You are on page 1of 11
Prego PutuH Raa 0c) A0aN CV DUA PULUH DELAPAN PO APD (ALAT PELINDUNG DIRI) oO Bier Magia Tbh HSE Dirck ‘Tangeal BY "APVD. Dua Puluh Dela rey 1 PULUH Pad 11 080) TUJUAN & PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini antara lain menguraikan tanggung jawab, evaluasi bahaya, jenis alat pelindung diri dan pemilihannya, kualifkasi fisik, pengujian kesesuaian, pelatihan dan pemeliharaan alat pelindung diri yang diperlukan untuk mencegah dan ‘mengendalikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 1.2 Tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) di tempat kerja harus diper-timbangkan sebagai metode pengendalian untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 1.3 Dalam menggunakan pedoman ini, perlu selalu diingat bahwa penggu-naan alat ppelindung diri yang tepat saat bekerja merupakan usaha terakhir untuk mengurengi atau menghilangkan resiko di tempat kerja. 1.4 Alat pelindung diri hanya dipergu-nakan jika pengendalian teknis yang dapat mengurangi bahaya (seperti isolasi, ventilasi, penggan-tian atau perubahan proses) dan kontrol administratif (seperti pro-sedur kerja) tidak dapat diterapkan. 2 CAKUPAN DAN TUJUAN 24 Pedoman ini memberikah arahan langkah-langkah yang harus diterapkan di lingkungan kerja 3. TANGGUNG JAWAB 3.1 Manajemen HSE 3.1.1 Mendapatkan dan meninjau informasi Alat Pelindung Diri (APD) dengan dibantu oleh Tim Keselamatan Kerja, menentukan alat pelindung diri yang paling layak dipergunakan dalam operasi. 3.1.2 Membantu Bagian Operasi mengadakan program evaluasi bahaya di masing- masing area sebelum diadakan pemilihan APD. 3.13 Membantu pemakai APD dalam memilih APD yang tepat bagi operasinya. 3.14 Melaksanakan Progam Pela-tihan APD yang akan men-cakup pemilihan, pemakai-an, pemeriksaan, pember-sihan dan perawatan APD yang tepat. 3.1.5 Memberikan rekomendasi pada seluruh pemakai tentang APD tertentu lain yang tepat untuk pekerjaan yang mereka lakukan. 3.1.6 Melakukan tes untuk meyakinkan bahwa APD sesuai bagi pemakai. 3.1.7. Memperoleh dan menelazh informasi yang ada dan memutuskan apakah pengendalian teknis atau cara kerja aman dapat dilakukan serta dengan biaya yang efektif sebelum merekomendasikan APD. 3.18 Melakukan inspeksi berkala untuk memastikan bahwa pemakaian APD dilakukan sebagaimana mestinya dengan mengamati apakah APD yang tepat yre@yous Per telah digu-nakan, dipelihara dengan baik dan secara admi didokumentasikan. 3.2 Fungsi Operasi 3.2.1. Mengadakan program evaluasi bahaya secara internal atau bersama Grup HSE sebelum melakukan pemilihan APD. 3.2.2. Menyediakan APD yang tepat untuk pekerjanya, sementara jenis atau model ‘APD yang dibutuhkan harus didasarkan pada analisa bahaya tempat kerja masing - masing. 3.2.3 Melatih penggunaan APD yang tepat yang akan dila-kukan bersama Grup HSE sesuai kebutuhan. 3.2.4 Menyimpan APD (setelah dibersihkan) di lokasi yang sesuai, bersih dan sehat (misalnya di dalam kantong plastik, di dalam lemari/locker yang aman). 3.2.5 Memelihara catatan pema-kai APD yang meliputi nama karyawan, nomor identitas, bagian, jenis APD, tanggal, dll. 3.2.6 Superintendent Operasi atau karyawan lain yang ditunjuk secara berkala memeriksa penggunaan APD untuk me-mastikan bahwa peralatan tersebut dipergunakan sebagaimana mestinya. 