You are on page 1of 42
] KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA e VAD DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN Jalan Hang Jebat III Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Telepon ; (021) 724 5517 - 7279 7308. Faksimile : (021) 7279 7508 Laman wnw.bppsdmk.depkes.go, GERMAS Nomor +: KP.04,04/F/ 254 /2023 16 Februari 2023 Lampiran —: 4 (satu) berkas Hal : Pemberitahuan Pemberian Penghargaan Tingkat Nasional bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas, Pelayanan Kesehatan Tahun 2023 Yth. (daftar terlampir) di Seluruh Indonesia Bersama ini kami sampaikan bahwa Kementerian Kesehatan pada tahun 2023 kembali memberikan penghargaan tingkat nasional bagi tenaga kesehatan di Fasiltas Pelayanan Kesehatan. Penghargaan diberikan kepada para tenaga kesehatan yang memili pengabdian, prestasi kerja, dan/ atau inovasi dalam bidang kesehatan. sasaran penerima penghargaan adalah tenaga kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan dan Rumah Sakit milk Pemerintah Daerah Kabupaten’ Kota/ Provinsi. Puncak cata pemberikan penghargaan akan dilaksanakan pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-78 bulan Agustus 2023. Pemillhan peserta penerima penghargaan tersebut dilakukan melalui seleksi secara berjenjang oleh Panitia yang ditunjuk mulai dari unit kerja (fasilitas pelayanan kesehatan) sampai tingkat Provinsi. Bagi peserta yang telah terpilin ditingkat Pusat akan diundang untuk mengikuti acara pemberian penghargaan dari Menteri Kesehatan. Berkenan dengan hal tersebut, kami mohon perhatian dan Kerjasama Bapak/ Ibu agar dapat segera melakukan seleksi bagi calon peserta penerima penghargaan yang bertugas di Puskesmas, Rumah Sakit milk Kementerian Kesehatan dan Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota/ Provinsi Bagi Provinsi yang telah menentukan pemenang tingkat Provinsi, kami mohon agar segera mengirimkan nama-nama pemenang tersebut dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Gubernur dengan metampirkan dokumen persyaratan dari masing-masing peserta terpilih sesuai dengan format terlampir kepada panitia pusat pemberian penghargaan tenaga kesehatan, paling lambat sudah diterima oleh Ditektorat Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan tanggal 23 Juni 2023 dengan alamat: Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan Gedung dr. Suwardjono Surjaningrat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Lantai 4 JI. Hang Jebat Il Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120. Telp. (021) 725822, Fax (021) 7258057, email: nakesdan2023@amail.com. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi sdri. dr. R.Ratna Wulandari, MKM (085216006107), sdri. Donna Frediska Pandiangan, SKM, M.KM (082113590176). \, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Lee OZ eee MKM Tembusan: 4. Menteri Kesehatan RI 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI OMaENa Lampiran Surat Nomor = KP.04.04/F! 254 12023 Tanggal Ig Februari 2023, DAFTAR PEJABAT YANG DITUJU: Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Para Gubernur di seluruh Indonesia Para Bupati/ Walikota di seluruh Indonesia Para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi di seluruh Indonesia Para Kepala Dinas Kabupaten’ Kota di seluruh Indonesia Para Pimpinan Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, ‘Anaya, MKM g KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA @ VAD DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN ND Jalan Hang Jebat III Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Telepon : (021) 724 5517 - 7279 7308 Faksimile : (021) 7279 7508 Laman www.bppsdmk.depkes.go.id GERMAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN NOMOR : HK.02.02/F/ 342 /2023 TENTANG PEDOMAN PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN BAGI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TELADAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan —_pelayanan Kesehatan yang bermutu, aman dan terjangkau oleh masyarakat sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia Kesehatan yang profesional, memiliki kompetensi, prestasi kerja, inovasi dan berdaya saing secara global dalam jumlah dan sebaran yang merata; b. bahwa untuk memenuhi Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam jumlah dan sebaran yang merata dibutuhkan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang memiliki retensi tinggi, sikap nasionalis, serta semangat pengabdian yang tinggi; c. bahwa salah satu upaya untuk memberikan penghargaan atas pengabdian, prestasi kerja, inovasi serta untuk meningkatkan motivasi kerja Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam melakukan upaya pelayanan kesehatan yang berkualitas perlu dilakukan penganugerahan penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan Teladan di fasilitas pelayanan kesehatan; Mengingat -2- bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf ¢, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan tentang = Pedoman Penganugerahan Penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Keschatan Teladan di Fasilitas Pelayanan Keschat. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang ‘Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607); Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6477); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Tenaga ‘Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 173, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6391); Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 83); Peraturan Menteri Keuangan No.168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Tahun 2015 Nomor 1340}; Peraturan Menteri_ ‘Kesehatan Nomor 2048/Menkes/Per/X/2011 tentang Penganugerahan Tanda Penghargaan Bidang Kesehatan (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 692}; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pedoman —Penyelenggaraan —-Pemberian Penghargaan Bagi Tenaga Keschatan Teladan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara ‘Tahun 2016 Nomor 830); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 79 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah -Di_—_Lingkungan Kementerian Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 79 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara Tahun 2021 Nomor 1095); Menetapkan KESATU KEDUA, KETIGA MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN TENTANG PEDOMAN PENGANUGERAHAN — PENGHARGAAN AGI. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TELADAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN. Menetapkan Pedoman Penganugerahan Penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Keschatan Teladan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan —_sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. Pedoman Penganugerahan Penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan Teladan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan _ sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU merupakan acuan Penganugerahan Penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan Teladan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. : Penganugerahan Penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan Teladan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertujuan untuk: a. Memberikan penghargaan atas pengabdian, prestasi kerja, dan atau inovasi serta peran serta aktif Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam mendorong keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan, b. Meningkatkan motivasi sumber daya manusia kesehatan untuk melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. c. Mempertahankan kinerja sumber daya manusia kesehatan dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatannya. Penganugerahan Penghargaan bagi KEEMPAT —: Pedoman schatan Teladan di Sumber Daya Manusia K Fasilitas Pelayanan Kesehatan —_sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada KELIMA tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal =24 Februari 2023 JENDERAL TENAGA KESEHATAN, LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL ‘TENAGA KESEHATAN NOMOR HK.02.02/F/ 342. /2023 TENTANG PEDOMAN PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN BAGI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TELADAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Pendahuluan Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat keschatan masyarakat yang setingsi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang Produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan keschatan ‘mempunyai peran sentral sebagi fondasi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Visi Presiden terpilih 2020-2024 sebagaimana tertuang dalam RPJMN adalah “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong’. Dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan 2022-2024, disebutkan bahwa untuk melaksanakan visi Presiden tersebut, Kementerian Kesehatan menjabarkannya di bidang kesehatan yaitu “Menciptakan Manusia yang Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan’, dengan misi (1) meningkatkan Kesehatan reproduksi, ibu, anak dan remaja, (2) perbaikan gizi masyarakat, (3) meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit, (4) pembudayaan gerakan masyarakat hidup ‘schat, (5) memperkuat sistem kesehatan. