pergelangan tangan Anda. Bila perlu
tekan sedikit hingga denyutan semakin terasa.
4. Hitunglah jumlah denyut nadi dalam waktu 1 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3
kali, kemudian ambil rata-ratanya.
5. Lalu lakukan kegiatan berjalan selama 3-5 menit.
6. Hitung pula denyut nadi Anda setelah selesai berjalan, kemudian catat. Ulangi sebanyak
3 kali, kemudian ambil rata-ratanya.
7. Lakukan kegiatan berlari selama 3-5 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3 kali,
kemudian ambil rata-ratanya.
8. Kumpulkan data penghitungan jumlah nadi Anda dan bandingkan.
9. Masukkan data yang Anda peroleh dalam sebuah tabel.

Data
Nama : Charoline Rafista Umur : 16 tahun L/P
Aktivitas Menit 1 Menit 2 Menit 3 Rata-rata
Duduk 91/menit 88/menit 85/menit 88/menit
Jalan 91/menit 91/menit 88/menit 90menit
Lari 104/menit 97/menit 96/menit 99/menit

2
Data Kelompok
Aktivitas
No Nama L/P
Duduk Jalan Lari
1. Charoline Rafista P 88/menit 90/menit 99/menit
2. Chrisentia Levina Arianti P 93/menit 96/menit 106/menit
3. Cungfinius Finnata Husin L 79/menit 95/menit 108/menit
4. Gisella Rosari P 60/menit 70/menit 103/menit
5. Della Putri P 92/menit 93/menit 102/menit
6. Violine Queen P 81/menit 85/menit 106/menit

Pembahasan
Peristiwa jantung berdetak merupakan salah satu bukti yang menunjukkan bahwa seseorang
dapat dikatakan hidup. Dalam hal ini jantung memiliki tugas yang sangat berat, karena ia harus
bekerja untuk memompa darah selama 24 jam setiap hari. Pada saat jantung memompa darah ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri, darah dapat menimbulkan suatu tekanan pada
dinding arteri yang disebut dengan tekanan darah. Otot jantung memiliki 3 kemampuan, yaitu
kontraksibilitas (kontraksi/pendek), ekstensibilitas (relaksasi/panjang), dan elastisitas (kembali
ke bentuk semula). Jantung bekerja dengan cara menguncup dan mengembang. Pada saat
menguncup, otot jantung mengalami kontraksi atau mengerut dan saat mengembang otot jantung
mengalami relaksasi atau mengendur. Kontraksi otot jantung inilah yang menyebabkan
terjadinya tekanan pada darah, bersamaan dengan itu terjadi aliran darah di sepanjang pembuluh
darah. Adanya kontraksi dan relaksasi pada jantung mengakibatkan jantung berdenyut. Adanya
denyut jantung dapat dirasakan pada tempat-tempat yang terdapat pembuluh nadi atau arteri,
misalnya pergelangan tangan atau pada leher. Oleh sebab itulah, denyut jantung sering disebut
juga sebagai denyut nadi.

Tekanan darah yang ditumbulkan oleh darah dalam pembuluh darah saat jantung bekerja dapat
dihitung dengan menggunakan alat tensimeter (sphygmomanometer) maupun secara manual
dengan meraba nadi sendiri, seperti pada pergelangan tangan dan leher. Hasil pengukuran
tekanan darah dengan menggunakan alat berupa angka yang menunjukkan tekanan sistolik
(bunyi yang pertama terdengar) dan tekanan diastolik (bunyi yang terakhir terdengar). Artinya,
pada saat jantung berkontraksi terjadi tekanan sistol, sedangkan saat jantung berelaksasi terjadi
tekanan diastol.
3
Perhitungan denyut nadi yang dilakukan secara manual dengan meraba nadi sendiri dapat
dilakukan dengan mudah oleh setiap orang, yaitu dengan meraba nadi hingga terasa denyutannya
kemudian dihitung manual setiap denyut yang terjadi dalam waktu 1 menit menggunakan
stopwatch atau arloji. Penghitungan denyut nadi dinilai sangat penting bagi setiap orang. Hal ini
dikarenakan jumlah tekanan yang dihasilkan denyut nadi memberikan pengertian yang berbeda-
beda pada setiap orang. Salah satunya, sebagai indikator istirahat dalam kegiatan sehari-hari.
Denyut nadi dapat menjadi indikator istirahat setelah melakukan kegiatan sehari-hari kita, yaitu
tubuh mendapatkan istirahat yang cukup ketika denyut nadi dalam keadaan normal (120/80),
sedangkan ketika denyut nadi berada di atas normal artinya tubuh masih belum memiliki cukup
istirahat/kelelahan, sehingga dengan kita melakukan perhitungan denyut nadi dapat membantu
kita dalam menjaga kebugaran jasmani dan mengetahui apakah tubuh kita sudah mendapatkan
istirahat yang cukup setiap harinya. Aktivitas menghitung denyut nadi ini sebagai indikator
istirahat ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan denyut nadi kita pada saat beraktivitas
(sebelum tidur) dan pada saat kita bangun pagi harinya, untuk melihat perbedaan frekuensi
denyut nadi sesudah dan sebelum kita beristirahat. Hal ini berdasarkan pada hasil penelitian
dalam Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi yang berjudul “Denyut Nadi Indikator Istirahat
dalam Kegiatan Sehari-Hari”.