4 EVALUASI BAHAYA 4.1. Sebelum dilaksanakannya Program Alat Pelindung Diri (APD), sifat dasar dari bahaya dan hubungan-nya dengan keseluruhan lingkung-an kerja harus dipahami sepenuh- nya. 42 Pemahaman tersebut meliputi jenis, komposisi, besar dan konsentrasi bahaya; termasuk bahaya fisik, biologis serta kimiawi di tempat kerja, 4.3. Proses evaluasi bahaya sangat penting dan harus diselesaikan sebelum melangkah pada pemilihan APD yang tepat. 4.4 Penilaian bahaya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara berikut : © Observasi, dan/atau © Pengukuran kuantitatif. eyo Bow, 5 PEMILIHAN 5a 82 53 Sa 55 Dengan tujuan untuk mengenda-likan paparan bahaya terhadap pekerja secara efektif, tersedianya alat tersebut di tempat kerja harus diseleksi dengan cermat. ‘as pemilihan alat ini adalah evaluasi bahaya di tempat Langkah pertama dari ab kerja Hasil evaluasi harus ditinjau ulang untuk menentukan jenis bahaya dan tingkat bahan pencemar yang ada selama dilakukan pekerjaan rutin maupun pemeliharaan. Kciteria fain yang harus dipertim-bangkan dalam pemilihan alat pelindung diri adalah kebutuhan pemakai dan derajat perlindungan yang diberikan oleh peralatan. Selanjutnya alat pelindung diri yang telah dipilih harus dirancang agar memenuhi persyaratan standar atau peraturan dari : ANSI, OSHA, NFPA, UL, NIOSH, dan SNI bagi sepatu pelindung dan sarung tangan kanvas.. 6 _ KETENTUAN MENGENAI ALAT PELINDUNG DIRI 61 62 63 Alat pelindung diri harus disediakan bagi pekerja secara cuma-cuma dan harus dikenakan saat bekerja. ‘lat pelindung diri harus disimpan dalam kondisi yang be! dalam lemari loker khusus atau sejenisnya. Setiap pekerja yang diharuskan mengenakan alat pelindung diri akan diberikan APD dalam ukuran dan model yang sesuai sehingga dapat dikenakan dengan baik. dan sehat seperti 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 7a 72 73 ‘Alat pelindung diri dapat menga-lami degradasi kemampuan secara bertahap yang disebabkan oleh penggunaan sehari-hari maupun akibat kondisi yang ekstrim, maka pemeliharaan harus dilaksanakan dengan seksama. Sebelum dan setelah digunakan, seluruh alat pelindung diri harus diperiksa apakah ada kerusakan. Bila terdeteksi adanya kerusakan pada alat pelindung diri, alat terse-but harus ditarik dari penggunaan sampai selesai dilakukan perbaikan atau diganti dengan alat baru. Fr@your Pie PULUH 7.4 Setelah dipakai, baju pelindung kimia dan peralatan (bila bukan peralatan yang sekali pakai) harus diperiksa dan disuci hamakan seperlunya. Jika pemakalannya hanya sekali saja, baju pelindung kimia dan peralatan tersebut harus dibuang sesuai prosedur yang benar. 8 PELATIHAN 8.1 Pekerja yang menggunakan alat pelindung diri_harus memahami_ perlunya perlindungan dan alasan penggunaan peralatan tersebut selain (atau sebagai tambahan dari) metode kontrol lain yang te-lah diterapkan dan manfaat yang diperoleh dengan penggunaan alat tersebut. 8.2 Konsekuensi apabila tidak memakai alat pelindung yang bersangkutan harus dengan Jelas diterangkan, demikian juga pemahaman bila peralatan tidak berfungsi dengan baik. 8.3 Pelatihan penggunaan alat pelin-dung diri harus diberikan pada seluruh pekerja yang karena tugas-nya diharuskan memilih dan/atau menggunakan alat tersebut. 