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Kementerian Kesehatan melaksanakan transformasi sistem Kesehatan melalui 6 (enam) pilar yaitu transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan keschatan, transformasi Tenaga Kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan, Keberhasilan _pembangunan Kesehatan sangat ditentukan oleh Tenaga Kesehatan yang terdiri dari Tenaga Kesehatan yang profesional yang memiliki keterampilan, keahlian, kompetensi, dan berdaya saing secara global dalam jumlah dan sebaran yang baik untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Permasalahan strategis Tenaga Keschatan yang dihadapi antara lain (1) kurangnya pemerataan Tenaga Kesehatan berkualitas dari segi jumlah dan jenis; (2) masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis Tenaga Keschatan; (3) belum optimalnya pengembangan karier, sistem penghargaan dan regulasi yang mendukung retensi Tenaga Kesehatan; serta belum optimalnya pembinaan dan pengawasan sumber daya manussia Kesehatan. Dalam rangka mengurangi permasalahan strategis tersebut, telah diupayakan pemenuhan Tenaga Kesehatan terutama di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) antara lain melalui pengangkatan CPNS, penugasan Khusus, penempatan PIT, penempatan dokter intership, pendayagunaan pasca pendidikan yang mendapat bantuan dana pendidikan baik Pemerintah Pusat maupun daerah, Namun upaya ini belum dapat memenuhi standar jumlah yang ideal dan persebaran secara merata, terutama fasyankes di daerah luar Jawa dan Bali Berdasarkan data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) Januari 2023, jumlah seluruh puskesmas di Indonesia sebanyak 10.435. Dengan jumlah Tenaga Kesehatan sebanyak 533.138 orang yang bertugas di puskesmas dengan proporsi terbesar adalah bidan yaitu sebesar 41,69% dan yang paling sedikit adalah Ilmu Perilaku (0,02%). Pemenuhan puskesmas dengan 9 (sembilan) jenis Tenaga Kesehatan lengkap di provinsi rata-rata masih di bawah 50%. Secara nasional terdapat 58,7% puskesmas yang kkekurangan dokter, 20,1% puskesmas dengan status jumlah dokter cukup, dan 21.2% puskesmas yang memiliki jumlah dokter melebihi standar kebutuhan minimal. Ada tiga provinsi yang puskesmasnya paling banyak kekurangan tenaga dokter, yaitu Provinsi Maluku (93,7%), Papua (91,4%), dan NTT (87,5%). Tahun 2023, tercatat 3.071 rumah sakit di Indonesia yang terdiri dari 38 rumah sakit milik Kementerian Keschatan, 904 RSUD Pemerintah dan selebihnya Rumah Sakit Swasta, Jumlah dokter spesialis di rumah sakit di Indonesia pada tahun 2023 sebesar 83.239 orang dengan proporsi terbanyak yaitu dokter spesialis 95% dan proporsi paling sedikit yaitu dokter gigi spesialis (5%). Distribusi Tenaga Keschatan yang tidak merata tersebut sangat dipengaruhi oleh retensi Tenaga Kesehatan. Tantangan geografis yang sulit dijangkau, akses informasi yang amat terbatas, rendahnya infrastruktur dasar dan isu sosial ekonomi dan budaya, wilayah pedalaman dengan keterbatasan sarana prasarana termasuk listrik, air serta ketersediaan obat-obatan menjadi faktor penyebab rendahnya retensi Tenaga Kesehatan, Oleh Karena itu diperlukan suatu strategi untuk meningkatkan minat serta retensi Tenaga Kesehatan dalam bekerja di fasilitas pelayanan keschatan, diantaranya melalui penjaminan kesejahteraan 1. Mt, ‘yang meliputi imbalan yang sesuai dengan pengabdian keprofesiannya, mendapatkan —-kesempatan untuk = mengembangkan = ilmu keprofesiannya, penganugerahan penghargaan atas jasa pelayanan keschatan yang diberikan terutama di daerah-daerah yang tidak diminati, termasuk memberikan jaminan sosial, jaminan keschatan dan keselamatan kerja serta jaminan perlindungan hukum bagi Tenaga Kesehatan, Kegiatan penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan dapat menjadi salah satu motivasi terciptanya Tenaga Kesehatan yang mempunyai sikap nasionalis, etis dan profesional, memiliki semangat pengabdian yang tinggi, berdisiplin, kreatif, berilmu, terampil, berbudi luhur serta dapat memegang teguh etika profesi untuk meningkatkan kualitas pelayanan keschatan. Kegiatan ini juga telah menjadi agenda rutin sebagai bentuk pemberian penghargaan kepada Tenaga Kesehatan atas pengabdiannya dalam pelayanan kesehatan, Tahun 2023 penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Keschatan mengusung tema “ Tenaga Kesehatan Bangga Melayani Bangsa’. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Keschatan di fasilitas pelayanan Kesehatan, maka dipandang _perlu.-menetapkan —pedoman _penyelenggaraan penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di f pelayanan kesehatan sebagai acuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. ‘Tujuan Penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di fasilitas pelayanan Kesehatan bertujuan untuk: 1. Memberikan penghargaan atas pengabdian, prestasi kerja, dan atau inovasi serta peran serta aktif Tenaga Kesehatan dalam mendorong keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. 2. Meningkatkan motivasi Tenaga Kesehatan untuk melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan keschatan kepada masyarakat. 3, Mempertahankan kinerja Tenaga Kesehatan dalam menjalankan tugas pelayanan keschatannya. Jenis, Jumlah dan Persyaratan Tenaga Kesehatan ‘Tenaga Keschatan yang dapat diusulkan sebagai calon penerima penghargaan adalah Tenaga Kesehatan yang bekerja di fasilitas pelayanan Kesehatan meliputi Puskesmas, Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kementerian Kesehatan, A. Jenis Tenaga Kesehatan antara lain : Rumah Sakit milik ‘Tenaga Kesehatan dari “Tenaga Kesehatan dar “Tenaga Kesehatan dart No | Rumah Sait | No | Rumah Sakit Mii No Puskesmas Prov/Kab/Kota Kemies T | Darter T_| Bokier T_| Bawier 2 | Dokier ae | Doiter Spesialie 2 | Dokter Spesialis 3_| Perawat 3 Dokter Gigi Spesiaiia | S| Dokter Gigi Spesialis + | Bide | Dokter Pendidile Minis | 4 | Dosen Pendidik Riis ‘S| Tenaga promost esehatan dan ima perilaleu “Tenaga keperawatan ‘Tenaga keperawatan © | tenga wanitast lingkungan "Tenaga kebanan 7] Ahi eienatog Jaboratorium medik "Tenaga kelarmasian | Natwisionis “Tenaga Reschatan ‘masyarakat masyarakcat ‘O-_| Tenaga apoteker dan] | 9” | Tenaga Kesehatan ‘9 | Tenaga Kesehatan ‘atau tenaga teknis lingleungan Lingkungan ‘kefarmasian 70 | Tenaga ga To | Tenaga oe 7 "Tenaga keterapian isk Tr "Tenaga keierapian fk 72 | Tenaga keteimisian —] 12 | Tenaga Keteknision medi meds TB | Tenaga tele 19 | Tenaga tela Diomedika biomedika B, Jumlah Usulan Calon Penerima Penghargaan Jumlah Tenaga Kesehatan yang dapat diusulkan sebagai penerima penghargaan terdiri atas: 1. Tingkat Fasilitas Pelayanan Kesehatan : ‘a, Setiap Puskesmas dapat mengirimkan sebanyak 9 (sembilan) orang yang mewakili tiap-tiap jenis Tenaga Kesehatan. b. Setiap Rumah Sakit Pemerintah Daerah dapat mengirimkan sebanyak 13 (tiga belas) orang yang mewakili tiap-tiap jenis ‘Tenaga Kesehatan. ¢. Setiap Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan dapat mengirimkan sebanyak 13 (tiga belas) orang yang mewakili tiap- tiap jenis Tenaga Kesehatan. 2.Setiap Kabupaten/Kota dapat mengirimkan calon penerima penghargaan: a. sebanyak 9 (sembilan) orang yang mewakili tiap-tiap jenis ‘Tenaga Kesehatan dari Puskesmas di wilayah kerjanya. b. sebanyak 13 (tiga belas) orang Tenaga Keschatan dari Rumah Sakit Daerah di wilayah kerjanya. 3. Setiap Provinsi dapat mengirimkan calon penerima penghargaan : a. sebanyak 9 (sembilan) orang yang mewakili tiap-tiap jenis Tenaga Kesehatan Puskesmas usulan dari seluruh Kabupaten /Kota di wilayah kerjanya. b. sebanyak 13 (tiga belas) orang Tenaga Kesehatan dari Rumah Sakit Daerah usulan seluruh Kabupaten/Kota dan RS Provinsi di wilayah kerjanya. 