Melalui hal ini juga menunjukkan bahwasanya terdapat perbedaan frekuensi denyut nadi antara
saat istirahat dengan setelah melakukan aktivitas (jalan maupun berlari). Pada saat melakukan
aktivitas, tubuh memerlukan lebih banyak oksigen yang terdapat di dalam darah untuk
mendapatkan energi (ATP) melalui proses respirasi anaerob dalam tubuh oleh mitokondria,
sehingga jantung akan memompa darah lebih kuat untuk dapat memenuhi kebutuhan energi
tubuh. Sedangkan, pada saat istirahat tubuh memerlukan lebih sedikit energi, sehingga kerja
jantung cenderung lebih lambat apabila dibandingkan saat sedang beraktivitas. Perbedaan
kekuatan jantung saat memompa darah inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan frekuensi
denyut nadi yang dihasilkan, di mana frekuensi denyut nadi akan semakin meningkat ketika
kebutuhan oksigen (yang terkandung di dalam darah) juga meningkat. Tingginya tekanan
darah akan menimbulkan penyempitan dan kerusakan pada arteri koroner dan menyebabkan
aliran darah melalui otot jantung terganggu, sehingga membuat otot jantung kekurangan oksigen
dan nutrisi.

4
Selain itu, terdapat beberapa faktor lainnya yang memengaruhi denyut nadi, seperti tingkat
aktivitas, keadaan tubuh (ukuran, bentuk, kesehatan secara fisik), tingkat kebugaran, jenis
kelamin, kondisi kesehatan, konsumsi obat-obatan tertentu, hingga perbedaan usia. Tekanan
darah dipengaruhi oleh volume darah dan elastisitas pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah
disebabkan peningkatan volume darah atau penurunan elastisitas pembuluh darah. Sebaliknya,
penurunan volume darah akan menurunkan tekanan darah, sehingga semakin tua maka tekanan
darah cenderung akan melambat. Hal ini menunjukkan bahwasanya denyut nadi pada setiap
orang tidak sama karena terdapat banyak sekali perbedaan pada setiap individu dalam
menjalankan aktivitsnya sehari-hari, keadaan fisik dan psikologis mereka, hingga ukuran usia
mereka. Hal ini sesuai dengan data hasil praktikum yang diperoleh, di mana setiap individu
memilliki jumlah denyut nadi yang berbeda-beda pada setiap aktivitas mereka, dan juga
frekuensi denyut nadi akan bertambah ketika aktivitas yang dilakukan lebih berat (membutuhkan
lebih banyak energi), sehingga denyut nadi ketika duduk lebih rendah dibandingkan dengan
ketika jalan dan berlari.

Kesimpulan
 Denyut nadi merupakan banyaknya jumlah jantung berdetak dalam setiap menit,
sedangkan tekanan darah merupakan ukuran kuatnya jantung dalam memompa darah.
 Perbedaan frekuensi denyut nadi saat beraktivitas dan istirahat dipengaruhi oleh
banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mendapatkan energi dalam
beraktivitas.
 Denyut nadi yang dhasilkan pada setiap orang memiliki frekuensi yang bebeda-beda
sesuai dengan perbedaan kondisi fisik hingga psikologis mereka.
 Menjaga tekanan darah tetap stabil merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan
kita, khususnya dalam menjaga kualitas kerja jantung.
 Memiliki istirahat yang cukup setiap hari dapat diketahui melalui perhitungan denyut
nadi kita dalam kehidupan sehari-hari.
 Semakin berat aktivitas yang dilakukan tubuh, semakin besar frekuensi denyut nadi yang
dihasilkan. Sedangkan, saat istirahat denyut nadi cenderung lebih rendah dibandingkan
saat setelah beraktivitas.

5
Daftar Pustaka

Wahyudi, Fitri, 2016, Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan


Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Jawa Barat, CV Arya Duta.

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, “Denyut Nadi Indikator Istirahat dalam Kegiatan
Sehari-Hari” https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/jpkr/article/download/1005/831/3141 diakses
pada 3 Maret, 2023 pada pukul 14:18

Jurnal, http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/8376/3/BAB%20II.pdf , diakses pada 3


Maret, 2023, pada pukul 21:11

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3918882/penting-kamu-ketahui-faktor-
faktor-yang-pengaruhi-denyut-jantung-1/2, diakses pada 3 Maret, 2023 pada pukul 22:00

Jurnal, http://eprints.unm.ac.id/9857/1/Jurnal.pdf , diakses pada 3 Maret, 2023 pada


pukul 22:30

6
NAMA: VIOLINE QUEEN KELAS: XI MIPA 1 ABSEN: 28
Judul Praktikum : Menghitung Denyut Nadi
Tujuan Praktikum : Mengetahui perbedaan frekuensi denyut nadi pada aktivitas yang berbeda
Waktu Praktikum : Rabu, 22 Febuari 2023
Tempat Praktikum : Laboratorium Biologi dan lapangan SMA Xaverius 3 Palembang

Landasan Teori
Denyut nadi normal merupakan tanda bahwa jantung bekerja dengan baik
(https://www.alodokter.com/ayo-berapa-denyut-nadi-normal-anda) . Denyut jantung biasanya
mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu. Secara
umum, hal tersebut dipresentasikan sebagai Beats per Minute (BPM) karena waktu standar yang
dapat digunakan untuk mengukur berapa denyut nadi manusia, yaitu berdasarkan per menit.
Denyut nadi dapat bervariasi antar individu. Jumlahnya dapat lebih rendah saat dalam keadaan
istirahat maupun sedang beraktivitas. Hal ini karena saat beraktivitas, tubuh memerlukan lebih
banyak darah yang membawa oksigen untuk dialirkan ke semua sel-sel tubuh.

Kerja dalam kondisi panas berpengaruh terhadap peningkatan denyut nadi (Wulandari &
Ernawati, 2018; Rahadian, 2018; Aperos et al., 2015). Beban kerja fisik meningkatkan jumlah
denyut nadi, semakin tinggi beban kerja fisik maka akan semakin tinggi denyut nadi (Putri,
2019). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nadi dapat dijadikan ukuran bahwa
orang melakukan aktivitas pasti akan mengalami peningkatan. Peningkatan ini sesuai dengan
berat ringannya kegiatan yang dilakukan, bahkan kebisingan, orang yang bekerja dan terkena
kebisingan pada waktu yang lama ternyata terjadi peningkatan denyut nadi (Elfiza, 2017).
Dengan intensitas latihan yang berbeda maka denyut nadi juga berbeda, semakin tinggi intensitas
maka semakin tinggi denyut nadi (Elyasa et al., 2019).