8.4 Pelatihan penggunaan alat pelin-dung diri antara lain harus menca-kup topik-topik sebagai berikut : ‘Tugas yang mengharuskan penggunaan alat pelindung, a b, Pemilihan alat pelindung dir. . Cara penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan yang tepat. d Pemeriksaan alat pelindung di . Praktek latihan langsung menggunakan alat pelindung diri. f. Pelatihan lanjutan diperlukan bila alat pelindung diri baru diperke-nalkan di tempat kerja atau bila pekerja tidak lagi menunjukkan kesiagan yang cukup dalam penggunaan dan pengetahuan tentang penggunaan dan keterbatasan alat pelindung diri g. Seluruh catatan pelatihan harus didokumentasikan sesuai ketentuan. 9° MITRABISNIS 9.1 Mitra Bisnis harus menggunakan alat pelindung diri untuk melindungj diri dari bahaya yang mereka hadapi. 9.2 Mitra Bisnis harus menyediakan sendiri peralatan perlindungan diri sesuai dengan Persyaratan alat pelindung diri Perusahaan. Prey PuLuH Baad ns pans 10 TAMU 10.1 Tamu harus menggunakan alat pelindung diri yang tepat membutuh-kan peralatan tersebut. 10.2 Perusahaan akan menyediakan alat pelindung diri tersebut den bila memasuki area yang \gan cara meminjamkan, Pelindung Diri 1.0 Pelindung Mata dan Wajah saat tugas pekerjaan_ mengindikasikan 4.1Pelindung mata dan wajah harus dikenakan h harus dikenakan bila ada kemungkinan perlunya perlindungan. Pelindung mata dan wajal luka karena: 2. Partikel yang beterbangan b. Logam yang meleleh ¢. Bahan kimia: padat, cair, gas, vap d. Radiasi 1.2Kacamata pelindung termasuk (akan tetapi tidak terbatas pada): a. Kacamata pelindung dari percikan bahan kimia b. Kacamata las c. Kacamata pelindung dari benturan d. Respirator penuh e. Pelindung wajah 4.3Kacamata pelindung dari benturan harus dikenakan saat memahat, mengikis, menggiling, memalu atau semua aktifitas yang melibatkan beterbangannya atau jatuhnya benda atau partikel. 1.4 Kacamata pelindung dari cipratan bahan kimiawi harus dikenakan saat menangani cairan kimia yang berbahaya atau saat operasi apapun dimana mata dapat terekspos pada bahan kimiawi yang berbahaya baik dalam bentuk cair atau padat. 4.5 Kacamata las dan plat mata untuk helm tukang las memiliki beberapa nomor gradasi warna Iensa untuk Menyaring sinar ultraviolet. Nomor gradasi warna lensa_menan-dakan tingkatan filter. rey ie PuLUH Berikut ini adalah nomor gradasi warna lensa yang disarankan sebagai perlindungan saat mengelas: lenis pengelasan Nomor gradasi warna lensa * Pengelasan karbon 2 ‘yang memancarkan bunga api 2 + Pemotongan 4 sampai 6 sedang sampai berat * Pengelasan logam 2 gas yang memancarkan bunga api ‘+ Pengelasan logam 10 sampai 14 terlindung yang meman- carkan bunga api ‘* Pengelasan dengan gas 4 sampai 8 1.6. Pelindung wajah dimaksudkan untuk melindungi wajah dari puing, percikan atau debu 1.7 Bila terjadi cipratan bahan kimia, timbulnya gas yang berbahaya, uap atau kabut, pelindung wajah harus dikenakan bersama jenis pelindung mata yang tepat untuk menghadapi kemungkinan bahaya, seperti mengenakan kacamata pelindung dari percikan bahan kimia. 2.0 Pelindung Kepala 21. Helm pengaman atau helm dapat melindungi kepala saat bekerja di area yang memungkinkan terjadinya benturan di kepala atau terlukanya kepala karena benda jatuh atau beterbangan. 2.2, Sebagai tambahan, pelindung kepala yang dirancang untuk mengurangi bahaya kejutan listrik harus dikenakan oleh pekerja saat ia berada dekat konduktor listrik yang dapat mengenai kepala. 