4, Kementerian Kesehatan akan menetapkan peserta penerima penghargaan tingkat Nasional yang mewakili setiap jenis Tenaga Kesehatan yang diusulkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan, dengan kategori : a. Tenaga Kesehatan teladan puskesmas dari 9 (sembilan) jenis ‘Tenaga Kesehatan, masing-masing dengan 6 (enam) peringkat yaitu Juara I, I Il dan harapan I, I, If b. Tenaga Kesehatan teladan rumah sakit milik Pemerintah Daerah dari 13 jenis Tenaga Kesehatan, masing-masing dengan 6 (enam) peringkat yaitu Juara I, Il, It dan harapan I, 1, il c. Tenaga Kesehatanteladan rumah sakit milik Kementerian Keschatandari 13 jenis Tenaga Kesehatan, masing-masing dengan 6 peringkat yaitu Juara I, Il, I dan harapan {, 1, I. d. Dinas Kesehatan Provinsi yang mengirimkan calon peserta penerima penghargaan terlengkap dari Puskesmas yang berasal dari daerah terpencil, sangat terpencil ke Kementerian Kesehatan dengan peringkat I, Il, Il, dan harapan I, I dan Ill . Persyaratan Calon Penerima Penghargaan ‘Tenaga Kesehatan yang dapat diajukan sebagai calon penerima penghargaan dapat memenuhi persyaratan umum dan khusus, sebagai berikut: 1. Persyaratan umum Wo | Perayaratan Umum Dakumen Pendukang 1 ASN] Non ASNT 7 Surat Keputasan Pengangkatan’ Biodata (format terlampir) 2 | Pendidikan minimal DS Tazah Pendidikan Minimal D-3 Bidang Keschatan yang dilegalisi oleh pihak yang, berwenang, We Persyaratan Umum Dakumen Pendulaing, Memilik pengalaman kerja pada Fasyankes pengusul paling sedikit 2 (dua) tahun, ‘Surat Keterangan Pengalaman Rega dari Pimpinan Fasyankes pengusul emia Naat nea 2 (dua tahun terakhir dengan Iaiteria minimal baile Doisumen Penilalan Kinega 2 tahun terakhir ‘Schat jasmani dan Fohant Surat Keterangan Sehat Gan Tasyanies mili pemerintah "Tidak revoke ‘Surat Pernyataan Tidak Merokok Gi atas Materai 10.000 dan iketahi/ditandatangani oleh pimpinan fasyankes “Tidak perma terlibat Undakan ar ‘Sarat Pemyataan dani Pimpinan Fasyankes ‘yang menyatakan tidak pernah terlibat tindakean keiminal ‘Belumm pernab terplih sebagal penerima penghargaan Tenaga Keschatan teladan tingkat ‘nasional, dan/atau pernah terpith dalam kurun waktu ‘Surat Permyataan dari Pimpinan Fasyankes ‘bahwa belum pernah terpih sebagai penerima penghargaan Tenaga Kesehatan, teladan tingkat nasional, dan/stau pernah ‘empl dalam kurun waktu lebih dari S tebin art 5 ima) tahun (ima) tahun ‘| Ramus bag Baker Pendle | Fotocopy Nomor tndui Dosen Nasional ‘nis memiiki NomerInduk | (MIDN) yang degalisi oleh pimpinan Dosen Nasional (SIN) faryankes pengusul TO | Mengkutipeatnan bidang | Fotoopy Serliat Pathan Belang Kesehatan dalam iorun wait | Kesehatan yang eilegaisi oleh bagian 3 (Gen) tahun erakhir en | epegawaien fasyankes pengusul da) TY | Bagi nakesusulan RSUD | Fotocopy Penctapan yang tercantums dalam iutamakanberasal dari deerah | Pepres No, 63 Tahun 2020 tertingzal TE | Bagi nakes usulan Puskesmas | Folocopy paneapan malali SK Bupaat éutamakan berasal dari daerah terpenci sangatterpenell dan pedetaan 2. Persyaratan Khusus a. Aspek Penilaian Kinerja No PERSYARATAN KHUSUS ‘Nakes Puskemas | Nakes RS "Tennga Reachatan scbagal Pemberi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskemas ‘a Penyelenggara upaya Kesehatan: T masyarakat ', Penyelenggara upaya Kesehatan v perorangan No PERSYARATAN KHUSUS Nakes Puskemas | Nakes RS 2, | Tenaga Keachatan sebagai pember pelayanan esehatan rujukan Penyelenggara upaya Keachatan perorangan T Penyelenggara Pelayanan meds yang Tusa ‘melibatkan mahasiwa kedokteran S1/PPDS Dokaiteis) (Sp-1)/program sub spesialis(Sp-2). 3] Tenaga Keachatan yang BerARHLAR ‘a Berorientaai Pelayanan Arsuntable Kompeten a Harmonia =. Loyal 7 Adapt = Rolaboratir | Tenaga Kesehatan Vang Profesional “a Keisutseriaan dalam bidang Kellmuan T T i, Terlibat dalam organieasi prof | Tenaga Kesehatan sebagai Anggota Masyarakat ‘a Kepribadian member coatoh (role T T modelldalam bidang keschatan 'b Peran seria dalam masyarakat sesuai T T tugas dan fungsl profesi yang diemban b.Aspek Penilaian inovasi yang dilakukan dalam memberikan pelayanan Kesehatan sesuai dengan keprofesiannya di bidang Kesehatan. c. Aspek Penilaian Penguasaan Kebijakan Bidang Kesehatan. 4. Aspek Penilaian lainnya. IV. Bentuk Penghargaan Bentuk penghargaan bagi Tenaga Keschatan teladan diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. V. Waltu Pelaksanaan Penganugerahan Penghargaan Pelaksanaan penganugerahan penghargaan diselenggarakan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke-78 bulan Agustus 2023. VI. Mekanisme Pengusulan Mckanisme pengusulan Tenaga Kesehatancalon penerima penghargaan tingkat nasional dilakukan secara berjenjang yang dimulai dari tingkat fasyankes, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi dan tingkat nasional. A. Tingkat Fasyankes 1. Pimpinan fasyankes membentuk Panitia Pemilihan Penerima Penghargaan Tingkat Fasyankes. 2. Tenaga Kesehatan calon penerima penghargaan tingkat fasyankes yang memenuhi persyaratan sesuai dengan pedoman, mengumpulkan dokumen administrasi umum dan mendaftar secara online melalui https: / /bit.Jv/ FORMTENAGAKESEHATANTELADAN2023. 3. Panitia tingkat fasyankes melakukan pemeriksaan, penelaahan, verifikasi dan penilaian terhadap dokumen administrasi Tenaga Kesehatan calon penerima penghargaan. 4, Pimpinan fasyankes menetapkan usulan calon penerima penghargaan yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan berdasarkan hasil pemeriksaan, penelaahan, verifikasi dan penilaian oleh tim penilai tingkat Fasyankes. 5. Kepala Puskesmas dan direktur rumah sakit _ milik Kabupaten/Kota mengirimkan usulan calon_penerima penghargaan dari wilayah kerjanya kepada Bupati/Walikota c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui surat usulan resmi. 6. Direktur rumah sakit milik Pemerintah Provinsi mengirimkan usulan calon penerima penghargaan dari wilayah kerjanya kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi melalui surat usulan resmi. 7. Direktur rumah sakit milik Kementerian Kesehatan mengirimkan usulan calon penerima penghargaan dari wilayah kerjanya kepada ke Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan melalui surat usulan resmi B. Tingkat Kabupaten/Kota 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membentuk Panitia Pemilihan Penerima Penghargaan tingkat kabupaten/Kota. 2, Bupati/Walikota c.q Kepala Dinas Keschatan Kabupaten/Kota menerima usulan resmi calon penerima penghargaan dari setiap puskesmas dan rumah sakit milik pemerintah daerah yang ada di wilayah kerjanya. 3. Panitia Tingkat Kabupaten/Kota melakukan pemeriksaan, penclaahan, verifikasi dan penilaian terhadap Tenaga Keschatan yang ditunjuk sebagai calon penerima penghargaan tingkat kabupaten/kota, 4, Panitia Tingkat Kabupaten /Kota melaporkan hasil penilaian calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan kepada Bupati/Walikota. 5, Bupati/Walikota menetapkan usulan calon penerima penghargaan yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan. 6. Bupati/Walikota c.q Kepala Dinas Kabupaten/Kota mengirimkan usulan calon penerima penghargaan dari wilayah kerjanya kepada Gubernur c.q Kepala Dinas Kesehatan Provinsi melalui surat usulan resmi. C. Tingkat Provinsi 1, Gubernur membentuk Panitia Pemilihan Penerima Penghargaan ‘Tingkat Provinsi. 2. Gubernur c.q Kepala Dinas Keschatan Provinsi menerima usulan resmi calon penerima penghargaan dari setiap Kabupaten/Kota dan rumah sakit milik pemerintah provinsi di wilayah kerjanya 3. Panitia Tingkat Provinsi melakukan pemeriksaan, penelaahan, verifikasi dan penilaian terhadap Tenaga Kesehatan yang ditunjuk sebagai calon penerima penghargaan tingkat provinsi, 4, Ketua Panitia Tingkat Provinsi melaporkan hasil penilaian calon penerima penghargaan kepada Gubernur. 5. Gubernur menetapkan usulan calon penerima penghargaan yang ‘memenuhi persyaratan sesuai ketentuan dari wilayah kerjanya. 6. Gubernur cq Kepala Dinas Keschatan Provinsi_ mengirimkan usulan calon penerima penghargaan dari wilayah kerjanya kepada Menteri Kesehatan cq Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan melalui surat usulan resmi. D.Tingkat Nasional 1. Menteri Kesehatan cq Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan membentuk Panitia Pemilihan Penerima Penghargaan Tingkat Nasional. 