Sangat erat kaitannya antara denyut nadi dengan aktivitas jasmani atupun olahraga, dan bekerja.
Denyut nadi dapat dijadikan sebagai ukuran berat ringannya pekerjaan, demikian juga dengan
kondisi seseorang di suatu daerah. Terdapat perbedaan antara denyut nadi antara orang yang
tinggal di dataran rendah dibandingkan dengan orang yang tinggal di dataran tinggi (Kasenda et
al., 2014; Ardianto et al., 2015). Secara fisiologi nadi akan berubah sesuai dengan lingkungan
atau sesuai dengan tingkat keterlatihan.

20
Semakin berat kondisinya maka ketika melakukan aktivitas denyut nadi akan tinggi, tetapi ketika
istirahat denyut nadi akan cenderung rendah untuk yang sudah melakukan aktivitas tinggi atau
dikondisi yang berat.

Alat dan Bahan


1. Stopwatch (boleh menggunakan Hp)
2. Alat tulis

Cara Kerja
1. Siapkan stop-watch atau arloji.
2. Ambil sikap duduk atau sedang dalam keadaan beristirahat.
3. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah Anda pada pergelangan tangan Anda. Bila perlu
tekan sedikit hingga denyutan semakin terasa.
4. Hitunglah jumlah denyut nadi dalam waktu 1 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3
kali, kemudian ambil rata-ratanya.
5. Lalu lakukan kegiatan berjalan selama 3-5 menit.
6. Hitung pula denyut nadi Anda setelah selesai berjalan, kemudian catat. Ulangi sebanyak
3 kali, kemudian ambil rata-ratanya.
7. Lakukan kegiatan berlari selama 3-5 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3 kali,
kemudian ambil rata-ratanya.
8. Kumpulkan data penghitungan jumlah nadi Anda dan bandingkan.
9. Masukkan data yang Anda peroleh dalam sebuah tabel.

Data
Nama : Violine Queen Umur : 16 tahun L/P
Aktivitas Menit 1 Menit 2 Menit 3 Rata-rata
Duduk 80/menit 85/menit 81/menit 82/menit
Jalan 90/menit 87/menit 85/menit 87,3/menit
Lari 125/menit 110/menit 106/menit 113,6/menit

21
Pembahasan

Denyut nadi menggambarkan frekuensi arteri (pembuluh darah bersih) yang mengembang dan
berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung. Melalui denyut nadi,
dapat mengetahui detak jantung, irama jantung, hingga kekuatan jantung. Sehingga, memeriksa
denyut nadi bisa menjadi tanda apakah jantung bekerja dengan baik atau tidak.

Detak jantung normal manusia bisa berbeda, detak jantung akan selalu menurun seiring
dengan bertambahnya usia, ketika seseorang melewati masa kanak-kanak menuju dewasa. Berikut

perkiraan detak jantung normal pada manusia berdasarkan umur dalam satuan BPM (Beats per
Minute):
Umur Detak Jantung Detak Jantung Detak Jantung
(Tahun) Rendah (BPM) Normal (BPM) Tinggi (BPM)
1-2 <80 80-130 >130
3-6 <75 75-120 >120
7-12 <75 75-110 >110
Dewasa <60 60-100 >100

Normalnya, detak jantung saat berolahraga pada orang dewasa berusia 20-35 tahun adalah 95-
170 kali per menit. Sementara, untuk usia 35-50 berkisar 85-155 kali per menit. Pada usia diatas
60 tahun kecepatannya antara 80-130 kali per menit. Orang yang aktif memiliki otot jantung
yang lebih baik sehingga jantung tidak perlu bekerja keras untuk mempertahankan fungsi tubuh,
sehingga atlet yang sudah lama berlatih biasanya memiliki detak jantung normal per menit saat
istirahat di bawah 60 bpm bahkan bisa mencapai 40 bpm.

Beberapa hal yang dapat memengaruhi jumlah denyut per menit adalah:
 Aktivitas fisik, setelah melakukan aktivitas fisik berat biasanya denyut nadi lebih cepat.
 Tingkat kebugaran, semakin bugar tubuh, denyut nadi semakin lebih lambat (berada pada
kisaran normal yang paling bawah).
 Suhu udara, denyut nadi lebih cepat saat suhu udara lebih tinggi (tapi biasanya
kenaikannya tidak lebih dari 5-10 kali per menit).
 Posisi tubuh (berdiri atau tiduran), terkadang saat berdiri, selama 15-20 detik pertama
denyut nadi akan naik sedikit, kemudian akan kembali lagi ke normal.

22
 Emosi, seperti stres, cemas, sangat sedih, atau sangat senang dapat meningkatkan denyut
nadi.
 Ukuran tubuh, orang yang sangat gemuk, biasanya mempunyai denyut nadi yang lebih
tinggi (tapi biasanya tidak lebih dari 100 kali per menit).
 Obat-obatan

Denyut nadi dapat diukur di beberapa titik dalam tubuh, seperti:


 Pergelangan tangan
 Siku bagian dalam
 Sisi leher bagian bawah
Namun, biasanya yang paling mudah untuk ditemukan adalah di pergelangan tangan.

Menjaga kesehatan jantung sejak dini sangatlah penting karena akan mempengaruhi masa depan.
Bila sejak dini menerapkan pola hidup tidak sehat, hal tersebut akan terakumulasi dan
berdampak buruk pada pembuluh darah dan jantung. Penyakit jantung merupakan salah satu
penyakit yang ditakuti di dunia karena mematikan dan serangannya yang datang secara tiba-tiba.
Penyakit ini bisa muncul akibat tidak menjalankan gaya hidup sehat.