2.3. Area hard hat (wajib menggunakan helm pengaman tertentu) termasuk lapangan eksplorasi dan produksi, ruang mesin, dermaga, dl. 2.4. Permukaan luar dari helm pengaman tidak boleh dilem, dibor, dipotong, rusak atau dimodifikasi dengan cara apapun yang dapat mempengaruhi kesatuan strukturnya. 2.5. Sistem suspensi (plastik penyangga yang berada di dalam helm pengaman) tidak boleh dilepas dari topi 2.6. Bila rusak, helm pengaman dan/atau system suspensi harus diganti. 27. Helm pelindung yang akan dipergunakan saat bekerja mengikuti standar ANSI 289-11986. bun Pe ru 3.0 Pelindung Kaki 3.1. Pelindung kaki harus dikenakan oleh pekerja saat bekerja di area dimana terdapat bahaya cedera kaki yang disebabkan karena benda jatuh atau menggelinding atau benda yang menembus sol, serta area dimana kaki pekerja terpapar oleh potensi bahaya listrik. Saat bereaksi pada tumpahan atau buangan zat-zat yang berbahaya, sepatu yang tahan pada bahan kimia harus dikenakan. Sepatu keselamatan harus tersedia dalam jenis yang sangat beragam dengan berbagai keistimewaan termasuk baja pelindung jari, sol tahan oli, pelindung kaki dan bahan yang tidak menimbulkan percikan api. 3.4, Semua sepatu pelindung kaki akan mengikuti ANSI 741-1991 atau Standar Nasional Indonesia. 32 33. 4.0 Pelindung Tangan 4,1, Pelindung tangan harus dikenakan saat tangan pekerja terpapar bahaya, seperti: ‘a. Kulit terkena zat-zat seperti korosif (perusak), cairan pelarut, pestisida atau bahan kimia’. b. Luka parah, luka goresan, luka lecet, atau luka tusuk. cc, Sengatan listrik d. Luka bakar dari bahan kimia atau suhu panas. fe. Bahaya pengelasan (percikan api, ampas bijih logam). f. Suhu yang ekstrim (panas atau dingin). 4.2. Tugas pekerjaan mungkin mengha-ruskan penggunaan pelindung tangan yang tepat seperti: a. Sarung tangan kulit atau bertelapak kulit saat bekerja menangani tali kawat. b. Sarung tangan kanvas saat menangani pipa. Sarung tangan butyl, nitrile atau karet neoprene saat menangani asam, soda api, abu soda, calcium chloride, dll. 4d. Sarung tangan karet yang tepat saat —_-melakukan pekerjaan listrik. e. Sarung tangan tahan panas saat menangani. selang uap atau peralatan panas. f. Sarung tangan tahan Hydrocarbon, seperti sarung tangan nitrile saat menggunakan minyak tanah, mineral spirit, cairan pelarut standar, atau alat pembersih lain. T@y ova Bee, 5.0 Pelindung Telinga 5.1. Pekerja yang terpapar oleh kebisingan 85 dB(A) atau lebih harus mengenakan pelindung telinga. 5.2. Pekerja harus diberi kesempatan untuk memilih pelindung pendengaran mereka dari berbagai jenis pelindung pendengaran yang sesuai. 5.3. Perusahaan akan menyediakan pelatihan tentang penggunaan dan perawatan semua pelindung pendengaran yang tersedia bagi pekerja 6.0 Pakaian Pelindung 6.1. Pakaian pelindung terhadap bahan kimia harus digunakan untuk memberikan perlindungan dari paparan bahan-bahan berbahaya atau beracun. 6.2. Agar efektif dalam melindungi diri dari bahaya bahan kimia, pakaian pelindung terhadap bahan kimia harus dikenakan sebagai bagian dari kesatuan perlengkapan yang juga meliputi pelindung tangan yang tepat, sepatu dan peralatan lain yang dibuat sesuai dengan karakteristik bahan kimia dan situasi setempat. 