2. Menteri Kesehatan c.q Direktur Jenderal Tenaga Keschatan Kementerian Kesehatan menerima usulan resmi calon penerima penghargaan dari setiap Provinsi dan rumah sakit milik Kementerian Kesehatan. 3. Panitia Tingkat Nasional melakukan pemeriksaan, penelaahan, verifikasi dan penilaian terhadap Tenaga Kesehatan yang ditunjuk sebagai calon penerima penghargaan. 4. Ketua Panitia Tingkat Nasional melaporkan hasil penilaian calon penerima penghargaan kepada Menteri Kesehatan c.q Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan. 5. Menteri Kesehatan menetapkan penerima penghargaan bagi ‘Tenaga Keschatan tingkat nasional yang memenuhi persyaratan, VIL. Pembentukan Panitia Pemilihan Penerima Penghargaan Untuk pelaksanaan pemilihan penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatandi fasyankes, dibentuk Panitia Tingkat Fasyankes, Tingkat Kabupaten/Kota, Tingkat Provinsi, dan Tingkat Nasional yang di dalamnya terdapat tim penilai yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Panitia. Panitia pemilihan berkedudukan di pusat, provinsi, kabupaten/kota, tingkat fasyankes dengan masa kerja 1 (satu) tahun sejak ditetapkan. Panitia pemilihan bertanggungjawab langsung kepada Pembina yaitu Bupati/Walikota/Gubernur/Menteri Kesehatan. A. Panitia Tingkat Puskemas Kepala Puskesmas membentuk Panitia Tingkat Puskesmas yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas. Susunan Panitia Tingkat Puskesmas: Ketua _: Kepala Puskesmas Sekretaris : Unsur dari Puskesmas Anggota _: Pejabat lintas sektor terkait tingkat Kecamatan, Organisasi Profesi, LSM bidang Kesehatan dan tokoh masyarakat. ‘Tugas Panitia Tingkat Puskesmas : 1. Melakukan rekapitulasi usulan dan seleksi administrasi berkas calon penerima penghargaan dari wilayah kerjanya, Melakukan penelaahan, pemeriksaan, penelitian dan penilaian baik teknis maupun administrasi terhadap usulan Tenaga Kesehatan calon penerima penghargaan di puskemas. 3, Membuat draft surat keputusan kepala puskesmas tentang calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan tingkat puskesmas. 4, Mengirim Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Tenaga Kesehatan calon penerima penghargaan dari Puskesmas kepada Bupati/Walikota ¢.q Kepala.Dinas__—_Kesehatan Kabupaten/Kota. 5. Membuat laporan tentang pelaksanaan pemilihan Tenaga Kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten kota. 10 B. Panitia Tingkat Rumah Sakit. Direktur rumah sakit membentuk Panitia Tingkat Rumah Sakit yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit. Susunan Panitia terdiri atas : Pengarah — : Pimpinan Rumah Sakit Ketua _: Pejabat yang Berwenang di Bidang SDM Anggota_—_: Komite Medik Komite Keperawatan Komite Kebidanan Komite Nakes lainnya. ‘Tugas Panitia Tingkat Rumah Sakit 1, Melakukan sosialisasi dan menyiapkan surat menyurat terkait pelaksanaan kegiatan pemilihan calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di wilayah kerjanya. 2. Menyiapkan dukungan pelaksanaan kegiatan pemilihan calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit. 3.Melakukan rekapitulasi usulan dan seleksi administrasi berkascalon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit. 4, Menyiapkan dan melaksanakan rapat-rapat persiapan verifikasi dan rapat pengolahan data hasil verifikasi 5. Melakukan penelaahan, pemeriksaan, penelitian dan penilaian baik teknis maupun administrasi terhadap usulan Tenaga Kesehatan calon penerima penghargaan di rumah sakit. 6. Membuat draft Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit. 7.Bagi Panitia Tingkat Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan: a. Mengirim Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di rumah sakit kepada Menteri Kesehatan c.q Direktur Jenderal ‘Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan. b. Membuat laporan tentang pelaksanaan kegiatan pemilihan calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan. 8, Panitia Tingkat Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Provinsi: a. Mengirim Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di rumah sakit kepada Gubernur c.q Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. u b. Membuat laporan tentang pelaksanaan pemilihan penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit. 9. Panitia Tingkat Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota: a, Mengirim Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di rumah sakit kepada Bupati/Walikota c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. b, membuat laporan tentang pelaksanaan pemilihan penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit. ©. Panitia Tingkat Kabupaten Kota Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membentuk Panitia ‘Tingkat Kabupaten/Kota yang ditetapkan dengan Surat Keputusan kepala Dinas Keschatan Kabupaten /Kota. ‘Susunan Panitia Tingkat Kabupaten Kota: Pembina: Bupati/Walikota Pengarah : Wakil Bupati/Wakil Walikota Ketua epala Badan Kepegawaian Daerah Sekretaris. : Unsur Sekretariat Dacrah Anggota _: Unsur Badan Kepegawaian Daerah,unsur Dinas Kesehatan dan unsur lintas sektor terkait. Susunan Tim Penilai Tingkat Kabupaten/Kota : Ketua _: Kepala Dinas Kesehatan Sekretaris.: Unsur Dinas Kesehatan Anggota __: Pejabat di linglcungan dinas kesehatan terkait, Pejabat, lintas sektor terkait, Organisasi Profesi, LSM bidang, Kesehatan dan tokoh masyarakat. ‘Tugas Panitia Tingkat Kabupaten /Kota: 1. Melakukan sosialisasi dan menyiapkan surat menyurat terkait pelaksanaan kegiatan pemilihan calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes. 2. Menyiapkan dukungan pelaksanaan kegiatan pemilihan calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes. 3, Melakukan rekapitulasi usulan dan seleksi administrasi berkas calon penerima penghargaan dari wilayah kerjanya. 4, Menyiapkan dan melaksanakan rapat-rapat persiapan verifikasi dan rapat pengolahan data hasil verifikasi. 5, Mengajukan nama-nama calon penerima penghargaan bagi ‘Tenaga Kesehatan hasil penilaian oleh Tim Penilai kepada 2 Bupati/Walikota untuk ditetapkan sebagai Tenaga Kesehatan ‘Teladan di Fasyankes Tingkat Kabupaten/Kota. 6. Membuat Draft Surat Keputusan Bupati/Walikota tentang calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit Tingkat Kabupaten/Kota. 7. Membuat dan mengirimkan laporan tentang pelaksanaan pemilihan calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di puskesmas dan rumah sakit tingkat kabupaten/kota kepada Bupati/Walikota c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 8, Mengirim Surat Keputusan Bupati/Walikota tentang calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di puskesmas dan rumah sakit milik Pemda kabupaten/kota kepada Gubernur ¢.q Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. ‘Tugas Tim Penilai: 1, Melakukan penelaahan, pemeriksaan, penelitian dan penilaian baik teknis maupun administrasi terhadap usulan calon penerima penghargaan dari puskemas dan rumah sakit milik Kabupaten kota. 2. Di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat mengikutsertakan para ahli terkait setempat. 3. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atas usul calon penerima penghargaan yang ‘memenuhi syarat. . Panitia Tingkat Provinsi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi_ membentuk Panitia Tingkat Provinsi yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Keschatan Provinsi Susunan Panitia Tingkat Provinsi: Pembina: Gubernur Pengarah — : Wakil Gubernur Ketua _: Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sekretaris : Unsur Sekretariat Daerah ‘Anggota _: Unsur Badan Kepegawaian Daerah, Unsur Dinas Kesehatan Unsur lintas sektor terkait Susunan Tim Penilai Tingkat Provinsi : Ketua : Kepala Dinas Kesehatan Sekretaris: Unsur Dinas Kesehatan 13 sjabat di lingkungan Dinas Kesehatan terkait, Pejabat lintas sektor terkait, RSUD, Organisasi Profesi, LSM bidang Kesehatan dan tokoh masyarakat Anggota ‘Dugas Panitia Tingkat Provinsi : 1. Melakukan sosialisasi dan menyiapkan surat menyurat terkait pelaksanaan kegiatan pemilihan calon Tenaga Keschatan penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes. 2. Menyiapkan dukungan pelaksanaan kegiatan pemilihan calon ‘Tenaga Kesehatan penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes. 3. Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan pemilihan calon tenaga penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes tingkat Kabupaten/Kota sesuai kebutuhan dan anggaran. 4, Melakukan rekapitulasi usulan dan seleksi administrasi berkas usulan di wilayah kerjanya. 