Jantung merupakan organ yang vital, penting dan esensial. Fungsinya memengaruhi hampir
seluruh organ tubuh yang lain. Jika kita mempunyai permasalahan pada jantung maka
kelangsungan hidup kita juga akan terancam. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan
jantung untuk hidup yang lebih berkualitas. (dr. Arditya Damarkusuma, M.Med, SpJP, 2021).

“Kira-kira ada tidak faktor risiko yang bisa dikontrol dan yang tidak bisa. Kalau usia, tidak bisa
dikontrol karena secara fisiologis tentunya manusia semakin tua. Oleh karena itu, kita harus
mengenali adakah faktor-faktor risiko lainnya selain usia. Mungkin ada riwayat tensi dan
gulanya lumayan tinggi, mungkin ada yang merokok, riwayat orang tuanya yang mempunyai
sakit jantung atau riwayat penyakit lainnya seperti syaraf dan kolestrol,” terang dr. Arditya.

“Pada usia muda, kalau ada keluhan secara kardiovaskular seperti sesak nafas, nyeri dada, nafas
tidak nyaman, jangan ragu untuk ke dokter terdekat, baik dokter jantung atau dokter penyakit
dalam untuk memastikan apakah ada masalah atau tidak, karena saat ini tren shiftnya ke usia
muda,” tuturnya.

23
dr. Arditya menyarankan bahwa untuk dewasa muda, berolahraga yang baik jenis aerobik
dengan intensitas sedang, kira-kira 150 menit seminggu. Hal ini biasanya terbagi menjadi
beberapa sesi, yaitu 30 menit sehari, minimal 5 kali seminggu. Aerobik secara sederhana adalah
olahraga yang menggerakan banyak otot seperti jogging, bersepeda, senam dan menari. Apabila
rutin berolahraga risiko untuk menderita penyakit jantung termasuk rendah, yaitu 14-50%.

Dan selain berolahraga, kita juga perlu memperhatikan pola makan. Disarankan untuk
mengonsumsi 5 porsi buah dan sayur setiap hari, memakan ikan atau daging unggas minimal 2
kali seminggu, membatasi konsumsi daging merah, perbanyak bumbu masakan daripada
menambahkan garam dan gula, dan pilih produk susu dengan kadar lemak rendah. Selain jenis
makanan yang baik dikonsumsi, perlu membatasi konsumsi garam sebanyak 1 sendok teh per
hari, gula sebanyak 4 sendok makan per hari, dan minyak sebanyak 5 sendok makan setiap
harinya (dr. Vienna Rossimarina, SpJP, 2019).

Selain berolahraga dan menjaga makan, kita juga perlu menghindari rokok. Karena merokok
dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah. Dampak buruk rokok bahkan
bisa dialami oleh perokok pasif. Bahan kimia di tembakau dapat merusak jantung dan pembuluh
darah, serta menyebabkan penyempitan arteri akibat penumpukan plak (aterosklerosis) yang jadi
penyebab penyakit jantung. Karbon monoksida dalam asap rokok menggantikan sebagian
oksigen dalam darah. Hal ini meningkatkan tekanan darah dan detak jantung dengan memaksa
jantung bekerja lebih keras untuk memasok kebutuhan oksigen.

Kesimpulan

 Denyut nadi menggambarkan frekuensi arteri (pembuluh darah bersih) yang


mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah denyut nadi yaitu aktivitas fisik, tingkat
kebugaran, suhu udara, posisi tubuh, emosi, ukuran tubuh, dan obat-obatan.
 Menjaga kesehatan jantung sangat penting agar dapat menghindari penyakit-penyakit
berbahaya yang bisa menyebabkan kematian.
 Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan jantung, yaitu berolahraga secara teratur,
menjaga pola makan, dan menghindari rokok.

24

Daftar Pustaka
Wahyudi, Fitri, 2016, Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Jawa Barat, CV Arya Duta.

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, “Denyut Nadi Indikator Istirahat dalam Kegiatan
Sehari-Hari” https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/jpkr/article/download/1005/831/3141 diakses
pada 4 Maret, 2023 pada pukul 23:20

https://www.alodokter.com/ayo-berapa-denyut-nadi-normal-anda diakses pada 4 Maret,


2023 pada pukul 23.16

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/detak-jantung-normal diakses
pada 5 Maret, 2023 pada pukul 10.38

Menjaga Kesehatan Jantung untuk Hidup Lebih Berkualitas | Universitas Gadjah Mada
(ugm.ac.id) diakses pada 5 Maret, 2023 pada pukul 11.55

https://www.anlene.com/id/ms/gaya-hidup-sehat-untuk-jaga-kesehatan-jantung.html
diakses pada 5 Maret, 2023 pada pukul 12.05

25
Nama : Della Putri Kelas : XI MIPA 1 No : 11
Judul Praktikum : Menghitung denyut nadi
Tujuan Praktikum : Mengetahui perbedaan frekuensi denyut nadi pada aktivitas yang berbeda
Waktu Praktikum : Rabu, 22 Februari 2023
Tempat Praktikum : SMA Xaverius 3 Palembang

Landasan Teori
Denyut nadi dan tekanan darah adalah dua pengukuran yang dapat digunakan tenaga kesehatan
untuk memantau kesehatan seseorang secara keseluruhan (Totti Kurnia Sukmajaya,2021).
Denyut nadi adalah berapa banyak jantung berdetak selama satu menit, sedangkan tekanan darah
adalah tekanan saat jantung memompa darah keseluruh tubuh. Setiap kali jantung berdetak
pastinya akan ada tekanan, tekanan yang disebut dengan tekanan darah ini menunjukkan
seberapa lancar darah dipompa keseluruh tubuh sehingga denyut nadi ditentukan oleh elastisitas
pembuluh darah. Untuk mengukur tekanan darah digunakan alat yang bernama tensimeter. Pada
tensimeter tekanan darah diukur dalam satuan mmHg. Terdapat dua angka pada tensimeter yang
menunjukkan tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan darah seseorang dikatakan normal
Ketika berada di bawah 120/80 mmHg, dengan 120 adalah tekanan sistolik dan 80 adalah
tekanan diastolik.