6.3. Pakaian pelindung terhadap bahan kimia harus dipilih berdasarkan pertimbangan dari faktor- faktor berikut ini: ‘a. Potensi bahaya yang terkait dengan bahan kimia yang mungkin akan ditemui (contoh : korosif, racun atau reaksi alergi). b. Lama dan karakteristik kontak yang mungkin terjadi (contoh : berapa lama kontak terjadi dan bagaimana terjadinya). ¢. Bagian tubuh yang mungkin terkena (tangan, kaki, lengan, dada, wajah, dl1) d. Karakteristik daya tembus, degradasi dan penetrasi dari kain. e. Sifat fisik dari kain pelindung (kelenturan, ketahanan terhadap tusukan dan goresan, berat, perlindungan, suhu, dll). f. Dapat dibuang (sekali pakai) atau tidak dapat dibuang (pema berulang-ulang). 7.0 Alat Pernapasan 7.1, Respirator dengan penyaring udara. Respirator dengan penyaring udara mengalirkan udara sekitar ke elemen pembersihan udara yang menghilangkan bahan pencemar. DR POL ALAR | iter Mangini 29 Wanda Kangng a8 My PD TNR, 8640 Fos (EN 28 Preyous PULWH Bd nsiacant Alat bantu pernapasan dengan penyaring udara terdiri dari dua jenis. a. Alat bantu pernapasan untuk menyaring beberapa partikel (debu, ap, asap). b. Respirator dengan Katrid Kimia 7.2. Respirator dengan Udara Pasok Respirator dengan Udara Pasok memberikan udara untuk bernapas pada penggunanya dari luar atau dari sumber yang disimpan sendi: a. Alat Bernapas dengan Udara Pasok b. Alat Bernapas dengan Udara Gendong 8.0 Alat Pelindung Jatuh 8.1, Peralatan pelindung saat jatuh termasuk, tapi tidak terbatas pada, tali pengaman, tali penolong, tali penyandang atau alat Iain Yang serupa. 8.2. Spesifikasi tali pengaman, tali peno-long dan tali penyandang adalah sebagai berikut: ‘a. Tali penolong harus berukuran minimum 2 cm tali manila atau setara dengan itu, dengan minimum kekuatan menahan beban 2 250 kg. b, Tali pengaman dan tali penyandang harus berukuran minimum 1 cm nilon atau yang setara dengan itu dengan maksimum panjang tidak lebih dari 1.8 meter ketika jatuh. Tali harus memiliki kekuatan minimum menahan beban 2250 kg, 9.0 Jaring Pengaman 9.1. Jaring pengaman harus disediakan bila tempat bekerja berada di ketinggian 7.5 meter (atau lebih) dari atas tanah, air atau permukaan lain dimana penggunaan anjungan kerja dengan pagar pengaman atau tangga, perancab, lantai sementara, tali pengaman atau tali penolong tidak mungkin digunakan. 9,2. Jaring pengaman harus dibentangkan 2.4 meter lebih dari tepi permukaan kerja dimana pekerja berada dan harus dipasang sedekat mungkin dibawah permukaan tempat bekerja dengan praktis. Tapi tidak lebih dari 7.5 meter dibawah tempat kerja. 9.3. Spesifikasi dari jaring pengaman termasuk hal-hal berikut ini : a. Ukuran lubang tidak lebih dari 15 cm kali 15 cm. b, Jaring pengaman harus memenuhi standar kinerja yang telah disetujul, yaitu ketahanan benturan minimum 17.500 foot pounds sesuai ketentuan yang dinyatakan oleh pabrik dan harus memiliki label bukti pengujian. C. Tepi tali-tali harus memiliki kekuatan minimum dapat menahan beban sebesar 2.270 kg eyo fie PULUH baad nes pan 10.0 Pakaian Tahan Api 10.1. Pakaian tahan api harus dikenakan di tempat kerja dimana terdapat bahaya udara yang bisa terbakar dan/atau secara mendadak, atau terjadi nyala api. 10.2, Pakaian tahan api dibuat dari bahan yang sudah diolah lagi sehingga tidak mendukung, nyala api dan tidak terbakar bila terkena api.

You might also like