5. Menyiapkan dan melaksanakan rapat-rapat persiapan verifikasi dan rapat pengolahan data hasil verifikasi. 6. Mengajukan nama-nama calon penerima penghargaan bagi ‘Tenaga Keschatan hasil penilaian Tim Penilai tingkat provinsi kepada Gubernur untuk ditetapkan sebagai Tenaga Kesehatan ‘Teladan di Fasyankes Tingkat Provinsi. 7. Membuat Draft Surat Keputusan Gubernur tentang Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi. 8. Mengirimkan Surat Keputusan Gubernur tentang Tenaga Kesehatan Teladan di Tingkat Provinsi Kepada Menteri Kesehatan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan sclambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum hari pelaksanaan pemberian penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes. 9, Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan pemilihan ‘Tenaga Kesehatan Teladan di Fasyankes tingkat Provinsi. Tugas Tim Penilai 1. Melakukan penelaahan, pemeriksaan, penelitian dan penilaian baik teknis maupun administrasi terhadap usulan calon penerima penghargaan dari tingkat kabupaten/kota dan rumah sakit milik Pemda Provinsi. 2. Di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat mengikutsertakan para ahli terkait setempat. 4 3. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atas usul calon penerima penghargaan tingkat provinsi yang memenuhi syarat. E, Panitia Tingkat Nasional Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan atas nama Menteri Kesehatan membentuk Panitia Tingkat Nasional. ‘Susunan Panitia Tingkat Nasional terdiri atas : Pembina: Menteri Kesehatan Pengarah —_ : Wakil Menteri Kesehatan Ketua : Direktur Jenderal Tenaga Keschatan Sekretaris _: Direktur Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Keschatan Anggota _:Unsur Direktorat Jenderal di Lingkungan Kementerian Kesehatan Unsur Lintas Sektor terkait Kementerian Kesehatan ‘Tim Penilai_: Unsur Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia Kesehatan Unsur Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Unsur Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Unsur Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Unsur Organisasi Profesi Unsur Komite Akreditasi Rumah Sakit Unsur Komite Akreditasi Puskesmas Unsur Praktisi/Pakar ‘Tugas panitia Tingkat Nasional adalah: 1. Melakukan seleksi tingkat nasional kepada calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan untuk mengikuti acara pemberian penghargaan bagi Tenaga Kesehatan dari Menteri Keschatan/pejabat yang ditunjuk di Ibukota Negara Indonesia. 2. Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan pemilihan calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes tingkat Provinsi sesuai kebutuhan dan ketersediaan anggaran. 3. Mengajukan nama-nama calon penerima penghargaan bagi ‘Tenaga Kesehatan di fasyankes, hasil penilaian oleh Tim Penilai kepada Menteri Kesehatan untuk ditetapkan sebagai Penerima Penghargaan Tingkat Nasional. 4, Membuat Draft Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang Penerima Penganugerahan Penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. 15 5. Mempersiapkan rangkaian acara penganugerahan penghargaan ‘agi Tenaga Kesehatan Tingkat Nasional. 6. Menyelenggarakan Kegjatan penganugerahan penghargaan bagi ‘Tenaga Kesehatan Tingkat Nasional. 7. Menyiapkan dan memberikan tanda penghargaan. 8. Membuat dan mengirimkan laporan pelaksanaan kegiatan penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan Tingkat Nasional. VIII, Mekanisme Penilaian ‘A. Komponen Penilaian Mekanisme penilaian bagi Tenaga Kesehatan dilakukan dengan mempertimbangkan komponen penilaian yang terdiri dari persyaratan umum dan persyaratan khusus. Persyaratan umum wajib dipenuhi, apabila salah satu Komponen tidak terpenuhi (kecuali sertifikat pelatihan dan Surat Penetapan DTPK-daerah tertinggal, Puskesmas terpencil/sangat terpencil] maka dinyatakan gugur secara otomatis. 1. Persyaratan Umum ‘a, SK pengangkatan sebagai ASN/NonASN. b.ljasah Pendidikan terakhir yang dilegalisir pihak yang berwenang. c. Surat Keterangan pengalaman kerja pada fasyankes pengusul paling sedikit 2 (dua) tahun dari Pimpinan Fasyankes. 4. penilaian kinerja 2 (dua) tahun terakhir minimal bernilai baik. e. Surat Keterangan schat jasmani dan rohani dari Fasyankes Pengusul. f. Surat Pernyataan di atas materai 10,000 bahwa tidak merokok dan diketahui/ditandatangani olch pimpinan fasyankes. g Surat Pernyataan dari Pimpinan Fasyankes yang menyatakan tidak pernah terlibat tindakan kriminal dan tidak sedang dalam hukuman disiplin. h. Khusus bagi Dokter Pendidik Klinis memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Sertifikat pelatihan di bidang kesehatan. j. Surat Pernyataan dari Pimpinan Fasyankes bahwa belum pernah terpilih sebagai penerima penghargaan Tenaga Kesehatan teladan tingkat nasional, dan/atau pernah terpilih dalam kurun waktu lebih dari 5 (lima) tahun, 16 2, Persyaratan Khusus 24 Aspek Penilaian Kinerja Aspek penilaian kinerja disesuaikan dengan peran dan fungsinya di Fasyankes yang meliputi: 2.1.1 Puskesmas a) Tenaga Kesehatan sebagai Pemberi Pelayanan Keschatan Primer: Uasur dan Sub Uneur Penilaian Uasar Yang Arai Nii] Ket penyclenagnraan Upaya Keschatan Masyarakat Wenyasan perencanaan kegiatan 7 Dokkumen Perencanaan ‘idang keschatan berdasarkan has analisis masalah | kegiatan berdasarkan hasil kkeschatan masyarakat dan analisis masalah Kesehatan ‘kebutuhan pelayanan yang masyarakat dan kebutuhan ipertukan pelayanan yang diperlukan | Melaksanakan advokasi dan «+ Doleumen pelaksanaan sosialisasi kebijakan Kesehatan | advokasi kebijakan kesehatan| + Dokeumen sosialisasi ebijakan keschatan | Metaksanakan komunikasi + Dokumen pelaksanaan KIE informasi, edulsi(KIE), dan ‘dan pemberdayaan pemberdayaan masyarakat dalam | masyarakat Menggerakican masyarakat untuk: ‘mengidentifieasi dan menyelesalcan| ‘masalah keschatan pada setiap ‘ngkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait * Dokcumen kegiatan -menggerakkan masyarakat dalam mengidentifikasi ‘penyelesaian masalah ‘Melaksanakan pembinaan teknis ‘terhadap insttusi, jaringan pelayanan Puskesmas dan upaya Kesehatan bersumber daya smasyarakat ‘Melaksanakan perencanaan ebutuhan dan peningkatan Kompetensi sumber daya manusia Puskesmas Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan Ikesehatan ‘+ Dokumen pemantauan pelaksanaan pembangunan Derwawasan Kesehatan v7 We Unsur dan Sub Unsur Peniaian Uneur Yang diverifikasi tai] er Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga, ‘kelompok, dan masyarakat dengan ‘mempertimbangkan faktor biologis, plkologi, sosial, budaya, dan spiritual ‘+ Dojcumen pelayanan eschatan berorientasi pada keeluarga, kelompole dan smasyarakat dengan smempertimbangkan faktor bbudaya, dan spiritual Melakcsanakan peneatatan, ‘Pelaporan, dan evaluasiterhadap ‘akses, mutu, dan eakupan Pelayanan Kesehatan + Dokumen pencatatan, pelaporan dan evaluasi Memberikan rekomendasi terkait ‘masalah Kesehatan masyarakat kepada dinas Kesehatan daerah kabupaten/kota, _melaksanakan sistem kewaspadaan ini, dan + Dokumen rekomendasi terkait masalah Kesehatan smasyarakat kepada dinas kesehatan daerah abupaten/kota, respon penanggulangan penyait | melaksanakcan sistem kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit ie | Melaksanakan kegiatan | + Dokumen kegiatan pendekatan keluarga: pendekatan Keluanga 1 | Metakukan kolaborasi dengan | + Dokumen kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan | fasyankes tingkat pertama dan rumah sakit i wilayah Kerjanya Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan, bbermutu, dan holistik yang ‘mengintegrasikan faktor biologis, psikolog, sosial, dan budaya dengan membina hubungan ‘Tenaga Kesehatan - pasien yang cerat dan setara + Dokcumen pelayanan, Kesehatan dasar secara komprehensif, Derkesinambungan, ‘bermutu, dan holistik yang, mengintegrasikan faktor biologie, psikolog, sosial, ddan budaya dengan ‘membina hubungan Tenaga Kesehatan - pasien yang erat dan setara ‘Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan, ‘upaya promotif dan preventif ‘ Dolsumen pelayanan kesehatan yang smengutamakan upaya promotif dan prevent 18 Wo] Unsur dan Sub Unsur Feallalan Tass ne alas © | Menyelenggarakan Pelayanan ¢ Dokumen Pelayanan Keschatan yang berpusat pada | Kesehatan yang berpusat individu, berfokus pada keluarga, | pada individu, berfokus pada ddan berorientasi pada Kelompole | keluarga, dan berorientasi dan masyarakat pada kelompok dan masyarakcat a | Menyetenggarakan Pelayanan | » Dolmen Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan | Kesehatan yang eschatan, keamanan, smengutamakan Kesehatan, keselamatan pasien, petugas, xeamanan, keselamatan pengunjung, dan inglungan kerja | pasien, petugas, Pengunjung, dan tingleungan kerja Menyelenggarakan Pelayanan | » Dokumen Pelayanan re Kesehatan dengan prinsip Kesehatan dengan prinsig ‘koordinatif dan kerja sama inter ‘koordinatif dan kerja sama ddan antar profesi inter dan antar prfesi | Metaksanakan penyelenggaraan | » Dokumen rekam medis rekam media fg | Melaksanakan pencatatan, + Doluumen pencatatan, pelaporan, dan evalussi terhadap | pelaporan, dan evaluasi mutu dan akses Pelayanan terhadap mut dan aksea Keschatan Petayanan Kesehatan nr | Metaksanakan perencanaan “+ Dolcamen perencanaan xeebutuhan dan peningkatan kkebutuhan dan peningkatan kkompetensi sumber daya manusia | kompetensi sumber daya Puskesmas smanusia Puskesmas 1 | Mclaksanakan penapisan rujukan | » Dokumen penapisan sesual dengan indikasi medis dan | rujukan seauai dengan Sistem Rujukan indikasi medis dan Sister Rujukan Melakukan koordinasi dan + Dolaumen koordinasi dan kolaborasi dengan Faslitas kolaborasi dengan Fasiltas Petayanan Kesehatan di wilayah | Pelayanan Kesehatan di kerjanya, sesuai dengan ketentuan | _wilayah kerjanya peraturan perundang-undangan b) Tenaga Kesehatan yang BerAKHLAK : 1) Berorientasi Pelayanan; 2) Akuntabel; 3) Kompeten; 4) Harmonis; 5) Loyal; 6) Adaptif; dan 7) Kolaboratif. 19 xd Unsur dan Sub Unsur Unsur Yang Verifikasi wai Peeilaan TTingkat Kepassan masyarakat ates jentasi Pelayanan 2) covets ae pelayanan kesehatan yang, diberikan. + Memahami dan memenhi vebutuhan masyarakat ‘+ Ramah, cckatan, soli dan dapat eiandalean + Meialauan perbaikan ada ent 2.| Akuntabet + Tingkatkehadiran . tages dengan |* Tk ada apran neti dar aera rmasyaraat /peprwsi lainey Jujur, Bertanggungiawab, cermat + Tidak pernah enema sanii/ Aisin dan berntegras ngs + Menggunakan kekayaan dan ‘rulcuman ringan, sedang maupur ‘erat parang milk negara secara| « qidakc menjadi bagian dari Partai Dertanggungjawab, efektit dan} pote manapun cfisien, + Tidak smenyalahgunakan ewenangan jabatan '3.| Kompeten + sertifiat pelatian bidang Kesehatan. pe ance wegtcaa a dalam lurun waktu 3 (tga) tahun untuk menjawab tantangan yang | ‘@=khit + Nilai SKP minimal bale aclalu berubah |+ Membantu orang lain belajar J+ Melaksanakan tugas dengan Jeualitasterbaike Tl amon * Mendapat Pujian dan pegawal lainnya ‘armors + Dapat bersinergi dengan baik + Menghargai setiap orang apapun | « pferiid penilaian perio yang, latar belakangnya. positf dalam lingkungan kerja + Suka menolong orang lain. + Membangun linglungan yang kondusit Loyal + Memegnng tepuh ideotogt Pancasla, Undang-undang Dasar Negara Ri Tahun 1945, stia Aepada Negara Kesatuan RI serta pemerintahan yong sah. + Menjaga nama baik sesama ASN, impinan instansi, dan negara + Menjoga rahasiajabatan dan negara ‘Tidak ada laporan terlibat dalam orgnnisasi terlarang Tidal teribat KN Tidak pernah teribat dalam ‘pelangyaran hukum pidana umum ddan khusus nq ‘Ungur dan Sub Unsur Unsur Yang Verifikasi Nita] Ket Penilaian ral naan ~ TejalinKaospaan dengan an kerja ‘+ Cepat menyesuaikan dirt + Pekerjaan terarah dan sistematis, menghadapi perubahan + Memberikan semangat untuk bekerja + Terus berinovasi dan ‘Tidak mudah putus asa smengembangkan kreativitas + Bertindak proaltif| 7 Adana saling Ketergantangan posit dari setiap anggota kelompok ‘+ Memberikan kesempatan kepada | « adsnya tanggungjawab individu ‘berbagaipihake untule + Terjalin kerjasama secara interaktif Lverkontsibusi ‘dengan anggota dalam satu tim + Terbulea dalam bekerja sama, ‘untuk menghasilkan rilai tambah + Menggerakcan pemanfaatan sumberdaya untuk tujuan bersama, 6. | Kolaboratit ¢) Tenaga Kesehatan Yang Profesional 1) Keikutsertaan dalam bidang keilmuan; dan 2) Terlibat dalam organisasi profesi. No] __Unsurdan Sub Unsur Penilaan Unsur Yang Diverifeast 1 | Keitaatertan dalam bidang eiimuan: + Memalis artikel kesehaten secara| + Dolmen artikel yang berkala ipubikasikan + Pendidikan tambahan + Sertskat tanda kelulusan + engin) pelaihan pendidian ——_tambahan ‘untuk meningkatkan pengetahuan dan | 75nesutt eterampiian + Serifkat tanda_kepesertaal ‘seminar peatihan 2. | Terlibat dalam organist profest Kartu anggota organisasi Profi 4) Tenaga Kesehatan sebagai Anggota Masyarakat : 1) Kepribadian; 2) Peran serta dalam masyarakat sesuai tugas dan fungsi profesi yang diemban: a. Berperan altif dalam kegiatan kemasyarakatan; b. Berperan dalam pembinaan generasi muda; dan ¢.Berperan dalam organisasi kemasyarakatan. a No] Unsur dan Sub Unsur Penilaian | Unsur Yang Diverisikasi at | Ket | Kepribadian Berperilaku hidup sehat + Memberiteladan i masyaraiat.Contoh | Dan bersih tentang PHBS 2.| Peran serta dalam masyaraleat Kartu tanda pengurus/anggota + Berperen aktif dalam kegiatan _| organisasi kemasyarakatan kemasyarakaton + Berperan dalam pembinaan generasi muda + Berperan dalam organisast Kemasyarakatan 2.1.2 Rumah Sakit. a) Tenaga Kesehatan sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan Rujukan: No ‘Unsur dan Sub Unsur Penilaian Verifikasi Nita] Ket 1 | Penyetenggaraan Upaya Keschatan Perorangan a | Menyelenggarakan pelayanan keschatan | « Dokcumen pelayanan spesialistik secara komprehensif, kesehatan spesialistik secara berkesinambungan, bermutu, dan hotisti | komprehensif, ‘yang mengintegrasikan faktor biologs, Derkesinambungan, peikologi, sosial, dan budaya dengan bbermutu, dan holistik yang ‘membina hubungan Tenaga Kesehatan - smengintegrastkan faktor pasien yang erat dan setara biologi, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan Tenaga Kesehatan - pasien yang erat an setara Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya kuratiffdan rehabilitaif| Dokumen pelayanan kkesehatan yang ‘mengutamakan upaya Ieuratif dan rehabiltatit ‘Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan ‘yang berpusat pada individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat Dokumen Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu, berfokus pada ‘keluarga, dan berorient pada kelompok dan masyarakat -Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan ‘yang mengutamekan kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, ddan lingkungan kerja Dokumen Pelayanan Kesehatan yang ‘mengutamakan kesehatan, ‘keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja 2 No. ‘Unsur dan Sub Unsur Penilaian Verifikast ital) Ket Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan | » Dokumen Pelayanan, © | dengan prinsip koordinatifdan kerja sama | Kesehatan dengan prin inter dan antar profesi ‘koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi £ | Metaksanakan penyelenggnraan rekam medis| + Dokumen rekam medis | Mclaksanakan pencatatan, pelaporan, dan | + Dokumen pencatatan, ‘evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan| pelaporan, dan evaluasi Kesehatan techadap muta dan akses Pelayanan Kesehatan 1h | Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan | * Dolmen perencanaan peningkatan kompetensi sumber daya, ‘kebutuhan dan peningkatan manusia rumah sakit ‘kompetensi sumber daya ‘manusia rumah sakit i | Melaksanakan penapisan rujukan sesuai | » Dolcumen penapisan rujukan dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan | sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan i | Metaisukan keordinasi dan kolaborasi dengan] + Dokumen koordinasi dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah kolaborasi dengan Fasilitas ‘kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan| Pelayanan Kesehatan di Perundang-undangan vwilayah kerjanya b) Tenaga Kesehatan yang BerAKHLAK : 1) Berorientasi Pelayanan; 2) Akuntabel; 3) Kompeten; 4) Harmonis; 5) Loyal; 6) Adaptif; dan 7) Kolaboratif. No ‘Unsur dan Sub Unsur Penilaian ‘Unsur Yang Diverifikasi | nitai] Ket 1 | Berorientasi Pelayanan eee masyarakat atas pelayanan ‘+ Memahami dan memenuhi kebutuhan | jesehatan yang diberikan. masyarakat ‘+ Merespon masyarakat + Ramah, ceatan, solutif dan dapat | dengan cepat dan tepat diandalkan ‘+ Melaiaakan perbaikan tiada henti 2. | Akuntabel ‘Tingkat kehadiran + Melaksanakan tugas dengan jujur, Dertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tings! + Menggunakan Kelayaan dan barang mili negara secara bertanggungjavab, fect dan efisien. “Tidak ada laporan negatif dari masyarakat / pegawai Iainaya “ Tidale pemah menerima, ssanksi/ hukuman ringan,sedang maupun berat 23 No ‘Unsur dan Sub Unsur Penilaian Unsur Yang Diverifikasi | iai| Ket + Tidak menyalahgunakan kewenangan Jabatan Kompeten Meningkatkan kompetensi diri untuk ‘menjawab tantangan yang selalu berubah + Membantu orang lain belajar + Melaksanakan tugas dengan kualitas « sertifkat pelatihan bidang Kesehatan dalam kurun ‘waktu 3 (tiga) tahun terakhir ‘+ Nilai SKP minimal baile terbaik Hermond ‘> Mendapat Pujian dari ‘Masyarakat/ pegawai ‘+ Menghargai setiap orang apapun latar Iainnya eee + Dapat bersinergi dengan ‘+ Suka menolong orang lain, fea + Membangua tingkungan yang kondusit | semis: penilaian perilakes ‘yang positif dalam Lingkungan kerja ‘Tidak ada laporan terlibat Loyal ‘+ Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar Negara RI Tahun, 1945, setia kepada Negara Kesatuan RI serta pemerintahan yang sah. + Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara + Menjaga rahasia jabatan dan negara dalam organisasi terlarang. “Tidak terlibat KEN Tidak pernah terlibat dalam pelanggaran hukum pidana ‘umum dan Khusus Adattif # Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan + Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, ‘+ Bertindak proaktif Kolaboratif ‘+ Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi + Terbuka dalam bekerja sama untuk ‘menghasilkan nilai tambah © Menggerakkan pemanfaatan sumberdaya untuk tujuan bersama, ketergantungan positif dari setiap anggota kelompok * Adanya tanggungiawab individu «+ Terjalin kerjasama secara interaktif dengan anggota dalam satu tim 24 ) Tenaga Kesehatan Yang Profesional 1) Keikutsertaan dalam bidang keilmuan; dan 2) Terlibat dalam organisasi profesi. Wo ‘Unsur dan Sub Unsur Penilaian Unour Yang Diverifkasi Wilai | Ket Keijutsertaan dalam bidang keilmaan: ' + Dolcumen artikel yang + Menulis artikel Kesehatan secara berkala | gipublikasian «+ Pendidikan tambahan « Sertifkat tanda kelulusan pendidikan tambahan yan + Mengicuti pelathan untuk meningkatkan | 4 ina pengetahuan dan keterampilan pores coe + seminar pelaihan 2 | Tertibat dalam organisasi profesi act lenceria oman Profesi 4) Tenaga Kesehatan sebagai Anggota Masyarakat : 1) Kepribadian; 2) Peran serta dalam masyarakat sesuai tugas dan fungsi profesi yang diemban: a, Berperan alti dalam kegiatan kemasyarakatan; . Berperan dalam pembinaan generasi muda; dan cc. Berperan dalam organisasi kemasyarakatan. No] Unsur dan Sub Unsur Penilaian Unsur Yang Diverifikasi tai et Kepribadian ‘Berperilakeuhidup sehat dan ‘+ Merberi contoh misainya tentang PHBS bersih eran serta dalam masyarakat Kartu tanda pengurus/anggota + Berperan oktif dalam kegiatan orpanisasi kemasyarakatan kemasyarakatan + Berperan dalam pembinaan generasi muda ¢) Pelayanan medis yang melibatkan mahasiwa kedokteran S1, PPDS (Sp-1), program subspesialis (Sp-2) (khusus bagi dosen pendidik Klinis). 1) Melakukan pendidikan; 2) Melakukan penelitian; dan 3) Melakukan pengabdian kepada masyarakat. 25 No] Unsur dan Sub Unsur Penilaian Unsur Yang Diverifkasi —[Nitai | Ket ‘Welakakan pendidikan ~ Mem Nomor Taduk Dosen Kousus + Memilki Surat Penugasan dari Direktur RS sebagai Tim pengajar ‘Welakakan peneliian 7 Hail peneltian dipablikasikan di jurnal nasional/internasional ‘Welakukan pengabdian Kepada masyarakat 7 Mendapat serilikat pengabdian’ ‘di masyarakat dari instansi yang berwenang. 2.2 Aspe inovasi yang dilakukan dalam memberikan pelayanan Kesehatan sesuai dengan keprofesiannya di bidang kesehatan: a, Makalah/Essay (Didukung dengan Mengupload Video) ‘Wo [lnsur dan Sub Uneur Penalan Veritas iar Ret T | “Teienis Penalisan maka + Siatematika Penulfsan makalah (judul, latar belakang, ramusan rmasalah, tujuan, manfaat, ‘metode /desain, defenisi variabel, Jangkah penelitan inovasi, hasil dan pembahasan, kesimpulan) pengembangan dalam penyelessian masalah) + Penggunan Tata bahasa + Penggunaan referensi | Rebanian (agasan dan + Originality pendekatan bara hasil + Kajian kebaruan, + Bvaluasiterhadap inovasi 3] Biecivitas (capaian yang nyata dan memberikan solusi dalam penyelesaian smasalah) ~ Manfaat dan dampak pada solasi permasalahan pada kebijaean esehatan_ + Pemanfaatan feedback dari user + Mangjemen mencapsi keberhasilan | Remanfaatan (dapat menyelesaikan permaslahan ‘yang menjadi kepentingan ‘dan perhatian publik) 7 Kejelasan maniaat dan dampak dari inovasi pada pengguna user. + Calupan manfaat dan dampak + Kedalaman manfaat dan dampak (daya unglét dalam rmeningkatian calcupan program) No Plnsar dan Sub Unsur Penilaian Verifikast Naar er S| ‘ransferbiltas inovasi yang | + Edukasi inovasi dilingeangan ibuat bisa dicontoh dan eerja bisa menjadi * Kemudahan adopsi dan replikasi rrujukan/diterapkan oleh inovasi fasyankes lainnya) + Mekanisme pengembangan {novasi di luarinstansi. © | Kompaiibiitas (kesesualan | + Keterkaitan dengan 6 pilar techadap lingkungan dan transformasi kesehatan sistem) + Optimalisasi penggunaan tekologi tepat guna dalam inovasi. «+ Nilai konservasilingleangan Berkelanjutan (mendapatzan | + Tindak lanjut implementast jaminan, dapat + Penguatan jejaring ipertahankan dalam + Kesinambungan penggunaan dulung program, anggaran, | arya inovatit serta hukuum sesuai dengan peraturan perundang- undangan. @_ | Daya Juang Gemampuan 7 Kegigihan menyelesalkan inovast ‘untuk bertahan menghadapi | + Resistensi kemampuan tidal ikesulitan dan kemampuan smenyerah pada kegagalan ‘untuk mengatasinya dalam |» Kemampuan mengadvokasi smewujudkan ide/ karya pemanfaatan hasi inovasi pada inovasi) ‘semua pik ‘Ketersediaan biaya eumber | + Inovasi diwajudkan tanpa blaya pembiayaan agar ide + Pemberdayaan masyarakat ‘maupun karya inovatif dapat | + Inovasi diwujudkan melalui berjalan) ‘anggaran isntansi. Presentasi dan Wawancara Dalam pelaksanaan presentasi dan wawancara, bahan presentasi dan wawancara didasarkan pada unsur kriteria Akhusus (keberhasilan dan keberlanjutan program). UUnsur dan Sub Unsur Penilaian Unsur Yang Diverifcast Penguasaan terhadap malet presentasi ‘Wamopu menjelaskan tentang smakalah secara unum, Kemampuan menjawab Tenjelasan relevan, penguatan pertanysan, pendapat, mengajukan buiti dengan logis. | Remempuan presentasi Resesuaian dengan malalali Penyampalan presentasi dengan bik, rmudah dimengert, tang, jlas. Paparan menarik dan efektif 27 3, Aspek Penilaian Penguasaan Kebijakan Bidang Kesehatan Aspek penilaian penguasaan kebijakan bidang Kesehatan yang meliputi program Kesehatan (imunisasi, Pencegahan penyakit menular, stunting, KIA, KB) dan Kebijakan lintas sektor (Germas, PHBS, Program Indonesia Sehat-Pendekatan Keluarga/PIS-PK, dil). 4, Aspek Penilaian Lainnya Beberapa aspek yang dapat dikelompokkan sebagai penilaian lainnya yaitu: 1. Masa kerja; 2. Tanda penghargaan yang pernah diterima; 3. Pelatihan yang pernah diterima dalam 3 (tiga) tahun terakhir; dan 4. Kategori wilayah kerja. B. Nilai Akhir Penilaian Peserta yang ditetapkan sebagai Tenaga Keschatan teladan per tingkat ditetukan berdasarkan nilai tertinggi pada penilaian akhir dari setiap tingkat penilaian : 1. Nilai akhir di tingkat Puskesmas dan Rumah Sakit Kab/Kota, berasal dari penjumlahan unsur penilaian kinerja dan unsur penilaian Inovasi. 2. Nilai akhir di tingkat Kabupaten/Kota dan tingkat Provinsi, berasal dari penjumlahan unsur penilaian Inovasi, unsur penguasaan terhadap kebijakan bidang kesehatan dan unsur penilaian lainnya. 3. Nilai akhir di tingkat Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan, berasal dari penjumlahan unsur penilaian kinerja, unsur penilaian Inovasi, unsur penguasaan terhadap kebijakan bidang keschatan dan unsur penilaian lainnya. 4, Nilai akhir di tingkat Nasional, berasal dari penjumlahan unsur C. Bobot Penilaian bagi calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan 1. Bobot Aspek Penilaian Kinerja a. Bobot Penilaian Kinerja di Puskesmas: Bobet No} Komponen yang dna 1 J2]a]s ]s |e [7 |e | 9 [orto 1 | Tenaga Kesehatan | 25% fas% | a5%| a5%| 35%) 35.4] 35 %] 35%] 35%4.61-100 sebagai Pembert Pelayanan Kesehatan Primera Puskemas 28 2 | tomenkenctatanyang | 25%] 25%) 35%] 35%] 35%] 354 35-4 s5%d35 4] 61-100] 2 | Tennga Kesehatan Yorg 61-100 bisesas 10% | 1094 10%] 10%| 10%] 10%| 10%| 10%] 104 4 | Teanga Keehatan 20% | 20%| 20.