Frekuensi denyut nadi berhubungan dengan kebutuhan oksigen didalam tubuh. Saat tubuh
memerlukan banyak oksigen, maka jantung akan lebih cepat berdetak dan denyut nadi per menit
akan meningkat jumlahnya. Denyut jantung yang cepat akan mempercepat aliran darah, akan
semakin banyak oksigen yang berdifusi ke kapiler paru sehingga selama latihan fisik tidak
menurunkan nilai saturasi oksigen melainkan tetap atau mengalami peningkatan (Yustiana Arie
Suwanto et al, 2021).
Alat dan Bahan
1. Stopwatch
2. Alat tulis
Cara Kerja
1. Siapkan stop-watch atau arloji.
2. Ambil sikap duduk atau sedang dalam keadaan beristirahat.
3. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah Anda pada pergelangan tangan Anda. Bila perlu
tekan sedikit hingga denyutan semakin terasa.
14
4. Hitunglah jumlah denyut nadi dalam waktu 1 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3
kali, kemudian ambil rata-ratanya.
5. Lalu lakukan kegiatan berjalan selama 3-5 menit.
6. Hitung pula denyut nadi Anda setelah selesai berjalan, kemudian catat. Ulangi sebanyak
3 kali, kemudian ambil rata-ratanya.
7. Lakukan kegiatan berlari selama 3-5 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3 kali,
kemudian ambil rata-ratanya.
8. Kumpulkan data penghitungan jumlah nadi Anda dan bandingkan.
9. Masukkan data yang Anda peroleh dalam sebuah tabel.

Data
Nama : Della Putri Umur : 16 tahun L/P
Aktivitas Menit 1 Menit 2 Menit 3 Rata-rata
Duduk 102/menit 94/menit 80/menit 92/menit
Jalan 118/menit 88/menit 78/menit 93/menit
Lari 125/menit 93/menit 88/menit 102/menit

Pembahasan
Dari data diatas dapat kita ketahui salah satu faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi
yaitu aktivitas. Saat melakukan aktivitas berlari, saraf simpatik bekerja lebih dominan sehingga
denyut jantung meningkat untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen. Tubuh memerlukan
banyak oksigen yang berfungsi dalam metabolisme sel otot untuk mendapatkan tenaga gerak.
Peningkatan denyut ini berarti jantung memompa darah lebih cepat sehingga otak dan bagian
tubuh lainnya mendapat pasokan darah untuk menunjang aktivitas yang dilakukan. Sedangkan
saat duduk, tubuh tidak banyak bergerak sehingga tidak memerlukan banyak oksigen. Oleh
karena itu, frekuensi denyut nadi saat duduk lebih rendah daripada saat berjalan maupun berlari.
Selain dari aktivitas, faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi adalah jenis kelamin,
usia, tingkat kebugaran, ukuran tubuh juga konsumsi obat-obatan tertentu. Faktor-faktor ini
menyebabkan denyut nadi setiap orang menjadi tidak sama.
Kesimpulan
 Denyut nadi adalah berapa banyak jantung berdetak selama satu menit, sedangkan
tekanan darah adalah tekanan saat jantung memompa darah keseluruh tubuh.
15
 Perbedaan frekuensi denyut nadi paling dominan dipengaruhi oleh faktor perbedaan
aktivitas, perbedaan usia dan perbedaan jenis kelamin.
 Frekuensi denyut nadi saat beristirahat dan beraktivitas berbeda karena kebutuhan
oksigennya yang tidak sama.
 Frekuensi denyut nadi saat beristirahat lebih rendah daripada saat beraktivitas.

Daftar Pustaka

Journal of Sport Coaching and Physical Education, “Perbedaan Denyut Nadi dan Saturasi
Oksigen Sebelum dan Sesudah Senam Bhineka Tunggal Ika (SBTI) di Era Pandemi Covid-19”
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jscpe diakses pada 5 Maret, 2023 pada pukul 09:39

JURNAL KEOLAHRAGAAN, “Recovery Kondisi Denyut Nadi dengan Joging dan


Istirahat Dinamis” https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/JKP/index diakses pada 5 Maret, 2023
pada pukul 11.19

http://eprints.ums.ac.id/93232/1/Naskah%20Publikasi.pdf, diakses pada 4 Maret, 2023


pada pukul 22.00

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/hubungan-antara-detak-jantung-dengan-
kadar-oksigen-dalam-darah, diakses pada 5 Maret, 2023 pada pukul 11.35

16
Nama: CUNGFINIUS FINNATA HUSIN Kelas: XI MIPA 1 No. Absen: 10

Judul Praktikum : Menghitung Denyut Nadi


Tujuan Praktikum : Mengetahui perbedaan frekuensi denyut nadi pada aktivitas yang berbeda
Waktu Praktikum : Rabu, 22 Febuari 2023
Tempat Praktikum : Laboratorium Biologi dan lapangan SMA Xaverius 3 Palembang

Landasan Teori
Denyut nadi adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah di pompa keluar jantung.
Denyut ini mudah diraba di suatu tempat dimana ada arteri melintas (Sandi, 2016). Darah yang
didorong ke arah aorta sistol tidak hanya bergerak maju dalam pembuluh darah, tapi juga
menimbulkan gelombang bertekanan yang berjalan sepanjang arteri(Kasenda, Marunduh &
Wungouw, 2014). Gelombang yang bertekanan meregang di dinding arteri sepanjang
perjalanannya dan regangan itu dapat diraba sebagai denyut nadi. Pada jantung manusia normal,
tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama sinus normal). Semakin besar metabolisme dalam
suatu organ, maka makin besar aliran darahnya. Hal ini menyebabkan kompensasi jantung
dengan mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya aliran darah yang dipompakan
dari jantung ke seluruh tubuh (Herru & Priatna, 2015). Sedangkan menurut Hermawan,
Subiyono & Rahayu (2012) kerja jantung dapat dilihat dari denyut nadi yang merupakan
rambatan dari denyut jantung, denyut tersebut dihitung tiap menitnya dengan hitungan repetisi
(kali/menit) atau dengan denyut nadi maksimal dikurangi umur.

Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan
denyt nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan
dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujug-ujung jari; sedangkan
pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemerikasaan dilakukan dengan mendengarkan suara-
suara alami yang diproduksi dalam tubuh.

Alat dan Bahan

1. Stopwatch (boleh menggunakan Hp)


2. Alat tulis
10

Cara Kerja
1. Siapkan stop-watch atau arloji.
2. Ambil sikap duduk atau sedang dalam keadaan beristirahat.
3. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah Anda pada pergelangan tangan Anda. Bila perlu
tekan sedikit hingga denyutan semakin terasa.
4. Hitunglah jumlah denyut nadi dalam waktu 1 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3
kali, kemudian ambil rata-ratanya.
5. Lalu lakukan kegiatan berjalan selama 3-5 menit.
6. Hitung pula denyut nadi Anda setelah selesai berjalan, kemudian catat. Ulangi sebanyak
3 kali, kemudian ambil rata-ratanya.
7. Lakukan kegiatan berlari selama 3-5 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3 kali,
kemudian ambil rata-ratanya.
8. Kumpulkan data penghitungan jumlah nadi Anda dan bandingkan.
9. Masukkan data yang Anda peroleh dalam sebuah tabel.

Data
Nama : Cungfinius Finnata Husin Umur : 16 tahun L/P
Aktivitas Menit 1 Menit 2 Menit 3 Rata-rata
Duduk 79/menit 80/menit 72/menit 79/menit
Jalan 109/menit 96/menit 80/menit 85/menit
Lari 98/menit 117/menit 109/menit 108/menit

Pembahasan

Jumlah denyut nadi setiap individu berbeda-beda. Denyut nadi yang rendah terjadi ketika sedang
tidur atau beristirahat. Dan akan meningkat bila sedang beraktivitas seperti berjalan, dan berlari.
Setelah melakukan aktivitas denyut jantung akan meningkat. Hal ini terjadi karena tekanan arteri
meningkat, sehingga jantung banyak mengeluarkan energi untuk cardiac output. Cardiac output
adalah banyaknya darah yang dipompa selama 1 menit, cardiac output diatur oleh vena-vena.

Detak jantung/ nadi normal dapat berubah-ubah sesuai aktivitas. Saat berolahraga, jantung akan
berdetak lebih cepat seiring gerakan tubuh yang semakin intens. Rata -rata denyut nadi normal
manusia adalah sekitar 60-100 kali per menit. Orang yang terbiasa olahraga seperti para atlet,
11

biasanya memiliki denyut jantung normal yang lebih rendah, yaitu sekitar 60 kali per menit.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi seseorang, yaitu usia, jenis
kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT), aktivitas fisik, rokok dan kafein. Pada umumnya, denyut
nadi sebelum melakukan aktivitas tergolong Rendah bila berkisar kurang dari 60 kali/menit,
sedangkan denyut nadi normal berkisar 60 – 100 kali/menit dan denyut nadi tinggi berkisar lebih
dari 100 kali/menit.

Kesimpulan

 -Denyut nadi adalah ukuran untuk mengetahui berapa kali pembuluh darah arteri
mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung.
 Denyut nadi masing masing orang berbeda beda dan sangat dipengaruhi oleh aktivitas
yang dilakukannya
 Faktor - faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi seseorang, yakni usia, jenis
kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT), aktivitas fisik, rokok dan kafein.
 Ketentuan frekuensi denyut nadi pada pada umumnya, yaitu :
Denyut nadi rendah : < 60 kali/menit.
Denyut nadi normal : 60 – 100 kali/menit.
Denyut nadi tinggi : > 100 kali/menit.

Daftar Pustaka

Wahyudi, Fitri, 2016, Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan


Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Jawa Barat, CV Arya Duta.

https://kbm.sman3jayapura.sch.id/wpcontent/uploads/wplms_assignments_folder/
2957/32319/Laporan%20Praktikum%20Integrasi%20bhs.%20indo%20dan%20Ipa.pdf diakses pada 5
Maret, 2023 pada pukul 20:42

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15284/BAB%20II%20New.pdf?
sequence=6&isAllowed=yindex diakses pada 5 Maret, 2023 pada pukul 21.25
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/894/8/12.%2010113473_RAFKI_IRAWAN_BAB
%202.pdf, diakses pada 5 Maret, 2023 pada pukul 21.40
12
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/jpkr/article/download/1005/831/3141, diakses pada
5 Maret, 2023 pada pukul 21.43

https://www.halodoc.com/artikel/cara-mengetahui-denyut-nadi-normal , diakses pada 5


Maret, 2023 pada pukul 21.54
13
Nama: CHRISENTIA LEVINA ARIANTI Kelas: XI MIPA 1 No. Absen: 09

Judul Praktikum : Menghitung Denyut Nadi


Tujuan Praktikum : Mengetahui perbedaan frekuensi denyut nadi pada aktivitas yang berbeda
Waktu Praktikum : Rabu, 22 Februari 2023
Tempat Praktikum : Laboratorium Biologi dan lapangan SMA Xaverius 3 Palembang

Landasan Teori

Denyut nadi adalah suatu tekanan yang dihantarkan dalam bentuk gelombang yang teraba
di arteri saat darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Denyut nadi ini mudah diraba tepat
dimana ada arteri melintas (Goleman et al., 2019). Denyut yang teraba bukan darah yang masuk
ke aorta oleh jantung, melainkan gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta yang merambat
lebih cepat dari darah itu sendiri.