%| 20% | 20% | 20 %| 20% | 20% [20% 61-100 sal Angst Mayanlat ni roofer cox | ior] r00r 12%] 00H toxfoo% | 100 1.Dolaer 6. Tenaga saniastingkungan 2. Dokter Gh 7. Ai telnolg laboratorium medic 3. Perawat 8. Nutrisonis 4.Bidan 9. Tenaga apoteer/tenaga tek kefarmasian 5. Tenaga promkes & mu peilaku *Skor Nilai dikelompokkan: 1, | AmatBaike : 91-100) 2. | Baik : 76-90 3. | cukup 61-75, . Bobot Penilaian Kinerja di RS Komponen yang at Botet sore renngn Kesehatan aebog | 40% | aon] aor | onl aor an ao aon aoe] aone| or] aoe] or [o-100 perder Penman Kesehatan kan freon Xextan re 125% | a5%| 5% | a%| ar| a5 | a5 | aor asne| asx | ase] ao%| 20m 61-100 froaax fenseaxescatanvine | 0% | 10% Prteonat rennet tens | 15%| 15%4| 19% | 19%] or 15%] 15% asx] an] 2%| 15%] 9%] 9 [or-100 pooptamaeioe nie vee [of ofofololo]ololo]o] of o [smo saterian —Felayanen dengan metiatkan doktor St, progam pendiian 2 - BT oH OH HPT Ta ORY TTT Reierangare 1. Dokter ‘Tenaga Keating 2.Dokter Spesalis 9. Tenaga Gist 3. Dolter Gig Spesalis 10. Keterapan Fisk 4 Tenaga Keperawatan 11, Keteknisian Medi ‘S.Tenaga Kebidanan 12. Tees Biomediea 6. Tenaga Kefarmasian 13. Doane 7. Tenaga Kesmas 29 *Skor Nilai dikelompokkan: 1. | Amat Baik 91-100 2. | Baik 76-90 3. | cukup 61-75 2. Bobot Aspek Penilaian Inovasi io [Unsurdan Sub Unsue] Verifkasi Skoring ast [Hast Akt fae 61-75 | 7690 | 91-100 1) waa easy a oo {teknis penutisan) > tnspiatit Penggunaan tata x ccukup | baik Amat bai ° 20% Penesunaan data an refereni, —Loumiah aso] Bera Rosa (eater Keterbaruan x ~Keberhastan dan fy Efektiftas Jumlah | 40% Keberanjutan fp Kemanfaatan Progam ‘Transfebitas x = ccukup | baie [Amat baad Korapabl an erkelanjutan aya juang, > Ketersediaanbiaya Tp Present dan Wawancare 7] Fengiasaan Wamp verhadap materi | —menjelaskan : presenta tentang matalah — ecarnumum, | cukup | baik Amat bask) = 40% 3 Remampaan Fenicasan Tai cup | bak [amar band senjawab relevan, x pertanyaan, penguatan 40% pendapat, fe smengajukan ne but den = 60% losis. | Reampaas > Kesesuaian resentas dengan makala p Penvampaian presenta dengan Jumiah bal, sods ccutesp | deik fpmat band * dimengesti, 20% tenang, eas, Paparan menarik dan efeit 30 D. Bobot Penilaian Penguasaan Kebijakan Bidang Kesehatan Bobot aspek penilaian penguasaan Kebijakan Bidang Kesehatan menggunakan skala penilaian; Amat Baik : 91-100 Baik + 76-90 Cukup : 61-75 B. Aspek Penilaian Lainnya Bobot aspek penilaian lainnya terdiri atas : 1. Masa kerja, + Masa kerja 0 5/d.s 5 tahun +10 poin + Masa kerja 5-15 tahun £15 poin + Masa kerja 16-25 tahun £20 poin + Masa kerja lebih dari 25 tahun +25 poin 2. Tanda penghargaan yang pernah diterima ‘Tanda penghargaan yang dimaksud adalah tanda penghargaan baik dari pemerintah pusat maupun daerah, yang diberikan karena masa kerja, pengabdian sebagai Tenaga Kesehatan dan sebagainya. Pemberian nilai pada tanda _penghargaan dikelompokkan sebagai berikut: Penghargaan Bupati/Walikota +10 poin Penghargaan Eselon I dari Kementerian/Gubernur: 15 poin Penghargaan Menteri dan sederajat :20 poin Penghargaan Presiden 225 poin 3. Pelatihan yang pernah diterima Poin nilai pendidikan dan latihan ditentukan menurut lamanya pelatihan dalam 3 tahun terakthir: $95 jam : 10 poin 96 jam s/d 143 jam : 15 poin 144 jam s/d 287 jam 2 20 poin 2 288 jam : 25 poin 4, Kategori wilayah kerja Penilaian terhadap kategori wilayah kerja terdiri dari: Puskesmas kawasan perkotaan 25 poin Puskesmas kawasanpedesaan 110 poin Puskesmas kawasan terpencil + 20 poin Puskesmas kawasan sangat terpencil : 30 poin Rumah sakit di daerah bukan daerah tertinggal : 10 poin Rumah sakit di daerah tertinggal 225 poin 31 F. Proses Penilaian 1. Bobot perolehan nilai tingkat fasyankes (puskesmas dan RS milik Pemerintah Daerah Provinsi/Kab/Kota) berasal dari nilai komponen Penilaian Kinerja dan Penilaian Inovasi. 2. Bobot perolehan nilai tingkat fasyankes (RS milik Kementerian Kesehatan) berasal dari nilai komponen Penilaian Kinerja, Penilaian Inovasi, Penilaian Penguasaan Kebijakan bidang kesehatan dan aspek penilaian lainnya. 3. Bobot perolehan nilai tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi berasal dari nilai Komponen penilaian Inovasi, Penguasaan Kebijakan bidang kesehatan dan aspek penilaian lainnya. 4, Bobot perolehan nilai tingkat Nasional berasal dari nilai komponen penilaian Inovasi, dan aspek penilaian lainnya. IX. Sosialisasi Pedoman Penganugerah Penghargaan: 1. Kementerian Kesehatan menyusun dan menyebarluaskan pedoman penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes periode tahun 2023 yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Tenaga Keschatan Kementerian Kesehatan kepada seluruh Pemerintah Daerah Provinsi, Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi, 2. Panitia Tingkat Nasional, Panitia Tingkat Provinsi dan Panitia ‘Tingkat Kabupaten/Kota melakukan sosialisasi__pedoman penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Keschatan di fasyankes periode tahun 2023 kepada calon peserta serta semua stakeholder vyang terkait. X. RINCIAN DAN JADWAL KEGIATAN Pelaksanaan Penganugerahan Penghargaan bagi Tenaga Kesehatan Teladan di Fasyankes Tingkat Nasional adalah pada HUT Kemerdekaan RI di Ibukota Negara. Penyerahan tanda penghargaan i Provinsi/Kabupaten/Kota disesuaikan dengan kebijakan setempat. Berikut rincian dan jadwal kegiatan yang harus diperhatikan oleh panitia daerah dan pusat tentang penganugerahan penghargaan bagi ‘Tenaga Keschatan Teladan di Fasyankes : 32 Jadwal Kegiatan (tentatif) no] KEGIATAN, WAKTU 1 |Pemberitahuan Surat Edaran Dirjen Tenaga Keschatan tentang Minggu I Pedoman Penganugerahan Penghargaan bagi Tenaga Keschatar| Februari ‘Teladan di fasyankes 2023 2 | Sosalisasi Surat Edaran Dirjen Tenaga Kesehatan tentang Pedoman} Ming Penganugerahan Penghargaan bogi Tenaga Kesehatan Teladan dj 1V fasyankes Februati ‘3. | Pelaksanaan Penilaian ealon Tenaga Keschatan Teladan di Fasyankes | Minggu I- i tingkat Puskesmas dan Rumah Sakit IV Maret ‘2 _| Pelaksanaan Penilaian calon Tenaga Kesehatan Teladan di Fasyankes | Minggu I i tingkat Kabupaten/kota 1V Aprit “| Pelaksanaan Penilaian calon Tenaga Kesehatan Teladan di Fasyankes | Ming I- itingkat Provins. VMei- uni '5 | Pelaksanaan Penilaian calon penerima penghargaan bagi Tenaga Minggu !~ Keschatan Teladan di Pasyankes i tingkat Nasional Wut © | Penetapan SK Menter Kesehatan tentang Penerima Penghargaan bag] Ming Il ‘Tenaga Kesehatan Teladan ei Fasyankes tingkat Nasional Tahun 2023 | Agustus 7 | Pelaksanaan Penganugerahan Penghargaan bagi Tenaga Kesehatan) Minggu I ‘Teladan di Fasyankes Tingkat Nasional Agustus XI, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Dalam rangka menjamin mutu pelaksanaan Penganugerahan Penghargaan Bagi Tenaga Kesehatan Teladan di Fasyankes periu dilaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan yang bertyjuan untuk : 1. menilai Kesesuaian terhadap —_egiatan_penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan Teladan di Fasyankes; 2. menilai dampak kebermanfaatan Tenaga Kesehatan teladan dalam pelayanan Kesehatan di masyarakat; 3, merekomendasikan usulan Kebijakan dalam upaya peningkatan kesejahteraan Tenaga Keschatan. Pemantauan pelaksanaan pemilihan calon peserta penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan Teladan di fasyankes dilalcukansecara berjenjang yang dimulai dari tingkat fasyankes, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi dan tingkat nasional sesuai dengan Kewenangan masing-masing. Pemantauan dilaksanakan dengan: 33 xi. Mengadakan rapat koordinasi pusat dan/atau daerah. 2. Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan pemilihan calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan Teladan di Fasyankes tingkat fasyankes, kabupaten/kota/provinsi sesuai kebutuhan dan anggaran. 3. Tinjauan lapangan untuk menilai kesesuaian pelaksanaan kegiatan pemilihan calon penerima penghargaan. 4, Menyusun Iaporan pelaksanaan kegiatan yang meliputi laporan susunan Kepanitiaan, proses pelaksanaan, hasil pelaksanaan, pembiayaan, masalah dan hambatan yang dihadapi dan saran- saran, 5. Melakukan survey kemanfaatan penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Fa meningkatkan motivasi dan kinerja bagi SDM Keschatan. s Pelayanan Kesehatan dalam PENUTUP Dengan ditetapkannya pedoman ini diharapkan penganugerahan penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan Teladan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat berjalan secara transparan dan objektif schingga pemberian penghargnan yang merupakan pengakwan dari pemerintah dapat memberikan motivasi bagi Tenaga Kesehatan dalam ‘meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan,

You might also like