Kemampuan jantung untuk berdenyut dipicu oleh satu jaringan tertentu pada jantung itu
sendiri yang disebut nodus sinoartial (nodus SA) yang terletak di dinding atas atrium dexter
(serambi kanan). Impuls yang ditimbulkan oleh nodus SA disebarkan ke seluruh otot atrium
sehingga otot-otot pada atrium berkontraksi yang menyebabkan darah dari atrium masuk ke
ventrikel. Sementara itu, impuls dari nodus SA merambat mencapai nodus atrioventrikular
(nodus AV) yang terletak di bawah septum (sekat) ventrikel. Denyut jantung atau denyut nadi
dikontrol oleh sistem saraf. Dalam sistem pengaturan ini, respon yang berupa peningkatan
impuls saraf dari batang otak ke saraf simpatik akan menyebabkan penurunan terhadap diameter
pembuluh darah dan peningkatan terhadap frekuensi denyut jantung. Perubahan denyut jantung,
baik peningkatan maupun penurunannya diatur oleh aktivitas simpatis dan parasimpatik. Di
samping saraf simpatik dan saraf parasimpatik, frekuensi denyut jantung juga diatur oleh sistem
hormonal yaitu epinephrine dan norepinephrine.

Alat dan Bahan


1. Stopwatch (boleh menggunakan HP)
2. Alat tulis
Cara Kerja
1. Siapkan stopwatch atau arloji.
2. Ambil sikap duduk atau sedang dalam keadaan beristirahat.
3. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah Anda pada pergelangan tangan Anda. Bila perlu
tekan sedikit hingga denyutan semakin terasa.
7
4. Hitunglah jumlah denyut nadi dalam waktu 1 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3
kali, kemudian ambil rata-ratanya.
5. Lalu lakukan kegiatan berjalan selama 3-5 menit.
6. Hitung pula denyut nadi Anda setelah selesai berjalan, kemudian catat. Ulangi sebanyak
3 kali, kemudian ambil rata-ratanya.
7. Lakukan kegiatan berlari selama 3-5 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3 kali,
kemudian ambil rata-ratanya.
8. Kumpulkan data penghitungan jumlah nadi Anda dan bandingkan.
9. Masukkan data yang Anda peroleh dalam sebuah tabel.

Data
Nama : Chrisentia Levina Arianti Umur : 17 tahun L/P
Aktivitas Menit 1 Menit 2 Menit 3 Rata-Rata
Duduk 93/menit 92/menit 92/menit 92/menit
Jalan 96/menit 104/menit 94/menit 98/menit
Lari 106/menit 110/menit 115/menit 110/menit

Pembahasan

Denyut nadi setiap orang berbeda. Dari data di atas, salah satu faktor yang menyebabkan
denyut nadi setiap orang berbeda yaitu aktivitas (latihan fisik). Aktivitas atau latihan fisik
menyebabkan terjadinya peningkatan frekuensi denyut nadi. Peningkatan frekuensi denyut nadi
disebabkan oleh kebutuhan darah yang mengangkut O2 ke jaringan tubuh yang aktif, mengangkut
bahan buangan seperti CO2 dan produk samping metabolisme lainnya. Makin meningkat
intensitas latihan, maka frekuensi denyut nadi latihan semakin meningkat, sebaliknya semakin
menurun intensitas latihan maka frekuensi denyut nadi semakin menurun. Selain karena aktivitas
atau latihan fisik, faktor-faktor yang menyebabkan frekuensi denyut nadi berbeda yaitu jenis
kelamin, usia, posisi tubuh, emosi, suhu udara, serta penggunaan obat tertentu.

Kesimpulan

 Denyut nadi adalah suatu tekanan yang dihantarkan dalam bentuk gelombang yang teraba
di arteri saat darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh.
 Denyut nadi mudah diraba dimana tepat dimana ada arteri yang melintas, seperti di
pergelangan tangan dan pangkal leher.
 Denyut nadi setiap orang berbeda karena beberapa faktor, seperti aktivitas, umur, jenis
kelamin, usia, posisi tubuh, emosi, suhu udara, serta penggunaan obat tertentu.
8
Daftar Pustaka

Eva, dkk, 2009, Biologi 2 : Kelas XI SMA dan MA, Jakarta, Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.

https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/ebiomedik/article/view/5233/4747 diakes pada


6 Maret, 2023 pada pukul 18.20

https://etd.umy.ac.id/id/eprint/2765/4/Bab%20I.pdf diakses pada 6 Maret, 2023 pada


pukul 19.15

https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/14/130000969/mengenal-pembuluh-darah-
nadi-arteri-dan-balik-vena-?page=all diakses pada 6 Maret 2023, pada pukul 19.48
9

Nama: Gisella Merischa Rosari Kelas: XI MIPA 1 No. Absen: 17

Judul Praktikum : Menghitung Denyut Nadi

Tujuan Praktikum : Mengetahui perbedaan frekuensi denyut nadi pada aktivitas yang
berbeda

Waktu Praktikum : Rabu, 22 Febuari 2023

Tempat Praktikum : Laboratorium Biologi dan lapangan SMA Xaverius 3 Palembang

Landasan Teori

Denyut nadi merupakan gambaran denyut jantung yang berada pada lokasi arteri di bawah kulit
serta dapat diraba pada pergelangan tangan dan leher. Kontraksi otot jantung dalam proses
memompa darah mengahasilkan denyut nadi. Pada keadaan normal, denyut nadi memiliki
periode kontraksi sebesar 0,40 dari siklus jantung (Guyton & Hall, 2007). Siklus jantung terdiri
dari sistole sebagai periode kontraksi dan diastole sebagai periode istirahat. Jantung merupakan
salah satu organ tubuh yang dianalogikan sebagai pompa berdenyut. Darah memasuki arteri
secara terputus-putus sehingga di dalam arteri terdapat tekanan (Guyton, 1997 dalam Mei, 2010).
Gelombang tekanan sepanjang arteri dan gerakan darah ke depan terjadi karena selama sistole
darah masuk ke dalam arteri. Gelombang tekanan mendorong dinding arteri dan teraba sebagai
nadi. Gelombang arteri dapat berjalan lebih cepat disebabkan oleh meningkatnya usia sehingga
arteri menjadi lebih kaku (Ganong, 1999 dalam Mei, 2010).

Alat dan Bahan

1. Stopwatch (boleh menggunakan HP)


2. Alat Tulis

Cara Kerja

1. Siapkan stop-watch atau arloji.

2. Ambil sikap duduk atau sedang dalam keadaan beristirahat.

3. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah Anda pada pergelangan tangan Anda. Bila perlu tekan
sedikit hingga denyutan semakin terasa.

4. Hitunglah jumlah denyut nadi dalam waktu 1 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3 kali,
kemudian ambil rata-ratanya.

5. Lalu lakukan kegiatan berjalan selama 3-5 menit.


17

6. Hitung pula denyut nadi Anda setelah selesai berjalan, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3
kali, kemudian ambil rata-ratanya.

7. Lakukan kegiatan berlari selama 3-5 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3 kali, kemudian
ambil rata-ratanya.

8. Kumpulkan data penghitungan jumlah nadi Anda dan bandingkan.

9. Masukkan data yang Anda peroleh dalam sebuah tabel.

Data

Nama : Gisella Merischa Rosari Umur : 16 Tahun L/P

Aktivitas Menit 1 Menit 2 Menit 3 Rata-Rata


Duduk 79/menit 79/menit 79/menit 79/menit
Jalan 82/menit 87/menit 80/menit 83/menit
Lari 98/menit 106/menit 101/menit 101/menit

Pembahasan

Berdasarkan table penelitian diatas, diperoleh hasil bahwa terjadi perubahan denyut nadi pada
setiap aktivias yang berbeda beda. Tekanan nadi dipengaruhi oleh volume sekuncup jantung dan
komplain dari sistem arteri. Pada orang dalam keadaan sehat yang bernapas dengan kecepatan
normal, frekuensi jantung dapat berubah sesuai dengan fase pernapasan (Guyton, 1997 dalam
Mei, 2010). Denyut nadi akan meningkat sesuai dengan aktivitas yang dikerjakan misalnya
berlari, ini merupakan hal yang normal karena saat berlari, detak jantung akan berusaha
memompa darah lebih banyak untuk mengedarkan lebih banyak oksigen ke otot otot sekitarnya
yang bekerja. Hal ini menghasilkan peningkatan aliran darah, dan juga peningkatan volume
darah yang kembali ke jantung. Denyut jantung pada saat istirahat akan lebih rendah kerena otot
jantung lebih efektif memompa darah dalam satu waktu, sehingga tidak diperlukan kontraksi
berulang untuk memenuhi kebutuhan. Terdapat beberapa factor lain yang dapat menyebabkan
perbedaan denyut nadi, yaitu usia, emosi, tingkat kebugaran, suhu udara, ukuran tubuh, posisi
tubuh, serta konsumsi obat obatan tertentu.

Kesimpulan

 Denyut nadi saat berlari akan lebih besar dari pada saat duduk karena pada saat berlari
tubuh memerlukan banyak oksigen.
 Factor yang menyebabkan perbedaan denyut nadi yaitu usia, emosi, tingkat kebugaran,
suhu udara, aktivitas fisik, ukuran tubuh, posisi tubuh, serta konsumsi obat obat tertentu.
 Denyut nadi merupakan gambaran denyut jantung yang berada pada lokasi arteri di
bawah kulit serta dapat diraba pada pergelangan tangan dan leher.
18

Daftar Pustaka

https://www.halodoc.com/artikel/denyut-nadi-tidak-normal-hati-hati-aritmia#:~:text=Denyut
%20nadi%20pada%20setiap%20orang,serta%20konsumsi%20obat%2Dobatan%20tertentu
diakses pada 6 Maret 2023, pukul 18:43

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/kenapa-nadi-saya-cenderung-cepat-- diakses pada 6


Maret 2023, pukul 18:50

https://www.gleneagles.com.sg/id/facilities-services/centre-excellence/sports-orthopaedic/sports-
other-conditions/sports-heart-cardio-conditions#:~:text=Ketika%20kita%20berolah%20raga%2C
%20denyut,darah%20yang%20kembali%20ke%20jantung diakses pada 6 Maret 2023, pukul
19:01

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/hr-kurang-dari-60-bpm#:~:text=Denyut%20jantung
%20pada%20saat%20istirahat,kontraksi%20berulang%20untuk%20memenuhi%20kebutuhan
diakses pada 6 Maret 2023, pukul 19:05

http://eprints.umm.ac.id/41497/3/BAB%20II.pdf diakses pada 6 Maret 2023, pukul 19:30


19

LAMPIRAN

 CHAROLINE RAFISTA

(Menghitung denyut jantung (Menghitung denyut Aktivitas Lari Aktivitas jalan


menggunakan alat/stetoskop) nadi secara manual)

 DELLA PUTRI

 CUNGFINIUS FINNATA HUSIN


26

 VIOLINE QUEEN

 CHRISENTIA LEVINA ARIANTI

 GISELLA MERISCHA ROSARI


27

You might also like